2
Janganlah sia-siakan keselamatan yang kita terima langsung melalui Yesus
Jadi, marilah kita lebih sungguh-sungguh lagi memperhatikan dan menaati ajaran yang sudah kita terima dari Yesus Anak Allah, supaya kita tidak ikut tenggelam ke dalam gelombang dunia yang jahat. 2-3 Karena kalau perintah-perintah Allah yang disampaikan kepada Musa melalui malaikat-malaikat harus ditaati, pastilah kita harus lebih menaati ajaran yang langsung disampaikan kepada kita oleh Anak Allah sendiri! Sejarah Israel menunjukkan bahwa seluruh Hukum Taurat itu terbukti benar, dan siapa saja yang tidak taat akan menerima balasan yang adil dari Allah. (3) Jadi, janganlah kita berpikir bahwa kita bisa terlepas dari hukuman Allah kalau kita tidak menghargai dan mengikuti berita keselamatan yang disampaikan oleh Tuhan sendiri! Dan ingatlah bahwa kita menerima berita keselamatan itu dari orang-orang pertama yang langsung mendengarkannya dari Tuhan sendiri. Mereka sudah menegaskannya kepada kita bahwa kabar yang mulia itu adalah benar. Allah sendiri juga membuktikan bahwa berita itu benar, yaitu dengan cara membuat segala macam tanda ajaib, dan melalui berbagai kemampuan yang diberikan kepada kita oleh Roh Kudus, sesuai dengan kehendak Allah.
Kristus menjadi manusia untuk menyelamatkan kita
Jadi bukan para malaikat yang Allah pilih untuk memerintah atas “ciptaan baru” tersebut yang sedang kita bicarakan itu. Tetapi dalam Kitab Suci tertulis bahwa seseorang terus-terang berkata kepada Allah,
“Ya Allah, kenapa Engkau peduli terhadap manusia?
Dan kenapa Engkau mengasihani kami keturunan Adam? *
Untuk sementara waktu Engkau sudah membuat kami sedikit saja lebih rendah daripada malaikat-malaikat,
dan dibandingkan segala makhluk yang lain, Engkau sudah menjadikan kami seperti raja-raja yang mulia dan terhormat,
karena Engkau sudah meletakkan segala makhluk di bawah kuasa kami manusia.”
Memang Firman Tuhan itu mengatakan bahwa Allah sudah meletakkan semua itu di bawah kuasa kita, dan itu berarti tidak ada makhluk lain yang tidak tunduk kepada kita. Tetapi, sekarang kita belum melihat dengan nyata, di mana kita memerintah “seperti raja” atas segala sesuatu. Tetapi kenyataan yang sudah kita lihat sekarang adalah Yesus! Seperti Firman Allah tadi, waktu Kristus hidup di dunia ini “untuk sementara waktu sudah dibuat sedikit lebih rendah daripada para malaikat.” Tetapi sekarang Allah sudah melantik dan memakailan mahkota Kerajaan kepada-Nya. Berarti sekarang Dialah “Raja yang mulia dan terhormat di atas segala makhluk,” termasuk para malaikat dan manusia. Hal itu terjadi kepada-Nya karena Dia sudah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita semua, sesuai dengan kebaikan hati Allah kepada kita.
10-11 Allah sendiri yang sudah menciptakan segala-galanya, dan semua yang diciptakan itu ada untuk memuliakan Allah. Karena itu, tepat sekali bagi Allah mendapatkan banyak anak (yaitu kita), supaya kita hidup bersama Dia dalam kemuliaan-Nya. Dan Allah memutuskan bahwa Anak sulung-Nya itu (Yesus) layak menjadi Raja Penyelamat dan Perantara yang sempurna melalui penderitaan-Nya bagi kita, anak-anak-Nya. (11) Jadi Yesus, yang membuat kita menjadi kudus, dan kita yang dikuduskan-Nya sama-sama memanggil Allah “Bapa kita.” Berarti kita dan Yesus adalah satu keluarga. Oleh karena itu Yesus tidak malu menyebut kita sebagai “saudara-saudari”-Nya! 12 Hal itu sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Suci ketika Yesus berkata kepada Allah,
“Ya Allah, Aku akan memperkenalkan Engkau kepada saudara-saudari-Ku.
Di tengah-tengah semua umat-Mu Aku akan menyanyikan pujian bagi-Mu.”
13 Dia juga berkata,
“Aku akan tetap percaya akan pertolongan Allah.”
Dan Dia juga berkata,
“Inilah Aku, bersama anak-anak yang sudah Allah berikan kepada-Ku.”
14 Perhatikanlah bahwa kita yang Yesus sebut sebagai “anak-anak”-Nya adalah manusia biasa yang terdiri dari darah dan daging. Oleh karena itu, sudah tepat juga untuk Yesus sendiri menjadi manusia biasa dengan tubuh biasa. Dengan begitu, melalui kematian-Nya, Dia dapat menghancurkan iblis, yaitu dia yang berkuasa atas kerajaan maut. 15 Dengan cara itulah Yesus sudah membebaskan kita, yang sebelumnya dikuasai oleh rasa takut akan maut sepanjang hidup kita. 16 Sudah jelas: Bukan para malaikat yang ditolong oleh Yesus, tetapi kita yang adalah keturunan Abraham. 17 Oleh karena itulah, Yesus harus menjadi manusia seperti kita saudara-saudari-Nya dalam segala hal. Dengan begitu Dia bisa menjadi Imam Agung bagi kita, yang penuh belas kasihan dan sangat setia dalam tugas itu di hadapan Allah. Sebagaimana sebelumnya para imam selalu membawa darah binatang kurban kepada Allah untuk mendamaikan manusia dengan Allah, sekarang Imam Agung kita (Yesus), melalui darah-Nya sendiri, sudah mendamaikan kita dengan Allah. § 18 Dia penuh belas kasihan kepada kita karena Dia sendiri sudah pernah menderita dan dicobai. Jadi Dia mengerti dan sanggup menolong kita yang sering dicobai.
2:5 Ibr 1:12 * 2:6 keturunan Adam Secara harfiah, “anak manusia.” Di sini penggunaan “anak manusia” sesuai dengan arti biasa dalam Bahasa Ibrani, yaitu “manusia biasa.” Biasanya dalam Perjanjian Baru, “Anak Manusia” menjadi nama khusus untuk Raja Penyelamat. Lihat catatan di Mat 9:6 atau Yoh 1:51. 2:8 Mzm 8:5-7 2:12 memperkenalkan Engkau Secara harfiah, “memberitakan nama-Mu.” 2:12 Mzm 22:23 2:13 Yes 8:17 2:13 Yes 8:18 2:17 Imam Agung kita (Yesus) Seorang imam adalah pemimpin Rumah Allah. Tugas seorang imam adalah sebagai perantara antara manusia dan Allah, dan khususnya sebagai pengantar untuk persembahan yang diberikan oleh masyarakat kepada Allah. Pada permulaan, tiap-tiap orang laki-laki boleh memberikan persembahan sendiri kepada Allah tanpa perantaraan orang lain. (Kej 8:20, 12:7, 13:4, 26:25, 31:54, Ayub 1:5) Melkisedek adalah orang pertama yang disebut sebagai “imam” di Kej 14:18. Lalu, lewat Nabi Musa, pada waktu Allah memberikan peraturan-peraturan kepada bangsa Israel, ditentukan bahwa hanya keturunan dari Harun boleh menjadi imam, dan banyak tugas dan peraturan diberikan kepada mereka di buku Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Hanya para imam yang boleh masuk ke Tempat Suci yang ada di tengah Rumah itu, dan hanya mereka yang bisa memegang alat-alat yang ada di situ. Harun berasal dari suku Lewi. Dalam Peraturan Musa, semua laki-laki keturunan suku Lewi ditentunkan untuk menjadi pelayan di Rumah Allah, dengan maksud mereka membantu dalam urusan Rumah Allah. Mereka tidak boleh berfungsi sebagai imam, atau membuat acara-acara tertentu. Pada jaman Raja Daud, para imam diatur supaya ada 24 kelompok, yang mendapat giliran untuk bekerja di Rumah Allah selama satu bulan. Pada waktu Yesus, sudah ada sidang para imam. Anggota-anggota sidang itu disebut “imam-imam kepala.” Kepala dari sidang itu adalah imam agung. Yesus juga disebut sebagai Imam Agung dalam surat Ibrani. (Ibr 5:5-6, 7:20-28, 8:1-2, 10:21) Hal ini karena Yesus adalah Perantara teragung antara manusia dan Allah, dan Dia kuduskan umat-Nya melalui persembahan diri-Nya di salib. Sekarang semua orang Kristen bisa meminta langsung kepada Allah ketika berdoa dalam nama Yesus, dan itulah sebabnya semua orang Kristen dianggap sebagai “imam” (1Ptr 2:9, Wah 1:6). § 2:17 kalimat terakhir Secara harfiah, “sehingga dosa-dosa umat dapat diperdamaikan.” Kata “diperdamaikan” adalah istilah khusus yang pada dasarnya meliputi kurban untuk menghapuskan dosa yang membuat Allah marah. Dalam penerjemahan ini, maksud penulis dilengkapi dengan latar belakang agama Yahudi, dan juga sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh penulis di pasal delapan.