DAFTAR ISI

Sepatah Kata Dari Penulis: Bagaimana Komentari Ini Dapat Membantu Anda? i Pedoman Pembacaan Alkitab Yang Baik: Pencarian Pribadi Akan Kebenaran Yang Dapat Diteguhkan iv Komentari;

Pengantar kepada Yohanes

  • Yohanes 1
  • Yohanes 2
  • Yohanes 3
  • Yohanes 4
  • Yohanes 5
  • Yohanes 6
  • Yohanes 7
  • Yohanes 8
  • Yohanes 9
  • Yohanes 10
  • Yohanes 11
  • Yohanes 12
  • Yohanes 13
  • Yohanes 14
  • Yohanes 15
  • Yohanes 16
  • Yohanes 17
  • Yohanes 18
  • Yohanes 19
  • Yohanes 20
  • Yohanes 21
  • Pengantar kepada I Yohanes
  • I Yohanes 1
  • I Yohanes 2
  • I Yohanes 3
  • I Yohanes 4
  • I Yohanes 5
  • II Yohanes
  • III Yohanes
  • Lampiran Satu: Definisi-definisi Singkat dari Struktur Ketatabahasaan Bahasa Yunani
  • Lampiran Dua: Kristik Kenaskahan
  • Lampiran Tiga: Glossary
  • Lampiran Empat: Pernyataan Kedoktrinan
  • TULISAN-TULISAN YOHANES DAFTAR ISI TOPIK-TOPIK KHUSUS

  • Archē, Yohanes 1:1
  • Kesaksian Yesus, Yohanes 1:8
  • Farisi, Yohanes 1:24
  • Amin, Yohanes 1:51
  • Anggur dan Minuman Keras, Yohanes 2:3
  • Penggunaan Yohanes akan kata “percaya,” Yohanes 2:23; 8:24; 11;27
  • Meterai, Yohanes 3:33
  • Rasialisme, Yohanes 4:4
  • Kehendak Allah, Yohanes 4:34
  • Mengutus (Apostellō), Yohanes 5:24
  • Nama-nama bagi Tuhan, Yohanes 6:20
  • Jaminan Kristen, Yohanes 6:37
  • Dipanggil, Yohanes 6:44
  • Kebenaran, Yohanes 6:55
  • Selama-lamanya, Yohanes 6:58
  • Kenaikan, Yohanes 6:63
  • Keberanian (Parrēsia), Yohanes 7:4
  • Kebutuhan untuk Bertekun, Yohanes 8:31
  • Bentuk Kata Kerja Yunani bagi Keselamatan, Yohanes 9:7
  • Pengakuan, Yohanes 9:22-23
  • Kehancuran (Apollumi), Yohanes 10:10
  • Urapan dalam Alkitab, Yohanes 11:2
  • Tata Cara Penguburan, Yohanes 11:44
  • Kejahatan Pribadi, Yohanes 12:31
  • Peperangan di Surga, Yohanes 12:31
  • Hati, Yohanes 12:40
  • Susunan Acara Perayaan Paskah dalam Yudaisme Abad Pertama, Yohanes 13:2
  • Iskariot, Yohanes 13:29
  • Doa yang Efektif, Yohanes 14:13-14
  • Yesus dan Roh Kudus, Yohanes 14:16
  • Trinitas, Yohanes 14:26
  • Pribadi dari Roh Kudus, Yohanes 14:26
  • Damai, Yohanes 14:27
  • Api, Yohanes 15:6
  • Nama Tuhan, Yohanes 15:16 191 “Benar” dalam Tulisan-tulisan Yohanes, Yohanes 17:3
  • Kemurtadan, Yohanes 17:12
  • Penjaga Gedung Pengadilan (Pretorium), Yohanes 18:28
  • Pontius Pilatus, Yohanes 18:29
  • Perempuan Yang Mengikut Yesus, Yohanes 19:25
  • Rempah-rempah Penguburan, Yohanes 19:39
  • Penampakan-penampakan Yesus Pasca Kebangkitan, Yohanes 20:16
  • Format (Tupos), Yohanes 20:25
  • Johanes 1 Dibanding dengan I Yohanes 1, I Yohanes 1:1
  • Koinōnia, I Yohanes 1:3
  • KeKristenan adalah Kebersamaan, I Yohanes 1:3 263 “Tinggal/berada” dalam Tulisan-tulisan Yohanes, I Yohanes 2:10
  • Pemerintahan Manusia, I Yohanes 2:15
  • Jaman Ini dan Jaman Yang Akan Datang, I Yohanes 2:17
  • Yang Maha Kudus, I Yohanes 2:20
  • Istilah Yang Digunakan bagi Kedatangan Kembali Kristus, I Yohanes 2:28
  • Kebenaran, I Yohanes 2:29
  • Bukti Perjanjian Baru bagi Keselamatan Seseorang, I Yohanes 3:1
  • Penyucian, I Yohanes 3:6
  • Anak Allah, I Yohanes 3:8
  • Doa, Tak Terbatas Namun Terbatas, I Yohanes 3:22
  • Haruskah Orang Kristen Saling Menghakimi Satu Sama Lain, I Yohanes 4:1
  • Istilah-istilah Yunani bagi “Ujian” dan Konotasi-konotasinya, I Yohanes 4:1
  • Jaminan, I Yohanes 5:13
  • Doa Syafa’at, I Yohanes 5:14
  • Apakah Dosa Yang Mendatangkan Maut itu?, I Yohanes 5:16
  • Gereja (Ekklesia), III Yohanes ay 6
  • SEPATAH KATA DARI PENULIS

    BAGAIMANA KOMENTARI INI BISA MEMBANTU ANDA?

    Penafsiran Alkitabiah adalah suatu proses spiritual dan rasional, yang mencoba untuk memahami penulis yang diilhami Tuhan di jaman dulu sedemikian hingga berita dari Tuhan itu dapat dimengerti dan diterapkan pada jaman kita sekarang ini.

    Proses spiritual adalah suatu proses yang sangat menentukan namun sukar untuk didefinisikan. Proses ini melibatkan sifat keterbukaan dan kepasrahan kepada Tuhan. Harus ada kelaparan (1) akan Dia, (2) untuk mengenal-Nya, dan (3) untuk melayani-Nya. Proses ini memerlukan doa, pengakuan dan kesediaan untuk merubah gaya hidup. Peranan Roh sangatlah menentukan dalam proses penafsiran ini, namun mengapa banyak Kristen yang sungguh-sungguh dan hidup kudus memahami Alkitab secara berbeda adalah suatu misteri.

    Proses rasional lebih mudah untuk dijelaskan. Kita harus bersikap konsisten adil terhadap suatu naskah, dan tidak boleh dipengaruhi oleh pandangan-pandangan yang bersifat denominasional ataupun kepribadian. Kita semua secara historis telah dipengaruhi oleh suatu pandangan tertentu. Tak satupun dari kita yang bisa menjadi penafsir yang benar-benar netral dan obyektif. Komentari ini menawarkan suatu proses rasional yang teliti, yang disusun berdasarkan tiga prinsip penafsiran untuk membantu kita mengatasi pandangan-pandangan pribadi kita.

    Prinsip Pertama

    Prinsip pertama adalah mengenali latar belakang sejarah dari situasi dan kondisi lokasi tempat

    suatu buku ditulis berikut kejadian-kejadian historis tertentu yang terjadi pada saat penulisan buku tersebut. Penulis asli memiliki suatu maksud tertentu, suatu berita untuk dikomunikasikan. Suatu naskah tidak akan memiliki arti bagi kita kalau naskah tersebut tidak memiliki arti bagi si penulis asli, di jaman dulu, yang terilhami untuk menulisnya. Maksud dan tujuan si penulis – bukan sejarah, perasaan, kebudayaan, kepribadian, maupun kebutuhan denominasional kita – adalah kuncinya. Penerapan adalah pasangan yang tak terpisahkan dari suatu penafsiran, namun penafsiran yang tepat harus selalu mendahului suatu penerapan. Haruslah katakan secara terus menerus sampai kita pahami bahwa tiap naskah alkitab memiliki satu dan hanya satu pengertian. Pengertian di sini adalah apa yang dimaksudkan oleh si penulis alkitab asli melalui pimpinan Roh untuk dikomunikasikan pada jamannya. Pengertian yang satu ini mungkin saja memiliki banyak kemungkinan penerapan bagi situasi-situasi dan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda. Semua penerapan ini harus terkait dengan kebenaran inti dari si penulis asli.Untuk alasan inilah, komentari panduan belajar ini di rancang untuk menyediakan suatu pengantar terhadap setiap buku dalam Alkitab.

    Prinsip Kedua

    Prinsip kedua adalah mengidentifikasi unit literatur. Setiap buku Alkitab adalah suatu kesatuan

    dokumen. Penafsir tidak memiliki hak untuk mengisolir suatu aspek kebenaran tertentu dan mengabaikan yang lain. Oleh karena itu kita harus berusaha keras untuk memahami maksud dari keseluruhan buku Alkitab sebelum kitamenafsirkan unit-unit individu dari literatur. Arti dari bagian- bagian individual – pasal-pasal, paragraf-paragraf, atau ayat-ayat tidak dapat menyimpang dari arti keseluruhan buku. Tafsiran harus bergerak dari pendekatan deduktif terhadap keseluruhan buku kepada pendekatan induktif terhadap bagian-bagiannya. Oleh karena itu, komentari panduan belajar ini dirancang untuk membantu siswa menganalisa struktur dari tiap unit literatur berdasarkan paragraf.

    Pembagian paragraf dan pasal tidaklah dianjurkan, namun hal ini membantu kita dalam mengidentifikasi unit-unit pemikiran.

    Menafsir pada tingkat paragraf – bukan kalimat, anak kalimat, frasa, maupun kata – adalah kunci dalam mengikuti arti yang dimaksudkan oleh para penulis buku Alkitab. Paragraf didasarkan atas kesatuan topik, yang sering kali disebut tema atau kalimat topik. Setiap kata. Frasa, anak kalimat, dan kalimat dalam suatu paragraf akan selalu ada hubungannya dengan kesatuan tema ini. Entahkah itu memberi batasan, menjabarkan, menerangkan, dan/atau mempertanyakannya. Kunci sesungguhnya bagi suatu penafsiran yang tepat adalah mengikuti pemikiran dari penulis asli atas dasar paragraf demi paragraf keseluruh unit individual literatur yang membentuk buku Alkitab. Komentari panduan belajar ini dirancang untuk membantu siswa untuk melakukan hal tersebut dengan membandingkan terjemahan- terjemahan bahasa Inggris modern. Terjemahan-terjemahan ini dipilih karena masing-masing mempergunakan teori –teori penterjemahan yang berbeda:

    1. Naskah Yunani dari United Bible Society yang merupakan revisi dari edisi ke-4 (UBS4). Naskah ini telah dibagi-bagi kedalam paragraph-paragraf oleh para ahli naskah modern.

    2. The New King James Version (NKJV) adalah terjemalah literal kata ke kata berdasarkan tradisi naskah bersejarah Yunani yang dikenal sebagai Textus Receptus. Pembagian paragraf dalam terjemahan ini lebih panjang daripada terjemahan lain. Unit-satuan yang lebih panjang ini membantu siswa dalam melihat topik-topik yang disatukan tersebut.

    3. The New Revised Standard Version (NRSV) adalah terjemahan kata ke kata yang telah dimodifikasi. Membentuk titik tengah antara dua terjemahan moderen berikut. Pembagian paragraph dalam terjemahan ini cukup membantu dalam mengidentifikasi suatu pokok bahasan.

    4. The Today’s English Version (TEV) adalah terjemahan sama yang dinamis yang diterbitkan oleh United Bible Society. Terjemahan ini mencoba untuk menterjemahkan Alkitab sedemikian hingga pembaca atau pembicara yang berbahasa Inggris moderen dapat mengerti arti dari naskah Yunani. Sering, khususnya dalam kitab-kitab Injil, paragraph dibagi berdasarkan berdasar si pembicara, bukannya berdasarkan pokok bahasannya, sebagaimana alkitab NIV. Untuk kepentingan penafsiran, hal ini tidak menolong sama-sekali. Menarik untuk dicatat, bahwa kedua terjemahan ini UBS dan TEV diterbitkan oleh penerbit yang sama, namun memiliki pembagian paragraf yang berbeda.

    5. The Jerusalem Bible (JB) adalah terjemahan yang sama berdasarkan terjemahan Katolik Perancis. Terjemahan ini sangat membantu dalam membandingkan pembagian paragraph dari sudut pandang Eropa.

    6. Naskah yang tercetak disini adalah Updated New American Standard Bible (NASB) tahun 1995, yang merupakan terjemahan kata ke kata. Komentar ayat demi ayat akan mengikuti pembagian paragraph dari terjemahan ini.

    Prinsip Ketiga.

    Prinsip ketiga adalah membaca Alkitab dalam berbagai terjemahan supaya dapat menangkap

    bentangan kemungkinan pengertian (bidang semantik) daripada kata-kata atau frasa-frasa dari Alkitab yang seluas-luasnya. Seringkali suatu frasa atau kata dalam bahasa Yunani dapat dimengerti dalam beberapa cara. Terjemahan-terjemahan yang berbeda ini bisa menampilkan hal ini dan membantu untuk mengidentifikasicdan menerangkan variasi dari naskah Yunani tersebut. Hal ini tidak mempengaruhi doktrin, namun membantu kita untuk kembali pada naskah asli yang ditulis dengan ilham Tuhan oleh penulis asli dari jaman dahulu.

    Komentari ini menawarkan cara yang cepat bagi siswa untuk memeriksa penafsiran mereka. Bukan merupakan sesuatu yag bersifat definitif melainkan bersifat informatif dan memacu untuk berpikir.

    ii

    Seringkali kemungkinan terjemahan-terjemahan yang lain membantu kita untuk tidak bersifat parokis, dogmatis dan denominasional. Penafsir perlu memiliki pilihan bentang penafsiran yang lebih besar untuk bisa menyadari bahwa suatu naskah kuno bisa sangat bersifat mendua.Sangatlah mengejutkan, bahwa di hanya sedikit dari antara orang Kristen sendiri yang mengklaim bahwa Alkitab adalah sumber kebenaran mereka yang saling bersetuju.

    Prinsip-prinsip ini telah membantu saya untuk mengatasi banyak dari bentukan-bentukan histories kehidupan saya dengan memaksa saya untuk bergelut dengan naskah kuno. Harapan saya adalah bahwa buku ini akan menjadi berkat bagi anda juga.

    Bob Utley

    East Texas Baptist University

    June 27, 1996

    iii

    PEDOMAN PEMBACAAN ALKITAB YANG BAIK: PENCARIAN PRIBADI AKAN KEBENARAN YANG DAPAT DITEGUHKAN

    Dapatkah kita mengenal kebenaran? Dimana kita dapat menemukannya? Dapatkah kita meneguhkannya secara logis? Apakah otoritas tertinggi itu ada? Apakah ada sesuatu yang bersifat absolut yang dapat memandu hidup kita, dunia kita? Adakah arti dari kehidupan ini? Mengapa kita ada di sini? Kemana kita sedang pergi? Pertanyaan-pertanyaan ini – pertanyaan-pertanyaan yang digeluti oleh semua orang yang rasional – telah menghantui intelektualitas manusia sejak permulaan jaman (Pengk 1:13-18;3:9-11). Saya masih ingat tentang pencarian pribadi saya akan pusat dari seluruh kehidupan saya. Saya menjadi pengikut Kristus sejak masih muda, terutama sebagai buah dari kesaksian orang-orang yang sangat berarti dalam keluarga. Bertumbuh memasuki masa kedewasaan, pertanyaan-pertanyaan mengenai diri sendiri dan dunia saya turut berkembang. Klise-klise budaya dan agamawi tidak memberi arti bagi pengalaman-pengalaman yang saya baca atau saya alami. Sungguh saat itu merupakan masa-yang dipenuhi oleh kebingungan, pencarian, kerinduan, dan seringkali bahkan perasaan ketiadaan pengharapan dihadapan dunia dimana saya hidup, yang keras dan tak berperasaan.

    Banyak orang mengaku memiliki jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar ini, namun setelah melakukan penelitian dan perenungan, saya mendapati bahwa jawaban-jawaban mereka adalah berdasarkan atas (1) falsafah pribadi, (2) mitos-mitos kuno, (3) pengalaman-pengalaman pribadi, atau (4) proyeksi-proyeksi psikologis. Saya memerlukan suatu tingkatan peneguhan, bukti-bukti, suatu penalaran untuk menjadi dasar pijakan bagi cara pandang saya terhadap dunia, pusat komando kehidupan saya, dasar alasan saya untuk hidup.

    Saya menemukan apa yang saya cari tersebut dalam memepelajari Alkitab. Saya mulai mencari bukti ke-dapat dipercaya-an Alkitab yang saya temukan dalam (1) kenyataan sejarah dari Alkitab yang di konfirmasikan dengan arkelologi, (2) ke-akurat-an dari nubuat-nubat di Perjanjian Lama, (3) Kesatuan berita dari Alkitab yang ditulis dalam kurun waktu seribu enam ratus tahun lamanya, dan (4) kesaksian-kesaksian pribadi dari orang-orang yang hidupnya telah diubahkan secara permanen karena berhubungan dengan Alkitab. Kekristenan sebagai suatu kesatuan sistem dari iman dan kepercayaan, memiliki kemampuan untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang rumit mengenai kehidupan manusia. Kenyataan ini bukan hanya menyediakan kerangka kerja yang rasional, namun aspek pengalaman dari iman yang Alkitabiah memberikan stabilitas dan rasa sukacita bagi saya.

    Saya pikir, saya telah menemukan pusat komando kehidupan saya – Kristus, sebagaimana saya mengerti melalui Firman. Ini adalah pengalaman yang luar biasa, suatu kelegaan perasaan. Namun demikian, saya masih bisa mengingat kejutan dan rasa sakit ketika saya mulai mengerti betapa beragamnya penafsiran Alkitab yang ditawarkan, kadang-kadang bahkan dalam satu gereja maupun suatu aliran pemikiran. Meyakini ilham dan ke-dapat dipercaya-an Alkitab ternyata bukanlah akhir dari pencarian, namun adalah langkah awalnya. Bagaimana saya bisa meneguhkan atau menolak penafsiran- penafsiran dari banyak bagian dari Alkitab yang sukar, yang beragam dan bahkan saling bertentangan, oleh mereka yang mengklaim otoritas dan ke-dapat dipercayaan-nya?

    Tugas ini menjadi tujuan kehidupan dan petualangan iman saya. Saya tahu bahwa iman saya di dalam Kristus telah (1) memberikan kepada saya suka cita dan kedamaian yang luar biasa. Pemikiran saya sungguh merindukan adanya suatu kebenaran mutlak ditengah-tengah kebudayaan saya yang bersifat relatif (pasca-modernitas); (2) ke-dogmatis-an dari sistem agama-agama yang bertentangan (agama=agama dunia); dan (3) keangkuhan denominasional. Dalam pencarian saya akan pendekatan yang tepat bagi penafsiran literatur kuno, saya sungguh terkejut menemukan kecondongan-kecondongan pemikiran saya sendiri akibat pengalaman, denominasi, maupun sejarah kehidupan saya. Saya ternyata sering membaca Alkitab hanya untuk memperkuat pandangan saya sendiri. Saya memakai Alkitab sebagai sumber dogma untuk menyerang orang lain sementara mengukuhkan kembali rasa ke-tidak aman–an dan kekurangan saya sendiri. Betapa menyakitkannya kenyataan ini bagi saya!

    iv

    Walaupun saya tidak akan pernah bisa sepenuhnya obyektif, saya bisa menjadi pembaca Alkitab yang lebih baik. Saya bisa membatasi kecondongan yang ada dengan cara mengenali dan mengakui keberadaannya. Saya belum sepenuhnya bebas dari kecondongan ini, tapi saya berusaha untuk melawan kelemahan saya ini. Penafsir seringkali menjadi musuk terburuk bagi pembacaan Alkitab yang benar!

    Berikut ini adalah beberapa pra-suposisi ysng saya bawa dalam mempelajari Alkitab sehingga anda, pembaca, bisa membahasnya bersama dengan saya:

    I. Pra-suposisi

    A. Saya percaya Alkitab adalah satu-satunya pernyataan diri dari satu-satunya Allah yang benar.

    Karena itu, penafsirannya harus menggunakan sudut pandang maksud dan tujuan dari sang penulis illahi (Roh Kudus) yang menggunakan seorang manusia sebagai penulis dan dalam latar belakang sejarah tertentu.

    B. Saya percaya Alkitab ditulis untuk orang-orang biasa – untuk semua orang! Tuhan menyediakan diriNya untuk berbicara secara jelas kepada kita dalam suatu konteks sejarah dan budaya tertentu. Tuhan tidak menyembunyikan kebenaran—Ia ingin kita mengerti! Oleh karena itu, Alkitab harus ditafsirkan dengan sudut pandang zaman pada saat penulisannya, bukan zaman kita saat ini. Alkitab tidak dapat berarti sesuatu bagi kita berbeda dengan kepada mereka yang membaca dan mendengarnya pertama kali. Hal ini dapatlah secara mudah dimengerti oleh akal kita, dan menggunakan teknik-teknik dan bentuk-bentuk komunikasi.

    C. Saya percaya Alkitab memiliki berita dan tujuan yang menyatu. Tidak saling ber tentangan satu dengan yang lain, walaupun didalamnya terdapat juga bagian-bagian yang sukar dan bersifat paradoks. Dengan demikian penafsir terbaik dari Alkitab adalah Alkitab itu sendiri.

    D. Saya percaya bahwa setiap bagian (selain nubuatan) hanya memiliki satu arti berdasarkan maksud dan tujuan dari si penulis yang diilhami Tuhan sendiri. Meskipun kita tidak akan mungkin bisa sepenuhnya meyakini bahwa kita tahu maksud si penulis, banyak indikator menunjuk kearah hal tersebut:

    1. Genre (tipe literatur) yang dipilih untuk mengemukakan berita.

    2. latar belakan sejarah dan/atau kejadian tertentu yang mendorong penulisan

    3. konteks tulisan dari keseluruhan buku, juga tiap satuan tulisan.

    4. rancangan naskah (garis besar) dari satuan tulisan dalam kaitannya dengan keseluruhan berita.

    5. ciri-ciri tata bahasa tertentu yang menonjol yang digunakan untuk mengkomunikasikan berita.

    6. kata-kata yang dipilih untuk menyajikan berita.

    7. bagian-bagian yang bersifat paralel.

    Mempelajari setiap bidang ini adalah tujuan kita dalam mempelajari suatu bagian Alkitab. Sebelum saya menerangkan mengenai metodologi bagi pembacaan Alkitab yang baik, saya akan menggambarkan beberapa metode yang tidak tepat yang bayak digunakan saat ini, yang telah menyebabkan banyaknya keberagaman tafsiran, dan yang sebagai konsekuensi harus kita hindari:

    II. Metode-metode yang Tidak Tepat

    A. Mengabakan konteks tulisan dari buku Alkitab dan menggunakan tiap kalimat, anak kalimat,

    atau bahkan kata-kata secara individual sebagai suatu pernyataan kebenaran yang tidak berhubungan dengan maksud penulis atau konteks yang lebih luas. Hal ini sering disebut dengan “proof-texting”.

    B. Mengabaikan latar belakang sejarah dari suatu buku, dengan menggantikannya dengan suatu pengandaian latar belakang sejarah yang kurang atau tidak didukung oleh naskah itu sendiri.

    C. Mengabaikan latar belakang sejarah dari buku dan membacanya seperti sebuah surat kabar lokal yang ditulis terutama untuk orang-orang Kristen moderen.

    D. Mengabaikan latar belakang sejarah dari buku dengan meng alegorisasikan naskah degan berita teologis atau filosofis yang tak ada hubungannya sama sekali dengan si pendengar pertama dan maksud asli si penulis.

    E. Mengabaikan berita asli dengan menggantikannya dengan sistem teologi seseorang, doktrin favorit, atau isu-isu kontemporer yang tak berhubungan dengan berita yang dinyatakan dan dimaksudkan oleh si penulis asli. Gejala ini sering mengikuti pembaaan mula-mula dari Alkitab sebagai cara menetapkan otoritas pembicara. Hal ini seringkali disebut sebagai “tanggapan pembaca” (penafsiran “arti-naskah-bagi-ku”)

    Paling tidak ada tiga komponen yang saling berhubungan yang bisa ditemukan di dalam semua komunikasi manusia yang bersifat tertulis:

    Maksud dari Si

    Penulis Asli

    Naskah Tertulis

    Penerima Asli

    Maksud dari Si

    Penulis Asli

    Naskah Tertulis

    Penerima Asli

    Di masa lampau, teknik-teknik pembacaan yang berbeda berfokus pada salah satu dari ketiga komponen ini. Namun untuk bisa meyakini dengan sesungguhnya ilham Alkitab yang unik, suatu diagram yang telah dimodifikasi akan lebih tepat untuk digunakan:

    Roh Kudus Variasi Naskah Orang Percaya

    Akhir Zaman

    Maksud dari Si

    Penulis Asli

    Naskah

    Tertulis

    Penerma Asli

    Dalam kenyataannya keseluruhan tiga komponen tersebut harus di ikut sertakan dalam proses penafsiran. Untuk tujuan peneguhan, tfsiran saya berfokus pada dua komponen pertama: si penulis dan naskah asli. Saya barangkali bereaksi terhadap pelanggaran-pelanggaran yang saya dapati: (1) peng- alegorisasi-an atau peng-rohani-an suatu naskah dan (2) tafsiran “tanggapan pembaca” (apa artinya bagiku). Pelanggaran dapat terjadi di tiap tingkatan. Kita harus selalu memeriksa motivasi, kecondongan-kecondongan, teknik-teknik, dan aplikasi-aplikasi kita.Namun bagaimana kita memeriksanya jika tidak terdapat pembatassan-pembatasandari suatu penafsiran, tak ada batas, tanpa kriteria? Di sinilah dimana maksud kepenulisan dan struktur tulisan memberikan kepada saya beberapa kriteria untuk membatasi cakupan dari kemungkinan penafsiran yang memenuhi syarat.

    Menanggapi teknik-teknik pembacaan yang tidak tepat ini, kemungkinan pendekatan untuk pembacaan Alkitab secara benar yang bagaimana yang bisa menawarkan suatu tingkat konsistensi dan peneguhan tertentu?

    III. Kemungkinan-Kemungkinan Pendekatan Untuk Pembacaan Alkitab Secara Benar.

    Di titik ini Saya tidak sedang mendiskusikan teknik tunggal untuk menafsirkan suatu kategori

    seni (genre) tertentu tetapi prinsip-prinsip umum hermenetik yang tepat untuk semua jenis naskah Alkitab. Sebuah buku yang baik untuk pendekatan pendekatan kategori seni (genre) tertentu adalah Bagaimana Membaca Alkitab Agar Mendapatkan Semua Manfaatnya. Karangan Gordon Fee dan Douglas Stuart, yang diterbitkan oleh Zondervan.

    vi

    Metodologi saya berfokus mula-mula pada pembaca yang memberi kesempatan Roh Kudus untuk menerangkan Alkitab melalui empat siklus pembacaan pribadi. Hal ini membuat Roh Kudus, naskah bacaan, dan si pembaca menjadi yang terutama dan bukan hal sekunder. Hal ini juga akan melindungi si pembaca dari pengaruh-pengaruh yang tidak semestinya dari si komentator. Saya mendengar ada yang berkata bahwa: “Alkitab memiliki banyak sekali pernyataan/keterangan pada komentari-komentari”. Ini bukan berarti sebagai suatu tanggapan yang melemahkan mengenai alat bantu belajar ini, namun hal ini merupakan suatu permohonan untuk menggunakannya pada waktu yang tepat.

    Kita harus bisa mendukung penafsiran kita dengan menggunakan naskah bacaan itu sendiri. Lima bidang yang menyediakan setidaknya peneguhan yang terbatas:

    1. dari si penulis asli:

    a. latar belakang sejarah b. konteks penulisan

    2. pilihan si penulis mengenai:

    a. struktur tata bahasa (sintaksis)

    b. penggunaan bahan-bahan kontemporer c. kategori seni (genre)

    3. pengertian kita mengenai:

    a. kutipan paralel yang relevan.

    Kita perlu untuk memiliki kemampuan untuk memberikan alasan dan penalaran dibalik penafsiran kita. Alkitab adalah satu-satunya sumber iman dan perbuatan. Namun yang menyedihkan adalah orang-orang Kristen seringkali ridak bersetuju mengenai apa yang diajarkan atau dibenarkan oleh Alkitab ini. Adalah suatu kekalahan bagi kita sendiri jika kita menyatakan mendapat ilham dari Alkitab namun kemudian orang-orang percaya tidak bisa menyetujui apa yang di ajarkan dan disyaratkannya!

    Keempat siklus pembacaan ini dirancang untuk menyediakan pemahaman-pemahaman penafsiran mengenai hal-hal berikut:

    A. Siklus Pembacaan Pertama

    1. Membaca buku satu kali. Baca lagi dalam terjemahan yang berbeda, sebisanya dari teori penterjemahan yang berbeda.

    a. kata-ke-kata (NKJV, NASB, NRSV)

    b. ekuivalen dinamis (TEV, JB)

    c. para-frasa (Living Bible, Amplified Bible)

    2. Carilah maskud pokok dari keseluruhan tulisan. Identifikasikan temanya.

    3. Pisahkan (jika mungkin) suatu unit-unit penulisan, suatu pasal, suatu paragraaf ataupun suatu kalimat yang secara jelas menyatakan maksud pokok atau tema tersebut.

    4. Identifikasikan kategori seni (genre) yang mendominasi. a. Perjanjian Lama

    (1) Cerita-cerita Ibrani

    (2) Puisi Ibrani (mazmur, tulisan-tulisan bijak) (3) Nubuatan Ibrani (prosa, puisi)

    (4) Aturan-aturan Hukum b. Perjanjian Baru

    (1) Cerita-cerita (Kitab Injil, Kisah Para Rasul) (2) Perumpamaan-perumpamaan (Kitab Injil) (3) Surat-surat/Tulisan para rasul

    (4) Tulisan-tulisan Apokaliptik

    B. Siklus Pembacaan Kedua

    1. Baca keseluruhan buku lagi, dengan tujuan mengidentifikasi topik-topik dan pokok-pokok utama.

    vii

    2. Ringkas topik-topik utama dan secara garis besar nyatakan maknanya dalam suatu pernyataan yang sederhana.

    3. Periksa pernyataan tujuan dan garis besar anda dengan alat bantu belajar. C. Siklus Pembacaan Ketiga

    1. Baca keseluruhan buku lagi, untuk mengidentifikasi latar belakang sejarah dan kejadian- kejadian spesifik dari kitab Alkitab itu sendiri.

    2. Daftarkan hal-hal historis yang disebut dalam buku Alkitab tersebut. a. Penulis

    b. Tanggal

    c. Penerima-penerima

    d. Alasan khusus penulisan

    e. Aspek-aspek dari latar belakang budaya yang berkaitan dengan tujuan penulisan. f. Referensi-referensi mengenai orang-orang dan peristiwa-peristiwa sejarah.

    3. Kembangkan garis besar anda ke tingkat paragraf dari buku Alkitab yang sedang anda tafsirkan. Selalu mengidentifikasikan dan meringkas unit tulisan. Ini mungkin akan mencakup beberapa pasal dan paragraf. Hal ini akan memampukan anda untuk mengikuti logika dan rancangan tulisan dari si penulis asli.

    4. Periksa latar belakang sejarah anda dengan menggunakan alat bantu belajar. D. Siklus Pembacaan Keempat

    1. Baca lagi bagian buku tersebut dalam beberapa terjemahan a. kata-ke-kata (NKJV, NASB, NRSV)

    b. ekuivalen dinamis (TEV, JB)

    c. para-frasa (Living Bible, Amplified Bible)

    2. Cari struktur tulisan atau tata bahasa

    a. frasa-frasa yang berulang, Ef 1:6,12,13

    b. struktur tata bahasa yang berulang, Rom 8:31 c. konsep-konsep yang kontras

    3. Daftarkan hal-ha berikut ini:

    a. istilah-istilah yang signifikan

    b. istilah-istilah yang tidak umum.

    c. Struktur tata bahasa yang penting

    d. Kata-kata, anak kalimat maupun kalimat-kalimat yang sukar dimengerti.

    4. Cari kutipan-kutipan parallel yang relevan

    a. cari kutipan pengajaran yang paling jelas dalam bidang yang anda pelajari, menggunakan

    (1) buku-buku “teologi sistematis”

    (2) Alkitab-Alkitab yang berpetunjuk

    (3) konkordansi

    b. Cari kemungkinan adanya hal-hal yang bersifat paradox dalam pokok yang anda pelajari.

    Banyak kebenaran Alkitab dinyatakan dalam bentuk pasangan dialektik; banyak konflik antar denominasi bersumber pada proof-texting setengah dari “ketegangan” dalam penafsiran Alkitab. Keseluruhan isi Alkitab adalah ilham dari Allah, hingga kita harus mencari selengkap mungkin berita yang terkandung didalamnya agar penafsiran kita akan Firman menjadi seimbang.

    c. Cari bagian-bagian paralel dalam satu buku, satu pengarang, dan satu kategori seni; Alkitab adalah penafsir terbaik dari Firman Allah, karena penulisnya adalah satu yaitu Roh Kudus.

    Gunakan Panduan belajar untuk memeriksa latar belakang dan peristiwa-peristiwa sejarahyang anda dapati.

    viii

    d. Alkitab panduan belajar

    e. Ensiklopedi, buku pegangan, dan kamus Alkitab f. Pengantar Alkitab

    g. Komentari Alkitab (pada titik ini dalam proses belajar anda, ijinkan komunitas orang percaya, di masa lalu atau masa kini, untuk membantu dan mengkoreksi proses belajar pribadi anda.)

    IV. Penerapan dari Penafsiran Alkitab

    Pada titik ini kita berpindah pada penerapan. Anda telah menggunakan waktu untuk memahami

    suatu naskah berdasarkan latarbelakang aslinya; sekarang anda harus menerapkannya ke dalam hidup anda, terhadap budaya anda. Saya mendefinisikan kepenulisan Alkitab sebagai “memahami apa yang dikatakan oleh penulis asli Alkitab kepada jamannya, dan menerapkan kebenaran tersebut kepada zaman kita.”

    Penerapan harus mengikuti tafsiran dari maksud si penulis asli, baik dari sisi waktu maupun logika. Kita tidak bisa menerapkan suatu kutipan Alkitab kepada zaman kita sampai kita mengetahui apa arti kutipan tersebut pada zamannya! Suatu kutipan Alkitab tidak boleh diartikan berbeda dengan arti aslinya!

    Garis besar rinci anda, sampai ke tingkat paragraf (siklus pembacaan #3), akan menjadi panduan anda. Penerapan harus dilakukan di tingkat paragraph ini, bukannya di tingkat kata. Kata-kata hanya akan memiliki arti jika dikaitkan dalam konteks tertentu, demikian pula anak kalimat, maupun kalimat. Satu-satunya orang yang diilhami Allah yang terlibat dalam proses penafsiran ini adalah hanya si penulis asli. Kita hanya mengikuti pimpinannya dengan penerangan dari Roh Kudus. Namun Penerangan bukanlah ilham. Untuk berkata “demikian Firman Tuhan”, kita harus sejalan dengan maksud si penulis asli. Penerapan harus terkait secara khusus kepada maksud umum dari keseluruhan tulisan, bagian tulisan tertentu, dan pengembangan pemikiran setingkat paragraf.

    Jangan biarkan hal-hal dari zaman kita digunakan untuk menafsir Alkitab; Biarkan Alkitab berbicara! Hal ini mungkin mensyaratkan kita untuk menimba prinsip-prinsip dari naskah tersebut. Hal ini tepat bila naskah tersebut mendukung suatu prinsip tertentu. Sayangnya, dalam banyak hal prinsip kita adalah hanya prinsip “kita sendiri”, bukan prinsip dari naskah tersebut

    Dalam menerapkan Alkitab, penting untuk diingat bahwa (kecuali dalam nubuatan) hanya ada satu dan satu saja arti yang tepat bagi setiap naskah Alkitab. Arti tersebut adalahyang berhubungan dengan maksud dari si penulis asli pada saat ia menghadapi krisis atau keperluan-keperluan di zamannya. Banyak kemungkinan penerapan bisa ditarik dari arti yang satu tersebut. Penerapan akan berdasarkan kebutuhan si penerima, namun harus berhubungan dengan arti dari si penulis asli.

    V. Aspek Rohani dari Penafsiran

    Sejauh ini saya telah mendiskusikan proses logika dan tekstual yang digunakan dalam penafsiran

    dan penerapan. Sekarang ijinkan saya secara singkat mendiskusikan mengenai aspek rohani dari penafsiran. Daftar hala-hal yang harus dilakukan berikut sangat membentu saya dalam hal ini:

    A. Berdoa mohon pertolongan Roh Kudus (bandingkan I Kor 1:26-2:16)

    B. Berdoa untuk pengampunan dan penyucian pribadi dari dosa-dosa yang kita ketahui (bandingkan

    I Yoh 1:9)

    C. Berdoa untuk kerinduan yang lebih dalam untuk mengenal Allah (bandingkan Maz 19:7-14; 42:1 dst; 119:1 dst.).

    D. Terapkan dengan segera setiap pengertian yang baru dalam kehidupan anda sendiri. E. Tetap bersifat rendah hati dan mau belajar.

    ix

    Sangatlah sukar untuk bisa menjaga keseimbangan antara proses logika dengan kepemimpinan Rohani dari Roh Kudus. Cuplikan-cuplikan berikut ini telah membantu saya menyeimbangkan kedua hal tersebut:

    A. dari James W. Sire, Scripture Twisting, hal 17-18:

    “Penerangan datang dalam pikiran dari anak-anak Allah – bukan hanya kepada orang- orang rohani tingkat tinggi saja. Tidak ada kelompok “guru” dalam Kekristenan yang Alkitabiah, tak ada orang bijak, tak ada orang yang merupakan penafsir yang sempurna. Dengan demikian, sementara Roh Kudus mengaruniakan karunia-karunia hikmat, pengetahuan, dan membedakan roh, Ia tidak menugaskan orang-orang Kristen yang diperlengkapi ini menjadi satu-satunya penafsir yang sah dari Firman Allah. Hal ini terserah kepada tiap anakNya untuk belajar, menimbang, dan memahami sesuai petunjuk Alkitab yang berdiri sebagai penguasa bahkan bagi mereka yang dikaruniai Allah kemampuan yang khusus. Secara ringkas, asumsi yang saya buat bagi keseluruhan buku adalah bahwa Alkitab adalah pernyatan yang benar dari Allah kepada semua umat manusia, yang merupakan penguasa teritnggi dari segala hal yang dikatakanNya, dan juga secara keseluruhan bukan suatu misteri, hingga bisa cukup dipahami oleh orang biasa dalam tiap budaya.”

    B. Tentang Kierkegaard, tertulis dalam Bernard Ramm, Protestant Biblical Interpretation, hal 75.: Menurut Kierkegaard mempelajari kesejarahan, leksikal dan ke-tata-bahasa-an dari

    Alkitab adalah keharusan, namun hanya merupakan tahapan awal dari pembacaan Alkitab sebenarnya. “Untuk membaca Alkitab sebagai Firman Tuhan, seseorang harus membaca dengan hatinya dalam mulutnya, dengan kesadaran, dengan suatu pengharapan yang besar, dalam suatu percakapan dengan Tuhan. Membaca Alkitab dengan tanpa berpikir, secara sembarang, atau secara akademis, atau secara professional, bukan membaca Alkitab sebagai Firman Allah. Orang yang membacanya seperti membaca sebuah surat cinta, orang tersebut membacanya sebagai Firman Allah.”

    C. H. H. Rowley dalam The Relevance of the Bible, hal. 19:

    “Tak satupun dari pemahaman secara intelektual mengenai Alkitab, betapapun lengkapnya, mampu mencakup keseluruhan harta di dalamnya. Pernyataan ini bukan bermaksud untuk merendahkan pemahaman intelektual karena pemahaman tersebut sangat hakiki bagi suatu pemahaman yang lengkap. Namun untuk menunjukkan perlunya pemahaman secara rohani akan harta harta rohani dalam Alkitab, sebagai syarat kelengkapan pemahaman. Dan untuk pemahaman rohani ini, keberadaan hal-hal di atas kesadaran intelektualitas merupakan suatu keharusan. Hal-hal Rohani harus dimengerti secara Rohani, dan siswa Sekolah Alkitab perlu memiliki sikap penerimaan rohani, yaitu kerinduan untuk mencari Tuhan untuk menundukkan diri kepadaNya, jika ia harus belajar melampaui batas keimiahan untuk mendapatkan kelimpahan warisan dari Buku di atas segala buku ini”

    VI Metode dari Komentari ini

    Komentari Pedoman Belajar ini dirancang untuk membantu prosedur penafsiran anda dengan

    cara-cara sebagai berikut:

    A. Mengawali tiap buku dengan garis besar kesejarahan. Setelah anda menyelesaikan “siklus pembacaan #3” Periksa informasi yang tersedia ini.

    B. Pengertian-pengertian Kontekstual dapat ditemukan di bagian awal dari setiap pasal. Hal ini akan membantu anda untuk melihat bagaimana kelompok-kelompok tulisan disusun.

    C. Di awal dari tiap pasal atau bagian tulisan utama pembagian-pembagian paragraph dan keterangan-keterangannya disediakan dalam beberapa terjemahan modern:

    1. Naskah Yunani The United Bible Society, revisi dari edisi ke-4 (UBS4).

    2. New American Standard Bible (NASB) pembaharuan tahun 1995

    3. The New King James Version (NKJV)

    4. The New Revised Standard Version (NRSV)

    5. The Today’s English Version (TEV)

    6. The Jerusalem Bible (JB)

    Pembagian paragraph bukan berasal dari ilham Allah. Pembagian ini harus didasarkan atas konteks. Dengan memperbandingkan beberapa terjemahan modern dengan teori penterjemahan dan sudut pandang teologis yang berbeda, kita bisa menganalisis kemungkinan struktur pemikiran dari si penulis asli. Setiap paragraf memiliki satu kebenaran utama. Hal ini dinamakan “kalimat topik” atau “ide sentral dari tulisan”. Pokok pemikiran ini adalah kunci dari penafsiran kesejarahan dan ke-tata-bahasa-an. Orang tidak seharusnya menafsirkan, mengkhotbahkan, atau mengajarkan tentang hal yang kurang dari satu paragraf! Juga ingat bahwa tiap paragraf terkati dengan paragraf-paragraf di sekitarnya. Itulah sebabnya suatu garis besar setingkat paragraf dari keseluruhan buku adalah sangat penting. Kita harus dapat mengikuti aliran logika dari suatu pokok bahasan yang di kemukakan oleh si penulis asli, si penerima ilham.

    D. Catatan-catatan dari Dr. Bob Utley mengikuti suatu pendekatan penafsiran ayat demi ayat. Ini akan memaksa kita untuk mengikuti pemikiran dari si penulis asli. Catatan-catatan ini menyediakan informasi dari beberapa bidang:

    1. konteks tulisan

    2. pengertian-pengertian kesejarahan

    3. informasi ke-tata-bahasa-an

    4. pelajaran mengenai kata-kata

    5. kutipan paralel yang cocok.

    E. Di tempat-tempat tertentu dalam komentari, cetakan ayat dari New American Standard Version

    (pembaruan 1995) akan digantikan dengan terjemahan dari beberapa versi modern yang lain:

    1. The New King James Version (NKJV), yang mengikuti naskah tekstual dari “Textus

    Receptus”

    2. The New Revised Standard Version (NRSV), yang adalah revisi kata-demi kata dari Revised

    Standard Version oleh The National Council of Churches

    3. The Today’s English Version (TEV), yang merupakan penterjemahan secara ekuivalen dinamis dari American Bible Society.

    4. The Jerusalem Bible (JB), yang adalah terjemahan bahasa Inggris berdasarkan Terjemahan ekuivalen dinamis dari Katolik Perancis.

    F. Bagi mereka yang tidak bisa membaca bahasa Yunani, membandingkan terjemahan bahasa

    Inggris dapat membantu dalam mengidentifikasikan masalah-masalah dalam naskah:

    1. variasi naskah kuno

    2. kemungkinan arti-arti dari suatu kata

    3. struktur dan naskah yang sukar tata bahasanya

    4. naskah yang memiliki arti yang mendua.

    G. Pada penutupan dari tiap pasal tersedia pertanyaan-pertanyaan yang relevan sebagai bahan diskusi yang diupayakan untuk dapat menuju ke arah hal-hal utama yang berkenaan dengan penafsiran dari pasal tersebut

    xi

    PENGANTAR KEPADA YOHANES

    PERNYATAAN PEMBUKA

    A. Matius dan Lukas mulai dengan kelahiran Yesus, Markus mulai dengan baptisanNya, namun

    Yohanes mulai dengan masa pra-penciptaan.

    B. Yohanes menyajikan keTuhanan penuh dari Yesus orang Nasaret dari ayat pertama dari pasal pertama dan mengulangi penekanan ini diseluruh Injilnya. Injil Sinoptik nya menyelubungi kebenaran ini sampai belakangan dalam penyajiannya (Rahasia KeMesiasan).

    C. Nampaknya Yohanes mengembangkan Injilnya dalam kerangka peneguhan dasar dari Injil Sinoptik. Ia berupaya melampirkan dan menafsirkan kehidupan dan pengajaran Yesus dalam kerangka kebutuhan dari gereja mula-mula (akhir abad pertama).

    D. Yohanes sepertinya menyusun penyajiannya akan Yesus Sang Mesias diseputar a. tujuh mujizat/tanda dan penafsirannya

    2. dua puluh tujuh wawancara dan/atau dialog dengan berbagai individu.

    3. hari-hari raya dan ibadah tertentu a. Sabat

    b. Paskah (lih. pasal 5-6)

    c. Tabernakel (lih. pasal 7-10)

    d. Hanukkah (lih. 10:22-39)

    4. Pernyataan-pernyataan “I Am (Akulah)”

    a. Berkaitan dengan nama Illahi (YHWH)

    1) Akulah Dia (4:26; 8:24,28; 13:19; 18:5-6)

    2) sebelum Abraham jadi, Aku telah ada (8:54-59)

    b. dengan predikat nominatif

    1) Akulah roti hidup (6:35, 41, 48, 51)

    2) Akulah terang dunia (8:12)

    3) Akulah pintu ke domba-domba itu (10:7, 9)

    4) Akulah gembala yang baik (10:11, 14)

    5) Akulah kebangkitan dan hidup (11:25) Akulah jalan, kebenaran dan hidup (14:6) Akulah pokok anggur yang benar (15:1, 5)

    E. Perbedaan antara Yohanes dan Injil-injil lain.

    1. Walaupun memang maksud utama Yohanes bersifat teologis, namun penggunaannya akan sejarah dan geografi sangatlah akurat dan rinci. Alasan tepat mengenai perbedaan antara Injil Sinoptik dengan Yohanes tidaklah pasti.

    a. Suatu pelayanan awal di Yudea (pembersiahan Bait Allah yang mula-mula)

    b. Kronologis dan hari-hari dari minggu terakhir kehidupan Yesus.

    2. Akan sangatlah membantu untuk mengambil waktu untuk mendiskusikan perbedaan nyata antara Yohanes dengan injil sinoptik. Injinkan saya mengutip George Eldon Ladd dari Sebuah Teologia Perjanjian Baru mengenai perbedaan tersebut:

    1

    a. “Injil keempat sangat berbeda dengan Injil Sinoptik, sampai secara jujur harus menghadapi pertanyaan apakah injil ini melaporkan secara akurat pengajaran Yesus atau apakah iman Kristen memiliki tradisi yang telah sedemikian termodifikasi sampai sejarah telah ditelan dalam penafsiran teologia” (hal. 215).

    b. “Penyelesaian yang terdekat adalah bahwa pengajaran Yesus dinyatakan dalam ungkapan-ungkapan gaya Yohanes. Jika ini adalah penyelesaian yang tepat, dan kita harus menyimpulkan bahwa Injil Keempat dituliskan dalam ungkapan gaya Yohanes, pertanyaan penting berikut ini akan timbul: Sampai ketingkat mana teologia dari Injil keempat adalah teologia dari Yohanes dan bukannya dari Yesus? Sejauh mana pengajaran Yesus telah sedemikian berpadu dalam pikiran Yohanes hingga apa yang kita dapatkan adalah suatu penafsiran dari Yohanes dan bukannya penyajian kembali secara akurat dari pengajaran Yesus sendiri?” (hal. 215).

    c. Ladd juga mengutip W. F. Albright dari “Penemuan-penemuan Terakhir di Palestina dan Injil Yohanes” dalam Latar Belakang Perjanjian Baru dan Eskatologinya yang disunting oleh W. D. Davies dan D. Daube

    “Tidak ada perbedaan mendasar dalam pengajaran antara Yohanes dan Injil Sinoptik; Perbedaan tajam di antara keduanya terletak pada konsentrasi dari tradisi di sepanjang aspek-aspek tertentu dari pengajaran Kristus, khususnya yang sepertinya sangat menyerupai pengajaran dari Essenes.

    Secara mutlak tidak ada yang bisa ditunjukkan bahwa ada pengajaran Yesus yang telah diubah atau dipalsukan, atau ditambahi dengan elemen penting yang baru. Bahwa kebutuhan gereja mula-mula mempengaruhi pemilihan hal-hal yang dimuat dalam Injil harus diakui, namun tak ada alasan untuk menganggap bahwa kebutuhan dari gereja tersebut bertanggung-jawab atas adanya penemuan atau pembaruan dari arti pentingnya secara teologis.

    Satu anggapan yang paling aneh dari para ahli dan teolog Perjanjian Baru yang kritis adalah bahwa pemikiran Yesus sangaatlah terbatas, hingga adanya perbedaan tajam yang muncul antara Yohanes dan Injil Sinoptik pasti disebabkan oleh perbedaan-perbedaan di antara para teolog Kristen mula-mula. Setiap pemikir yang besar dan kepribadian akan ditafsirkan secara berbeda oleh rekan dan pendengar yang berbeda, yang akan memilih apa yang nampaknya paling menyenangkan dan berguna dari apa yang telah mereka lihat dan dengar. (pp. 170-171).

    d. Dan lagi dari George E. Ladd:

    “perbedaan di antara mereka bukanlah bahwa Yohanes bersifat teologis dan yang lainnya tidak, namun bahwa kesemuanya adalah teologis hanya dalam cara berbeda. Tafsiran sejarah akan lebih banyak mewakili fakta sebenarnya dari suatu situasi daripada hanya suatu rentetan peristiwa. Jika Yohanes merupakan suatu penafsiran teologis, maka ini merupakan suatu penafsiran dari peristiwa-peristiwa yang oleh Yohanes diyakini terjadi dalam sejarah. Secara nyata bukanlah maksud dari Injil Sinoptik untuk memberikan laporan mengenai ipsissima verba (kata-kata yang tepat dari) dari Yesus, maupun suatu biografi dari peristiwa-pristiwa dalam kehidupanNya. Namun hanyalah gambaran dari Yesus dan ringkasan dari ajaranNya. Matius dan Lukas merasa merdeka untuk menyusun kembali bahan dari Markus dan melaporkan Pengajaran Yesus dengan cukup bebas. Jika Yohanes memakai kebebasan yang lebih daripada Matius dan Lukas, ini adalah karena ia berharap untuk bisa memberikan suatu gambaran mengenai Yesus yang lebih kuat dan akhirnya lebih nyata. (hal. 221-

    222).

    2

    PENULIS

    A. Injil ini tidak mencantumkan nama, namun mengisyaratkan penulisan Yohanes.

    1. seorang penulis yang merupakan saksi mata (lih.19:35)

    2. frasa “murid yang terkasih” (baik Polycrates dan Irenaeus mengidentifikasinanya sebagai

    Rasul Yohanes)

    3. Yohanes, anak Zebedeus, tak pernah disebutkan namanya.

    B. Latar belakang kesejarahannya jelas dari Injil itu sendiri, oleh karena itu, masalah penulis ini bukan faktor yang menentukan dalam penafsiran. Peneguhannya atas penulis yang terilhami-lah yang merupakan faktor penting!

    Kepenulisan dan tanggal dari Injil Yohanes tidak mempengaruhi pengilhaman, namun penafsiran. Para komentator mencari sebuah latar belakang sejarah, suatu kejadian yang menyebabkan ditulisnya buka tersebut. Apakah seseorang harus membandingkan dualisme Yohanes dengan (1) dua jaman Yahudi; (2) pengajaran Qumran mengenai kebenaran; (3) agama Zoroasterian; (4) pemikiran-pemikiran Gnostis; atau (5) sudut pandangan yang unik mengenai Yesus?

    C. Pandangan tradisi mula-mula ialah bahwa Rasul Yohanes anak Zebedeus, adalah manusia, sumber saksi mata. Hal ini harus dijernihkan karena sumber-sumber eksternal dari abad kedua nampaknya menghubungkan orang-orang lain dalam penulisan Injil ini:

    1. Rekan-rekan sesama orang percaya dan tua-tua di Efesus mendorong Rasul yang telah menua ini untuk menulis. (Eusebius mengutip Klemens dari Aleksandria)

    2. Rekan Rasul, Andreas (Fragmen Muratorian, 180-200 M, dari Roma)

    D. Beberapa ahli moderen telang menganggap penulis lain berdasarkan beberapa asumsi mengenai masalah gaya dan pokok bahasan dari Injil ini. Banyak yang menganggap sebuah buku dari awal abad kedua (sebelum 115 M):

    1. ditulis oleh murid dari Yohanes (suatu lingkaran pengaruh Yohanes) yang mengingat pengajarannya (J. Weiss, B. Lightfoot, C. H. Dodd, O. Cullmann, R. A. Culpepper, C. K. Barrett)

    2. ditulis oleh “tua-tua Yohanes” (salah satu dari kelompok tua-tua yangmula-mula dari Asia yang dipengaruhi oleh teologia dan terminology dari Rasul Yohanes) yang diturunkan dari suatu bagian yang kabur dalam Papias (70-146 M) yang dikutip oleh Eusebius (280-339 M)

    E. Bukti untuk Yohanes sendiri sebagai sumber utama bagi bahan dari Injil ini.

    1. bukti internal

    a. si penulis mengetahui pengajaran-pengajaran dan ibadah Yahudi dan berbagi dalam pandangan dunia PL mereka

    b. si penulis mengetahui kondisi Palestina dan Yerusalem sebelun tahun 70 M

    c. si penulis mengaku sebagai saksi mata

    1:14

    19:35

    21:24

    d. Si penulis adalah seorang anggota kelompok para rasul, karena ia mengenal:

    1) Rincian dari waktu dan tempat (pengadlam malam hari)

    2) Rincian angka/jumlah (tempayan air di 2:6 dan ikan di 21:11)

    3) Rincian mengenai orang-orang

    3

    Si penulis mengetahui rincian peristiwa dam reaksi-reaksi terhadapnya. Si penulis nampaknya diberi sebutan “murid yang dikasihi”

    a) 13:23,25

    b) 19:26-27, 34-35 c) 20:2-5,8

    d) 21:7, 20-24

    Si penulis nampaknya adalah anggota dari kelompok inti sejalan dengan Petrus. a) 13:24

    b) 20:2 c) 21:7

    Nama Yohanes, anak Zebedeus, tak pernah muncul dalam Injil ini, yang nampaknya sangat tidak biasa karena ia adalah anggota dari kelompok inti para Rasul.

    b. Bukti Eksternal

    a. Injil yang dikenal oleh

    1. Irenaeus (120-202 M) yang berhubungan dengan Polikarpus, mengenal Rasul Yohanes (lih. buku Eusebius Ekkleastikus Historis 5:20:6-7) – “Yohanes murid Tuhan yang bersandar di dadaNya dan dirinya sendiri menerbitkan Injil di Efesus di Asia” (Haer, 3:1:1, dikutip dalam buku Eusebius Ekkl Hist. 5:8:4).

    a) Klemens dari Aleksandria (153-217 M) – “Yohanes yang didorong oleh teman- temannya dan tergerak secara Illahi oleh Roh, menyusun suatu Injil rohani” (buku Eusebius Ekkleastikus Historis 6:14:7)

    b) Martir Yustinus (110-165 M) dalam bukunya Dialog dengan Trypho 81:4

    c) Tertulian (145-220 M)

    2. Kepenulisan oleh Yohanes diteguhkan oleh saksi-saksi awal.

    a) Polikarpus (70-156 M, dicatat oleh Ireneus), uskup dari Smirna (155 M)

    b) Papias (70-146 M, dicatat oleh Prolog Anti-Marconite dari Roma dan Eusebius), yang adalah uskup dari Hierapolis di Phyrgia dan dilaporkan menjadi murid Rasul Yohanes.

    F. Alasan-alasan yang digunakan untuk meragukan kepenulisan tradisional

    1. Hubungan Injil ini dengan tema-tema gnostik

    2. Lampiran yang nyata dari pasal 21

    3. Perbedaan kronologis dengan Injil Sinoptik

    4. Yohanes tidak akan merujuk dirinya sendiri sebagai “murid yang dikasiha”.

    5. Yesus dalam Yohanes menggunakan kosa kata dan jenis tulisan yang berbeda dengan Injil

    Sinoptik.

    G. Jika kita menganggap bahwa ini adalah Rasul Yohanes maka apa yang bisa kita anggap tentang orangnya?

    1. Ia menulis dari Efesus (Ireneus berkata “menerbitkan Injil ini dari Efesus”)

    2. Ia menulois ketika sudah menjadi tua (Ireneus mengatakan bahwa ia hidup sampai bertahtanya Trajan, 98-117 M)

    TANGGAL

    A. Jika kita anggap Rasul Yohanes

    1. sebelum tahun 70 M, ketika Yerusalem dihancurkan oleh Jenderal (yang nantinya menjadi

    Kaisar) Romawi, Titus.

    a. Dalam Yohanes 5:2, “Sekarang di Yerusalem dekat gerbang domba terdapat sebuah

    4

    kolam yang dalam bahasa Ibrani disebut Bethesda, yang memiliki lima serambi. . .”

    b. Penggunaan berulang akan gelar awal “murid” untuk menerangkan kelompok kerasulan.

    c. Apa yang dikemudian hari menjadi elemen gnostik sekarang telah ditemukan dalam Gulungan Kitab Laut Mati, yang menunjukkan keberadaannya sebagai bagian dari bahasa teologis khas abad pertama.

    d. Tak disebutkannya kehancuran dari Bait Allah dan kota Yerusalem dalam tahun 70 M.

    e. Arkeolog terkenal Amerika W. F. Albright meneguhkan tanggal dari Injil ini di akhir th

    70an atau awal tahun 80an.

    2. Diakhir abad pertama

    a. Teologia Yohanes yang telah terbentuk.

    b. Kejatuhan Yerusalem tidak disebutkan karena ini terjadi sekitar dua puluh tahun sebelumnya.

    c. Penggunaan Yohanes akan penyusunan kata dan penekanan gaya gnostik d. Tradisi awal gereja

    Ireneus

    Eusebius

    B. Jika kita menganggap “Yohanes tua-tua gereja” maka tanggalnya adalah awal atau di tengah abad kedua. Teori ini dimulai dengan penolakan Dionisius terhadap kepenulisan Rasul Yohanes (untuk alasan-alasan tulisan). Eusebius, yang menolak kepenulisan Rasul Yohanes mengenai kitab Wahyu karena alasan teologis, merasa ia telah menemukan “Yohanes” yang lain di waktu yang tepat dan di tempat yang tepat di kutipan Papias (Ekkleastikus Historis 3:39:5,6), yang menyebutkan dua “Yohanes”(1) seorang Rasul dan (2) seorang Tua-tua (presbiter).

    PENERIMA

    A. Aslinya surat ini ditulis untuk gereja-gereja di Propinsi Romawi Asia Kecil, khususnya Efesus.

    B. Karena kesederhanaan dan kedalaman yang sangat dari catatan ini mengenai kehidupan dan kepribadian Yesus dari Nazaret buku ini menjadi Injil favorit bagi orang-orang percaya kelompok Non Yahudi Helenistik dan kelompok-kelompok gnostik.

    MAKSUD TUJUAN

    A. Injil ini sendiri meneguhkan masksud evangelistiknya, 20:30-31

    1. bagi para pembaca Yahudi

    2. bagi para pembaca Non Yahudi

    3. bagi para pembaca gnstik yang baru

    B. Nampaknya Injil ini memiliki suatu dorongan apologetic.

    1. melawan pengikut fanatic dari Yohanes Pembaptis

    2. melawan guru-guru palsu gnostik yang baru (khususnya kaum Prolog); pengajaran palsu gnostik ini juga membentuk latar belakang bagi buku-buku PB yang lain:

    a. Efesus b. Kolose

    c. Surat-surat Pastoral (I Timotius, Titus, II Timotius)

    d. I Yohanes (I Yohanes mungkin berfungsi sebagai surat pengantar bagi Injil ini)

    5

    C. Ada kemungkinan bahwa pernyataan maksud dari 20:31 bisa dimengerti sebagai mendorong doktrin ketekunan dan juga penginjilan karena penggunaan secara konsisten bentuk KALIMAT PRESENT untuk menjelaskan keselamatan. Dalam pengertian ini, Yohanes, sebagaimana Yakobus, mungkin mengimbangi teologia Paulus yang terlalu ditekankan oleh beberapa kelompok di Asia Kecil (lih. II Pet 3:15-16). Cukup mengejutkan bahwa tradisi gereja mula- mula mengidentifikasikan Yohanes dengan Efesus, dan bukannya Paulus (lih. buku F. F. Bruces, Petrus, Stefanus, Yakobus dan Yohanes: Kajian dalam Kekristenan Bukan Gaya Paulus, hal.

    120-121).

    D. Epilognya (pasal 21) sepertinya ditulis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus dari gereja mula-mula.

    1. Tambahan Yohanes menambah keterangan dari Injil Sinoptik. Namun demikian, ia berfokus pada pelayanan di Yudea, khususnya Yerusalem.

    2. Dua pertanyaan yang dicakup dalam Lampiran, pasal 21 a. Pemulihan Petrus

    b. Kepanjang umuran Yohanes

    c. Kedatangan kembali Yesus yang ditunda

    E. Beberapa orang melihat Yohanes sebagai melonggarkan tekanan pada sakramentalisme dengan secara sengaja mengabaikan dan tidak mencatat atau mendiskusikan ordinansi itu sendiri padahal memiliki kesempatan konteks yang sangat tepat di pasal 3 (untuk baptisan) dan pasal 6 (untuk Ekaristi atau Perjamuan Suci/Terakhir).

    GARIS BESAR YANG MENDASARI

    A. Sebuah Prolog filosofis/teologis (1:1-18) dan sebuah Epilog praktis (pasal 21)

    B. Tujuh tanda mijizat selama pelayanan Yesus pada masyarakat (pasal 2-12) dan penafsirannya:

    1. mengubah air menjadi anggur pada perjamuan di Kana (2:1-11)

    2. menyembuhkan anak pegawai istana di Kapernaum (4:46-54)

    3. menyembuhkan orang lumpuh di kolam Bethesda di Yerusalem (5:1-18)

    4. memberi makan sekitar 5000 orang di Galilea (6:1-15)

    5. berjalan di air di Laut Galilea (6:16-21)

    6. menyembuhkan seorang buta sejak lahir di Yerusalem (9:1-41)

    7. membangkitkan Lazarus di Betania (11:1-57)

    C. Wawancara dan dialog dengan berbagai individu

    1. Yohanes Pembaptis (1:19-34; 3:22-36)

    2. murid-murid

    a. Andreas dan Petrus (1:35-42)

    b. Filipus dan Natanael (1:43-51)

    3. Nikodemus (3:1-21)

    4. perempuan Samaria (4:1-45)

    5. Orang yahudi di Yerusalem (5:10-47)

    6. orang bangyak di Galilea (6:22-66)

    7. Petrus san murid-murid (6:67-71)

    8. saudara-saudara Yesus (7:1-13)

    9. Orang Yahudi di Yerusalem (7:14-8:59; 10:1-42)

    10. murid-murid di loteng (13:1-17:26)

    6

    11. penangkapan dan pengadilan Yahudi (18:1-27)

    12. pengadilan Romawi (18:28-19:16)

    13. percakapan-percakapan pasca-kebangkitan, 20:11-29 a. dengan Maria

    b. dengan sepuluh Rasul-rasul c. dengan Tomas

    14. dialog penutup dengan Petrus, 21:1-25

    15. (7:53-8:11, kisah dari perempuan yang berzinah, aslinya bukan bagian dari Injil Yohanes!)

    D. Hari-hari raya/ibadah tertentu

    1. hari Sabat (5:9; 7:22; 9:14; 19:31)

    2. Paskah (2:13; 6:4; 11:55; 18:28)

    3. Hari raya Tabernakel (pasal 8-9)

    4. Hanukkah (pesta lampu, lih. 10:22)

    E. Penggunaan pernyataan-pernyataan “Akulah”

    1. “Akulah Dia” (4:26; 6:20; 8:24,28,54-59; 13:19; 18:5-6,8)

    2. “Akulah roti hidup” (6:35,41,48,51)

    3. “Akulah terang dunia” (8:12; 9:5)

    4. “Akulah pintu ke domba-domba itu” (10:7,9)

    5. “Akulah gembala yang baik” (10:11, 14)

    6. “Akulah kebangkitan dan hidup” (11:25)

    7. “Akulah jalan, kebenaran dan hidup” (14:6)

    8. “Akulah pokok anggur yang benar” (15:1,5)

    SIKLUS PEMBACAAN PERTAMA (lihat hal. vii)

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.

    Baca keseluruhan kitab ini sekaligus. Sebutkan tema pokok dari keseluruhan buku dengan kalimat anda sendiri.

    1. Tema keseluruhan buku.

    2. Tipe literatur (genre)

    SIKLUS PEMBACAAN KEDUA (lihat hal. vii)

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.

    Baca keseluruhan kitab ini sekaligus keduakalinya. Garis besarkan pokok-pokok utama dan nyatakan pokok tersebut dalam satu kalimat.

    7

    1. Pokok dari bagian tulisan yang pertama

    2. Pokok dari bagian tulisan yang kedua

    3. Pokok dari bagian tulisan yang ketiga

    4. Pokok dari bagian tulisan yang keempat

    5. dst.

    8

    YOHANES 1

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN*

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Firman Menjadi Daging Dunia Kekekalan Prolog Firman Kehidupan Prolog

    1:1-5 1:1-5 1:1-5 1:1-5 1:1-18

    Kesaksian Yohanes: Terang yang Benar

    1:6-13 1:6-13 1:6-9 1:6-9

    1:10-13 1:10-13

    Firman Menjadi Daging

    1:14-18 1:14-18 1:14-18 1:14

    1:15

    1:16-18

    Kesaksian Yohanes Suara di Padang Belantara Kesaksian Yohanes Berita dari Yohanes Kesaksian Yohanes

    Pembaptis Pembaptis

    1:19-28 1:19-28 1:19-23 1:19 1:19-28

    1:20

    1:21a

    1:21b

    1:21c

    1:21d

    1:22

    1:23

    1:24-28 1:24-25

    1:26-27

    1:28

    Domba Allah Domba Allah Domba Allah

    1:29-34 1:29-34 1:29-34 1:29-31 1:29-34

    * Walaupun bukan merupakan suatu ilham, pembagian paragraf adalah kunci dalam memahami dan mengikuti maksud dari si penulis asli. Tiap terjemahan modern membagi dan meringkas pasal satu. Setiap paragraf memiliki satu topik, kebenaran dan pemikiran pokok. Setiap versi mengemas topik tersebut dengan cara yang berbeda-beda. Waktu anda membaca naskah ini, tanyakan pada diri anda terjemahan mana yang cocok dengan pengertian anda mengenai pembagian pokok dan ayat-ayatnya.

    Dalam setiap pasal anda harus membaca Alkitab dahulu, baru mencoba mengidentifikasikan pokok-pokoknya (paragraf). Kemudian bandingkan pengertian anda dengan versi-versi modern tersebut. Hanya ketika seseorang memahami maksud dari penulis asli dengan cara mengikuti pola pikir dan penyajiannya, ia baru bisa benar-benar memahami Alkitab. Hanya si penulis aslilah yang diilhami Allah—pembaca tidak mempunyai hak untuk merubah atau memodifikasi berita tersebut. Pembaca Alkitab memiliki tanggung-jawab untuk menerapkan kebenaran yang diilhamkan tersebut ke dalam kehidupan dan zaman mereka.

    Catat bahwa semua istilah teknis dan singkatan diterangkan sepenuhnya di Appendiks Satu, Dua dan Tiga

    9

    1:32-34

    Murid-murid Pertama Murid-murid Pertama Kesaksian Murid-murid

    Pertama Yesus

    Murid-murid Pertama

    Yesus

    Murid-murid Pertama

    1:35-42 1:35-42 1:35-42 1:35-36 1:35-39

    1:37-38a

    1:38b

    1:39

    1:40-42a 1:40-42

    1:42b

    Pemanggilan Filipus, Natanael

    Filipus dan Natanael Yesus Memanggil Filipus dan Natanael

    1:43-51 1:43-51 1:43-51 1:43-45 1:43-51

    1:46a

    1:46b

    1:47

    1:48a

    1:48b

    1:49

    1:50-51

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    WAWASAN TEOLOGIS DAN HISTORIS UNTUK AYAT 1-18

    A. Garis Besar Teologis dari puisi/hymne/kredo
    1. Kristus abadi, Illahi, pencipta, penebus, ay 1-5 (Yesus sebagai Firman)
    2. Saksi profetik kepada Kristus ay 6-9,15 (Yesus sebagai Terang)
    3. Kristus yang terinkarnasi menyatakan Allah, ay 10-18 (Yesus sebagai Anak)

    10

    B. Struktur Teologis dari ay 1-18 dan tema-tema yang berulang
    1. Yesus sudah ada bersama Allah Bapa (1a)
    2. Yesus ada dalam persekutuan yang intim dengan Allah Bapa (1b, 2, 18c)
    3. Yesus berbagi hakikat inti dengan Allah Bapa (1c, 18b)
    4. Alat penebusan dan pengadopsian dari Allah Bapa (12-13)
    5. inkarnasi, Tuhan menjadi seorang manusia (9, 14)
    6. perwahyuan, keTuhanan dinyatakan dan dipahami sepenuhnya. (18d)
    C. Latar belakang Ibrani dan Yunani dari logos (Firman)
    1. Latar belakang Ibrani
    Kuasa dari Firman yang dikatakan (Yes 55:11; Maz 33:6; 107:20; 145:15), sebagaimana dalam
    Penciptaan (Kej 1:3,6,9,11,14,20,24, 26,29) dan Doa Berkat (Kej 27:1ff; 49:1)
    Amsal 8:12-23 mempersonifikasikan “Hikmat” sebagai ciptaan pertama Allah dan pelaku dari segala penciptaan (lih. Maz 33:6 dan buku non-kanonika Hikmat Salomo, 9:9)
    Targum (Terjemahan dan komentari Bahasa Aram) mengganti frasa “Firman Allah” bagi logos karena
    ketidak nyamanan mereka dengan istilah-istilah antropomorfis.
    2. Latar belakang Yunani
    a. Heraklitus – dunia adalah dalam perubahan yang terus menerus; ketuhanan yang tak pandang bulu dan logos yang tak berubah memegangnya dan membimbing proses perubahan tersebut.
    b. Plato – logos yang tak pandang bulu dan tak berubah menjaga planet ini di jalannya dan menentukan
    musim-musimnya
    c. Stoics – logos tersebut adalah “alasan dunia” atau pengelola, namun bersifat semi-pribadi.
    d. Philo – ia mempersonifikasikan konsep logos sebagai “Imam Besar yang menyusun jiwa manusia dihadapan Allah”, atau “jembatan antara manusia dan Allah”, atau “Pasak kemudi dengan mana Pilot
    dari semesta ala mini mengendalikan segalanya” (kosmocrater)
    D. Elemen-elemen dari system teologis/filosofis gnostik yang telah dikembangkan dari abad kedua M.
    1. Suatu dualisme antagonis ontologis (abadi) antara Roh dan materi
    2. Materi adalah jahat dan tegar, Roha adalah baik
    3. Sistem Gnostik memposisikan suatu jenjang tingkatan kemalaikatan (aeons) antara allah yang tinggi, baik dan allah yang lebih rendah yang berkuasa untuk membentuk materi. Beberapa bahkan menegaskan
    bahwa allah yang lebih rendah adalah YHWH dari PL (seperti Marcion)
    4. Keselamatan datang dari
    a. Pengetahuan rahasia atau kata kunci yang mengijinkan seseorang untuk melalui tingkatan-tingkatan kemalaikatan ini dalam perjalanannya menuju kesatuan dengan Allah.
    b. Suatu percikan illahi dalam semua manusia, yang tidak mereka sadari samapai mereka menerima pengetahuan rahasia tersebut.
    c. Suatu pelaku perwahyuan pribadi yang khusus yang memberikan pengetahuan rahasia ini kepada
    umat manusia (Roh Kristus)
    5. Sistem pemikiran ini menegaskan keTuhanan Yesus, namun menolak inkarnasi dan pusat tempat penebusanNya yang nyata dan permanen!
    E. Latar Belakang Kesejarahan
    1. Ayat 1-18 adalah suatu upaya untuk menghubungkan pemikiran Ibrani dan Yunani dengan penggunaan istilah logos.
    2. Kesesatan dari gnostisisme adalah latar belakang filsafatnya terhadap pengantar Injil Yohanes yang sangat terstruktur ini. I Yohanes mungkin adalah surat pengantar dari Injil ini. Sistem pemikiran Teologis yang disebut “gnostisisme” tidak dikenal dalam tulisan sampai abad kedua, namun tema-tema gnostik yang baru muncul ditemukan di dalam Gulungan Kitab Laut Mati dan dalam Philo.
    3. Injil-injil Sinoptik (khususnya Markus) menyelubungi keTuhanan Yesus (rahasia keMesiasan) sampa setelah Kalvari, namun Yohanes, yang menulis jauh dikemudian hari, mengembangkan tema-tema yang
    sangat penting dan menentukan mengenai Yesus sebagai Allah sepenuhnya dan manusia sepenuhnya
    (Anak Manusia, lih. Yeh 2:1 dan Dan 7:13) dalam pasal pertama.

    11

    F. Lihat Topik Khusus: Yohanes 1 Dibanding dengan I Yohanes 1 pada I Yohanes 1:1.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 1:1-5

    1Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

    2Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 3Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. 4Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah

    terang manusia. 5Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

    1:1 “Pada mulanya” Ini mencerminkan Kejadian 1:1 dan I Yohanes 1:1. Ada kemungkinan bahwa I Yohanes adalah suatu pengantar bagi Injil ini. Ayat 1-5 adalah peneguhan akan keberadaan keIllahianYesus sebelum penciptaan (lih. 1:15; 8:56-59; 16:28; 17:5; II Kor 8:9; Flp 2:6-7; Kol 1:17; Ibr 1:3; 10:5-8).

    TOPIK KHUSUS: ARCHĒ

    Istilah “domain” adalah istilah Yunani arch, yang artinya “mula-mula” atau “asal mula” dari sesuatu.
    1. permulaan dari susunan yang dicipta (lih. Yoh 1:1; I Yoh 1:1)
    2. awal dari Injil (lih. Mar 1:1; Flp 4:15)
    3. saksi mata pertama (lih. Luk 1:2)
    4. tanda-tanda awal (mujizat, lih. Yoh 2:11)
    5. prinsip-prinsip yang mula-mula (lih. Ibr 5:12)
    6. jaminan/keyakinan mula-mula (lih. Ibr 3:14)
    Ini digunakan juga untuk menyebut “aturan” atau “kekuasaan”
    1. dari pegawai-pegawai pemerintahan manusia a. Luk 12:11
    b. Luk 20:20
    c. Roma 13:3; Titus 3:1
    2. dari kekuasaan-kekuasaan kemalaikatan a. Roma 8:38
    b. I Kor 15:24
    c. Ef 1:21; 3:10; 6:10 d. Kol 1:16; 2:10,15
    Guru-guru palsu ini melecehkan semua penguasa, di dunia maupun di surga. Mereka adalah kaum antinomian libertine. Mereka menaruh diri dan keinginan mereka sendiri ditempat pertama sebelum Allah, malaikat, pemerintah umum, dan pimpinan gereja.

     “was” (tiga kali) Ini adalah sebuah BENTUK KALIMAT IMPERFECT (lih. 1,2,4,10) yang berfokus pada kelanjutan dari keberadaan dalam waktu yang lampau. Bentuk kalimat ini dignakan untuk menunjukkan keberadaan Logos sejak sebelumnya. Hal ini dikontraskan dengan BENTUK KALIMAT AORIST dari ay 3, 6, dan 14.

    “Firman” Istilah Yunani logos merujuk pada suatu berita, bukan hanya suatu kata tunggal. Dalam konteks ini kata ini adalah suatu judul yang digunakan orang Yunani untuk menjelaskan “alasan dunia” dan oleh bahasa Ibrani sebagai analog dari “Hikmat”. Yohanes memilih istilah ini untuk menegaskan bahwa Firman Allah adalah suatu pribadi dan suatu berita.

     “dengan Allah” ini dapat di katakan sebagai berhadapan “muka dengan muka”. Melukiskan suatu persekutuan yang intim. Istilah ini juga menujuk kepada konsep dari satu hakikat keIllahian dan tiga perwujudan pribadi yang kekal. PB menegaskan paradoks bahwa Yesus terpisah dari Allah Bapa, namun Ia juga satu dengan Allah Bapa.

    12

    “Firman itu adalah Allah” kata kerja ini adalah BENTUK IMPERFECT sebagaimana dalam ay 1a. tak ada ARTICLE dengan Theos, namun Theos ditempatkan pertama dalam frasa Yunani untuk penekanan. Ayat ini dan ay 18 adalah pernyataan yang kuat mengenai keTuhanan dari Logos yang telah ada sebelumnya (lih. 5:18; 8:58;
    10:30; 14:9; 20:28; Rom 9:5; Ibr 1:8; II Pet 1:1). Yesus yang sepenuhnya Illahi dan juga sepenuhnya manusiawi. Ia tidak sama dengan Allah Bapa, namun Ia secara hakiki bersifat keIllahian yang tepat sama dengan Allah Bapa.
    PB menegaskan kepenuhan keTuhanan dari Yesus orang Nazaret, namun melindungi keterpisahan ke-
    perorangan dari Allah Bapa. Ketunggalan Hakikat Illahi ini ditekankan dalam Yoh 1:1; 5:18; 10:30,34-38; 14:9-
    10; dan 20:28, sementara keterpisahan mereka ditekankan dalam Yoh 1:2,14,18; 5:19-23; 8:28; 10:25,29;
    14:11,12,13,16.

    1:2 Ini berparalel dengan ay 1 dan menekankan lagi kebenaran yang mengejutkan dalam pengertian monoteisme bahwa Yesus, yang lahir sekitar tahun 6-5 SM, telah selalu bersama dengan Allah Bapa dan oleh karenanya, adalah Tuhan.

    1:3 “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia” Logos adalah pelaku penciptaan dari Allah Bapa baik ciptaan yang kasat mata maupun yang tidak. (lih. ay 10; I Kor 8:6; Kol 1:16; Ibr 1:2). Ini mirip dengan peran yang dimainkan oleh Hikmat dalam Maz 33:6 dan Ams 8:12-23 (yang berjenis FEMININE (BETINA) karena hikmat adalah kata benda jenis FEMININE).

     “dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi” Ini adalah suatu penolakan dari pengajaran gnostik palsu mengenai kemalaikatan aeons di antara allah yang tinggi dan baik dan makhluk yang lebih rendah rohaninya yang membentuk materi.

    1:4 “dalam Dia ada hidup” Frasa ini menekankan bahwa “hidup” itu sendiri datang dari Anak, Firman. Yohanes menggunakan istilah, zo, untuk menunjuk pada hidup kebangkitan, hidup kekal, kehidupan Allah (lih. 1:4;
    3:15,36; 4:14,36; 5:24,26,29,39,40; 6:22,33,35,40,47,48,51, 53,54,63,65, dll). Istilah Yunani lain untuk “hidup”,
    yaitu bios, digunakan untuk kehidupan biologis, duniawi (lih. I Yoh 2:16).

     “Hidup itu adalah terang manusia” Terang adalah suatu penggambaran yang umum yang digunakan Yohanes untuk kebenaran dan pengenalan akan Allah (lih. Yoh 3:19; 8:12; 9:5; 12:46). Perhatikan kehidupan ini adalah untuk seluruh manusia! Terang dan kegelapan juga merupakan tema umum dalam Gulungan Kitab Laut Mati. Yohanes sering menyatakan dirinya dalam istilah yang dualistis (pengkontrasan) dan kategori-kategori.

    1:5 “Terang itu bercahaya” Ini adalah BENTUK KALIMAT PRESENT, yang artinya suatu tindakan yang berkelanjutan. Yesus telah selalu ada, namun kini Ia dengan jelas dinyatakan kepada dunia. Dalam PL perwujudan fisik atau manusiawi dari Allah sering diidentifikasikan dengan malaikat dari Allah (lih. Kej 16:7-13; 22:11-15;

    31:11,13; 48:15-16; Kel 3:2,4; 13:21; 14:19; Hak 2:1; 6:22-23; 13:3-22; Zak 3:1-2). Beberapa orang menegaskan bahwa ini adalah pra-inkarnasi dari Logos.

    NASB, NKJV “kegelapan tak mampu memahaminya” NRSV “kegelapan tidak menguasainya”

    TEV “kegelapan tidak pernah mematikannya”

    NJB “dan kegelapan tidak bisa menaklukkannya”

    Akar arti dari istilah ini adalah “merenggut”. Oleh karena itu, hal ini dapat berarti (1) merenggut untuk
    menaklukkan (lih. Mat 16:18) atau (2) merenggut untuk memahami atau mengerti. Yohanes mungkin menggunakan kemenduaan ini untuk mengisyaratkan keduanya. Injil Yohanes bercirikan arti yang mendua

    (conoth. “lahir baru atau dari atas”, 3:3 dan “angin-roh” 3:8).

    NASKAH NASB (UPDATED): 1:6-8

    6Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 7ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 8Ia bukan terang itu, tetapi ia

    harus memberi kesaksian tentang terang itu.

    13

    1:6-7 “6Datanglah seorang yang diutus Allah…ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, ” Yohanes Pembaptis adalah nabi PL yang terakhir (dalam pengertian berita dan sudut pandang). Ia adalah pendahulu yang dinubuatkan dalam Mal 3:1 dan 4:5 (lih. Yoh 1:20-25). Rasul Yohanes mungkin menyisipkan ayat 6-8 karena adanya kesalahpahaman awal yang berkembang mengenai Yohanes Pembaptis (lih. Luk 3:15; Kis 18:25; 19:3). Yohanes, yang menulis terkemudian dibanding penulis Injil lain, melihat perkembangan dari masalah ini.

    Mernarik untuk dicatat bahwa Kristus dijelaskan dalam kata kerja BENTUK KALIMAT IMPERFECT, sementara Yohanes dijelaskan dalam kata kerja AORIST (dinyatakan dalam suatu waktu) dan KALIMAT PERFECT (suatu peristiwa kesejarahan dengan hasil yang lama tinggal) (lih. ay 6). Yesus telah dan selalu ada.

    1:6-8 Ayat-ayat ini dan ay 15 (suatu pengulangan kembali dalam tanda kurung) mencatat kesaksian Yohanes Pembaptis tentang Yesus. Ia adalah nabi terakhir. Sukarlah untuk menuliskan ayat-ayat ini dalam bentuk puitis. Ada banyak perdebatan di kalangan para ahli apakah prolog ini berbentuk puisi atau prosa.

    1:7 “supaya oleh Dia semua orang menjadi percaya” Ini adalah anak kalimat tujuan. This is a purpose clause. Injil Yohanes, seperti semua Injil (suatu genre khas Kristen), adalah suatu traktat penginjilan. Ini adalah penawaran keselamatan yang sangat indah kepada semua yang beriman dalam Kristus, yang adalah terang dunia (lih. ay 12; Yoh 20:31; I Tim 2:4; II Pet 3:9).

    1:7,12 “percaya” Kata kerja ini digunakan 78 kali dalam Injil Yohanes , 24 kali dalam surat Yohanes. Cukup menarik bahwa Injil Yohanes tidak pernah menggunakan bentuk kata bendanya, hanya kata kerjanya saja. Kepercayaan terutama bukanlah suatu tanggapan intelektual atau emosional, melainkan pada dasarnya suatu tanggapan berasar kemauan. Istilah Yunani ini diterjemahkan oleh tiga istilah Inggris, percaya, mempercayakan diri, dan iman. Ini berparalel dengan “menyambut Dia” (lih. ay 11), dan “menerima Dia” (lih. ay 12). Keselamatan adalah gratis dalam anugerah Allah dan karya paripurna Kristus, namun harus diterima. Keselamatan adalah suatu hubungan perjanjian dengan hak-hak istimewa dan tanggung-jawab.

    1:8 Mungkin saja bahwa Rasul Yohanes, yang menulis paling terkemudian disbanding para penulis Injil lain, mengenali permasalahan yang berkembang di antara para pengikut Yohanes Pembaptis yang belum mendengar atau menerima Yesus (lih. Kis 18:25-19:7).

    TOPIK KHUSUS: SAKSI-SAKSI YESUS

    Kata bendanya (marturia) dan kata kerjanya (marture) “saksi” adalah suatu istilah kunci dalam Yohanes. Ada banyak saksi Yesus:
    Yohanes Pembaptis (lih. Yoh 1:7,8,15; 3:26,28; 5:33)
    Yesus Sendiri (lih. Yoh 3:11; 5:31; 8:13-14) Perempuan Samaria (lih. Yoh 4:39)
    Allah Bapa (lih. Yoh 5:32,34,37; 8:18; I Yoh 5:9) Alkitab (lih. Yoh 5:39)
    Orang banyak pada saat pembangkitan Lazarus (lih. Yoh 12:17) Roh Kudus (lih. Yoh 15:26-27; I Yoh 5:10,11)
    Murid-murid (lih. Yoh 15:27; 19:35; I Yoh 1:2; 4:14)
    Si Penulis sendiri (lih. Yoh 21:24)

    NASKAH NASB (UPDATED): 1:9-13

    9Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 10Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12Tetapi semua orang

    yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; 13orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

    14

    1:9 “terang yang sesungguhnya” Ini adalah “sungguh” dalam pengertian asli atau nyata, bukan hanya lawan dari kepalsuan. Ini bisa berhubungan dengan semua keragaman teologia abad pertama. Ini adalah kata sifat yang umum dalam tulisan-tulisan Yohanes (lih. 3:35; 4:23,37; 6:32; 7:28; 15:1; 17:3; 19:35 dan I Yoh 2:8; 5:20 dan sepuluh kali dalam Wahyu). Lihat Topik Khusus pada 6:55.

     “sedang datang di dunia” Yohanes seringkali menggunakan frasa ini untuk menunjuk pada Yesus yang meninggalkan surga, dunia rohani, dan memasuki dunia jasmani dari waktu dan tempat (lih. 6:14; 9:39; 11:27;

    12:46; 16:28). Dalam ayat ini nampaknya ini menunjuk pada inkarnasi Yesus.

    NASB “menerangi setiap orang”

    NKJV “memberi terang bagi tiap orang” NRSV “menerangi siapa saja”

    TEV “menyinari semua orang”

    NJB “yang memberi terang kepada siapa saja”

    Frasa ini dapat dimengerti dalam dua cara. Pertama, dengan menganggap berdasar latar belakang budaya Yunani, ini menunjuk pada suatu cahaya perwahyuan dari dalam setiap manusia, kilauan illahi. Ini adalah cara kaum Quaker menafsirkan ayat ini. Namun demikian, konsep semacam ini tak pernah muncul dalam Yohanes.
    Bagi Yohanes, “terang” mengungkapkan kejahatan manusia (lih. 3:19-21).
    Kedua, ini tidak dapat menunjuk pada perwahyuan alamiah, [yaitu Pengenalan Allah melalui alam (lih. Maz
    19:1-5; Rom 1:19-20) atau suatu pengertian moral di dalam (lih. Rom 2:14-15)], namun lebih pada penawaran
    Allah akan penerangan dan keselamatan melalui Yesus, satu-satunya terang yang benar.
    1:10 “dunia” Yohanes menggunakan istilah kosmos dalam tiga cara yang berbeda: (1) alam semesta jasmani (1:10,11; 11:9; 16:21; 17:5,24; 21:25); (2) seluruh umat manusia (1:10,29; 3:16,17; 4:42; 6:33; 12:19,42; 18:29); dan (3) masyarakat manusia yang jath yang diorganisir dan berfungsi terpisah dari Allah (7:7; 15:18-19; I Yoh
    2:15; 3:1,13). Dalam konteks ini #2 lebih cocok.

     “dunia tidak mengenalNya" Baik orang Non Yahudi yang jatuh maupun bangsa Yahudi yang terpilih tidak mengenali Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan. Istilah “mengenal” ini lebih mencerminkan suatu ungkapan Ibrani mengenai hubungan yang intim daripada kecocokan intelektual terhadap fakta. (lih. Kej 4:1; Yer 1:5).

    1:11 “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima- Nya” “MilikNya” digunakan dua kali dalam ay 11. Bentuk ketatabahasaan pertama ialah JAMAK NEUTER dan menunjuk pada (1) semua makhluk ciptaan atau (2) secara geografis Yudea atau Yerusalem. Yang kedua ini adalah JAMAK MASCULINE dan menunjuk pada orang Yahudi.

    1:12 “tetapi semua orang yang menerimaNya” ini menunjukkan bagian kemanusiaan dari keselamatan (lih. ay

    16). Manusia harus menanggapi penawaran Allah akan anugerah dalam Kristus. (lih. 3:16; Rom 10:9-13; Ef 2:8-
    9). Allah tentu saja berkedaulatan, namun di dalam kedaulatanNya Ia telah menginisiasikan suatu hubungan perjanjian bersyarat dengan umat manusia yang jatuh. Manudia yang jatuh harus bertobat, percaya, taat, dan tekun
    dalam iman.

     ”diberiNya kuasa” Istilah Yunani ini dapat berarti (1) kekuasaan hokum atau (2) hak atau hak istimewa (lih.

    5:27; 17:2; 19:10,11). Melalui Yesus manusia yang jatuh sekarang dapat mengenal Allah dan mengakuiNya sebagai Allah dan Bapa.

     “supaya menjadi anak-anak Allah” Para penulis PB secara konstan menggunakan penggambaran kekeluargaan untuk menjelaskan keKristenan: (1) Bapa; (2) Anak; (3) anak-anak; (4) lahir baru; dan (5) adopsi. KeKristenan beranalogi dengan sebuah keluarga, bukan suatu produk (tiket ke surga, polis asuransi kebakaran).

    Menarik juga bahwa kedua istilah Yunani untuk anak-anak, satu di antaranya selalu digunakan untuk Yesus
    (huios) sementara yang lainnya (teknon, tekna) digunakan untuk orang percaya. Orang Kristen adalah anak-anak

    15

    Allah, namun mereka tidak berada dalam kategori yang sama dengan Yesus, Anak Allah. HubunganNya bersifat unik, namun sekaligus beranalogi.

     “mereka yang percaya” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE yang berarti “mereka yang terus percaya”. Latar belakang etimologis dari istilah ini membantu menetapkan arti kontemporernya. Dalam bahasa Ibrani ini aslinya merujuk pada seseoran gyang dalam suatu kuda-kuda yang stabil. Kata ini dipakai untuk menggambarkan seseorang yang dapat diandalkan, loyal, dan dapat dipercaya. Kata yang sama dalam bahasa Yunani diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh kata (“iman”, “percaya”, dan “mempercayakan diri”) Iman Alkitabiah atau mempercayakan diri bukan terutama mengenai apa yang kita buat, namun seseorang tempat kita mempercayakan diri. Adalah kebisa dipercayaan dari Allah, bukan kita, yang menjadi fokusnya. Manusia yang jatuh mempercayakan diri pada kebisadipercayaan Allah, beriman kepada kesetiaanNya, percaya dalam Yang dikasihiNya. Fokusnya bukanlah pada kelimpahan atau intensitas dari iman manusia, namun obyek dari iman tersebut. Lihat Topik Khusus pada 2:23.

     “dalam namaNya” Dalam PB nama seseorang bersifat sangat penting. Nama merupakan suatu pengharapan/kemungkinan nubuatan mengenai sifat mereka atau penjabaran dari sifat mereka. Percaya dalam suatu nama berarti percaya dan menerima orangnya.

    1:13

    NASB, NKJV,

    NRSV “yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki”

    TEV “mereka tidak menjadi anak Allah dengan berdasarkan asal, yaitu karena dilahirkan

    dan karena merupakan anak-anak dari bapa yang adalah manusia.

    NJB “yang telah lahir bukan dari benih manusia atau dorongan daging atau kehendak seorang laki-laki”

    Istilah “darah” adalah JAMAK. Ini menunjuk bukan pada hak-hak istimewa rasial, dan bukan juga pada jenis
    kelamin keturunan manusia, namun pada pemilihan oleh Allah dan penarikan mereka yang mempercayakan diri pada AnakNya (lih. 6:44,65). Ayat 12 dan 13 menyatakan keseimbangan perjanjian antara kedaulatan Allah dan

    kebutuhan akan tanggapan manusia.

    NASKAH NASB (UPDATED): 1:14-18

    14Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan

    kebenaran. 15Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang

    kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." 16Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; 17sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. 18Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

    1:14 “Firman itu telah menjadi manusia” Yohanes sedang menyerang doktrin gnostik yang palsu, yang berupaya untuk menyatukan keKristenan dengan pemikiran Yunani kafir. Yesus adalah manusia sesungguhnya dan Allah yang sesungguhnya (lih. I Yoh 4:1-3) dalam penggenapan dari janji Immanuel (lih. Yes 7:14). Allah tinggal dalam tubuh manusia di antara manusia-manusia yang jatuh (secara hurufiah, mendirikan TendaNya) Istilah “manusia (daging)” dalam Yohanes tak pernah menunjuk pada sifat dosa sebagaimana dalam tulisan- tulisan Paulus.

    “diam di antara kita” Secara hurufiah, ini berarti “mengambil tempat tinggal”. Di sini terdapat latar belakang Yahudi dari perjalanan di padang belantara dan Tabernakel (lih. Wah 7:15; 21:3). Orang Yahudi kemudian menyebut pengalaman padang belantara ini “bulan madu” antara YHWH dan Israel. Allah tidak pernah lebih dekat kepada Israel daripada selama periode ini. Istilah Yahudi untuk tiang awan yang memandu Israel selama periode ini adalah “Shekinah“, istilah Ibrani bagi “tinggal bersama”.

    16

     “kita telah melihat kemuliaanNya” Ini menunjuk pada (1) sesuatu dalam kehidupan Yesus seperti perubahan sifat tubuhNya saat dimuliakan atau kenaikanNya atau (2) konsep bahwa YHWH yang tak nampak sekarang menjadi nampak dan sepenuhnya dikenali. Ini adalah penekanan yang sama dengan I Yoh 1:1-4, yang juga merupakan suatu penekanan pada kemanusiaan Yesus sebagai lawan dari penekanan gnostik yang palsu pada hubungan antagonistis antara roh dan materi.

    Dalam PL kata Ibrani yang paling umum bagi “kemuliaan (glory)” aslinya adalah istilah perdagangan (yang menunjuk pada sepasang timbangan) yang artinya “berbobot”. Apa yang berat memiliki nilai yang tinggi atau
    memiliki kelayakan intrinsik. Seringkali konsep kecemerlangan ditambahkan ke dalam kata tersebut untuk
    menyatakan kemuliaan Allah (lih. Kel 15:16; 24:17; Yes 60:1-2). Ia sendirilah yang layak dan terhormat. Ia terlalu cemerlang untuk dipandang oleh umat manusia yang jatuh (lih. Kel 33:17-23; Yes 6:5). Allah hanya bisa benar-benar dikenali melalui Kristus (lih. Yer 1:14; Mat 17:2; Ibr 1:3; Yak 2:1).
    Istilah “kemuliaan” bersifat agak mendua:
    1. bisa berparalel dengan “kebenaran Allah”
    2. bisa menunjuk pada “kesucian” atau “kesempurnaan” Allah
    3. bisa pula menunjuk pada gambar Allah yang di dalamnya manusia di ciptakan (lih. Kej 1:26-27; 5:1; 9:6), namun yang kemudian dirusakkan melalui pemberontakan (lih. Kej 3:1-22).
    Ini pertama-tama digunakan untuk hadirat YHWH di antara umatNya (lih. Kel 16:7,10; Lev 9:23; Bil 14:10).

    NASB, NKJV “kemuliiaan sebagai Anak Tunggal dari Allah Bapa” NRSV “kemuliaan sebagai Anak Tunggal Bapa”

    TEV “kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa“ JB “kemuliaan yang adalah milikNya sebagai Anak Tunggal Bapa”

    Istilah “hanya (tunggal)” (monogen) ini berarti “unik”, “hanya satu-satunya” (lih. 3:16). Terjemahan Vulgate
    menterjemahkannya “anak laki-laki tunggal” dan, sayangnya terjemahan Inggris yang lama mengikutinya (lih. Luk 7:12; 8:42; 9:38; Ibr 11:17). Fokusnya adalah pada ketunggalan dan keunikannya bukan jenis kelaminnya.

     “Bapa” PL memperkenalkan penggambaran kekeluargaan yang intim dari Allah sebagai Bapa:

    1. bangsa Israel sering dijelaskan sebagai “anak-lelaki YHWH” (lih. Hos 11:1; Mal 3:17)
    2. bahkan lebih awal lagi di Ulangan analogi Allah sebagai Bapa telah digunakan (1:31)
    3. dalam Ul 32 Israel disebut “anakNya” dan Allah dipanggil “Bapamu”.
    4. analogi ini dinyatakan dalam Maz 103:13 dan dikembangkan dalam Maz 68:5 (bapa dari anak yatim piatu)
    5. umum dalam buku nabi-nabi (lih. Yes 1:2; 63:8; Israel sebagai anak, Allah sebagai Bapa, 63:16; 64:8; Yer 3:4,19; 31:9).
    Yesus mengambil analogi ini dan memperdalamnya menjadi persekutuan kekeluargaan yang sepenuhnya, khususnya dalam Yoh 1:14,18; 2:16; 3:35; 4:21,23; 5:17,18,19,20,21,22,23,26,36,37,43,45; 6:27,32,37,44,45, 46,
    57; 8:16,19,27,28,38,42,49,54; 10:15,17,18,25,29,30,32,36,37,38; 11:41; 12:26,27, 28,49,50; 13:1; 14:2,6,7,8,9,
    10,11,12,13,16,20,21,23,24,26,28,31; 15:1,8,9,10,15,16,23,24,26; 16:3, 10,15,17, 23,25,26,27,28,32; 17:1,5,11,
    21,24,25; 18:11; 20:17,21!
    “penuh kasih karunia dan kebenaran” Pemasangan ini mengikuti istilah PL hesed (kasih dan loyalitas perjanjian) dan emeth (kebisadipercayaan) yang digunakan bersama dalam Ams 16:6. Ini menjelaskan sifat Yesus (lih. ay 17) dalam istilah perjanjian PL. Lihat Topik Khusus tentang Kebenaran pada 6:55 dan 17:3.

    1:15 “sebab Dia telah ada sebelum aku” Ini adalah peneguhan kuat dari Yohanes Pembaptis mengenai pra- keberadaan Yesus. 1; 8:56-59; 16:28; 17:5; II Kor 8:9; Flp 2:6-7; Kol 1:17; Ibr 1:3; 10:5-8). Pra-keberadaan dan nubuatan yang meramalkan, meneguhkan bahwa ada Allah yang ada di atas dan melampaui semua sejarah, namun yang bekerja dalam sejarah. Ini adalah bagian yang menyeluruh dari pandangan alkitab tentang dunia.

    1:16-18 Satu dari sifat Injil yohanes ialah bagaimana si penulis menyisipi peristiwa-peristiwa, dialog-dialog, atau sesi-sesi pengajaran dengan komentarnya sendiri. Seringkali sampai mustahil untuk memisahkan mana kata-kata

    17

    dari Yesus, orang-orang lain, dan Yohanes. Kebanyakan para ahli menegaskan bahwa ay 16-19 adalah komentar dari Yohanes, sang penulis (cf. 3:14-21).
    1:16 “kepenuhan” Ini adalah istilah Yunani pleroma. Ajaran palsu gnostik menggunakannya untuk menjelaskan aeon kemalaikatan antara allah yang tinggi dan makhluk yang kurang rohani. Yesus adalah satu-satunya penengah antara Allah dengan manusia (lih. Kol 1:19; 2:9; Ef 1:23; 4:13) dan tingkatan-tongkatan kemalaikatan. Di sini lagi nampaknya Rasul Yohanes sedang menyerang pandangan gnostik mula-mula mengenai kenyataan.

    NASB, NRSV “kasih karunia demi kasih karunia” NKJV “kasih karunia bagi kasih karunia”

    TEV “memberikan pada kita berkat demi berkat”

    NJB “satu berkat menggantikan berkat lain”

    Pertanyaan penafsirannya ialah bagaimana memahami “kasih karunia”. Apakah ini (1) kemurahan Allah
    dalam Kristus yang menuju kepada keselamatan; (2) kemurahan Allah bagi hidup keKristenan; atau (3) kemurahan Allah dalam perjanjian baru melalui Kristus? Pemikiran kuncinya adalah “kasih karunia”; Kasih karunia Allah telah dengan indah diberikan dalam inkarnasi dari Yesus. Yesus ialah jawaban “Ya” dari Allah kepada umat manusia yang telah jatuh (lih. II Kor 1:20).

    1:17 “hukum Taurat” Hukum Musa tidaklah buruk, namun adalah tahap persiapan dan tidak lengkap sejauh memberikan keselamatan yang lengkap (lih. Gal 3:23-29; Rom 4).

    ”kasih karunia” ini menunjuk pada kasih Allah yang tanpa syarat dan hanya oleh anugerah kepada manusia yang jatuh (lih. Ef 2:8) Istilah kasih karunia (charis) ini, yang sedemikian pentingnya dalam tulisan-tulisan Paulus, dalam Injil Yohanes hanya digunakan dalam paragraf ini (lih. 1:14,16,17). Para penulis Perjanjian Baru, di bawah pengilhaman, berkebebasan untuk membggunakan kosa kata, analogi, dan penggambaran- penggambaran mereka sendiri.

     “kebenaran” Ini digunakan dalam pengertian (1) kesetiaan atau (2) kebenaran lawan dari kepalsuan (lih.

    1:14; 8:32; 14:6). Perhatikan baik kasih karunia maupun kebenaran datang melalui Yesus (lih. ay 14).

     “Yesus” Ini adalah pernggunaan pertama nama manusia bagi anak maria dalam Prolog.

    1:18 “Tak seorangpun yang pernah melihat Allah” Beberapa orang berkata bahwa ini berlawanan dengan Kel 33:20-23. Namun demikian, kata Ibrani dalam bagian Keluaran menunjuk pada “cahaya yang tertinggal”, bukan penglihatan jasmani tentang Allah Sendiri. Dorongan dari bagian ini adalah bahwa hanya YEsus yang menyatakan Allah sepenuhnya (lih. 14:8ff).

    Ayat ini menekankan perwahyuan yang unik tentang Allah dalam Yesus orang Nazaret. Ia adalah pernyataan diri Illahi yang sepenuhnya dan satu-satunya. Mengenal Yesus adalah mengenal Allah. Yesus adalah
    pengungkapan Diri tertinggi dari Allah Bapa. Tak ada pemahaman yang jelas mengenai keTuhanan di luar Dia
    (lih. Kol 1:15-19; Ibr 1:2-3).

    NASB “Allah yang satu-satunya” NKJV “Anak Tunggal Allah”

    NRSV “Adalah Anak Allah yang Tunggal”

    TEV “Anak Tunggal”

    NJB “Adalah Anak Tunggal”

    Ada variasi naskah Yunani kuno di sini. Theos/Allah ada di dalam naskah kuno Yunani yang mula-mula P66, P75, B, dan C sementara “Anak” ditulis sebagai ganti “Allah” hanya dalam MSS A dan C3. Istilah “Anak” barangkali datang dari para ahli tulis mengingat “Anak yang Tunggal” dalam Yoh 3:16,18 dan dalam I Yoh 4:9
    (lih. buku Bruce M. Metzger Komentari Kenaskahan pada Perjanjian Baru Yunani hal. 198). Ini adalah peneguhan yang kuat dari kepenuhan dan kelengkapan keTuhanan Yesus! Mungkin saja memiliki tiga gelar bigi
    Yesus (1) anak tunggal, (2) Allah, dan (3) yang ada di pangkuan Bapa.

    18

    Ada diskusi menarik mengenai kemungkinan kesengajaan penggantian naskah ini dalam buku Bart D. Ehrmans Korupsi Ortodoks dari Alkitab, hal. 78-82.

     ”yang ada di pangkuan Bapa” Ini sangat mirip artinya dengan frasa “dengan Allah” di ay 1 dan 2. Ini berbicara mengenai persekutuan yang intim.

    NASB “Dialah yang telah menerangkanNya” NKJV “Dialah yang telah menyatakanNya” NRSV, NJB “yang telah memberitakanNya”

    TEV “Dialah yang telah meberitakanNya”

    Kita mendapatkan istilah Eksegesis dari kata Yunani yang digunakan dalam 1:18 ini, yang mengisyaratkan
    suatu perwahyuan yang penuh dan lengkap. Satu dari tugas utama Yesus adalah untuk menyatakan BapaNya (lih. Yoh 14:7-10; Ibr 1:2-3). Melihat dan mengenal Yesus berarti melihat dan mengenal Bapa (mengasihi orang berdosa, menolong yang lemah, menerima yang terbuang, menerima anak-anak dan wanita)!

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Definisikan logos dan penggunaan-penggunaannya dalam agama kuno, dunia sekuler dan alkitab.
    2. Mengapa doktrin pra-eksistensi Yesus begitu penting?
    3. Apa bagian dari umat manusia dalam keselamatan? Bagaimana seseorang menerima Yesus?
    4. Mengapa Firman perlu menjadi daging?
    5. Mengapa sangat sulit untuk membuat garis besar dari bagian ini?
    6. Sebutkan berbagai kebenaran Teologis berbeda yang digunakan untuk menjelaskan Yesus. (setidaknya 8). Mengapa ayat 18 merupakan ayat yang demikian penting?

    WAWASAN KONTEKSTUAL UNTUK AYAT 19-51

    A. Bagian yang mengenai Yohanes Pembaptis ini berurusan dengan dua kesalah pahaman gereja mula-mula:
    1. Kesalah pahaman yang berkembang disekitar pribadi Yohanes Pembaptis dan dipersoalkan dalam ay 6-9,
    20,21,25; dan 3:22-36;
    2. kesalah pahaman yang melibatkan pribadi Kristus dan dihadapi dalam ay 32-34. Ajaran palsu gnostisisme yang sama ini diserang dengan cara yang mirip dalam I Yoh 1. I Yoh mungkin adalah surat pengantar dari Injil Yohanes.
    B. Injil Yohanes berdiam mengenai baptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis. Sakramen gereja, baptisan dan perjamuan kudus tampak sekali tidak dimuat dalam catatan Yohanes mengenai kehidupan Kristus. Setidaknya ada dua kemungkinan alasan bagi pengabaian ini:
    1. berkembangnya paham sakramentalisme dalam gereja mula-mula menyebabkan Yohanes tidak menekankan aspek keKristenan ini. Injilnya berfokus pada hubungan, bukan tata-cara ibadah. Ia tidak mendiskusikan atau mencatat kedua sakramen baptisan dan Perjamuan Kudus sama sekali. Ketiadaan sesuatu dapat diduga pasti akan menarik perhatian.
    2. Yohanes, yang menulis paling terkemudian disbanding para penulis Injil lain, menggunakan catatannya akan kehidupan Kristus untuk melengkapi yang lain. Berhubung semua Sinoptik telah meliput sakramen

    19

    ini, Yohanes hanya memberikan informasi tambahan mengenai peristiwa-peristiwa di sekitarnya. Suatu contoh adalah dialog dan peristiwa yang muncul di loteng (pasal 13-17) namun bukan perjamuannya itu sendiri.
    C. Penekanan dari catatan ini adalah pada kesaksian Yohanes Pembaptis mengenai pribadi Yesus. Yohanes membuat pernyataan Kristologis berikut:
    1. Yesus adalah Domba Allah, (ay 29) suatu gelar bagi Yesus yang hanya digunakan di sini dan di kitab
    Wahyu.
    2. Yesus sudah ada sebelumnya (pra-eksistensi) (ay 30)
    3. Yesus adalah Anak Allah (ay 34)
    4. Yesus adalah penerima dan memberi Roh Kudus.
    D. Kebenaran mengenai pribadi dan pekerjaan Yesus dikembangkan oleh kesaksian pribadi dari:
    1. Yohanes Pembaptis
    2. Andreas dan Simon
    3. Filipus dan Natanael
    Ini menjadi teknik penulisan yang umum diseluruh Injil. Hal ini mencakup dua puluh tujuh dari dialog-dialog atau kesaksian-kesaksian seperti ini mengenai Yesus atau dengan Yesus.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 1:19-23

    19Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" 20 Ia mengaku dan tidak

    berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias." 21Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" 22Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada

    mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" 23Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."

    1:19 “orang Yahudi” Dalam Yohanes ini menunjuk pada (1) orang-orang Yudea yang memusuhi Yesus atau (2) hanya para pemimpin agama. Beberapa ahli telah menegaskan bahwa seorang Yahudi tidak akan menunjuk pada orang Yahudi yang lain dengan cara ini. Namun demikian, penolakan orang Yahudi akan keKristenan meningkat setalah konsili Jamnia di tahun 90 M.

     ”imam-imam dan orang Lewi” Nampaknya Yohanes Pembaptis juga merupakan keturunan imam (lih. Luk

    1:5ff). Ini adalah satu-satunya kemunculan kata “orang Lewi” dalam Injil Yohanes. Mereka mungkin adalah polisi
    Bait Allah. Ini adalah kelompok pencari fakta resmi yang dikirim oleh para penguasa agama di Yerusalem (lih. ay
    24). Imam-imam dan orang Lewi biasanya kaum Saduki sementara para ahli tulis adalah Farisi (lih. ay 24). Kedua kelompok ini terlibat dalam mempertanyakan Yohanes Pembaptis. Para antagonis politis dan agamawi bergabung kekuatan untuk melawan Yesus dan para pengikutnya.

     “Siapakah engkau?” Pertanyaan serupa ini ditanyakan pada Yesus dalam 8:25. Yohanes dan Yesus mengajar dan bertindak dalam cara-cara yang membuat para pemimpin resmi merasa tidak nyaman, karena mereka mengenali di dalam kedua orang inilah ada tema-tema dan syarat-syarat eskatilogis tertentu. Pertanyaanny, kemudian, berkaitan dengan harapan orang Yahudi akan akhir zaman, tokoh-tokoh Abad Baru.

    1:20 “Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya” Pernyataan ini adalah suatu penolakan tiga kali lipat yang kuat bahwa ia adalah Mesias yang dijanjikan, dan menjadi pengharapan. (Kristus).

     “Kristus” “Kristus” adalah terjemahan Yunani dari kata Ibrani “māšîah” yang berarti “yang diurapi.” Dalam

    PL konsep pengurapan adalah suatu cara menekankan panggilan khusus Allah dan pembekalan bagi suatu tugas

    20

    yang khusus. Raja-raja, Imam-imam, dan nabi-nabi diurapi. Kata ini digunakan untukmenyebut Dia yang khusus yang mengimplementasikan jaman baru kebenaran. Banyak orang berpikir bahwa Yohanes Pembaptis adalah Mesias yang dinajikan itu (lih. Luk 3:15) karena ia adalah juru bicara pertama yang diilhami dari YHWH sejak para penulis PL sekitar empat ratus tahun sebelumnya.

    1:21 “Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?” Karena Elia tidak mati namun diangkat dalam suatu angin puyuh ke surga (lih. II Raj 2:1), ia diharapkan untuk kembali sebelum Mesias (lih. Mal 3:1; 4:5). Yohanes Pembaptis tampak dan berlaku sangat mirip dengan Elia (lih. Zak 13:4).

     “Bukan” Yohanes Pembaptis tidak memandang dirinya dalam peran Eskatologis Elia, namun Yesus melihatnya berfungsi sebagai suatu penggenapan dari nubuatan Maleakhi (lih. Mat 11:14; 17:12).

     ” Engkaukah nabi yang akan datang?” Musa memprediksikan bahwa seorang seperti dirinya (yang disebutnya seorang Nabi) akan datang setelah dia (lih. Ul 18:15, 18; Kis 3:22). Ada dua cara berbeda dalam menggunakan istilah ini dalam PB: (1) sebagai suatu tokoh eskatologis yang berbeda dengan Mesias (lih. 7:40-41) atau (2) sebagai suatu tokoh yang dikenali sebagai Mesias (lih. Kis 3:22).

    1:23 “Akulah SUARA ORANG YANG BERSERU-SERU DI PADANG GURUN” Ini adalah kutipan dari terjemahan

    Septuaginta dari Yes 40:3 dengan suatu kaitan dengan paralelnya dalam Mal 3:1.

     “LURUSKANLAH JALAN TUHAN” ini adalah kutipan dari (Yes 40:3) unit tulisan dari Yesaya (pasal 40-54) yang di dalamnya terdapat Nyanyian-nyanyian Hamba (lih. 42:1-9; 49:1-7; 50:4-11; 52:13-53:12). Aslinya ayat- ayat ini menunjuk pada Israel, namun dalam 52:13-53:12, frasanya telah diindividualisasikan. Konsep meluruskan jalan digunakan untuk persiapan kunjungan seorang raja.


    Keseluruhan paragraf ini meungkin telah menjadi alat bagi Rasul Yohanes untuk tujuan teologis mengecilkan Yohanes Pembaptis karena adanya perkembangan dari beberapa kelompok-kelompok sesat dalam abad pertama yang mengambil Yohanes Pembaptis sebagai pimpinan rohani mereka.

    NASKAH NASB (UPDATED): 1:24-28

    24Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. 25Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi

    yang akan datang?" 26Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-

    tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, 27yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak." 28Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai

    Yordan, di mana Yohanes membaptis.

    1:24 “orang-orang yang diutus … orang Farisi” Naskah ini bersifat mendua. Dapat berarti (1) orang Farisi mengirimkan para-penanya kepada Yohanes (lih. ay 19); atau (2) para penanya itu adalah orang Farisi, yang tiddaklah lazim dari sudut pandang fakta bahwa kebanyakan imam adalah orang Saduki (lih. ay 9).

    TOPIK KHUSUS: FARISI

    I. Istilah ini memiliki satu dari kemungkinan asal berikut ini:
    A. “Terpisah” Kelompok ini berkembang selama periode Makabe (Ini adalah pandangan yang paling banyak diterima).
    1. “Membagi”. Ini adalah arti lain dari akar kata Ibrani yang sama. Beberapa orang mengatakan ini
    berarti seorang penafsir (lih. II Tim 2:15).
    2. “Orang Persia.” Ini arti lain dari akar kata bahasa Aram yang sama. Beberapa doktrin dari kaum
    Farisi memiliki banyak kemiripan dengan faham dualisme khas Zoroaster dari Persia.
    II. Mereka berkembang selama Periode Makabe dari kaum “Hasidim” (yang saleh). Bberapa kelompok yang berbeda seperti kelompok Essenes muncul dari reaksi anti-Helenistik terhadap Antiokhus IV Epiphanes. Kaum Farisi pertama-tama disebut dalam buku Josephus Peninggalan Kuno Orang Yahudi 8.5.1-3.

    21

    III. Doktrin-doktrin utama mereka.
    A. Percaya pada Mesias yang akan datang, yang dipengaruhi oleh tulisan-tulisan apokaliptik Yahudi antar kitab seperti I Henokh.
    B. Allah aktif dalam kehidupan sehari-hari. Ini secara langsung berlawanan dengan kaum Saduki. Banyak daktrin Farisi secara teologis berlawanan dengan doktrin Saduki.
    C. Suatu kehidupan setelah kematian yang berorientasi jasmani berdasarkan kehidupan di dunia, yang melibatkan penghargaan dan hukuman (lih. Dan 12:2).

    D. Otoritas dari PL dan Tradisi Lisan (Talmud). Mereka dengan sadar taat pada perintah Allah dalam PL

    sebagaimana ditafsirkan dan diterapkan oleh kelompok-kelompok ahli-hali kerabian (Shammai, golongan konservatif, dan Hillel, kaum liberal). Penafsiran kerabian ini didasarkan pada suatu dialog antara para rabi dari dua falsafah yang berbeda, satu konservatif dan satu liberal. Diskusi-diskusi lisan mengenai arti Kitab Suci ini akhirnya dituliskan dalam dua bentuk: Talmud Babilonia dan Talmud Palestina yang beleum selesai. Mereka percaya bahwa Musa telah menerima penafsiran-penafsiran lisan ini di gunung Sinai. Awal histories dari diskusi-diskusi ini dimulai dengan Ezra dan orang-orang dari “Sinagoga Agung” (yang dikemudian hari disebut kaum Sanhedrin).
    E. Ilmu Kemalaikatan yang telah Sangat Dikembangkan. Ini melibatkan baik makhluk-makhluk rohani yang baik maupun yang jahat. Hal ini berkembang dari dualisme Persia dan tulisan antar kitab Yahudi.

    1:25 “Mengapakah engkau membaptis” Doktrin agama yang baru baptisan bersifat normatif dalam Yudaisme kuno bagi Orang-orang Non Yahudi yang berharap untuk menjadi percaya, namun sangatlah tidak biasa bagi orang Yahudi sendiri untuk dibaptis (sekte yahudi Qumran bahkan melakukan pembaptisan diri sendiri). Naskah ini bisa melibatkan implikasi Mesianik dari Yes 52:15; Yeh 36:25; Zak 13:1.

     “jika” Ini adalah suatu KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benar dari sudut pandang si penulis atau bagi tujuan penulisannya.

     ”bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?” Sangat menarik dari sudut pandang Gulungan Kitab Laut Mati bahwa tiga pribadi ini mewakili pandangan Essene bahwa aka nada tiga tokoh Mesianik yang berbeda. Menarik pula bahwa beberapa pemimpin gereja mula-mula percaya bahwa Elia akan datang secara jasmani sebelum Kedatangan Kristus yang Kedua (lih. Krisostom, Jerom, Gregori, dan Agustinus).

    1:26 “Aku membapti dengan (dalam) air” kata depan “dalam” dapat juga berarti “dengan.” Pemikiran manapun yang dipilih harus cocok dengan paralel dari ay 33 mengenai “Roh”.

    1:27 “Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak” Ini menunjuk pada tugas budak untuk membuka tali kasut tuannya pada saat ia memasuki rumahnya (ini dianggap sebagai tugas yang paling kasar dan hina yang dikerjakan oleh seorang budak). Yudaisme Kerabian menegaskan bahwa murid dari rabi harus bersedia untuk mengerjakan apa saja yang seorang budak bersedia untuk mengerjakan kecuali membuka tali kasut rabinya. Ada juga isyarat yang tak disebutkan mengenai membuka kasut dan membawanya ke tempat penyimpanannya. Ini adalah suatu gambaran dari kerendahan diri yang sangat rendah.

    1:28 “Betania” Alkitab King James Version memiliki nama “Bethabara.” Ini adalah karena bersandarnya si penterjemah KJV pada kesalah pahaman Origen (dan alegorisasi dari nama tempat) mengenai lokasi dari kota itu. Pembacaan yang benar ialah Betania (Papirus Bodmen) bukan yang disebelah tenggara Yerusalem, namun kota yang berseberangan Yeriko, di seberang Sungai Yordan (sebelah timur).

    NASKAH NASB (UPDATED): 1:29-34

    29Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. 30Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. 31Dan aku

    sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air,

    22

    supaya Ia dinyatakan kepada Israel." 32Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. 33Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. 34Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.

    1:29 “Lihatlah anak domba Allah” Hari raya Paskah tidak terlalu jauh (lih. 2:13). Oleh karena itu, ini mungkin menunjuk pada domba Paskah yang melambangkan kelepasan (yaitu keselamatan) dari Mesir (lih. Kel 12). Namun demikian, ada penafsiran-penafsiran yang lain:

    1. mungkin ini menunjuk pada Hamba yang Menderita dalam Yes 53:7
    2. mungkin ini menunjuk pada binatang yang terperangkap dalam semak belukar dalam Kej 22:8
    3. mungkin ini menunjuk pada persembahan harian dalam Bait Allah yang disebut “persembahan tetap” (lih.
    Kel 29:38-46).
    Apapun tepatnya bentuk hubungannya, domba ini dikirim untuk meksud dikorbankan.
    Penggambaran yang kuat mengenai kematian pengorbanan Yesus ini tidak pernah digunakan oleh Paulus dan sangat jarang digunakan oleh Yohanes (lih. 1:29,36). Istilah Yunani bagi seekor “domba kecil” digunakan oleh Yohanes dalam 21:15 dan dua puluh delapan kali dalam Kitab Wahyu.
    Ada satu kemungkinan lebih lanjut bagi gambaran Yohanes Pembaptis: tulisan apokaliptis antar perjanjian, dimana “domba” adalah ksatria yang selalu menang. Aspek pengorbanannya masih ada, namun yang menonjol
    ialah sebagai Hakim (lih. Wah 5:5-6,12-13).

     “yang menghapus dosa dunia!” Frasa “menghapus” berarti “mengambil dan menjauhkan”. Ini sangat mirip dengan konsep “kambing hitam” dalam Im 16. Fakta nyata bahwa dosa dunia disebutkan menyiratkan sifat universal tugas sang domba. Perhatikan bahwa dosa berbentuk TUNGGAL, bukan JAMAK. Yesus telah menghadapi masalah dosa dunia.

    1:30 “Seseorang yang telah mendahului aku” Ini adalah suatu pengulangan dari ay 15 untuk penekanan. Ini adalah penekanan yang lain pada pra-eksistensi dan keTuhanan dari Mesias (lih. Yoh 1:1, 15; 8:58; 16:28;

    17:5,24; II Kor 8:9; Flp 2:6-7; Kol 1:17; Ibr 1:3).

    1:31 “supaya Ia dinyatakan kepada Israel” Ini adalah frasa khas Yohanes yang umum (cf. 2:11; 3:21; 7:4; 9:3;

    17:6; 21:14), namun jarang dalam Injil-injil Sinoptik, hanya muncul di Mark 4:22. Ini adalah suatu permainan kata Ibrani “mengenal,” yang berbicara mengenai persekutuan pribadi dengan seseorang lebih dari fakta mengenai
    seseorang. Maksud dari baptisan Yohanes adalah dua kali lipat: (1) untuk mempersiapkan orang-orang; dan (2)
    untuk menyatakan Mesias.

    1:32-33 Ini adalah tiga kali lipat penekanan akan fakta bahwa Yohanes melihat Roh yang datang dan tinggal pada

    Yesus.

    1:32 “Roh turun dari langit seperti merpati” Ini adalah cara Yesaya (pasal 40-66) untuk mengenali Mesias (lih. Yes 42:1; 59:21; 61:1). Ini tidak mengisyaratkan bahwa Yesus tidak memiliki Roh sebelumnya. Melainkan merupakan lambangdari pilihan dan pembekalan khusus Allah. Ini terutama bukan bagi Yesus, namun bagi Yohanes Pembaptis!

    Orang Yahudi memiliki suatu pandangan dunia mengenai dua jaman, jaman sekarang yang jahat, dan jaman kebenaran yang akan datang. Jaman baru ini disebut Jaman Roh. Penglihatan ini akan berkata pada Yohanes
    Pembaptis (1) inilah Mesias itu dan (2) jaman baru telah terbit.
    “merpati” Ini digunakan (1) sebagai suatu lambing kerabian bagi Israel; (2) sebagai suatu siratan pada Roh sebagai seekor burung betina yang “melayang-layang” dalam Kej 1:2; atau (3) sebagai suatu penggambaran cara turunnya Roh (Roh itu sendiri bukan seekor burung).

     ”tinggal” Lihat Topik Khusus pada I Yoh 2:10

    23

    1:33 “Akupun tidak mengenalNya” Ini mengisyaratkan bahwa Yohanes Pembaptis tidak mengenal Yesus sebagai Mesias, bukannya ia tidak mengenalNya sama sekali. Sebagai saudara, tentu saja mereka telah bertemu pada pertemuan-pertemuan kekeluargaan dan keagamaan selama bertahun-tahun.

     ”tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku” Allah berbicara kepada Yohanes sebagaimana Ia lakukan kepada nabi-nabi PL lain. Yohanes akan memperkenalkan Mesias melalui kejadian-kejadian khusus yang akan muncul pada saat baptisanNya.

    Baptisan Yohanes menunjukkan otoritas agamawi. Delegasi resmi dari Yerusalem (lih. ay 19-28) ingin mengetahui sumber dari otoritas ini. Yohanes Pembaptis menunjukkan bahwa otoritas ini bersumber dari Yesus.
    Baptisan Roh dari Yesus lebih tinggi dari Baptisan Air dari Yohanes. Baptisan Yesus sendiri dalam air akan
    menjadi suatu tanda dari baptisan dari Roh, penggabungan kedalam jaman baru!

     “Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus” Dari I Kor 12:13 nampaknya bahwa konsep ono berhubungan dengan pencakupan awal dari seseorang ke dalam keluarga Allah. Roh menyadarkan dari dosa, menarik kepada Kristus dan membentuk Kristus dalam orang-orang percaya yang baru (lih. Yoh 16:8-13). Lihat Topik Khusus: Yang Kudus pada I Yoh 2:20.

    1:34 “Dan akupun telah melihatnya dan memberi kesaksian” Kedua hal ini adalah PERFECT ACTIVE INDICATIVE yang mengisyaratkan tindakan di masa lalu diselesaikan dan kemudian dilanjutkan. Ini sangat mirip dengan I Yoh 1:1-4.

    ”Ia inilah Anak Allah” Gelar yang sama ini digunakan oleh Natanael dalam Yoh 1:49. Ini juga digunakan oleh setan dalam Mat 4:3. Ada suatu variasi naskah kuno Yunani yang menarik yang diketemukan dalam MSS P5 dan אּ* yang memiliki kata “Yang dipilih Allah” bukannya “Anak Allah”. Frasa “Anak Allah” bersifat umum dalam Yohanes. Namun, jika seseorang mengikuti ajaran kritik kenaskahan yang rasional, maka susunan kata yang paling aneh dan tidak biasa barangkali justru adalah aslinya kemudian setidaknya ada suatu kemungkinan terjemahan cara lain meskipun saksi dari naskah kuno tersebut terbatas. Gordon Fee mendiskusikan variasi penulisan ini dalam artikelnya “Kritik Kenaskahan Perjanjian Baru” hal. 419-433 dalam volume perkenalan kepada Alkitab Komentar si Ekspositor.
    “Dalam Yoh 1:34, bukankah Yohanes Pembaptis berkata, ‘Ini adalah Anak Allah’ (KJV, RSV) atau ‘Inilah
    Yang dipilih Allah (NEB, JB)? Bukti-bukti MS terbagi, bahkan diantara jenis-jenis naskah mula-mula.
    ‘Anak’ ditemukan dalam saksi-saksi kunci dari Aleksandria (P66, P75, B, C, L copbo) dan juga dalam beberapa
    PL (aur, c, flg) dan saksi Syria yang terkemudian, sementara “yang dipilih” didukung oleh naskah
    Aleksandria P5, אּ*, copsa dan juga OL MSS a,b,e,ff2, dan bahasa Syria kuno
    “Pertanyaannya akhirnya harus diputuskan dalam wilayah internal. Akan hal kemungkinan transkripsional, satu hal yang jelas: variasi yang ada adalah kesengajaan, bukan tidak sengaja. (lih. buku
    Bart D. Ehrmans Korupsi Ortodoks akan Kitab Suci, hal. 69-70). Tetpi apakah seorang ahli tulis abad
    kedua mengganti naskah untuk mendukung sejenis Kristologi adopsionis, atau apakah seorang ahli tulis ortodoks merasa kemungkinan bahwa penyebutan “Yang dipilih” bisa digunakan untuk mendukung
    adopsionisme, dan menggantinya untuk alasan ortodiksi? Dalam probabilitas, yang terakhir nampaknya
    jauh lebih mendekati, khususnya karena “Anak” tidak diubah dibagian manapun dari Injil untuk mencocokkan pada pandangan adopsionis.
    “namun keputusan akhir harus melibatkan eksegesis. Karena apa yang dikatakan Yohanes Pembaptis hampir pasti dimaksudkan sebagai kemesiasan dab bukan pernyataan teologia Kristen, pertanyaannya adalah apakah ini mencerminkan mesiasime dari suatu bagian dari Mazmur 2:7 atau yang di Yesaya 42:1.

    Dari titik pandang penderitaan, atau paskah, motif domba dari Yoh 1:29, tentusaja ini dapat diperdebatkan bahwa “Yang dipilih” ini cocok dengan konteks dari Injilnya” (hal. 431-432).

    NASKAH NASB (UPDATED): 1:35-42

    35Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. 36Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" 37Kedua murid itu mendengar apa yang

    24

    dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. 38Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" 39Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. 40Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. 41Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." 42Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."

    1:35 ”dua orang muridnya” Mar 1:16-20 nampaknya seperti catatan yang berbeda mengenai panggilan dari dua murid ini. Tidak jelas berapa banyak kontak sebelumnya yang muncul antara Yesus dan murid-murid GalileaNya. Ada tahapan-tahapan disiplin yang khusus yang terlibat dalam proses menjadi seorang pengikut sepenuh waktu dari seorang rabi di jaman Yesus. Prosedur-prosedur ini disebutkan dalam sumber-sumber kerabian namun tidak secara tepat diikuti dalam catatan-catatan Injil. Kedua murid yang disebut ialah Andreas (lih. ay 40), dan Yohanes (yang tidak pernah menunjuk dirinya dengan nama dalam Injil).

    Istilah murid dapat berarti (1) pelajar dan/atau (2) pengikut. Ini adalah suatu nama mula-mula bagi orang yang percaya dalam Yesus Kristus sebagai Mesias Yahudi yang dijanjikan. Penting untuk dicatat bahwa panggilan PB
    untuk murid-murid, bukanlah merupakan keputusan belaka (lih. Mat 13). KeKristenan adalah suatu keputusan
    awal (pertobatan dan iman) yang diikuti dengan suatu keputusan terus menerus mengenai ketaatan dan ketekunan. KeKristenan bukan merupakan polis asuransi atau tiket ke Surga, namun suatu hubungan hamba/persahabatan harian dengan Yesus.

    1:37 “kedua murid itu mendengar apa yang dikatakanNya itu” Yohanes Pembaptis menunjukkan diluar batas dirinya sendiri kepada Yesus (lih. 3:30).

    1:38 “Rabi (yang diterjemahkan berarti Guru)” Ini adalah gelar lazim dalam Yudaisme abad pertama untuk mengidentifikasikan mereka yang mampu menguraikan implikasi dan aplikasi dari Hukum Musa dan Tradisi Lisan (Talmud). Secara hurufiah ini artinya “tuanku”. Istilah ini digunakan Rasul Yohanes sebagai ekuivalen dengan “guru” (lih. 11:8,28; 13:13-14; 20:10). Fakta bahwa Yohanes menerangkan istilah-istilahnya (lih. ay

    38,41,42) menunjukkan bahwa ia menulis kepada orang bukan Yahudi.

     ”dimanakah Engkau tinggal?” Ini sepertinya mengikuti prosedur-prosedur tradisional yaitu menstabilkan ikatan yang unik antara guru dengan murid. Pertanyaan mereka mengisyaratkan bahwa kedua laki-laki ini menginginkan untuk menyediakan waktu lebih bersama dengan Yesus daripada hanya bisa bertanya beberapa pertanyaan di perjalanan (lih. ay 39).

    1:39 “waktu itu kira-kira pukul empat” Tidaklah pasti apakah Yohanes menggunakan Waktu Romawi, yang dimulai pada (1) 12:00 am. atau (2) fajar, atau waktu Yahudi, yang brawal pada 6:00 p.m. (twilight). Ketika seseorang membandingkan Yoh 19:14 dengan Mar 15:25 sepertinya ini mengisyaratkan waktu Roma. Namun demikian, ketika seseorang melihat Yoh 11:9, sepertinya ini mengisyaratkan waktu Yahudi. Yohanes mungkin menggunakan keduanya. Di sini sepertinyawaktu Romawi. #2, atau sekitar 4:00 pm.

    1:41

    NASB “Andreas bertemu mula-mula dengan… saudaranya” NKJV, NRSV “Andreas mula-mula bertemu dengan… saudaranya” TEV “Segera ia menemui”

    NJB “Yang pertama-tama dilakukan Andreas”

    Ada variasi naskah kuno yang mempengaruhi terjemahan. Pilihannya adalah: (1) hal pertama yang dilakukan
    Andreas; (2) orang pertama yang ia temui; atau; (3) Andreas adalah orang pertama yang pergi menyiarkan berita.

     “Mesias (artinya Kristus)” Lihat catatan pada 1:20.

    25

    1:42 “Yesus memandang dia” Istilah ini menunjuk pada suatu “pandangan yang tajam.”

     “Simon anak Yohanes” Ada beberapa kebingungan dalam PB mengenai nama ayah Petrus. Dalam Mat

    16:17 Petrus disebut “anak Yunus” (‘Iōnas) namun di sini ia disebut “anak Yohanes” (’Iōannēs). Nama Yohanes didapati dalam MSS P66, P75, א and L. MS B memiliki nama yang sama namun hanya dengn satu “n” (’Iōanēs). Nama Yunus muncul dalam MSS A, B3, K dan kebanyakan dari naskah kuno Yunani yang terkemudian. Nampaknya tak ada jawaban yang jelas terhadap pertanyaan ini. Variasi pengejaan adalah hal yang lazim dengan nama salinan dari kata asli dalam bahasa Aram.

    “’engkau akan dinamakan Kefas’ (artinya: Petrus).” Istilah Kefas adalah kata bahasa Aram bagi batu karang (kepa), yang dalam bahasa Yunani menjadi kephas. Nama ini akan mengingatkan seseorang akan stabilitas, kekuatan dan ketahanan.

    NASKAH NASB (UPDATED): 1:43-51

    43Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" 44Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.

    45Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut

    oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." 46Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" 47Kata Filipus kepadanya: "Mari dan

    lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" 48Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." 49Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" 50Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." 51Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.

    1:43 “Keesokan harinya” Yohanes mencakup frasa-frasa kronologis diseluruh Injilnya (lih. 1:29,35,43; 2:1;

    dll).

     “Ia memutuskan untuk berangkat ke” Yohanes mencatat awal pelayanan Yesus di Yudea yang tidak dicatat dalam Injil Sinoptik. Injil Yohanes berfokus pada pelayanan Yesus di Yudea dan khususnya di Yerusalem.

     ”ikutlah Aku” Ini adalah suatu PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Hal ini adalah suatu panggilan kerabian untuk menjadi seorang murid yang tetap. Orang Yahudi telah menetapkan pedoman yang mendefinisikan hubungan ini.

    1:44 “Filipus itu berasal dari Betsaida” nama kota ini berarti “rumah memancing”. Ini juga adalah rumah

    Andreas dan Petrus.

    1:45 “Natanael” Ini adalah nama Ibrani yang artinya “Allah telah memberikan.” Ia tidak dirujuk dengan nama ini dalam Injil Sinoptik. Para ahli modern mengasumsikan bahwa ialah yang dinamakan “Bartolomeus”, namun ini masih tetap hanya merupakan dugaan saja.

     “kitab Taurat dan oleh para nabi” Ini menunjuk pada dua dari tiga bagian dari kanonika Ibrani: Hukum Taurat, Kitab para Nabi, dan Surat-surat (yang akhirnya disepakati bersama di Jamnia dalam tahun 90 M). Ini adalah suatu jalan untuk menrujuk pada keseluruhan Perjanjian Lama.

    26

     “Yesus, anak Yusuf, dari Nazaret” Ini harus dimengerti dalam sudut pandang penggunaan orang Yahudi. Yesus pada waktu itu tinggal di Nazaret dan kepalakeluarga di rumah itu adalah Yusuf. Ini tidak menolak kelahiran Yesus di Bethehem (lih. Mikha 5:2), ataupun kelahirannya dari seorang perawan (lih. Yes 7:14).

    1:46 “Kata Natanael kepadanya: ‘Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?’” Secara nyata Filipus dan Natanael mengetahui PL dengan baik, karena mereka mengetahui bahwa Mesias akan datang dari Betlehem. (lih. Mikha 5:2), bukan Nazaret di Galilea Kafir, (mungkin mereka tidak memikirkan Yes 9:1-7).

    1:47

    NASB, NKJV,

    NRSV “tidak ada kepalsuan di dalamnya” TEV “tak ada yang salah di dalamnya”

    NJB “yang didalamnya tidak ada kepalsuan”

    Ini berarti orang yang jujur apa-adanya tanpa memiliki motif yang tersembunyi. (lih. Maz 32:2), sungguh
    merupakan suatu perwakilan dari orang pilihan, Israel.

    1:48 “Jawab Yesus kepadanya: ‘Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.’” Secara nyata Yesus menggunakan pengetahuan adikodratiNya untuk memberikan tanda pada naatanael bahwa Ia adalah Mesias.

    Sukarlah untuk mengerti bagaimana keTuhanan Yesus dan kemanusiaannya berfungsi. Dalam beberapa naskah tidak jelas apakah Yesus sedang menggunakan kekuatan adikodrati atau kemampuan kemanusiaannya. Di sini kesimpulannya adalah kemampuan adikodratinya.

    1:49 “Kata Natanael kepada-Nya: ‘Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!’" Perhatikan dua gelar tersebut! Keduanya memiliki implikasi-implikasi keMesiasan yang nasionalistis. Para murid-murid yang mula-mula ini memahami Yesus dalam category Yahudi abad pertama. Mereka tidak memahami sepenuhnya kepribadian dan pekerjaanNya sebagai Hamba yang Menderita (lih. Yes 53) sampai setelah kebangkitannya.

    1:51

    NASB “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya”

    NKJV “Dengan sangat yakin, aku berkata kepadamu” NRSV “Dungguh-sungguh, Iku berkata kepadamu”

    TEV “Aku ceritakan kepadamu suatu kebenaran”

    NJB “Dalam segala kebenaran”

    Secara hurufian ini adalah “Amin! Amin!” Penggandaan istilah ini oleh Yesus hanya ditemukan dalam Injil
    Yohanes yang menuliskannya dua puluh lima kali. “Amin” adalaj suatu bentuk dari kata Ibrani bagi iman (emeth)
    yang berarti “menjadi yakin.” Kata ini dalam PL digunakan sebagai suatu penggambaran bagi kestabilan dan kedapat-dipercayaan. yang diterjemahkan sebagai “iman” atau “kesetiaan.” Namun demikian, pada suatu waktu tertentu kata ini dapat digunakan untuk peneguhan. Dalam posisi awal dari suatu kalimat, kata ini menjadi suatu cara unik untuk menarik perhatian kepada pernyataan Yesus yang penting dan bisa dipercaya. (lih. 1:51; 2:3,5,11;
    5:19,24,25; 6:26,32,47,53; 8:34,51,58; 10:1,7; 12:24; 13:16,20,21,38; 14:12; 16:20,23; 21:18).
    Perhatikan perubahan menjadi JAMAK (kata ganti dan kata kerja). Hal ini pasti ditujukan kepada semua orang yang berdiri di sana.

    TOPIK KHUSUS: AMEN

    I. PERJANJIAN LAMA
    A. Istilah “Amin” berasal dari kata Ibrani kebenaran (emeth) atau kejujuran (emun, emunah) dan iman atau kesetiaan.
    B. Etimologinya berasal dari suatu kuda-kuda jasmani yang stabil dari seseorang. Lawan dari kata ini adalah
    seseorang yang tidak stabil, terpeleset (lih. Ul 28:64-67; 38:16; Maz 40:2; 73:18; Yer 23:12) atau terjungkal (lih. Maz 73:2). Dari penggunaannya dalam tulisan ini berkembang kelanjutan penggambaran dari kesetiaan, kebisa-dipercayaan, loyalitas, dan kebisaan untuk diandalkan (lih. Kej 15:16; Hab 2:4).

    27

    C. Penggunaan Khusus
    1. sebuah tiang, II Raj 18:16 (I Tim 3:15)
    2. penjaminan, Kel 17:12
    3. ketetapan, Kel 17:12
    4. Stabilitas, Yes 33:6; 34:5-7
    5. benar, I Raj 10:6; 17:24; 22:16; Ams 12:22
    6. teguh, II Taw 20:20; Yes 7:9
    7. terpercaya (Torah), Maz 119:43,142,151,168
    D. Dalam PL dua kata Ibrani lain digunakan untuk iman yang aktif.
    1. bathach, percaya, memparcayakan diri
    2. yra, takut, hormat, menyembah (lih. Kej 22:12)
    E. Dari pengertian mempercayai atau kedapat-dipercayaan dikembangkan penggunaan liturgis yang digunakan untuk meneguhkan suatu pernyataan yang benar atau dapat dipercaya mengenai seseorang
    lain. (lih. Ul 27:15-26; Neh 8:6; Maz 41:13; 70:19; 89:52; 106:48).
    F. Kunci teologis dari istilah ini bukanlah kesetiaan umat manusia, melainkan kesetiaan YHWH (lih. Kel
    34:6; Ul 32:4; Maz 108:4; 115:1; 117:2; 138:2). Satu-satunya pengharapan dari umat manusia yang jatuh adalah loyalitas yang setia dan penuh kemurahan dari YHWH terhadap perjanjian dan JanjiNya.
    Mereka yang mengenal YHWH akan menjadi seperti Dia (lih. Hab 2:4). Alkitab adalah suatu sejarah dan catatan mengenai pemulihan Allah atas gambarNya (lih. Kej 1:26-27) dalam umat manusia. Keselamatan memulihkan kemampuan manusia untuk memiliki persekutuan yang intim dengan Allah. Inilah tujuan
    kita diciptakan.
    II. PERJANJIAN BARU
    A. Penggunaan kata “Amin” sebagai suatu penutup dari peneguhan liturgis mengenai kebisadipercayaan dari suatu pernyataan adalah hal lazim dalam PB (lih. I Kor. 14:16; II Kor 1:20; Wah 1:7; 5:14; 7:12).
    B. Penggunaan istilah ini sebagai suatu penutup doa adalah hal lazim dalam PB (lih. Rom 1:25; 9:5; 11:36;
    16:27; Gal 1:5; 6:18; Ef 3:21; Flp 4:20; II Tes 3:18; I Tim 1:17; 6:16; II Tim 4:18).
    C. Yesus adalah satu-satunya orang yang menggunakan istilah ini (sering dalam bentuk ganda) untuk mengantar pernyataan-pernyataan penting (lih. Luk 4:24; 12:37; 18:17,29; 21:32; 23:43)
    D. Digunakan sebagai gelar Yesus dalam Wah 3:14 (kemungkinan suatu gelar dari YHWH dari Yes 65:16).
    Konsep kesetiaan atau iman, kebisadipercayaan, atau mempercayai dinyatakan dalam istilah Yunani

    pistos atau pistis, yang diterjemahkan menjadi mempercayakan diri, iman, percaya.

     “langit terbuka” ini adalah suatu PERFECT ACTIVE PARTICIPLE yang mengisyaratkan hal ini terus terbuka. Istilah “langit” berbentuk JAMAK karena dalam bahasa Ibrani adalah JAMAK. Ini bisa menunjuk pada (1) atmosfir di atas bumi sebagaimana dalam Kej 1 atau (1) hadirat Allah.

     “malaikat-malaikat Allah turun naik” Ini adalah singgungan terhadap pengalaman Yakub di Betel (lih. Kej

    28:10ff). Yesus menegaskan bahwa sebagaimana janji Allah untuk mengadakan segala yang menjadi kebutuhan
    Yakub, Allah sedang mengadakan semua kebutuhanNya!

     “Anak Manusia” Ini adalah sebutan yang dipilih Yesus sendiri. Ini adalah suatu frasa Ibrani yang merujuk pada kemanusiaan (lih. Maz 8:4; Yeh 2:1). Namun karena penggunaannya dalam Dan 7:13, kata ini menjadi memiliki kualitas Illahi. Kata ini tidak memiliki kadar nasionalisme atau militerisme karena ini tidak digunakan oleh para rabi. Yesus memilihnya karena kata ini menggabungkan ke dua aspek dari sifatNya (lih. I Yoh 4:1-6).

    28

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Mengapa suatu panitia dari Yerusalem menanyai Yohanes Pambaptis apakah ia salah satu dari tiga tokoh
    Perjanjian lama?
    2. Identifikasikan pernyataan Kristologis Yohanes Pembaptis mengenai Yesus dalam ayat 19-30.
    3. Mengapa Injil Sinoptik dengan Yohanes sedemikian berbeda dalam hal pemanggilan para murid?
    4. Apa yang dimengerti orang-orang ini tentang Yesus? Perhatikan gelar-gelar yang mereka gunakan untuk memanggil Yesus (ayat 39).
    5. Dengan nama apa Yesus menyebut diriNya sendiri? Mengapa?

    29

    YOHANES 2

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Perjamuan Kawin di Kana Air Menjadi Anggur Perjamuan Kawin di Kana Perjamuan Kawin di Kana Perjamuan Kawin di Kana

    2:1-11 2:1-12 2:1-11 2:1-3 2:1-10

    2:4

    2:5

    2:6-10

    2:11 2:11-12

    2:12 2:12 2:12

    Penyucian Bait Allah Yesus Menyucikan Bait Penyucian Bait Allah Penyucian Bait Allah

    Allah

    2:13-22 2:13-22 2:13-22 2:13-17 2:13-22

    2:18

    2:19

    2:20

    2:21-22

    Yesus Mengenal Semua Yang memahami Hati Pengenalan Yesus akan Yesus di Yerusalem

    Orang Sifat Manusia

    2:23-25 2:23-25 2:23-25 2:23-25 2:23-25

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    30

    WAWASAN-WAWASAN KONSEPTUAL

    A. Yesus sangatlah berbeda dengan para pemimpin agama yang lain di jamanNya. Ia makan dan minum bersama orang-orang kebanyakan. Jika Yohanes Pembaptis adalah manusia yang tersendiri dari padang belantara, Yesus adalah orang yang bergaul di masyarakat dengan orang-orang biasa.
    B. Mujizat pertamaNya sangatlah bersifat rumah tangga, sangat kekeluargaan! Kepedulian dan perhatian terhadap orang biasa menjadi ciri Yesus sebagaimana juga kemarahanNya terhadap kaum agamawi yang
    membenarkan diri sendiri yang mencerminkan sisi lain dari sifatNya. Prioritas kepada orang, bukan tradisi
    atau keharusan-keharusan ibadah, menyatakan kemerdekaan Yesus yang tetap menghormati niai-nilai budaya. C. Ini adalah yang pertama dari tujuh mujizat yang menyatakan sifat dan kuasa yesus (pasal 2-11)

    1. air menjadi anggur (2:1-11)

    2. menyembuhkan seorang anak laki-laki (4:46-54)

    3. menyembuhkan orang timpang (5:1-18)

    4. Memberi makan banyak orang (6:1-15)

    5. berjalan di atas air (6:16-21)

    6. menyembuhkan orang buta (9:1-41)

    7. membangkitkan Lazarus (11:1-57)

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 2:1-11

    1Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; 2Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. 3Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus

    berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur." 4Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." 5Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" 6Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan

    menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. 7Yesus berkata kepada pelayan- pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai

    penuh. 8Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya. 9Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu—dan

    ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya—ia memanggil mempelai laki-laki, 10dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." 11Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

    2:1 “ada perkawinan” Perkawinan di Desa adalah peristiwa social yang utama. Acara ini sering melibatkan seluruh anggota masyarakat dan bisa berlangsung beberapa hari lamanya.

     “ibu Yesus ada di situ” Nampaknya Maria sedang membantu perancangan acara perkawinan tersebut. Ini dapat dilihat dalam (1) caranya memerintah para pelayan-pelayan (lih. ay 5) dan (2) kepeduliannya atas minuman (lih. ay 3). Ini mungkin adalah saudara atau rekan-rekan dari keluarga.

    2:3 “Mereka kehabisan anggur” Adalah merupakan adat istiadat Ibrani untuk menyuguhkan anggur bagi para tamu. Anggur ini secara jelas adalah hasil fermentasi, sebagaimana terlihat dalam (1) komentar dari pemimpin pesta, ay 9-10; (2) adat istiadat Yahudi di jaman Yesus; dan (3) kelangkaan akan proses-proses penyehatan atau campuran bahan-bahan kimia.

    31

    TOPIK KHUSUS: ANGGUR DAN MINUMAN KERAS

    I. Istilah-istilah Alkitab
    A. Perjanjian Lama
    1. Yayin - Ini adalah istilah umum bagi anggur (BDB 406), yang digunakan 141 kali. Etimologinya tidaklah jelas karena kata ini tidak berasal dari akar kata Ibrani. Kata ini selalu berarti sari buah, biasanya anggur yang telah difermentasikan. Beberapa ayat yang umum adalah Kej 9:21; Kel 29:40; Bil 15:5,10.
    2. Tirosh - Ini adalah “anggur baru” (BDB 440). Karena kondisi iklim di Timur Dekat, fermentasi akan mulai segera setelah sari buah berumur enam jam. Istilah ini menunjuk pada anggur yang masih
    dalam proses fermentasi. Untuk beberapa ayat mengenai hal ini, lihat Ul 12:17; 18:4; Yes 62:8-9;
    Hos 4:11.
    3. Asis - Ini jelas-jelas merupakan minuman beralkohol (“anggur manis” BDB 779, mis., Yes 49:26).
    4. Sekar - Inilah istilah bagi “minuman keras” (BDB 1016). Akar kata Ibraninya digunakan dalam kata
    “mabuk” atau “pemabuk”. Ada sesuatu yang ditambahkan sehingga menjadikannya lebih memabukkan. Kata ini berparalel dengan yayin (lih. Ams 20:1; 31:6; Yes 28:7).
    B. New Testament
    1. Oinos - padan kata bahasa Yunani bagi yayin
    2. Neos oinos (new wine) - padan kata bahasa Yunani dari tirosh (lih. Mar 2:22)
    3. Gleuchos vinos (sweet wine, asis) – anggur di tahapan awal fermentasi (lih. Kis 2:13).
    II. Penggunaan dalam Alkitab
    A. Perjanjian Lama
    1. Anggur adalah pemberian Allah (Kej 27:28; Maz 104:14-15; Pkh 9:7; Hos 2:8-9; Yoe 2:19,24; Amo
    9:13; Zak 10:7).
    2. Anggur adalah bagian dari persembahan korban (Kel 29:40; Im 23:13; Bil 15:7,10; 28:14; Ul 14:26; Hak 9:13).
    3. Anggur digunakan sebagai obat (II Sam 16:2; Ams 31:6-7).
    4. Anggur dapat menjadi masalah yang nyata (Nuh- Kej 9:21; Lot- Kej 19:33,35; Simson- Hak 16:19; Nabal- I Sam 25:36; Uria- II Sam 11:13; Amon- II Sam 13:28; Elah- I Raj 16:9; Benhadad- I Raj
    20:12; Para penguasa- Amos 6:6; dan Para wanita- Amos 4).
    5. Anggur dapat disalah gunakan (Ams 20:1; 23:29-35; 31:4-5; Yes 5:11,22; 19:14; 28:7-8; Hos 4:11).
    6. Anggur terlarang bagi kelompok tertentu (Imam-imam yang bertugas, Im 10:9; Yeh 44:21; Orang bernazar, Bil 6; dan Penguasa, Ams 31:4-5; Yes 56:11-12; Hos 7:5).
    7. Anggur igunakan dalam suatu latar belakang eskatologis (Amos 9:13; Yoel 3:18; Zak 9:17).
    B. Antar Kitab
    1. Anggur yang secukupnya sangat membantu (Ecclesiasticus 31:27-30).
    2. Para rabi berkata, “Anggur adalah yang terbaik di antara segala obat, dimana ada kelangkaan anggur, maka baru obat diperlukan” (BB 58b).
    C. Perjanjian Baru
    1. Yesus mengubah sejumlah besar air menjadi anggur (Yoh 2:1-11).
    2. Yesus minum anggur (Mat 11:18-19; Luk 7:33-34; 22:17ff).
    3. Petus dituduh mabuk oleh anggur baru pada hari Pentakosta (Kis 2:13).
    4. Anggur dapat digunakan sebagai obat (Mar 15:23; Luk 10:34; I Tim 5:23).
    5. Para pemimpin tak boleh menyalah gunakannya. Ini tidak berarti tidak boleh meminumnya. (I Tim
    3:3,8; Titus 1:7; 2:3; I Pet 4:3).
    6. Anggur yang digunakan dalam latar belakang eskatologis (Mat 22:1ff; Wah 19:9).
    7. Kemabukan disesalkan (Mat 24:49; Luk 11:45; 21:34; I Kor 5:11-13; 6:10; Gal 5:21; I Pet 4:3; Rom
    13:13-14).
    III. Wawasan Teologis
    A. Ketegangan Dialektis
    1. Anggur adalah pemberian Allah

    32

    2. Kemabukan adalah masalah yang utama.
    3. Prang percaya dalam beberapa kebudayaan harus membatasi kebebasan mereka demi Injil (Mat 15:1-
    20; Mar 7:1- 23; I Kor 8-10; Rom 14:1-15:13).
    B. Kecenderungan untuk melampaui batas-batas yang telah ditetapkan
    1. Allah adaah sumber dari segala yang baik (penciptaan adalah “sangat baik,” Kej 1:31).
    2. Umat manusia yang jatuh telah menyalah-gunakan semua pemberian Allah dengan membawanya melampaui batas yang telah ditetapkan Allah.
    C. Penyalah-gunaan itu adalah di dalam kita , bukan dalam bendanya. Tak ada yang jahat dalam ciptaan
    jasmani (lih. Mar 7:18-23; Rom 14:14,20; I Kor 10:25-26; I Tim 4:4; Titus 1:15).
    IV. Kebudayaan Yahudi Abad Pertama dan Fermentasi
    A. Fermentasi mulai sangat cepat, kira-kira 6 jam setelah anggur diperas khususnya dalam iklim panas dan dengan kondisi tidak sehat.
    B. Tradisi Yahudi mengatakan bahwa ketika sedikit busa nampak di permukaan (tanda fermentasi), ini masuk dalam hitungan persepuluhan-anggur (Ma aseroth 1:7). Ini disebut “anggur baru” atau “anggur manis”.
    C. Fermentasi utama yang paling keras dan membahayakan diselesaikan dalam satu minggu.
    D. Fermentasi sekundernya memakan waktu 40 hari. Pada tahapan ini anggur ini dianggap “anggur tua” dan bisa dipersembahkan di mezbah. (Edhuyyoth 6:1).
    E. Anggur yang telah didiamlan pada tempat teduh (anggur tua) dianggap baik, namun ini harus disaring
    baik-baik sebelum digunakan.

    F. Anggur dianggap cukup umur biasanya setelah satu tahun fermentasi. Tiga tahun adalah periode terlama suatu anggur dapat disimpan dengan baik. Ini disebut “anggur tua” dan harus dicairkan dengan air.

    G. Hanya dalam 100 tahun terakhir dengan lingkungan yang steril dan adanya tambahan bahan

    kimia proses fermentasi bisa ditunda. Dunia kuno tidak bisa menghentikan proses fermentasi alamiah ini.

    V. Pernyataan-pernyataan Penutup
    A. Yakini bahwa pengalaman, teologia, dan penafsiran alkitab anda tidak mengurangi nilai dari Yesus dan budaya Yahudi/Kristen abad pertama! Mereka secara nyata bukanlah pihak yang sepenuhnya berpantang.
    B. Saya tidak menasehatkan penggunaan alkohol untuk sosialisasi. Namun demikian, banyak orang telah
    menyatakan dengan berlebihan posisi Alkitab dalam pokok bahasan ini dan sekarang mengaklaim memiliki kerohanian yang lebih tinggi berdasarkan suatu kerancuan budaya/denominasional.
    C. Bagi saya, Roma14:1-15:13 dan I Korintus 8-10 telah menyediakan wawasan dan pedoman berdasarkan
    kasih dan hormat bagi sesama orang percaya dan penyebaran injil dalam setiap budaya, bukan kebebasan pribadi maupun kritik yang menghakimi. Jika Alkitab ialah satu-satunya sumber bagi iman dan perbuatan, maka mungkin kita harus semuanya memikirkan kembali masalah ini.
    D. Jika kitta mendorong penolakan total sebagai kehendak Allah, apa yang kita bisa isyaratkan mengenai
    Yesus dan juga budaya-bidaya modern yang secara teratur menggunakan anggur (misal, Eropa, Israel, Argentina)?

    2:4 “Ibu (Perempuan)” Dalam bahasa Inggris ini kedengarannya kasar, namun ini adalah ungkapan Ibrani, suatu gelar kehormatan (lih. 4:21; 8:10; 19:26; 20:15).

    NASB “Apa urusan hal ini dengan kita?”

    NKJV “Apakah urusan kepedulianmu dengan Ku?”

    NRSV “Apa yang harus engkau dan aku pedulikan akan hal ini? TEV “Jangan memberitahuKu apa yang harus dikerjakan”

    NJB ”Mau apakah engkau daripadaKu?”

    33

    Ini adalah suatu ungkapan Ibrani, secara hurufiah “apa ini bagimu dan bagiku?” (lih. Hak 11:12; II Sam
    16:10; 19:22; I Raj 17:18; II Raj 3:13; II Taw 35:21; Mat 8:29; Mar 1:24; 5:7; Luk 4:34; 8:28; Yoh 2:4). Ini kemungkinan adalah awal dari hubungan baru Yesus dengan keluargaNya (lih. Mat 12:46ff; Luk 11:27-28).

     “waktuKu belum tiba” Ini menunjukkan pemahaman diri Yesus mengenai maksud pengutusanNya (lih. Mar 10:45). Yohanes menggunakan istilah “waktu” ini dalam beberapa cara:

    1. untk waktu/jam (lih. 1:39; 4:6,52,53; 11:9; 16:21; 19:14; 19:27)
    2. untuk jaman akhir (lih. 4:21,23; 5:25,28)
    3. untuk hari-hari terakhirNya (penangkapan, persidangan, kematian, lih. 2:4; 7:30; 8:20; 12:23,27; 13:1;
    16:32; 17:1)

    2:5 “Apa(pun) yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” Maria tidak memahami komentar Yesus sebagai penghalang secara total bagi bertindakNya Ia atas namanya dalam situasi ini.

    2:6

    NASB “untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi” NKJV “menurut tata cara pembasuhan”

    NRSV “untuk ritual Yahudi pembasuhan”

    TEV “Orang Yahudi memiliki aturan mengenai penyucian ritual”

    NJB “untuk pembersihan yang adalah adapt istiadat diantara orang Yahudi”

    Tempayan-tempayan air ini digunakan untuk upacara pembasuhan kaki, tangan, peralatan, dsb. Yohanes
    membuat komentar ini untuk membantu orang-orang Non Yahudi memahami latar belakangnya.

    2:6-7 “enam tempayan” Sebagaimana sangat sering dalam Yohanes, ini sepertinya merupakan mujizat dengan maksud ganda:

    1. menolong pasangan pengantin
    2. pada akhirnya merupakan tanda yang menunjuk pada Yesus sebagai penggenapan dari Yudaisme. Alasan di balik pernyataan terakhir ini bisa jadi dalah:
    a. angka “6” adalah lambing dari upaya manusia
    b. Permintaan Yesus untuk memenuhi tempayan-tempayan tersebut sampai penuh sepertinya memiliki arti simbolis, bukan hanya supaya menyediakan lebih banyak anggur
    c. jumlah besar anggur yang sangat berlebihan bagi suatu pesta perkawinan lokal.
    d. anggur adalah suatu lambing dari kelimpahan dari jaman baru (lih. Yer 31:12; Hos 2:22; 14:7; Yoel
    3:18; Amo 9:12-14).
    “isinya dua tiga buyung (dua puluh atau tiga puluh gallon)” Ukuran yang digunakan adalah kata Ibrani bath. Ada tiga ukuran baths yang berbeda yang digunakan dalam masa Yesus, hingga banyaknya tidaklah jelas, namun mujizat ini melibatkan sejumlah besar anggur!

    2:8

    NASB “pemimpin kepala” NKJV “pemimpin pesta”

    NRSV “pimpinan pelayan”

    TEV “si penanggung jawab acara pesta” NJB “presiden dari pesta tersebut”

    Orang oni bisa jadi (1) seorang tamu kehormatan yang bertanggung jawab atas pesta tersebut atau (2) seorang
    budak yang bertanggung jawab melayani tamu-tamu.

    2:10 Intinya adalah biasanya anggur terbaik disajikan terdahulu. Setelah para tamu mulai terpengaruh, maka baru anggur yang lebih rendah tingkatnya disajikan. Namun di sini yang terbaik justru belakangan! Ini sepertinya adalah kontras antara perjanjian lama dalam Yudaisme dan perjanjian baru dalam Yesus (lih. buku Ibrani). Penyucian Bait Allah oleh Yesus (lih. 2:13-25) bisa melambangkan kebenaran ini.

    34

    2:11 “yang pertama dari tanda-tandaNya” Injil Yohanes dibangun di sekitar tujuh mujizat dan penafsirannya. Ini adalah yang pertama. Lihat Topik Khusus: Archē pada 1:1.

     “telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya” Perwujudan dari kemuliaan Yesus (lihat catatan pada 1:14) adalah maksud tujuan darii mujizat-mujizat tersebut. Mujizat ini, sebagaimana banyak yang lainnya, sepertinya diarahkan terutama pada murid-muridNya! Ini tidak menunjuk pada tindakan iman mula-mula mereka, namun pemahaman yang berkelanjutan mengenai pribadi dan pekerjaanNya. Tidaklah jelas apakah para tamu mengetahui apa yang terjadi.

    NASKAH NASB (UPDATED): 2:12

    12Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum, bersama-sama dengan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya dan murid-murid-Nya, dan mereka tinggal di situ hanya beberapa hari saja.

    2:12 “Kapernaum” Setelah ketidak percayaan Nazaret (lih. Luk 4:16-30) ini menjadi pusat pelayanan Yesus di

    Galilea (lih. Mat 4:13; Mar 1:21; 2:1; Luk 4:23,31; Yoh 2:12; 4:46-47).

     Ini adalah kilasan yang unik dari pelayanan Yesus kepada keluargaNya, dalam rangka ndang mujizat di Kana.

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL UNTUK 2:13-25

    A. There has been much discussion among NT scholars as to how many times Jesus cleansed the Temple.
    John records the cleansing quite early in Jesus= ministry, while the Synoptics (Matt. 21:12; Mark 11:15 and Luke 19:45) describe a cleansing during the last week of Jesus= life. Based on the differences of the two accounts, there seem to be two cleansings of the Temple, not one.
    However, it is surely possible that John structures Jesus= actions for theological purposes. Each of the
    Gospel writers had the freedom under inspiration to select, adapt, arrange, and summarize Jesus= actions and teachings. I do not believe they had the freedom to put words in Jesus= mouth or make up events. It must be remembered that the Gospels are not modern biographies, but evangelistic tracts targeted at select readers. The Gospels are not chronological, nor do they record the very words of Jesus (rather summaries). This does not imply that they are inaccurate. Eastern literature was based on different cultural expectations than western literature.
    B. The cleansing of the Temple fits into John=s overall theological purpose of Jesus= dealing with the Jewish nation first. This can be seen in his discussion with Nicodemus in chapter 3 (orthodox Judaism). However, in chapter 4 Jesus begins to deal with a wider group (even a heretical group of sectarian Judaism), starting with a Samaritan woman.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 2:13-22

    13Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. 14Dalam Bait

    Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. 15Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. 16Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." 17Maka teringatlah murid-murid- Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." 18Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" 19Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." 20Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" 21Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. 22Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara

    35

    orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

    2:13 “Paskah” Hari Raya tahunan ini dijelaskan dalam Kel 12 dan Ul 16:1-6. Hari raya ini adalah satu-satunya cara yang kita miliki untuk menanggali pelayanan Yesus. Injil yang lain mengisyaratkan bahwa Yesus melayani hanya selama satu tahun. Namun Yohanes menyebutkan adalanya tiga Paskah: (1) 2:13,23; (2) 6:4 dan (3) 11:55;

    12:1; 13:1; 18:28,39; 19:14. Ada kemungkinan juga bahkan yang keempat dalam 5:1. Kita tidak tahu berapa lama pelayanan Yesus di masyarakat berlaangsung, namun Injil Yohanes menyiratkan bahwa hal ini berlangsung
    selama tiga tahun dan mungkin empat atau bahkan lima.
    Yohanes mungkin telah menyusun Injilnya disekitar hari raya Yahudi (Paskah, Tabernakel, dan Hanukkah).

     “Yesus berangkat ke Yerusalem” Orang Yahudi selalu berkata tentang Yerusalem dalam pengertian teologis seperti ini lebih daripada dalam pengertian geografis atau topografis.

    2:14 “dalam Bait Suci” Istana Herodes Agung (orang Edom yang memerintah Palestina dari tahun 37-4 S.M.) dibagi dalam tujuh halaman. Halaman di sebelah luar adalah Halaman dari Orang Bukan Yahudi, yakni tempat para pedagang mendirikan kedai-kedai mereka untuk melayani mereka yang ingin membawa korban persembahan dan membawa persembahan khusus.

     “penukar-penukar uang” Ada dua keterangan akan diperlukannya orang-orang ini: (1) satu-satunya koin yang diterima di dalam Bait Suci adalah syikal. Berhubung syikal Yahudi sudah lama tidak beredar lagi, bait suci hanya menerima syikal dari Tirus dalam masa Yesus; atau (2) koin yang bergambarkan Kaisar Roma tidak bisa diterima. Tentu saja jasa ini memungut suatu bayaran!

     “lembu, kambing domba dan merpati” Orang-orang yang berperjalanan dari tempat yang jauh perlu membeli binatang-binatang yang memenuhi syarat untuk korban. Namun demikian, keluarga dari Imam Besar mengendalikan kedai-kedai ini dan menetapkan harga luar biasa mahal bagi binatang-binatang tersebut. Juga kita ketahui bahwa jika orang membawa binatang miliknya sendiri, para imam akan berkata bahwa binatang-binatang ersebut tidak memenuhi syarat karena adanya suatu kecacatan di tubuhnya. Oleh karena itu, mereka harus membeli binatang-binatang dari para agen penjual tersebut.

    2:15 “Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci” Kemarahan Yesus dapat terlihat dengan jelas dalam hal ini. Kemarahan itu sendiri buanlah dosa! Pernyataan Paulus dalam Ef 4:26 barangkali berhubungan dengan tindakan ini. Pastilah ada sesuatu hal yang akan membuat kita marah.

    2:16 “Ambil semuanya ini dari sini” ini adalah sebuah AORIST ACTIVE IMPERATIVE, “ambil dan bawa hal-hal ini pergi dari sini!”

     “‘jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.’” Ini adalah sebuah PRESENT IMPERATIVE dengan suatu NEGATIVE PARTICLE yang dimaksudkan untuk menghentikan suatu tindakan yang telah dalam proses. Injil yang lain mengutip Yes 56:7 dan Yer 7:11 di titik ini; namun demikian, dalam Yohanes nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama ini tidak disebutkan. Ini bisa saja merupakan siratan dari nbuatan keMesiasan dari Zak 14:21ff.

    2:17 “teringalah murid-muridNya” Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa bahkan dalam kerangka pelayanan Yesus dan pertolongan Roh, orang-orang ini baru melihat kebenaran rohani dari tindakan Yesus dikemudian hari (lih. ay 22; 12:16; 14:26).

     “bahwa ada tertulis” inbi adalah sebuah PERFECT PASSIVE PERIPHRASTIC yang secara hurufiah berarti “sudah ada tertulis.” Ini adalah cara yang khas untuk menegaskan ilham dari PL. Ini adalah kutipan dari Maz 69:9. Mazmur ini, seperti Maz 22, cocok dengan penyaliban Yesus. Kegaiahan Yesus akan Allah dan para

    36

    penyembahNya yang benar akam membawa kepada kematianNya yang adalah kehendak Allah (lih. Yes 53:4,10; Luk 22:22; Kis 2:23; 3:18; 4:28).

    2:18

    NASB “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?”

    NKJV “Tanda apakah Engkau tunjukkan kepada kami, berhubung Engkau melakukan hal-hal ini?”

    NRSV “Tada apakah yang dapat Engkau tunjukkan kepada kami untuk bisa melakukan hal ini?”

    TEV “Mujizat apa yang bisa Engkau kerjakan untuk menunjukkan kepada kami bahwa Engkau berhak melakukan hal ini?”

    NJB “Tanda apa yang dapat Engkau tunjukkan kepada kami bahwa Engkau harus bertindak

    demikian?”

    Ini adalah pertanyaan pokok orang Yahudi mengenai Yesus. Orang Farisi mengkaim bahwa kuasaNya berasal dari iblis (lih. 8:48-49,52; 10:20). Mereka mengharapkan Mesias melakukan sesuatu dengan cara tertentu. Ketika
    Ia tidak melakukan hal-hal khusus tersebut, mereka mulai curiga tentang Dia (lih. Mar 11:28; Luk 20:2).
    2:19 “‘Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali’” Kata Yunani untuk Bait Allah (hieron) dalam ayat 14 & 15 ini menunjuk pada wilayah Bait Allah, sementara istilah Bait Allah (naos) dalam ayat 19,20, dan 21 menunjuk pada tempat kudus yang didalam itu sendiri. Telah ada banyak diskusi mengenai pernyataan ini. Secara nyata dalam Mat 26:60ff; Mar 14:57-59; Kis 6:14 ini adalah rujukan kepada penyaliban dan kebangkitan Yesus. Namun demikian dalam konteks ini, hal ini bagaimanapun juga harus dihubungkan dengan Bait Allah itu sendiri yang dihancurkan pada tahun 70 oleh Titus (lih. Mat 24:1-2). Kedua pernyataan ini berhubungan dengan kebenaran bahwa Yesus sedang menyusun suatu penyembahan rohani yang baru yang berfokus pada diriNya dan bukan Yudaisme kuno. (lih. 4:21-24).
    2:20 “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini” Herodes Agung mengembangkan dan mengganti gaya dari bait suci yang kedua (dari jaman Zerubabel, lih. Haggai) untuk mententeramkan orang Yahudi. Yosefus memberitahukan pada kita bahwa pembangunan tersebut dimulai pada tahun 20 atau 19 S.M. Jika ini benar, maka artinya, peristiwa tersebut terjadi disekitar tahun 27-28 M. Kita juga mengetahui bahwa pekerjaan tertus berlanjut di bait suci tersebut sampai tahun 64 M. Bait suci ini menjadi pengharapan besar orang Yahudi (lih. Yer 7).

    2:21 ”Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri” Pada saat Yesus menguapkan kata-kata ini murid-murid tidak menyadari hal ini (lih. ay 17).

    Yesus tahu mengapa Ia datang. Tampaknya setidaknnya ada tiga maksud: (1) menyatakan Allah; (2) menjadi contoh kemanusiaan yang benar; dan (3) memberikan diriNya sebagai tebusan bagi banyak orang. Maksud yang
    terakhir inilah yang disampaikan oleh ayat ini (lih. Mar 10:45; Yoh 12:23,27; 13:1-3; 17:1).

    2:22 “barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya” Seringkali kata-kata dan tindakan Yesus lebih ditujukan untuk menjadi manfaat bagi murid-muridNya daripada kepada siapa kata-kata tersebut dikatakan. Mereka tidak selalu mengerti pada saat tersebut.

    NASKAH NASB (UPDATED): 2:23-25

    23Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.24Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,25dan karena tidak perlu seorangpun

    memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.

    2:23 “banyak orang percaya dalam nama-Nya” Istilah “percaya” ini berasal dari istilah Yunani (pisteō) yang dapat juga diterjemahkan “percaya”, “iman”, atau “mempercayakan diri”. Kata bendanya tidak muncul dalam Injil Yohanes, namun kata kerjanya sering digunakan. Dalam konteks ini terdapat ketidak pastian akan ke sungguh- sungguhan dari komitmen orang banyak kepada Yesus dari Nazaret sebagai Mesias. Contoh lain dari penggunaan

    37

    secara dangkal dari kata “percaya” ini adalah dalam Yoh 8:31-59 dan Kis 8:13, 18-24. Iman Alkitabiah yang benar lebih dari sekedar tanggapan mula-mula. Hal ini harus diikuti oleh suatu proses pemuridan (lih. Mat 13:20-
    22,31-32).
    Nampaknya para orang percaya yang dangkal ini tertarik pada Yesus karena mujizat-mujizatNya (lih. 2:11;

    7:31). Maksud mereka adalah untuk menegaskan pribadi dan pekerjaan Yesus. Namun demikian, harus dicatat bahwa uman dalam karya ajaib Yesus tidak akan pernah menjadi kepercayaan yang berketekunan dan mencukupi. (lih. 4:38; 20:29). Obyek iman haruslah Yesus (lih. 20, 30-31). Mujizat tidk otomatis merupakan tanda dari Allah (lih. Mat 24:24; Wah 13:13; 16:14; 19:20). Pekerjaan Yesus dimaksudkan untuk memimpin orang-orang kepada iman didalam Dia (lih. 2:23; 6:14; 7:31; 10:42); seringkali orang melihat tanda namun menolak untuk percaya (lih. 6:27; 11:47; 12:37).

    TOPIK KHUSUS: PEMAKAIAN YOHANES AKAN KATA KERJA “PERCAYA” (kata bendanya jarang)

    Yohanes terutam mengkombinasikan “percaya” dengan suatu KATA DEPAN.
    1. eis berarti “ke/di dalam.” Penyusunan yang unik ini menekankan bahwa orang percaya menaruh kepercayaan/iman mereka di dalam Yesus.
    a. Di dalam namaNya (Yoh 1:12; 2:23; 3:18; I Yoh 5:13)
    b. Di dalam Dia (Yoh 2:11; 3:15,18; 4:39; 6:40; 7:5,31,39,48; 8:30; 9:36; 10:42; 11:45,48; 12:37,42)
    c. Di dalam Ku (Yoh 6:35; 7:38; 11:25,26; 12:44,46; 14:1,12; 16:9; 17:20)
    d. Di dalam Dia yang telah diutusNya (Yoh 6:28-29)
    e. Di dalam Anak (Yoh 3:36; 9:35; I Yoh 5:10)
    f. Di dalam Yesus (Yoh 12:11)
    g. Di dalam Terang (Yoh 12:36)
    h. Di dalam Allah (Yoh 12:44; 14:1)
    2. ev berarti “dalam” sebagaimana dalam Yoh 3:15 (Mar 1:15)
    3. KASUS DATIVE dengan tanpa KATA DEPAN (I Yoh 3:23; 4:50; 5:10)
    4. hoti, yang artinya “percaya bahwa,” memberikan isi apa yang dipercayai. Beberapa contohnya ialah:
    a. Yesus adalah Yang Kudus dari Allah (6:69)
    b. Yesus ialah Aku (8:24)
    c. Yesus dalam Bapa dan Bapa di dalam Dia (10:38)
    d. Yesus dalam Kristus (11:27; 20:31)
    e. Yesus adalah Anak Allah (11:27; 20:31)
    f. Yesus diutus oleh Bapa (11:42; 17:8,21)
    g. Yesus adalah satu dengan Bapa (14:10-11)
    h. Yesus datang dari Bapa (16:27,30)
    i. Yesus mengidentifikasikan DiriNya dalam nama perjanjian Allah BApa, “Aku” (8:24; 13:19) Iman Alkitabiah ialah didalam pribadi dan berita! Hal ini dibuktikan dengan ketaatan, kasih, dan ketekunan.

    2:24-25 Ini adalah satu kalimat dalam bahasa Yunani. Istilah yang sangat penting “mempercayakan diri” digunakan dalam konteks ini untuk menjelaskan tindakan dan sikap Yesus. Artinya lebih dari pada persetujuan mula-mula atau tanggapan emosional. Kalimat ini juga menegaskan pengetahuan Yesus mengenai berubah-ubah dan jahatnya hati manusia. Paragraf ini dilukiskan oleh Nikodemus dalam pasal 3. Bahkan Seorang Ulama sekalipun, oleh upaya, pengetahuan, status, atau keturunannya sendiri tidak dapat diterima oleh Allah. Kebenaran datang hanya melalui iman di dalam Yesus (lih. Rom 1:16-17; 4).

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda,

    38

    Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Mengapa Yesus mengubah air menjadi anggur? Apa yang dilambangkan hal itu?
    2. Jelaskan adapt istiadat perkawinan di jaman Yesus.
    3. Dapatkah anda menggambarkan denah istana Herodes? Dapatkan anda menunjukkan kemungkinan lokasi dari para pembeli dan penjual?
    4. Mengapa Sinoptik tidak mencatat pemnyucian awal dari bait suci ini?
    5. Apakah Yesus memprakirakan kehancuran dari Bait Suci Herodes ini?
    6. Definisikan dan terangkan kata Yunani yang diterjemahkan sebagai “memprcayakan diri, “percaya,” dan
    “iman.”

    39

    YOHANES 3

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Yesus dan Nikodemus Kelahiran Baru Yesus dan Yudaisme Yesus dan Nikodemus Percakapan dengan

    Resmi Nikodemus

    3:1-15 3:1-21 3:1-10 3:1-2 3:1-8

    3:3

    3:4

    3:5-8

    0.13125 3:9-21

    3:10-13

    3:11-15

    3:14-17

    3:16-21 3:16

    3:17-21

    3:18-21

    Yesus dan Yohanes Yohanes Pembaptis Lanjutan Kesaksian Yesus dan Yohanes Yohanes Menjadi Saksi

    Pembaptis Meninggikan Kristus Yohanes Pertama Kali

    3:22-30 3:22-36 3:22-24 3:22-24 3:22-24

    3:25-30 3:25-26 3:25-36

    3:25-30

    Ia Yang Datang Dari Surga Ia Yang Datang Dari Surga

    3:31-36 3:31-36 3:31-36

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua

    40

    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 3:1-3

    1Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus,. 2Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak

    menyertainya." 3Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

    3:1 “Farisi” Akal dari partai politik/keagamaan ini kembali ke periode Makabe. Nama mereka mungkin berarti “yang terpisah.” Mereka bersungguh-sungguh dan berkomitmen untuk memelihara hukum-hukum Allah sebagaimana didefinisikan dan diterangkan dalam tradisi lisan (Talmud). Lihat Topik Khusus: Farisi pada 1:24.

     “Nikodemus” Cukup mengejutkan bagi seorang Yahudi di Palestina untuk hanya memiliki nama Yunani

    (sebagaimana juga Filipus dan Andreas, lih. 1:40,43), yang berarti “penakluk bangsa” (lih. 7:50;19:39).

    NASB, NKJV “seorang penguasa dari orang Yahudi” NRSV, NJB “seorang pemimpin dari orang Yahudi” TEV ”seorang pemimpin agama Yahudi”

    Dalam konteks ini, ini adalah istilah teknis bagi para anggota Sanhedrin (dalam konteks lain ini bisa berarti
    seorang pemimpin dari suatu sinagoga local), ke tujuh puluh anggota pengadilan tinggi orang Yahudi di
    Yerusalem. Walau kekuasaannya telah dibatasi oleh orang Romawi, namun lembaga ini masih memiliki arti simbolis yang penting bagi orang Yahudi.
    Sepertinya ada kemungkinan bahwa Yohanes menggunakan Nikodemus sebagai seorang wakil dari kaum Yudisme ortodoks dari abad pertama. Mereka yang mengira bahwa mereka telah sampai pada suatu tingkat kerohanian tertentu diberitahu bahwa mereka harus memulai lagi dari awal. Iman dalam Yesus, bukan ketaatan
    pada hukum (bahkan hukum Illahi), maupun latar belakang rasial-lah yang menentukan kewarganegaraan seseorang dalam Kerajaan. Anugerah Allah di dalam Kristus, bukan kesungguhan, dan keagamaan manusiawi
    yang agresif lah yang merupakan pintu kepada penerimaan Illahi. Pengenalan Nikodemus akan Yesus sebagai seorang guru dari Allah, walaupun benar, tidaklah mencukupi. Kepercayaan pribadi, kepercayaan yang khusus, kepercayaan yang tertinggi dalam Yesus sebagai Mesias adalah satu-satunya pengharapan bagi manusia yang
    telah jatuh!

    3:2 “pada waktu malam” Para rabi berkata bahwa malam adalah waktu terbaik untuk belajar Hukum Taurat karena tidak adanya ganguan. Kemungkinan Nikodemus tiak ingin dilihat bersama dengan Yesus sehingga ia (dan kemungkinan orang-orang lain yang bersamanya) datang padaNya pada malam hari. Adalah suatu spekulasi untuk mengaanggap bahwa ini menunjuk pada kegelapan malam dari jiwa Nikodemus.

     “Rabi” Dalam Yohanes ini berarti “guru.” Salah satu hal yang mengusik pada pemimpin Yahudi adalah bahwa Yesus belum pernah mengikuti satu sekolah teologia kerabian pun. Ia tidak memiliki pelajaran mengenai Talmud setelah pelajaran sinagoga lokal di Nazaret.

     “Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah” Anak kalimat ini ditempatkan di bagian awal kalimat untuk ditekankan. Ini kemungkinan singgungan pada nubuatan dari Ul 18:15,18. Nikodemus mengakui kuasa dari pekerjaan dan kata-kata Yesus, namun ini tidak berarti ia secara rohani benar dengan Allah.

    41

     “jika Allah tidak menyertaiNya” Ini adalah suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan kenyataan.

    3:3,5,11 “sesungguh(-sungguh)nya” Secara hurufiah ini adalah “Amin, amin.” Ini berasal dari kata PL untuk “iman.” Berasal dari akar kata “menjadi tegar” atau “menjadi yakin.” Yesus menggunakannya untuk mendahului suatu pernyataan penting. Kata ini juga kemudian digunakan sebagai suatu cara meneguhkan pernyataan- pernyataan yang benar. Penggandaan awal kata-kata ini adalah kekhasan dari Injil Yohanes. Pengulangan penggandaan kata “Amin” ini menyatakan tahapan-tahapan dalam dialoag antara Yesus dan Nikodemus. Lihat Topik Khusus: Amin pada 1:51.

    3:3 “jika seorang tidak” ini juga merupakan suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL, sebagaimana pernyataan Nikodemus dalam 3:2.

    NASB, NKJV,

    TEV “dilahirkan kembali” NRSV, NJB “dilahirkan dari atas”

    Ini adalah sebuah AORIST PASSIVE SUBJUNCTIVE. Kata (anōthen) dapat berarti (1) “secara jasmani
    lahir kedua kalinya”; (2) “lahir sejak semula” (lih. Kis 26:5); atau (3) “lahir dari atas,” yang cocok dengan konteksnya (lih. 3:7,31; 19:11). Inilah mungkin suatu contoh lain penggunaan Yohanes akan kata yang memiliki
    dua arti (double entendre), yang keduanya adalah benar (lih. buku Bauer, Arndt, Gengrich dan Danker, Kamus

    Perjanjian Baru Yunani-Inggris, hal. 77). Sebagaimana nyata dari ay 4, Nikodemus memahami ini sebagai dalam pilihan #1. Yohanes dan Petrus (lih. I Pet 1:23) menggunaan penggambaran kekeluargaan ini untuk keselamatan sebagaimana Paulus menggunakan istilah adopsi. Fokusnya adalah pada tindakan Allah Bapa dalam memperanakkan. Keselamatan adalah anugerah dan tindakan Allah (lih. 1:12-13).

     “ia tidak dapat melihat” Frasa ungkapan ini berparalel dengan ay 5 dengan “tak dapat masuk.”

     “Kerajaan Allah” Frasa ini digunakan hanya dua kali dalam Yohanes (lih. ay 5). Ini adalah suatu frasa kunci dalam Injil-injil Sinoptik Khotbah pertama dan terakhir Yesus, dan kebanyakan perumpamaan- perumpamaanNya, berurusan dengan topik ini. Hal ini menunjuk pada bertahtaNya Allah dalam hati manusia sekarang! Mengejutkan bahwa Yohanes menggunakan frasa ini hanya dua kali (dan tak pernah dalam perumpamaan-perumpamaan Yesus). Bagi Yohanes “hidup kekal” adalah istilah dan penggambaran kuncinya.

    Frasa ini beraitan dengan dorongan eskatologis (hari terakhir) dari pengajaran Yesus. Paradoks teeolgis “yang sudah namun bellum” ini berhubungan dengan konsep Yahudi dua jaman, jaman jahat sekarang dan jaman
    kebenaran yang akan datang yang akan diresmikan oleh Mesias. Orang Yahudi hanya mengharapkan satu
    kedatangan dari seorang pemimpin militer yang berkekuatan Rohani (seperti para Hakim dalam PL). Kedua kedatangan Yesus menyebabkan ketumpang tindihan dari dua jaman tersebut. Kerajaan Allah telah mendobrak sejarah manusia dengan inkarnasi di Bethlehem. Namun demikian, Yesus datang bukan sebagai penakluk militer dari Wahyu 19, namun sebagai Hamba yang Menderita (lih. Yes 53) dan pemimpin yang rendah hati (lih. Zak
    9:9). Kerjaan, oleh karena itu, diresmikan (lih. Mat 3:2; 4:17; 10:7; 11:12; 12:28; Mar 1:15; Luk 9:9,11; 11:20;
    21:31-32) tetai belum disempurnakan (lih. Mat 6:10; 16:28; 26:64).
    Orang-orang percaya hidup dalam ketegangan antara dua jaman ini. Mereka memiliki hidup kebangkitan, namun mereka masih akan mati scara jasmani. Mereka dimerdekakan dari kuasa dosa, namun mereka masih
    berbuat dosa. Mereka hidup dalam ketegangan eskatologis sudah tetapi belum!
    Suatu pernyataan yang membantu mengenai ketegangan sudah tetapi belum dalam Yohanes ini ditemukan dalam buku Frank Stagg Teologia Perjanjian Baru:
    “Injil Yohanes bersifat tegas mengenai kedatangan yang akan datang (14:3,18 f.,28; 16:16,22) dan
    berbicara secara jelas mengenai kebangkitan dan penghakiman terakhir ’di hari terakhir’ (5:28 f.; 6:39 f.,
    44,54; 11:24; 12:48); namun dikeseluruhan Injil Keempat ini, hidup kekal, penghakiman, dan kebangkitan tersebut merupakan kenyataan saat ini (3:18 f.; 4:23; 5:25; 6:54; 11:23 ff.; 12:28,31; 13:31 f.; 14:17;
    17:26)” (hal. 311).

    42

    NASKAH NASB (UPDATED): 3:4-8

    4Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" 5Jawab Yesus: "Aku berkata

    kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. 6Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. 7Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.

    8Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

    3:5 “jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh” ini adalah satu lagi KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL. Ada suatu konras yang jelas antara:

    1. jasmani versus rohani (kata “roh” tidak menggunakan artikel)
    2. hal duniawi versus hal surgawi.
    Kontras ini diisyaratkan dalam ay 6. Teori-teori bagi arti kata “air” adalah:
    1. para rabi menggunakannya untuk air mani
    2. air ketuban
    3. baptisan Yohanes yang melambangkan pertobatan (lih. 1:26; 3:23)
    4. latar belakang PL yang berarti upacara pemercikan oleh Roh (lih. Yeh 36:25-27)
    5. baptisan Kristen (walau Nikodemus tidak mungkin memahaminya demikian).
    Dalam konteks teori #3 ‘baptisan air Yohanes dan pernyataan Yohanes tentang baptisan Roh dari Mesias’ harusnya merupakan arti yang paling nyata. Kelahiran, dalam konteks ini, adalah penggambaran dan kita tidak boleh membiarkan kesalah pahaman Nikodemus mengenai kata ini mendominasi penafsirannya. Oleh karena itu, teori #1 tidaklah tepat. Walaupun Nikodemus tidak akan memahami kata-kata Yesus sebagai suatu rujukan pada kelak baptisan Kristen, Rasul Yohanes sering menyisipkan teologianya ke dalam kata-kata Yesus (lih. ay 14-21). Teory #2 akan cocok dengan dualisme Yohanes atas bawah, alam Illahi dan alam duniawi. Dalam mendefinisikan istilah-istilah ini seseorang harus menetapkan apakah mereka sedang mengkontraskan (#1 atau #2) atau saling melengkapi (#4).

    3:6 Lagi ini adalah dualisme vertical (atas vs. bawah) yang sangat lazim dalam Yohanes (lih. ay 11).

    3:7 “engkau. . .kamu” Kata engkau ini berbentuk TUNGGAL, merujuk pada Nikodemus, namun kata kamu berbentuk JAMAK, merujuk pada suatu prinsip umum yang berlaku pada semua umat manusia. (permainan yang sama pada TUNGGAL dan JAMAK dalam ay 11).

    Seseorang tergoda untuk menafsirkan hal ini dalam kerangka kecenderungan Yahudi untuk mempercayai keturunan rasial mereka (lih. 4:12; 8:53). Yohanes, menulis menjelang akhir abad pertama, secara nyata
    menentang paham gnostisisme, kemungkinan juga keangkuhan rasial Yahudi.
    3:8 Ada suatu permainan pada kata Ibrani (dan Aram) (ruach) dan kata Yunani (pneuma) yang keduanya berarti “angin”, “nafas”, dan “roh”. Intinya adalah bahwa angina memiliki kemerdekaan, sebagaimana juga Roh. Orang tidak dapat melihat angina, namun bisa merasakan pengaruhnya, demikian pula dengan Roh. Keselamatan manusia tidak dalam kendalinya, namun dalam kendali Roh (lih. Yeh 37). Ada kemungkinan bahwa ay 5-7 juga mencerminkan kebenaran yang sama. Keselamatan adalah suatu kombinasi dari inisiatif Roh (lih. 6:44,65) dan tanggapan iman/pertobatan dari pribadi secara perseorangan (lih. 1:12; 3:16,18).

    Injil Yohanes secara unik berfokus pada pribadi dan karya dari Roh (lih. 14:17,25-26; 16:7-15). Ia melihat jaman baru kebenaran sebagai jaman Roh Allah.

    NASKAH NASB (UPDATED): 3:9-15

    9Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?" 10Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? 11Aku berkata kepadamu, sesungguhnya

    kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. 12Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang

    43

    hal-hal sorgawi? 13Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. 14Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, 15supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

    3:9-10 Nikodemus mestinya mengerti istilah simbolis Yesus dari sudut pandang (1) doktrin baru Yudaisme yaitu baptisan dan (2) khotbah Yohanes Pembaptis.

    Ini barangkali merupakan suatu perendahan dari penetahuan manusia; bahkan seorang seperti Nikodemus, seorang pemimpin Yahudi, tidak memahami hal-hal rohani. Injil Yohanes ditulis untuk memerangi paham baru gnostisisme, suatu ajaran sesat yang menekankan pada pengetahuan manusia sebagai jalan keselamatan.

    3:11 “kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui” KATA GANTI JAMAK ini menunjuk pada Yesus dan Rasul Yohanes (lih. ay 11) atau Yesus dan Allah Bapa, yang lebih cocok dengan konteksnya (ay 12).

    “tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami” Yohanes sering menggunakan istilah menerima (lambanō)
    dan kata depan majemuknya dalam suatu pengertian teologis.
    1. mengenai menerima Yesus
    a. secara negatif (1:11; 3:32; 5:47)
    b. secara positif (1:12; 3:11,33; 5:43; 13:20)
    2. mengenai menerima Roh a. secara negatif (14:17) b. secara positif (7:39)
    3. mengenai menerima kata-kata (Firman) Yesus a. secara negatif (12:48)
    b. secara positif (17:8)
    Lihat Topik Khusus: Saksi-saksi Yesus pada 1:8.

    3:12 “Waktu (bila). . .kalau” Kata yang pertama ialah sebuah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL, yang dianggap benar dari sudut pandang si penulis atau bagi tujuan penulisannnya. Sedang kata yang kedua adalah suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang artinya adalah kemungkinan.

     “kamu” KATA GANTI dan KATA KERJA ini berbentuk JAMAK. Nikodemus mungkin memiliki murid- murid atau orang-orang Farisi lain bersamanyawakti ia datang pada Yesus, atau ini bisa jadi sebuah pernyataan umum kepada semua orang Yahudi yang belum percaya seperti ay 7 dan 11.

    3:13 Ayat ini dimaksudkan untuk meneguhkan pernyataan Yesus akan Bapa sebagai benar, lengkap, langsung, dan unik (lih. 1:1-14). Ini adalah satu contoh lagi dari dualisme vertical dalam Yohanes: surga versus bumi, jasmani versus rohani, asal dari Nikodemus versus asal dari Yesus (lih. 1:51; 6:33,38,41,50,51,58,62).

     “Anak Manusia” Ini adalah penyebutan Yesus untuk dirinya sendiri; kata ini tidak mengisyaratkan suatu keMesiasan yang bersifat nasionalis, militeris, seperti dalam Yudaisme abad pertama. Istilah ini berasal dari Yeh

    2:1 dan Maz 8:4, yang artinya “manusia” dan Dan 7:13 yang mengisyaratkan keTuhanan. Istilah ini menggabungkan paradoks dari kepribadian Yesus, Allah sepenuhnya dan manusia sepenuhnya (lih. I Yoh 4:1-3).

    3:14-21 Sukar untuk diketahui dengan pasti dimana percakapan Yesus dengan Nikodemis berhenti dan komentar Rasul Yohanes mulai. Ayat 14-21 dapat digaris besarkan sebagai berikut: (1) ay 14-15 berkaitan dengan Yesus; (2) ay 16-17 berkaitan dengan Bapa dan (3) ay 18-21 berkaitan dengan umat manusia.

    3:14 “sama seperti Musa meninggikan ular” Ini adalah suatu rujukan dari Bil 21:4-9 yang menceritakan suatu pengalaman penghakiman selama periode Pengembaraan di Padang Belantara. Kebenaan pokoknya ialah nahwa manusia harus mempercayakan diri dan taat pada Firman Allah, bahkan ketika mereka tidak sepenuhnya

    44

    memahaminya. Allam menyediakan suatu jalan bagi orang Israel untuk selamat dari gigitan ular hanya jika mereka mau percaya saja. Kepercayaan ini adalah ukti dari ketaatan akan Firman/JanjiNya (lih. Bil 21:8).

     ”ditinggikan” Kata Yunani ini sering diterjemahkan “dijunjung tinggi” (lih. Kis 2:33; 5:31; Flp 2:9) dan merupakan satu istilah lagi yang digunakan Yohanes dalam dua pengertian (double entendre, lih. 1:5; 3:3,8). Sebagaimana Allah menjanjikan pembebasan dari kematian oleh gigitan ular kepada mereka yang percaya akan Firman Allah dan memandang kepada ular tembaga, demikian pula mereka yang percaya kepada Firman Allah (injil tentang Kristus) dan mempercayakan diri di dalam Yesus akan dibebaskan (diselamatkan) dari gigitan jahat dari si ular (Iblis, dosa).

    3:15-18 “setiap orang” (v.15) “setiap orang” (v.16) “Barangsiapa” (v.18) Kasih Allah adalah undangan kepada seluruh umat manusia (lih. Yes 55:1-3; Yeh 18:23,32; I Tim 2:4; II Pet 3:9).

    3:15 “percaya” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE. Kepercayaan adalah mempercayakan diri secara berkelanjutan. Lihat catatan pada 1:7 dan 1:12 dan Topik Khusus pada 2:23.

     “kepadaNya” Ini menunjuk bukan hanya pada fakta-fakta (kebenaran-kebenaran teologis) mengenai Yesus, namun suatu hubungan pribadi denganNya. Keselamatan ialah suatu berita untuk dipercaya dan seseorang untuk diterima dan ditaati!

    Bentuk ketatabahasaannya di sini tidaklah biasa. Yaitu suatu kata ganti dengan kata depan en yang hanya ditemukan di Yohanes ini; biasanya kata depannya adalah eis. Hal ini mungkin saja karena hal ini berhubungan
    dengan “(bisa) beroleh hidup yang kekal” (lih. Perjanjian Baru dalam Bahasa Inggris Tingkat Dasar oleh Harold
    Greenlee).
    3:15,16 “hidup yang kekal” kata Yunani ini merujuk pada kualitas bukan kuantitas. Dalam Mat 25:46 kata yang sama digunakan untuk pemisahan yang kekal. Dalam Yohanes zoē biasanya menunjuk pada kebangkitan, kehidupan eskatologis, atau kehidupan dari Jaman Baru, kehidupan dari Allah sendiri.

    Diantara injil-injil yang ada, Yohanes bersifat unik dalam penekanannya pada “hidup yang kekal”. Hal ini adalah tema utama dan sasaran dari Injilnya.

    NASKAH NASB (UPDATED): 3:16-21

    16Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

    17Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 18Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa

    tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. 19Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. 20Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; 21tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

    3:16 “begitu besar kasih Allah” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE INDICATIVE (sebagaiman kata kerja “memberi”), yang di sini berbicara mengenai suatu tindakan yang telah diselesaikan di waktu yang lalu (Allah mengutus Yesus). Ayat 16-17 terutama berurusan dengan kasih Bapa. Kata “Kasih” ini adalah kata agapaō. Kata ini tidak banyak digunakan dalam Bahasa Yunani Klasik. Gereja mula-mula mengammbilnya dan mengisinya dengan artian yang khusus. Dalam konteks tertentu kata ini berhubungan dengan kasih Bapa atau Anak; namun demikian, kata ini digunakan secara negatif mengenai kasih manusia (lih. 3:19; 12:43; I Yoh 2:15). Secara teologis kata ini bersinonim dengan hesed dalam PL, yang berarti kasih dan loyalitas perjanjan Allah. Dalam Bahasa Yunani Koine di jaman Yohanes, istilah agapaō dan phileō pada dasarnya bersinonim (bandingkan 3:35 with 5:20).
    Para penafsir harus memperhatikan bahwa semuakata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang Allah diboncengi oleh manusia (antropomorfis). Kita harus menggunakan kata-kata yang menjelaskan dunia kita,

    45

    perasaan kita, sudut pandang kesejarahan kita dalam suatu upaya untuk menjelaskan suatu Makhluk Rohani (Allah) yang kekal, kudus, dan unik. Semua kosakata manusia sampai di tingkat tertentu merpakan suatu analogi atau bersifat penggambaran. Apa yang telah dinyatakan pastilah benar, namun bukan yang tertinggi. Umat manusia yang telah jatuh, fana, dan terbatas tidak mampu memahami kenyataan yang tertinggi.

     “begitu” Secara hurufiah ini berarti “dengan sedemikian.” Kata ini menyatakan suatu metode, bukan emosi! Allah mendemonstrasikan kasihNya (lih. Rom 5:8) dengan mengaruniakan (ay 16) dan mengutus (ay 17, keduanya adalah AORIST ACTIVE INDICATIVE) AnakNya untuk mati bagi kepentingan manusia (lih. Yes 53; Rom 3:25; II Kor 5:21; I Yoh 2:2).

    “dunia” Yohanes menggunakan kata Yunani kosmos ini dalam beberapa pengertian (lihat catatan pada 1:10).
    Ayat ini juga menyangkal dualisme gnostik antara roh (Allah) dan materi. Orang Yunani cenderung untuk mencap materi sebagai jahat. Bagi mereka materi adalah rumah penjara dari kilauan Illahi dalam semua manusia.
    Yohanes tidak memperhitungkan kejahatan dari materi atau daging. Allah mengasihi dunia (planet, lih. Rom 8:18-
    22) dan umat manusia (daging, lih. Rom 8:23). Ini mungkin merupakan kemenduaan yang disengaja (double entendre) yang sangat lazim dalam Yohanes (lih. 1:5; 3:3,8).

     “AnakNya yang tunggal” Ini berarti “unik, satu-satunya”. Kata ini tidak boleh dimengerti sebagai “satu- satunya” dalam (1) suatu pengertian seksual atau (2) pengertian bahwa tidak ada anak yang lain. Hanyalah tidak ada anak lain yang seperti Yesus. Lihat catatan yang lebih lengkap pada 1:14.

     “setiap orang yang percaya kepadaNya” ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE, yang menekankan kepercayaan awal dan berkelanjutan. Peneguhan ini adalah ulangan dari ay 15 untuk penekanan. Terima Kasih Tuhan untuk “setiap orang”! Hal ini harus menyeimbangkan setiap penekanan yang berlebihan pada suatu kelamok khusus (rasial, intelektual, atau teologis). Hal ini bukannya karena “kedaulatan Allah” dan “kehendak bebas manusia” adalah terpisah namun saling membutuhkan; walau kedua hal ini adalah benar! Allah selalu menimbulkan tanggapan dan menyusun agendanya (lih. 6:44,65), namun Ia telah menyusun hubunganNya dengan manusia dengan melalui perjanjian. Mereka harus menanggapi dan terus menanggapi penawaran berikut syarat-syaratNya! Lihat Topik Khusus pada 2:23.

     “tidak binasa” Isyarat dari kata ini aalah bahwa beberap orang akan binasa (AORIST MIDDLE SUBJUNCTIVE). Kebinasaan mereka secara langsung berhubungan dengan kelangkaan tanggapan iman kepada Yesus. Allah tidak menyebabkan, menyetir, atau menghendaki ketidak percayaan mereka (lih. Yeh 18:23,32; I Tim 2:4; II Pet 3:9).

    Banyak orang telah mencoba untuk mengartikan istilah ini secara hurufiah dan karenanya menyarankan pembinasaan orang jahat. Ini akan berlawanan dengan Dan 12:2 dan Mat 25:46. Ini adalah contoh yang bagus dari orang percaya yang sungguh-sungguh yang memaksakan tulisan yang penuh perlambangan gaya Timur ke dalam bentuk penafsiran Barat (hurufiah dan logis). Untuk suatu diskusi yang bagus mengenai kata ini lihat buku Robert B. Girdlestone Sinonim-sinonim dari Perjanjian Lama, hal. 275-277.

    3:17 “menghakimi dunia” Ada beberapa bagian dalam Yohanes yang menegaskan bahwa Yesus datang sebagai Juru Selamat, bukan Hakim (lih. 3:17-21; 8:15; 12:47). Namun demikian, ada bagian lain dalam Yohanes yang menegaskan bahwa Yesus datang untuk menghakimi, akan menghakimi (lih. 5:22-23,27; 9:39; dan dalam bagian lain dari kitab PB Kis 10:42; 17:31; II Tim 4:1; I Pet 4:5).

    Beberapa komentar teologis berturut-turut adalah:
    1. Allah memberikan hak penghakiman kepada Yesus sebagaimana penciptaan dan penebusan sebagai tanda kehormatan (lih 5:23)
    2. Yesus tidak datang pertama kali utuk menghakimi, namun untuk menyelamatkan (lih. 3:17), namun oleh
    fakta bahwa orang-orang menolak Dia, mereka menghakimi diri mereka sendiri.
    3. Yesus akan datang kembali sebagai Raja atas segala raja dan Hakim (lih. 9:39)
    Pernyataan-pernyataan yang sepertinya saling bertentangan ini mirip dengan pernyataan tentang apakah
    Yohanes Pembaptis adalah Elia atau bukan.

    46

    3:18 Ayat ini mengulangi tema suatu keselamatan yang cuma-cuma melalui Kristus versus suatu penghakiman atas ulah sendiri. Allah tidak mengirimkan orang ke neraka. Mereka mengirim diri mereka sendiri. Percaya memiliki hasil yang berkelanjutan (“mempercayai,” PRESENT ACTIVE PARTICIPLE) dan demikian pula ketidak percayaan (“telah dihakimi,” PERFECT PASSIVE INDICATIVE dan “tidak mempercayai” PERFECT ACTIVE INDICATIVE). Lihat Topik Khusus pada 2:23.

    3:19-21 “manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang” Orang yang telah mendengar Injil menlaknya, bukan untuk alasan intelektual atau budaya, namun terutama untuk alasan moral (lih. Ayb 24:13). Terang menunjuk pada Kristus dan berita Kasih Allah, kebutuhan manusia, pengadaan oleh Kristus, dan syarat tanggapan, yang dibawaNya. Ini adalah suatu motif yang berulang dari 1:1-18.

    3:19 “inilah human itu” Penghukuman, seperti keselamatan, adalah suatu kenyataan saat ini (lih. 3:19; 9:39) dan suatu penyempurnaan di masa depan (lih. 5:27-29; 12:31,48). Orang-rang percaya hidup di dalam yang sudah (eskatologi yang telah dinyatakan) dan yang belum (eskatologi yang disempurnakan). Kehidupan keKristenan adalah suatu sukacita dan suatu perjuangan yang berat; merupakan suatu kemenangan setelah serentetan kekalahan; jaminan namun juga kumpulan peringatan tentang ketekunan!

    3:21 “melakukan yang benar” Karena “Terang” (lih. ay 19,20[dua kali],21) adalah suatu rujukan yang nyata kepada Yesus, ada kemungkinan bahw “kebenaran” harus juga ditulis dengan huruf besar. Robert Hanna dalam Bantuan Ketatabahasaan bagi Perjanjian Baru Yunani mengutip N. Turner dalam bukunya Wawasan Ketatabahasaan ke dalam Perjanjian Baru, yang menterjemahkannya sebagai “orang yang menjadi murid dari Kebenaran” (hal. 144).

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Apakah arti dari frasa “dilahirkan kembali”?
    2. Mnurut anda menunjuk pada apakah “air” dalam ayat 5 dan mengapa?
    3. Dalam hal apakah “percaya” (iman yang menyelamatkan) terlibat?
    4. Apakah Yohanes 3:16 suatu bagian tentang kasih Yesus bagi manusia atau kasih Bapa?
    5. Bagaimana hubungan Kalvinisme dengan Yohanes 3:16?
    6. Apakah “binasa” berarti pemusnahan?
    7. Definisikan apakah “Terang” itu

    WAWASAN KONTEKSTUAL BAGI AYAT 22-36

    A. Penekanan Yohanes pada keTuhanan penuh dari Yesus Kristus dikomunikasikan sejak awal Injil melalui diaolog dan pertemuan-pertemuan pribadi. Pasal ini melanjutkan bentuk tersebut.
    B. Yohanes, yang menulis Injilnya menjelang akhir abad pertama, berurusan dengan beberapa dari pertanyaan yang telah berkembang sejak situlisnya Injil Sinoptik. Satu di antaranya ialah mengenai paham yang diikuti oleh banyak orang dan nampaknya menjurus pada kesesatan, yaitu yang berhubungan dengan Yohanes Pembaptis. Sangat penting bahwa dalam 1:6-8, 19-36 dan 3:22-36 Yohanes Pembaptis menegaskan hubungannya sebagai yang lebih rendah daripada Yesus dari Nazaret dan menyatakan peran ke Mesiasan Yesus. (lih. Kis 18:24-19:7).

    47

    KAJIAN KATA DAN FRASA

    NASKAH NASB (UPDATED): 3:22-24

    22Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama- sama mereka dan membaptis. 23Akan tetapi Yohanespun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, 24sebab pada waktu itu Yohanes belum

    dimasukkan ke dalam penjara.

    3:22 “ke tanah Yudea” Pelayanan awal di daerah Yudea dan Galilea ini tidak didiskusikan dalam Injil Sinoptik. Injil-injil bukan merupakan biografi kronologis dari Yesus.

    “Ia diam di sana bersama-sama mereka” Yesus berkhotbah kepada orang banyak namun berdialog secara ekstensif dengan murid-muridNya. Ia mencurahkan diriNya kepada mereka. Metodologi ini adalah fokus dari dua buku Robert E. Coleman yang sangat bagus, Rencana Induk Penginjilan dan Rencana Induk Pemuridan, yang keduanya menekankan keterlibatan Yesus secara pribadi dengan suatu kelompok kecil!

     ”dan membaptis” Kita mempelajari dari 4:2 bahwa bukan Yesus sendiri yang membaptis, namun murid- muridNya. Berita Yesus pada mulanya adalah sangat mirip dengan berita Yohanes Pembaptis. Yaitu berita PL mengenai pertobatan dan persiapan. Baptisan yang disebutkan di sini bukanlah baptisan Kristen namun baptisan yang melambangkan pertobatan dan penerimaan rohani.

    3:23 “Yohanespun membaptis juga di Ainon, dekat Salim” Lokasi dari tempat ini tidak jelas: (1) beberapa orang percaya ini adalah Perea di daerah seberang Yordan; (2) beberapa percaya ini adalah daerah di timur laut Samaria; dan (3) beberapa percaya ini adalah tiga mil sebelah timur kota Sikhem. Karena “aenon” nampaknya berarti “arus air,” #3 adalah yang paling cocok. Di manapun lokasinya secara pasti, Yesus melayani di Yudea, dan Yohanes ada di suatu lokasi di sebelah utara dariNya.

    3:24 “sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara” Tidaklah jelas mengapa hal kronologis ini ditambahkan pada titik ini. Beberapa mengatakan ini adalah upaya untuk menyelaraskan kronologi Yohanes dengan kronologi dari Injil-injil Sinoptik. (lih. Mat 14:1-12; Mar 6:14-29). Ini berfungsi sebagai cara menanggali pertemuan ini dalam kehidupan Kristus.

    NASKAH NASB (UPDATED): 3:25-30

    25Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. 26Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama

    dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya." 27Jawab Yohanes: "Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. 28Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. 29Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. 30Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

    3:25 “Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi” Ini adalah suatu kata yang keras bagi “pertikaian” atau “konfrontasi.” Dalam beberapa naskah kuno Yunani kata “Yahudi” berbentuk JAMAK. Naskah Yunani kuno terbelah dua mengenai hal ini. Karena bentuk TUNGGAL lebih tidak umum, kemungkinan ini adalah aslinya. Kecenderungan dari para juru tulis kuno adalah untuk menyelaraskan dan menghaluskan naskah. Hal yang menarik juga untuk dicatat adalah bahwa murid-murid Yohaneslah barangkali yang memulai perdebatan.

    48

    NASB, NKJV,

    NRSV, NJB “tentang penuyucian”

    TEV “hal tata cara pembasuhan”

    Ada beberapa teori mengenai fokus dari diskusi ini:
    1. Ada kemungkinan para pengikut Yohanes sedang mendiskusikan hubungan antara baptisan Yohanes dan
    Yesus dalam kaitannya dengan tradisi Yahudi pembasuhan; istilah yang sama digunakan dalam 2:6.
    2. Beberapa percaya ini berhubungan dengan konteks langsung di mana Yesus sedang mengajarkan bahwa kehidupan dan pelayananNya menggenapi Yudaisme secara menyeluruh:
    a. 2:1-12, perjamuan kawin di Kana b. 2:13-22, penyucian Bait Suci
    c. 3:1-21, diskusi dengan Nikodemus, pemimpin Yahudi
    d. 3:22-36, pembasuhan orang Yahudi dan baptisan Yohanes dan Yesus.
    Fakta bahwa konteks ini tidak meluas secara khusus pada diskusi tersebut menggaris bawahi fakta bahwa hal ini memberikan sebuah kesempatan lagi bagi Yohanes Pembaptis untuk menyaksikan tentang supremasi dari Yesus
    dari Nazaret.

    3:26 “yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya” Para murid mengingat kesaksian awal Yohanes mengenai Domba Allah (lih. 1:19-36), dan mereka nampaknya agak cemburu atas keberhasilan Yesus. Yesus juga peka terhadap roh-roh persaingan. (lih. 4:1).

    3:27 “Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga” Ini adalah suatu penegasan yang sangat lugas bahwa tak ada persaingan dalam hal-hal rohani. Setiap hal yang dimiliki orang percaya diberikan oleh anugerah Allah. Namun demikian, ada banyak diskusi mengenai “apa yang dikaruniakan” dan siapakah “nya” itu: (1) beberapa orang mengatakan “nya” menunjuk pada orang percaya dan “yang dikaruniakan” menunjuk pada kedatangan Kristus untuk keselamatan (lih. Yoh 6:44,65); (2) orang lain percaya bahwa “nya” menunjuk pada Yesus dan “yang dikaruniakan” adalah orang percaya (lih. Yoh 6:39; 10:29; 17:;2,9,11,24). Perbedaan antara kedua pandangan ini adalah bahwa kata “dikaruniakan” menunjuk pada keselamatan pribadi orang percaya atau bahwa semua orang percaya itu sendiri merupakan suatu anugerah Allah bagi Yesus (lih. 17:2).

    3:28 “aku bukan Mesias” Yohanes Pembaptis secara khusus, sebagaimana dilakukannya dalam 1:20, bahwa ia bukanlah Mesias, namun pendahulunya. Ini adalah singgungan terhadap bagian nubuatan dari Mal 3:1; 4:5-6, yang digabungkan dengan Yes 40 (lih. Yoh 1:23).

    3:29 “Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki” Sangatlah menarik bahwa ada begitu banyak singgungan PL terhadap penggambaran perkawinan ini yang menjelaskan hubungan antara Allah dan Israel (lih. Yes 54:5; 62:4,5; Yer 2:2; 3:20; Yeh 16:8; 23:4; Hos 2:21). Paulus bahkan menggunakannya dalam Ef 5:22. Perkawinan Kristen baeangkali adalah contoh moderen terbaik bagi suatu hubungan perjanjian.

     “Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh” Bukannya memiliki roh persaingan, Yohanes

    Pembaptis secara jelas mengenali tempatnya dan bersuka dalam Yesus.

    3:30 “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” Istilah “harus” di sini sangatlah penting. Kata ini telah digunakan dalam 3:14 dan 4:4. Ini adalah suatu penegasan yang kuat dari pemahaman Yohanes akan dirinya yang hanyalah sebagai pendahulu dari pelayanan Yesus yang lebih besar dan lebih penting.

    NASKAH NASB (UPDATED): 3:31-36

    31"Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. 32Ia

    memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksian-Nya itu. 33Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. 34Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah

    49

    mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. 35Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. 36Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

    3:31-36 Ada banyak diskusi di antara para komentator atas apakah ayat ini merupakan (1) kelanjutan dari penegasan lisan Yohanes Pembaptis; atau (2) kata-kata Yesus (lih. 3:11-12); atau (3) kata-kata Rasul Yohanes. Ayat-ayat ini kembali pada tema dari ay 16-21.

    3:31 “Siapa yang datang dari atas” Sangatlah penting bahwa kedua gelar yang digunakan bagi Mesias menekankan pra-eksistensi dan keTuhanan Penuh Nya (lih. ay 31), dan inkarnasiNya dan misi yang diberikan oleh Allah (lih. ay 34). Istilah “dari atas” adalah istilah yang sama yang digunakan dalam frasa “kelahiran kembali” atau “lahir dari atas” dalam ay 3.

    Dualisme atas dan bawah mengenai sifat Allah dan sifat manusia, adalah ciri khas Yohanes. Ini berbeda dengan dualisme eskatologis dari Gulungan Kitab Laut Mati. Ini juga berbeda dengan dualisme gnostik mengenai roh dan materi. Dalam Yohanes, ciptaan itu sendiri dan tubuh manusia itu sendiri tidaklah jahat atau berdosa.

     “di atas semuanya” (dua kali) Bagian pertama dari ayat ini menyinggung tentang keTuhanan dan pra- eksistensi Yesus, yang datang dari surga (lih. 1:1-18; 3:11-12). Bagian kedua dari ayat ini menegaskan bahwa Ia ada di atas ciptaan Allah. Tidaklah jelas dari naskah Yunani apakah kata “semua” berbentuk MASKULIN atau NETRAL, yang merujuk pada semua manusia atau segala hal.

    NASB “siapa yang adalah bagian dari bumi berasal dari bumi dan berbicara mengenai bumi” NKJV “siapa yang bersifat duniawi berasal dari bumi berbicara mengenai bumi”

    NRSV “orang yang dari bumi milik bumi dan berbicara hal-hal yang duniawi” TEV “siapa yang dari bumi milik bumi dan berbicara hal-hal yang duniawi”

    NJB “siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi”

    Ini bukan suatu pernyataan negatif tentang Yohanes. Istilah bumi di sini (gēō, 12:32; 17:4; I Yoh 5:8 namun
    76 kali di Wahyu) tidak sama dengan sitilah “dunia” (kosmos) yang sering digunakan secara negatif oleh
    Yohanes. Ini hanyalah sekedar penegasan bahwa Yesus berbicara apa yang diketahuiNya, surga, sementara semua manusia berbicara tentang apa yang mereka ketahui, bumi. Oleh karenanya, kesaksian Yesus jauh lebih besar daripada kesaksian dari para nabi ataupun pengkhotbah duniawi.

    3:32 “Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya” Ada suatu permainan pada bentuk kata kerja dalam ayat ini: (1) “dilihat” adalah ber-BENTUK PERFECT; (2) “didengar” adalah ber- BENTUK AORIST dan (3) “memberi kesaksian” (bersaksi)” berBENTUK PRESENT. Yesus adalah perwhyuan tertinggi dari Allah (lih. I Kor 8:6; Kol 1:13-20; Ibr 1:2-3). Ia berbicara mengenai (1) pengalaman pribadiNya dengan Allah Bapa, dan (2) keTuhananNya sendiri.

     “tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksian-Nya itu” Ini adalah suatu pernyataan berlebihan gaya timur karena ay 23-26 menunjukkan bahwa banyak orang datang kepadaNya. Frasa ini menunjuk pada Yudaisme secara keseluruhan, bukan hanya konteks langsungnya.

    3:33 “Siapa yang” Ini menunjukkan kasih Allah yang bersifat universal, tidak terbatas kepada umat manusia. Tak ada batasan yang berhubungan dengan Injil Allah; memang orang harus bertobat dan percaya (lih. Mar 1:15; Kis 20:21), namun penawarannya terbuka bagi semua (lih. 1:12; 3;16-18; Yeh 18:23,32; I Tim 2:4; II Pet 3:9).

     ”menerima kesaksianNya itu” Ayat 33 adalah suatu AORIST PARTICIPLE sementara ayat 36 adalah suatu PRESENT PARTICIPLE. Ini menunjukkan bahwa mempercayai Allah untuk keselamatan bukan hanya merupakan keputusan mula-mula namun juga merupakan suatu kehidupan pemuridan. Penegasan yang sama mengenai kebutuhan akan penerimaan telah dinyatakan sebelumnya baik dalam 1:12 dan 3:16-18. Perhatikan pembagian antara menerima kesaksian tersebut (ay 33) dan terus berjalan di dalamnya (ay 36). Kata “menerima,”

    50

    seperti kata “iman,” memiliki dua konotasi dalam PB: (1) menerima Kristus secara pribadi dan berjalan dalam Dia dan (2) menerima kebenaran dan doktrin-doktrin yang terlibat dalam Injil (lih. Yudas 3,20).

    NASB “membubuhkan meterainya pada hal ini, bahwa Allah adalah benar” NKJV, NRSV “menyatakan secara resmi bahwa Allah adalah benar”

    TEV “meneguhkan dengan ini bahwa Allah adalah jujur” NJB “mengaku, bahwa Allah adalah benar“


    Ketika orang percaya menaruh kepercayaan pribadi mereka dalam Kristus, mereka menegaskan bahwa berita Allah tentang diriNya, dunia, umat manusia, dan AnakNya adalah benar (lih. Rom 3:4). Ini adalah suatu ulangan tema dalam Yohanes (lih. 3:33; 7:28; 8:26; 17:3; I Yoh 5:20). Yesus adalah benar karena Ia pada akhirnya menyatakan Allah yang esa dan benar (lih. 3:7,14; 19:11).

    TOPIK KHUSUS: METERAI

    Meterai Allah dirujuk dalam Wah 9:4 dan 14:1 dan kemungkinan 22:4. Meterai setan disebutkan dalam
    13:16; 14:9; dan 20:4. Suatu meterai mungkin adalah cara kuno untuk menunjukkan
    1. kebenaran (lih. Yoh 3:33)
    2. kepemilikan (lih. Yoh 6:27; II Tim 2:19; Wah 7:2-3)
    3. keamanan atau perlindungan (lih. Kej 4:15; Mat 27:66; Rom 15:28; II Kor 1:22; Ef 1:13; 4:30)
    4. ini mungkin juga merupakan tanda dari realitas janji Allah tentang suatu anugerah (lih. Rom 4:11 dan I Kor 9:2).
    Maksud dari meterai ini ialah untuk mengidentifikasikan umat Allah sehingga murkaAllah tidak akan
    menimpa mereka. Meterai setan mengidentifikasikan umatnya, yang adalah sasaran dari murka Allah. Dalam
    Wahyu “penganiayaan” (yaitu thlipsis) selalu orang tidak percaya menganiaya orang percaya, sedangkan murka/ kemarahan (yaitu orgē or thumos) selalu penghukuman Allah atas orang tidak percaya sehingga mereka bisa bertobat dan berbalik pada iman di dalam Kristus. Maksud positif dari penghukuman ini dapat dilihat dalam berkat/kutuk perjanjian dalam Ul 27-28.
    Frasa “Allah yang hidup” adalah suatu permainan kata pada gelar YHWH (lih. Kel 3:14; Maz 42:4; 84:2; Mat
    16:16). Permainan kata yang sama ini sering ditemukan dalam sumpah-sumpah alkitabiah, “demi Tuhan yang hidup.”

    3:34 “siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah” Ada dua pernyataan berparalel dalam ay 34 yang menunjukkan bahwa kekuasaan Yesus datang dari Allah: (1) Allah telah mengutus Dia, dan (2) Ia memiliki kepenuhan Roh.

     ”karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas” Ada dua cara pemahaman yang berbeda mengenai kepenuhan Roh ini: beberapa orang percaya bahwa (1) Yesus memberikan kepeuhan Roh kepada orang percaya (lih. 4:10-14; 7:37-39); atau (2) bahwa kepenuhan Roh ini menunjuk pada anugerah Allah akan Mesias (lih. ay 35). Para rabi menggunakan istilah “batas/ukuran” untuk menjelaskan pengilhaman Allah kepada para nabi. Para rabi juga menambahkan bahwa tidak ada nabi yang memiliki seukuran penuh dari Roh. Oleh karena itu, Yesus lebih tinggi daripada para nabi (lih. Ibr 1:1-2) dan karenanya, merupakan perwahyuan penuh dari Allah.

    3:35 “Bapa mengasihi Anak” Penegasan ini diulangi dalam 5:20 dan 17:23-26. Hubungan orang percaya dengan Allah didasari oleh kasihNya kepada Mesias. Catat sejumlah alasan yang dinyatakan dalam konteks ini mengapa manusia harus percaya Yesus sebagai Mesias:

    1. karena Ia berasal dari atas dan di atas semua orang (ay 31)
    2. karena Ia diutus oleh Allah untuk menunaikan misi penebusan (ay 34)
    3. karena Allah terus memberiNya kepenuhan Roh (ay 34)
    4. karena Allah mengasihi Dia (ay 35)
    5. karena Allah telah menaruh segala sesuatu dalam tanganNya (ay 35)

    51

     “telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Ini adalah sebuah frasa yang amat sangat menarik dan memiliki berbagai paralel (lih. Yoh 13:3; 17:2; Mat 11:27;

    28:18; Ef 1:20-22; Kol 2:10; I Pet 3:22).

    3:36

    NASB “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup”

    NKJV “Siapa yang percaya dalam Anak memiliki kehidupan yang kekal; dan siapa yang tidak

    percaya Anak tidak akan meilhat kehidupan”

    NRSV “Siapapun yang percaya dalam Anak memiliki hidup yang kekal; siapapun yang tidak mentaati Anak tidak akan melihat hidup”

    TEV “Siapapun yang percaya dalam Anak memiliki hidup yang kekal; siapaun tak mentaati Anak

    takkan memiliki hidup”

    NJB “Siapa saja yang percaya dalam Anak memiliki hidup yang kekal, tetapi siapa yang menolak untuk percaya dalam Anak tidak akan pernah melihat hidup”

    Kata-kata kerja ini semuanya berbentuk PRESENT ACTIVE yang artinya adalah tindakan yang sedang
    berlangsung. Kepercayaan adalah lebih dari suatu keputusan sesaat tidak peduli bagaimanapun emosional atau sungguh-sungguhnya keputusan itu (lih. Mat 13:20). Hal ini menegaskan bahwa tanpa mengenal Yesus seseorang
    tidak dapat mengenal Bapa (lih. Yoh 12:44-50 dan I Yoh 5:10). Keselamatan hanya datang melalui suatu
    hubungan yang berkelanjutan dengan Yesus, Allah Anak.
    Menarik juga untuk dicatat kekontrasan antara “percaya” dan “taat” dalam ayat ini. Injil bukan hanya bagi orang yang kita terima dan suatu kebenaran yang kita terima, tetapi injil juga merupakan kihidupan yang kita hidupi (lih. Luk 6:46; Ef 2:8-10).
     “melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” Ini adalah satu-satunya tempat dalam tulisan Yohanes (kecuali 5 kali dalam Wahyu) di mana istilah “murka” (orgē) nampak. Konsepnya adalah lazim dan biasanya berhubungan dengan istilah “penghukuman.” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE. “Kepercayaan,” “ketaatan” dan “murka” adalah suatu realita saat ini yang tengah berlangsung yang aakan disempurnakan di masa depan. Ini adalah ketegangan yang sama yang ada antara “yang sudah” dan “yang belum” dari Kerajaan Allah. Untuk diskusi alkitabiah sepenuhnya mengenai murka Allah baca Rom 1:18-3:20.

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Bagaimana berita mula-mula Yesus menyerupai berita Yohanes Pembaptis?
    2. Apakah baptisan ini sama dengan baptisan Kristen?
    3. Mengapa kata-kata Yohanes Pembaptis banyak ditekankan dalam pasal pembukaan Yohanes?
    4. Jelaskan jumlah dan jenis kontras yang Yohanes sang penulis gunakan untuk menjelaskan hubungan antara Yohanes Pembaptis dengan Yesus?
    5. Bagaimana istilah “menerima” dalam ayat 33 berhubungan dengan istilah “percaya” dalam ayat 36?
    Bagaimana istilah “tidak mentaati” dalam ayat 36 berhubungan dengan diskusi ini?
    6. Sebutkan sejumlah alasan yang disebutkan mengapa orang harus percaya Yesys dari Nazaret sebagai satu-satunya pengharapan keselamatan mereka? (ayat 31-36)
    4. Terangkan mengapa istilah “murka” dalam ayat 36 adalah kata kerja berBENTUK PRESENT.

    52

    YOHANES 4

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Yesus da n Perempuan Seorang Perempuan Samaria Yesus dan orang Samaria Yesus dan orang Samaria Yesus di antara orang

    Samaria bertemu Mesiasnya Samaria

    4:1-6 4:1-26 4:1-6 4:1-4 4:1-10

    4:5-6

    4:7-15 4:7-15 4:7-8

    4:9

    4:10

    4:11-12 4:11-14

    4:13-14

    4:15 4:15-24

    4:16-26 4:16-26 4:16

    4:17a

    4:17b-18

    4:19-20

    4:21-24

    4:25 4:25-26

    Ladang yang Menguning 4:26

    4:27-30 4:27-38 4:27-30 4:27 4:27-30

    4:28-30

    4:31-38 4:31-38 4:31 4:31-38

    4:32

    4:33

    Juru Selamat Dunia World 4:34-38

    4:39-42 4:39-42 4:39-42 4:39-40 4:39-42

    4:41-42

    Kesembuhan dari Anak Sambutan di Galilea Yesus dan Orang Bukan Yesus Menyembuhkan Anak Yesus di Galilea

    Perwira Yahudi Perwira

    4:43-45 4:43-45 4:43-45 4:43-45 4:43-45

    Anak Pegawai Istana Penyembuhan Anak Pegawai

    Disembuhkan Istana

    4:46-54 4:46-54 4:46-54 4:46-48 4:46-53

    4:49

    4:50-51

    4:52-53

    4:54 4:54

    53

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    WAWASAN KONTEKSTUAL BAGI AYAT 1-54

    A. Ada suatu susunan yang disengaja dalam pasal 3 dan 4
    A. bapak agamawi (Nikodemus) vs. nona terbuang (perempuan di sumur)
    B. Yudaisme yang berpusat di Yerusalem (Ortodoks) vs. Yudaisme Samaria (menyimpang)
    B. Kebenaran tentang kepribadian dan pekerjaan Yesus lebih lanjut dikembangkan oleh
    1. dialog dengan perempuan di sumur (ay 1-26);
    2. dialog dengan murid-muridNya (ay. 27-38);
    3. kesaksian para penduduk desa (ay. 39-42);
    4. penerimaan dari orang Galilea (ay. 43-45);
    5. tanda/mujizat dari kuasa Yesus atas penyakit, (ay. 46-54).

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 4:1-6

    1Ketika Tuhan Yesus mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes 2—meskipun Yesus sendiri tidak membaptis,

    melainkan murid-murid-Nya, — 3Iapun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea. 4Ia harus melintasi daerah Samaria. 5Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat

    tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. 6Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.

    4:1 “Tuhan” Yohanes, yang mengingat kembali peristiwa ini dalam benaknya (melalui Roh) bertahun-tahun kemudian, menggunakan “Tuhan” dan “Yesus” dalam satu kalimat yang sama yang merujuk pada satu orang.

     “Orang-orang Farisi” Lihat catatan pada 1:24.

     “telah mendengar, bahwa Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes” Yesus meninggalkan daerah ini karena meningkatnya ketegangan antara para pengikutNya dan para pengikut Yohanes Pembaptis. Injil Sinoptik mengatakan bahwa Ia pergi karena Herodes Antipas telah menangkap Yohanes Pembaptis (lih. Mat 4:12; Mar 1:14; Luk 3:20).

    54

    4:2 “Yesus Sendiri tidak membaptis” Ini bukanlah suatu komentar yang meremehkan baptisan namun adalah suatu pengakuan akan sifat manusia yang mementingkan diri sendiri (lih. I Kor 1:17). Tampaknya Yesus membaptis di awal dari pelayananNya (lih. 3:22), namun kemudian berhenti.

    4:3 “3Iapun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea” Ini adalah dua buah AORIST ACTIVE INDICATIVE uang digunakan untuk menekankan pergerakan geografis Yesus.


    4:4 “Ia harus melintasi daerah Samaria” Kata “Harus” ini adalah kata kerja Yunani dei, yang digunakan beberapa kali dalam konteks ini (lih. 3:7,14,30). Hal ini biasanya diterjemahkan “musti” atau “keharusan.” Ada suatu maksud dalam route perjalanan Yesus ini. Ini adalah route yang terpendek; Yosefus memberitahukan pada kita bahwa orang Yahudi dari Galilea biasanya menggunakan route ini. Namun, orang Yahudi dari Yudea membenci orang Samaria dan tidak akan berjalan melintasi tanah mereka karena mereka menganggap orang Samaria tersebut hanya setengah beragama.

    TOPIK KHUSUS: RASIALISME

    I. Pengantar
    A. Ini adalah penrnyataan universal dari manusia yang jatuh di dalam masyarakat. Ego manusia ini, mendukung dirinya sendiri di belakang orang lain. Rasialisme adalah, dalam banyak hal, suatu gejala moderen, sementara nasionalisme (atau kesukuan) lebih merupakan pernyataan kuno.
    B. Nasionalisme dimulai di Babel (Kej 11) dan aslinya berkaitan dengan ke tiga anak dari Nuh yang merupakan cikal-bakal apa yang disebut ras manusia. (Kej 10). Namun demikian, nyata dari Kitab Suci
    bahwa kemanusiaan berasal dari satu sumber. (lih. Kej 1-3; Kis 17:24-26).
    C. Rasialisme hanyalah merupakan satu dari banyak prasangka. Beberapa yang lainnya adalah (1)
    kesombongan karena pendidikan; (2) keangkuhan sosial-ekonomis; (3) legalisme agamawi yang membenarkan diri; dan (4) afiliasi politik yang dogmatis
    II. Bahan Alkitabiah
    A. Perjanjian Lama
    1. Kej 1:27- Umat manusia, laki-laki dan perempuan, diciptakan dalam gambar dan keserupaan dengan
    Allah, yang membuat mereka unik. Hal ini juga menunjukkan harga diri dan martabatnya (lih. Yoh
    3:16).
    2. Kej 1:11-25 – Catat frasa, “. . .dan yang sejenisnya. . .” sepuluh kali. Ini telah digunakan untuk mendukung pemisahan rasial. Namun demikian, nyata dari konteks bahwa ini menunjuk pada binatang dan tumbuhan, dan bukan pada manusia.
    3. Kej 9:18-27 – Ini telah digunakan untuk mendukung dominasi rasial. Haruslah diingat bahwa Allah tidak mengutuk Kanaan. Nuh, bapanyalah, yang mengutukinya setelah tersadar dari kemabukannya.
    Alkitab tidak pernah mencatat bahwa Allah meneguhkan sumpah/kutukan ini. Bahkan bila Ia melakukannya, ini tidak akan mempengaruhi ras kulit hitam. Kanaan adalah bapa dari mereka yang
    mendiami Palestina dan Lukisan tembok Mesir menunjukkan bahwa mereka tidak berkulit hitam.
    4. Yosua 9:23 – Ini telah digunakan untuk membuktikan satu ras akan melayani yang lainnya. Namun demikian, dalam konteks, bangsa Gibeon berasal dari ras yang sama dengan orang Yahudi.
    5. Ezra 9-10 dan Neh 13 – Ayat-ayat ini sering sekali digunakan dalam suatu pengertian rasial, namun konteksnya menunjukkan bahwa perkawinan tersebut terkutuk, bukan karena rasnya (mereka sama-
    sama berasal dari anak Nuh, Kej 10), namun karena alasan-alasan keagamaan. B. Perjanjian Baru
    1. Kitab-kitab Injil
    a. Yesus menggunakan kebencian antara orang Yahudi dengan Samaria pada beberapa contoh, yang menunjukkan bahwa kebencian rasial bukanlah hal yang pantas.
    (1) Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Baik Hati (Luk 10:25-37) (2) Perempuan di sumur (Yoh 4:4)
    (3) Orang Kusta yang Tahu Berterima Kasih (Luk 17:7-19)

    55


    b. Injil adalah bagi seluruh umat manusia. (1) Yohanes 3:16
    (2) Lukas 24:46-47
    (3) Ibrani 2:9
    (4) Wahyu 14:6
    c. Kerajaan Allah akan mencakup seluruh umat manusia
    (1) Lukas 13:29 (2) Wahyu 5
    2. Kisah Para Rasul
    a. Kisah 10 merupakan suatu bagian definitif mengenai kasih universal Allah dan berita universal
    Injil.
    b. Petrus diserang karena tindakannya dalam Kis 11 dan masalah ini tidak terselesaikan sampai
    Konsili Yerusalem dalam Kis 15 bertemu dan menemukan suatu penyelesaian. Ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi di abad pertama amat sangat hebat.
    3. Paulus
    a. Tidak ada pagar pembatas dalam Kristus
    (1) Gal 3:26-28 (2) Ef 2:11-22
    (3) Kol 3:11
    b. Allah bersikap tidak pandang muka
    (1) Rom 2:11 (2) Ef 6:9
    4. Petrus dan Yakobus
    a. Allah tidak memandang muka, I Pet 1:17
    b. Karena Allah tidak menunjukkan parsialitas, maka umatNya harus juga demikian, Yakobus 2:1
    5. Yohanes
    6. Satu dari pernyataan terkuat tentang tanggung jawab dari orang percaya ditemukan dalam I John 4:20
    III. Kesimpulan
    A. Rasialisme, atau untuk hal ini, prasangka apa saja, secara menyeluruh bukanlah hal yang pantas bagi anak-anak Allah. Ini adalah kutipan dari Henlee Barnette, yang berbicara pada sebuah forum di Glorieta,
    New Mexico untuk Christian Life Commission dalam tahun 1964.
    “Rasialisme ialah kesesatan karena tidak alkitabiah dan bukan keKristenan, bahkan tidak pula ilmiah.” B. Masalah ini memberikan pada orang Kristen kesempatan untuk menunjukkan kasih, pengampunan, dan pengertian mereka yang seperti Kristus terhadap dunia yang tersesat. Penolakan orang Kristen di bidang
    ini menunjukkan ketidak dewasaan dan merupakan suatu kesempatan bagi sijahat untuk menghambat iman, jaminan, dan pertumbuhan dari orang percaya. Ini akan juga bertindak sebagai suatu pembatas bagi
    kedatangan orang yang terhilang kepada Kristus.
    C. Apa yang bisa saya perbuat? (bagian ini diambil dari traktat Christian Life Commission yang berjudul
    “Hubungan Ras”
    “PADA TINGKAT PRIBADI”

     Menerima tanggung jawab anda sendiri dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan ras.

     Melalui doa, Pelajaran Alkitab, dan persekutuan dengan mereka yang berasal dari ras yang lain,

    berusaha keras untuk membuang kehidupan anda yang penuh dengan prasangka rasial.

     Nyatakan keyakinan anda mengenai ras, khususnyadi tempat di mana mereka yang menghasut kebencian rasial tidak tertandingi.

    “DALAM KELUARGA”

     Sadari kepentingan pengaruh keluarga dalam pembentukan sikap terhadap ras lain.

     Berusaha membangun sikap Kristen dengan membicarakan mengenai masalah-masalah ras di luar rumah yang didengar oleh orang tua maupun anak-anak.

    56

     Orang tua harus berhati-hati untuk memberikan contoh Kristen dalam hubungan dengan orang-orang dari ras yang berbeda.

     Mencari kesempatan untuk membangun persahabatan keluarga melampaui batasan ras. “DI DALAM GEREJA ANDA”

     Dengan berkhotbah dan mengajar kebenaran Alkitab yang berkaitan dengan ras, jemaat dapat

    dimotivasi untuk menjadi contoh bagi masyarakat luas.

     Penyembahan, persekutuan, dan pelayanan seluruh gereja harus terbuka bagi semua orang, sebagaimana gereja-gereja PB tidak mengenal halangan rasial. (Ef 2:11-22; Gal 3:26-29).

    “DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI”

     Membantu mengatasi semua diskriminasi rasial di dunia kerja.

     Bekerja melalui semua jenis organisasi-organisasi kemasyarakatan untuk menjunjung tinggi persamaan hak dan kesempatan, dengan mengingat bahwa yang harus diserang adalah masalah ras dan bukan orangnya. Tujuannya ialah untuk mempromosikan pengertian, bukan menciptakan kepahitan.

     Bila nampaknya bijak, organisir suatu panitia khusus yang terdiri dari warga yang peduli untuk tujuan membuka jalur-jalur komunikasi di masyarakat untuk pendidikan masyarakat umum dan untuk

    tindakan khusus dalam meningkatkan hubungan.

     Dukung undang-undang dan wakil rakyat dalam meloloskan undang-undang yang meninggikan keadilan rasial dan menentang undang-undang yang melakukan prasangka untuk keuntungan politik

     Percayakan petugas-petugas penegak hukum untuk melaksanakan hokum tanpa diskriminasi.

     Hentikan kekerasan, dan dorong ketaatan pada hukum, melakukan apapun yang mungkin sebagai warga Kristen untuk meyakinkan bahwa struktur hukum tidak menjadi alat-alat ditangan mereka yang mendukung diskriminasi.

     Menjadi teladan dari roh dan pikiran Kristus dalam semua hubungan antar manusia.

     “melintasi daerah Samaria” Ada kebencian yang mendalam antara orang Samaria dan orang-orang Yudea sejak dari Abad ke delapan S.M. Dalam tahun 722 S.M. Sepuluh Suku di Utara dengan ibukota mereka di Samaria ditawan olah bangsa Asyur dan diasingkan ke daerah Media (lih. II Raj 17:6). Orang orang tangkapan lain berdiam kembali di Kerajaan Utara ini. (lih. II Raj 17:24). Selama bertahun-tahun orang-orang kafir ini berkawin silang dengan penduduk Israel yang tersisa. Orang Yahudi menganggap orang Samaria setengah beragama dan sesat (lih. Ezra 4:1-4). Hal ini memberikan konteks bagi ayat 9.

    4:5 “sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf” (lih. Kej 33:18, 19; Yos 24:32). Banyak orang menganggap Sikhar adalah Sikhem, walau ini tidak dinyatakan dalam PB.

    4:6 “Di situ terdapat sumur Yakub” Ini sesungguhnya adalah suatu galian waduk sekitar 100' dalamnya. Sumur ini bukanlah air mengalir (mata air) namun tampungan air hujan. Hal ini tak pernah disebutkan dalam PL.

     “Yesus sangat letih oleh perjalanan” kita melihat dengan jelas sifat kemanusiaan Yesus di sini. Namun Ia tidak pernah terlalu lelah untuk mengasihi orang-orang!

    NASB, NKJV,

    JB “Hari kira-kira pukul dua belas” NRSV, TEV “Kira-kira pada tengah hari”

    Ada banyak diskusi tentang metode pengukuran waktu yang mana yang digunakan Yohanes dalam Injilnya.
    Beberapa rujukan nampaknya menunjuk pada waktu Yahudi dan beberapa mengatakan waktu Romawi. Yohanes tampaknya memulai hari pada jam 6 pagi; sehingga, Yesus ada di sumur pada waktu terpanas di hari itu, yaitu tengah hari.

    57

    NASKAH NASB (UPDATED): 4:7-14

    7Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah

    Aku minum." 8Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. 9Maka kata perempuan

    Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) 10Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." 11Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? 12Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak- anaknya dan ternaknya?" 13Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,

    14tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama- lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang

    terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

    4:7 ”Maka datanglah seorang perempuan Samaria” Perempuan ini telah datang seorang diri ke sumur yang cukup jauh pada waktu yang tidak lazim karena kedudukan sosialnya di desa tersebut.

     “‘Give Me a drink’” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE IMPERATIVE yang membawa pengertian keadaan yang mendesak.

    4:8 Ayat ini menyiapkan wahana bagi percakapan pribadi Yesus dengan perempuan terbuang yang berasal dari sekte Yudaisme yang sesat ini.

    4:9 “‘Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?’” Orang Yahudi bahkan tidak boleh minum seember dengan orang Samaria (lih. Im 15). Yesus mengabaikan dua batasan budaya: (1) berbicara dengan seorang Samaria; dan (2) berbicara dengan seorang perempuan di hadapan umum.

    4:10 “jika” Ini adalah sebuah KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL yang disebut “berlawanan dengan kenyataan.” Suatu pernyataan yang dibuat yang adalah salah untuk menggaris bawahi suatu kesimpulan yang juga salah.

     “air hidup” Istilah ini memiliki suatu latar belakang penggambaran Perkjanjian Lama (lih. Maz 36:9; Yes

    12:3; 44:3; Yer 2:13; 17:13; Zak 14:8). Yesus menggunakan istilah “air hidup” sebagai sinonim dari “kehidupan rohani.” Namun demikian, perempuan Samaria ini berpikir ia sedang merujuk pada suatu air yang mengalir,
    sebagai lawan daripada tampungan air hujan dalam waduk tersebut.
    4:11 “Tu(h)an” ini adalah kata Yunani kurious dalam bentuk VOCATIVE nya yaitu kurie. Kata ini dapat digunakan sebagai suatu panggilan kesopanan (tuan) atau suatu pernyataan teologis (TUHAN) merujuk pada Yesus sebagai Tuhan yang sepenuhnya seperti dalam Rom 10:13. Di sini kata ini adalah panggilan kesopanan.

    4:12 “Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub?” Ini jelas-jelas merupakan suatu pernyataan yang ironis. Perempuan Samaria ini mengklaim kebesaran nenek moyangnya sendiri yang oleh orang Samaria diurutkan melalui Efraim dan Manasye kembali pada Yakub. Hal yang mengherankan adalah bahwa ini adalah hal yang sama yang diklaim oleh Yesus!

    4:13-14 “tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya” Ini mungkin memiliki isyarat-isyarat keMesiasan (lih. Yes 49:10). Ada suatu permainan dalam bentuk kata kerjanya. Bentuk PRESENT ACTIVE PARTICIPLE dari ay 13 mengisyaratkan meminum lagi dan lagi sementara bentuk AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVE dari ay 14 mengisyaratkan satu kali minum.

    58

    4:14 “mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” ini adalah suatu PRESENT PARTICIPLE yang artinya “terus memancar” (lih. Yes 58:11 dan Yoh 7:38).

    NASKAH NASB (UPDATED): 4:15-26

    15Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air." 16Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." 17Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, 18sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar." 19Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. 20Nenek moyang kami

    menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."

    21Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. 22Kamu menyembah apa yang tidak

    kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.

    23Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

    24Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

    25Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus;

    apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami." 26Kata Yesus kepadanya: "Akulah

    Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."

    4:15 Perempuan ini, seperti Nikodemus, masih memahami Yesus pada tingkatan yang sangat jasmani (hurufiah). Ini bukan hal yang tidak biasa bahkan bagi para murid sekalipun. Mereka seringkali salah menafsirkan Yesus karena tidak menangkap bahasa penggambaranNya (lih. Yoh 4:31-33; 11:11-13).

    4:16 “Pergilah, panggillah” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE yang diikuti dengan sebuah

    AORIST ACTIVE IMPERATIVE.

    4:17 “Aku tidak mempunyai suami” Dosa harus dihadapi. Yesus tidak mengampuni namun tidak pula menghukum.

    4:18 “engkau sudah mempunyai lima suami” Yesus menggunakan pengetahuan adi kodrati untuk mengoncangkan perempuan itu dari lingkupan jasmani kepada lingkupan rohani (lih. 1:48).

    4:19 “nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi” Perempuan itu belum juga sampai pada pemahaman keMesiasan. Ia mencoba untuk menyusuri pokok bahasan utama mengenai hubungannya dengan Allah dengan menggunakan suatu pujian (tepat seperti Nikodemus dalam 3:2).

    Para komentator lain melihat hal ini sebagai suatu rujukan keMesiasan dari Ul 18:15-22.

    4:20 “Nenek moyang kami” Ini menunjuk pada Abraham dan Jakub (lih. Kej 12:7; 33:20).

     “menyembah di atas gunung ini” Ini menunjuk pada perdebatan teologis mengenai di mana Allah (YHWH) harus disembah. Orang Yahudi menekankan gunung Muria sementarsa orang Samaria menekankan gunung Gerizim.

    Di jaman kita ini adalah upaya manusia kepada siap kita bersaksi untuk mengalihkan pembicaraan tentang hubungan mereka dengan Kristus dengan memunculkan topik teologis lain. Manusia menikmati mempelajari
    agama dan filsafat sejauh hal itu tidak mempengaruhi mereka secara pribadi. (lih. 3:19-21).

    4:21 “‘saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem’” Ini pasti merupakan pernyataan yang mengejutkan kepadanya dan juga murid-muridNya. Bukanlah di mana masalahnya, namun siapa!

    59

    4:22 “sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi” Ini adalah penegasan mengenai asal dari Mesias (lih. Kej 12:2-3; Rom 9:4-5).

    4:23 “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang” Ini mungkin merupakan singgungan pada Mal

    1:11 mengenai penyembahan universal. Nyatalah bahwa Yesus membawa anugerah hidup kekal selama masa hidupNya dan juga setelah kematianNya, Pernyataan ini mencerminkan ketegangan yang ada antara ke dua
    kedatangan Mesias. Ke dua jaman Yahudi sekarang telah saling bertumpang tindih. Jaman baru Rohani telah tiba,
    namun kita masih hidup dalam jaman yang lama yaitu kejahatan dan dosa.

     “dalam roh dan kebenaran” Istilah “roh” ini berbicara mengenai suatu penyembahan yang tidak berdasarkan tempat ataupun bersifat jasmani. Kata “kebenaran” digunakan dalam dunia Yunani untuk menyebut suatu konsep mental, sementara latar belakang Ibraninya adalah apa yang setia dan dapat dipercaya. Lihat Topik Khusus mengenai Truth pada 6:55 dan 17:3.

     “Bapa” Adalah hal yang sangat tidak lazim memanggil Allah sebagai “Bapa” dalam Perjanjian Baru tanpa menambahkan suatu rujukan kepada Yesus sebagai AnakNya yang satu-satunya.

     “sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian” Allah secara aktif mencari manusia yang terhilang untuk dijadikanNya milikNya sendiri (lih. Yes 55; Yeh 18:23,32).

    4:24 “Allah itu Roh” Ada beberapa anak-anak kalimat yang pendek dalam tulisan-tulisan Yohanes yang menjelaskan sifat Allah: (1) Allah adalah kasih; (2) Allah adalah terang; (3) Allah itu roh. Ini dapat berarti (1) bukan jasmani; (2) tidak dibatasi pada satu daerah tertentu; (3) tidak berhubungan dengan urutan waktu atau (4) surgawi vs duniawi.

    4:25 “apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami” ini menunjukkan bahwa orang Samaria menantikan seorang Mesias. Ini juga menunjukkan mereka telah melihat Mesias sebagai yang datang untuk menyatakan kepenuhan Allah.

    4:26 “Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.” Ini meungkin merupakan singgungan kepada Yes 52:6. Ini adalah suatu penegasan yang lugas dan terbuka mengani keTuhananNya! Ini adalah suatu permainan dari kata “Aku,” yang mencerminkan nama Perjanjian Allah, YHWH, dalam PL. (lih. Kel. 3:12,14). Yesus menggunakan nama PL ini bagi Allah sebagai suatu cara merujuk kepada pernyataan diri YHWH yang kelihatan dan jelas di dalam Yesus. (lih. Yoh 8:24, 28, 58; 13:19; 18:5 bandingkan Yes 41:4; 43:10; 46:4). Penggunaan khusus dari “Aku” ini harus dibedakan dengan pernyataan-pernyataan “Akulah” dari Yohanes, 6:35,


    51; 8:12; 10:7, 9, 11, 14; 11:25; 14:6; 15:1, 5, yang diikuti oleh kata-kata kerja yang memenuhi syarat.

    NASKAH NASB (UPDATED): 4:27-30

    27Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorangpun yang berkata: "Apa yang Engkau kehendaki? Atau:

    Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?" 28Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ

    lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: 29"Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?" 30Maka merekapun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.

    4:27 “mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan,” Secara budaya hal ini tidak akan dilakukan oleh orang Yahudi ortodoks.

    4:28 “perempuan itu meninggalkan tempayannya” Ini adalah suatu catatan kesejarahan pandangan mata yang indah, yang menunjukkan luapan kegembiraan dari perempuan ini pada waktu ia bersegera kembali ke desanya untuk bersaksi (lih. ay 29-30).

    60

    NASKAH NASB (UPDATED): 4:31-38

    31Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: "Rabi, makanlah." 32Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal." 33Maka murid-murid itu

    berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?" 34Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. 35Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. 36Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.

    37Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai. 38Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang

    memetik hasil usaha mereka."

    4:34 “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan- Nya” Yohanes 17 adalah pernyataan yang jelas mengenai pemahaman Yesus akan apa yang dinginkan Bapa untuk dikerjakanNya (lih. Mar 10:45; Luk 19:10; Yoh 6:29).

    Suatu kekontrasan antara Yesus yang diutus dari atas, dari hadirat Allah Bapa sendiri, sebagi wakilNya untuk menyatakan Bapa dan mengerjakan pekerjaan Bapa. Ini adalah dualisme vertikal yang sangat khas Yohanes (atas
    versus bawah, roh versus daging).
    Ada dua kata berbeda yang digunakan mengenai Yesus yang diutus: (1) pempō (4:34; 5:23,24,30,37;
    6:38,39,40,44; 7:16,18,28,33; 8:16,18,26,29; 9:4; 12:44,45,49; 14:24; 15:21; 16:5) dan (2) apostellō (3:17,24;
    5:36,38; 6:29,57; 7:29; 8:42; 10:36; 11:42; 17:3,18,21,23,25; 20:21). Kata-kata ini bersinonim sebagaimana ditunjukkan oleh 20:21. Ini juga menunjukkan bahwa orang percaya juga selalu diutus ke dalam dunia yang

    hilang sebagai perwakilan dari Bapa untuk maksud penebusan (lih. II Kor. 5:13-21).

    TOPIK KHUSUS: KEHENDAK (thelēma) ALLAH

    INJIL YOHANES Yesus datang untuk mengerjakan kehendak Bapa (lih. 4:34; 5:30; 6:38)

     Untuk membangkitkan di hari terakhir semua yang oleh Bapa telah dikaruniai AnakNya (lih. 6:39)

     Supaya semua percaya di dalam Anak (lih. 6:29,40)

     Menjawab doa yang berhubungan dengan mengerjakan kehendak Allah (lih. 9:31 dan I Yoh 5:14)

    INJIL-INJIL SINOPTIK

     Mengerjakan kehendak Allah adalah penting sekali (lih 7:21)

     Mengerjakan kehendak Allah menjadikan orang saudara-saudari Yesus (lih. Mat 12:5; Mark 3:35)

     Bukanlah kehendak Allah agar ada yang binasa (lih. Mat 18:14; I Tim 2:4; II Pet 3:9)

     Kalvari adalah kehendak Bapa bagi Yesus (lih. Mat 26:42; Luk 22:42)

    SURAT-SURAT PAULUS

     Kedewasaan dan pelayanan dari semua orang percaya (lih. Rom 12:1-2)

     Orang percaya dibebaskan dari jaman kejahatan ini (lih. Gal 1:4)

     Kehendak Allah adalah rencana penebusanNya (lih. Ef 1:5,9,11)

     Orang percaya mengalami dan hidup dalam kehidupan yang penuh dengan Roh (lih. Ef 5:17)

     Orang percaya dipenuhi dengan pengenalan Allah (lih. Kol 1:9)

     Orang percaya disempurnakan dan dilengkapi (lih. Kol 4:12)

     Orang percaya disucikan (lih. I Tes 4:3)

     Orang percaya mengucap syukur dalam segala hal (lih. I Tes 5:18)

    SURAT-SURAT PETRUS

     Orang percaya melakukan apa yang benar (yaitu. Taat pada pemerintah sipil) dan dengan demikian

    membungkam mulut orang bodoh (lih. I Pet 2:15)

     Orang percaya menderita (lih. I Pet 3:17; 4:19)

     Orang percaya tidak hidup mementingkan diri sendiri (lih. I Pet 4:2)

    61

    SURAT-SURAT YOHANES

     Orang percaya tinggal selamanya (lih. I Yoh 2:17)

     Kunci orang percaya dari doa yang dijawab (lih. I Yoh 5:14)

    4:35 ”’Empat bulan lagi tibalah musim menuai’” Ini adalah suatu frasa penggambaran yang menunjukkan bahwa kesempatan bagi tanggapan rohani adalah sekarang! Orang diselamatkan oleh iman dalam Dia selam kehidupan Yesus, bukan hanya setelah kebangkitan.

    4:36-38 “Yang seorang menabur dan yang lain menuai” Ayat-ayat ini merujuk pada pelayanan dari para nabi atau kemungkinan Yohanes Pembaptis. Ini digunakan dalam I Kor 3:6-8 untuk hubungan antara pelayanan Paulus dan pelayanan Apolos.

    NASKAH NASB (UPDATED): 4:39-42

    39Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat." 40Ketika

    orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya. 41Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, 42dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."

    4:39 “banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya” Yohanes menggunakan kata kerja “percaya” dalam kombinasi dengan beberapa kata lain: “percaya di dalam” (en), “percaya bahwa” (hoti), dan, yang paling sering, “percaya ke dalam” (eis) atau menaruh kepercayaan dalam (lih. 2:11,23; 3:16,18,36;
    6:29,35,40; 7:5,31,38,48; 8:30; 9:35,36; 10:42; 11:25,26,45,48; 12:11,37,42,44,46; 14:1,12; 16:9; 17:20). Aslinya orang Samaria percaya karena kesaksian dari perempuan itu (ay 39), namun setelah mereka mendengar Yesus
    mereka secara pribadi menerima kesaksianNya (ay 41-42). Yesus datang untuk domba Israel yang hilang, namun
    InjilNya adalah bagi semua manusia: Orang Samaria, perempuan Siro-Fenisia dan tentara-tentara Romawi (lih. Rom 10:12; I Kor 12:13; Gal 3:28-29; Kol 3:11). Lihat Topik Khusus pada 2:23.

     “karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi” Allah menggunakan kesaksian dari wanita yang tuna susila dan sesat ini. Ia bisa pula menggunakan kesaksian saya dan anda! Ayat ini menunjukkan kadar kepentingan dari suatu kesaksian pribadi. Lihat Topik Khusus: Kesaksian Yesus pada 1:18.

    4:40

    NASB, NRSV “meminta” NKJV “mendesak”

    TEV, NJB “memohon”

    Ini adalah sebuah kata Yunani yang keras dan harusnya diterjemahkan “mendesak” atau “memohon dengan sangat.” Intensitas dari kata ini dapat dilihat dalam penggunaannya dalam ay 47 (lih. Luk 4:38).

    4:42 “Juru Selamat Dunia” Frasa yang sama ini digunakan dalam I Yoh 4:14. Ini juga digunakan dalam pengertian universal bagi kasih Allah kepada seluruh umat manusia (lih. I Tim 2:6; Ibr 2:9; I Yoh 2:2). Dalam abad pertama frasa ini sering digunakan untuk Kaisar. Penganiayaan Roma muncul karena orang Kristen menggunakan sebutan ini hanya untuk Yesus. Gelar ini juga menunjukkan bagaimana para penulis PB menerapkan gelar dari Allah Bapa kepada Anak: Titus 1:3; Titus 1:4; Titus 2:10; Titus 2:13; Titus 3:4; Titus 3:6.

    62

    NASKAH NASB (UPDATED): 4:43-45

    43Dan setelah dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea, 44sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. 45Maka setelah ia tiba di Galilea, orang-orang

    Galileapun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di

    Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiripun turut ke pesta itu.

    4:43 Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus bergerak lebih bebas dan lebih sering antara Yudea dan Galilea daripada anggapan orang dari Injil-injil Sinoptik.

    4:44 Ini adalah ayat yang sangat tidak lazim karena ini tidak cocok dengan konteks yang mendahuluinya. Ini mungkin menunjuk pada pelayanan di Galilea yang hampir dimulai (lih. 4:3). Amsal ini juga ditemkan di Mat

    13:57; Mar 6:4; Luk 4:24. Dalam Sinoptik ini menunjuk pada Galilea, namun di sini ini menunjuk pada Yudea.

    4:45 “orang-orang Galileapun menyambut Dia” Mereka telah mengalami pengajaran-pengajaran dan mujizat- mujizat Yesus selama kunjungan Paskah di Yerusalem sebelumnya. Ini mengisyaratkan bahwa mereka mempercayai Yesus sebagai Mesias dari Allah (lih. 1:12) sedikitnya sampai pada tingkat tertentu (lih ay 48).

    NASKAH NASB (UPDATED): 4:46-54

    46Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di

    Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. 47Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan

    anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. 48Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda

    dan mujizat, kamu tidak percaya." 49Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." 50Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. 51Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. 52Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." 53Maka teringatlah ayah

    itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: "Anakmu hidup." Lalu iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya. 54Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.

    4:46

    NASB, NRSV,

    NJB Aseorang pegawai istana@

    NKJV Aseorang bangsawan tertentu@

    TEV Aseorang pegawai pemerintah@

    Ini adalah suatu pegawai pemerintahan resmi yang melayani keluarga Herodes.

    4:48 “‘Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.’" Ini adalah suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL dengan suatu DOUBLE NEGATIVE yang kuat. Yesus berkata kepada orang ini dalam bentuk JAMAK. Orang Yahudi mencari tanda-tanda (lih. 2:18; 6:2, 30; Mat 12:38; 16:1). Namun hamba Herodes ini percaya sebelum tanda diberikan.

    4:50 Ayat ini menangkap hakikat dari kepercayaan Injil Yohanes akan Yesus, percaya akan firmanNya, percaya tindakanNya, percaya dalam PribadiNya! Iman orang ini diteguhkan dalam kepercayaan pada Nya tanpa penglihatan akan janji-janji Yesus.

    4:53 “iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya” Ini adalah yang pertama dari banyak catatan yang menunjukkan seorang yang percaya menyebabkan seluruh keluarganya percaya: Kornelius (Kis 10:44-48); Lidia (Kis 16:15); kepala penjara Filipi (Kis 16:31-34); Krispus (Kis 18:8); dan Stefanus (I Kor 1:16). Ada banyak diskusi mengenai pertobatan serumah tangga ini namun ini harus ditegaskan bahwa seluruh anggota keluarga perlu untuk secara pribadi menerima Yesus untuk diri mereka masing-masing. Memang benar juga bahwa orang- orang penting dalam kehidupan kita bisa mempengaruhi pilihan-pilihan kita.

    63

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Mengapa Yesus meninggalkan daerah Yudea?
    2. Apakah Yohanes menggunakan waktu romawi atau Yahudi?
    3. Mengapa hal Yesus berbicara kepada seorang perempuan Samaria sedemikian penting?
    4. Bagaiman ayat 20 mempengaruhi hubungan antar denominasi saat ini?
    5. Terangkan pernyataan mengejutkan yang dibuat oleh Yesus dalam ayat 26.
    6. Apakah orang-orang Galilea melakukan iman yang benar?

    64

    YOHANES 5

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Penyembuhan di Kolam Seseorang Disembuhkan di Penyembuhan dari Seorang Penyembuhan di Kolam Penyembuhan Orang Sakit

    Kolam Betesda Lumpuh di hari Sabat di Kolam Betesda

    5:1-9a 5:1-15 5:1 5:1-6 5:1-9a

    5:2-9a

    5:7

    5:8-9a

    5:9b-18 5:9b-18 5:9b-10 5:9b-18

    5:11

    5:12

    5:13

    5:14

    5:15-17

    Menghormati Bapa dan 5:18

    Anak

    Kekuasaan Anak 5:16-23 Hubungan Yesus dengan Kekuasaan Anak

    Allah

    5:19-29 5:19-24 5:19-23 5:19-47

    Hidup dan Penghukuman melalui Anak

    5:24-30 5:24-29

    5:25-29

    Bukti Hubungan Yesus Saksi-saksi Yesus dengan Allah

    5:30 5:30 5:30

    Saksi Yesus Empat Saksi

    5:31-40 5:31-47 5:31-38 5:31-40

    Yesus Menegur Mereka yang Menolak Tawaran Nya

    5:39-47

    5:41-47 5:41-47

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    65

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 5:1-9a

    1Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. 2Di Yerusalem dekat

    Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya 3dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang- orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. 4Sebab sewaktu- waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. 5Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. 6Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" 7Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." 8Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." 9aDan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan.

    5:1 “hari raya” Beberapa naskah kuno Yunani berhuruf besar, א dan C, memiliki “hari raya,” namun mayoritas naskah kuno memiliki “sebuah hari raya” (P66, P75, A, B, dan D). Ada tiga hari raya tahunan yang merupakan keharusan bagi laki-laki Yahudi untuk sebisanya hadir (lih. Im 23): (1) Paskah; (2) Pentakosta, dan (3) Hari Raya Tabernakel. Jika ini menunjuk pada Paskah, maka Yesus memiliki empat tahun pelayanan umum bukannya hanya tiga. (lih. 2:13, 23; 6:4: 12:1). Secara tradisional biasanya dipercayai bahwa Yesus memiliki tiga tahun pelayanan umum setelah dibaptis oleh Yohanes. Hal ini diyakinkan oleh jumlah perayaan Paskah yang disebutkan dalam Injil Yohanes.

    5:2 “dekat Pintu Gerbang Domba” “Pintu gerbang domba” ini adalah bagian timur laut dari tembok Yerusalem. Pintu ini disebutkan dalam pentahbisan dan pembangunan kembali tembok kota ini oleh Nehemia(lih. Neh 3:1,

    32; 12:39).

    NASB, NKJV “sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda” NRSV “dalam bahasa Ibrani disebut Bet-zata”

    TEV “dalam bahasa Ibrani pintu ini disebut Betzata”

    NJB “disebut Betesda dalam bahasa Ibrani”

    66

    Ada beberapa alternatif pengejaan dari nama ini. Yosefus juga menyebutnya dengan nama Ibrani “Betzata,” yang adalah nama bagi bagian dari Yerusalem ini. Ini juga disebut “Betsaida” dalam naskah kuno Yunani. Gulungan kitab perunggu Qumram menyebutnya “Betesda,” yang berarti “rumah kemurahan” atau “rumah dua mata-air.” Saat ini tempat ini dikenal sebagai kolam St. Anne.

    5:4 Ayat ini (3b-4) adalah suatu komentari dari pennyalin di kemudian har yang mencoba untuk menerangkan

    1. kehadiran dari semua orang-orang sakit di tepi kolam
    2. mengaa orang ini telah berada di sana sedemikian lama
    3. mengapa ia menginginkan seseorang untuk memasukkan dia ke dalam air, y 7.
    Ini jelas-jelas merupakan cerita rakyat Yahudi. Ini bukan bagian dari Injil Asli Yohanes. Bukti bagi tidak disertakannya ayat ini adalah:
    1. tidak terdapat dalam naskah kuno P66, P75, א, B, C*, D
    2. bagian ini ditandai dengan bintang dalam lebih dari 20 tambahan naskah kuno Yunani yang di kemudian hari, yang menunnjukkan bahwa naskah ini diperkirakan tidak asli.
    3. ada beberaa istilah bukan khas gaya Yohanes yang digunakan dalam ayat yang pendek ini.
    Ayat ini diikut sertakan dalam beberapa naskah Yunani kuno yang mula-mula, A, C3, K, dan L. Ini juga disertakan dalam Diatessaron (sekitar tahun 180 M), dan di tulisan-tulisan dari Tertullian (200 M), Ambrose, Krisostom dan Cyril. Ini menunjukkan keantikannya namun bukan penyisipannya dalam Injil Asli yang diilhami.
    Ayat ini disertakan dalam KJV, NASB (1995 Update), dan NKJV, namun diabaikan dalam NRSV dan NIV.

    5:5 Tepatnya mengapa Yesus memilih orang ini tidaklah kita ketahui. Ada sedikit iman disyaratkan yang merupakan bagian dari orang ini. Nampaknya Yesus sedang mencoba untuk memulai suatu konfrontasi dengan para pemimpin Yahudi. Ini memberiNya kesempatan untuk meyakinkan klaim keMesiasanNya. Bagian eskatologis dari Yes. 35:6 mungkin berhubungan dengan penyembuhan keMesiasan.

    5:8 “‘Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah’” Ini adalah serentetan perintah: (1) sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE; diikuti oleh (2) suatu AORIST ACTIVE IMPERATIVE; dan (3) kemudian sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE yang lain.

    Tilam ini adalah bantalan kain yang digunakan orang miskin untuk alas tidur. Bagi orang-orang yang sakit, timpang, dan lumpuh ini tilam berfungsi sebagai suatu bantalan sepanjang hari (lih. Mar 2:4,9,11,12; 6:55; Kis

    9:33).

    NASKAH NASB (UPDATED): 5:9b-18

    9bTetapi hari itu hari Sabat. 10Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu." 11Akan tetapi ia menjawab

    mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah." 12Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?" 13Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. 14Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." 15Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. 16Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat. 17Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga." 18Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.

    5:9b “Tetapi hari itu hari Sabat” Para pemimpin Yahudi bahkan tidak bersukacita atas orang yang disembuhkan itu namun mereka malah tersinggung karena Yesus melanggar Tradisi Lisan (yang kemudian dikodifikasikan dalam Talmud) yang berkenaan dengan Sabat (lih. ay 16, 18; Mat 7: 1-23).

    67

    Penyembuhan Yesus pada hari Sabat dapat diterangkan dalam dua cara: (1) Ia menyembuhkan tiap hari, namun pertikaian berkembang mengenai penyembuhan di hari Sabat atau (2) Ia memilih permasalahan ini untuk menyebabkan pertikaian sebagai suatu kesempatan untuk melibatkan para pemimpin agama ke dalam dialog teologia.
    Yesus sering menyembuhkan di hari Sabat (lih. Mat 12:9-14; Mar 1:29-31; 3:1-6; Luk 6:6-11; 14:1-6; Yoh
    5:9-18; 9:14). Yesus mengusir iblis pada hari Sabat (lih. Mar 1:21-28; Luk 13:-17). Yesus mempertahankan makannya para murid di hari Sabat (lih. Mat 12:1-8; Mar 2:23-28; Luk 6:6-15). Yesus memulai pokok-pokok kontroversial dalam sinagoga pada hari Sabat (lih Luk 4:16-30; Yoh 7:14-24).

    5:13 “Yesus telah menghilang” Secara hurufiah ini adalah “memalingkan kepala ke satu sisi.” Yesus tampak sebagaimana seorang Yahudi umumnya para jaman itu. Ia hanya menyelinap kedalam kumpulan orang banyak.

    5:14

    NASB, NRSV,

    NJB “Jangan berbuat dosa lagi,” NKJV “Jangan berdosa lagi”

    TEV “Berhentilah berbuat dosa”

    Ini adalah suatu PRESENT ACTIVE IMPERATIVE dengan NEGATIVE PARTICLE, yang seringkali
    berarti menghentikan tindakan yang telah dalam proes, namun dalam konteks tampaknya tidak demikian. Para teolog Yahudi abad pertama, memndang sakit sebagai berhubungan dengan dosa (lih. Yak 5:14-15). Ini tidak menerangkan sakit apa saja, sebagaimana dapat dilihat dari cara Yesus menghadapi orang yang buta sejak lahirnya (lih. Yoh 9) dan kata-kata Yesus dalam Lukas 13:1-4.
    Yesus masih berhadapan dengan kehidupan rohani orang ini. Tindakan kita sungguh mencerminkan hati dan iman kita. Iman Alkitabiah mencakup baik obyektif dan subyektif, baik percaya maupun tindakan.
    Hari ini ada sedemikian penekanan dalam gereja mengenai kesembuhan jasmani. Allah tentu saja masih
    menyembuhkan. Namun kesembuhan Illahi harus menghasilkan suatu perubahan kerohanian dari gaya hidup dan prioritas. Pertanyaan yang bagus barangkali adalah “mengapa anda ingin disembuhkan?”

    5:15 “15Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi” Motivasi setepatnya dibalik penginformasian kepada orang-orang Yahudi tidak pasti namun ini nampaknya tidak bijaksana, tindakan ceroboh yang menunjukkan bahwa kesembuhan tidak selalu dimulai dengan iman atau diakhiri dengan iman.

    5:17 “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga” Kedua hal ini berbentuk PRESENT MIDDLE (deponent) INDICATIVE. Yesus menyatakan bahwa Allah tidak mengambil waktu istirahat maka Iapun tidak juga. Hal ini, dalam pengertian yang nyata, adalah suatu penegasan dari pemahaman Yesus akan hubungan unikNya dengan Allah Bapa (lih. ay 19-29).

    Konsep monoteisme Yahudi (lih. Ul 6:4) pada prakteknya dinyatakan dalam suatu keterangan “satu sebab”
    akan peristiwa di dalam dunia ini. (lih. Hak 9:23; Ayb 2:10; Pkh 7:14; Yes 45:7; 59:16; Rat 3:33-38; Amos 3:6). Smua tindakan akhirnya adalah merupakan tindakan dari satu-satunya Allah yang benar. Ketika Yesus menerangkan agen ganda dalam tindakan Allah dalam dunia, Ia menyatakan suatu dualisme sebab-akibat Illahi. Ini adalah masalah yang sukar bagi Trinitas. Satu Allah, namun tiga perwujudan kepribadian (lih. Mat 3:16-17;
    28:19; Yoh 14:26; Kis 2:33-34; Rom 8:9-10; I Kor 12:4-6; II Kor 1:21-22; 13:14; Gal 4:4; Ef 1:3-14; 2:18; 4:4-6; Titus 3:4-6; I Pet 1:2).

    5:18 “Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya” Ada dua alasan orang Yahudi ingin membunuh Yesus: (1) Ia secara terbuka melanggar Tradisi Lisan (Talmud) mengenai hari Sabat; dan (2) pernyataanNya menunjukkan bahwa mereka mengerti bahwa Ia mengklaim kesejajaran dengan Allah (lih.


    8:58-59; 10:33; 19:7).

    NASKAH NASB (UPDATED): 5:19-23

    19Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa

    68

    yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. 20Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. 21Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya. 22Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, 23supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.

    5:19,24,25 “Sesungguh(-sungguh)nya” Secara hurufiah ini adalah “Amin, amin.” Istilah “Amin” adalah suatu transliterasi dari bahasa Ibrani. Aslinya kata ini berarti kebisadipercayaan. Digunakan untuk meneguhkan suatu kebenaran. Yesus adalah satu-satunya orang yang kita ketahui menggunakannya diawal dari suatu pernyataan. Ia menggunakannya untuk mengantar suatu pernyataan penting. Yohanes adalah satu-satunya yang mencatat penggandaan kata ini. Lihat Topik Khusus: Amin pada 1:51.

    5:19 “Anak” Ada pengulangan kata “Anak” dalam beberapa ayat-ayat berikut yang secara teologis sangat penting. Kata ini digunakan delapan kali dalam konteks yang singkat ini. Kata ini menunjkan pemahaman Yesus yang unik akan hubunganNya dengan Bapa dan mencerminkan gelar “Anak Manusia” dan “Anak Allah”.

     “Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri” Sebagaimana sering merupakan kebenaran, PB menyajikan Yesus dalam pernyataan yang bersifat paradoks. Dalam beberapa naskah Ia adalah satu dengan Bapa (lih. 1:1; 5:18; 10:30,34-38; 14:9-10; 20:28); dalam naskah lain Ia terpisah dengan Bapa (lih.

    1:2,14,18; 5:19-23; 8:28; 10:25,29; 14:10,11,12,13,16; 17:1-2), kadang-kadang bahkan sangat-sangat menghomati
    Bapa (lih. 5:20,30; 8:28; 12:49; 14:28; 15:10,19-24; 17:8). Ini baeangkali untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah sepenuhnya Illahi, namun merupakan suatu pribadi penjelmaan Tuhan yang terpisah dan berbeda.
    Dalam komentari yang disunting oleh John Raymond E. Brown, Komentari Alkitab Jerome, ada pandangan yang bagus:
    “Implikasi kepatuhan di sini tidak boleh dihapuskan oleh pemberlakuan kata-kata Yesus hanya untuk
    menunjuk pada sifat kemanusiaanNya. . .Ini akan juga kehilangan suatu titik penting dari Kristologi versi Yohanes. Melainkan, Yesus sedang mendesakkan suatu keselarasan aktivitas yang absolut antara Bapa dan Anak, yang tentu saja, secara radikal menuntut suatu identitas dari sifat tersebut; proses yang sama digunakan dalam 16:12ff. untuk menghubungkan Roh Kudus dengan Anak. Namun dikeseluruhan Injil ini kita tidak pernah menemukan Trinitas yang diperlakukan sebagai suatu tesis dari teologia yang abstrak; Hal ini selalu didekati dari titik sudut relevansinya terhadap soteriologi” (hal. 434).

     “jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya” Umat manusia belum pernah melihat Bapa (lih. ay 37 dan 1:18), namun Anak mengklaim suatu pengenalan secara intim, pribadi, dan ada saat ini akan Dia (lih. 1:1-3).

     “sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.” Dalam tindakan dan pengajaran

    Yesus manusia dengan jelas melihat Allah yang tak terlihat (lih. Kol. 1:15; Ibr 1:3).
    5:20 “Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri” Kedua hal ini adalah PRESENT ACTIVE INDICATIVE yang berbicara mengenai suatu tindakan yang sedang berlangsung. Ini adalah kata Yunani untuk kasih, phileō. Orang akan mengharpkan kata agapeō seperti dalam 3:35. Kedua kata untuk kasih ini bersinonim dalam Bahasa Yunani Koine.

     “pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar” Dalam konteks ini menunjuk pada membangkitkan orang mati (ay

    21,25-26) dan melaksanakan penghakiman (ay 22,27).

    5:21 “Bapa membangkitkan orang-orang mati… demikian juga Anak” Dalam Perjanjian Lama YHWH adalah satu-satunya yang dapat memberikan kehidupan (lih. Ul 32:39). Fakta bahwa Yesus dapat membangkitkan orang mati sama dengan suatu pernyataan kesejajaran dengan YHWH (lih. ay 26).

    69

    Yesus memberikan kehidupan kekal sekarang (lih. II Kor 5:17; Kol 1:13) yang dikaitkan pada perwujudan fisik dari kehidupan dalam jaman baru dalam ay 26 (lih. I Tes 4:13-18). Nampaknya pertemuan Yohanes yang panjang dengan Yesus adalah atas suatu dasar individual, sementara masih ada peristiwa kebersamaan di kemudian hari (baik penghakiman dan keselamatan).

    5:22 DOUBLE NEGATIVE yang kuat dan KATA KERJA BENTUK PERFECT menekankan pada fakta bahwa penghakiman telah ditugaskan pada Anak (lih. 5:27; 9:39. Kis 10:42; 17:31; II Tim 4:1; I Pet 4:5). Paradoks yang nampak antara ayat ini dengan Yohanes 13:17 diterangkan oleh fakta bahwa Yesus, selama “hari-hari terakhir” ini, tidak menghukum siapapun, namun manusia menghakimi diri mereka sendiri oleh tanggapan mereka kepada Yesus Kristus. Penghakiman eskatologis Yesus (bagi orang tidak percaya) didasarkan pada penerimaan atau penolakan orang tersebut akan Dia.

    5:23 “supaya semua orang menghormati Anak” Kata yang mencakup semua “semua orang” ini bisa menunjuk pada suatu skenario penghakiman eskatologis (lih. Flp 2:9-11).

     “Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia” Pernyataan ini sangat mirip dengan I Yohanes 5:12. Tak satupun dapat mengenal Allah tanpa mengenal Anak, dan sebaliknya tak satupun bisa menghormati dan memuji Bapa jika tidak menghormati dan memuji Anak!

    NASKAH NASB (UPDATED): 5:24-29

    24Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada

    Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. 25Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. 26Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. 27Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. 28Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, 29dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.

    5:24 “Sesungguh(-sungguh)nya” Penggandaan kata-kata Yesus (lih. ay 25) yang unik dari Yohanes adalah ciri khas pengantar untuk pernyataan yang penting. Lihat Topik Khusus pada 1:51.

    “barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal” Ini adalah tiga buah KATA-KATA KERJA PRESENT ACTIVE. Ini adalah penekanan pada kepercayaan dalam Bapa yang dilakukan dengan cara percaya kepada Anak (lih. I Yoh 5:9-12). Dalam Sinoptik, hidup kekal seringkali merupakan persitiwa di masa depan untuk diharapkan dalam iman namun dalam Yohanes hal ini bersifat realita saat ini. Ada kemungkinan bahwa kata “mendengar” mencerminkan kata Ibrani shema, yang berarti “mendengar sebagaimana mentaati” (lih. Ul 6:4).

    } “yang mengutus Aku” Kata kerjanya apostello (AORIST ACTIVE PARTICIPLE) adalah bentuk akar dari kata “Apostel atau Rasul” (lih. ay 36-37). Kata ini digunakan oleh para rabi sebagai “seseorang yang diutus sebagai wakil resmi dalam suatu misi yang ditugaskan.” Kata ini sering digunakan dalam Yohanes untuk Bapa yang mengutus Anak sebegai wakilNya. Lihat catatan pada 4:34.

    TOPIK KHUSUS: MENGUTUS (APOSTELLŌ)

    Kata ini adalah kata umu bahasa Yunani untuk kata “mengutus” (yaitu apostellō) Istilah ini memiliki beberapa
    kegunaan teologis.
    A. Para Rabbi menggunakannya pada saat seseorang dipanggil dan di kirim sebagai seorang wakil resmi dari orang lain, serupa dengan istilah Inggris ambassador atau “Duta” (lih. II Kor 5:20)

    70

    B. Kitab Injil sering menggunakan istilah ini dalam menyatakan bahwa yesus diutus oleh Allah Bapa, Dalam Kitab Yohanes, istilah ini mengambil alih arti Mesianik (lih Mat 10:40; 15:24; Mar 9:37; Luk 9:48 dan khususnya Yoh 4:34; 5:24, 30,36,37,38; 6:29,38,39,40,57; 7:29; 8:42; 10:36; 11:42; 17:3,8,18,21,23,25;
    20:21). Kata ini digunakan pada saat Yesus mengutus orang-orang percaya (lih. Yoh 17:18; 20:21) C. PB memakainya untuk menyebut keduabelas murid.
    1. Dua belas murid asli yang merupakan orang-orang terdekat (lih Luk 6:13; Kis 1:21-22)
    2. suatu kelompok khusus dari para pembantu dan teman sekerja Kerasulan. a. Barnabas (lih Kis 14:4, 14)
    b. Andronikus dan Yunias (KJV, Junia, lih Rom 16:7)
    c. Apollos (lih. I Kor 4:6-9)
    d. Yakobus, saudara Yesus (lih. Gal 1:19)
    e. Silvanus dan Timotius (lih. I Tes 2:6)
    f. Kemungkinan Titus (lih. II Kor 8:23)
    g. Kemungkinan Epafroditus (lih. Flp 2:25)
    3. Karunia yang ada dan berlanjut dalam gereja (lih. I Kor 12:28-29; Ef 4:11)
    D. Paulus menggunakan gelar ini untuk dirinya sendiri dalam kebanyakan suratnya sebagai cara meneguhkan otoritas yang diberikan Tuhan padanya sebagai wakil Kristus (lih. Rom 1:1; I Kor 1:1; II Kor 1:1; Gal 1:1; Ef
    1:1; Kol 1:1; I Tim 1:1; II Tim 1:1, Tit 1:1).

     “tetapi ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” Ini adalah PERFECT ACTIVE INDICATIVE; sesuatu yang telah terjadi di waktu lalu dan sekarang menjadi status keberadaan. Kerajaan Allah ada sekarang, namun juga di masa depan, demikian pula kehidupan kekal (lih. ay 25-26). Ayat 25 adalah suatu pernyataan yang keras mengenai keberadaan Kerajaan tersebut saat ini!

    5:25 “orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah” Ayat 25 berbicara mengenai kematian rohani; ay

    29 berbicara tentang kebangkitan dari semua yang telah mati secara jasmani. Alkitab berbicara tentang tiga macam kematian: (1) kematian rohani (lih. Kej 3); (2) kematian jasmani (lih. Kej 5); dan (3) kematian kekal (lih. Ef 2:2; Wah 2:11; 20:6,14) atau lautan api, neraka (Gehenna).
    Ini adalah penggunaan yang jarang dari frasa “Anak Allah.” Satu alasan frasa ini tidak digunakan lebih sering adalah karena pandangan agama Yunani akan dewa-dewa (Gunung Olimpus) yang mengambil wanita manusia
    sebagai istri atau pasangan. Status Yesus sebagai Anak Allah tidak mencerminkan generasi seksual atau urutan waktu, namun hubungan yang intim. Ini adalah penggambaran kekeluargaan khas Yahudi. Yesus menegaskan
    keTuhananNya kepada para pemimpin Yahudi ini dalam cara yang sangat jelas dan spesifik menggunakan kategori-kategotri PL (lih. 5:21,26).

    5:26 “Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri” Ini pada dasarnya adalah arti dari kata YHWH dari Kel 3:14. Ini membentuk nama Perjanjian Allah, yaitu dari CAUSATIVE FORM dari kata kerja Ibrani “ada/menjadi.” Artinya adalah yang terus hidup, satu-satunya Yang Hidup.

     “demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri” Ini adalah suatu penegasan yang kuat mengenai keTuhanan Yesus (lih. 1:4; I Yoh 5:11).

    5:27 Alasan mengapa Yesus mampu (exousia, memiliki kekuasaan, lih. 10:18; 17:2; 19:11) untuk menghakimi secara adil ialah karena Ia sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia. Tidak ada ARTIKEL yang terbatas pada frasa “Anak Manusia” (lih. Yeh 2:1 dan Maz 8:4). Ia sepenuhnya mengenal kita (lih. Ibr 4:15); Ia sepenuhnya mengenal Allah (lih. 1:18; 5:30).

    5:28 “Janganlah kamu heran akan hal itu” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE dengan suatu NEGATIVE PARTICLE yang biasanya berarti menghentikan suatu tindakan yang telah dalam proses.

    71

    Sebagaimana kata-kata Yesus sebelumnya mengejutkan para pemimpin Yahudi, pernyataanNya berikut akan secara total mengejutkan mereka lagi.

     ”semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya” Ini sepertinya mencerminkan seruan Mesias pada Kedatangan Kedua (lih. I Tes 4:16). Ini tidak menegatifkan kebenaran dari II Kor 5:8. Ini tidak menyatakan otoritas dan penghakiman universal dari Anak.

    Sebagian besar dari konteks ini berhubungan dengan realitas dari kehidupan rohani sekarang dan di sini
    (eskatologi yan gtelah dinyatakan). Namun frasa ini juga menyatakan suatu peristiwa eskatologis di masa depan di akhir jaman. Ketegangan antara yang sudah dan yang belum dari Kerajaan Allah ini merupakan ciri khas
    pengajaran Yesus dalam Sinoptik, namun khususnya dalam Yohanes.

    5:29 Alkitab berbicara tentang kebangkitan baik orang jahat maupun orang benar (lih. Dan 12:2; Mat 25:46; Kis

    24:15). Kebanyakan bagian menekankan kebangkitan orang benar saja. (lih. Ayb 19:23-29; Yes 26:19; Yun 6:39-
    40,44,54; 11:24-25; I Kor 15:50-58).
    Ini tidak menunjuk pada penghakiman berdsarkan perbuatan, namun adalah penghakiman berdasarkan gaya hidup orang percaya (lih. Mat 25:31-46; Gal 5:16-21). Ada suatu prinsip umum dalam Firman Allah dan dunia,
    manusia menuai apa yang mereka tabur (lih. Ams 11:24-25; Gal 6:6). Atau untuk menempatkannya dalam suatu

    kutipan PL, “Allah membalas setiap orang menurut perbuatannya” (lih. Maz 62:12; 28:4; Ayb 34:15; Ams 24:12; Mat 16:27; Rom 2:6-8; I Kor 3:8; II Kor 5:10; Ef 6:8 dan Kol 3:25).

    NASKAH NASB (UPDATED): 5:30

    30Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak

    Dia yang mengutus Aku.

    5:30 Yesus, inkarnasi dari Firman Allah adalah taat dan tunduk kepada Bapa. Tekanan yang kuat pada tunduk ini juga muncul dalam ay 19 (“Anak tak bisa berbuat apapun”). Ini tidak mengisyaratkan bahwa Anak lebih rendah namun bahwa Trinitas memiliki tugas-tugas penebusan yang khas di antara ke tiga pribadi Bapa, Anak, dan Roh.

    NASKAH NASB (UPDATED): 5:31-47

    31I Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; 32ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.

    33Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; 34tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.

    35Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. 36Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu

    juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. 37Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, 38dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. 39Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, 40namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. 41Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. 42Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. 43Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.

    44Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? 45Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan

    mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. 46Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. 47Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"

    72

    5:31 Dalam Perjanjian Lama ada keperluan akan dua saksi untuk meneguhkan suatu perkara (lih. Bil 35:30; Ul

    19:15). Dalam konteks ini Yesus memberikan lima saksi bagi diriNya: (1) Bapa (ay 32,37); (2) Yohanes
    Pembaptis (ay 33, lih 1:19-51); (3) karya Yesus sendiri (lih. ay 36); (4) Kitab Suci (lih. ay 39); dan (5) Musa (lih. ay 46) yang mencerminkan Ul 18:15-22.

     “jika” Ini adalah suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berbicara mengenai kemungkinan tindakan.

    “kesaksian-Ku itu tidak benar” Ini sepertinya berlawanan dengan 8:14. Konteksnya menunjukkan bahwa pernyataan-pernyataan ini dibuat dalam latar-belakang yang berbeda. Di sini Yesus menunjukkan berapa banyaknya saksi-saksi yang lain, namun dalam 8:14 Ia menyatakan bahwa cukup kesaksianNya saja yang dibutuhkan!

    5:32 “ada yang lain yang bersaksi tentang Aku” Ini menunjuk pada Allah Bapa (lih. I Yoh 5:9) karena penggunaan kata allos, yang artinya adalah “yang lain namun sejenis” dalam perbedaan menyolok dengan kata heteros, yang berarti “satu dari yang berbeda jenis.” Lihat Topik Khusus: Saksi-saksi Yesus pada 1:8.

    5:33 “Yohanes” ini menunjuk pada Yohanes Pembaptis.

    5:34 “Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan” Ini ialah suatu AORIST PASSIVE SUBJUNCTIVE. Bentuk PASSIVE VOICE mengisyaratkan pelakunya adalah Allah atau Roh (lih. 6:44,65). Ingat Injil adalah proklamasi penginjilan dan bukan biografi kesejarahan. Selalu ada maksud penginjilan dalam apapun yang telah dicatat. (lih. 20:30-31).

    5:35 “Ia adalah pelita” (lih. 1:6-8).

    5:36 “Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku” Tindakan Yesus adalah penggenapan nubuatan PL tentang Mesias. Orang Yahudi pada jamanNya semestinya mengenali tanda-tanda ajaib: mencelikkan mata orang buta, memberi makan orang miskin, menyembuhkan orang timpang (lih. Yes 29:18; 32:3-4; 35:5-6; 42:7). Kuasa pengajaran Yesus, gaya hidup kebenaran, belas kasih, dan mujizat yang dahsyat (lih. 2:23; 10:25,38; 14:11; 15:24) menjadi saksi yang jelas akan siapa Dia sebenarnya, darimana Ia berasal, dan Siapa yang mengutusNya.

    5:37 “Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat” Yesus sedang menegaskan bahwa meskipun orang Yahudi mestinya telah mengenal Allah melalui Kitab Suci dan pengalaman penyembahan pribadi, mereka tidak mengenal Dia sama-sekali (lih. Yes 6:9-10; Yer. 5:21). Dalam PL, melihat Tuhan adalah pikiran untuk mendatangkan maut. Satu-satunya orang yang berbicara kepada YHWH muka dengan muka adalah Musa dan itupun pertemuannya diselimuti oleh tabir Awan. Banyak orang yang berpikir bahwa Kel

    33:23 berlawananan dengan Yohanes 1:18. Namun demikian, istilah Ibrani dalam Keluaran berarti “pasca kemuliaan”. Bukan bentuk jasmani.
    5:38 “firman-Nya…menetap di dalam dirimu. Ini adalah dua penggambaran yang sangt kuat dalam tulisan- tulisan Yohanes. Firman Allah (logos) harus diterima, setelah diterima (cf. 1:27) harus tetap tinggal (tinggal, lih. Yoh 8:31; 15:4,5,6,7,10; I Yoh 2:6,10,14,17,24,27,28; 3:6,14,15,24). Yesus adalah pernyataan penuh Allah (lih. Yoh 1:1-18; Flp 2:6-11; Kol. 1:15-17; Ibr 1:1-3. Keselamatan diteguhkan oleh suatu hubungan yang berkelanjutan (pengertian Bahasa Ibrani Hebrew tentang “mengenal” lih. Kej 4:1; Yer 1:5) dan peneguhan dari kebenaran- kebenaran injil (pengertian Yunani atas “mengenal” lih II Yoh 9).
    Kata “tinggal” ini digunakan dalam pengertian keintiman, hubungan pribadi yang disertai ketekunan. “Tinggal” adalah syarat bagi keselamatan yang sungguh (lih. pasal 15) Ini digunakan beberapa kali di Yohanes:
    1. Anak di dalam Bapa (lih. 10:38; 14:10,11,20,21; 17:21)
    2. Bapa di dalam Anak (lih. 10:38; 14:10,11,21; 17:21,23)

    73

    3. orang percaya di dalam Anak (lih. 10:56; 14:20,21; 15:5; 17:21)
    4. orang percaya di dalam Anak dan Bapa (lih. 14:23)
    5. orang percaya di dalam firman (lih. 5:41; 8:31; 15:7; I Yoh 2:41). Lihat Topik Khusus pada I Yohanes 2:10.

    5:39 “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci” Ini dapat merupakan suatu PRESENT ACTIVE INDICATIVE atau suatu PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Karena ini ada di dalam daftar dari saksi-saksi yang telah ditolak orang Yahudi barangkali ini adalah suatu INDICATIVE.

    Inilah tragedi dari para pemimpin Yahudi: merekamemiliki Kitab Suci, membacanya, mempelajarinya, mengingatnya, dan masih saja tidak mengerti menunjuk pada siapa semua hal tersebut! Tanpa Roh, bahkan Kitab
    Suci tidak akan efektif.!

     “Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku” Ini menunjuk pada Kitab-kitab Suci PL. Kebanyakan dari khotbah awal Petrus (lih. Kis 3:18; 10:43) dan Paulus (lih. Kis 13:27; 17:2-3; 26:22-23,27) dalam Kisah menggunakan penggenapan nubuatan sebagai suatu bukti keMesiasan Yesus. Semua kecuali satu bagian (I Pet 3:15-16), yang meneguhkan otoritas Kitab Suci yang didapati dalam PB (lih. I Kor 2:9-13; I Tes

    2:13; II Tim 3:16; I Pet 1:23-25; II Pet 1:20-21), menunjuk pada PL. Yesus secara jelas melihat DiriNya sendiri sebagai penggenapan dan sasaran (dan penafsir yang paling tepat, lih. Mat 5:17-48) dari PL.

    5:41-44 Ayat-ayat ini sepertinya mencerminkan fakta bahwa para pemimpin agama Yahudi menikmati dukungan kehormatan dari rekan-rekan mereka. Mereka dimuliakan dalam pengutipan para rabi dari masa lalu, namun karena kebutaan rohani mereka tidak menemukan guru yang terbesar dari para guru besar, yang ada di tengah- tengah mereka. Inilah satu dari pengaduan keras Yesus mengenai kerabian Yudaisme abad pertama.

    5:41

    NASB, NRSV “Aku tidak memerlukan hormat dari manusia” NKJV “Aku tidak menerima hormat dari manusia” TEV “Aku tidak mencari pujian manusia”

    NJB “Kemuliaan manusia tak berarti bagiku”

    Istilah “kemuliaan,” doxa, sukar diterjemahkan secara konsisten. Kata ini mencerminkan “kemuliaan” dalam
    bahasa Ibrani kabodh, yang digunakan (1) sebagai cara untuk menyatakan cahaya kecemerlangan hadirat Allah (lih. Kel 16:10; 24:17; 40:34; Kis 7:2) dan (2) untuk memuji dan menghormati Allah karena sifat dan perbuatanNya. Sebuah ayat yang bagus yang mengkombinasikan konotasi-konotasi ini adalah II Pet. 1:17.
    Aspek kecemerlangan hadirat dan karakter Allah berhubungan dengan (1) para malaikat (lih. Luk 2:9; II Pet
    2:10); (2) kebesaran kekuasaan Yesus (lih. Yoh 1:14; 8:54; 12:28; 13:31; 17:1-5,22,24; I Kor 2:8; Flp 3:17; dan
    (3) menurun kepada orang percaya (lih. Rom 8:18,21; I Kor 2:7; 15:43; II Kor 4:17; Kol 3:4; I Tes 2:12; II Tes
    2:10; Ibr 2:10; I Pet 5:1,4).
    Juga menarik untuk dicatat bahwa Yohanes menunjuk pada penyaliban Yesus sebagai saat dipermuliakanNya Ia. (lih. 7:39; 12:16,23; 13:31). Namun demikian, ini dapat pula diterjemahkan sebagai “hormat” atau “ucapan syukur” (lih. Luk 17:18; Kis 12:23; Rom 4:20; I Kor 10:31; II Kor 4:15; Flp 1:11; 2:11; Wah 11:13; 14:7; 16:9;
    19:7). Inilah bagaimana kata ini digunakan dalam konteks ini.

    5:43 “kamu tidak menerima Aku” Di keseluruhan Injil Yohanes, fokus percaya Yesus bikan merupakan resep pengakuan iman secara teologis namun suatu perjumpaan pribadi dengan Dia. Kepercayaan bermula dengan keputusan untuk mempercayai Dia. Ini memulai suatu hubungan pemuridan pribadi yang bertumbuh yang berpuncak dalam kedewasaan doktrin dan kehidupan seperti Kristus.

    5:44 Lihat catatan pada 17:3.

    5:45-47 Yesus sedang menegaskan bahwa tulisan-tulisan Musa menyatakan diriNya. Ini mungkin adalah suatu rujukan pada Ul 18:15-22. Dalam ay 45 Kitab Suci dipersonifikasikan sebagai seorang pendakwa. Ini dimaksudkan sebagai pemandu (lih. Luk 16:31). Pemandu ditolak, menjadi suatu musuh (lih. Gal 3:8-14, 23-29).

    74

    5:46,47 “jikalau. . .jikalau” Ayat 46 adalah sebuah KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL yang disebut “berlawanan dengan fakta” yang menegaskan bahwa para pemimpin Yahudi tidak percaya secara sungguh-sungguh bahkan di dalam tulisan-tulisan Musa dan bahwa Yesus akan menjadi hakim mereka pada akhir jaman. Kata “jikalau” dari ayat 47 mengantar sebuah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benar (NIV menuliskannya “since/berhubung”).

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Mengapa ayat 4 diabaikan dalam terjemahanmoderen kita?
    2. Mengapa Yesus menyembuhkan orang yang ini?
    3. Apakah iman terlibat sebagai bagian orang ini dalam penyembuhannya? Apakah kesembuhan jasmani mengisyaratkan kesembuhan rohani?
    4. Apakah penyakitnya berhubungan dengan dosa pribadinya? Apakah semua penyakit berhubungan dengan dosa pribadi?
    5. Mengapa orang Yahudi ingin membunuh Yesus?
    6. Sebutkan fungsi-fungsi dari Allah dalam Perjanjian Lama yang bisa diterapkan bagi Yesus.
    7. Apakah hidup kekal merupakan suatu realitas saat ini atau suatu pengharapan di masa depan?
    8. Apakah penghakiman terakhi didasarkan pada perbuatan atau iman? Mengapa?

    75

    YOHANES 6

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Pemberian Makan Lima Pemberian Makan Lima Pemberian Makan Lima Yesus Memberi Makan Mujizat 5 Roti

    Ribu Orang Ribu Orang Ribu Orang Lima Ribu Orang

    6:1-15 6:1-14 6:1-15 6:1-6 6:1-4

    6:5-15

    6:7

    6:8-9

    6:10-13

    6:14-15

    Berjalan di atas Air Yesus Berjalan di atas Laut Yesus Berjalan di atas Laut Yesus Berjalan di atas Air Yesus Mndatangi Murid- muridNya dengan Berjalan di atas Air

    6:16-21 6:15-21 6:16-21 6:16-21 6:16-21

    Yesus Roti Hidup Roti dari Surga Yesus, Roti Hidup Orang-orang Mencari Ceramah di dalam

    Yesus Sinagoga di Kapernaum

    6:22-33 6:22-40 6:22-24 6:22-24 6:22-27

    6:25-40 Yesus roti Hidup

    6:25

    6:26-27

    6:28 6:28-40

    6:29

    6:30-31

    6:32-33

    6:34-40 6:34

    Ditolak oleh Umat 6:35-40

    KepunyaanNya Sendiri

    6:41-51 6:41-59 6:41-51 6:41-42 6:41-51

    6:43-51

    6:52-59 6:52-59 6:52 6:52-58

    6:53-58

    6:59 6:59-63

    Firman tentang Hidup Banyak Murid Firman tentang Hidup

    Kekal Mengundurkan Diri Kekal

    6:60-65 6:60-71 6:60-65 6:60

    76

    6:61-65

    6:64-66

    Pengakuan Iman Petrus

    6:66-71 6:66-71 6:66-67

    6:67-71

    6:68-69

    6:70-71

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    WAWASAN KONTEKSTUAL BAGI YOHANES 6:1-71

    A. Injil Yohanes tidak mencatat mengenai perjamuan terakhir, walau pasal 13-17 mencatat dialog dan doa di Loteng. Pengabaian ini mungkin adalah suatu kesengajaan. Gereja di abad kedua mulai melihat aturan-aturan dalam pengertian sakramental. Mereka melihatnya sebagai saluran-saluran anugerah. Yohanes mungkin telah bereaksi terhadap pandangan sakramental ini dengan tidak mencatat Baptisan Yesus atau Perjamuan Terakhir.
    B. Yohanes 6 berada dalam konteks memberi makan lima ribu orang. Namun demikian. Banyak orang menggunakannya untuk mengajarkan suatu pandangan sakramental dari Ekaristi. Ini adalah sumber dari doktrin transubstansiasi dari Katolik Romawi (ay. 53-56).
    Pertanyaan mengenai bagaimana pasal 6 berhubungan dengan Ekaristi menunjukkan sifat ganda dari Injil. Secara nyata, Injil berhubungan dengan kata-kata dan kehidupan Yesus, namun Injil dituliskan berpuluh- puluh tahun kemudian dan menyatakan komunitas iman dari masing-masing penulis. Sehingga, ada tiga tingkatan dari maksud kepenulisan: (1) Roh Kudus; (2) Yesus dan para pendengar aslinya; dan (3) para penulis Injil dan para pembacanya. Bagaimana seseorang harus menafsirkannya? Satu-satunya metode yang bisa diverifikasikan adalah suatu pendekatan kontekstual, ketata-bahasaan, leksikal, berdasarkan informasi dari latar belakang sejarah dan bukan sebaliknya.
    C. Kita harus mengingat bahwa pemirsanya adalah orang Yahudi dan latar belakang kebudayaannya adalah pengharapan kerabian dari Mesias yang merupakan seorang Super-Musa (lih. ay 30-31), khususnya dalam hal pengalaman di Keluaran seperti “manna.” Para rabi akan menggunakan Maz 72:16 sebagai teks yang

    77

    berdiri sendiri. Pernyataan yang tidak biasa dari (lih. ay 60-62, 66), dimaksudkan untuk menetralkan pengharapan keMesiasan yang salah di kalangan orang banyak. (lih. ay 14-15).
    D. Bapa-bapa gereja mula-mula tidak semua bersetuju bahwa bagian ini menunjuk pada Perjamuan Terakhir.
    Klemens dari Aleksandria, Origen dan Eusebius tak pernah menyebut Perjamuan Terakhir dalam diskusi mereka mengenai bagian ini.
    E. Penggambaran dari bagian ini sangat mirip dengan kata-kata yang digunakan Yesus dengan “perempuan di sumur” dalam Yohanes 4. Air dan Roti duniawi digunakan sebagai penggambaran dari kehidupan kekal dan realita-realita rohani.
    F. Penggandaan roti ini adalah satu-satunya mujizat yang dicatat dalam seluruh empat Injil!

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 6:1-14

    1Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. 2Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang

    diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. 3Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan

    murid-murid-Nya. 4Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. 5Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia

    kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" 6Hal itu

    dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. 7Jawab

    Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing- masing mendapat sepotong kecil saja." 8Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: 9"Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" 10Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. 11Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.

    12Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang." 13Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua

    belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.

    14Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia."

    6:1 “danau Galilea, (atau Tiberias)” Kumpulan air ini dikenal dengan beberapa nama. Dalam PL ini disebut Kineret, (lih. Bil 34:11). Disebut Danau Genesaret dalam Lukas 5:1 dan dengan nama Romawi, Danau Tiberias dalam Yohanes 21:1.

    6:2 Perhatikan alasan mengapa orang-banyak mengikuti Dia.

    6:3 Yesus menggunakan amplifikasi dari air dan lereng bukit untuk memproyeksikan suaraNya. Kenyataan bahwa Ia “duduk” menunjukkan bahwa ini adalah acara pengajaran resmi dengan murid-muridNya. Orang ingin tahu apakah gunung ini dimaksudkan untuk mengingatkan pada suatu latar belakang dari Musa seperti Mat 5-7.

    Dalam acara pengajaran yang akbar ini, Yesus sering menujukan pembicaraan kepada kelompok-kelompok yang berbeda dari orang banyak tersebut. Para murid-murid terdekatNya pasti duduk mengeilingi kakiNya; di luar
    mereka adalah orang-orang yang ingin tahu, orang kaya dan orang biasa “penduduk wilayah tersebut” dan, dalam
    kelompok-kelompok kecil, para pemimpin agama (Farisi, Ahli Taurat, Saduki, barangkali bahkan kaum Essenes).

    78

    6:4 “Paskah, hari raya orang Yahudi” Satu-satunya cara menentukan berapa lamanya pelayanan umum Yesus adalah Hari-hari Paskah yang disebutkan dalam Injil Yohanes (pertama, 2:13; kedua, 6:4; dan ketiga, 11:55 &

    13:1). Jika Yoh 5:1 juga berbicara mengenai Paskah, maka kita mempunyai setidaknya tiga setengah sampai
    empat tahun pelayanan umum.
    6:6 “Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia” Kata Yunani untuk “mencobai” di sini (peirazō) biasanya memiliki konotasi jahat (lih. Mat 4:1). Ini adalah suatu contoh ang baik yang menunjukkan bahwa para penafsir moderen harus memaksakan kata-kata PB untuk cocok dalam satu definisi. Bahasa Yunani Koine kehilangan banyak dari kekhasan linguistik dan ketatabahasaan dari Bahasa Yunani Klasik (lih. catatan pada 5:20).
    Yesus sedang mencobai Filipus, namun bagaimana? (1) atas imannya dalam Yesus sebagai penyedia? (2) atas pengetahuannya mengenai PL (lih. Bil 11:13, pada pertanyaan Musa kepada Allah mengenai menyediakan
    makanan)? atau (3) atas kepedulian dan perhatiannya pada orang banyak?

    6:7

    NASB, NKJV, JB “seharga dua ratus dinar” NRSV “gaji enam bulan”

    TEV “dua ratus keping perak”

    Satu dinar adalah sebesar upah satu hari bagi seorang buruh (lih. Mat 20:2) dan seorang prajurit. 200 dinar
    adalah hampir duapertiga dari upah setahun.

    6:8-9 “Andreas, saudara Simon Petrus” Konteks ini adalah suatu gambaran yang indah dari iman dan kepercayaan sederhana dari Andreas di dalam kemampuan dan pribadi Yesus.

    6:9 “roti jelai” Ini adalah roti yang paling murah dan paling tak disukai. Ini adalah makanan dari orang miskin. Yesus tidak menggunakan kuasaNya untuk menyediakan makanan mahal!

    6:10 “Suruhlah orang-orang itu duduk” Orang-orang dari budaya ini biasanya makan sementara duduk di lantai atau bersandar pada suatu meja rendah berbentuk huruh “U”.

     “Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya” Sesungguhnya tidaklah tepat untuk menyebut peristiwa ini “Pemberian makan lima ribu orang” karena tampaknya ada lebih banyak orang di sana pada hari itu. Lima ribu orang ini secara sederhana hanya menunjuk pada laki-laki dan tidak mencakup wanita dan anak-anak (lih. Mat 14:21). Namun demikian, tidak jelas juga berapa banyaknya wanita dan anak- anak yang hadir. (lih. Mat 14:21).

    6:11 “mengucap syukur dan membagi-bagikannya” Mujizat penggandaan ini terjadinya pasti di dalam tangan Yesus. Dalam konteks pengharapan keMesiasan Yahudi peristiwa ini adalah tanda yang diharapkan bahwa Yesus menyediakan makanan sebagaimana Musa menyediakan manna.

    Istilah Yunani untuk “mengucap syukur” (eucharisteō) dikemudian hari menjadi nama bagi Perjamuan
    Terakhir (lih. I Kor 10:23-24). Apakah Yohanes menggunakannya di sini dengan pengertian sesuai definisi teknis dimasa depan ini? Injil-injil lain yang tidak memiliki singgungan dengan Ekaristi menggunakan istilah yang
    berbeda (eulogeō, lih. Mat 14:19; Mar 6:41). Mereka memang menggunakan juga istilah eucharisteō (lih. Mat
    15:36; Mar 8:6; Luk 17:16; 18:11) namun tidak secara konsisten dengan latar belakang Perjamuan Terakhir. Mereka menggunakan istilah yang sama ini untuk menjelaskan doa pengucapan syukur dari Yesus di loteng. (lih. Mat 26:27; Mar 14:23; dan Luk 22:17-19). Oleh karena itu, karena penggunaannya tidak seragam, Yohanes perlu membuat singgungannya lebih spesifik jika pembaca di kemudian hari menafsirkannya dalam latar belakang Ekaristi!
    6:12 “terbuang” Lihat Topik Khusus: Apollumi pada 10:10.

    6:13 “maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh” istilah “bakul” di sini menunjuk pada suatu keranjang yang sebesar keranjang pakaian kotor. Adalah hal yang sangat penting bahwa

    79

    Yesus tidak menghamburkan makanan yang telah digandakan tersebut. Tidak pula Ia merubah sifat (atau jenis)
    dari roti tersebut.
    Apakah kata “dua belas” memiliki arti simbolis yang penting? Sukar untuk memastikannya. Hal ini telah banyak ditafsirkan menunjuk pada dua belas suku Israel. (Yesus menggenapi PL) atau satu keranjang bagi tiap
    murid (Yesus memuaskan dan menyediakan bagi para muridNya), namun ini juga bisa saja hanya sekedar suatu
    rincian pandangan mata saja. (seperti ay 19).

    6:14 “Nabi” Ini adalah rujukan keMesiasan dari Ul 18:15-22. Orang banyak mengakui kekuasaan yesus namun salang mengerti mengenai sifat dari misi dan tanda-tandaNya.

    NASKAH NASB (UPDATED): 6:15

    15Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

    6:15 Orang banyak tersebut digairahkan oleh mujizat keMesiasan Yesus yaitu menyediakan makanan. Ayat ini mungkin berkaitn dengan pencobaan si jahat dari Mat 4:3.

    NASKAH NASB (UPDATED): 6:16-21

    16Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu 17dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka,

    18sedang laut bergelora karena angin kencang. 19Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka.

    20Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!" 21Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.

    6:17 “Kapernaum” Ini adalah kota pusat Yesus selama masa pelayananNya di Galilea karena para orang yang tak percaya di kota asalNya Nazaret. (lih. Luk 4:28-29).

    6:19 “mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya” Mereka kira-kira telah mencapai setengah perjalanan melintasi danau tersebut ketika Yesus mendatangi mereka dengan berjalan di atas air. Matius mengembangkan cerita ini untuk memasukkan Petrus yang berjalan kepadaNya di atas air.

     “ketakutanlah mereka” Para murid ini masih memperkirakan Yesus berdasarkan tolok ukur duniawi. Bobot kolektif dari “tanda-tanda” ini memaksa mereka untuk mengubah pandangan mereka mengenai siapa Dia.

    6:20 “Aku ini” Ini secara hurufiah adalah (egōō eimi) “Aku” (lih. 4:26; 8:24,28,54-59; 13:19; 18:5-6) yang mencerminkan nama perjanjian Allah dalam PL, YHWH dari Kel 3:12-15. Yesus adalah kasat mata dari “Aku”, pernyataan diri sepenuh dari Allah, inkarnasi dari Logos (firman) Allah, Anak Allah yang sesungguhnya dan satu- satunya.

    TOPIK KHUSUS: SEBUTAN-SEBUTAN UNTUK TUHAN

    A. El
    1. Arti asli dari istilah umum untuk tuhan ini tidaklah pasti, walau banyak ahli percaya kata ini berasal dari akar Akkadian, “jadi kuat” atau “menjadi berkuasa” (lih Kej 17:1; Bil 23:19; Ul 7:21; Maz 50:1).
    2. Dalam kepercayaan bangsa Kanaan, dewa yang tinggi disebut El (teks Ras Shamra)
    3. Dalam Alkitab El biasanya digabungkan dengan istilah lain. Kombinasi ini menjadi cara untuk menggambarkan Allah.
    a. El-Elyon (“Allah Maha Tinggi”), Kej 14:18-22; Ul 32:8; Yes 14:14
    b. El-Roi (“Allah yang melihat” or “Allah yang menyatakan DiriNya”), Kej 16:13
    c. El-Shaddai (“Allah yang Maha Kuasa” or “Allah yang berbelaskasihan” or “Allah dari gunung”), Kej 17:1; 35:11; 43:14; 49:25; Kel 6:3

    80


    d. El-Olam (“Allah yang kekal”), Kej 21:33. Istilah ini secara teologis berkait dengan janji Allah pada Daud, II Sam 7:13,16
    e. El-Berit (“Allah dari Perjanjian”), Hak 9:46
    4. El disetarakan dengan
    a. YHWH dalam Maz 85:8; Yes 42:5
    b. Elohim dalam Kej 46:3; Ayb 5:8, “Akulah El, Elohim dari bapamu”
    c. Shaddai dalam Kej 49:25
    d. “cemburu” dalam Kel 34:14; Ul 4:24; 5:9; 6:15
    e. “kasih karunia” dalam Ul 4:31; Neh. 9:31; “setia” dalam Ul 7:9; 32:4 f. “besar dan dahsyat” dalam Ul 7:21; 10:17; Neh 1:5; 9:32; Dan. 9:4
    g. “pengetahuan” dalam I Sam. 2:3
    h. “perlindunganku yang kuat” dalam II Sam 22:33 i. “pembalas dendam ku” dalam II Sam. 22:48
    j. “yang kudus” dalam Yes 5:16 k. “perkasa” dalam Yes 10:21
    l. “keselamatanku” dalam Yes 12:2
    m. “besar dan berkuasa” dalam Yer 32:18 n. “ganjaran” dalam Yer 51:56
    5. Kombinasi dari semua sebutan-sebutan Allah dalam PL didapati dalam Yosua 22:22 (El, Elohim, YHWH, berulang)
    B. Elyon

    a. Arti dasar kata ini adalah “tinggi”, ditinggikan” atau “diangkat” (lih. Kej 40:17; I Raj 9:8; II Raj

    18:17; Neh 3:25; Yer 20:2; 36:10; Maz 18:13).
    b. Kata ini digunakan sebagai paralel dari beberapa nama/jabatan Allah yang lain. a. Elohim - Maz 47:1-2; 73:11; 107:11
    b. YHWH - Kej 14:22; II Sam 22:14
    c. El-Shaddai - Maz 91:1,9 d. El - Bil 24:16
    e. Elah – sering dipakai dalam Daniel 2-6 dan Ezra 4-7, dihubungkan dengan illair (Bahasa Aram
    untuk “Allah Maha Tinggi”) dalam Dan 3:26; 4:2; 5:18,21

    c. Kata ini sering dipakai oleh orang-orang bukan Israel. a. Melkisedek, Kej 14:18-22

    b. Bileam, Bil 24:16
    c. Musa, berbicara tentang bangsa-bangsa dalam Ul 32:8
    d. Injil Lukas dalam PB, menulis kepada orang kafir, juga menggunakan bahasa Yunani yang searti dengan kata ini yaitu Hupsistos (lih 1:32,35,76; 6:35; 8:28; Kis 7:48; 16:17)
    C. Elohim (jamak), Eloah (tunggal), digunakan terutama dalam puisi.

    a. Istilah ini tidak dijumpai diluar Perjanjian Lama.

    b. Kata ini dapat menunjuk kepada Allah Israel atau illah bangsa-bangsa (lih Kel 12:12; 20:3). Keluarga

    Abraham menyembah banyak illah (Yos 24:2)

    c. Kata ini dapat berhubungan kepada hakim-hakim Israel (Kel 21:6; Maz 82:6)

    d. Istilah elohim juga digunakan mahluk-mahluk spiritual lain (malaikat, kuasa kegelapan) sebagaimana dalam Ul 32:8 (LXX); Maz 8:5; Ayb 1:6; 38:7. Kata ini juga bisa berbicara tentang hakim-hakim manusia (lih. Kel 21:6; Maz 82:6)

    e. Dalam Alkitab kata ini adalah nama atau gelar pertama Tuhan (Kej 1:1). Kata ini dipakai secara ekslusif sampai Kej 2:4, dimana di sini kata ini digabung dengan YHWH. Pada dasarnya (secara teologis) kata ini menunjuk kepada Allah Sang Pencipta, penopang dan penyedia dari segala yang hidup dalam planet ini.

    Kata ini adalah sinonim dari El (Ul 32:15-19). Dapat juga merupakan paralel dengan YHWH
    sebagaimana Maz 14 (elohim) adalah tepat sama dengan Mazmur 53 (YHWH), kecuali dalam hal adanya perbedaan nama keIllahian tersebut.

    81

    f. dalam bentuk jamak dan dipakai untuk menamakan illah lain, istilah ini sering menunjuk pada Allah Israel, hanya biasanya menggunakan bentuk tunggal untuk menekankan penggunaannya secara monoteistik.

    g. Istilah ini ditemui dalam mulut orang-orang bukan Israel sebagai nama keTuhanan. a. Melkisedek, Kej 14:18-22

    b. Bileam, Bil 24:2
    c. Musa, ketika berbicara tentang bangsa-bangsa, Ul 32:8
    h. Aneh memang bahwa nama umum dari Allah Israel yang Esa ditulis dalam bentuk jamak! Walaupun tidak ada kepastian, berikut ini beberapa teori mengenai hal ini:

    a. Bahasa Ibrani mempunyai banyak kata jamak, yang sering digunakan sebagai penekanan makna.

    Yang cukup dekat dengan hal ini adalah suatu hal ketata-bahasaan Ibrani saat ini yang disebut
    “jamak dari kemuliaan”, dimana bentuk jamak digunakan untuk membesarkan suatu konsep.

    b. Hal ini mungkin menunjuk kepada sidang para malaikat, yang ditemui oleh Allah di dalam surga, dihadapan tahtaNya. (lih I Raj 22:19-23; Ayb 1:6; Maz 82:1; 89:5,7).

    c. Barangkali hal ini bahkan bisa mencerminkan perwahyuan PB dari satu Allah dalam tiga pribadi.

    Dalam Kej 1:1 Allah mencipta; Kej 1:2 Roh menyelubungi dan dari PB Yesus adalah pelaksana
    penciptaan (lih. Yoh 1:3,10; Rom 11:36; I Kor 8:6; Kol 1:15; Ibr 1:2; 2:10)
    D. YHWH
    1. Ini adalah nama yang mencerminkan keTuhanan sebagai Allah pembuat perjanjian; Allah sebagai juru selamat, penebus! Manusia melanggar perjanjian, tapi Allah loyal kepada Firman, janji, dan
    persetujuanNya (Maz 103).
    Nama ini disinggung pertama kali dalam kembinasi dengan Elohim dalam Kej 2:4. Tidak ada dua kisah penciptaan dalam Kej 1-2, namun ada dua penekanan: (1) Allah sebagai pencipta semesta (badaniah) dan (2) Allah sebagai pencipta khusus kemanusiaan. Kejadian 2:4 memulai perwahyuan khusus mengenai posisi dan maksud yang istimewa dari kemanusaan, an juga masalah dosa dan pemberontakan yang berhubungan dengan posisi unik tersebut.
    2. Dalam Kej 4:26 dikatakan “orang mulai memanggil nama Tuhan” (YHWH). Namun demikian, Kel
    6:3 menunjukkan bahwa umat perjanjian yang terdahulu (para nenek moyang beserta keluarga mereka) mengenal Allah hanya sebagai El-Shaddai. Nama YHWH diterangkan hanya satu kali dalam
    Kel 3:13-16, khususnya ay.4. Namun demikian, penulisan dari Musa sering menafsirkan kata-kata
    berdasarkan kata yang sedang populer, bukan etimologi (lih Kej 17:5; 27:36; 29:13-35). Ada beberapa teori mengenai arti dari nama ini (diambil dari IDB, vol 2, hal 409-11).

    a. dari akar bahasa Arab, “menunjukkan cinta yang membara”

    b. dari akar bahasa Arab, “meniup” (YHWH sebagai Allah badai)

    c. dari akar bahasa Urgatic (bahasa Kanaan), “berkata”

    d. mengikuti prasasti phoenix, sebuah bentu kata causative participle berarti “Yang menopang” atau

    “Yang menegakkan”
    e. dari bahasa Ibrani Qal dari “Ia yang ada,” atau “Ia yang hadir” (dalam bentuk yang akan datang, “Ia yang akan ada)
    f. dari bahasa Ibrani Hiphil dari “Ia yang menyebabkan terjadi”

    g. dari akar bahasa Ibrani “hidup” (mis. Kej 3:20), berarti “Ia yang selalu hidup, satu-satunya yang hidup)”

    h. dari konteks Kel 3:13-16 suatu permainan pada bentuk IMPERFECT digunakan dalam arti PERFECT, “Aku akan terus menjadi apa yang aku pernah jadi” atau “Aku akan terus menjadi apa yang aku selalu jadi” (lih. J.Wash Watts, Penelitian Sintaksis dalam Perjanjian Lama, hal. 67

    Nama lengkap YHWH sering dinyatakan dalam suatu singkatan atau dalam format aslinya. (1) Yah (mis. Hallelu – yah)
    (2) Yahu (nama-nama, mis. Yesaya) (3) Yo (nama-nama, mis Yoel)

    82

    3. Dalam Yudaisme dikemudian hari nama perjanjian ini menjadi sedemikian kudusnya (singkatan empat huruf terebut) sehingga orang-orang Yahudi takut untuk mengatakannya, untuk menghindari kesalahan dan pelanggaran perintah dalam Kel 20:7; Ul 5:11 6:13. Hingga mereka menggantikanNya dengan istilah Ibrani “pemilik, “tuan”, “suami”, “Tuhan”—adon atau adonai. (tuanku). Ketika mereka tiba pada YHWH dalam pembacaan mereka tentang naskah PL, mereka menyebutnya “tuan”. Inilah sebabnya YHWH ditulis sebagai Tuhan dalam terjemahan bahasa Inggris.
    4. Sebagaimana dengan El, sering YHWH dibagungkan dengan istilah lain untuk menekankan karakteristik tertentu dari Allah Perjanjian Israel. Ada banyak kemungkinan kombinasi istilah istilah tersebut, berikut ini beberapa di antaranya:
    a. YHWH – Yireh (YHWH akan menyediakan), Kej 22:14 b. YHWH – Rofeka (YHWH penyembuhmu), Kel 15:26
    c. YHWH -- Nissi (YHWH panjiku), Kel 17:1
    d. YHWH – Mekadishkem (YHWH Yang menyucikanmu) Kel 31:3 e. YHWH – Shalom (YHWH adalah Damai) Hak 6:24
    f. YHWH – Sabbaoth (YHWH semesta alam), I Sam 1:3,11; 4:4, 15:2; sering di dalam Nabi-nabi)
    g. YHWH – Roi (YHWH gembalaku), Maz 23:1
    h. YHWH – Sidkenu (YHWH kebenaranku), Yer 23:6 i. YHWH – Syama (YHWH ada di sana), Yeh 48:35

     Ketakutan murid-murid ini dinyatakan dalam Mar 6:49.

    6:21 “dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui” Ini nampaknya adalah suatu kejadian mujizat (lih. 22-25) berhubung Injil Markus mengindikasikan bahwa mereka telah mendayung kira-kira setengah jalan melintasi danau tersebut.

    NASKAH NASB (UPDATED): 6:22-25

    22Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama

    dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. 23Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. 24Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-

    murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. 25Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"

    6:23 “Tiberias” Kota ini dibangun oleh Herodes Antipas di tahun 22 M dan menjadi ibukotanya.

    NASKAH NASB (UPDATED): 6:26-34

    26Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.

    27Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." 28Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus

    kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" 29Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah

    diutus Allah." 30Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? 31Nenek moyang

    kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga." 32Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. 33Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." 34Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."

    83

    6:26,32,53 “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya” “Amen,” “Amen.” Ini adalah sebuah frasa Ibrani yang memiliki tiga perbedaan penggunaan (1) Dalam PL kata ini digunakan untuk “kepercayaan.” Pengertian penggambarannya berarti “menjadi kokoh” dan digunakan untuk menjelaskan iman seseorang di dalam YHWH. (2) Penggunaan Yesus mencerminkan pengantar kepada pernyataan-pernyataan yang penting dan menentukan. Kita tidak memiliki penggunaan secara kontemporer yang lain dari kata Amin dengan cara seperti ini. (3) Dalam gereja mula-mula, seperti PL, kata ini adalah istilah untuk menegasan atau persetujuan. Lihat Topik Khusus: Amin pada 1:51.

     “melainkan karena kamu telah makan roti itu” Motivasi mereka adalah jasmaniah dan jangka pendek, bukannya rohani dan kekal.

     “dan kamu kenyang” Istilah ini berarti “makan dengan rakusnya,” kata ini sering digunakan untuk binatang

    (khususnya sapi).

    6:27 “27Bekerjalah, bukan untuk” Ini adalah suatu PRESENT MIDDLE IMPERATIVE dengan NEGATIVE PARTICLE yang artinya adalah menghentikan suatu tindakan yang tengah berlangsung. Latar belakang PL dari bagian ini ialah Yes 5. Pembicaraan ini memiliki banyak kemiripan dengan percakapan dengan perempuan di sumur dalam Yoh 4.

    “binasa” Lihat Topik Khusus: Apollumi pada 10:10.

     “disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya “ Secara hurufiah ini adalah “dimeteraikan.” Ini adaah suatu tanda keaslian, kepemilikan, kekuasaan dan keamanan (lih. NEB dan Mat. 28:18; Yoh 17:2). TEV dan NIV meterjemahkannya sebagai “persetujuan” berhubung ini digunakan untuk menyatakan persetjuan Allah Bapa terhadap pelayanan Yesus. Lihat Topik Khusus: Meterai pada 3:33.

    6:28 “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Ini adalah pertanyaan keagamaan pokok dari Yudaisme abad pertama (lih. Luk 18:18). Orang Yahudi agamawi dianggap benar dengan Allah berdasarkan atas (1) garis keturunannya dan (2) prestasinya dalam pelaksanakan Hukum Musa sebagaimana yang ditafsirkan oleh Tradisi Lisan (Talmud).

    6:29 “hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE yang diikuti oleh sebuah AORIST ACTIVE INDICATIVE. Kata “percaya” sangatlah menentukan dalam pemahaman pengajaran PB tentang keselamatan. Lihat Topik Khusus pada 2:23. Orientasi utama kata ini adalah kepercayaan yang terbit dari keinginan. Kelompok kata Yunani pistis dapat diterjemahkan sebagai “percaya,””mempercayai,” atau ”iman.” Fokus dari kepercayaan manusia haruslah “di dalam Dia” (lih.
    1:12; 3:16), bukan dalam kesungguhan, komitmen, ataupun antusiasme manusia. Orientasi yang langsung dari bagian ini ialah kepada hubungan pribadi dengan Yesus Kristus, bukanteologia ortodoks mengenai Dia, ritual- ritual agamawi yang diharapkan, atau bahkan kehidupan yang beretika. Kesemuanya ini bersifat membantu namun bukanlah yang terutama. Perhatikan bahwa Yesus mengganti bentuk JAMAK dari kata “pekerjaan- pkerjaan” dari pertanyaan mereka menjadi bentuk TUNGGAL “pekerjaan.” Lihat Topik Khusus: Mengutus (Apostellō) pada 5:24.

    6:30-33 Haruslah diingat bahwa kelompok ini baru saja berpartisipasi dalam suatu mujizat memberi makan lima ribu orang. Mereka telah memiliki tanda mereka! Yudaisme keRabian berpikir bahwa Mesias akan mengulang tindakan-tindakan tertentu dari PL, sepertii pengiriman manna (lih. II Baruch 29:8). Para rabi menggunakan Maz

    72:16 sebagai suatu naskah berdiri sendiri untuk pandangan ini yaitu jenis Mesias “Super Musa” (lih. I Kor 1:22).
    Ada keistimewaan ketatabahasaan yang penting antara “percaya di dalam Dia” dari ay 29 dan “percaya kepadamu” dari ay 30. Yang pertama berfokus pada pengembangan yang biasa dari Yohanes untuk percaya di
    dalam Yesus. Ini adalah suatu fokus yang sifatnya pribadi. Yang kedua berfokus pada mempercayai kata-kata atau klaim dari Yesus yang adalah suatu fokus pada isi. Ingat, Injil adalah suatu pribadi dan sekaligus suatu berita.

    84

    6:31 “seperti ada tertulis” Ini adalah sebuah PERIPHRASTIC PERFECT PASSIVE PARTICIPLE. Ini adalah bentuk ketatabahasaan yang baku untuk mengantarkan suatu kutipan ayat dari PL. Ini adalah ungkapan yang menegaskan pengilhaman dan otoriatas dari PL. Kutipan ini bisa menunjuk pada satu dari beberapa naskah PL atau suatu kombinasi: Maz 78:24; 105:40; Kel 16:4,15, atau Neh 9:15.

    6:32 Yesus mengemukakan pada orang Yahudi teologia tradisional. Mereka menyatakan bahwa Mesias harus melakukan pekerjaan yang ajaib seperti Musa karena Ul 18:15,18. Yesus membetulkan anggapan mereka pada beberapa hal: (1) Allah, bukan Musa lah yang memberikn manna; (2) manna tidak berasal dari surga walaupun orang-orang mengira demikian (lih. Maz 78:23-25); (3) roti surga yang sesungguhnya ialah Yesus, yang bukan merupakan tindakan di masa lalu, namun realitas masa kini.

    6:33 “ialah roti yang turun dari sorga” Ini adalah tema berulang dalam Yohanes (lih. 3:13). Ini adalah dualisme vertikalNya. Turunnya Yesus dinyatakan tujuh kali (lih. 6:33,37,41,42,50,51,58). Ini menunjukkan pra- eksitensi dan asal Illahi Yesus (lih. ay 33,38,41,42,50,51,58, dan 62). Ini juga suatu permainan terhadap “manna” yang datang dari surga sebagaimana Yesus Roti yang sesungguhnya, Roti kehidupan.

    Kata ini secara hurufiah ialah “roti dari Allah ialah roti yang berasal dan turun dari surga.” Di sini bentuk
    MASCULINE PRESENT ACTIVE PARTICIPLE menunjuk pada (1) “roti” atau (2) seorang laki-laki, Yesus. Sering di dalam Yohanes kemenduaan ini merupakan kesengajaan (double entendres).

     “memberi hidup kepada dunia” Ini adalah maksud dari kedatangan Yesus (lih. 3:16). Sasarannya ialah “kehidupan yang baru,””hidup kekal,””hidup di jaman baru,””Hidup sesuai kehendak Allah” bagi kelompok dunia yang memberontak dan terhilang, bukan hanya kepada sekelompok tertentu (Yahudi-Bukan Yahudi, pilihan-bukan pilihan, konservatif-liberal), namun untuk semua!

    6:34 “berikanlah kami roti itu senantiasa” ini mirip dengan pernyataan dari perempuan di sumur dalam


    Yohanes 4:14. Para orang Yahudi ini juga tidak memahami penggambaran rohani dari Yesus.

    NASKAH NASB (UPDATED): 6:35-40

    35Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. 36Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. 37Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. 38Sebab Aku telah turun

    dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. 39Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

    40Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

    6:35 “Akulah roti hidup” Ini adalah satu dari pernyataan “Aku” yang sangat khas Yohanes (lih. 6:35,41,48,51;

    8:12; 10:7,9,11,14; 11:25; 14:6; 15:1,5). Injil Yohanes berfokus pada pribadi Kristus. Ini berhubungan dengan pengharapan keMesiasan Yahudi mengenai manna dan Hukum yang baru Yang akan memberikan pelepasan yang baru (dari dosa). Lihat catatan pada 8:12.

     “barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi” Ini adalah dua buah DOUBLE NEGATIVES yang keras dalam bahasa Yunani, “sekali- kali tidak akan pernah” (lih. ay 37).

    Ada hubungan paralel antara “datang” dan “percaya” (lih. 7:37-38). Kedua kata ini merupakan PRESENT PARTICIPLE. Kedatangan dan mempercayai bagi orang percaya bukanlah suatu keputusan satu kali, namun
    merupakan awal dari suatu gaya hidup persekutuan, persahabatan dan pengikutan.

    85

     “lapar. . .haus” Lapar dan haus sering digunakan untuk menjelaskan kenyataan rohani (lih. Maz 42:1; Yes

    55:1; Amos 8:11-12; Mat 5:6).

    6:37 “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku” penekanan utama dari bagian ini ialah pada kedaulatan Allah. Dua bagian definitif mengenai kebenaran teologis ini adalah Rom 9 dan Ef 1:3-14. Adalah hal yang menarik bahwa dalam ke dua konteks tanggapan manusia disyaratkan. Roma 10 memiliki empat buah frasa “barangsiapa akan”. Ini juga terjadi dalam Ef 2 di mana diskusi mengenai anugerah Allah dalam ay 1-7 menerbitkan ajakan untuk beriman dalam ay 8-9. Pradestinasi adalah suatu doktrin untuk umat tebusan, bukan penghalang bagi yang belum selamat. Kunci untuk membuka doktrin ini ialah kasih dn anugerah Allah, bukan perintah yang kekal. Perhatikan bahwa semua yang diberikan Allah kepada Yesus juga “datang’ kepadaNya. Allah selalu mengambil inisiatif (lih. ay 44,65), namun manusia harus menanggapi (lih. 1:12; 3:16).

     “dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang” Ini ialah satu lagi DOUBLE NEGATIVE yang keras. Hal ini menekankan kebenaran bahwa Allah memanggil dan menyambut setiap orang kepada DiriNya melalui Kristus (lih. Yeh 18:21-23; 30-32; I Tim 2:4; II Pet 3:9). Allah selalu mengambil inisiatif (lih. ay


    44,65), namun manusia harus menanggapi (lih. Mar 1:15; Kis 20:21). Betapa hal ini merupakan bagian yang indah mengenai keamanan (jaminan) (lih. Rom 8:31-39).

    TOPIK KHUSUS: PENJAMINAN KRISTEN

    Penjaminan adalah suatu kebenaran alkitabiah dan juga pengalaman dan gaya hidup iman orang percaya.
    A. Dasar alkitabiah bagi penjaminan adalah
    1. Sifat dari Allah Bapa
    a. Kejadian 3:15; 12:3 b. Mazmur 46:10
    c. Yohanes 3:16; 10:28-29
    d. Roma 8:38-39
    e. Efesus 1:3-14; 2:5,8-9 f. Filipi 1:6
    g. II Timotius 1:12 h. I Peter 1:3-5
    2. Karya Allah Anak
    a. Doa keimamanNya, Yohanes 17:9-24, khususnya ay 12 b. Pengorbanan penebusanNya
    1) Roma 8:31
    2) II Korintus 5:21
    3) I Yohanes 4:9-10
    c. Doa syafaatnya yang terus berlanjut
    1) Roma 8:34
    2) Ibrani 7:25
    3) I Yohanes 2:1
    3. Pemampuan oleh Allah Roh Kudus a. PanggilanNya, Yohanes 6:44,65 b. PemeteraianNya
    1) II Korintus 1:22; 5:5
    2) Efesus 1:13-14; 4:30 c. Penjaminan pribadiNya
    1) Roma 8:16-17
    2) I Yohanes 5:7-13
    B. Tanggapan perjanjian dari orang percaya yang merupakan keharusan ialah
    1. pertobatan dan iman awal dan selanjutnya

    86

    a. Markus 1:15 b. Yohanes 1:12
    c. Kisah 3:16; 20:21 d. Roma 10:9-13
    2. mengingat bahwa sasaran keselamatan adalah keserupaan dengan Kristus a. Roma 8:28-29
    b. Efesus 1:4; 2:10
    3. mengingat bahwa penjaminan diteguhkan dengan gaya hidup a. Yakobus
    b. I Yohanes
    4. mengingat bahwa penjaminan diteguhkan oleh iman dan ketekunan yang aktif a. Markus 13:13
    b. I Korintus 15:2
    c. Ibrani 3:14
    d. II Petrus 1:10 e. Judas 20-21

    6:38 “Aku telah turun dari surga” Ini adalah BENTUK KALIMAT PERFECT yang menunjuk pada Inkarnasi

    (lih. Yoh 1:1ff; Ef 4:8-10) dan hasilnya tetap. Ini juga menunjukkan asal Surgawi dari Yesus (lih. ay 41,62).

     “bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus

    Aku” PB menyatakan baik kesatuan dari Trinitas, misalnya 14:8-9 maupun kepribadian dari ke tiga pribadi (lih.

    14:8-9). Ayat ini adalah bagian dari penekanan Yohanes yang berkelanjutan pada keberserahan Yesus kepada
    Bapa. Lihat catatan lengkap pada 5:19. Lihat Topik Khusus: Mengutus (Apostellō) pada 5:24.

    6:39 “supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang” Ada suatu hubungan yang nyata antara “semua yang” yang bersifat NETRAL TUNGGAL dari ay 37 dan NETRAL TUNGGAL dari ay 39. Yohanes menggunakan bentuk yang tidak umum ini beberapa kali (lih. 17:2,24). Hal ini nampaknya menekankan kebersamaan keseluruhan (lih. ay 40,45).

    Ini adalah suatu janji agung dari kuasa pemeliharaan Allah, suatu sumber dari penjaminan Kristen (lih. Yoh
    10:28-29; 17:2,24). Perhatikan bahwa bentuk kata kerja dari ay 37 adalah PRESENT TENSE, sementara dalam ay 39 bentuknya PERFECT TENSE. Anugerah Allah tinggal! Juga dua peneguhan terakhir dari ay 39 adalah
    AORIST ACTIVE; Yesus tidak kehilangan apapun yang telah dianugerahkan Bapa kepadaNya (ay 37 & 39) dan
    Ia membangkitkan seluruh mereka yang telah diberikan kepadaNya pada hari terakhir (lih. ay 44). Inilah janji- janji Illahi akan (1) pemilihan dan (2) ketekunan!

     “tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman” Ini menunjuk pada hari kebangkitan bagi orang-orang percaya namun hari penghakiman bagi orang-orang yang tidak percaya (lih. ay 40,44,54; 5:25,28; 11:24 dan I Kor

    15). Frank Stagg mempunyai suatu pernyataan yang sangat membantu untuk hal ini dalam bukunya Sebuah

    Teologia Perjanjian Baru:

    “Injil Yohanes bersifat tegas tentang suatu kedatangan di masa depan (14:3,18 f.,28; 16:16,22) dan injil ini berbicara dengan jelas mengenai kebangkitan dan penghakiman terakhir ‘di hari terakhir’ (5:28 f., 6:39
    f., 44,53; 11:24; 12:48); namun diseluruh Injil Keempat ini, hidup kekal, penghakiman, dan kebangkitan
    adalah realita-realita saat ini (3:18 f.; 4:23; 5:25; 6:54; 11:23 ff.; 12:28,31; 13:31 f.; 14:17; 17:26)” (hal.
    311).

    6:40 “inilah kehendak BapaKu” Ini adalah jawaban Yesus atas pertanyaan dari ay 28, “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Lihat Topik Khusus: Kehendak Allah pada 4:34.

    87

     “setiap orang, yang melihat Anak” Bentuk PRESENT ACTIVE PARTICIPLES dari kata “melihat” dan “percaya” adalah berparalel (seperti “datang” dan “percaya” dalam ay 35). Ini adalah tindakan-tindakan yang terus berjalan, bukan peristiwa yang satu kali saja. Kata “melihat” berarti “memandang dengan seksama” terhadap sesuatu untuk bisa memahami atau mengenalinya.

     “percaya kepadaNya” Ingat bahwa keselamatan terutama adalah suatu hubugan pribadi, bukan suatu pengakuan iman, teologia yang benar atau gaya hidup moral (lih. 3:16; 11:25-26). Tekanannya adalah pada obyek dari iman seseorang, bukan maksud daripadanya. Lihat Topik Khusus pada 2:23.

    Perhatikan keseimbangan dari penekanan pada pilihan kedaulatan Allah dalam ay 37a,39,44,65 dan umat manusia ialah tanggapan iman dalam ay 37b,40. Ketegangan alkitabiah ini harus dipertahankan. Kedaulatan
    Allah dan kehendak bebas manusia membentuk aspek kembar dari perjanjian alkitabiah.

     “beroleh hidup yang kekal” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE; suatu tanggapan diperlukan (lih. I Yoh 5:11). Juga catat bahwa ay 39 bersifat kebersamaan sementara ay 40 bersifat perseorangan. Inilah paradoks dari keselamatan.

    NASKAH NASB (UPDATED): 6:41-51

    41Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga." 42Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapanya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun dari sorga?" 43Jawab Yesus kepada mereka: "Jangan kamu bersungut-sungut. 44Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. 45Ada tertulis dalam

    kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. 46Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa. 47Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. 48Akulah roti hidup.

    49Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. 50Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. 51Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan

    itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."

    6:41 “Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi” Ini adalah suatu IMPERFECT TENSE, yang mengisyaratkan bahwa mereka mulai bersungut-sungut atau terus bersungut-sungut. Keparalelannya dengan periode pengembaraan di padang belantara (lih. Keluaran dan Bilangan) sangat menarik perhatian. Orang-orang Israel pada jaman itu juga menolak Musa, wakil dari Allah, yang juga menyediakan makanan bagi mereka.

    6:42 Ini menunjukkan bahwa orang Yahudi mengerti kata-kata Yesus mengenai DiriNya. Ia dengan jelas menggunakan ungkapan Yahudi untuk mengklaim sebagai sudah ada sebelumnya (pra-eksistensi) dan Illahi!

    6:43 “Jangan kamu bersungut-sungut” Ini adalah PRESENT IMPERATIVE dengan NEGATIVE PARTICLE

    yang artinya menghentikan suatu tindakan yang tengah berlangsung.

    6:44 “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku” Allah selalu mengambil inisiatif (lih. ay 65 dan 15:16). Semua keputusan-keputusan rohani adalah hasil dari dorongan Roh, bukan keagamawian manusia (lih. Yes 53:6). Kedaulatan Allah dan tanggapan manusia yang dimandatkan dikaitkan satu sama lain sampai tidak dapat dipisahkan, oleh kehendak dan karunia Allah. Ini adalah konsep dari PL mengenai perjanjian.

    Keseimbangan terhadap “penarikan Allah” ini ditemukan dalam 12:32 di mana Yesus “menarik semua orang kepada DiriNya.” Penarikan ini membalikkan pola PL mengenai umat Allah, yang tidak menanggapi kata-kata
    nubuatan Nya (contoh: Yes 6:9-13; 29:13; Yer). Allah sekarang berbicara, tidak melalui para nabi kepada Israel,
    namun melalui AnakNya kepada seluruh umat manusia (lih. Ibr 1:1-3). Lihat Topik Khusus: Mengutus
    (Apostellō) pada 5:24.

    88

    TOPIK KHUSUS: DIPANGGIL

    Allah selalu mengambil inisiatif dalam memanggil, memilih, dan menarik orang-orang percaya kepada DiriNya (lih. ay 12; Yoh 6:44,65; 15:16; Ef 1:4-5,11). Istilah “memanggil” digunakan dalam beberapa pengertian teologis:
    A. Orang-orang berdosa dipanggil kepada keselamatan oleh anugerah Allah melalui karya paripurna Kristus
    (yaitu klētos, lih. Rom 1:6-7, yang secara teologis mirip dengan I Kor 1:1-2 dan II Tim 1:9; II Pet 1:10). B. Orang-orang berdosa memanggil nama Tuhan untuk diselamatkan (yaitu epikaleō, lih. Kis 2:21; 22:16;
    Rom 10:9-13). Pernyataan ini adalah ungkapan penyembahan Yahudi.
    C. Orang-orang percaya dipanggil untuk hidup dalam kehidupan yang serupa dengan Kristus (yaitu klēsis, lih. I Kor 1:26; 7:20; Ef 4:1; Flp 3:14; II Tes 1:11; II Tim 1:9).
    D. Orang-orang percaya dipanggill untuk tugas-tugas pelayanan (lih. Kis 13:2; I Kor 12:4-7; Ef 4:1).

    6:45 “Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi” Ini adalah kutipan dari Yes 54:13 atau Jer 31:34.

     “Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku”

    Adalah mustahil untuk mengakui mengenal Allah dan menolak Yesus (lih. I Yoh 5:1-12).

    6:46 “tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa” Penegasan Yesus adalah bahwa hanya melalui Dialah seseorang bisa sungguh-sungguh memahami dan mengenal Allah (lih. Yoh 1:18; 14:6,9). Bahkan Musa tidak pernah sungguh-sungguh melihat Tuhan (lih. Catatan pada 5:32).

    6:47 Ayat ini menyarikan penawaran Yesus akan keselamatan yang cuma-cuma kepada seluruh umat manusia

    (“barangsiapa bercaya,” PRESENT ACTIVE PARTICIPLE; “hidup kekal” lih. ay 51,58; 3:15,16,36; 5:24; 11:26;
    20:31). Yesus ialah satu-satunya pernyataan yang benar akan Allah, satu-satunya pintu yang benar kepada Allah
    (eksklusifitas injil), namun hal ini tersedia bagi seluruh anak-laki-laki dan perempuan Adam (inklusifitas Injil).

    6:50 Ayat ini, sebagaimana 31-35, adalah suatu permainan pada arti dari roti, roti jasmani (manna) dan roti surgawi (Yesus). Yang satu memberikan dan mempertahankan kehidupan jasmani, namun harus diulangi dan pada gilirannya tidak bisa mencegah kematian. Sedang yang lainnya memberikan dan mempertahankan kehidupan kekal, namun haus diterima dan dipelihara dan dengan segera menghentikan kematian rohani (yaitu patahnya persekutuan dengan Allah; persekutuan intim dengan dosa dan diri sendiri).

    6:51 “Akulah roti hidup” Ini adalah satu dari pernyataan “Akulah” yang terkenal dari Injil Yohanes (lih.

    6:35,48,51). Ini adalah teknik penulisan Yesus untuk memfokuskan perhatian pada kepribadianNya. Keselamatan, sebagaimana perwahyuan, pada akhirnya merupakan suatu pribadi, suatu persahabatan.

     “dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku” Ini adalah penggambaran yang menekankan bahwa Yesus


    Sendiri, dan bukan para penyedia makananlah, yang merupakan kebutuhan pokok kita.

    NASKAH NASB (UPDATED): 6:52-59

    52Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan." 53Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata

    kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. 54Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. 55Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. 56Barangsiapa makan daging- Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. 57Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. 58Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya." 59Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.

    89

    6:52

    NASB “berdebat” NKJV “bertengkar”

    NRSV “berselisih”

    TEV “suatu perdebatan dengan marah” NJB “saling berdebat”

    Bentuk IMPERFECT TENSE berarti awal dari sesuatu atau melanjutkan sesuatu dari masa lampau. Ini adalah
    kata Yunani yang keras untuk berkelahi (lih. Kis 7:26; II Tim 2:23-24; Titus 3:9) dan digunakan secara penggambaran dalam II Kor 7:5 dan Yakobus 4:1-2.

     “Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan" Dalam Yohanes Yesus berbicara dalam bahasa penggambaran yang secara reguler di salah mengertikan dalam pengertian hurufiahnya: (1) Nikodemus, 3:4; (2) Perempuan Samaria, 4:11; (3) Orang banyak Yahudi, 6:52; dan (4) para murid, 11:11.

    6:53-57 KATA-KATA KERJA dalam ay 53 dan 54 sangatlah menarik. Dalam ay 53, “makan” dan “minum” berbentuk AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVE yang berbicara mengenai kemungkinan melakukan tindakan atas dorongan keinginan. KATA_KATA KERJA dalam ay54, “makan” dan “minum,” berbentuk PRESENT ACTIVE PARTICIPLE yang menekankan tindakan yang terus menerus (lih. ay 56,57,58). Sepertinya hal ini meneguhkan fakta bahwa seseorang harus pada mulanya menanggapi Yesus dan terus-menerus menanggapi. (lih. ay 44).

    Haruslah diingat bahwa untuk mengambil bagian ini secara hurufiah berarti menyalah mengertikan ketakutan orang Yahudi mengenai minum darah (lih. Im 17:10-14). Untuk mengambil singgungan yang nyata dari Yesus kepada manna di padang belantara (lih. ay 58), dan menggunakannya sebagai frasa hurufiah yang dihubungkan dengan Ekaristi adalah suatu kecurangan yang menyeluruh dari latar belakang sejarah dan konteks penulisan.

    6:54 “daging dan darah” Ini adalah suatu cara penggambaran Yahudi untuk merujuk pada keseluruhan pribadi, seperti “hati.”

    6:55 “benar-benar makanan. . .benar-benar minuman” Ini adalah Sifat penggunaan Yohanes akan kata benar/kebenaran (lihat topik khusus di bawah). Yohanes, yang menulis lebih terkemudian dibanding para penulis PB lainnya, telah melihat perkembangan dari beberapa pengajaran sesat (penekanan berlebihan pad Yohanes Pembaptis, penekanan berlebihan pada sakramentalisme, penekanan berlebihan pada pengetahuan manusia - gnostisisme).

    TOPIK KHUSUS: “KEBENARAN” DALAM YOHANES (juga lihat Topik Khusus pada 17:3)

    Dalam suatu pengertian Yohanes mengkombinasikan latar belakang Ibrani dan latar belakang Yunani dari

    alētheia “kebenaran” sebagaimana ia melalkukannya pada logos (lih. 1:1-14). Dalam bahasa Ibrani emeth (BDB

    53) menyatakanapa yang benar, atau bisa dipercaya (sering dikaitkan dalam Septuaginta dengan pisteuō). Dalam bahasa Yunani kata ini dikaitkan dengan realitas Plato melawan bukan realita, surgawi versus duniawi. Ini cocok dengan dualisme Yohanes. Allah telah secar jelas menyatakan (etimologi dari alētheia adalah untuk menyingkap, membuka, secara jelas menyatakan) DiriNya dalam AnakNya. Ini dinyatakan dalam beberapa cara:
    1. KATA BENDA, alētheia, kebenaran
    a. Yesus penuh dengan anugerah dan kebenaran (lih. 1:14,17 – istilah perjanjian PL)
    b. Yesus adalah fokus dari kesaksian Yohanes Pembaptis (lih. 4:33; 18:37 – nabi PL terakhir)
    c. Yesus berbicara kebenaran (lih. 8:4,44,45,46 – perwahyuan bersifat perencanaan dan pribadi)
    d. Yesus (yang adalah Logos, 1:1-3) adalah kebenaran (lih. 17:17)
    2. KATA SIFAT, alēthēs, benar, bisa dipercaya
    a. Kesaksian Yesus (lih. 5:31-32; 7:18; 8:13-14)
    b. Penghakiman Yesus (lih. 8:16)

    90

    3. KATA SIFAT, alēthinus, benar
    a. Yesus adalah terang yang benar (lih. 1:9)
    b. Yesus adalah roti yang benar (lih. 6:32)
    c. Yesus adalah pokok anggur yang benar (lih. 15:1)
    d. Yesus adalah saksi yang benar (lih. 19:35)
    4. KATA KETERANGAN, alēthōs, sesungguh-sungguhnya
    a. Orang Samaria menyaksikan Yesus sebagai Juru Selamat Dunia (lih. 4:42)
    b. Yesus ialah makanan dan minuman yang sesungguhnya, bukannya manna dari jaman Musa (lih.
    6:55)
    Istilah kebenaran dan turunan-turunannya juga menyatakan kesaksian orang lain pada Yesus, alēthēs
    a. Kesaksian Yohanes Pembaptis adalah benar (lih. 10:41)
    b. Kesaksian darii salah satu prajurit pada saat penyaliban adalah benar (lih. 19:35)
    c. Kesaksian Yohanes (penulis Injil) adalah benar (lih. 21:24)
    d. Yesus dilihat sebagai nabi yang benar (lih. 6:14; 7:40)
    Untuk suatu diskusi yang bagus mengenai kebenaran dalam PL dan PB lihat buku dari George E. Ladd

    Teologia Perjanjian Baru, hal. 263-269.

    6:56 “tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia” Kebenaran yang ssama ini dinyatakan dalam Yoh 15:4-7; I Yoh 2:6,27,28; 3:6,24. Ini adalah penekanan PB yang terus berlanjut pada ketekunan orang-orang kudus (lih. Gal

    6:9; Wah 2:7,11,17,26; 3:5,12,21). Tanggapan yang benar dikukuhkan dengan tanggapan yang berkelanjutan. Penekanan pada ketekunan ini adalah elemen yang tehilang dari evanjelikalisme Amerika Seseorang tidak hnya
    harus memulai dengan iman, namun mengakhiri dengan iman pula. Jonathan Edwards mengatakan, “Bukti meyakinkan dari pemilihan adalah bahwa seseorang bertahan sampai akhir.” W. T. Conner berkata,
    “Keselamatan dai seseorang yang terpilih untuk diselamatkan adalah dari kekal sampai kekal yakin dalam pikiran dan maksud Allah, namun ini tergantung pada iman, dan suatu iman yang berketekunan dan menaklukkan.”

    6:57 “Bapa yang hidup” Frasa ini bersifat unik, namun konsepnya sering digunakan dalam Alkitab. Ada beberapa cara yang berbeda untuk menafsirkan asal dari gelar bagi Allah ini:

    1. nama dasar dari Allah Perjanjian (lih. Kel 3:12,14-16; 6:2-3)
    2. sumpah oleh Allah, “demi Aku hidup” atau dalam nama Allah, “demi Tuhan yang hidup (lih. Bil
    14:21,28; Yes 49:18; Yer. 4:2)
    3. sebagai suatu penjabaran dari Allah (lih. Maz 42:2; 84:2; Yos 3:10; Yer 10:10; Dan 6:20,26; Hos 1:10; Mat 16:16; 26:63; Kis 14:15; Rom 9:26; II Kor 3:3; 6:16; I Tes 1:9; I Tim 3:15; 4:19; Heb 3:12; 9:14;
    10:21; 12:22; Wah 7:2)
    4. pernyataan-pernyataan dalam Yoh 5:26 bahwa Bapa memiliki hidup dalam DiriNya dan telah memberikannya kepada Anak dan 5:21 di mana Bapa membangkitkan orang mati demikian pula Anak.

    6:58 Ini adalah perbandingan dari Perjanjian yang Lama dan yang Baru, Musa, dan Yesus. (Lihat kitab Ibrani)

     “dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati” Ini mungkin juga telah digunakan sebagai fungsi teologia untuk menolak keselamatan melalui garis keturunan (lih. 8:33-39) atau melalui Hukum Musa (Taurat).

     “selama-lamanya” Lihat Topik Khusus di bawah ini.

    TOPIK KHUSUS: SELAMA-LAMANYA (ISTILAH YUNANI)

    Sebuah frasa idiomatic yunani adalah “ke segala jaman” (lih. Luk 1:33; Rom 1:25; 11:36; 16:27; Gal 1:5; I Tim 1:17), yang mungkin mencerminkan kata Ibrani ’olam. Lihat Robert B. Girdlestone, Sinonim-sinonim dari

    Perjanjian Lama, hal. 319-321. Frasa-frasa lain yang berlkaitan adalah “kepada jaman” (lih. Mat 21:19 [Mar

    11:14]; Luk 1:55; Yoh 6:58; 8:35; 12:34; 13:8; 14:16; II Kor 9:9) dan “dari jaman daripada jaman” (lih. Ef 3:21).

    91

    Tampaknya tidak ada perbedaan yang jelas antara istilah-istilah untuk “selama-lamanya” ini. Kata “jaman” mungkin dalam bentuk jamak dalam suatu pengertian yang menggambarkan pembangunan ketatabahasaan rabinis yang disebut “jamak dari keagungan” atau ini mungkin menunjuk pada konsep dari beberapa “jaman” dalam pengertian Yahudi “jaman/usia kemurnian”, “jaman kejahatan”, “masa yang akan datang”, “atau jaman kebenaran”.

    6:59 Yesus melaksanakan Yudaisme di jamanNya. Ia belajar di sinagoga, Ia berbakti di sebuah sinagoga dan Ia mengajar di sebuah sinagoga. Ia menggenapi semua yang diharapkan oleh Hukum Taurat.

    Sinagoga-sinagoga pada dasarnya dimulai selama masa pengasingan di Babilonia (605-538 S.M.). Orang
    Yahudi mulai menetapkan tempat-tempat khusus untuk ibadah dan mengajar di manapun ada sedikitnya sepuluh laki-laki Yahudi Ini menjadi sarana memelihara dan melindungi adat dan budaya Yahudi. Ketika orang Yahudi

    kembali ke Yudea dan pelayanan Bait Allah mereka mempertahankan pusat-pusat ibadah lokal ini.

    NASKAH NASB (UPDATED): 6:60-65

    60Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" 61Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-

    murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? 62Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? 63Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. 64Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. 65Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."

    6:60 “banyak dari murid-murid Yesus” Penggunaan istila “murid” ini memiliki konotasi yang luas. Dalam Yohanes istilah ini dan “percaya” digunakan untuk baik (1) para pengikut yang sungguh-sungguh (ay 68) dan (2) para pengikut yang sementara (ay 64, lih 8:31-47).

    6:62 Ini adalah suatu KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL yang tidak lengkap, yaitu tanpa kesimpulan. Implikasinya adalah bahwa mereka akan melihatnya namun hasilnya telah dibatalkan karena mereka telah menunda terlalu lama untuk menanggapi secara semestinya. (lih. Phil 2:10-11).

     ”naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada” Ini adalah penekanan berkelanjutan pada Yesus sebagai “yang turun dari surga.” Ini berbicara tentang pra-eksistensi Nya dengan Bapa di surga dan persekutuanNya yang intim dengan Bapa di surga (lih. 17:5,24).

    TOPIK KHUSUS: KENAIKAN

    Ada sejumlah kata Yunani berbeda yang digunakan utuk menjabarkan kenaikan Yesus kembali ke surga:
    1. Kis 1:2,11,22; analambanō, mengangkat (lih. I Tim 3:16), yang juga digunakan dalam Septuaginta untuk
    II Raj 2:9,11 untuk pengangkatan Elia ke surga dan juga I Makabe 2:58
    2. Kis 1:9, epairō, mengangkat, menaikkan, naik
    3. Lukas 9:51, analēmpsis (bentuk lain dari #1)
    4. diistēmi, berangkat
    5. Yoh 6:62, anabainō, naik
    Peristiwa ini tidak dicatat dalam Injil Matius atau Markus. Injil Markus berakhir pada 16:8, namun satu dari tiga tambahan dari penyalin di kemudian hari menjelaskan peristiwa ini dalam 16:19 (i.e., analambanō).

    6:63 Ayat ini, karena konteks yang lebih besar dari pasal 6, mungkin berhubungan dengan perjanjian lama versus perjanjian baru, Musa versus Yesus (lih. ay 58; II Kor 3:6 dan perbandingan dari kedua perjanjian tersebut di dalam kitab Ibrani).

    92

     “Rohlah yang memberi hidup” Ini adalah satu dari banyak frasa yang digunakan baik bagi Yesus dan Roh: (1) Roh ialah air yang memberi kehidupan (7:38-39); Yesus adalah air hidup (4:10-14); (2) Roh Kudus adalah Roh kebenaran (14:17; 15:26; 16:13); Yesus adalah kebenaran (14:6); (3) Roh ialah penolong (14:16,26; 15:26;

    16:7) dan Yesus ialah penolong (I Yoh 2:1). Lihat Topki Khusus pada akhir pasal 16.

    6:64 Kelompok yang sama-sekali tidak nampak palsu ini ternyata adalah pengikut palsu – Yudas (lih. ay 70-71;

    13:11. Sungguh ada misteri yang telibat dalam tingkatan-tingkatan kepercayaan.

    6:65 Ini menyatakan kebenaran yangsama dengan ay 44. Manusia yang jatuh tidak mencari Allah atas inisiatifnya sendiri (lih. Rom 3:9-18 untuk kumpulan dri kutipan PL). Lihat Topik Khusus pada 6:44.

    NASKAH NASB (UPDATED): 6:66-7:1

    66Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

    67Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" 68Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; 69dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah." 70Jawab

    Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis." 71Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu. 7:1Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.

    6:67 “ke dua belas” Ini adalah penggunaan pertama Yohanes akan istilah kebersamaan bagi para rasul ini. (lih.

    6:70,71; 20:24).

    6:68 “Jawab Simpn Petrus” Petrus adalah juru bicara bagi ke dua belas murid tersebut (lih. Mat 16:16). Ini tidak untuk mengisyaratkan bahwa mereka memandangnya sebagai pemimpin mereka (lih. Mar 9:34; Luk 9:46;

    22:24).
    “Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal” KeKristenan meliputi baik (1) kebenaran yang terkandung dalam suatu berita, “perkataan hidup yang kekal,” maupun (2) kebenaran yang dinyatakan dalam suatu pribadi, Yesus. Injil, dengan demikian, adalah suatu berita dan sekaligus juga suatu pribadi. Istilah pistis dapat berhubungan dengan baik (1) suatu berita (lih. Yudas 3,20, dan (2) suatu pribadi (lih. Yoh 1:12; 3:15-16).

    6:69 “kami telah percaya dan tahu” kedua hal ini adalah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Keselamatan dalam ay 53 berbentuk AORIST TENSE, suatu kejadian di masa lalu yan gtelah selesai. Keselamatan dalam ay

    40,53,54,56, dan 57 dalam dalam PRESENT TENSE, suatu proses yang berkelanjutan. Keselamatan di sini
    berbentuk PERFECT TENSE yang berarti suatu puncak hasil dari tindakan di masa lalu yang telah menjadi suatu status keberadaan. Keselamatan yang sesungguhnya melibatkan keseluruhan bentuk kata kerja Yunani ini. Lihat Topik Khusus: Bentuk Kata-kata Kerja Yunani yang Digunakan bagi Keselamatan pada 9:7.

    NASB, NRSV,

    NJB “Engkau adalah Yang Kudus dari Allah”

    NKJV “Engkau adalah Kristus, Anak Allah yang hidup”

    TEV “Engkau adalah Yang Kudus, Yang telah datang dari Allah”

    Ada suatu persoalan kenaskahan pada titik ini. Naskah yang terpendek (NASB, NRSV, NJB) didukung oleh naskah-naskah kuno Yunani yang tertua P75, א, B, C*, D, L, dan W. Para penyalin di kemudian hari nyata-nyata menyisipkan tambahan kata-kata dari pengakuan Marta dari 11:27 atau Petrus dari 16:16.
    Frasa “Yang Kudus dari Allah” ialah gelar keMesiasan PL. Ini disinggung dalam Luk 1:35 dan Kis 3:14. Ini ialah gelar yang dikemukakan Iblis pada Yesus dalam Mar 1:24; Luk 4:34. Lihat Topik Khusus pada I Yoh 2:20.

    93

    6:70 “Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu” Ini adalah satu lagi penekanan pada pemilihan Illahi dari para murid (lih. ay 44 dan 65). Perhatikan pertanyaah Yesus di ay 67. Pemilihan Illahi dan kehendak manusia harus tetap ada dalam ketegangan alkitabiah. Mereka adalah dua sisi dari hubungan perjanjian.

     “Namun seorang di antaramu adalah Iblis” Betapa suatu pernyataan yang mengejutkan! Ini tidak menunjuk pada satu dari murd-murid pinggiran yang mengundurkan diri (lih. ay 66), namun kepada satu dari dua belas rasul yang terpilih yang mengaku beriman kepadaNya. Banyak orang mengaitkan ini dengan 13:2 atau 27. Ada beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan pemahaman kita akan ayat ini: (1) mengapa Yesus memilih seorang iblis? dan (2) apa arti istilah ini dalam konteks ini?

    Pertanyaan pertama berhubungan dengan prakiraan nubuatan (lih. 17:12; Maz 41:9). Yesus tahu apa yang akan dilakukan Yudas. Yudas adalah contoh tertinggi dari dosa yang tak bisa diampuni. Ia menolak Yesus setelah mendengar, melihat, dan bersama dengan Dia selama beberapa tahun.
    Pertanyaan kedua memiliki dua kemungkinan arti: (1) beberapoa orang mengaitkan ini dengan iblis
    (digunakan tanpa artikel bagi setan dalam Kis 13:10 dan Wah 20:2) yang merasuki Yudas (lih. 13:2,27) atau (2)
    kemungkinan istilah ini digunakan secara umum (tanpa artikel seperti dalam I Tim 3:11; II Tim 3:3; dan Titus
    2:3). Yudas adalah seorang penuduh dalam penertian PL, sebagaimana juga setan. Istilah Yunani ini mengisyaratkan seorang pemfitnah atau pembawa dongeng (gosip). Istilah Yunani ini adalah suatu kata majemuk,
    “melemparkan keseberang.”

    6:71 “Simon Iskariot” Ada dua kemungkinan latar belakang terhadap nama Iskariot ini: (1) dari bahasa Ibrani seorang dari kota Yudea yang bernama Kerioth (lih. Yos 15:25). Jika ini benar maka Yudas adalah satu-satunya murid yang bukan orang Galilea; atau (2) dari bahasa Yunani nama pisau yang digunakan oleh seorang pembunuh Yahudi, yang mengisyaratkan bahwa ia adalah anggota dari suatu kelompok nasionalis ekstrimis Yahudi, Zelot. Lihat catatan lengkap pada 18:1.

     “menkhianati/menyerahkan” Istilah Yunani ini telah secara luas diterjemahkan dan dalam sebagian besar konteks bersifat netral. Namun demikian, dalam kaitan dengan Yudas menyerahkan Yesus kepada para penguasa, kata ini memiliki konotasi-konotasi yang buruk dan jahat.

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Apakah Yohanes 6 merupakan suatu diskusi mengenai Perjamuan Suci? Mengapa?
    2. Apa yang diklaim oleh Yesus ketika Ia berkata “Akulah roti hidup”?
    3. Mengapa Yesus membuat pertanyaan yang begitu mengejutkan kepada orang banyak ini?

    94

    YOHANES 7

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Ketidak Percayaan dari Saudara-saudara Yesus Yesus, Air Hidup Yesus dan Saudara- Yesus Pergi ke Yerusalem

    Saudara-saudara Yesus Tidak Percaya saudaraNya untuk Hari Raya dan

    Mengajar di Sana

    7:1-9 7:1-9 7:1-9 7:1-9 7:1

    Yesus Pada hari Raya Ahli Surgawi Yesus Pada Hari Raya 7:2-9

    Tabernakel Pondok Daun

    7:10-13 7:10-24 7:10-13 7:10-11 7:10-13

    7:12-13

    7:14-24 7:14-18 7:14-15 7:14-24

    7:16-19

    7:19-24

    7:20

    7:21-24

    Inikah Kristus itu? Mungkinkah ini Kristus? Diakah Messias? Orang-orang Membahas

    Asal-usul dari Mesias

    7:25-31 7:25-31 7:25-31 7:25-27 7:25-27

    7:28-29 7:28-29

    7:30-31 0.3125

    Para Petugas Diutus untuk Yesus dan Para pemimpin Penjaga Diutus untuk Yesus Memberitahukan

    Menangkap Yesus Agama Mengangkap Yesus KepergianNya yang

    Semakin Dekat

    7:31-34

    7:32-36 7:32-36 7:32-36 7:32-34

    7:35-36 7:35-36

    Sungai-sungai Air Hidup Janji akan Roh Kudus Aliran-aliran Air yang Janji akan Air Hidup

    Memberi Kehidupan

    7:37-39 7:37-39 7:37-39 7:37-39 7:37-38

    0.31875

    Perpecahan Diantara Siapakah Dia? Perpecahan Diantara Penemuan Baru akan Asal

    Orang-orang Orang-orang dari Mesias

    7:40-44 7:40-44 7:40-44 7:40-44 7:40-44

    Para Penguasa yang Tidak Ditolak oleh Para Penguasa Para Penguasa Yahudi

    Percaya yang Tidak Percaya

    7:45-52 7:45-52 7:45-52 7:45 7:45-52

    7:46

    95

    7:47-49

    7:50-51

    7:52

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL UNTUK AYAT 1-52

    Latar Belakang

    A. Latar belakang pasal 5 dan 6 ialah Hari Raya Paskah. Latar belakang dari 7:1 sampai dengan 10:21 ialah
    Hari Raya Tabernakel (7:2ff).
    B. Hari Raya Tabernakel terutama merupakan pengucapan syukur atas hasil panen (disebut hari Raya Pengumpulan, lih. Kel 23:16; 34:22). Hari ini juga merupakan waktu untuk mengingat pengalaman Keluar dari Mesir (disebut Hari Raya Pondok Daun, lih. Im 23:29-44 dan Ul 16:13-15). Hari ini jatuh pada hari ke 15 bulan Tisri, yang berhubungan dengan akhir September atau awal Oktober kalender kita.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 7:1-9

    1Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. 2Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. 3Maka kata saudara-saudara Yesus kepada-Nya: "Berangkatlah dari sini

    dan pergi ke Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau lakukan.

    4Sebab tidak seorangpun berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum. Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia." 5Sebab saudara-

    saudara-Nya sendiripun tidak percaya kepada-Nya. 6Maka jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku

    belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu. 7Dunia tidak dapat membenci kamu, tetapi ia membenci

    Aku, sebab Aku bersaksi tentang dia, bahwa pekerjaan-pekerjaannya jahat. 8Pergilah kamu ke pesta itu. Aku belum pergi ke situ, karena waktu-Ku belum genap." 9Demikianlah kata-Nya kepada mereka, dan

    Iapun tinggal di Galilea.

    96

    7:1 “orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya” Dalam Yohanes kata “orang-orang Yahudi”

    sering memiliki konotasi yang buruk (lih. 1:19; 2:18,20; 5:10,15,16; 6:41,52; 7:1,11,13,35; 8:22,52,57; 9:18,22;
    10:24,31,33; 11:8; 19:7,12; 20:19). Kebencian dan maksud untuk membunuh dari mereka dicatat beberapa kali
    (lih. 5:16-18; 7:19,30,44; 8:37,40,59; 10:31,33,39; 11:8,53).

    7:2 “hari raya orang Yahudi, hari raya Pondok Daun” Ini juga disebut Hari Raya Tabernakel (lih. Im 23:34-

    44; Ul 16:13-17) karena selama masa panen penduduk desa tinggal dalam suatu pondok kecil di sawah yang mengingatkan orang Yahudi akan pengalaman keluarnya mereka dari Mesir. Ibadah dan tata cara dari hari raya ini
    menyediakan latar belakang bagi pengajaran Yesus dalam 7:1-10:21, sebagaimana juga hari raya Paskah di pasal
    5-6.

    7:3 “saudara-saudaraNya” Ini adalah penyebutan pertama dari keluarga Yesus sejak 2:12. Nyatalah bahwa mereka tidak memahami motiv, metode, ataupun maksud Nya.

     “Berangkatlah dari sini dan pergi ke Yudea” Ini menunjuk pada rombongan ziarah tahunan (lih. Luk

    2:41-44) yang meninggalkan Galilea dan melakukan perjalanan mereka ke Yerusalem. Ingat bahwa Injil Yohanes berfokus pada pelayanan Yesus di Yerusalem.

    7:4 “di muka umum” Lihat Topik Khusus berikut.

    TOPIK KHUSUS: KEBERANIAN (PARRĒSIA )

    Istilah Yunani ini adalah majemuk dari “semua” (pan) dan “pidato” (rhēsis). Kebebasan atau keberanian
    dalam berbicara sering memiliki konotasi keberanian ditengah oposisi atau penolakan (lih. Yoh 7:13; I Tes 2:2).
    Dalam tulisan-tulisan Yohanes (digunakan 13 kali) kata ini sering menyatakan suatu proklamasi kepada umum
    (lih. Yoh 7:4, juga dalam tulisan-tulisan Paulus, Kol 2:15). Namun demikian, kadang-kadang kata ini secara sederhana hanya berarti “secara lugas” (lih. Yoh 10:24; 11:14; 16:25,29).
    Dalam Kisah para Rasul membicarakan berita tentang Yesus dalam cara yang sama (dengan berani)
    sebagaimana Yesus berbicara tentang Bapa dan rencana-rencana serta janji-janjiNya (lih. Kis 2:29; 4:13,29,31;
    9:27-28; 13:46; 14:3; 18:26; 19:8; 26:26; 28:31). Paulus juga diminta untuk berdoa agar ia mampu memberitakan injil dengan berani (lih. Ef 6:19; I Tes 2:2) dan hidup dalam injil (lih. Flp 1:20).
    Pengharapan eskatologis Paulus dalam Krists memberikannya keberanian dan keyakinan untuk memberitakan
    injil dalam jaman sekarang yang jahat ini. (lih. II Kor 3:11-12). Ia juga memiliki keyakinan bahwa parapengikut
    Yesus harus bertindak secara semestinya (lih. II Kor 7:4).
    Ada satu lagi aspek dari istilah ini. Ibrani menggunakannya dalam suatu pengertian keberanian yang unik di dalam Kristus untuk mendekati Allah dan berbicara kepadaNya (lih. Ibr 3:6; 4:16; 10:19,35). Orang-orang percaya
    sepenuhnya diterima dan disambut kedalam keintiman dengan Bapa melalui Anak!
    Dalam PB kata ini digunakan dalam beberapa cara:
    1. suatu keyakinan, keberanian, atau jainan yang berhubungan dengan:
    a. manusia (lih. Kis 2:29; 4:13,31; II Kor 3:12; Ef 6:19)
    b. Allah (lih. I Yoh 2:28; 3:21; 4:12; 5:14; Ibr 3:6; 4:!6; 10:19)
    2. berbicara secara terbuka, lugas, atau tidak mendua (lih. Mar 8:32; Yoh 7:13; 10:24; 11:14; 16:25; Kis
    28:31)
    3. berbicara kepada umum (lih. Yoh 7:26; 11:54; 18:20)
    4. bentuk-bentuk terkait (parrhēsiazomai) ini digunakan untuk memberitakan secara berani di tengah keadaan-keadaan yang sukar (lih. Kis 18:26; 19:8; Ef 6:20; I Tes 2:2)
    Dalam koteks ini kata ini menunjuk pada suatu keyakinan eskatologis. Orang-orang percaya tidak takut akan
    Kedatangan Kristus yang Kedua kali; mereka memeluknya dengan antusiasme yang penuh keyakinan karena mereka tinggal di dalam Kristus dan hidup dalam kehidupan yang serupa dengan Kristus.

    97

     “jika” Ini adalah suatu KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benardari sudut pandang si penulis.

    7:5 “Sebab saudara-saudara-Nya sendiripun tidak percaya kepada-Nya” Pasti sangatlah sukar untuk menerima Yesus sebagai Mesias bila anda hidup dan bertumbuh bersama dalam satu rumah. (lih. Mar 3:20-21). Yesus peduli akan saudara-saudara tiri Nya. Salah satu dari penampakan pasca kebagkitanNya ialah untuk maksud menyatakan diriNya kepada mereka. Mereka menjadi percaya! Yakobus menjadi pimpinan dari gereja Yerusalem. Dan baik Yahobus maupun Yudas menulis buku-buku yang dicakup dalam kanonika PB.

     “tampakkanlah diri-Mu kepada dunia” Yesus menangkap penggunaan mereka akan kata “dunia” dalam ay

    4 dan mengkomentarinya di ay 7. Dunia tidak menerima maupun bersimpati kepadaNya, melainkan memusuhi
    (lih. 15:18-19; 17:14; I Yoh 3:13) karena Ia menyatakan pemberontakan dan dosanya (lih. 3:19-20).

    7:6 “WaktuKu belum tiba” Yesus memahami misiNya (lih.12:23; 13:1; 17:1-5). Ada suatu jadwal-waktu Illahi bagi peristiwa-peristiwa Injil untuk dibukakan.

    7:8

    NASB “Pergilah ke pesta itu sendiri; Aku tidak pergi ke situ” NKJV “Pergilah kamu ke pesta itu. Aku belum pergi ke situ”

    NRSV, NJB “Pergilah kamu ke pesta itu sendiri; Aku tidak akan pergi ke situ”

    TEV “Pergilah kamu terus ke pesta itu. Aku tidak akan pergi ke situ”

    Bebrapa naskah Yunani kuno (א dan D) tidak memiliki kata keterangan “belum.” Hal ini sepertinya adalah
    upaya dari para penyalin yang mula-mula untuk menghilangkan apa yang nampak sebagai kontradiksi antara ayat
    8 & 10. Kata keterangan ini dimuat dalam MSS P66, P75, B, L, T, & W (NKJV, Perjanjian Baru the Twentieth

    Century, NIV).

    NASKAH NASB (UPDATED): 7:10-13

    10Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang- terangan tetapi diam-diam. 11Orang-orang Yahudi mencari Dia di pesta itu dan berkata: "Di manakah Ia?" 12Dan banyak terdengar bisikan di antara orang banyak tentang Dia. Ada yang berkata: "Ia orang baik." Ada pula yang berkata: "Tidak, Ia menyesatkan rakyat." 13Tetapi tidak seorangpun yang berani

    berkata terang-terangan tentang Dia karena takut terhadap orang-orang Yahudi.

    7:11 “orang-orang Yahudi” Ada empat kelompok terpisah dalam pasal ini yang beriteraksi dengan Yesus: (1) Saudara-saudaraNya; (2) “orang Yahudi,” yang menunjuk pada para pemimpin agama; (3) “orang banyak,” yang menunjuk pada para peziarah yang berperjalanan untukmenghadiri Hari Raya tabernakel; dan (4) “penduduk Yerusalem,” yang adalah orang-orang lokal yang mengenal kelompok Sanhedrin dan rencana mereka untuk membunuh Yesus.

    7:12 “Dan banyak terdengar bisikan di antara orang banyak tentang Dia” Ini adalah hal yang khas mengenai apa yang dikerjakan injil di kalangan orang banyak. Ini menunjukkan adanya kemampuan-kemampuan dan tingkat-tingkat pemahaman rohani yang berlainan di dalam umat manusia (lih. 7:40-44).

    7:13 “orang Yahudi” Seluruh orang banyak ini adalah orang Yahudi. Ini jelas menunjukkan penggunaan secara khusus kata ini oleh Yohanes untuk menunjuk pada para pemimpin agama di Yerusalem. Lihat catatan pada 7:1.

    NASKAH NASB (UPDATED): 7:14-18

    14Waktu pesta itu sedang berlangsung, Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ. 15Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian

    tanpa belajar!" 16Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari

    Dia yang telah mengutus Aku. 17Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran- Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri. 18Barangsiapa berkata-kata dari

    98

    dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.

    7:14 “Waktu persta itu sedang berlangsung” Alasan pasti bagi Yesus uantuk menanti sampai saat ini tidaklah jelas, namun seseorang bisa berspekulasi bahwa hal ini memberikan waktu bagi para peziarah dan penduduk kota untuk mendiskusikan Yesus dan pelayananNya. Ini juga memberi waktu bagi para pemimpin Yahudi untuk secara terbuka menyatakan permusuhan-permusuhan mereka (lih. ay 13).

    7:15 “Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!” Hal ini secara sederhana berarti bahwa Ia tak pernah mengikuti satupun dari sekolah-sekolah resmi kerabian, atupun menjadi murid dari salah seorang dari rabi-rabi terkemuka. Penggunaan frasa “orang ini” memiliki konotasi tidak menghormati (lih.

    18:17,29).
    Pengajaran Yesus sering mengejutkan para pendengarNya (lih. Mar 1:21-22; Luk 4:22) karena (1) isinya dan
    (2) bentuknya. Para rabi-rabi lain saling mengutip satu dengan yang lain; Yesus mengklaim mengutip dari Allah!

    7:16 Jesus again drew attention not only to His submission (see note at 5:19) to the Father but also to His unique knowledge of the Father. They had earthly teachers; He had the heavenly Teacher.

    7:17 “Jika” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan tindakan. Ini adalah paradoks dari penawaran universal Injil (lih. 1:12; 3:16) dan kedaulatan Allah (lih. 6:44,65). Roh harus membuka hati (lih. 16:8-13).

    7:18 Yesus menyatakan keunikanNya sendiri bagi umat manusia yang jatuh: (1) Ia tidak mencari kemuliaanNya sendiri ; (2) Ia mencari kemuliaan Bapa; (3) Ia benar; dan (4) Ia tidak berdosa.

     “hormat bagi Dia” Lihat catatan pada 1:14.

    NASKAH NASB (UPDATED): 7:19-24

    19”Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorangpun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?" 20Orang banyak itu menjawab: "Engkau kerasukan setan; siapakah yang berusaha membunuh Engkau?" 21Jawab Yesus kepada mereka: "Hanya satu perbuatan yang Kulakukan dan kamu semua telah heran. 22Jadi:

    Musa menetapkan supaya kamu bersunat—sebenarnya sunat itu tidak berasal dari Musa, tetapi dari nenek moyang kita—dan kamu menyunat orang pada hari Sabat! 23Jikalau seorang menerima sunat pada hari Sabat, supaya jangan melanggar hukum Musa, mengapa kamu marah kepada-Ku, karena Aku menyembuhkan seluruh tubuh seorang manusia pada hari Sabat. 24Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil."

    7:19 Konstruksi ketatabahasaan ini mengharapkan suatu jawaban “ya.”

     “Namun tidak seorangpun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu” Ini pasti merupakan suatu pernyataan yang mengguncangkan bagi orang-orang Yahudi yang menghadiri pesta wajib di Yerusalem ini. Hukum Musa secara jelas melarang pembunuhan terencana, namun inilah yang tepatnya sedang direncanakan oleh para pemimpin tersebut. Penduduk lokal mengetahui hal ini namun tidak mau menghentikan rencana tersebut ata bahkan mengeluhkannya.

     “Mengapa engkau berusaha membunuh Aku?” Pertanyaan dari ay 20 ini tidak datang dari para pemimpin agama, namun dari para peziarah yang tidak tahu akan rencana membunuh Dia. Nantinya, dalam ay 25, penduduk Yerusalem mengetahui rencana membunuh Yesus ini.

    Para pemimpin agama ini juga menuduh Yesus dirasuk iblis untuk menghilangkan wawasan dan kuasaNya
    (lih. Mat 9:34; 11:18; 12:24; Mar 3:22-30; Yoh 8:48-52; 10:20-21).

    99

    7:20 “Engkau kerasukan setan!” Nyatalah bagi setap orang yang berjumpa Yesus bahwa Ia memiliki kuasa rohani. Pertanyaannya adalah dari mana kuasa ini berasal? Para pemimpin Yahudi tidak bisa menolak “tanda- tanda mujizat” Yesus, sehingga mereka menuduh Setan dan iblis sebagai asalnya.

    Dalam konteks ini pra peziarah yang menghadiri pesta hari raya Tabernakel menggunakan frasa yang sama, namun dalam pengertian yang berbeda. Mereka menyatakan bahwa Yesus bertindak secara gila dan tidak rasional.

    7:22

    NASB, NKJV “- sebenarnya sunat itu tidak berasal dari Musa, tetapi dari nenek moyang kita-“ NRSV “- sunat ini tentu saja bukan dari Musa namun dari para Pendahulu-”

    TEV “- meskipun bukanlah Musa, namun nenek moyang kita yang memulainya-”

    NJB “-bukan karena ini mulai dari dia, ini dimulai jauh pada waktu para pendahulu kita-”

    Tradisi sunat tidak dimulai dengan Hukum Musa (lih. Kel 12:48; Im 12:3) namun diberikan kepada Abraham
    sebagai suatu tanda perjanjian khusus denan YHWH (lih. Kej 7:9-14; 21:4; 34:22).

     “dan kamu menyunat orang pada hari Sabat“ hakikat dari alasan Yesus adalah bahwa mereka bersedia untuk mengesampingkan aturan Sabat mereka sehingga seorang bayi bisa disunat, namun tidak bersedia mengesampingkan aturan Sabat supaya seseorang dipulihkan. Sangatlah penting sekali untuk menyadari bahwa Yesus menggunakan bentuk-bentuk logika dan pemikiran dari Yudaisme Kerabian diseluruh bagian ini.

    7:23 “jika” Ini adalah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benar dari sudut pandang si penulis atau bagi tujuan penulisannya.

     “mengapa kamu marah kepada-Ku, karena Aku menyembuhkan seluruh tubuh seorang manusia pada hari Sabat” Ini bisa menunjuk pada penyembuhan Yesus yang dicatat dalam 5:1-9 atau suatu penyembuhan tak tercatat selama masa pesta perayaan tersebut.

    7:24 “Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil.” Ini adalah suatu PRESENT IMPERATIVE dengan NEGATIVE PARTICLE, yang artinyamenghentikan suatu tindakan dalam proses. Kalimat ini diikuti oleh suatu AORIST IMPERATIVE, yang mengisyaratkan suatu urgensi. Ini mungkin merupakan singgungan terhadap Yes 11:3.

    NASKAH NASB (UPDATED): 7:25-31

    25Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? 26Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita

    benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? 27Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-

    Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya." 28Waktu

    Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. 29Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." 30Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.

    31Tetapi di antara orang banyak itu ada banyak yang percaya kepada-Nya dan mereka berkata: "Apabila

    Kristus datang, mungkinkah Ia akan mengadakan lebih banyak mujizat dari pada yang telah diadakan oleh Dia ini?"

    7:25 “Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh?” Bentuk ketatabahasaan dari pertanyaan ini mengharapkan suatu jawaban “ya” (lih. 5:17;7:19). Ini adalah yang pertama dari suatu rentetan pertanyaan sampai ay 36.

    7:26

    NASB “Apakah para pemimpin sudah benar-benar tahu bahwa ini adalah Kristus?” NKJV “Tahukah sesungguhnya para pemimpin bahwa ini benar-benar Kristus?”

    NRSV “Mungkinkah para pemimpin sungguh-sungguh tahu bahwa inilah Mesias?”

    TEV “Mungkinkah mereka sungguh-sungguh tahu bawa Ia adalah Mesias?

    NJB “Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus?”

    Konstruksi ketatabahasaan ini mengharapkan jawaban “tidak”.

    100

    7:27 “kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya” Ini menunjuk pada tradisi Mesianik kerabian berdasarkan atas Mal 3:1 bahwa Mesias akan nampak secara tiba-tiba dalam Bait Allah. Ini ditemukan dalam I Enoch 48:6 dan IV Ezras 13:51-52.

    7:28 Dalam ayat ini Yesus membuat dua pernyataan: (1) bahwa Allah mengutusNya (lih. 3:17,34; 5:36,38; 6:29;

    7:29; 8:42; 10:36; 11:42; 17:3,18,21,23,25; 20:21 dan (2) bahwa mereka tidak menganal Allah (lih. 5:42;
    8:19,27,54-55; 16:3).

     “Aku diutus oleh Dia yang benar” Bapa adalah benar (lih. 3:33; 8:26; I Yoh 5:20) dan demikian pula Anak

    (lih. 7:18; 8:16). Lihat topik khusus pada 6:55.
    7:29 “Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku” Pernyataan ini dianggap hujatan oleh para pemimpin Yahudi dan meneguhkan keperluan mereka untuk membunuh Yesus. Lihat Topik Khusus: Mengutus (Apostellō) pada 5:24.

    7:30 “Mereka berusaha menangkap Dia” Ini adalah suatu BENTUK KATA KERJA IMPERFECT yang mengisyaratkan (1) mereka mulai berupaya untuk menangkap Dia atau (2) mereka mencoba lagi dan lagi untuk menahan Dia namun mereka tidak ingin menyebabkan kekacauan diantara para peziarah yang percaya Dia sebagai Mesias.

     “sebab saatNya belum tiba” Ini adalah suatu ungkapan nubuatan yang berulang yang menegaskan adanya suatu penjadwalan waktu Illahi (lih. 2:4; 7:6,30; 8:20; 12:23,27; 13:1; 17:1).

    7:31 “31Tetapi di antara orang banyak itu ada banyak yang percaya kepada-Nya” Ini adalah iman yang benar di dalam Yesus meskipun dipenuhi dengan konsepsi yang salah mengenai tugas keMesiasanNya. Tak seorangpun memiliki iman yang “sempurna” (lih. Nuh, Abraham, Musa, Daud, Dua Belas Murid). Lihat Topik Khusus pada 2:23.

     “Apabila Kristus datang, mungkinkah Ia akan mengadakan lebih banyak mujizat dari pada yang telah diadakan oleh Dia ini?” Bentuk ketatabahasaan Yunani ini mengharapkan jawaban “tidak.”

    Dalam Teologia Perjanjian Baru, George E. Ladd memiliki komentar yang menarik dalam penggunaan
    “tanda-tanda untuk menimbulkan iman pada Yesus:
    “Pertanyaan mengenai hubungan dari tanda-tanda dan iman tdaklah mudah, karena datanya sepertinya melihat ke dua arah. Kadang-kadang tanda-tanda dirancang untuk membawa iman pada Yesus (2:23 6:14;
    7:31; 10:42). Di sisi lain, ada mereka yang melihat tanda-tanda tersebut namun tidak percaya (6:27;
    11:47; 12:37). Lebih lanjut, di beberapa kesempatan Yesus menegur orang Yahudi karena mereka tidak akan percaya kecuali jika mereka melihat tanda-tanda (4:48; 6:30). Jawabannya pasti ditemukan dalah
    semacam ketegangan antara tanda-tanda dengan iman. Perlu iman untuk mengenali arti sebenarnya dari
    tanda-tanda dan kesaksiannya tentang Yesus; kepada mereka yang tak memiliki iman, tanda-tanda hanyalah akan merupakan keajaiban yang tak ada artinya. Bagi mereka yang menanggapi, tanda-tanda ini
    adalah cara untuk meneguhkan dan memperdalam iman. Jelaslah bahwa tanda-tanda Yesus tidak

    dirancang untuk memaksakan iman. Di sisi lain, pekerjaan Yesus adalah kesaksian yang cukup bagi mereka yang mampu melihat apa yang sedang terjadi dalam misiNya. Pekerjaan Yesus akan digunakan sebagai suatu cara menghukum dan meneguhkan orang buta dalam keberdosaannya.” (hal. 274).

    NASKAH NASB (UPDATED): 7:32-36

    32Orang-orang Farisi mendengar orang banyak membisikkan hal-hal itu mengenai Dia, dan karena itu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi menyuruh penjaga-penjaga Bait Allah untuk menangkap-Nya.

    33Maka kata Yesus: "Tinggal sedikit waktu saja Aku ada bersama kamu dan sesudah itu Aku akan pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku. 34Kamu akan mencari Aku, tetapi tidak akan bertemu dengan Aku,

    sebab kamu tidak dapat datang ke tempat di mana Aku berada." 35Orang-orang Yahudi itu berkata

    101

    seorang kepada yang lain: "Ke manakah Ia akan pergi, sehingga kita tidak dapat bertemu dengan Dia? Adakah maksud-Nya untuk pergi kepada mereka yang tinggal di perantauan, di antara orang Yunani, untuk mengajar orang Yunani? 36Apakah maksud perkataan yang diucapkan-Nya ini: Kamu akan mencari Aku, tetapi kamu tidak akan bertemu dengan Aku, dan: Kamu tidak dapat datang ke tempat di mana Aku berada?"

    7:32 “imam-imam kepala dan orang-orang Farisi” Ini menunjuk pada anggota-anggota Sanhedrin. Dulu memang hanya ada satu imam besar, namun sejak waktu penjajahan Romawi, jabatan ini telah menjadi suatu keuntungan politik yang ditawar oleh beberapa keluarga-keluarga Yahudi yang kaya dan diturunkan dari anggota keluarga ke anggota keluarga lain.

     “menyuruh penjaga-penjaga Bait Allah untuk menangkap-Nya” Ini menunjuk pada “Penjaga Bait Allah” yang pasti adalah orang Lewi. Mereka memiliki otoritas yang terbatas di luar wilayah Bait Allah itu sendiri. (lih. 7:45,46; 18:3,12,18,22).

    7:33 “Tinggal sedikit waktu saja Aku ada bersama kamu” Ini adalah frasa yang umum di Yohanes (lih.

    12:35; 13:33; 14:19; 16:16-19). Yesus tahu siapa DiriNya, apa yang akan terjadi denganNya, dan kapan (lih.
    12:23; 13:1; 17:1-5).

     “Aku akan pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku” Ini menunjuk pada peristiwa-peristiwa terakhir dari misi penebusan Yesus: penyaliban, kebangkitan, kenaikan dan pemulihan kepada kemuliaan yang telah ada sebelumnya (lih. 17:1-5).

    7:34 Ini sangat mirip dengan diskusi Yesus dengan murid-muridNya di loteng (13:33; lih. 7:36 dan 8:21).

    7:35-36 “Adakah maksud-Nya untuk pergi kepada mereka yang tinggal di perantauan, di antara orang Yunani, untuk mengajar orang Yunani?” Konstruksi ketatabahasaan Yunani ini mengharapkan jawaban “tidak.” Ini adalah satu lagi penggunaan ironi. Ini sudah selalu menjadi kehendak Allah (lih. Kej 3:15). Selama pesta Perayaan Hari Raya Tabernakel tujuh puluh lembu dikorbankan bagi bangsa-bangsa di dunia. Orang Yahudi berkewajiban untuk mendoakan dan menerangi bangsa bukan Yahudi. Ini mungkin mencerminkan latar belakang budaya dari pernyataan ini. Kata “Yunani” digunakan dalam pengertian “bangsa bukan Yahudi.” Istilah “disperia” merujuk pada orang Yahudi yang tinggal di tanah milik orang bukan Yahudi. Ini adalah satu lagi contoh dari kesalah pahaman orang banyak akan bahasa penggambaran dari Yesus.
    Ini adalah satu lagi contoh dari dualisme vertikal Yesus. Orang banyak telah salah mengerti Dia karena mereka menafsirkan pernyataanNya secara hurufiah dan bukannya kategori ”atas” dan “bawah” dari

    pengajaranNya. Ia berasal dari Bapa dan akan kembali pada Bapa.

    NASKAH NASB (UPDATED) : 7:37-39

    37Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! 38Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." 39Yang dimaksudkan-Nya

    ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena

    Yesus belum dimuliakan.

    7:37 “pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu” Ada beberapa pertanyaan apakah ini merupakan pesta perayaan selama tujuh hari (lih. Ul 16:13), atau suatu pesta delapan hari (lih. Im 23:36; Neh 8:17; II Makabe

    10:60, dan Yosefus). Tampaknya dalam jaman Yesus ini adalah delapan hari pesta; namun demikian pada hari
    terakhir tidak ada air yang diambil dari kolam Siloam yang disiramkan di dasar altar sebagaimana dilakukan pada ke tujuh hari lainnya. Kita mempelajari upacara ini dari Traktat Sukkah dari Talmud, yang mengutip Yes 12:3. Ini mungkin merupakan doa untuk hujan yang divisualisasikan bagi hasil-hasil panen.

     “jika” Ini adalah THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan tindakan.

    102

     “Barangsiapa haus” Undangan universal kepada iman dalam Yesus! Lihat catatan pada 7”The universal invitation to faith in Jesus! See note at 7:17

    } “baiklah ia datang kepada-Ku dan minum” Yesus menggunakan peggambaran yang sama dengan dalam

    4:13-15. Ini mungkin saja menunjuk pada Yesus sebagai Batu Karang KeMesiasan yang menyediakan air (lih. I Kor 10:4). Ini nyata-nyata berhubungan dengan undangan PL dari Yes 55:1-3 dan kesempatan budaya mengenai
    pemercikan air secara simbolik selama pesta perayaan tersebut.
    Beberapa naskah kuno Yunani awal mengabaikan kata “kepadaKu” (lih. MSS P66, א*, dan D). Kata ini tercakup dalan P66c, P75, אc dan ini diisyaratkan oleh konteksnya. Dalam Yohanes orang didorong untuk percaya
    kepadaNya. Injil memiliki suatu fokus kepada pribadi.

    7:38 “38Barangsiapa percaya kepada-Ku” Perhatikan ini adalah sebuah PRESENT TENSE. Ini menunjukkan suatu penekanan pada kelanjutan hubungan pribadi yang terlibat dalam percaya seperti “tinggal” dalam Yoh 15.

     ”seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci” Sukarlah untuk mengidentifikasikan suatu ayat khusus bagi kutipan ini. Ini bisa Yes 44:3; 58:11; Yeh 47:1; Zak 13:1; atau 14:8.

     “‘Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup’” Ada beberapa teori tentang kata ganti yang mendahului: (1) Yesus Sendiri (lih. bapa-bapa gereja mula-mula); (2) orang-orang percaya secara individu yang telah mempercayai Kristus; (3) Yerusalem. Dalam bahasa Aram, “nya (laki=laki)” dapat berarti “nya (perempuan)” dan dapat menunjuk pada kota (ini adalah posisi dari para rabi, lih. Yeh 47:1-12 dan Zak 14:8).

    Yesus telah menyebut DiriNya air hidup (lih. 4:10). Sekarang dalam konteks ini Roh Kudus lah (lih. ay 39) yang menyediakan dan menghasilkan air hidup dalam para pengikut Yesus. Hal ini berparalel dengan pekerjaan Roh untuk membentuk Kritus di dalam orang percaya (lih. Rom 8:29; Gal 4:19; Ef 4:13).

    7:39 “sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.” Tampaknya hal ini mencerminkan pemikiran Yohanes dikemudian hari pada kepentingan dari pernyataan ini (lih. 16:70). Ini juga menunjukkan arti penting dari Kalvari dan Pentakosta yang keduanya dilihat sebagai “kemuliaan” (lih. Yoh 3:14; 12:23; 17:1ff).

    NASKAH NASB (UPDATED): 7:40-44

    40Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkata itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang." 41Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! 42Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal." 43Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia. 44Beberapa orang di antara mereka mau

    menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuh-Nya.

    7:40 “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang” Ini adalah suatu singgungan terhadap janji keMesiasan

    Musa yang didapati dalam Ul 18:15,18. Banyak orang mengakui Yesus sebagai nabi (lih. 4:!9; 6:14; 9:17; Mat
    21:11). Mereka mengakui kuasa Yesus, namun salah mengerti pribadi dan karyaNya. Islam juga menggunakan gelar ini bagi Yesus, namun salah mengerti beritaNya.

    7:41 “41Yang lain berkata: ‘Ia ini Mesias.’” Ini menunjukkan bahwa istilah “Kristus” adalah sepadan dengan kata Ibrani “Mesias,” yang berarti “Yang diurapi.” Dalam PL raja-raja, imam-imam, dan para nabi diurapi sebagai tanda panggilan dan pembekalan Allah.

     “Tetapi yang lain lagi berkata: ‘Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea!’” Konstruksi ketatabahasaan

    Yunani ini mengharapkan jawaban “tidak” bagi pertanyaan ini. Namun bagaimana dengan Yes 9:1?

    7:42 Konstruksi ketatabahasaan dari pertanyaan ini mengharapkan suatu jawaban “ya.”

    103

     “keturunan Daud” (lih. II Samuel 7; Mat 21:9; 22:42).

     “dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal” Ini satu lagi penggunan ironi (lih. Mik 5:2-3 dan

    Mat 2:5-6).

    7:43 Yesus dan beritaNya selalu menyebabkan suatu perpecahan (lih. 7:48-52; 9:16; 10:19; Mat 10:34-39; Luk


    12:51-53). Inilah misteri dari perumpamaan tentang tanah (lih. Mat 13). Beberapa memiliki telinga rohani dan beberapa tidak (lih. Mat 10:27; 11:15; 13:9,15 (dua kali), 16,43; Mar 4:9,23; 7:16; 8:18; Luk 8:8; 14:35).

    NASKAH NASB (UPDATED): 7:45-52

    45Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak membawa-Nya?" 46Jawab penjaga-penjaga itu: "Belum pernah

    seorang manusia berkata seperti orang itu!" 47Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: "Adakah

    kamu juga disesatkan? 48Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? 49Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!" 50Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka: 51"Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?" 52Jawab mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea?

    Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea."

    7:46 “Jawab penjaga-penjaga itu: ‘Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!’” Ini adalah suatu kesaksian yang mengejutkan. (1) mereka tidak menyebutkan ketakutan mereka kepada orang banyak yang akan menjadi alasan yang bagus bagi mereka; (2) para penjaga Bait Allah ini bersehati dalam pemikiran mereka tentang Yesus, sementara orang banyak itu terbagi; dan (3) orang-orang ini terbiasa untuk mengikuti perintah, bukan memberikan pendapat.

    7:48 “48Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi?” Konstruksi ketatabahasaan Yunani baik dalam ay 47 maupun 48 mengharapkan jawaban “tidak.” Istilah “penguasa” menunjuk pada Sanhedrin. Di sini kita mepunyai kaum Saduki dan Farisi (keseluruhan Sanhedrin), yang biasanya sangat bermusuhan satu dengan yang lainnya, bersatu dalam tentangan mereka terhadap Yesus (lih. 11:47,57; 18:3).

    7:49 “Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!” Ini menunjuk pada “penduduk daerah tersebut” (‘am hā’āres) yang dipandang rendah oleh para pemimpin agama karena mereka tidak melaksanakan semua Tradisi Lisan (lih. Ul 27:26). Ironi Yohanes terus terlihat dalam ay 50 di mana Nikodemus menunjuk pada mereka bahwa mereka juga melanggar Hukum dengan perlakuan mereka terhadap Yesus.
    Betapa suatu tragedi agamawi. Orang yang mengutuki orang biasa ternyata terkutuk sendiri! Jika terang sudah menjadi gelap, bagaimana gelapnya kegelapan itu! Ingatlah para agamawan yang moderen, konservatif, dan
    terdidik!

    7:51 “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?” Konstruksi ketatabahasaan Yunani ini mengharapkan jawaban “tidak” (lih. Kel 23:1; Ul 1:16).

    7:52 “Apakah engkau juga orang Galilea?” Ini menunjukkan tentangan emosional dari Sanhedrin terhadap

    Yesus.

     “Selidikilah” Menyelidiki di dalam Yudaisme memiliki konotasi mempelajari Kitab Suci (lih. 5:39). Ini lagi- lagi menunjukkan penggunaan ironi oleh Yohanes. Bagaiimana dengan Elia (lih. I Raj 17:1) dan Yunus (lih. II Raj 14:25), Hosea dan Nahum? Mereka pastilah yang dimaksudkan nabi dari Ul 18:15,19; Kej 49:10; II Sam 7.

    7:53-8:11 Lihat catatan pada awal pasal 8.

    104

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    A. Apakah Perayaan yang melatar belakangi kata-kata Yesus di pasal 7? B. Jabarkan dan terangkan maksud dari “Hari Raya Tabernakel.”
    C. Mengapa para pemimpin agama begitu memusuhi Yesus?
    D. Sebutkan kelompok-kelompok yang sukar yang mengkomentari Yesus di pasal ini.

    105

    YOHANES 8

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Perempuan Yang Pezinah Berhadapan Perempuan Yang Perempuan Yang Perempuan Pezinah

    Tertangkap Berbuat Zinah dengan Terang Dunia Tertangkap Berbuat Zinah Tertangkap Berbuat Zinah

    7:53-8:11 7:53-8:12 7:53-8:11 7:53-8:11 7:53-8:11

    Yesus, Terang Dunia Yesus Membela Kesaksian Yesus, Terang Dunia Yesus, Terang Dunia Yesus, Terang Dunia

    DiriNya Sendiri

    8:12-20 8:12-20 8:12 8:12

    Diskusi Tentang Kesaksian

    Yesus akan DiriNya

    8:13-20 8:13 8:13-18

    8:14-18

    8:19a 8:19a

    8:19b

    8:20 8:20

    Kemana Aku Pergi Kamu Yesus Memprediksikan Kamu Tidak Bisa Datang

    Tidak Bisa Datang KepergianNya ke Tempat Aku Pergi

    8:21-30 8:21-29 8:21-30 8:21 8:21

    8:22 8:22-24

    8:23-24

    8:25 8:25

    8:25b-26 8:25b-26

    Kebenaan Akan 8:27-29 8:27-29

    Memerdekakanmu

    8:30-36 8:30 8:30

    Kebenaan Akan Kebenaan Akan Yesus dan Abraham

    Memerdekakanmu Memerdekakanmu

    8:31-38 8:31-33 8:31-32 8:31-32

    0.35625 8:33-38

    Benih Abraham dan Setan 8:34-38 8:34-38

    Bapamu Si-Iblis 8:37-47

    8:39-47 8:39-47 8:39a 8:39-41a

    8:39b-41a

    8:41b 8:41b-47

    8:42-47

    106

    Aku Ada Sebelum

    Abraham

    Aku Ada Sebelum

    Abraham,

    Yesus dan Abraham

    8:48-59 8:48-59 8:48-59 8:48 8:48-51

    8:49-51

    8:52-53 8:52-56

    8:54-56

    8:57 8:57-58

    8:58

    8:59 8:59

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    LATAR BELAKANG KENASKAHAN UNTUK 7:53-8:11

    A. Yoh 7:53-8:11 bukan bagian dari Injil Yohanes yang asli.
    B. Bukti bagi bagian ini (satu kalimat dalam bahasa Yunani) diabaikan dari Injil adalah
    A. Bukti eksternal
    a. Tidak terdapat dalam naskah-naskah kuno Yunani tertua
    1) papirus - P65 (awal abad ketiga), P75 (abad ketiga)
    2) berhuruf besar - א (abad keempat), B (abad keempat), barangkali tak terdapat dalam A dan C.
    Naskah-naskah ini rusak pada bagian Yohanes ini, namun ketika sisa naskah yang ada diukur tak ada ruang yang cukup untuk menuliskan bagian ini.
    b. Banyak dari naskah kuno Yunani yang terkemudian yang mencakup bagian ini menandainya
    dengan tanda atau lambang khusus, seperti bintang, untuk menunjukkan bahwa ini tidak asli. c. Ini ditemukan dibeberapa lokasi berbeda dalam naskah-naskah kuno yang terkemudian
    1) Setelah Yoh 7:36
    2) Setelah Yoh 7:44
    3) Setelah Yoh 7:25
    4) Dalam Lukas setelah 21:38
    5) Dalam Lukas setelah 24:53

    107

    d.

    Ta

    k terdapat dalam terjemahan-terjemahan kuno

    1)

    Latin Tua

    2)

    Syria Tua

    3)

    Salinan mula-mula dari Peshitta (Syria baru)

    e. Tidak ada satupun komentar terhadap naskah ini oleh bapa-bapa Yunani (sampai abad dua belas)
    f. Naskah ini ada dalam codex D (Bezae), sebuah naskah kuno barat abad ke enam, Latin Vulgate, dan edisi-edisi Peshitta yang terkemudian.
    2. Internal evidence
    a. Kota kata dan gaya bahasanya lebih seperti Lukas daripada Yohanes. Bagian ini dalam beberapa naskah kuno Yunani ditempatkan setelah Luke 21:38 dan dalam naskah lain 24:53.
    b. Bagian ini secara total memutus konteks diskusi Yesus dengan para pemimpin Yahudi setelah
    Hari Raya Tabernakel, 7:1-52; 8:12- 59.
    c. Tak memiliki paralel dalam Injil Sinoptik
    3. Untuk diskusi teknis selengkapnya lihat buku Bruce M Metzger Komentari Kenaskahan terhadap

    Perjanjian Baru Bahasa Yunani, hal. 219-221.

    C. Catatan ini mungkin adalah tradisi lisan yang asli dari kehidupan Yesus. Namun demikian, ada banyak catatan dari kehidupan Yesus yang para penulis Injil memilih untuk tidak mencatatnya (Yoh 20:30-31). Para penulis Injil itu sendiri lah yang terilhami. Para penyalin dikemudian hari tidak berhak untuk mengikut sertakan suatu catatan kehidupan Yesus, sekalipun hal itu otentik, yang tidak dicantumkan oleh penulis asli yang terilhami tersebut. Para penulis asli itu sendirilah yang memiliki wawasan di bawah panduan Roh Kudus untu memilih, menyusun, dan mengadaptasi karya dan kata-kata dari Yesus. Bagian ini tidak asli dan, karenanya, tidak berdasarkan ilham dan seharusnya tidak dimuat dalam Alkitab kita!
    D. Saya memilih tidak mengkomentari bagian ini karena saya tidak percaya bagian ini berasal dari pena
    Yohanes dan oleh karenanya, tidak diilhami Allah (sekalipun bersifat historis).

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 8:12-20

    12Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa

    mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

    13Kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar."

    14Jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu

    tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. 15Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorangpun, 16dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku. 17Dan dalam kitab

    Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah; 18Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku." 19Maka kata mereka kepada-Nya: "Di

    manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku." 20Kata-kata itu dikatakan Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Dan tidak seorangpun yang menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba.

    8:12 “12Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak” “Orang banyak” tidak disebutkan dalam pasal ini. Nampaknya Hari Raya Tabernakel telah selesai dan Yesus masih ada di daerah bait Allah mencoba berdebat dan bersaksi kepada para pemimpin Yahudi.

    Namun demikian, sebagaimana Yesus menggunakan upacara air dari perayaan untuk menyatakan DiriNya, di bagian ini Ia menggunakan upacara lampu dari perayaan untuk menyatakan DiriNya.

    108

     “Akulah Terang” Pasal 6, 7, dan 8 sepertinya berhubungan dengan masa “pengembaraan di padang belantara” di sejarah Israel, yaitu sumber dari penggambaran yang Yesus gunakan untuk DiriNya:

    1. pasal 6 menggunakan “manna” dan “roti hidup”
    2. pasal 7 menggunakan “air” dan “air hidup”
    3. pasal 8 menggunakan “terang” dan “kemuliaan hadirat Allah (Shekinah glory).” Penggambaran mengenai Terang ini diulangi diseluruh Yohanes (lih. 1:4-5, 8-9; 3:19-21; 9:5; 12:46).
    Ada beberapa perdebatan tentang apa yang ditunjuk oleh hal ini:
    1. ketakutan jaman dahulu akan kegelapan
    2. suatu gelar bagi Allah dalam PL (lih. Maz 27:1; Yes 62:20; I Yoh 1:5)
    3. latar belakang Perayaan Hari Raya Tabernakel, penyalaan kaki dian di dalam Halaman Wanita
    4. suatu singgungan terhadap awan kemuliaan Hadirat Allah dalam masa pengembaraan di Padang Belantara yang melambangkan kehadiran Allah.
    5. gelar-gelar keMesiasan dalam PL (lih. Yes 42:6, 49:6; Luk 2:32).
    Para rabi juga menggunakan “terang” sebagai gelar bagi Mesias. Penyalaan dari lampu yang besar di dalam
    Halaman Wanita selama Perayaan Hari Raya Tabernakel adalah latar belakang yang nyata bagi pernyataan Yesus. Implikasi keMesiasan mengenai terang dan rujukan-rujukan khusus dalam 1:4,8 yang bertepatan dengan upacara di Bait Allah terus digunakan Yesus untuk menyatakan asal usulNya yang sebenarnya.
    Ini adalah satu dari tujuh pernyataan “Akulah” di dalam Yohanes (yang diikuti oleh suatu predikat)
    1. Akulah Roti Hidup (6:35,41,46,51)
    2. Akulah Terang Dunia (8:12; 9: 5; cf. 1:4,9; 12:46)
    3. Akulah Pintu dari Domba-domba 910:7,90
    4. Akulah Gembala yang Baik 910:11,140
    5. Akulah Kebangkitan dan Hidup 911:250
    6. Akulah Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan 914:60
    7. Akulah Pokok Anggur yang Benar 915:1,50
    Pernyataan-pernyataan yang unik, yang hanya ditemukan dalam Yohanes ini, menunjuk pada pribadi Yesus. Yohanes berfokus pada aspek pribadi dari keselamatan ini. Kita harus percaya kepadaNya!

     “(dari) dunia” Istilah ini menunjukkan cakupan universal dari Injil Yesus Kristus (lih. 3:16).

     “barangsiapa mengikut Aku” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE. Haruslah diingat bahwa keKristenan terutama bukanlah suatu pengakuan iman atau suatu teologia; namun lebih merupakan hubungan pribadi yang diikuti dengan suatu gaya hidup pemuridan (lih. I Yohanes 1:7).

     ”ia tidak akan berjalan dalam kegelapan” Ini adalah singgungan terhadap konsep teologis mengenai setan yang “membutakan mata dari orang yang belum ditebus” (lih. II Kor 4:4). Ada singgungan lebih lanjut terhadap ayat-ayat PL yang berbicara mengenai firman Allah seperti sebagai suatu “pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (lih. Maz 119:105).

     “Terang Hidup” Yesus memiliki kehidupan Allah dan memberikannya kepada para pengikutNya (lih. Mat

    5:14), kepada mereka yang telah diberikan Allah kepadaNya.

    8:13 “kesaksianMu tidak benar” Orang Yahudi mengklaim suatu teknikalitas bukti yang resmi (lih. Bil 35:30; Ul 17:6; 19:15-21;). Yesus telah berbicara sebelumnya terhadap penyangkalan ini (lih. Yoh 5:31ff) dan telah memberikan beberapa kesaksian. Dalam konteks ini saksiNya ialah Bapa!

    8:14,16 “jikalau. . .jikalau” kedua hal ini adalah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL, yang berarti kemampuan bahkan kemungkinan tindakan. Kebanyakan dari persyaratan diseluruh pasal 8 adalah jenis ini.

     “Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi” Yesus mempunyai ingatan yang sadar akan pra-eksistensiNya dengan Bapa, suatu pemahaman akan misiNya dan pengertian tentang prakiraan jadwal waktunya (lih. Yoh 1:1-4; 14-18; 7:28-29; 13:1; 17:5).

    109

     “Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi.” Hal ini pasti berhubungan dengan pasal 7. Mereka tidak mengetahui tempat kelahiran Yesus (lih. ay 41-42) tidak pula mereka tahu kemana Ia sedang pergi (lih. 7:34-36; 8:21). Lihat Topik Khusus: Saksi-saksi Yesus pada 1:8.

    8:15 “kamu menghakimi menurut ukuran manusia” Ini juga merupakan suatu singgungan terhadap pasal 7 (lih. ay 24).

    } “Aku tidak menghakimi seorangpun” beberapa orang melihat suatu kontradiksi di sini antara Yoh 3:17 dan

    9:39. Yesus datang bukan untuk menghakimi namun untuk memberi hidup. Dengan fakta kedatanganNya, mereka yang menolak Dia dihakimi (lih. 3:18-21).

    8:16-18 Lagi ini adalah hal dua saksi yang diperlukan dalam suatu kasus pengadilan (lih. Bil 35:30; Ul 17:6;

    9:15). Yesus dalam kata yang sangat jelas, meneguhkan kesatuanNya dengan Bapa (lih 7:29; 14:9). Lihat Topik
    Khusus: Saksi-saksi Yesus pada 1:8.

    8:19 “Dimanaka BapaMu?” Mereka masih memahami Yesus pada tingkat jasmani, hurufiah. Pikiran mereka yang penuh prasangka dan keangkuhan tertutup terhadap kebenaran (lih. ay 27).

     “Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku” Ini adalah sebuah KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL. Hal ini sering disebut “berlawanan dengan fakta.” “Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, dan kamu tidak, kamu mengenal juga BapaKu, dan kamu tidak.” Tema ini diulang dari 5:37. Tidaklah mudah untuk menarik garis besar dari Injil Yohanes karena injil ini bersifat seperti suatu permadani dengan motif yang berulang atau suatu simfoni dari melodi yang berulang.

    8:20 “dikatakan Yesus dekat perbendaharaan” Perbendaharaan tidak berlokasi di gedung yang terpisah. Tradisi kerabian mengatakan bahwa ada tiga belas wadah yang berbentuk terumpet, yang masing-masing ditandai sesuai dengan tujuan khusus persembahannya, yang terletak di Halaman Wanita (lih. Mar 12:41), di mana lampu yang besar dinyalakan selama Perayaan Hari Raya Tabernakel.

     “waktuNya belum tiba” Lihat catatan pada 2:4.

    NASKAH NASB (UPDATED): 8:21-30

    21Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 22Maka kata

    orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 23Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 24Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." 25Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 26Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia." 27Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. 28Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal- hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. 29Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." 30Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.

    8:21-22 “Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang…Apakah Ia mau bunuh diri” Pertanyaan di ay

    22 tidak mengharapkan satu jawabanpun. Sudah jelas dari konteksnya bahwa meskipun merek salah mengerti tentang pernyataanNya (lih. 7:34-36), mereka menghubungkannya dengan kematianNya. Daari Yosefus kita

    110

    mempelajari bahwa bunuh diri dihukum sebagai satu dari bagian terrendah dari Hades. Pertanyaan mereka nampaknya mengindikasikan bahwa menurut pikiran mereka Yesus seharusnya berada di tempat ini.

    8:21 “akan mati dalam dosamu” Secara hurufiah ini berbunyi “Dalam dosamu, kamu akan mati” Kata “dosa” ini berbentuk TUNGGAL dalam ay 21 dan JAMAK di ay 24. Ini menunjuk terutama pada penolakan mereka terhadap Yesus sebagai Kristus (lih. ay 24). Hal ini sungguh merupakan dosa yang tak bisa diampuni dari Injil Sinoptik. Para pemimpin menolak Yesus ditengah kehadiran terang dari firman dan tanda-tandaNya.

    8:23 “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas” Ini adalah satu lagi contoh dari dualisme vertikal Yohanes

    (lih. 7:35-36; 18:36).
    Pengkontrasan Yohanes antara DiriNya, yang berasal dari atas, dan orang Yahudi, yang dari bawah, membentuk suatu dualisme yang unik di antara Injil-injil. Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas) mengkontraskan
    kedua jaman Yahudi, jaman sekarang yang jahat dan jaman kebenaran yang akan datang. Perbedaan ini dijelaskan oleh istilah dualisme horizontal versus dualisme vertikal. Apakah Yesus mengajarkan keduanya dalam latar-latar
    belakang yang berbeda? Kemungkinan Injil Sinoptik mencatat pengajaran Yesus kepada umum, sementara
    Yohanes mencatat pengajaran yang khusus kepada para murid.

     “kamu dari dunia ini” Dunia ada dalam kekuasaan Si Jahat (lih. II Kor 4:4; Ef 2:2; & I Yoh 5:19).

    8:24 “Jikalau…tidak” Ini adalah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan tindakan.

    NASB, NKJV “kamu…percaya, bahwa Akulah Dia” NRSV, JB “percaya bahwa Akulah Dia”

    TEV “percaya bahwa ‘Aku adalah Aku’”

    NJB “percaya bahwa Akulah Dia”

    Ini adalah satu dari pernyataan trkuatdari pemahaman Yesus mengenai sifat keIllahianNya sendiri. Ia
    menggunakan gelar PL bagi YHWH (lih. “Aku” dari Kel 3:14). Ini berbeda denan pernyataan-pernyataan
    “Akulah” yang terkenal dalam Yohanes. Frasa ini tidak memiliki predikat (lih. 4:26; 6:20; 8:24,25,58; 13:19;
    18:5,6,8). Lihat Topik Khusus: Penggunaan Yohanes akan kata “Percaya” pada 2:23.

    8:25

    NASB “‘Apa yang telah kukatakan pekadamu sejak permulaan?’” NKJV “‘Cukup apa yang sudah ku katakan kepadamu sejak semula’”

    NRSV “‘Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu?’”

    TEV “‘Apa yang telah kuberi-tahukan kepadamu sejak awal-wal tadi’” NJB “‘Apa yang telah kuberi-tahukan kepadamu sejak permulaan’”

    Aslinya naskah kuno Yunani tidak memiliki spasi antar kata. Huruf-huruf Yunani ini dapat dikotak-kotakkan
    dalam tempat-tempat yang berbeda untuk mendapatkan kata-kata yang cocok dengan konteksnya. Perbedaan terjemahan ini tidak berhubungan dengan adanya variasi naskah. Berikut adalah pilihan-pilihannya:
    1. ho ti – mengapa aku harus berkata-kata kepadamu sama-sekali (NRSV)
    2. hote – aku telah mengatakannya kepadamu sejak semula (NASB, NKJV, TEV, NJB, NIV)
    3. ho ti sebagai suatu ungkapan seruan kebangsaan – bahwa aku berkata kepadamu sama selkali (NRSV)
    Ini mungkin merupakan satu dari permainan-permainan kata Yohanes bahwa kata “permulaan” digunakan dalam terjemahan Septuaginta kitab Kejadian 1:1 dan dalam Yoh 1:1. Yesus berasal dari “permulaan” dan telah
    terus-menerus mengatakan hal ini kepada mereka!

    8:26-27 Tema-tema ini diulangi dalam Yohanes untuk penekanan:

    1. Bapa mengutus Aku (lih. 3:17,34; 4:34; 5:36,38; 6:29,44,47; 7:28-29; 8:16,26,42; 10:36; 11:42; 12:49;
    14:24; 15:21; 17:3,18,21,23,25; 20:21)
    2. Bapa adalah benar (lih. 3:33; 7:28)
    3. Pengajaran Yesus berasal dari Bapa (lih. 3:11; 7:16-17; 8:26,28,40; 12:49; 14:24; 15:15).

    111

     “dunia” Lihat catatan pada 1:10.

    8:28 “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia” Ini adalah suatu singgungan PL kepada Bil 21:4-9 yang dibahas dalam Yoh 3:14. Kata ini, sebagaimana banyak kata dalam Yohanes, memiliki arti ganda. Ini bisa berarti “meninggikan” sebagaimana di kayu salib, namun ini seringkali digunakan dalam pengertian “ditinggikan” sebagaimana dalam Kis 2:33, 5:31; Flp 2:9. Yesus tahu bahwa Ia datang untuk mati (lih. Mar 10:45).

     “Anak Manusia” Ini adalah gelar pilihan Yesus sendiri karena ini tidak mengandung implikasi kemiliteran atau kebangsaan di dalam Yudaisme Kerabian. Yesus memilih sebutan ini karena kata ini menghubungkan dua konsep yaitu kemanusiaan (lih. Yeh 2:1; Ps 8:4) dan keTuhanan (lih. Dan 7:13).

    8:29 “Ia tidak membiarkan Aku sendiri” Persekutuan Yesus dengan Bapa menopang Nya (lih. 8:16; 16:32). Inilah mengapa salib sangatlah sukar (lih. Mar 15:34).

    8:30 “banyak orang percaya kepada-Nya” Ada ruang gerak yang luas dalam penggunaan kata “percaya” dalam bagian ini. Sepertinya ini menunjuk pada kedangkalan iman dari sebagian para pendengar (lih. Mat 13; Mar 4). Mereka bersedia mengakui bahwa Ia adalah Mesias berdasarkan pemahaman mereka mengenai artinya. Konteks dari 8:30-58 secara jelas menunjukkan bahwa mereka bukanlah orang-orang percaya yang sungguh (lih. 2:23-25). Dalam Yohanes ada beberapa tingkatan dari kepercayaan, tidak semuanya membawa kepada keselamatan. Lihat Topik Khusus pada 2:23.

    NASKAH NASB (UPDATED): 8:31-33

    31Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku 32dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." 33Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah

    menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"

    8:31 “Jikalau kamu tetap dalam” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti suatu kemungkinan tindakan. Penekanan pada keberlanjutan iman ini juga dinyatakan dengan jelas dalam Yoh 15. Inilah elemen yang hilang dalam proklamasi Injil evanjelikal. Firman ini adalah untuk dipercayai (lih. 5:24), ditaati, dan ditinggali. Lihat Topik Khusus: Tinggal pada I Yoh 2:10.

    TOPIK KHUSUS: KEBUTUHAN UNTUK BERTEKUN

    Doktrin Alkitab yang berhubungan dengan kehidupan KeKristenan sukar untuk diterangkan karena doktrin-
    doktrin ini disajikan dalam pasangan-pasangan dialektis khas timur. Pasangan-pasangan ini sepertinya saling bertentangan, nanmun keduanya alkitabiah. Orang-orang Kristen Dunia Barat telah cenderung untuk memilih satu kebenaran dan mengabaikan atau kurang menghargai kebenaran lawannya. Marilah saya gambarkan.
    1. Apakah keselamatan merupakan suatu keputusan awal untk percaya pada Kristus atau suatu komitmen pada pemuridan seumur hidup?
    2. Apakah keselamatan merupakan suatu pemilihan oleh anugerah dari Allah yang berkedaulatan atau tanggapan manusia terhadap penawaran Illahi yaitu untuk mempercayai dan bertobat.
    3. Apakah keselamatan, sekali diterima, tidak mungkin hilang, atau adakah kebutuhan akan kerajinan terus-
    menerus?
    Masalah ketekunan ini telah menjadi bahan perdebatab diseluruh sejarah gereja. Masalahnya diawali dengan ayat-ayat PB yang nampaknya saling bertentangan:
    1. naskah-naskah mengenai penjaminan
    a. pernyataan-pernyataan Yesus (Yoh 6:37; 10:28-29)
    b. pernyataan-pernyataan Paulus (Rom 8:35-39; Ef 1:13; 2:5,8-9; Flp 1:6; 2:13; II Tes 3:3; II Tim 1:12;
    4:18)
    c. pernyataan-pernyataan Petrus ( I Pet 1:4-5)

    112

    2. naskah-naskah mengenai kebutuhan untuk bertekun
    a. pernyataan-pernyataan Yesus (Mat 10:22; 13:1-9,24-30; 24:13; Mar 13:13; Yoh 8:31; 15:4-10; Wah
    2:7,17,20; 3:5,12,21)
    b. pernyataan-pernyataan Paulus (Rom 11:22; I Kor 15:2; II Kor 13:5; Gal 1:6; 3:4; 5:4; 6:9; Flp 2:12;
    3:18-20; Kol 1:23)
    c. pernyataan-pernyataan dari penulis kitab Ibrani (2:1; 3:6,14; 4:14; 6:11)
    d. pernyataan-pernyataan Yohanes (I Yoh 2:6; II Yoh 9)
    e. pernyataan dari Bapa (Rev. 21:7)
    Keselamatan Alkitabiah terbit dari kasih, kemurahan, dan anugerh dari Allah Trtunggal yang berdaulat. Tak ada manusia dapat diselamatkan tanpa diawali oleh Roh (lih. Yoh 6:44,65). Tuhan datang terdahulu dan
    menetapkan agenda, namun menuntut bahwa manusia menanggapi dalam iman dan pertobatan sebagai langkah awal dan secara terus berkelanjutan. Allah bekerja dengan manusia dalam suatu hubungan perjanjian. Ada hak

    dan tanggung jawabnya!

    Keselamatan ditawarkan kepada seluruh manusia. Kematian Yesus berurusan dengan masalah dosa dari makhluk ciptaan yang telah jatuh. Allah telah menyediakan suatu jalan dan meginginkan semua yang diciptakan
    dalam gambarNya untuk menanggapi kasih dan ketetapanNya dalam Yesus.
    Jika anda suka membaca lebih dalam pokok bahasan ini dari suat sudut pandang yang bukan Kalvinis, lihat:
    1. Dale Moody, The Word of Truth (Firman Kebenaran), Eerdmans, 1981 (hal. 348-365)
    2. Howard Marshall, Kept by the Power of God (Dipelihara oleh Kuasa Allah), Bethany Fellowship, 1969
    3. Robert Shank, Life in the Son (Hidup dalam Anak), Westcott, 1961
    Alkitab mengemukakan dua masalah yang berbeda dalam bidang ini: (1) menerima penjaminan sebagai surat ijin untuk hidup tak berbuah, hidup yang mementingkan diri sendiri dan (2) mendorong meeka yang berjuang dengan pelayanan dan dosa pribadi. Masalahnya ialah bahwa kelompok yang salah mengambil berita yang salah dan membangun suatu sistem teologia dari ayat-ayat alkitab yang terbatas. Beberapa orang Kristen sangat merindukan berita penjaminan, sementara yang lain memerlukan peringatan untuk berhenti! Dalam kelompok mana anda berada?

     “dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku” Yesus menekankan ketaatan gaya hidup (lih. Luk 6:46; II Yoh 9).

    8:32 “kamu akan mengetahui” Ini digunakan dalam pengertian PL mengenai “mengenal,” yang berarti

    “hubungan pribadi,” bukan dalam pengertian “kebenaran kognitif” (lih. Kej 4:1; Yer 1:5).

    8:32,40,44,45,46 “kebenaran” Inilah konsep kunci dari konteks ini. Kata ini memiliki dua konotasi: (1) kebisa- dipercayaan atau (2) kebenaran versus kepalsuan. Kedua konotasi adalah benar mengenai kehidupan dan pelayanan Yesus. Ia adalah isi dan sasaran dari Injil. Kebenaran terutama berupa pribadi! Yesus mengungkapkan pribadi Bapa. Ayat ini sering diambil keluar dari konteks dan digunakan dalam latar belakang pendidikan. Fakta- fakta, bahkan banyak fakta-fakta yang benar, tidak akan memerdekakan seseorang (lih. Pkh 1:18). Lihat Topik Khusus tentang Kebenaran pada 6:55 dan 17:3.

    8:32 “memerdekakan kamu” Orang-orang percaya merdeka dari legalisme, ritualisme, dan orientasi pada prestasi, keagamaan manusia. Namun orang-orang percaya yang merdeka ini mengikatkan diri mereka demi injil (lih. Rom 14:1-15:6; I Kor 8-10).

    8:33 “Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun” Sungguh mencengangkan betapa bisa menjadi butanya suatu keangkuhan rasial itu. Bagaimana dengan Mesir, Syria, Babilonia, Persia, Yunani, Syria dan Roma?

    113

    NASKAH NASB (UPDATED): 8:34-38

    34Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. 35Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. 36Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." 37"Aku tahu,

    bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. 38Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."

    8:34 “setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa” Yesus sedang mencoba memimpin mereka kepada realitas rohani dibalik kata-kataNya terdahulu “memerdekakan kamu” dalam ay 32, yang menurut pernyataan di ay 33 disalah mengertikan oleh mereka. Pernyataan ini berkaitan dengan tuduhan keras Yesus dalam ay 21 & 24. PengutukanNya akan para pengikut sampingan ini berpuncak di ay 44-47.

    Sebagaimana Frank Stagg menyatakan dalam Teologia Perjanjian Baru, “ironi dari kedaan buruk manusia adalah bahwa perbudakan adalah justru merupakan hasil dari upayanya untuk merdeka” (hal 32).

    8:35 Ayat ini tidak secara langsung berhubungan dengan ay 34, namun ay 36. Yesus, bukan Musa dari Yudaisme Kerabian, yang adalah anak yang benar. Hanya iman kepadaNyalah, dan bukan prestasi dari atuan dan ritual yang tak ada akhirnya, yang dapat memerdekakan seseorang (lih. ay 32).

     “tetap (selamanya)” Lihat Topik Khusus pada 6:58.

    8:36 “apabila” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berbicara mengenai kemungkinan tindakan.

    8:37 “tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku” (lih. 5:18; 7:1,19; 8:37,40; 11:53).

     “karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu” Frasa ini bisa dimengerti dalam beberapa pengertian. Suatu bantuan belajar yang sangat membantu adalah Alkitab dalam Dua Puluh Enam Terjemahan.

    1. “karena firmanKu tidak memiliki jalan yang bebas dalam kamu” - American Standard Version
    2. “tidak mendapatkan tempat berpijak dalam kamu” - Perjanjian Baru oleh Henry Alford
    3. “tidak membuat kemajuan di antara kamu” - Perjanjian Baru: Terjemahan Baru oleh James Moffatt
    4. “tidak menemukan tempat dalam kamu” - Perjanjian Baru yang Ditekankan: Terjemahan Baru oleh J. B.
    Rotherham
    5. “karena firmanKu tidak mendapatkan ruang dalam hatimu” - Ke Empat Injil oleh E. V. Rieu

    8:38 “yang (telah) Ku-lihat” Ini adalah suatu PERFECT ACTIVE INDICATIVE yang berhubungan dengan pra- eksistensi Yesus dan persekutuan dengan Bapa saat ini (lih. ay 40,42).

    NASKAH NASB (UPDATED): 8:39-47

    39Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh

    Abraham. 40Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan

    kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. 41Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah." 42Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. 43Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku. 44Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. 45Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku. 46Siapakah di antaramu yang

    114

    membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku? 47Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah."

    8:39 “Bapa kami ialah Abraham” Yesus meneguhkan keturunan mereka secara jasmani dari Abraham namun menunjukkan bahwa mereka memiliki ciri sifat-sifat keluarga dari setan. (lih. ay 38,44). Suatu hubungan iman pribadi, dan bukan identitas rasial lah yang membuat orang Yahudi benar dengan Allah (lih. Ul 6:5,13; Rom 2:28-

    29; 9:6).
    “Jikalau” Ini adalah suatu KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL dalam bentuknya (dalam anak kalimat - PRESENT ACTIVE INDICATIVE dengan ei) namun ini bisa berfungsi sebagai suatu SECOND CLASS CONDITIONAL (lih. ay 19 & 42). Variasi naskah kuno Yunani berupaya untuk menghilangkan bentuk kondisional campuran ini dengan mengubah kata kerja pertamanya menjadi suatu IMPERFECT. Jika demikian, kalimat ini berbunyi, “Jika kamu adalah anak-anak Abraham, padahal bukan, maka kamu akan mengerjakan apa yang Abraham kerjakan, dan kamu tidak meengerjakannya.”

    8:40 “seorang” Yesus tidak hanya mengerti DiriNya sebagai wakil YHWH, yang sejajar dalam hakikat keIllahian dengan YHWH, namun juga sebagai manusia sesungguhnya. Penegasan ini menyangkal penegasan dari guru-guru palsu aliran gnostik mengenai dualisme kekal antara hal-hal rohani dan jasmani (lih. I Yoh 1:1-4;

    4:1-4).

    8:41

    NASB, NKJV “‘Kami tidak dilahirkan dari zinah’” NRSV “‘Kami bukan anak yang tidak sah’” TEV “‘Kami benar-benar anak-anak’”

    NJB “‘Kami tdak dilahirkan secara tidak sah’”

    Ini mungkin dihubungkan dengan tuduhan dari ay 48 (“Engkau adalah orang Samaria”). Sepertinya orang
    Yahudi menegaskan bahwa Yesus adalah anak yang tidak sah, bukan orang Yahudi sepenuhnya. Sumber-sumber kerabian yang kemudian mngatakan bahwa Yesus berayahkan seorang tentara Romawi.

     “bapa kami satu, yaitu Allah” Pernyataan ini mencerminkan monoteisme dari PL (lih. Ul 4:35,39; 6:4-5) yang dinyatakan dalam istilah kebapaan (lih. Ul 32:6; Yes 1:2; 63:16; 64:8). Disilah dilemanya: Para pemimpin Yahudi ini meneguhkan keesaan Allah (lih. Ul 6:4-5) dan bahwa ketaatan pada Hukum Musa membawa hubungan yag benar dengan Allah (lih. Ul 6:1-3,17,24-25). Yesus datang mengklaim adalah satu dengan Allah! Yesus menklaim bahwa status yang benar dengan Allah didasarkan bukan pada prestasi melakukan Hukum, namn pada iman pribadi di dalam Nya. Kebingungan dan keengganan mereka dapatlah dimengerti, namun di sini lah tempat di mana wawasan dari Roh dan perbuatan besar Yesus membawa iman!

    8:42 “Jikalau” Ini adalah suatu KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL yang disebut “berlawanan dengan kenyataan.” “Jika Allah adalah Bapamu, yang kenyataannya Dia bukan, kamu akan mengasihiku, dan nyatanya kamu tidak mengasihi aku.” (lih. ay 47).

    8:43 “Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku” ini menunjuk pada kemampuan memahami dan menerima secara rohani. Mereka tidak memiliki telinga rohani (lih. Yes 6:9-10; Mat 11:15; 13:9,15-16,43; Mar

    4:9,23; 7:16; 8:18; Luk 8:8; 14:35; Kis 7:51; 28:26-27).

    8:44 “Iblislah yang menjadi bapamu” Betapa merupakan suatu pernyataan yang mengejutkan kepada para pemimpin agama di jamanNya (lih. ay 47). Konsep berbagi sifat kekeluargaan ini dinyatakan dalam suatu ungkapan Ibrani “anak dari…” (lih. Mat 13:38; Kis 13:10; I Yoh 3:8,10).

    115

     “pembunuh manusia sejak semula” Ini tidak dimaksudkan untuk mengisyaratkan kekekalan dari kejahatan, namun ini mencerminkan konsep kematian rohani Adam dan Hawa oleh si pelaku yaitu roh dusta yang merasuki seekor ular (lih. Kej 3).

    8:46 “46Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa” Dalam konteks hal ini menunjuk pada kesaksian palsu. Setan berdusta, namun Yesus berkata benar. Yesus mengundang para pemimpin Yahudi ini untuk menyangkal pernyataan atau pengajaranNya, membuktikan bahwa Ia salah! Dalam konteks ini pernyataan ini sepertinya tidak berhubungan dengan ketidak berdosaan Yesus sebagai suatu doktrin teologis.

    Dalam Yohanes “dosa” lebih merupakan suatu prinsip kejahatan dalam suatu dunia yang jatuh dalam pemberontakan melawan Allah daripada merupakan suatu tindakan dosa tertentu. Dosa adalah segala sesuatu

    yang Yesus bukan atau tidak perbuat! “Dosa” yang tertinggi adalah tidak percaya (lih. 16:9).

    NASKAH NASB (UPDATED): 8:48-59

    48Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?" 49Jawab Yesus: "Aku tidak kerasukan setan, tetapi Aku menghormati Bapa-Ku dan kamu tidak menghormati Aku. 50Tetapi Aku tidak mencari hormat bagi-Ku: ada Satu yang mencarinya dan Dia juga yang menghakimi. 51Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya." 52Kata orang-orang Yahudi

    kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. 53Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?" 54Jawab Yesus: "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa- Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, 55padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. 56Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." 57Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" 58Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." 59Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

    8:48 “Engkau orang Samaria dan kerasukan setan” Ada kemungkinan bahwa arti sebenarnya dicerminkan dalam bahasa Aram dibalik istilah “Samaria,” yang berarti “pimpinan iblis-iblis.” Yesus berbicara bahasa Aram. Jika ini benar hal ini cocok dengan tuduhan tetap oleh para pemimpin agama bahwa kuasa Yesus berasal dari sumber adi kodrati yang jahat. Mungkin juga mengatakan bahwa seseorang kerasukan setan berarti mereka berdusta (lih. ay 52).

    Jika atinya ialah “Samaria,” maka mereka menyatakan bahwa Yesus adalah sesat dan juga bukan orang
    Yahudi sejati (Abraham bukanlah bapaNya). “Samaria” adalah suatu istilah celaan dan kejijikan.

     “hormat bagi-Ku” Lihat catatan pada 1:14.

    8:51,52 “Barangsiapa. . .barangsiapa” Kedua hal ini adalah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan tindakan. Perhatikan ketaatan dikaitkan dengan iman (lih. 14:23; 15:20; 17:6).

     “ia tidak akan mengalami maut” Ini adalah suatu DOUBLE NEGATIVE yang keras. Ini secara nyata menunjuk pada kematian rohani (lih. ay 21,24), bukan kematian jasmani (lih. 5:24; 6:40, 47; 11:25-26). Ini bisa menunjuk pada ketakutan akan kematian (lih. I Kor 15:54-57).

    8:52 Ini menunjukkan bahwa mereka menyalah mengertikan pernyataan Yesus (lih. ay 51). Mereka mengambilnya untuk menghubungkan Abraham dengan para nabi.

    116

    8:53 Pertanyaan ini mengharapkan jawaban “tidak”.

     “dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu” Inilah masalah tepatnya! Yesus menyatakan kesimpulannya secara jelas dalam ay 54 dan 58 dan mereka mencoba untuk merajamNya dengan batu karena alasan menghujat. (lih. ay 59).

    8:54 “jikalau” Satu lagi KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang artinya kemungkinan tindakan.

     “memuliakan” Ini digunakan di sini dalam pngertian hormat (lih. Rom 1:21; I Kor 12:26).

    8:55 “mengenal. . .mengenal” kata bahasa Inggris menterjemahkan dua kata Yunani dalam ayat ini, ginōskō and oida, yang sepertinya dalam konteks ini bersinonim (lih. 7:28-29). Yesus mengenal Bapa dan menyatakanNya kepada para pengikutNya. Dunia (bahkan orang Yahudi) tidak mengenal Bapa (lih. 1:10; 8:51; 10:3; 17:25).

    8:56 “Abraham bapamu” Ini adalah suatu pernyataan yang mengejutkan. Yesus menjauhkan diriNya dari “orang Yahudi,” “hukum Taurat” (lih. 8:17), “Bait Allah” dan bahkan nenek moyangnya Abraham. Ada suatu batas yang jelas dari Perjanjian Lama!

     “bersukacita…. melihat hari-Ku” Ini adalah sebuah AORIST MIDDLE INDICATIVE. Berapa banyak yang Abraham pahami tentang Mesias? Beberapa terjemahan menerjemahkan ini dalam pengertian masa depan. Pilihan-pilihani ini diambil dari Alkitab dalam Dua Puluh Enam Terjemahan.

    1. “bersuka ria karena ia akan melihat” – Perjanjian Baru yang Ditekankan: Terjemahan Baru oleh J. B.
    Rotherham
    2. “bersuka karena ia akan melihat hari ku” Revised Standard Version
    3. “amat sangat bergembira dalam kemungkinan akan melihat – Perjanjian Baru gaya Berkeley oleh Gerrit
    Verkuyl
    4. “melihat kedatanganku” – Perjanjian Baru: Terjemahan Amerika oleh Edgar J. Goodspeed
    5. “merasa senang untuk mengetahui hari Ku” – Perjanjian Baru dalam Bahasa Masa Kini oleh William F.
    Beck
    Juga, Kamus Analitis Yunani yang telah Direvisi suntingan Harold K. Moulton menyebutkan kata-kata kerja sesuai dengan arti “seteliti mungkin” dari penggunaan Septuaginta (hal. 2).

     “ia telah melihatnya dan ia bersukacita” Ini menujujk pada satu dari dua hal: (1) bahwa Abraham, dalam masa hidupnya, mempunyai penglihatan tentang Mesias (lih. II Esdras 3:14) atau (2) bahwa Abraham hidup (di surga) dan sadar akan karya Mesias di bumi (lih. Ibr 11:13).

    8:58 “sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” Ini adalah suatu penghujatan bagi orang Yahudi dan mereka mencoba untuk merajam Yesus dengan batu (lih. Kel 3:12, 14). Mereka mengerti sepenuhnya apa yang Ia katakan, yang adalah, bahwa Ia merupakan Tuhan yang ada sebelumnya (lih. 4:26; 6:20; 8:24,28,54-59; 13:19;

    18:5,6,8).

    8:59 Ini adalah satu dari ayat-ayat yang telah menyebabkan para penafsir untuk berspekulasi atas apakah (1) ini adalah suatu mujizat (lih. Luk 4:30 dan tambahan kenaskahan di sini) atau (2) bahwa Yesus menyelinap di antara orang banyak karena Ia nampak serupa dengan semua orang Yahudi lain yang hadir.

    Ada penjadwalan waktu Illahi. Yesus tahu bahwa ia datang untuk mati dan Ia tahu bagaimana, kapan, dan dimana. “waktuNya belum tiba”!

    117

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Apakah Yoh 7:53-8:11 suatu bagian asli dari Injil Yohanes?
    Mengapa atau mengapa tidak?
    2. Apa latar belakang dari pernyataan Yesus “Akulah Terang Dunia”?
    3. Mengapa orang Farisi sedemikian antagonistik terhadap Yesus?
    4. Terangkan penggunaan istilah “percaya” dalam ay 30 dalam sudut pandang konteks yang mengikutinya.

    118

    YOHANES 9

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Penyembuhan Seorang Seorang Buta Sejak Lahir Yesus Menyatakan Diri Yesus Menyembuhkan Penyembuhan Seorang

    Buta Sejak Lahir Menerima Penglihatan sebagai Terang Hidup Seoang Buta Sejak Lahir Buta Sejak Lahir

    9:1-12 9:1-12 9:1-12 9:1-2 9:1-5

    9:3-5

    9:6-7 9:6-7

    9:8 9:8-12

    9:9a

    9:9b

    9:10

    9:11

    9:12a

    9:12b

    Orang Farisi Menyelidiki Orang Farisi Mengucilkan Orang Farisi Menyelidiki

    Kesembuhan Tersebut Orang Yang Disembuhkan Kesembuhan Tersebut

    9:13-17 9:13-34 9:13-17 9:13-15 9:13-17

    9:16a

    9:16b

    9:17a

    9:17b

    9:18-23 9:18-23 9:18-19 9:18-23

    9:20-23

    9:24-34 9:24-34 9:24 9:24-34

    9:25

    9:26

    9:27

    9:28-29

    9:30-33

    9:34

    Kebutaan Rohani Penglihatan dan Kebutaan Kebutaan Rohani yang Sesungguhnya

    9:35-39 9:35-41 9:35-41 9:35 9:35-39

    9:36

    119

    9:37

    9:38

    9:39

    9:40-41 9:40 9:40-41

    9:41

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL TERHADAP AYAT 1-41

    A. Menyembuhkan orang buta, mujizat yang sangat sering terjadi dalam pelayanan Yesus, dilakukan dalam beberapa teknik yang berbeda.
    B. Penyembuhan orang buta adalah tanda keMesiasan (lih. Yes 29:18; 35:5; 42:7; Mat 11:5). Arti penting dari penyembuhan-penyembuhan ini terlihat dalam konteks pernyataan Yesus yang mengikuti bahwa Ia adalah Terang Dunia (lih. 8:12 & 9:5).
    C. Pasal ini adalah sebuah perumpamaan yang ditindakkan mengenai kebutaan dari seseorang dan kebutaan rohani orang-orang Farisi. (lih. ay 39-41; Mat 6:23).

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 9:1-12

    1Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. 2Murid-murid-Nya bertanya

    kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" 3Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan- pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. 4Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. 5Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia." 6Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi 7dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek. 8Tetapi tetangga-

    120

    tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?" 9Ada yang berkata: "Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata: "Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata: "Benar, akulah itu." 10Kata mereka kepadanya: "Bagaimana matamu menjadi melek?" 11Jawabnya: "Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat." 12Lalu mereka berkata kepadanya: "Di manakah Dia?" Jawabnya: "Aku tidak tahu."

    9:1 “buta sejak lahir” Ini adalah satu-satunya contoh dari penyembuhan jenis ini. Tidak ada kemungkinan kecurangan.

    9:2 “murid-muridNya@ Ini adalah penyebutan pertama kalinya tentang murid-muridNya sejak pasal 6. Ini bisa menunjuk pada (1) murid-murid orang Yudea yang disebutkan di pasal 7:3 atau (2) ke dua belas murid.

     “siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Pertanyaan ini telah melahirkan banyak diskusi teologis. Kita harus menafsirkannya dalam sudut pandang Yudaisme, bukan agama-agama Timur. Ada beberapa kemungkinan: (1) ini menunjuk pada dosa pra natal yang diteorikan para rabi dari Kej 25:22; (2) ini menunjuk pada dosa-dosa orang tua atau leluhur (lih. Kel 20:5; Ul 5:9); atau (3) ini menunjuk pada hubungan antara dosa dengan penyakit, sangat umum dalam teologia kerabian (lih. Yak 5:15-16; Yoh 5:14).

    Ini tidak ada hubungannya dengan teologia siklus timur yaitu reinkarnasi atau roda karma. Ini adalah suatu latar belakang Yahudi. Untuk diskusi yang baik mengenai pokok ini lihat buku James W. Sire Pembelokan Kitab Suci, hal. 127-144.

    9:3 Ayat ini memberikan jawaban Yesus kepada pertanyaan para murid dalam ay 2. Beberapa kebenaran- kebenaran diisyaratkan: (1) dosa dan penyakit tidak secara otomatis dikaitkan, dan (2) masalah-masalah sering justru memberikan kesempatan bagi berkat Allah.

    9:4 “Kita Aku” Kata-kata ganti ini nyata-nyata tidak saling bersetuju. Beberapa naskah Yunani telah mengganti sata atau yang lainnya untuk mewujudkan persetujuan ketatabahasaan. Kata-kata ini sepertinya mencerminkan posisi teologis sebagaimana Yesus adalah terang dunia, kita mencerminkan cahaya itu dalam hari- hari kita sendiri (lih. Mat 5:14).

     “akan datang malam” Suatu perbandingan dengan ay 5 menunjukkan bahwa hal ini secara nyata bersifat penggambaran. Malam bisa mewakili (1) kedatangan penghakiman, (2) suatu periode kesempatan ditutup, atau (3) penolakan dan penyaliban Yesus.

    9:5 “Akulah Terang dunia” Yohanes sering menggunakan “terang” dan “kegelapan” sebagai penggambaran dari realita-realita rohani. Yesus sebagai “terang dunia” (lih. 1:4-5, 8-9; 3:17-21; 8:12; 9:5; 12:46) bisa mencerminkan implikasi-implikasi keMesiasan PL (lih. Yes 42:6; 49:6; 51:4; 60:1,3). Lihat catatan pada 8:12.

    9:6 “mengaduk ludahnya itu dengan tanah” Ludah adalah ramuan obat Yahudi. Tidak boleh digunakan pada hari Sabat (lih. ay 14). Injil mencatat tiga contoh penggunaan ludah oleh Yesus (lih. Mar 7:33; 8:23; dan di sini). Dengan menggunakan metode penyembuhan yang bisa diterima, bahkan diharapkan, Yesus secara fisik mendorong iman orang ini.

    9:7 “kolam Siloam” Siloam berarti “Dia yang telah diutus.” Kolam ini digunakan dalam ritual dari Perayaan Tabernakel. Istilah “diutus” ni berhubungan dengan fakta bahwa air kolam dipipakan dari mata air Gihon, yang terletak di luar tembok kota Yerusalem. Para rabi menghubungkan kata “diutus” dengan implikasi keMesiasan.

     “membasuh” Ini adalah tindakan imannya. Ia bertindak atas firman Yesus! Namun belum merupakan “iman yang menyelamatkan” (lih. ay 11,17,36,38). Iman adalah suatu proses. Dari semua Injil, Injil Yohanes

    121


    menyatakan “tingkatan” iman. Pasal 8 menunjukkan suatu kelompok yang “percaya” namun bukan untuk keselamatan (lih. Mat 4; Mar 13; perumpamaan tanah).

    TOPIK KHUSUS: BENTUK KATA KERJA YUNANI YANG DIGUNAKAN UNTUK KESELAMATAN

    Keselamatan bukanlah suatu produk, tetapi suatu hubungan. Ini tidak berakhir ketika seseorang mempercayai
    Kristus; ini justru baru mulai! Ini bukan suatu polis asuransi kebakaran, ataupun suatu tiket ke surga namun suatu kehidupan serupa Kristus yang bertumbuh.
    KESELAMATAN SEBAGAI SUATU TINDAKAN YANG TELAH SELESAI (AORIST)

    - Kisah 15:11

    - Roma 8:24

    - II Timotius 1:9

    - Titus 3:5

    - Roma 13:11 (menggabungkan AORIST dengan suatu orientasi FUTURE) KESELAMATAN SEBAGAI SUATU STATUS KEBERADAAN (PERFECT)

    - Efesus 2:5,8

    KESELAMATAN SEBAGAI SUATU PROSES YANG BERKELANJUTAN (PRESENT)

    - I Korintus 1:18; 15:2

    - II Korintus 2:15

    KESELAMATAN SEBAGAI SUATU PENYEMPURNAAN DI MASA DEPAN (FUTURE dalam BENTUK KATA KERJA atau konteks)

    - Roma 5:9,10; 10:9,13

    - I Korintus 3:15; 5:5

    - Filipi 1:28; I Tesalonika 5:8-9

    - Ibrani 1:14; 9:28

    - (Diisyaratkan dalam Mat 10:22, 24:13; Mar 13:13)

    9:8 “tetangga-tetangganya” Ada tiga kelompok yang disebutkan dalam pasal ini sebagai memikul kesaksian dari mujizat ini: (1) tetangga-tetangganya (ay 8); (2) orang itu sendiri (ay 11); dan (3) orang tuanya (ay 18). Ada ketidak-setujuan diantara para tetangga, sebagaimana terjadi di antara orang Farisi, mengenai penyembuhan ini.

     “Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?” Pertanyaan Yunani ini mengharapkan jawaban “ya”.

    9:9 “akulah itu” Ini adalah ungkapan Yunani yang sama dengan yang digunakan Yesus dalam 4:26; 6:20;

    8:24,28,58; 13:19; 18:5,6,8. Konteks ini menunjukkan bahwa bentuk ini tidak secara otomatis memiliki konotasi- konotasi Illahi. Ada kemenduaan yang hampir sama dalam istilah kurios yang digunakan dalam ayat 36 (tuan) dan
    38 (Tuhan) dari pasal ini.

    9:11-12 Percakapan ini menunjukkan bahwa kesembuhan orang ini tidak dengan segera melibatkan keselamatan rohani. Iman orang ini berkembang melalui pertemuannya dengan Yesus (lih. ay 35).

    NASKAH NASB (UPDATED): 9:13-17

    13Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. 14Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat. 15Karena itu orang-

    orang Farisipun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya: "Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat." 16Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu: "Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat." Sebagian pula berkata: "Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?" Maka timbullah pertentangan di antara mereka. 17Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: "Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?" Jawabnya: "Ia adalah seorang nabi."

    122

    9:13 “mereka” Ini pasti menunjuk pada para tetangga tersebut.

     “orang Farisi” Para pemimpin Yahudi disebut dengan dua macam istilah dalam Yohanes. Merka biasanya dirujuk sebagai “orang Yahudi” (lih. ay 18, 22). Namun demikian, dalam pasal ini mereka disebut orang Farisi dalam ay 13, 15, 16, dan 40.

    9:14 “14Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat.” Aturan-aturan dari para pemimpin Yahudi (Tradisi Lisan yang dikodifikasikan dalam Talmud) berpatokan atas kebutuhan orang ini (lih. 5:9; 9:16; Mat 23:24). Ini hampir-hampir sepertinya Yesus bertindak pada hari Sabat secara sengaja untuk maksud membuka suatu dialog teologis dengan para pemimpin ini. Lihat catatan pada 5:9.

    9:16 Orang Farisi mungkin telah mendasarkan penghakiman mereka akan Yesus atas Ul 13:1-5.

     “timbullah pertentangan di antara mereka” Yesus selalu menyebabkan hal ini (lih. 6:52; 7:43; 10:19; Mat

    10:34-39).

    9:17 “Ia adalah seorang nabi” Pasal ini menunjukkan perkembangan dari iman orang ini (lih. ay 36, 38).

    NASKAH NASB (UPDATED): 9:18-23

    18Tetapi orang-orang Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru dapat melihat lagi, sampai mereka memanggil orang tuanya 19dan bertanya kepada mereka: "Inikah anakmu, yang kamu katakan bahwa ia lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?" 20Jawab orang tua itu: "Yang kami tahu ialah, bahwa dia ini anak kami dan bahwa ia lahir buta, 21tetapi bagaimana ia

    sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri." 22Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan. 23Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: "Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri."

    9:22-23 “setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias” Ini adalah suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan tindakan. Orang tuanya takut terhadap para pemimpin. Ada beberapa saksi-saksi yang mengesahkan penyembuhan ini: (1) tetangga-tetangganya (ay 8-10); (2) orang itu sendiri (ay 11-


    17, 24-33), dan (3) orang tuanya (ay 18-23).

    TOPIK KHUSUS: PENGAKUAN

    A. Ada duan bentuk dari kata Yunani yang sama yang digunakan untuk pengakuan atau pernyataan,

    homolegeō and exomologeō. Kata majemuk yang digunakan dalam Yakobus berasal dari homo – yang sama, legō, berbicara, dan ex, berasal dari. Arti dasarnya adalah berkata hal yang sama atau bersetuju dengan. Kata ex ditambahkan kepada gagasan deklarasi kepada umum.

    B. Terjemahan Bahasa Inggris dari kelompok kata ini adalah
    1. memuji
    2. menyetujui
    3. mendeklarasikan
    4. menyatakan
    5. pengakuan
    C. Kelompok kata ini sepertinya dua penggunaan yang berlawanan
    1. memuji (Allah)
    2. mengakui dosa
    Hal ini mungkin telah dikembangkan dari pengertian manusia mengenai kekudusan Allah dan keberdosaannya sendiri. Mengakui satu kebenaran berarti mengakui keduanya.

    123

    D. Penggunaan PB dari kelompok kata ini adalah
    1. berjanji (lih. Mat 14:7; Kis 7:17)
    2. bersetuju atau persetujuan mengenai sesuatu (lih. Yoh 1:20; Luk 22:6; Kis 24:14; Ibr 11:13)
    3. memuji (lih. Mat 11:25; Luk 10:21; Rom 14:11; 15:9)
    4. menyetujui
    a. seseorang (lih. Mat 10:32; Luk 12:8; Yoh 9:22; 12:42; Rom 10:9; Flp 2:11; I Yoh 2:25; Wah 3:5)
    b. suatu kebenaran (lih. Kis 23:8; II Kor 11:13; I Yoh 4:2)
    5. membuat pernyataan kepada umum mengenai (pengertian hukum yang dikembangkan ke dalam penegasan keagamaan, lih. Kis 24:14; I Tim 6:13)
    a. tanpa pengakuan akan kesalahan (lih. I Tim 6:12; Ibr 10:23)
    b. dengan pengakuan akan kesalahan (lih. Mat 3:6; Kis 19:18; Ibr 4:14; Yak 5:16; I Yoh 1:9)

    9:22 “akan dikucilkan (dikeluarkan dari sinagoga)” Nyatalah bahwa orang tua orang itu takut dikucilkan (lih.

    7:47-49). Prosedur ini mungkin kembali kepada Ezra (lih. 10:8). Kita mengetahui dari tulisan-tulisan kerabian bahwa ada tiga macam pengucilan: (1) untuk satu minggu; (2) untuk satu bulan; atau (3) untuk seumur hidup.
    “mengaku” Ini adalah suatu kata majemuk (A”suka” dan “berbicara”). Ini digunakan untuk secara umum mengaku atau menyatakan secara terbuka. Di sini ini menunjuk pada kepercayaan dalam Yesus sebagai Mesias.

     “(ia) harus dikucilkan” (lih. 12:42; 16:2).

    NASKAH NASB (UPDATED): 9:24-34

    24Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: "Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa." 25Jawabnya:

    "Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat." 26Kata mereka kepadanya: "Apakah yang diperbuat-Nya padamu? Bagaimana Ia memelekkan matamu?" 27Jawabnya: "Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya; mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?" 28Sambil mengejek mereka berkata kepadanya: "Engkau murid orang itu tetapi kami murid-murid Musa. 29Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang." 30Jawab orang itu kepada mereka: "Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku. 31Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak- Nya. 32Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta. 33Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa."

    34Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.

    9:24 “Katakanlah kebenaran di hadapan Allah (beri Kemuliaan bagi Allah)” Ini adalah suatu rumusan pengambilan sumpah untuk menjamin kejujuran (lih. Yosua 7:19).

    9:25 Jawaban ini pasti menunjuk pada ay 16. Orang ini tidak ingin mendebatkan teologia, namun menyatakan hasil dari perjumpaannya dengan Yesus.

    9:27 “Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?” bentuk ketatabahasaan Yunani ini mengharapkan jawaban “tidak”, namun penanyaan pertanyaan itu sendiri merupakan suatu ironi yang tajam dan menunjukkan akal dari si pengemis buta ini.

    9:28a “engkau murid Orang itu” Adasuatu pertanyaan yang sungguh-sungguh sampai pada titik apa di pasal ini orang ini menjadi seorang percaya. Pada awalnya sepertinya penyembuhan oleh Yesus ini tidak dihubungkan dengan iman orang ini didalam Dia sebagai Mesias; hanya diwaktu kemudian Yesus menghadapkannya dengan

    124

    klaim-klaim keMesiasan (lih. ay 36-38). Episode ini menunjukkan bahwa penyembuhan jasmani tidak selalu membawa keselamatan.

    9:28b-29 Ini menunjukkan kesulitan yang dihadapi oleh para pemimpin agama. Mereka mencoba untuk menyamakan rincian, penafsiran khusus dari Tradisi Lisan (Talmud) dengan perwahyuan yang terilhami kepada Musa. Mata mereka dibutakan oleh prasangka-prasangka teologis mereka (lih. Mat 6:23).

    9:30 “Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku” Ini adalah satu lagi contoh dari akal yang tajam dan ironi yang menggigit dari si pengemis buta ini pada saat menyangkal logika dari orang-orang Farisi.

    9:31-33 Orang buta yang tak berpendidikan ini memiliki teologia yang lebih baik dan konsisten daripada para pemimpin agama tersebut!

    9:33 “Jikalau” Ini adalah sebuah KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL yang disebut “berlawanan dengan fakta.” Ini harus dipahami sebagai, “Jika orang ini tidak datang dari Allah, yang kenyataannya datang dari Allah, maka Ia tidak akan bisa melakukan hal-hal semacam ini, yang kenyataannya Ia lakukan.”

    9:34 “Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa” Menarik untuk dicatat bahwa Yudaisme Kerabian tidak memilik konsep “dosa asal” (lih. Ayb 14:1. 4: Maz 51:5). Kejatuhan dari Kej 3 sama sekali tidak ditekankan dalam Yudaisme Kerabian. Orang Yahudi menyatakan bahwa ada suatu itikad baik dan buruk (yetzer) di dalam setiap manusia. Para Farisi ini sedang menyatakan bahwa kesaksian dan logika dari orang yang disembuhkan ini tidak sah karena ia nyata-nyata adalah seorang pendosa dengan bukti lahir buta.

     “mereka mengusir dia keluar” Secara hurufiah ini berarti “mereka melemparkannya keluar.” Rujukannya ialah dari (1) keanggotaan dan kehadirannya dalam sinagoga setempat atau (2) pengusiran dari pertemuan. Dalam konteks ini #2 sepertinya lebih cocok.

    NASKAH NASB (UPDATED): 9:35-41

    35Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?" 36Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya." 37Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!" 38Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah- Nya. 39Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta." 40Kata-kata itu

    didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: "Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?" 41Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu."

    9:35

    NASB, NRSV,

    TEV, NJB “‘Percayakah engkau kepada Anak Manusia?’” NKJV “‘Percayakah engkau kepada Anak Allah?’”

    Naskah kuno Yunani berhuruf besar A memiliki “Anak Allah,” tetapi P66, P75, א, B, D memiliki “Anak
    Manusia.” Dari penggunaan Yohanes dan bukti dari naskah kuno “Anak Manusia” jauh lebih tepat, dan mungkin adalah asli. Pertanyaan ini secara ketatabahasaan mengharapkan jawaban “ya”.

    9:36

    NASB, NKJV, “Tuhan” NRSV, TEV,

    NJB “Tuan”

    125

    Kita dapat melihat pengembangan teologis mengenai iman dari orang ini didalam pasal ini, seiring dengan pergerakan orang ini dari memanggil Yesus: (1) seorang manusia (ay 11); (2) menjadi seorang nabi (ay 17); (3) menjadi suatu sebutan terhormat “Tuan” (ay 36); (4) menjadi “Tuhan,” dalam penggunaan teologis sepenuhnya dari kata ini (ay 38). Kata Yunani yang sama digunakan dalam ay 36 dan 38. Hanya konteks yang bisa menentukan konotasinya. Lihat Topik Khusus: Nama-nama bagi Tuhan pada 6:20.
    9:38 Ini adalah klimaks dari catatan ini sejauh mengenai keselamatan dari orang yang disembuhkan tersebut. Mengejutkan bahwa ayat ini hilang dari beberapa naskah kuno Yunani (P75, א, W) dan Diatessaron (suatu kombinasi awal dari ke empat Injil). Ini memang mengandung dua istilah yang langka: (1) frasa “kataNya” hanya muncul di sini dan 1:23, dan (2) istilah “ia sujud menyembah” hanya muncul di sini di Yohanes. Hal ini disertakan dalam kebanyakan terjemahan moderen.

    9:39 “Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi” Ini sepertinya sejalan dengan 5:22, 27 yang berbicara mengenai penghakiman akhir jaman (eskatologis). Namun demikian, ini sepertinya mempertentangkan 3:17-21 dan 12:47, 48. Ini dapat di selesaikan oleh fakta bahwa Yesus datang untuk maksud penebusan, namun manusia yang menolak penawaranNya secara otomatis menghakimi diri mereka sendiri.

     “supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta” Ini adalah suatu penggenapan ganda dari nubuatan khususnya dari Yesaya: (1) Orang Israer yang angkuh tidak akan mengerti berita Allah (lih. Yes 6:10, 42:18-19; 43:8; Yer 5:21; Yeh 12:2); (2) orang miskin, terbuang, sakit jasmani yang mau bertobat dan merendahkan diri akan mengerti (lih. Yes 29:18; 32:3-4; 35:5;

    42:7, 16). Yesus adalah terang dunia bagi semua yang memilih untuk melihat (lih. 1:4-5, 8-9).

    9:40 “Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?” Sintaksis Yunani ini mengharapkan jawaban “tidak” (lih. Mat 15:14; 23-24). Ayat-ayat terakhir ini menunjukkan bahwa pasal ini adalah suatu pemeranan dari perumpamaan kebutaan rohani yang tak bisa disembuhkan (dosa ketidak percayaan yang tak dapat diampuni), dan kebutaan jasmani yang bisa disembuhkan!

    9:41 Ayat ini menyatakan suatu kebenaran umum (lih. 15:22,24; Rom 3:20; 4:15; 5:13; 7:7,9).

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Apakah pasal ini berurusan terutama dengan penyembuhan jasmani atau penyembuhan rohani? Kebutaan jasmani atau kebutaan rohani?
    2. Bagaimana orang ini bisa berdosa sebelum ia dilahirkan?
    3. Pada titik apa dalam pasal ini orang ini menerima keselamatan?
    4. Apakah Yesus datang ke dalam dunia untuk menghakimi dunia atau menyelamatkan dunia?
    5. Terangkan latar belakang dari istilah “Anak Manusia.”
    6. Sebutkan titik-titik ironi dalam tanggapan dari orang buta ini kepada para pemimpin Yahudi.

    126

    YOHANES 10

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    JB

    Perumpamaan tentang Yesus Gembala yang Yesus, Gembala yang Perumpamaan tentang Gembala yang Baik

    Kandang Domba Benar Memberikan HidupNya Gembala

    10:1-6 10:1-6 10:1-6 10:1-5 10:1-5

    10:6 10:6

    Yesus Gembala yang Baik Yesus Gembala yang Baik Yesus Gembala yang Baik

    10:7-18 10:7-21 10:7-10 10:7-10 10:7-18

    10:11-18 10:11-16

    10:17-18

    10:19-21 10:19-21 10:19-20 10:19-21

    0.43125

    Yesus Ditolak oleh Orang Gembala Mengenal Yesus Ditolak Yesus mengklaim sebagai

    Yahudi DombaNya Anak Allah

    10:22-30 10:22-30 10:22-30 10:22-24 10:22-30

    Upaya yang Baru untuk 10:25-30

    Merajam Yesus dengan

    Batu.

    10:31-39 10:31-39 10:31-39 10:31-32 10:31-38

    10:33

    10:34-38

    0.44375 0.44375

    Orang Percaya Di seberang Yesus Mundur ke seberang

    Yordan Sungai Yordan

    10:40-42 10:40-42 10:40-42 10:40-42 10:40-42

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.

    127

    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 10:1-6

    1”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; 2tetapi

    siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. 3Untuk dia penjaga membuka pintu dan

    domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. 4Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. 5Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." 6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka

    10:1 “Sesungguhnya” Lihat catatan pada 1:49.

     “tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok” Perhatikan ada beberapa di dalam kandang domba yang bukan bagiian dari gembala yang baik (lih. 7:21-23 dan “Perumpamaan Gandum dan benih lalang,” Mat 12:24-30). Masalahnya di sini adalah bahwa beberapa orang mencoba untuk mencapai melalui usaha pribadi apa yang Allah tawarkan secara cuma-cuma melalui Kristus. (lih. 3:14-16).

    10:2 “tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba” Ada suatu pencampuran penggambaran yang nyata dalam pasal ini: Yesus sebagai pintu dari kandang domba, ay 7, dan juga gembala dari domba-domba tersebut (ay 11 dan 14). Namun demikian, pencampuran penggambaran ini bukan hal yang tidak lazim dalam Yohanes dan PB:

    1. Yesus adalah roti dan pemberi roti (lih. ay 6:35,51)
    2. Yesus adalah kebenaran dan yang mengatakan kebenaran (lih. ay 8:45-46 dan 14:6)
    3. Yesus adalah jalan dan Ia menunjukkan jalan (14:6)
    4. Yesus adalah korban dan orang yang mempersembahkan korban (lih. Kitab Ibrani)
    Sebutan “gembala” adalah suatu sebutan lazim PL baik untuk Allah maupun Mesias (lih. Maz 23; Maz 80:1; Yes 40:10-11; I Pet 5:1-4). Para pemimpin Yahudi disebut sebagai “gembala palsu” dalam Yer 23; Yeh 34 dan Yes 56:9-12. Istilah “gembala” ini berhubungan dengan istilah “gembala/pengatur rumah Allah” (lih. Ef 4:11; Titus 1:5, 7).

    10:3 “domba-domba mendengarkan suaranya” Pengenalan/pengakuan dan ketaatan didasarkan atas hubungan.

     “ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya” Yesus mengenal milikNya secara pribadi dan seorang demi seorang. Gembala-gembala sering mempunyai nama panggilan bagi binatang-binatang mereka, bahkan dalam kumpulan yang besar.

     “dan menuntunnya ke luar” Ini menunjuk tidak hanya pada keselamatan, namun juga pada pedoman harian

    (lih. ay 4 & 9).

    128

    10:4 Ini mungkin merupakan suatu rujukan kepada kebiasaan untuk menyimpan beberapa jenis ternak yang berbeda dalam satu padang rumput berpagar di malam hari. Di pagi hari gembala akan memanggil dan domba- dombanya akan datang kepadanya.

    10:5 Gereja selalu harus berurusan dengan gembala-gembala palsu (lih. I Tim 4:1-3, II Tim 4:3-4; I Yoh 4:5-6).

    10:6 “Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka” ini bukanlah kata yang normalnya diterjemahkan sebagai “perumpamaan,” namun ini berasal dari akar yang sama. Bentuk ini hanya ditemukan di sini dan dalam 16:25,29 dan II Pet 2:22. Meskipun ini adalah bentuk yang berbeda, sepertinya hal ini bersinonim dengan istilah yang lebih umum yaitu “perumpamaan.” Istilah “perumpamaan” biasanya berarti menempatkan suatu kejadian yang umum dari suatu kebudayaan disamping suatu kebenaran rohani sedemikian sehingga membantu dalam pemahamannya. Namun demikian, ini bisa menunjuk pada penyembunyian kebenaran dari mata-mata yang buta secara rohani (lih. 16:29; Mar 4:11-12).

     “tetapi mereka tidak mengerti” Jika pasal 10 berhubugan dalam waktu dengan pasal 9, maka “mereka” di sini menunjuk pada orang-orang Farisi.

    NASKAH NASB (UPDATED): 10:7-10

    7Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. 8Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. 9Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. 10Pencuri datang hanya untuk mencuri dan

    membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

    10:7 “Akulah pintu ke domba-domba itu” Ini adalah satu dari pernyataan-pernyataan “Akulah” yang terkenal dari Yohanes. Penggambaran ini memunculkan kebenaran bahwa Yesus adalah satu satunya jalan yang benar (lih.

    8, 10; 14:6). Hal ini sering disebut sebagai skandal ekslusifisme Injil. Jika Alkitab ialah pernyataan diri Allah, maka hanya ada satu jalan untuk menjadi benar dengan Allah – iman dalam Kristus (lih. Kis 4:12; I Tim 2:5).
    Lihat catatan pada 8:12.

    10:8 “Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok” Karena konteks dari pasal 9

    & 10, Hari Raya Pentahbisan Hanukkah (lih. 10:22), mungkin saja ini menunjuk pada tuntutan keMesiasan dari kaum Makabe dan keturunan-keturunannya selama periode di antara ke dua perjanjian. Namun demikian, ini - kemungkinan juga berhubungan dengan ayat-ayat PL mengenai gembala-gembala palsu (lih. Yer 23 dan Yeh 34).
    Bahasa yang sangat abstrak dan riwayat sejarah yang tidak jelas menyebabkan para penyalin-penyalin mula- mula memodifikasi atau mengembangkan naskah ini dalam upayanya untuk menerangkan artinya. Satu naskah kuno (ms D) secara sederhana mengabaikan kata cakupan “semua” dan beberapa naskah-naskah kuno awal (P45, P75, א*) mengabaikan frasa “sebelum Aku.”

    10:9 “barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL dengan sebuah KATA KERJA FUTURE PASSIVE. Yesus adalah satu satunya jalan kepada Allah (lih. 14:6). Kata kerja “selamat” dalam konteks ini barangkali berhubungan dengan konotasi PL tentang pembebasan jasmani. Namun demikian Yohanes sering memilih istilah-istilah yang memiliki dua arti yang saling bertumpang tindih. Konsep keselamatan rohani tidak kurang dari konteks ini juga (lih. ay 42).

    10:10 “Pencuri” Ini menunjukkan motive tersebunyi dari para gembala palsu tersebut. Ini juga mencerminkan maksud dari si jahat! Sikap kecerobohan dari para pekerja upahan ini dapat dilihat dalam ay 12-13.

     “membinasakan” Lihat Topik Khusus berikut.

    129

    TOPIK KHUSUS: PEMBINASAAN (APOLLUMI)

    Istilah ini memiliki bidang semantik yang luas, yang telah menyebabkan banyak kebingungan dalam hubungannya dengan konsep teologis penghakiman kekal vs. pembasmian. Arti hurufiah dasarnya berasal dari

    apo ditambah ollumi, menghancurkan, membinasakan.

    Masalahnya ada dalam penggunaan figuratif dari istilah ini. Ini dapat dengan jelas dilihat dalam buku karangan Louw and Nida Kamus Perjanjian Baru Yunani-Inggris, Berdasarkan Atas Wilayah-wilayah Semantik,
    vol. 2, hal. 30. Buku ini menyebutkan beberapa arti dari istilah ini.
    1. membinasakan (cont. Mat 10:28; Luk 5:37; Yoh 10:10; 17:12; Kis 5:37; Rom 9:22 dari vol. 1, hal. 232)
    2. gagal mendapatkan (cont. Mat 10:42, vol. 1, hal. 566)
    3. kehilangan (cont. Luk 15:8, vol. 1, hal. 566)
    4. tidak sadar akan lokasi (cont. Luk 15:4, vol. 1, hal. 330)
    5. mati (cont. Mat 10:39, vol. 1, hal 266)
    Gerhard Kittel, dalam Kamus Teologis Perjanjian Baru, vol. 1, hal. 394, mencoba untuk melukiskan penggunaan-penggunaan yang berbeda ini dengan menyebutkan empat arti.
    1. membinasakan atau mebunuh (cont. Mat 2:13; 27:20; Mar 3:6; 9:22; Luk 6:9; I Kor 1:19)
    2. kehilangan atau mederita kerugian dari (cont. Mar 9:41; Luk 15:4,8)
    3. binasa (cont. Mat 26:52; Mar 4:38; Luk 11:51; 13:3,5,33; 15:17; Yoh 6:12,27; I Kor 10:9-10)
    4. terhilang (cont. Mat 5:29-30; Mar 2:22; Luk 15:4,6,24,32; 21:18; Kis 27:34) Kittel kemudian berkata
    “pada umumnya kita bisa berkata bahwa #2 dan #4 mendasari pernyataan-pernyataan yang berkaitan
    dengan dunia ini seperti dalam Injil-injil Sinoptik, sedangkan #1 dan #3 mendasari pernyataan yang berhubungan dengan dunia di masa mendatang seperti dalam kitab Paulus dan Yohanes” (hal. 394).
    Dalam hal inilah kebingungan tersebut. Istilah ini memiliki penggunaan semenatik yang sedemikian lebar sehingga para penulis PB yang berbeda menggunakannya dalam cara-cara yang beragam. Saya suka buku Robert
    B. Girdlestone, Sinonim-sinonim dari Perjanjian Lama, hal. 275-277. Ia mengkaitkan istilah ini dengan manusia- manusia yang binasa secara moral dan menantkan pemisahan kekal dari Allah versus manusia-manusia yang mengenal Kristus dan memiliki hidup yang kekal di dalam Dia. Kelompok yang terakhir “diselamatkan,”
    sementara kelompok yang terdahulu binasa.
    Saya secara pribadi tidak berpikir bahwa istilah ini melukiskan pembasmian. Istilah “kekal” digunakan baik dalam hal penghukuman kekal maupun kehidupan kekal di dalam Mat 25:46. Mengurangi arti salah satu berarti
    mengurangi arti keduanya!

     “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” Frasa ini sedemikian seringnya dikutip sebagai suatu janji mengenai hal-hal material, namun dalam konteks hal ini berhubungan dengan hal mengenal Yesus secara pribadi dan berkat-berkat rohani, bukan kemakmuran material, yang dibawaNya. Hal ini bukannya hal memiliki sedemikian limpah dalam kehidupan ini, namun mengenal dan memiliki kehidupan yang benar!

    Sebagaimana Injil Sinoptik mencatat penekanan Yesus akan Kerajaan Allah, Yohanes mencatat penekanan

    Yesus akan kehidupan kekal.

    NASKAH NASB (UPDATED): 10:11-18

    18"Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

    12sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam

    dan mencerai-beraikan domba-domba itu. 13Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. 14Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-

    Ku mengenal Aku 15sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. 16Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan

    130

    menjadi satu kawanan dengan satu gembala. 17Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. 18Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."

    10:11,14 “Akulah gembala yang baik” Ini adalah suatu gelar PL bagi Mesias (lih. Yeh 34:23; Zak 11; I Pet 5:4)

    dan bagi YHWH (lih. Maz 23:1; 28:9; 77:20; 78:52; 80:1; 94:7; 100:3; Yes 40:11; Jer. 23:1; 31:10; Yeh 34:11-
    16).
    Ada dua istilah Yunani yang dapat diterjemahkan sebagai “baik”: (1) agathos, yang biasanya digunakan Yohanes untuk barang-barang, dan (2) kalos, yang digunakan dalam Septuaginta untuk menunjuk pada baik sebagai lawan dari jahat. Dalam PB kata ini memiliki arti “indah,” “mulia,” “berakhlak,” dan “layak.” Kedua istilah ini digunakan bersama-sama dalam Luk 8:15. Lihat catatan pada 8:12.

    10:11 “Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” Ini menunjuk pada perwakilan pengorbanan penebusan Kristus (lih. ay 11,15,17,18). Ia secara sukarela mempertaruhkan hidupNya bagi umat manusia yang penuh dosa (lih. Yes 52:13-53:12; Mk 10:45; II Kor 5:21). Kehidupan yang benar, kehidupan yang berkelimpahan hanya datang melalui kematianNya.

    Buku Bruce M. Metzger Komentari Kenaskahan terhadap Perjanjian Baru Yunani memiliki pandangan yang menarik terhadap ayat ini:
    “Daripada ‘mempertaruhkan hidup seseorang,” yang merupakan ciri khas tulisan Yohanes (10.15,17; 13,37,38; 15,13; I Yoh 3.16), beberapa saksi (P45, א*, D) menggantikannya dengan pernyataan ‘memberikan hidup seseorang,’ yang muncul dalam Injil-injil Sinoptik (Mat 20,28; Mar 10.45)” (hal. 230).

    10:14 (lih. ay 3-5)

    10:15 “sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa” Ini adalah suatu tema ulangan dalam

    Yohanes. Yesus bertindak dan berbicara mengenai hubunganNya yang intim dengan Bapa.
    Analogi yang mengejutkan dalam ay 14-15 adalah bahwa keintiman antara Bapa dan Anak ini dibandingkan dengan keintiman antara Anak dengan para pengikutNya. (lih. 14:23). Yohanes berfokus pada onotasi Ibrani
    mengenai “mengenal” sebagai persekutuan yang intim, bukan fakta-fakta kognitif. Yesus mengenal Bapa; mereka
    yang mengenal Yesus, mengenal Allah!

    10:16 “Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini” ini adalah singgungan kepada Yes 56:6-8. Konteksnya sepertinya menuntut bahwa hal ini menunjuk pada (1) orang Samaria (lih. 4:1-42) atau (2) Gereja Bukan Yahudi (lih. 4:43-54). Ini berbicara mengenai penyatuan dari semua yang melaksanakan iman dalam Kristus.

     “dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu Gembala” Ini telah selalu menjadi sasaran dari

    Allah (lih. Kej 3:15, 12:3; Kel 19:5-6). Aspek teologis dari penyatuan ini didiskusikan dalam Ef 2:11-3:13 dan
    4:1-6.

    10:17 “(untuk alasan inilah) Bapa mengasihi Aku” Sebagaimana Anak tidak dipaksa untuk menyerahkan nyawaNya, Bapa tidak juga dipaksa untuk memberikan AnakNya. Ini tidak boleh ditafsirkan bahwa Allah menghadiahi manusia Yesus karena ketaatanNya (kesesatan ini sering disebut adopsionisme).

     “Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali” Ini mengisyaratkan kebangkitan. Biasanya dalam PB Bapalah yang membangkitkan Anak (lih. 18b) untuk menunjukkan penerimaanNya akan pengorbananNya. Namun di sini kuasa dari Yesus Sendiri dalam kebangkitan tersebut dinyatakan.

    Frasa ini adalah suatu kesempatan yang sangat bagus untuk menunjukkan bahwa PB seringkali menghubungkan pekerjaan penebusan kepada keseluruhan tiga pribadi keAllah:

    131

    1. Allah Bapa membangkitkan Yesus (lih. Kis 2:24; 3:15; 4:10; 5:30; 10:40; 13:30,33,34,37; 17:31; Rom
    6:4,9; 10:9; I Kor 6:14; II Kor 4:14; Gal 1:1;Ef 1:20; Kol 2:12; I Tes 1:10)
    2. Allah Anak membangkitkan DiriNya sendiri (lih. Yoh 2:19-22; 10:17-18)
    3. Allah Roh Kudus membangkitkan Yesus (lih. Rom 8:11)

    10:18 “Aku berkuasa” Ini adalah istilah yang sama yang digunakan dalam 1:12. Ini bisa diterjemahkan


    “otoritas,” “hak hukum,” atau “kuasa.” Ayat ini menunjukkan kuasa dan otoritas dari Yesus.

    NASKAH NASB (UPDATED): 10:19-21

    19Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata: 20"Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?" 21Yang lain

    berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang- orang buta?"

    10:19 Sebagaimana ada pendapat yang terpecah mengenai Yesus dalam 6:52; 7:12,25; 9:8-9, 16; 10:19-21;

    11:36-37, tema ini berlanjut di sepanjang Yohanes. Misteri dari beberapa menerima Injil dan beberapa menolaknya adalah ketegangan antara pradestinasi dengan kehendak bebas manusia!

    10:20 “Ia kerasukan setan dan gila” Ini adalah suatu tuduhan yang lazim yang dilancarkan terhadap Yesus dari dua sudut pandangan yang berbeda: (1) dalam ayat ini, sebagaimana dalam 7:20, tuduhan ini digunakan untuk mengatakan bahwa Yesus mempunyai suatu mental yang sakit; dan (2) tuduhan yang sama ini digunakan oleh orang Farisi untuk mencoba menerangkan sumber dari kuasa Yesus (lih. 8:48,52; 10:21).

    10:21 Penyembuhan orang buta ini adalah tanda keMesiasan (lih. Kel 4:11; Maz 146:18; Yes 29:18; 35:5; 42:7). Ada suatu pengertian didalam hal ini bahwa kebutaan Israel (lih. Yes 42:19) ditunjukkan di sini sebagaimana ditunjukkan dalam pasal 9.

    NASKAH NASB (UPDATED): 10:22-30

    22Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. 23Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. 24Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam

    kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami." 25Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang

    Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, 26tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. 27Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku

    dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, 28dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. 29Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada

    siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. 30Aku dan Bapa adalah satu."

    10:22 “Hari Raya Pentahbisan” Yosefus menyebutnya “Perayaan Lampu.” Perayaan ini dikenal di jaman kita sebagai Hanukkah. Ini adalah perayaan delapan hari yang muncul disekitar pertengahan bulan Desember. Hari ini merayakan pentahbisan kembali dari Bait Suci di Yerusalem setelah kemenangan militer dari Yudas Makabeus dalam tahun 164 S.M. Dalam tahun 168 S.M., Antiokhus IV Epifanes, yang adalah seorang pemimpin Seleucid, mencoba untuk memaksakan orang Yahudi kepada praktek-praktek Helenistik (lih. Dan 8:9-14). Ia mengubah Bait Suci di Yerusalem menjadi kuil kafir bahkan dengan mendirikan mezbah Zeus di dalam Ruangan Suci. Yudas Makabeus, satu dari beberapa anak dari imam dari Modin, mengalahkan maharaja Syria ini dan menyucikan serta mentahbiskan kembali Bait Suci.

     “serambi Salomo” Ini adalah tempat yang terlindung disepanjang sebelah timur Halaman Wanita tempat

    Yesus mengajar. Yosefus berkata bagian ini selamat dari penghancuran Babel di tahun 586 S.M.

    132

    10:24 “Jikalau” Ini adalah sebuah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benar dari sudut pandang si penulis atau untuk tujuan penulisannya. Ada beberapa KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL dalam konteks ini (lih. ay 24, 35, 37, dan 38). Penggunaan dalam ay 24 ini menunjukkan bagaimana pengembangan ini dapat digunakan dalam suatu pengertian yang berkenaan dengan sastra. Orang-orang Farisi ini tidak sungguh-sungguh percaya Yesus adalah Mesias. Mereka sedang memancing Dia.

    “katakanlah terus terang” Ada beberapa hal untuk didiskusikan dalam ayat ini. Pertama, Yesus mengajar menggunakan perumpamaan, bahasa penggambaran, dan pernyataan-pernyataan dualistik yang mendua. Orang banyak di Bait Suci ini menghendaki Dia untuk menyatakan DiriNya secara jelas. Lihat Topik Khusus: Parrēsia pada 7:4.
    Kedua, Orang Yahudi di jaman Yesus tidak berharap bahwa Mesias adalah Tuhan yang berinkarnasi. Yesus sepertinya telah menyinggung kesatuanNya dengan Allah di beberapa kesempatan. (lih. 8:56-59), tetapi dalam
    konteks ini mereka bertanya secara khusus mengenai Mesias. Orang Yahudi mengharapkan Yang Diurapi ini untuk bertindak seperti Musa (lih. Ul 18:15,19). Yesus dengan tepat telah melakukan hal itu dalam pasal 6.
    KaryaNya menggenapi nubuatan-nubuatan PL, khususnya penyembuhan orang buta (pasal 9). Mereka memiliki semua bukti yang diperlukan. Masalahnya adalah bahwa Yesus tidak cocok dengan pengharapan tradisional
    mereka yang bersifat kemiliteran dan nasionalistis mengenai Mesias.

    10:25 “pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku” Yesus menyatakan bahwa tindakanNya membuktikan klaimNya (lih. 2:23; 5:36; 10:25,38; 14:11;

    15:24).

    10:28 “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka” Hidup kekal mencakup kuantitas dan kualitas. Inilah kehidupan dari jaman baru. Kehidupan ini tersedia sekarang oleh iman dalam Kristus (lih. 3:36; 11:24-26).

     “mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” Ini adalah suatu DOUBLE NEGATIVE dengan suatu AORIST MIDDLE SUBJUNCTIVE. Ini adalah satu dari ayat paling kuat mengenai jaminan keamanan dari orang percaya di manapun dalam PB (lih.

    6:39). Nyatalah bahwa satu-satunya yang bisa memisahkan kita dari kasih Allah adalah kita sendiri (lih. Rom
    8:38-39; Gal. 5:2-4). Penjaminan harus diimbangi dengan ketekunan (lihat Topik Khusus pada 8:31). Penjaminan harus didasarkan atas sifat dan tindakan dari Allah Tritunggal.
    Injil Yohanes menyatakan penjaminan dari mereka terus menaruh iman mereka dalam Kristus. Ini dimulai dengan suatu keputusan awal yaitu pertobatan dan iman dan menerbitkan iman gaya hidup. Masalah teologisnya adalah ketika hubungan pribadi ini diputar balikkan menjadi suatu produk yang kita miliki (“sekali selamat, selalu
    selamat”). Iman yang berkelanjutan adalah bukti dari suatu keselamatan yang benar (lih. Ibrani, Yakobus, dan I Yohanes).

    10:29

    NASB, NKJV “Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun” NRSV “Apa yang telah diberikan Bapa-Ku kepadaKu lebih besar daripada segala hal lain”

    TEV “Apa yang telah diberikan Bapa-Ku kepadaKu lebih besar dari apapun”

    NJB “Bapa, untuk apa yang telah diberikanNya kepadaKu, lebih besar dari siapapun”

    Pertanyaannya ialah apakah obyek dari frasa tersebut, “lebih besar daripada”: (1) umat yang Allah telah
    berikan kepada Yesus (NRSV, TEV) atau (2) Allah Sendiri (NASB, NKJV, NJB). Bagian kedua dari ayat ini mengisyaratkan bahwa seseorang mungkin mencoba untuk merenggut para pengikut Yesus. Secara Teologis pilihan kedua sepertinya adalah yang terbaik. Lihat Topik Khusus mengenai penjaminan pada 6:37.
    Ini adalah suatu bagian yang menakjubkan mengenai penjaminan orang percaya berdasarkan kuasa dari Bapa! Penjaminan keamanan orang percaya, seperti semua kebenaran alkitabiah, disajikan dalam suatu pola perjanjian
    yang penuh ketegangan. Pengharapan dan penjaminan keselamatan orang percaya ada di dalam sifat dari Allah Tritunggal, Anugerah dan KemurahanNya. Namun Demikian, orang percaya harus terus dalam iman. Keselamatan dimulai dengan suatu diskusi awal di bawah pimpinan Roh Kudus mengenai pertobatan dan iman.
    Hal ini harus juga menerbitkan pertobatan, iman, dan ketaatan, dan ketekunan yang berkelanjutan! Keselamatan

    133

    bukanlah suatu produk (asuransi jiwa, tiket ke surga), namun suatu hubungan pribadi yang bertumbuh dengan
    Allah melalui Kristus.
    Bukti yang meyakinkan dari suatu hubungan yang benar dengan Allah ialah suatu kehidupan iman dan pelayanan yang diubahkan dan terus berubah. (lih. Mat 7). Hanya ada sedikit saja bukti alkitabiah bagi orang- orang Kristen kedagingan (lih. I Kor 2-3). Normanya adalah keserupaan dengan Kristus sekarang, bukan hanya surga ketika anda meninggal. Tidak ada kekurangn penjaminan dan keamanan alkitabiah bagi mereka yang bertumbuh, melayani, bahkan bergumul dengan dosa. Namun, tak ada buah, tak ada akar! Keselamatan adalah oleh anugerah saja, melalui iman saja, namun keselamatan yang benar akan menerbitkan “pekerjaan yang baik” (lih. Ef 2:10; Yak 2:14-26).

    10:30-33 “Aku dan Bapa adalah satu. . . Sekali lagi rang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus” Ini hanyalah satu dari pernyataan-pernyataan yang tegas mengenai keMesiasan dan keTuhanan Yesus (lih. 1:1-14; 8:58; 14:8-10). Orang-orang Yahudi sepenuhnya mengerti apa yang Ia katakan dan memperhitungkannya sebagai suatu hujatan (lih. ay 33; 8:59). Mereka akan melempariNya dengan batu berdasarkan atas Im 24:16.

    NASKAH NASB (UPDATED): 10:31-39

    31Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. 32Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan

    manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" 33Jawab orang-orang Yahudi itu:

    "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah." 34Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? 35Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah— sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan—, 36masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? 37Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, 38tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." 39Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka.

    10:31 Ayat ini berhubungan dengan pernyataan Yesus dalam ay 30. Yesus menjawab tuduhan mereka dalam suatu argumentasi kerabian yang sangat di luar kebiasaan. Pada dasarnya ini adalah suatu permainan kata dari Elohim, yang adalah kata PL untuk Allah (lih. Kej 1), namun bentuknya adalah JAMAK dan sering digunakan baik untuk para malaikat maupun para pemimpin manusia (para hakim).
    10:32 Gembala yang baik (kalos) mengerjakan pekerjaan yang baik (kalos) dari Bapa.

    10:33 “karena… menghujat” Yesus mengetahui bahwa mereka mengerti dengan tepat klaimNya sebagai satu dengan Bapa.

    10:34 “kitab Taurat kamu” Yesus mengutip dari mazmur namun menyebutnya “Taurat” (lih. 12:34; 15:25; Rom 3:9-19). Istilah Taurat biasanya merujuk pada tulisan-tulisan Musa (Torah), Kejadian-Ulangan. Ini menunjukkan penggunaan istilah tersebut secara lebih luas untuk mencakup keseluruhan PL.

    “KAMU ADALAH ALLAH” Yesus menggunakan kutipan dari Maz 82:6. Ini menggunakan Elohim untuk menunjuk pada para hakim manusia. Para hakim ini (walaupun lalim) disebut “anak-anak dari yang Maha Tinggi.” Orang-orang Yahudi ini sedang menyerang Yesus karena meskipun Ia adalah seorang manusia Ia mengklaim adalah satu dengan Allah. Namun orang lain (lih. Kel 4:16; 7:1; 22:8,9; Maz 82:6; 138:1) disebut “allah.”
    Argumentasi kerabian Yesus sepertinya mengikuti jalur ini: Kitab Suci adalah benar, manusia disebut Elohim;
    oleh karena itu, mengapa kamu menyebut Ku seorang penghujat karena menyatakan bahwa Aku adalah Anak

    134

    Allah? Istilah Elohim adalah JAMAK dalam bahasa Ibrani namun diterjemahkan TUNGGAL dan menggunakan kata kerja SINGULAR ketika merujuk pada keTuhanan PL. Lihat Topik Khusus: Nama-nama Tuhan pada 6:20. Ini mungkin adalah permainan kata yang khas pada tulisan Yohanes: (1) suatu kata yang memiliki dua konotasi, dan (2) suatu pertanyaan bahasa Yunani yang mengharap jawaban “ya”.

    10:35 “- sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan-” Yohanes sering mengkomentari dialog-dialog Yesus. Tidak lah pasti apakah ini adalah pernyataan Yesus atau Yohanes. Namun demikian, berhubung keduanya sama- sama diilhami, hal ini tidak jadi soal. Dorongan dari kutipan ini ialah kebisa-dipercayaan dari Kitab Suci. Yesus dan para Rasul memandang PL dan penafsiran-penafsirannya sebagai firman dari Allah sendiri (lih. Mat 5:17-19; I Kor 2:9-13; I Tes 2:13; II Tim 3:16; I Pet 1:23-25; II Pet 1:20-21; 3:15-16).

    Uskup H. C. G. Moule dalam Kehidupan dari Uskup Moule berkata,
    “Ia [Kristus] mempercayai Alkitab secara mutlak, dan, meskipun ada hal-hal di dalamnya yang tak dapat dipahami dan berbelit-belit yang telah sangat menjadi teka-teki bagi saya, saya akan, bukan dalam
    pengertian yang buta, namun dengan hormat mempercayai Alkitab karena Dia” (hal. 138).
    10:36 Dalam ayat ini Yesus mengklaim bahwa Bapa memilih (atau “mengkuduskan” atau “menyucikan”) Dia dan mengutus Dia (sebagai Mesias). Ia tentu saja kemudian memiliki hak untuk disebut sebagai “Anak Allah.” Sebagai hakim Israel mewakili Allah (lih. Maz 82:6), Ia mewakili Bapa dalam firman dan perbuatan. Lihat Topik Khusus: Mengutus (Apostellō) pada 5:24.

    10:37 Inilah tepatnya apa yang dikatakan ay 19-21. Mujizat Yesus mencerminkan tindakan Allah.

    10:37,38 “Jikalau. . .jikalau” Ini adalah KALIMAT-KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL. Yesus melakukan pekerjaan Bapa. Jika demikian, maka mereka harusnya percaya kepadaNya, menjadi yakin bahwa Ia dan Bapa adalah satu (lih. ay 30,38). Lihat Topik Khusus: Tinggal dalam I Yohanes 2:10.

    10:39 Ini adalah satu dari beberapa kali Yesus mengelak dari mereka yang mencoba untuk menyakitiNya (lih. Luk 4:29-30; Yoh 8:59). Tidadklah pasti apakah pengelakan ini disebabkan oleh: (1) suatu kejadian mujizat atau (2) keserupaan Yesus secara jasmani dengan orang-orang lain, yang mengijinkanNya untuk menyatu kedalam gerombolan orang banyak.

    NASKAH NASB (UPDATED): 10:40-42

    40Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ. 41Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak membuat

    satu tandapun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar." 42Dan

    banyak orang di situ percaya kepada-Nya.

    10:40 Ini menunjuk pada wilayah trans-Yordan diseberang dari Yerikho, dekat kota yang bernama Betania.

    10:42 Pada waktu para pemimpin Yahudi ini menolak yesus, sedemikian banyak orang-orang biasa (para penduduk negeri tersebut) menanggapi Nya dalam iman (lih. 2:23; 7:31; 8:30). Lihat Topik Khusus pada 2:23.

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.

    135

    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Mengapa Yohanes mencampurkan penggambarannya sedemikian sering (Contoh: “Yesus adalah baik pintu kandang domba dan gembala yang baik”)?
    2. Apakah latar belakang PL dari Yohanes 10?
    3. Apakah arti penting dari Yesus “mempertaruhkan nyawaNya?”
    4. Mengapa orang Yahudi terus menuduh Yesus sebagai kerasukan iblis?
    5. Mengapa pekerjaan Yesus sedemikian penting?
    6. Bagaimana kita mengkaitkan “jaminan keamanan orang percaya” dengan “ketekunan orang-orang kudus?”

    136

    YOHANES 11

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Kematian Lazarus Kematian Lazarus Pembangkitan Lazarus Kematian Lazarus Kebangkitan Lazarus

    11:1-16 11:1-16 11:1-6 11:1-3 11:1-4

    11:4

    11:5-7 11:5-10

    11:7-16

    11:8

    11:9-11

    11:11-16

    11:12

    11:13-15

    11:16

    Yesus Kebangkitan dan Akulah Kebangkitan dan Yesus Kebangkitan dan

    Hidup Hidup Hidup

    11:17-27 11:17-27 11:17-27 11:17-19 11:17-27

    11:20-22

    11:23

    0.475

    11:25-26

    11:27

    Yesus Menangis Yesus dan Maut, Musuh Yesus Menangis

    Terakhir

    11:28-37 11:28-37 11:28-37 11:28-31 11:28-31

    11:32 11:32-42

    11:33-34a

    11:34b

    11:35-36

    11:37

    Lazarus Dihidupkan Lazarus Dibangkitkan dari Lazarus Dihidupkan

    Kembali Kematian Kembali

    11:38-44 11:38-44 11:38-44 11:38-39a

    11:39b

    11:40-44

    137

    11:43-44

    Rencana Membunuh Yesus Rencana Membunuh Yesus Rencana Melawan Yesus Para Pemimpin Yahudi Memutuskan Kematian Yesus

    11:45-53 11:45-57 11:45-53 11:45-48 11:45-54

    11:49-52

    11:53-54

    11:54 11:54 Paskah Semakin Mendekat

    11:55-57 11:55-57 11:55-57 11:55-57

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    5. Paragraf pertama
    6. Paragraf kedua
    7. Paragraf ketiga
    8. Dst.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 11:1-16

    1Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. 2Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. 3Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu

    mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit." 4Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah,

    sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." 5Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. 6Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada; 7tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Mari kita kembali

    lagi ke Yudea." 8Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?" 9Jawab Yesus: "Bukankah ada

    dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. 10Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya." 11Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya." 12Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh."

    138

    13Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. 14Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; 15tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya." 16Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."

    11:1 “Ada seorang yang sedang sakit” Ini adalah BENTUK KALIMAT IMPERFECT. Hal ni mengiyaratkan bahwa ia telah sakit sejak lama. Namun demikian, BENTUK KALIMAT IMPERFECT ini bisa ditafsirkan sebagai “mulai sakit.”

     “Lazarus” Ini adalah nama Ibrani “Eliezer,” yang berarti “pertolongan Allah” atau “Allah ialah penolong.” Yohanes menganggap bahwa para pembaca mengetahui persahabatan Yesus dengan Maria, Marta dan Lazarus (lih. Luk 10:38-42, yang merupakan satu-satunya penyebutan mengenai mereka dalam Injil-injil Sinoptik).

     “Betania” Ibi adalah lokasi yang berbeda dengan Betania yang disebutkan dalam 1:28 dan 10:40, yang ada dekat Yerikho ditepi sungai Yordan. Betania yang ini terletak kira-kira dua mil sebelah tenggara dari Yerusalem dipuncak lereng yang sama dengan Bukit Zaitun. Ini adalah tempat menginap kesukaan Yesus bila di Yerusalem.

     “Maria” Ini adalah nama Ibrani “Miriam.”

     ”Marta” Ini adaah istilah bahasa Aram bagi “kekasih/nyonya rumah.” Tidaklah biasa bahwa Marta, sebagai yang tertua, tidak disebutkan terdahulu; mungkin berhubungan dengan Luk 10:38-42.

    11:2 “2Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya” Catatan mengenai kesetiaan Maria ini (lih. 12:2-8) berparalel baik dalam Matius (lih. 26:6-

    13) dan Markus (lih. 14:3-9). Sedangkan wanita yang disebutkan dalam suatu pengurapan yang serupa di dalam
    Lukas 7:36 adalah orang lain.
    Ayat ini menjelaskan suatu peristiwa yang belum tercatat dalam Injil. Peristiwa ini dicatat dalam pasal 12. Banyak orang menganggap bahwa ini mengisyaratkan bahwa Yohanes mengharapkan para pembacanya untuk
    mengetahui akan keluarga ini dari sumber-sumber lain.

    TOPIK KHUSUS: PENGURAPAN DI DALAM ALKITAB (BDB 603)

    A. Digunakan untuk memperindah (lih. Ul 28:40; Rut 3:3; II Sam 12:20; 14:2; II Taw 28:1-5; Dan 10:3; Ams
    6:6; Mik 6:15)
    B. Digunakan untuk para tamu (lih. Maz 23:5; Luk 7:38,46; Yoh 11:2)
    C. Digunakan untuk penyembiuhan (lih. Yes 6:1; Yer 51:8; Mar 6:13; Luk 10:34; Yak 5:14) [digunakan dalam pengertian kebersihan/kesehatan dalam Yeh 16:9]
    D. Digunakan untuk persiapan penguburan (lih. Kej 50:2; II Taw 16:14; Mar 16:1; Yoh 12:3,7; 19:39-40)
    E. Digunakan dalam pengertiankeagamaan (mengeni suatu obyek, lih. Kej 28:18,20; 31:13 [suatu tiang]; Kel
    29:36 [mesbah]; Kel 30:36; 40:9-16; Im 8:10-13; Bil 7:1 [tabernakel) F. Digunakan untuk melantik para pemimpin
    1. Imam-imam
    a. Harun (lih. Kel 28:41; 29:7; 30:30)
    b. Anak-anak Harun (Kel 40:15; Im 7:36)
    c. Frasa baku atau gelar (Bil 3:3; Im 16:32)
    2. Raja-raja
    a. Oleh Allah (lih. I Sam 2:10; II Sam 12:7; II Kgs 9:3,6,12; Maz 45:7; 89:20)
    b. Oleh para nabi (lih. I Sam 9:16; 10:1; 15:1,17; 16:3,12-13; I Raj 1:45; 19:15-16)
    c. Oleh para imam (lih. I Raj 1:34,39; II Raj 11:12)
    d. Oleh para penatua (lih. Hak. 9:8,15; II Sam 2:7; 5:3; II Raj 23:30)

    139

    e. Digunakan mengenai para pengikut Yesus (lih. II Kor 1:21; I Yoh 2:20,27 [kharisma])
    f. Orang-orang bukan orang percaya yang membantu pelepasan Illahi
    (1) Koresh (lih. Yes 45:1)
    (2) Raja Tirus (lih. Yeh 28:14, di mana Yehezkiel menggunakan penggambaran
    Taman Eden)
    g. Digunakan sebagai gelar “Mesias” yang artinya “Yang Diurapi” (BDB 603)
    h. Digunakan mengenai Yesus sebagai raja keMesiasan (lih. Maz 2:2; Luk 4:18 [Yes 61:1]; Kis 4:27;
    10:38; Ibr. 1:9 [Maz 45:7])
    3. kemungkinan mengenai para nabi (lih. Yes 61:1)

    11:3 “Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus” Mereka mengirimkan sebuah kabar bagi Yesus, yang sedang ada di Perea, diseberang Yordan.

    “dia yang Engkau kasihi, sakit“ Ini menunjukkan hubungan unik Yesus dengan keluarga ini. Kata ini adalah kata Yunani phileō. Namun demikian, dalam Bahasa Yunani Koine, istilah phileō and agapaō dapat saling bertukar (lih. ay 5; 3:35; 5:20).

    11:4 “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah” Hal ini mengisyaratkan bahwa Yesus tahu bahwa Lazarus sakit. Ia mengijinkan dia mati sedemikian hingga Bapa dapat menunjukkan kuasaNya melalui Dia dengan membangkitkannya dari kematian. Penyakit dan penderitaan kadang- kadang ada dalam kehendak Allah (lih. kitab Ayub; II Kor 12:7-10).

     “kemuliaan Allah” Linat catatan pada 1:14.
    “sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan” Frasa genitif “dari Allah” tidak terdapat dalam naskah papirus Yunani kuno P45 atau P66. Kesakitan itu akan membawa kemuliaan kepada baik Bapa dan Anak. Kemuliaan Yesus dalam latar belakang ini sangat berbeda dari apa yang diharapkan orang. Di seluruh Injil Yohanes telah merujuk kepada penyaliban Yesus sebagai pemuliaanNya. Pembangkitan Lazarus akan menyebabkan kepemimpinan Yahudi untuk memerintahkan kematian Yesus.

    11:6 “Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada” Yesus menunda sampai Lazarus mati! Yesus tidak membeda-bedakan. Ada maksud Illahi dalam kesakitan ini (lih. ay 15).

    11:7 “sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Mari kita kembali lagi ke Yudea” Diskusi yang mengikutinya menunjukkan bahwa para murid sepenuhnya sadar bahwa orang Yahudi hendak merajam Yesus dengan batu (lih. ay 8; 8:54; 10:39). Para murid menunjukkan suatu campuran yang aneh antara iman dan ketakutan (lih. ay 16). Thomas sering dianggap sebagai murid yang penuh keraguan, namun di sini ia bersedia untuk mati bersama dengan Yesus.

    11:9-10 Ini bisa jadi merupakan suatu cara mengkaitkan pasal ini kepada pasal 8:12 dan 9:4-5 (lih. 12:35).

     “Jikalau” Ini adalah suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan tindakan.

    11:11 “Lazarus, saudara kita, telah tertidur” Kata kerja ini berbentuk PERFECT PASSIVE INDICATIVE. Para murid sering salah mengerti Yesus karena mereka mengartikanNya terlalu hurufiah (lih. ay 13). Penggunaan Yesus akan penggambaran untuk kematian mencerminkan penggunaan PL nya. (lih. Ul. 31:16; II Sam 7:12; I Raj

    1:21; 2:10; 11:21,43; 14:20, dll.). Kata bahasa Inggris “cemetery (kuburan)” berasal dari akar kata yang sama dengan kata Yunani “tidur.”

    140

     “ia akan sembuh” Secara hurufiah ini adalah kata “diselamatkan” dalam penggunaan PL-nya sebagai

    “pelepasan jasmani” (lih. Yak 5:15).
    11:14 “Yesus berkata dengan terus terang” Lihat Topik Khusus: Parrēsia pada 7:4.

    11:15 “tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya” Yesus menyatakan bahwa membangkitkan Lazarus bukanlah karena persahabatannya dengan Lazarus atau karena Maria dan Marta yang berdukacita, namun untuk memperkuat iman para murid (ay

    14), dan untuk mendorong iman dari orang Yahudi yang berbondong-bondong tersebut (ay 42).

    11:16 Ayat ini dengan jelas menunjukkan iman Tomas. Ia bersedia untuk mati bagi Yesus. Para murid perlu ditunjukkan kuasa Yesus atas kematian, yaitu musuh besar umat manusia.

    T ik omas mencerminkan kata bahasa Aram “kembar” sebagaimana kata Didimus dalam bahasa Yunani. Injil

    Sinoptmendaftarkannya sebagai seorang rasul. (lih. Mat 10:3; Mar 3:18; Luk 6:15); Injil Yohanes sering membicarakan dia (lih. 11:16; 14:5; 20:24-29; 21:2).

    NASKAH NASB (UPDATED): 11:17-27

    17Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. 18Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. 19Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. 20Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. 21Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. 22Tetapi

    sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya." 23Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit." 24Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." 25Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,

    26dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" 27Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah,

    Dia yang akan datang ke dalam dunia."

    11:17 “Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur” para rabi berkata bahwa roh manusia tinggal dekat tubuh jasmani selama tiga hari. Yesus menunggu sampai setelah empat hari untuk meyakinkan bahwa Lazarus sungguh-sungguh telah mati dan berada di luar semua pengharapan kerabian.

    11:18 “kira-kira dua mil” Secara hurufiah dituliskan “lima belas kali keliling stadion (lima belas kali dua ratus satu meter).”

    11:19 “banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria” Ini adalah penggunaan tidak lazim dari kata orang Yahudi, yaitu bersifat netral, biasanya Yohanes menggunakannya untuk menunjuk pada musuh Yesus. Namun demikian, dalam konteks ini, kata ini secara sederhana menunjuk pada para penduduk Yerusalem yang mengenal keluarga ini (lih. ay 31,33,45).

    11:20 “Maria tinggal di rumah” Posisi yang biasanya bagi perkabungan orang Yahudi adalah duduk di lantai

    11:21,32 “Maka kata Marta sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati” Ini adalah sebuah KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL yang disebut “berlawanan dengan fakta.” Kalimat ini harusnya dimengerti sebagai, “sekiranya Engkau ada di sini, yang kenyataannya tidak, saudaraku pasti tidak mati, dan kenyataannya mati.” Pernyataan Marta dan Maria (lih. ay 32) kepada Yesus tepat serupa. Mereka pasti telah sering mendiskusikan hal ini selama empat hari berkabung ini. Kedua wanita ini merasa cukup enak dengan Yesus untuk menyampaikan kekecewaan mereka yang terselubung bahwa Ia tidak datang lebih cepat.

    141

    11:22 “Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya” Tidak pasti apa yang Marta minta Yesus kerjakan, karena dalam ayat 39 ia terkejut atas pembangkitan Lazarus.

    11:23-24 “Saudaramu akan bangkit” Marta mempunyai pandangan teologis mengenai kehidupan setelah mati yang sama dengan orang-orang Farisi, yang percaya akan kebangkitan jasmani pada akhir jaman. Ada beberapa bukti Alkitabiah PL yang terbatas mengenai pandangan ini (lih. Dan 12:2; Ayb 14:14; 19:25-27). Yesus membalikkan pernyataan kedoktrinan tersebut menjadi pribadiNya sendiri (lih. 14:6).

    11:24 “pada akhir zaman” Walaupun memang benar bahwa Yohanes menekankan keselamatan yang bersifat segera (eskatologi terrealisasi), ia masih mengharapkan suatu penyempurnaan di akhir zaman. Hal ini dinyatakan dalam beberapa cara:

    1. hari penghakiman/kebangkitan (lih. 5:28-29; 6:39-40,44,54; 11:24; 12:48)
    2. “jam/waktu” (lih. 4:23; 5:25,28; 16:32)
    3. kedatangan Kristus yang kedua (lih. 14:3; ada kemungkinan bahwa 14:18-19,28 dan 16:16,22 menunjuk pada penampakan Yesus pasca kebangkitan dan bukan kepada suatu kedatangan eskatologis)

    11:25 “Jawab Yesus: ‘Akulah kebangkitan dan hidup’” Ini adalah satu lagi dari tujuh pernyataan “Akulah” dari Yesus. Di hadapan kematian Lazarus, Marta didorong untuk percaya bahwa ia akan hidup. Pengharapan ini berakar dalam pribadi dan kuasa dari Allah dan Yesus (lih. 5:21). Lihat catatan pada 8:12.

    11:26 “dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya” Ada beberapa keistimewaan sintaksis yang menentukan dari naskah ini: (1) kata ganti universal “setiap”; (2) bentuk PRESENT PARTICIPLE, yang menunjukkan keperluan akan percaya secara berkelanjutan (ay 25 & 26); dan (3) negatif ganda yang kuat yang berhubungan dengan kematian, “tidak akan pernah, tidak tidak pernah mati,” yang secara nyata menunjuk pada kematian rohani. Kehidupan kekal adalah realita saat ini bagi orang percaya, bukan sekedar peristiwa di masa mendatang.

    11:27 “Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia” Ini dinyatakan dalam BENTUK PERFECT. Ini adalah pengakuan yang kuat mengenai iman pribadinya di dalam Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan itu. Hal ini secara teologis sepadan dengan pengakuan Petrus di Kaisaria (lih. Mat 16).

    Ia menggunakan beberapa sebutan yang berbeda untuk menyatakan imannya
    1. Kristus (yang adalah terjemahan Yunani dari Mesias, Yang Diurapi)
    2. Anak Allah (sebuah gelar PL dari Mesias)
    3. Ia yang datang (satu lagi dari gelar PL dari yang dijanjikan Allah untuk membawa jaman baru kebenaran, cf. 6:14)
    Yohanes menggunakan dialog sebagai suatu teknik penulisan untuk menyampaikan kebenaran. Ada beberapa
    pengakuan iman dalam Yesus di dalam Injil Yohanes (lih. 1:29,34,41,49; 4:42; 6:44,69; 9:35-38; 11:27). Lihat

    Topik Khusus: Penggunaan Yohanes mengenai Percaya pada 2:23.

    NASKAH NASB (UPDATED): 11: 28-29

    28Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau." 29Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus.

    NASKAH NASB (UPDATED): 11:30-37

    30Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia. 31Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena

    mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ. 32Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya

    142

    Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati." 33Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang- orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:

    34"Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" 35Maka

    menangislah Yesus. 36Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!" 37Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?"

    11:30 Ini adalah satu lagi rincian saksi mata dari penulis yang Rasul ini.

    11:33

    NASB “Ia sangat terharu dalam roh dan masygul hatiNya” NKJV “Ia merintih di dalam roh dan masygul hati”

    NRSV “maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu” TEV “hatiNya tersentuh, dan Ia sangat terharu”

    NJB “Yesus sungguh tertekan, dan dengan desahan yang dalam”

    Secara hurufiah ini adalah “mendengus dalam roh.” Ungkapan ini biasanya digunakan untuk kemarahan (lih.
    Dan 11:30 [LXX]; Mar 1:43; 14:5). Namun dalam konteks ini sebuah terjemahan yang menunjukkan perasaan yang mendalam lebih disukai (lih. ay 38). Walau beberapa komentator melihat perasaan yang kuat ini,
    kemungkinan kemarahan, ditujukan pada kematian, Yesus sungguh memiliki perasaan kemanusiaan yang tegas
    (lih. ay 33,35,36,38) dan menunjukkannya di sini bagi rekan-rekannya.

    11:37 Pertanyaan ini mengharapkan suatu jawaban “ya”.

    NASKAH NASB (UPDATED): 11:38-44

    38Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. 39Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati." 40Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" 41Maka

    mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. 42Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." 43Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" 44Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

    11:38 “sebuah gua” Selama periode ini di kuburan Palestina berupa: (1) gua yang digali di dalam tebing dan disegel dengan batu yang bundar yang digelindingkan kedalam parit atau (2) sumur yang digali ke dalam tanah dan ditutup dengan batu besar. Dari kajian arkeologis di wilayah Yerusalem pilihan #1 lebih cocok.

    11:39 “Angkat batu itu!” Sebuah batu besar digelincirkan kedalam suatu alur adalah metode yang digunakan untuk menyumbat kuburan tersebut.

     “sudah empat hari ia mati” Ini adalah suatu ungkapan Yunani, secara hurufiah adalah “seorang manusia empat hari.”

    11:40 “Jikalau” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang artinya kemungkinan tindakan, bahkan sangat bisa jadi. Ayat ini adalah sebuah pertanyaan yang mengharapkan jawaban “ya.”

     “kemuliaan Allah” Kemuliaan Allah dinyatakan dalam tindakan Yesus (lih. ay 4). Lihat catatan yang lebih lengkap pada 1:14.

    143

    11:41 “Lalu Yesus menengadah ke atas” Sikap tubuh yang umum dalam doa orang Yahudi adalah mengangkat tangan dan memandang ke atas (terbuka) ke surga.

    11:42 Ini menyatakan maksud dari doa dan mujizat Yesus. Yesus sering melakukan mujizat untuk mendorong iman dari para murid, dan dalam hal ini menumbuhkan iman dalam orang-orang Yahudi dari Yerusalem.

    Secara teologis Yesus lagi-lagi membesarkan otoritas dan prioritas Bapa dalam pekerjaanNya (lih. 5:19,30;
    8:28; 12:49; 14:10). Mujizat ini mengungkap hubungan intim Yesus dengan Bapa. Lihat Topik Khusus: Mengutus
    (Apostellō) pada 5:24.

    11:43 “berserulah Ia dengan suara keras: ‘Lazarus, marilah ke luar!’” Telah dikatakan bahwa jika Yesus tidak secara khusus menyebut Lazarus, seluruh kuburan akan terbuka!

    11:44 Tubuh-tubuh dipersiapkan untuk penguburan dengan membasuhnya dengan air, kemudian membungkusnya dengan potongan panjang kain lenan yang diselang-selingi dengan rempah-rempah yang mengatasi baunya. Mayat harus dikuburkan dalam dua puluh empat jam karena orang Yahudi tidak membalsam orang-orang mati mereka.

    TOPIK KHUSUS: PRAKTEK-PRAKTEK PENGUBURAN

    I. Mesopotamia
    A. Penguburan yang pantas sangat penting untuk suatu kehidupan setelah mati yang bahagia.
    B. Sebuah contoh dari kutukan Mesopotamia adalah, “Kiranya bumi tidak menerima mayatmu.” II. Perjanjian Lama
    A. Penguburan yang pantas sangat penting (lih. Pkh. 6:3).
    B. Hal ini dikerjakan dengan sangat cepat (lih. Sarah dalam Kej 23 dan Rakhel dalam Kej. 35:19 dan perhatikan Ul 21:23).
    C. Penguburan yang tidak pantas adalah suatu tanda penolakan dan dosa.
    1. Ulangan 28:26
    2. Yesaya 14:2
    3. Yeremia 8:2; 22:19
    D. Sebisanya penguburan dilakukan dalam kolong atau gua keluarga di wilayah rumah.
    E. Tidak ada pembalsaman, seperti di Mesir. Umat manusia berasal dari debu dan harus kembali kepada debu (cont. Kej 3:19; Maz 103:14; 104:29).
    F. Dalam Yudaisme kerabian sukar untuk menyeimbangkan suatu rasa hormat yang pantas dan perlakuan
    terhadap mayat dengan konsep kenajisan formalitas sehubungan dengan mayat. III. Perjanjian Baru
    A. Penguburan segera setelah kematian, biasanya dalam dua puluh empat jam. Orang Yahudi sering
    menjaga kuburan selama tiga hari, karena percaya bahwa jiwa bisa kembali kepada tubuh dalam kurun waktu tersebut. (lih. Yoh 11:39).
    B. Penguburan melibatkan pembersihan dan pembungkusan mayat dengan rempah-rempah (lih. Yoh
    11:44; 19:39-40).
    C. Tidak ada perbedaan nyata antara penguburan Yahudi dan Kristen dalam hal prosedur dan barang- barang yang ditaruh di dalam kuburan di abad pertama Palestina.

    NASKAH NASB (UPDATED): 11:45-46

    45Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya. 46Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan

    menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu.

    11:45 “Banyak di antara orang-orang Yahudi…percaya kepada-Nya Therefore” Ini adalah tema yang dinyatakan mengenai Injil ini (lih. 20:30-31). Frasa ini menjadi suatu pola (lih. 2:23; 7:31; 8:30; 10:42; 11:45;

    12:11,42). Namun demikian, haruslah dinyatakan kembali bahwa iman dalam injil Yohanes mempunyai beberapa

    144

    tingkatan dan tidak selalu merupakan iman yang menyelamatkan. (lih. 2:23-25; 8:30). Lihat Topik Khusus pada
    2:23.

    11:46 “46Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu” Sungguh menakjubkan derajad kebutaan rohani dihadapan pengajaran yang mengagumkan dan mujizat-mujizat yang ajaib itu. Namun demikian, Yesus membagi semua kelompok menjadi mereka yang percaya kepadaNya dan mereka yang menolak kebenaran tentang Dia. Bahkan suatu mujizat yang hebat seperti ini tidak menimbulkan kepercayaan. (lih. Luke 16:30-31).

    NASKAH NASB (UPDATED): 11:47-53

    47Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. 48Apabila

    kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." 49Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, 50dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa." 51Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, 52dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. 53Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia.

    11:47 “Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul” Ini menunjuk pada Sanhedrin, mahkamah agung dari orang Yahudi di Yerusalem. Lembaga ini memiliki 70 anggota lokal. Para imam besar yang bersal dari kelompok kepercayaan agama dan politik yang dikenal sebagai kaum Saduki, yang hanya menerima tulian-tulisan Musa dan tak percaya kebangkitan. Orang Farisi yang merupakan kelompok keagamaan legalistik yang leboh populer yang meneguhkan (1) keseluruhan PL; (2) pelayanan para malaikat; (3) dan kehidupan setelah mati. Sungguh mengherankan bahwa kedua kelompok yang saling bertentangan ini akan bergabung untuk suatu maksud tertentu. Lihat Topik Khusus: Farisi pada 1:24.

     “Sebab orang itu membuat banyak mujizat” Rujukan kepada Yesus sebagai “orang ini” merupakan suatu cara terhina untuk tidak menyebutkan menyebutkan namaNya. Mengherankan juga bahwa di tengah mujizat yang sedemikian hebat, seperti membangkitkan Lazarus, kebengkokan dalam diri mereka telah membutakan mata mereka sedemikian rupa (lih. II Kor 4:4).

    11:48 “Apabila” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang artinya kemungkinan tindakan.

     “semua orang akan percaya kepada-Nya” Kecemburuan dan juga ketidak sesuaian teologis adalah sumber ketidakpercayaan dan ketakutan mereka akan Yesus. Kata “semua” mungkin merujuk pada orang Samaria dan Bukan Yahudi. Ada juga aspek politis dari ketakutan mereka.

     “orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.” Ini adalah satu dari nubuatan yang ironis dari Injil Yohanes, karena hal ini secara hurufiah telah digenapi di tahun 70 A.D. di bawah jenderal Romawi (nantinya menjadi Kaisar) Titus.

    Realita politis dari dominasi Roma adalah bagian integral dari pengharapan akhir jaman (eskatologis) Yahudi. Mereka percaya bahwa Allah akan mengirimkan seorang sosok militer/agama seperti para Hakim dari PL untuk
    secara jasmani membebaskan mereka dari Roma. Beberapa Mesias-mesias palsu memulai pemberontakan di
    Palestina untuk menggenapi pengharapan yang satu ini.
    Yesus mengklaim bahwa kerajaanNya bukan bersifat kekuasaan politis/sementara, namun kekuasaan rohani yang akan disempurnakan secara mendunia di masa mendatang. Ia mengklaim untuk menggenapi nubuatan-
    nubuatan PL, namun bukan dalam pengertian hurufiah, nasionalistis, Yahudi. Karena hal inilah Ia ditolak oleh
    kebanyakan orang Yahudi di jamanNya.

    145

    11:49 “Kayafas, Imam Besar pada tahun itu” Jabatan keimam-besaran dimaksudkan sebagai jabatan seumur hidup yang diturunkan kepada anak-anak seseorang, namun setelah Roma menjadi penakluk, jabatan ini dijual kepada penawar tertinggi karena perdagangan yang menguntungkan yang tersedia pada Bukit Zaitun dan di wilayah Bait Suci. Kayafas adalah Imam Besar dari tahun 18-36 M.

    11:50-52 “satu orang mati untuk bangsa kita” Ini adalah satu lagi contoh dari ironi Yohanes. Kayafas memberitakan Injil!

    11:52 “mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah” Ini sepertinya adalah tambahan komentar dari Yohanes yang bisa jadi berparalel dengan 10:16. Ini bisa menunjuk pada (1) Orang Yahudi yang hidup di luar Palestina; (2) orang setengah Yahudi seperti orang Samaria; atau (3) Orang Bukan Yahudi. Pilihan #3 sepertinya yang terbaik.

    11:53 “Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia” Ini adalah tema berulang dalam Yohanes


    (lih. 5:18; 7:19; 8:59; 10:39; 11:8).

    NASKAH NASB (UPDATED): 11:54

    54Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-

    sama murid-murid-Nya.

    11:54 “Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi” Yohanes 12 ialah upaya terakhir Yesus berurusan dengan para pemimpin agama.

     “sebuah kota yang bernama Efraim” Kota ini mungkin berlokasi dekat Betel di Samaria (lih. II Taw


    13:19).

    NASKAH NASB (UPDATED): 11:55-57

    55Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. 56Mereka mencari Yesus dan sambil

    berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?" 57Sementara itu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi telah memberikan perintah supaya setiap orang yang tahu di mana Dia berada memberitahukannya, agar mereka dapat menangkap Dia.

    11:55-57 Ayat-ayat ini menghubungkan pasal 11 dan 12 bersama.

    11:55 “menyucikan diri” Ini menunjuk pada tata cara upacara pembasuhan dalam persiapan untuk Paskah. Masih ada perdebatan atas berapa lama Yesus mengajar, berkhotbah, dan melayani di Palestina. Injil Sinoptik disusun sedemikian hingga satu atau dua tahun adalah mungkin. Namun demikian, Yohanes memiliki beberapa Paskah (hari raya tahunan). Secara pasti ada tiga yang disebutkan (lih. 2:13; 6:4; dan 11:55) dengan setidaknya yang keempat diisyaratkan dalam “hari raya” dalam 5:1.

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.

    146

    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengena1 hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.

    1. Mengapa Yesus membiarkan Lazarus mati?

    2. Kepada siapakah mujizat ini ditujukan?

    3. Apa perbedaan antara kebangkitan dan penyadaran?

    4. Mengapa para pemimpin Yahudi sedemikian digemparkan oleh kebangkitan Lazarus?

    147

    YOHANES 12

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Pengurapan di Betania Pengurapan di Betania Pengurapan di Betania hany Yesus diurapi di Betania Pengurapan di Betania

    12:1-8 12:1-8 12:1-8 12:1-6 12:1-8

    12:7-8

    Rencana membunuh Lazarus Rencana membunuh Lazarus Rencana membunuh Lazarus

    12:9-11 12:9-11 12:9-11 12:9-11 12:9-11

    Masuk Yerusalem dengan Masuk dengan Kemenangan Minggu Palma Masuk Yerusalem dengan Mesias Memasuki Yerusalem

    Kemenangan Kemenangan

    12:12-19 12:12-19 12:12-19 12:12-13 12:12-19

    12:14

    12:15

    12:16

    12:17

    12:18-19

    Beberapa orang Yunani Bulir Gandum yang Berhasil Pelayanan Publik dar Yesus Beberapa orang Yunani Yesus Memberitahukan

    Mencari Yesus Berakhir Mencari Yesus KematianNya dan Pemuliaan yang mengikutinya

    12:20-26 12:20-26 12:20-26 12:20-21 12:20-28a

    12:22-26

    Anak Manusia harus di Yesus Memprakirakan Yesus Berbicara Tentang

    Tinggikan KematianNya di Salib KematianNya

    12:27-36a 12:27-36 12:27-36a 12:27-28a

    12:28b 12:28b

    12:29 12:29-32

    12:30-33

    12:33-36a

    12:34

    12:35-36a

    Ketidak Percayaan Orang- Siapa yang Telah Percaya Ketidak Percayaan Orang- orang Yahudi Laporan Kami? orang

    12:36b-43 12:36b-43 12:36b-38 12:36b

    Kesimpulan: Ketidak

    Percayaan Orang Yahudi

    12:37-41 12:37-38

    12:39-40 12:39-40

    12:41 12:41

    Berjalan dalam Terang 12:42-43 12:42-50

    Penghakiman oleh Kata-kata 12:42-50 Penghakiman oleh Kata-kata

    Yesus Yesus

    12:44-50 12:44-50 12:44-50

    148

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL TERHADAP AYAT 1-50

    A. Seluruh empat Injil mencatat pengurapan Yesus oleh seorang wanita. Namun demikian, Mar 14:3-9, Mat
    26:6-13, dan Yoh 12:2-8 mengenalinya sebagai Maria dari Betania, saudari dari Lazarus, sementara Luk
    7:36-50 mengenalinya sebagai wanita berdosa di Galilea.
    B. Pasal 12 menutup pelayanan publik dari Yesus. Ia telah mencoba berulang-ulang untuk membawa para pemimpin Yahudi kepada iman. Pasal 11 adalah upayaNya untuk membawa penduduk kota Yerusalem kepada iman.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 12:1-8

    1Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan

    Yesus dari antara orang mati. 2Di situ diadakan perjamuan (oleh mereka) untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. 3Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan

    rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. 4Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid- murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: 5"Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual

    tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?" 6Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia

    sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. 7Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. 8Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."

    12:1 “enam hari sebelum Paskah” ini adalah suatu rangkaian kronologis yang berbeda dari Mat 26:2. Harus diingat bahwa fokus utama dari kitab-kitab Injil adalah bukan kronologi namun perwakilan tindakan Yesus yang mencerminkan kebenaran tentang pribadi dan karyaNya.

    149

    12:2 “(oleh mereka)” ini tampaknya menunjuk pada penduduk kota Betania, yang menjamu makan malam bagi

    Yesus dam murid-muridNya sebagai kehormatan dari membangkitkan Lazarus. Namun demikian, dalam Mat
    26:6, hal ini bertempat di rumah Simon si Kusta.

    12:3 “kati” Ini adalah istilah Latin yang merujuk pada pound Romawi yang sama dengan 12 ounce. Minyak yang mahal ini mungkin adalah mas kawin dari Maria. Banyak wanita-wanita yang tidak menikah memakai minyak wangi jenis ini dalam tabung-tabung di leher mereka.

    NASB “setengah kati minyak wangi narwastu murni yang mahal” NKJV “setengah kati minyak narwastu murni yang sangat mahal” NRSV “setengah kati minyak wangi mahal dari narwastu murni” TEV “setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya”

    NJB “setengah kati minyak olesan narwastu murni yang sangaat mahal”

    Ada banyak dugaan atas arti kata sifat: (1) murni; (2) cair; atau (3) suatu nama tempat. Minyak wangi itu sendiri berasal dari akar wangi dari Himalaya yang sangat mahal harganya.

     “meminyaki kaki Yesus” Catatan Injil lain dari peristiwa yang sama ini berbicara tentang perempuan yang meminyaki kepalaNya. Nampaknya Maria meminyaki keseluruhan tubuhNya, dimulai dari kepalaNya dan terus sampai ke kakiNya. Alasan mengapa kaki Yesus tidak terselimuti adalah karena Ia sedang bersandar setengah berbaring pada siku kiriNya di suatu meja rendah.

    Ini adalah satu dari double entendres Yohanes. Minyak tersebut digunakan untuk mempersiapkan mayat untuk penguburan (lih. 19:40). Maria mungkin telah lebih memahami berita Yesus mengenai kematianNya yang semakin mendekat daipada murid-murid Yesus sendiri (lih. ay 7). Lihat topik khusus: pengurapan pada 11:2.

    12:4 “Yudas Iskariot” istilah “Iskariot” memiliki dua kemungkinan etimologi: (1) suatu kota di Yudea (Keriot lih. Yos 15:25), atau (2) istilah bagi “pisau pembunuh.” Dari semua penulis Injil, Yohanes memiliki pernyataan yang paling keras tentang Yudas (lih. ay 6). Lihat catatan lengkap pada 18:1.

     “menyerahkan/mengkhianati” Istilah ini tidak biasanya memiliki konotasi seperti ini. Secara hurufiah berarti “menyerahkan” atau “menyampaikan” dalam suatu pengertian kehakiman atau untuk mempercayakan sesuatu kepada yang lain.

    12:5 “tiga ratus dinar” Satu dinar adalah upah sehari dari seorang prajurit atau pekerja; oleh karena itu, minyak ini harganya setara dengan upah hampir satu tahun bekerja.

    12:6

    NASB, NKJV “kas/peti”

    NRSV “dompet umum” TEV “tas uang”

    NJB “dana umum”

    Kata ini berarti “kotak kecil.” Aslinya ini dugunakan oleh pemusik untuk membawa ujung alat tiup mereka.

     “ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya” istilah Yunani nya ialah “membawa.” Istilah ini digunakan dalam dua pengertian: (1) ia membawa kotak tersebut, namun (2) juga mengeluarkan dan membawa isi kotak tersebut. Pernyataan ini mungkin dimasukkan untuk menunjukkan bahwa kepedulian Yudas kepada orang miskin dalam ay 5 sesungguh-sungguhnya adalah hanyalah suatu alasan untuk bisa mendapatkan lebih banyak bagi dirinya sendiri.

    12:7 Ini adalah ayat yang aneh. Ayat ini secara nyata menghubungkan tindakan kemurahan dan kesetiaan ini kepada suatu prosedur serupa yang dilakukan pada penguburan seseorang (lih. 19:40). Ini adalah satu lagi tindakan profetik Yohanes.

    150

    12:8 “Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu” Ini berhubungan denan Ul 15:4,11. Ini bukanlah suatu keterangan yang merendahkan mengenai orang miskin namun suatu penekanan akan hadirat Mesias. PL adalah suatu tulisan yang unik di antara tulisan-tulisan kuno timur dekat mengnai hak-hak bagi orang miskin serta perhatian pada orang miskin.

    NASKAH NASB (UPDATED): 12:9-11

    9Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang

    mati. 10Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga, 11sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.

    12:9 “Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana” Ini adalah penggunaan istilah “Yahudi” yang tidak biasa di dalam Yohanes. Biasanya istilah ini menunjuk pada para pemimpin agama yang menentang Yesus. Namun demikian, dalam 11:19, 45; 12:17 sepertinya hal ini menunjuk pada para penduduk kota Yerusalem yang adalah kawan-kawan Lazarus dan telah datang di acara penguburannya.

    12:10 “Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga” Mereka berkeinginan untuk menghilangkan bukti! Motif mereka adalah ketakutan (lih. 18:48) dan kecemburuan (lih. 11:48; 12:11).

    Mereka pasti telah berpikir bahwa tindakan Yesus adalah peristiwa yang jarang dan terisolasi. Kebutaan dan
    kebengkokan dari para pemimpin Yahudi ini mencerminkan kekelaman dari umat manusia yang telah jatuh.

    12:11 Ini berkaitan kembali pada 11:45. Lihat Topik Khusus: Penggunaan Yohanes akan Kata Kerja “Percaya”


    pada 2:23.

    NASKAH NASB (UPDATED): 12:12-19

    12Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, 13mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong

    Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"

    14Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis: 15"Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai." 16Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu

    mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia. 17Orang banyak yang bersama- sama dengan Dia ketika Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur dan membangkitkannya dari antara

    orang mati, memberi kesaksian tentang Dia. 18Sebab itu orang banyak itu pergi menyongsong Dia, karena mereka mendengar, bahwa Ia yang membuat mujizat itu. 19Maka kata orang-orang Farisi seorang kepada

    yang lain: "Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia."

    12:12 “orang banyak yang datang merayakan pesta” Ada tiga hari raya wajib bagi laki-laki Yahudi (lih. Kel

    23:14-17; Im 23; Ul 16:16). Kerinduan seumur hidup dari orang Yahudi yang tinggal di luar Palestina (Diaspora) adalah untuk menghadiri suatu hari raya di Yerusalem. Selama har-hari raya yang telah ditetapkan ini, jumlah penduduk Yerusalem membengkak dari tiga sampai lima kali lipat dari normalnya. Frasa ini menunjuk pada sejumlah besar peziarah yang penasaran karena telah mendengar tentang Yesus dan ingin melihatNya.

    12:13 “daun-daun palem” Ini adalah suatu frasa Yunani yang tidak lazim bagi daun palem. Beberapa orang bahwa pada suatu saat Palem tumbuh di lereng bukit Zaitun (yaitu Yosefus), sementara orang lain percaya daun- daun ini diimpor dari Yerikho. Daun-daun ini sepertinya merupakan lambang kemenangan atau keberhasilan (lih. Wah 7:9). Daun-daun ini digunakan setiap tahun dalam upacara dari Hari Raya Tabernakel dan Paskah.

     “sambil berseru-seru” Ini adalah suatu IMPERFECT TENSE yang mewakili (1) tindakan berulang di masa lampau, atau (2) awal dari suatu tindakan di masa lampau.

    151

     “Hosanna” Istilah ini berarti “selamatkan sekarang,” atau “tolong selamatkan” (lih. Maz 118:25-26). Selama upacara Paskah pembacaan dari Mazmur Hillel (lih. Maz 113-118) muncul sementara para peziarah berbaris menuju Bait Suci. Banyak dari frasa dan tindakan ini diulang setiap tahun selama hari raya Paskah. Namun pada tahun ini mereka menemukan arti tertinggi hal tersebut di dalam Yesus! Orang-banyak merasakannya. Orang Farisi mengakui hal ini.

     “Dia yang datang dalam nama Tuhan” Inilah tepatnya apa yang telah di klaim oleh Yesus selama ini. Ia adalah Yang Diutus! Ia mewakili YHWH.

    NASB “bahkan Raja Israel” NKJV, NRSV,

    TEV, NJB “Raja Israel”

    Frasa ini bukan bagian dari Mazmur tersebut, namun ditambahkan oleh orang banyak. Sepertinya ini adalah
    rujukan langsung untuk Yesus sebagai Raja Mesias yang dijanjikan dalam II Sam 7 (lih. Mar 11:10).

    12:14 “keledai muda” Keledai adalah tunggangan militer kerajaan dari raja-raja Israel (lih. I Raj 1:33,38,44). Hanya rajalah yang mengendarai keledainya; oleh karena itu, sangatlah penting bahwa Yesus menaiki keledai yang belum pernah dinaiki sebelumnya (lih. Mar 11:2).

    12:14-15 “seperti ada tertulis” Ini adalah suatu kutipan dari Zak 9:9. Anak keledai tersebut tidak hanya berbicara tentang ke-raja-an keMesiasan namun juga mengenai kerendahan hati. Yesus tidak datang sebagai tokoh penakluk militer seperti pengharapan orang Yahudi, namun sebagai Hamba yang Menderita dari Yes 53 menaiki seekor anak keledai.

    12:16 “Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu” Ini adalah tema berulang (lih. 2:22;

    10:6; 16:18; Mar 9:32; Luk 2:50; 9:45; 18:34).

     “tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka” Ini adalah salah satu dari pelayanan Roh Kudus

    (lih. 14:26 dan 2:22).
    Ayat ini juga menunjukkan bahwa para penulis Injil menyusun Injil-injil mereka berdasarkan pengalaman pribadi mengenai kebangkitan Kristus. Injil sinoptik menyajikan Yesus dalam perkembangan kesejarahan dan
    menyembunyikan kemuliaanNya sampai pada puncak penyajian mereka, namun Yohanes menulis keseluruhan
    Injilnya dari sudut pandang Mesias yang dipermuliakan. Kitab-kitab injil mencerminkan ingatan dan iman yang nantinya diperlukan masyarakat dari orang-orang yang diilhami ini. Oleh karena itu, ada dua latar belakang
    kesejarahan (katar belakang Yesus dan mereka), yang keduanya diilhami.

     “dimuliakan” Lihat catatan pada 1:14.

    12:17 Lihat Topik Khusus: Saksi-saksi Yesus pada 1:8.

    12:19 “kata orang-orang Farisi seorang kepada yang lain” Ini adalah satu lagi pembayangan profetik. Ini berhubungan dengan (1) Orang Yahudi, 11:48; 12:11, dan (2) Orang bukan Yahudi, ay. 20-23. Ini mencerminkan dua latar belakang kesejarahan: kehidupan Yesus dan gereja mula-mula.

    NASKAH NASB (UPDATED): 12:20-26

    20Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani. 21Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." 22Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus. 23Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. 24Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya

    jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. 25Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi

    152

    barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.

    26Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

    12:20 “beberapa orang Yunani” Ini digunakan dalam pengertian orang Bukan Yahudi, tidak secara khusus etnis Yunani.

     “Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu” BENTUK KALIMAT PRESENT mengisyaratkan mereka memiliki kebiasaan pergi ke Perayaan. Mereka bisa jadi (1) orang-orang yang Takut akan Allah, atau (2) pengikut baru dari Pintu Gerbang. Kelompok pertama adalah para penyembah tetap di sinagoga-sinagoga sedang yang kedua adalah orang yang secara resmi masuk menjadi pemeluk iman Yahudi.

    12:21 “lalu berkata kepadanya” Ini adalah BENTUK KALIMAT IMPERFECT yang artinya (1) mereka bertanya berulang-ulang, atau (2) mereka mulai bertanya. Mereka menginginkan suatu wawancara pribadi dengan Yesus. Nampaknya ini adalah detik terakhir pada jam profetik sebelum kematian Yesus (lih. ay 23).

    12:22 Filipus dan Andreas adalah nama-nama Yunani. Barangkali ini menyebabkan orang-orang Yunani merasa mungkin bisa mendekati mereka.

    12:23 ”telah tiba saatnya” Ini adalah BENTUK KALIMAT PERFECT. Yohanes menggunakan istilah

    “waktunya” untuk menunjuk pada penyaliban dan kebangkitan sebagai peristiwa puncak dari misi Yesus (lih.
    12:27; 13:1, 32; 17:1).

     “Anak Manusia” Ini adalah suatu frasa bahasa Aram ng secara sederhana berarti “manusia” (lih. Maz 8:4; Yeh 2:1). Namun demikian, ini digunakan dalam Dan 7:13 dengan konotasi keTuhanan tambahan. Ini adalah gelar penyebutan Yesus akan diriNya sendiri yang menggabungkan kedua sifatNya, manusia dan Illahi (lih. I Yoh

    4:1-6).

     “dimuliakan” Kematian Yesus selalu dirujuk sebagai “kemuliaanNya.” Istilah “mulia” digunakan beberapa kali dalam konteks ini (lih. ay 28 [dua kali]; 32, dan 33). Ini sering digunakan untuk menunjuk kematian dan kebangkitan Yesus (lih. 13:1,32; 17:1). Lihat catatan pada 1:14.

    12:24 “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati” Ini adalah bahasa fenomonologis atau bahasa deskriptif, yaitu hal-hal sebagaimana muncul pada lima indera. Satu biji dapat menghasilkan banyak biji (lih. I Kor 15:36). KematianNya membawa banyak orang kepada kehidupan yang sesungguhya.

     “Apabila” Ada serentetan KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL dalam konteks ini yang berarti kesanggupan bahkan kemungkinan tindakan (lih. ay 24,26,32,47).

    12:25 “Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya” Ini adalah suatu permainan dari kata Yunani psychē, yang menunjuk pada hakikat dari kepribadian atau kekuatan hidup manusia (lih. Mat 10:39;
    16:25). Sekali seseorang percaya Kristus, ia diberikan kehidupan baru. Kehidupan yang baru adalah suatu pemberian Allah untuk penggunaan pelayanan, bukan untuk kepentingan pribadi. Orang-orang percaya sebagai
    pemelihara dari kehidupan baru tersebut. Kita dibebaskan dari perbudakan dosa untuk menjadi hamba-hamba
    Allah (lih. Rom 6:1-7:6).

     “kehilangan nyawanya” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Istilah ini berarti “membinasakan.” Ini adalah lawan dari “kehidupan kekal.” Jika tidak memiliki iman dalam Kristus, ini adalah satu-satunya alternatif. Kehancuran ini bukan pemusnahan, namun kehilangan suatu hubuungan pribadi dengan Allah.

    153

     ”tidak mencintai (membenci)” Ini adalah suatu ungkapan perbandingan Ibrani. Allah harus jadi prioritas

    (lih. istri-istri Yakub; Kej 29:30,31; Ul 21:15; Esau dan Yakub, Mal 1:2-3; Rom 10-13; keluarga seseorang, Luk
    14:26).
    “hidup” Ini adalah kata-kata Yunani zoē. Ini digunakan secara konsisten dalam Yohanes untuk menuju pada
    (1) kehidupan rohani, (2) kehidupan kekal, (3) kehidupan jaman baru, dan (4) hidup kebangkitan.

    12:26 “Barangsiapa” Ini adalah suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemampuan/

    kemungkinan tindakan.

     “ia harus mengikut Aku” Ini adalah suatu PRESENT ACTIVE IMPERATIVE yang berbicara mengenai hubungan yang berkelanjutan (lih Yoh 15). Ini adalah hal alkitabiah yang terabaikan yaitu mengenai ketekunan. Hal ini sering dibingungkan oleh ketegangan antara Allah yang berkedaulatan dan kemauan manusia. Namun demikian, yang terbaik ialah melihat keselamatan sebagai suatu pengalaman perjanjian. Allah selalu mengawali (lih. 6:44,65) dan menetapkan agenda, namun Ia juga menuntut bahwa umat manusia menanggapi penawaranNya dalam pertobatan dan iman (lih. Mar 1:15; Kis 20:21), baik sebagai suatu keputusan awal maupun pemuridan seumur hidup. Ketekunan adalah bukti bahwa kita mengenal Dia (lih. Mat 10:22; 13:20-21; Gal 6:9; I Yoh 2:19; Wah 2:7,11,17,26; 3:5,12,21).

    Doktrin Kristen, karena didasarkan atas Alkitab, sering datang dalam pasangan yang bersifat paradoks, yaitu pasangan-pasangan yang penuh ketegangan. Tulisan-tulisan timur bercirikan pola-pola pemikiran penggambaran
    yang saling berlawanan. Seringkali pembaca barat moderen memaksakan paradoks tersebut ke dalam suatu

    pilihan salah satu padahal hal-hal ini dimaksudkan untuk kedua-duanya/dan kebenaran.

    NASKAH NASB (UPDATED): 12:27-36a

    27"Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. 28Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka

    terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!"

    29Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata: "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia." 30Jawab Yesus: "Suara itu telah terdengar

    bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu. 31Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia

    ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; 32dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." 33Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati. 34Lalu jawab orang banyak itu: "Kami telah mendengar dari hukum

    Taurat, bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?" 35Kata Yesus kepada mereka: "Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. 36aPercayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang."

    12:27 “Sekarang jiwa-Ku terharu” Ini adalah sebuah PERFECT PASSIVE INDICATIVE. Pelakunya (Bapa, setan, keadaan, dll.) tidk dinyatakan. Ini adalah istilah yang keas yang digunakan dalam beberapa cara dlam PB:

    1. Ketakutan Herodes (Mat 2:3)
    2. Ketakutan para murid (Mat 14:26)
    3. Kegelisahan Yesus yang mengganggu (Yoh 12:26; 13:21)
    4. Gereja di Yerusalem (Kis 15:24)
    5. Gangguan dari Guru-guru Palsu terhadap gereja-gereja di Galatia (Gal 1:7)
    Ini adalah cara Yohanes untuk menghubungkan perjuangan manusia Yesus dengan trauma penyalibanNya yang mendatang (lih. Mar 14:32ff). Yohanes tidak mencatat penderitaan mendalam Yesus di Getemani.

     “selamatkanlah Aku dari saat ini?” Ada banyak diskusi mengenai arti setepatya dari pernyataan ini. Apakah ini suatu doa? Apakah ini suatu reaksi yang mengejutkan terhadap apa yang tidak seharusnya dilakukan?

    154

     “sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini” Kehidupan Yesus berjalan menurut suatu rencana

    Illahi (lih. Luk 22:22; Kis 2:23; 3:18; 4:28) yang sepenuhnya dimengerti oleh Yesus (lih. Mat 20:28; Mar 10:45).

    12:28 “muliakanlah namaMu” Bapa menannggapi dalam ay 28b. Istilah “muliakan” ini sangatlah mengalir. Ini dapat menunjuk pada (1) kemuliaan yang sudah ada sebelumnya (lih. 17:5); (2) Pernyataan Yesus tentang Bapa (lih. 17:4); atau (3) pwnyaliban dan kebangkitan Yesus (lih. 17:1). Lihat catatan 1:14.

    “suara dari sorga” Para rabi menyebutnya suatu bath-kol. Sejak dari zaman Maleakhi belum ada lagi suara nubuatan di Israel. Jika kehendak Allah perlu diteguhkan, maka peneguhan ini harus dilakukan melalui suatu suara dari surga. Kitab-kitab Injil mencatat bahwa Allah berbicara tiga kali semasa kehidupan Yesus: (1) pada baptisan Yesus, Mat 3:17; (2) pada waktu dimuliakan, Mat 17:5; dan (3) di sini di ayat ini.

    12:29 “Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata” Ada dua penafsiran mengenai apa yang terjadi: (1) ini adalah guntur. Ini digunakan untuk Allah berbicara dalam PL (lih. II Sam 22:14; Ayb

    37:4; Maz 29:3; 18:13; 104:7; atau (2) seorang malaikat berbicara kepadaNya. Ini mirip dengan kebingungan mengenai pengalaman Saulus dalam Kis 9:7; 22:9.

    12:30 “Jawab Yesus: Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu” Frasa ini adalah suatu perbandingan Semitik. Ini berrti hal ini tidak semata-mata untuk mereka namun terutama untuk mereka (lih. 11:42).

    12:31 “Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini” Ini adalah suatu pengembangan yang berparalel dengan frasa berikut ini (“penguasa dunia ini akan dilemparkan”). Waktu terjadinya hal ini tidak disebutkan.

     “penguasa dunia ini” Ini menunjuk pada suatu kekuatan jahat pribadi (lih. 14:30; 16:11) yang dikenal dalam bahasa Ibrani sebagai “setan” atau “lawan” (lih. Ayb 1-2) atau dalam bahasa Yunani sebagai “iblis” atau “pemfitnah/penghujat” (lih. Mat 4:1,5,8,11; 13:39; 25:41; Yoh 6:70; 8:44; 13:2; II Kor 4:4; Ef 2:2). Kedua nama ini bersinonim dalam Mat 4:1-11 dan Yoh 13:2,27.

    TOPIK KHUSUS: KEJAHATAN PRIBADI

    Ini adalah sebuah pokok bahasan yang sangat sukar karena beberapa sebab:
    1. PL tidak menyatakan suatu musuh besar dari kebaikan, namun seorang hamba YHWH yang menawarkan kepada umat manusia suatu alternatif dan menuduh manusia sebagai tidak benar.
    2. Konsep dari musuh besar pribadi dari Allah berkembang dalam tulisan-tulisan antar alkitab (bukan kanon)
    yang di bawah pengaruh agama Persia (Zoroastrianisme). Hal ini, pada gilirannya, banyak sekali mempengaruhi Yudaisme kerabian.
    3. PB mengembangkan tema-tema PL ini secara mengejutkan dalam bentuk yang kaku, namun terpilih, dan berkelompok.
    Jika seseorang mendekati kajian tentang kejahatan ini dari sudut pandang teologia alkitabiah (tiap buku atau
    penulis atau jenis dipelajari dan di garis besarkan secara terpisah), maka pandangan-pandangan yang sangat berbeda tentang kejahatan akan terungkap.
    Namun demikian, jika seseorang mendekati kajian tentang kejahatan ini dari pendekatan agama-agama dunia atau agama-agama timur yang tidak alkitabiah atau terlalu alkitabiah, maka kebanyakan pengembangan PB dibayangi oleh dualisme Persia dan spiritisme Romawi-Yunani.
    Jika seseorang secara pra-suposisi untuk mengikatkan diri kepada otoritas Illahi Alkitab, maka pengembangan
    PB harus dilihat sebagai suatu perwahyuan yang berkembang. Orang-orang Kristen harus berjaga terhadap sikap membiarkan dongeng-dongeng Yahudi atau tulisan-tulisan barat (yaitu: Dante, Milton) untuk mendefinisikan
    konsep alkitab. Sudah pasti akan ada suatu misteri dan kemenduaan dalam bidang perwahyuan ini. Allah telah
    memilih untuk tidak mengungkap semua aspek dari kejahatan, asalnya, maksudnya, namun Ia telah mengungkapkan kekalahannya!

    155

    Dalam PL istilah setan atau penuduh sepertinya berhubungan dengan tiga kelompok yang terpisah
    1. para penuduh manusia (I Sam 29:4; II Sam 19:22; I Kgs 11:14,23,25; Maz 109:6)
    2. para penuduh kemalaikatan (Bil 22:22-23; Zak 3:1)
    3. penuduh-penuduh iblis (I Taw 21:1; I Raj 22:21; Zak 13:2)
    Hanya dikemudian hari dalam periode di antara perjanjian si ular dari Kej 3 dikenali sebagai setan (cf. Kitab
    Hikmat 2:23-24; II Enoch 31:3), dan bahkan tidak sampai dikemudian hari hal ini menjadi suatu pilihan kerabian (lih Sot 9b dan Sanh. 29a). “Anak Allah” dari Kej 6 menjadi malaikat dalam I Enoch 54:6. Saya menyebutkan halini, bukan untuk menyatakan keakuratan teologisnya, namun untuk menunjukkan perkembangannya. Dalam PB aktivitas PL ini menjadi ciri kejahatan yag dipersonifikasikan dalam bentuk kemalaikatan, (yaitu setan) dalam II Kor 11:3; Wah 12:9.
    Asal dari kejahatan yang dipersonifikasikan ini sukar atau tidak mungkin (tergantung dari sudut pandang anda)
    untuk ditentukan dari PL. Satu alasan dari hal ini adalah monoteisme Israel yang kuat (lih. I Raj 22:20-22; Pkh
    7:14; Yes 45:7; Am 3:6). Semua kausalitas dihubungkan dengan YHWH untuk mempertunjukkan keunikan dan keutamaanNya (lih. Yes 43:11; 44:6,8,24; 45:5-6,14,18,21,22).
    Sumber-sumber dari kemungkinan informasi befokus pada (1) Ayub 1-2 di mana Satan adalah satu dari “anak-
    anak Allah” (yaitu para malaikat) atau (2) Yes 14; Yeh 28 di mana raja-raja timur yang penuh keangkuhan (Babilonia dan Tirus) digunakan untuk melukiskan keangkuhan setan (lih. I Tim 3:6). Saya memiliki perasaan yang bercampur mengnai pendekatan ini. Yehezkiel menggunakan penggambaran Taman Eden bukan hanya bagi raja Tirus sebagai setan (lih. Yeh 28:12-16), namun juga bagi raja Mesir sebagai Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat (Yeh 31). Namun demikian, Yes 14, khususnya ay 12-14, sepertinya menjelaskan suatu pemberontakan kemalaikatan melalui keangkuhan. Jika Allah ingin menyatakan pada kita sifat khas dan asal dari setan hal ini adalah cara dan tempat yang sangat menyerong untuk melakukannya. Kita harus berjaga terhadap trend dari teologia sistematik yang mengambil bagian-bagian yang kecil dan mendua dari perjanjian-perjanjian, penulis, kitab- kitab, dan jenis-jenis tulisan yang berbeda dan menggabungkannya sebagai bagian-bagian dari satu puzzle Illahi.
    Alfred Edersheim (Kehidupan dan Jaman Yesus Sang Mesias, vol. 2, lampiran XIII [hal. 748-763] dan XVI [hal. 770-776]) mengatakan bahwa Yudaisme Kerabian sangat berlebihan dipengaruhi oleh dualisme Persia dan spekulasi keiblisan. Para rabi bukanlah sumber yang baik bagi kebenaran di bidang ini. Yesus secara radikal menyimpang dari pengajaran dari Sinagoga. Saya kira konsep kerabian mengenai perantaraan dan perlawanan kemalaikatan dalam pemberian hukum Taurat kepada Musa di gunung Sinai membeuka pintu kepada konsep musuh besar kemalaikatan dari YHWH dan juga umat manusia. Ke dua allah yang tinggi dari faham dualisme Iran (Zoroastrian), Ahkiman dan Ormaza, baik dan jahat, dan dualisme ini berkembang menjadi suatu dualisme terbatas Yudaisme mengenai YHWH dan setan.
    Tentu saja ada perwahyuan yang bertumbuh dalam PB akan hal perkembangan kejahatan, namun tdaklah serumit yang diproklamirkan para rabi. Suatu contoh yang bagus dari perbedaan ini adalah “peperangan di surga.” Kejatuhan setan adalah suatu keharusan yang logis, namun rinciannya tidak diberikan. Bahkan apa yang sudah diberikanpun diselubungi dalam jenis tulisan perwahyuan (lih. Wah 12:4,7,12-13). Meskipun setan dikalahkan dan dibuang ke bumi, ia masih berfungsi sebagai hamba YHWH (lih. Mat 4:1; Luk 22:31-32; I Kor 5:5; I Tim 1:20).
    Kita harus mengesampingkan rasa keingin-tahuan kita dalam bidang ini. Ada kekuatan pencobaan dan kejahatan pribadi, namun hanya ada satu Allah dan manusia masih bertanggung jawab atas pilihannya. Ada peperangn rohani, yang ada baik sebelum dan sesudah keselamatan. Kemenangan hanya bisa datang dan tinggal tetap dalam dan melalui Allah Tritunggal. Kemenangan bisa hanya datang dan tinggal di dalam dan melalui Allah Tritunggal.

     “akan dilemparkan keluar” Ini adalah sebuah FUTURE PASSIVE INDICATIVE. Alkitab tidak mengindikasikan waktu setepatnya dari kejatuhan setan dari surga. Setan mungkin didiskusikan dalam Yes 14 dan Yeh 28 dalam suatu pengertian sekunder. Ayat-ayat nubuatan ini berurusan dengan raja-raja Babilonia dan Tirus yang penuh keangkuhan. Kesombongan mereka yang penuh dosa mencerminkan kesombongan setan (lih. Yes

    14:12,15; Yeh 28:16). Namun demikian, Yesus mengatakan bahwa Ia melihat setan jatuh selama perjalanan penginjilan dari ke tujuh puluh mrid (lih. Luk 10:18).

    156


    Ada suatu perkembangan mengenai setan diseluruh PL. Asalnya ia adalah suatu malaikat pelayan, namun melalui kesombongan, menjadi musu Allah. Diskusi terbaik dari pokok kontroversial ini adalah dalam buku dari A. B. Davidson Teolgia Perjanjian Lama hal. 300-306.

    TOPIK KHUSUS: PEPERANGAN DI SURGA

    Ada banyak diskusi mengenai penanggalan dari konfrontasi ini. Yesus sepertinya menyebutkan hal ini dalam
    Luk 10:18 dan Yoh 12:31. Namun mencoba untuk menaruh penanggalan yang kronologis kepada peristiwa ini sangatlah sukar sekali:

    1. sebelum Kejadian 1:1 (sebelum penciptaan)

    2. antara Kejadian 1:1 dan 1:2 (teori kesenjangan)

    3. dalam PL setelah Ayub 1-2 (setan di surga)

    4. dalam PL setelah I Raj 22:21 (setan dalam sidang surgawi)

    5. dalam PL setelah Zak 3 (setan di surga)

    6. dalam PL seperti dalam Yes 14:12; Yeh 28:15 dan II Enoch 29:4-5 (raja-raja Timur dihukum)

    7. dalam PB setelah pencobaan Yesus (lih. Mat 4)

    8. dalam PB selama penginjilan dari ke tujuh puluh murid (melihat setan jatuh dari langit, lih. Luk

    10:18)

    9. dalam PB setelah masuk ke Yerusalem dalam kemenangan (lih. Yoh 12:31)

    10. dalam PB setelah kebangkitan dan kenaikan (lih. Ef 4:8; Kol 2:15)

    11. pada akhir zaman (lih. Wah 12:7, kemungkinan waktu setan menggeledah surga dalam rangka mencari Anak tersebut)

    Kita harus secara sederhana melihatnya sebagai peperangan kekal antara Allah dan pasukan kejahatan; konflik ini akan disempurnakan dalam kekalahan sepenuhnya dari ular naga dan pasukannya. Nantinya di pasal 20 adalah pembuangan dan pengucilan mereka.

    12:32 “apabila Aku ditinggikan” Ini adalah suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan tindakan. Kata ini bisa berarti (1) diangkat (lih. 3:14) atau (2) disalibkan (lih. 8:28) atau ditinggikan (lih. Kis 2:33; 5:31); atau sangat ditinggikan (lih. Flp 2:9). Ini adalah konotasi berganda dari istilah ini (double entendre) yang menjadi ciri khas Injil Yohanes.

     “akan menarik semua orang datang kepadaKu” Ini mungkin merupakan singgungan terhadap perjanjian kasih YHWH kepada Israel dalam Yer 31:3 yang, tentu saja, merupakan ayat mengenai “perjanjian baru” (lih. Yer

    31:31-34). Allah menarik umat olah kasih dan tindakanNya kepada mereka. Penggunaan penggambaran yang
    sama mengenai istilah ini didapati dalam Yoh 6:44 dan diterangkan dalam 6:65. Di sini kata “semua” merupakan undangan dan janji universal mengenai penebusan.
    Ada suatu variasi yang sangat menentukan dalam frasa ini. Kata “semua” dapat berbentuk MASKULIN, yang akan diterjemahkan sebagai “semua laki-laki” dan ditemukan dalam naskah kuno Yunani P75 (VID), א2, B, L, dan W, sementara ada yang NETRAL, yang akan diterjemahkan sebagai “semua hal”, yaitu dalam P66 dan א. Jika ini berbentuk NETRAL, maka kata ini berbicara tentang penebusan Kristus atas dunia serupa dengan Kol 1:16-17, yang kemungkinan mencerminkan keseseatan grostik yang sangat terbukti dalam I Yohanes.

    12:33 “Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati” Ini berhubungan dengan Ul

    21:23 di mana digantung di salib diistilahkan sebagai “dikutuk oleh Allah.” Inilah mengapa para pemimpin agama menginginkan Yesus untuk disalib, bukan dirajam batu. Yesus menanggung kutukan Hukum Taurat bagi kita (lih. Gal 3:13).

    12:34 “Lalu jawab orang banyak itu…., bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya” Ini mungkin adalah singgungan terhadap Maz 89. PL mengharapkan hanya satu kedatangan Mesias dan pendirian tahta kedamaian dunia di Palestina olehNya (lih. Maz 110:4; Yes 9:7; Yeh 37:25 dan Dan 7:14). Untuk “selama-lamanya” lihat Topik Khusus pada 6:58.

    157

    12:35 “Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya (berjalanlah)” Ini adalah suatu penggunaan kata “berjalan” sebagai suatu gambaran. Ini adalah suatu PRESENT ACTIVE IMPERATIVE, yang melanjutkan penekanan Yesus atas kepercayaan sebagai suatu hubungan yang berkelanjutan, bukan hanya suatu keputusan awal (lih. ay 44-46).

    12:36 Tema Yesus adalah terang dunia ini adalah penekanan berulang yang terutama dalam Yohanes (lih.


    1:4,5,7,8,9; 3:19,20,21; 5:35; 8:12; 9:5; 11:9,10;12:35,36,46). Kegelapan dan Terang juga mengkontraskan kenyataan-kenyataan rohani dalam Gulungan Kitab Laut Mati.

    NASKAH NASB (UPDATED): 12:36b-43

    36bSesudah berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara mereka. 37Dan meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya,

    38supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami? Dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?" 39Karena itu mereka

    tidak dapat percaya, sebab Yesaya telah berkata juga: 40"Ia telah membutakan mata dan mendegilkan hati mereka, supaya mereka jangan melihat dengan mata, dan menanggap dengan hati, lalu berbalik, sehingga Aku menyembuhkan mereka." 41Hal ini dikatakan oleh Yesaya, karena ia telah melihat kemuliaan-Nya

    dan telah berkata-kata tentang Dia. 42Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang, supaya mereka jangan

    dikucilkan. 43Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah.

    12:38 “firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya” Ini adalah suatu kutipan dari ayat mengenai hamba yang menderita dari Yes 53:1.

    12:39 “Karena itu mereka tidak dapat percaya” Ini adalah suatu IMPERFECT MIDDLE (deponent) INDICATIVE dan suatu PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Mereka tidak mampu untuk terus dalam suatu hubungan iman dengan Yesus. MujizatNya menarik mereka, namun tidak membawa mereka ke dalam iman/kepercayaan yang membawa keselamatan kepada Yesus sebagai Mesias.

     “sebab Yesaya telah berkata juga” Yesaya 6:10; 43:8 mennjuk pada kekerasan hati orang Yahudi dalam hal berita Allah melalui Yesaya (lih. Yer 5:21; Yeh 12:2; Ul 29:2-4).

    12:40 “hati” Lihat Topik Khusus berikut.

    TOPIK KHUSUS: HATI

    Istilah Yunani kardia digunakan dalam Septuaginta dan PB untuk mencerminkan istilah Ibrani lēb. Kata ini
    digunakan dalam beberapa cara (lih. Bauer, Arndt, Gingrich dan Danker, Kamus Yunani-Inggris, hal. 403-404).
    1. pusat dari kehidupan jasmani, suatu gambaran bagi suatu pribadi (lih. Kis 14:17; II Kor 3:2-3; Yak 5:5)
    2. pusat dari kehidupan rohani (moral)
    a. Allah mengenal hati (lih. Luk 16:15; Rom 8:27; I Kor 14:25; I Tes 2:4; Wah 2:23)
    b. Digunakan untuk kehidupan rohani umat manusia (lih. Mat 15:18-19; 18:35; Rom 6:17; I Tim 1:5; II Tim 2:22; I Pet 1:22)
    3. pusat dari kehidupan pemikiran (yaitu intelektual, lih. Mat 13:15; 24:48; Kis 7:23; 16:14; 28:27; Rom 1:21;
    10:6; 16:18; II Kor 4:6; Ef 1:18; 4:18; Yak 1:26; II Pet 1:19; Wah 18:7; hati adalah sinonim dengan pikiran dalam II Kor 3:14-15 dan Flp 4:7)
    4. pusat dari keinginan (yaitu kehendak, lih. Kis 5:4; 11:23; I Kor 4:5; 7:37; II Kor 9:7)
    5. pusat dari perasaan (lih. Mat 5:28; Kis 2:26,37; 7:54; 21:13; Rom 1:24; II Kor 2:4; 7:3; Ef 6:22; Flp 1:7)
    6. tempat unik dari kegiatan Roh (lih. Rom 5:5; II Kor 1:22; Gal 4:6 [yaitu Kristus dalam hati kita, Ef 3:17])

    158

    7. Hati adalah suatu cara penggambaran untuk merujuk kepada keseluruhan pribadi (lih. Mat 22:37, mengutip Ul 6:5). Pemikiran, motif, dan tindakan yang berkenaan dengan hati mengungkapkan sepenuhnya jenis- jenis pribadi. PL memiliki penggunaan yang mengena dari istilah-istilah ini.
    a. Kej 6:6; 8:21, “Allah pilu hatiNya” (juga perhatikan Hosea 11:8-9)
    b. Ul 4:29; 6:5, “dengan segenap hati dan segenap jiwa”
    c. Ul 10:16, “hati yang tak bersunat” dan Rom 2:29 d. Yeh 18:31-32, “suatu hati yang baru”
    e. Yeh 36:26, “suatu hati yang baru” vs. “suatu hati yang keras (membatu)”

    12:41 “Hal ini dikatakan oleh Yesaya, karena ia telah melihat kemuliaan-Nya” Ini adalah suatu mengasan bahwa nabi-nabi PL diinformasikan mengenai Mesias (lih. Luk 24:27). Lihat catatan mengenai “kemuliaan” pada

    1:14.

    12:42 “Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya” Berita Yesus sungguh menghasilkan buah (lih. ay 11; Kis 6:7). Lihat Topik Khusus pada 2:23.

     “mereka tidak mengakuinya berterus terang” Lihat topik khusus mengenai pengakuan pada 9:22.

     “supaya mereka jangan dikucilkan (dari sinagoga)” (lih. 9:22; 16:2).


    12:43 Ini mengisyaratkan bahwa iman yang benar dapat jadi lemah dan ketakutan! Injil Yohanes menggunakan percaya (pisteuō) dalam beberapa pengertian, dari daya tarik awal sampai pada tanggapan emosional kepada iman yang sungguh yang menyelamatkan.

    NASKAH NASB (UPDATED): 12:44-50

    44Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; 45dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah

    mengutus Aku. 46Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya

    kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. 47Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. 48Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia

    sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. 49Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. 50Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."

    12:44 “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku” Sasaran iman pada akhirnya adalah di dalam Bapa (lih. I Kor 15:25-27). Ini adalah tema berulang (lih. Mat 10:40; 5:24). Mengenal Anak ialah mengenal Bapa (lih. I Yoh 5:10-12).

    12:47 “Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berbicara mengenai kemungkinan tindakan. Ketaatan yang berlanjut adalah suatu tanda dalam keberlanjutan hubungan pribadi kita oleh iman! Penjaminan didasarkan atas suatu kehidupan ketaatan dan ketekunan yang diubahkan dan berubah (lih. kitab Yakobus dan I Yohanes).

    12:47-48 “sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya” Yesus datang terutama untuk menebus dunia, namun fakta sesungguhnya dari kedatanganNya memaksa manusia untuk memutuskan. Jika mereka menolakNya, mereka menghakimi diri mereka sendiri (lih. Yoh 3:17-21).

    12:49-50 Yesus berbicara dalam otoritas Allah, bukan diriNya sendiri.

    159

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Mengapa Maria, saudara dari Lazarus, mengurapi kaki Yesus?
    2. Mengapa Matius, Markus dan Yohanes sedikit berbeda dalam catatan mereka mengenai kejadian ini?
    3. Apa arti penting dari orang banyak menyambut Yesus dengan daun Palem dan kutipan dari Maz 118?
    4. Mengapa Yesus begitu tergerak atas permohonan orang-orang Yunani untuk berbicara denganNya?
    5. Mengapa jiwa Yesus sedemikian masygul? (lih. ay 27)
    7. Terangkan mengapa Yohanes menggunakan kata “percaya” dalam beberapa pengertian.

    160

    YOHANES 13

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Membasuh Kaki Muid- Tuan menjadi seorang Perjamuan Terakhir Yesus Membasuh Kaki Pembasuhan Kaki murid Hamba Muid-murid Nya

    13:1-11 13:1-11 13:1-11 13:1 13:1

    13:2-6 13:2-5

    13:6-11

    13:7

    13:8a

    13:8b

    13:9

    Kita Juga Harus Melayani 13:10-11

    13:12-20 13:12-30 13:12-20 13:12-17 13:12-16

    13:17-20

    13:18-20

    Yesus Memberitahukan Yesus Memprakirakan Pengkhianatan Yudas – PengkhianatanNya PengkhianatanNya Diberitahukan

    13:21-30 13:21-30 0.55625 13:21-30

    13:22-24

    13:25

    13:26-29

    0.5625

    Perintah yang Baru Perintah yang Baru Perintah yang Baru Kata-kata Perpisahan

    13:31-35 13:31-35 13:31-35 13:31-35 13:31-35

    Penyangkalan Petrus Yesus Memprakirakan Yesus Memprakirakan

    Diberitahukan Penyangkalan Petrus Penyangkalan Petrus

    13:36-38 13:36-38 13:36-38 13:36a 13:36-38

    13:36b

    13:37

    13:38

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.

    161

    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL UNTUK 13:1-38

    A. Yohanes tidak mencatat Perjamuan Terakhir (Ekaristi) dalam cara yang sama dengan Injil Sinoptik. Namun ialah satu-satunya yang memberikan catatan mengenai dialog dalam ruangan loteng di malam itu (pasal 13-
    17). Beberapa orang melihat pengabaian ini sebagai upaya secara sengaja untuk mengurangi penekanan dari
    gereja mula-mula akan sakramentalisme yang terus bertumbuh. Yohanes tidak pernah mengulas tentang baptisan Yesus atau Perjamuan Tuhan.
    B. Konteks kesejarahan dari Yohanes 13 dapat dilihat dalam Luk 22:24. Para murid masih saling berdebat mengenai siapa yang terbesar.
    C. Latar belakang jasmani dari pasal 13-17 adalah suatu ruangan loteng di Yerusalem, kemungkinan adalah rumah dari Yohanes Markus, pada malam Yesus dikhianati oleh Yudas.
    D. Sepertinya ada dua maksud yang jelas dalam tindakan Yesus membasuh kaki:
    1. ay 6-10 membayangi pekerjaanNya di atas salib demi kita.
    2. ay 12-20 adalah suatu tujuan pelajaran mengenai kerendahan hati (dalam pandangan Luk 22:24).
    F. Injil Yohanes menyimpulkan tanda-tanda Yesus dengan pasal 12. Pasal 13 memulai minggu penderitaan terakhir.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 13:1-11

    1Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah

    sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. 2Mereka sedang makan bersama, dan Iblis

    telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. 3Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. 4Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain

    lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, 5kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya

    itu. 6Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" 7Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak." 8Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku

    sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat

    162

    bagian dalam Aku." 9Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" 10Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." 11Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."

    13:1 “sebelum hari raya Paskah” Yohanes dan Injil Sinoptik tidak bersetuju mengenai apakah in adalah hari sebelum perjamuan Paskah atau tepat di hari perjamuan Paskah itu sendiri. Keduanya menaruh perjamuan pada hari Kamis dan penyaliban pada hari Jumat (lih. 19:31; Mar 15:43; Luk 23:54). Perjamuan Paskah ini memperingati pembebasan Israel dari Mesir (lih. Kel 12). Yohanes menegaskan bahwa ini adalah hari sebelum perjamuan Paskah umumnya (lih. 18:28; 19:14,31,42).

    “seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya (di dunia)” Yohanes memakai kata bumi (kosmos)
    dalam beberapa pengertian yang berbeda:
    1. planet ini (lih. 1:10; 11:9; 16:21; 17:5,11,24; 21:25)
    2. umat manusia (lih. 3:16; 7:4; 11:27; 12:19; 14:22; 18:20,37)
    3. manusia yang memberontak (lih. 1:10,29; 3:16-21; 4:42; 6:33; 7:7; 9:39; 12:31; 15:18; 17:25)

     “Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE PARTICIPLE (seperti ay 3). Yesus mengerti hubungan unikNya dengan Bapa setidaknya dari usia dua belas (Luke 2:41-51). Kedatangan dari orang-orang Yunani dalam 12:20 menunjukkan pada Yesus bahwa waktu kematian dan pemuliaanNya telah tiba (lih. 2:4; 12:23,27; 17:1).

    Injil Yohanes terus menekankan suatu dualisme vertikal, atas vs. bawah (lih. ay 3). Yesus diutus (lih 8:42) oleh Bapa dan sekarang Ia akan kembali. Injil-injil Sinoptik menggambarkan Yesus sebagai mengajarkan suatu dualisme horizontal dari kedua zaman Yahudi, ketegangan yang sudah dan yang belum dari Kerajaan Allah.
    Ada banyak pertanyaan mengenai Injil-injil yang harus dikemukakan oleh para pembaca moderen, namun ketika semua dikatakan dan dilakukan tulisan-tulisan sakral ini menyatakan suatu pandangan alkitabiah yang
    konsisten tentang dunia.
    1. Hanya ada satu Allah yang kudus
    2. Makhluk ciptaanNya yang istimewa, umat manusia, telah jatuh ke dalam dosa dan pemberontakan
    3. Allah telah mengutus seorang Penebus yang berinkarnasi
    4. Umat manusia harus menanggapi dengan iman, pertobatan, ketaatan, dan ketekunan
    5. Ada suatu kekuatan jahat pribadi dalam perlawanan terhadap Allah dan kehendakNya
    6. Semua ciptaan yang sadar akan memberikan catatan kehidupannya kepada Allah.

     “mengasihi murid-murid-Nya” Frasa Yunani ini digunakan dalam papirus Mesir bagi “saudara dekat” (lih. Luk 8:19-21).

    “Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya” Ini adalah kata Yunani “telos,” yang berarti suatu maksud yang tercapai. Ini menunjuk pada pekerjaan Yesus yaitu penebusan umat manusia di kayu salib. Suatu bentuk dari kata yang sama adalah kata terakhir Yesus dari kayu salib (lih. 19:30), “Sudah selesai,” yang kita pelajari dari papirus Mesir memiliki konotasi “telah dibayar lunas”!

    13:2 “sedang makan bersama” Ada beberapa variasi naskah di titik ini. Ini kemungkinan berarti (1) setelah makan malam; (2) setelah Cawan Berkat yang pertama, ketika prosedurnya mensyaratkan pembasuhan tangan; atau (3) setelah Cawan Berkat ketiga.

    TOPIK KHUSUS: TATA ACARA IBADAH PASKAH DALAM YUDAISME ABAD PERTAMA (Kel 12)

    A. Doa
    B. Cawan Anggur
    C. Pembasuhan tangan oleh tuan rumah dan meneruskan bejana kepada semua

    163

    D. Pencelupan rempah dan saus pahit
    E. Domba dan makanan utama
    F. Doa dan pencelupan rempah dan saus pahit kedua
    G. Cawan anggur kedua dengan waktu tanya jawab untuk anak-anak
    H. Menyanyikan bagian pertama dari Mazmur Pujian 113-114 dan doa
    I. Pimpinan acara membuat tata cara bagi setiap orang setelah membasuh tangannya
    J. Semua makan sampai kenyang; berakhir dengan satu potongan daging domba
    K. Cawan anggur ketiga setelah membasuh tangan
    L. Menyanyikan bagian kedua dari Mazmur Pujian 115-118
    M. Cawan anggur ke empat
    Banyak yang percaya bahwa adat Perjamuan Suci muncul pada titik “K.”

     “Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE PARTICIPLE. Yesus telah tahu tentang Yudas dari awalnya (lih. 6:70). Si jahat telah mencobai Yudas sejak lama (lih. ay 27). Lihat Topik Khusus: Hati pada 12:40. Lihat catatan sepenuhnya mengenai Yudas pada 18:1.

    13:3 “Yesus tahu, bahwa BapaNya telah menyerahkan segala sesuatu kepadaNya” Ini ialah suatu PERFECT ACTIVE PARTICIPLE seperti ay 1, diikuti oleh sebuah AORIST ACTIVE INDICATIVE. Ini adalah satu dari pernyataan-pernyataan Yesus yang menakjubkan (lih. 3:35; 17:2; Mat 28:18). BENTUK KALIMAT AORIST sangat menentukan. Bapa memberikan kepada Yesus “segala sesuatu” sebelum penyaliban. Hal-hal ini tidak diberikan semata-mata sebagai suatu penghargaan atas ketaatanNya, namun karena Siapa Dia! Ia tahu siapa DiriNya dan membasuh kaki mereka yang saling memperdebatkan siapakah yang terbesar di antara mereka!

    13:4 “Lalu bangunlah” Ingat bahwa mereka semula bersandar pada siku kiri mereka dengan kaki dibelakang mereka, bukannya duduk di kusi.

     ”menanggalkan jubah-Nya” Kata Jubah ini berbentuk JAMAK, yang menunjuk pada jubah luar Yesus (lih.

    19:23; Kis 8:16). Menarik bahwa kata kerja yang sama ini digunakan dalam 10:11,15,17,18 untuk penyerahan Yesus akan hidupNya (lih. ay 37). Ini mungkin satu lagi dari double entendres Yohanes. Sepertinya sangat mungkin hal pembasuhan kaki ini lebih dari sekedar suatu tujuan pendidikan kerendahan hati (lih. ay 6-10).

    13:5 “membasuh kaki murid-muridNya” Kata Yunani ini digunakan untuk “membasuh hanya sebagian dari tubuh.” Kata dalam ay 10 digunakan untuk mandi. Pembasuhan kaki adalah tugas dari budak. Bahkan para rabi tiak mengharapkan hal ini dari para murid mereka. Yesus, mengenali keTuhananNya sendiri, bersedia untuk membasuh kaki dari murid-murid yang saling ber iri hati dan ambisius ini.

    13:6 Pertanyaan Petrus adalah suatu cara halus untuk menolak sikap langkah Yesus ini. Petrus sering berpikir a mengetahui apa yang harus dan tidak harus dikerjakan oleh Yesus (lih. Mat 16:22).

    13:7 Para rasul, yang hidup bersama dengan Yesus, tida selalu memahami tindakan dan pengajaranNya (lih. 2:22;

    10:6; 12:16; 16:18).

    13:8 “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya” Ini ialah suatu DOUBLE NEGATIVE yang berarti “tidak pernah tidak, tidak pernah dalam keadaan apapun.” Untuk “tidak pernah” lihat Topik Khusus pada 6:58.

     “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL. Ayat ini mengisyaratkan bahwa lebih banyak yang terjadi di sini daripada sekedar tujuan pelajaran yang praktis. Ayat 6-10 sepertinya berhubungan dengan karya Yesus di salib dalam pengampunan dosa.

    164

    Frasa ini mungkin mencerminkan suatu ungkapan PL yang berhubungan dengan warisan (lih. Ul 12:12; II Sam 20:1; I Raj 12:12). Ini adalah suatu ungkapan pengecualian yang sangat keras.
    13:9 bentuk kata NEGATIVE PARTICLE “jangan” () mengindikasikan suatu IMPERATIVE tidak langsung, “mencuci.”

    13:10 “Barangsiapa telah mandi” Yesus sedang berbicara secara penggambaran mengenai penebusan. Petrus telah dibasuh (diselamatkan, lih. 15:3), namun perlu terus menerus bertobat (lih. I Yoh 1:9) untuk memelihara persekutuan yang intim.

    Kemungkinan kontekstual yang lain adalah bahwa Yesus sedang berbicara mengenai pengkhianatan Yudas (lih. ay 11 & 18). Jadi penggambaran tentang mandi menunjuk kalau bukan pada (1) tubuh Petrus atau (2) kelompok para rasul.

    13:11 Terjemahan TEV menaruh ayat ini di dalam tanda kurung, menafsirkannya sebagai komentar dari penulis.

    NASKAH NASB (UPDATED): 13:12-20

    12Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? 13Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. 14Jadi jikalau Aku

    membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; 15sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. 16Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.

    17Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. 18Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang

    makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. 19Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. 20Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa

    menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."

    13:12-20 Kontras dengan ay 6-10, di sini Yesus menjelaskan tindakanNya sebagai suatu contoh kerendahan hati. Par rasul berdebat mengenai siapa yang terbesar (lih. Luk 22:24). Dalam konteks ini Yesus mempertunjukkan suatu tindakan dari seorang budak.

    13:14 “jikalau” Ini adalah sebuah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benar dari sudut pandang si penulis atau untuk maksudnya.

    13:14-15 “kamupun wajib saling membasuh kakimu” Apakah pernyataan ini berarti bahwa tindakan mendahkan hati ini dimaksudkan menjadi suatu peraturan gereja yang ketiga? Kebanyakan kelompok Kristen mengatakan, bukan, karena (1) tidak pernah ada catatan mengenai hal ini dilakukan oleh satupun gereja di Kisah Para Rasul; (2) hal ini tidak pernah dinasehatkan dalam surat-surat PB; dan (3) tidak pernah secara khusus dikatakan sebagai suatu aturan yang harus dilanjutkan seperti baptisan (lih. Mat 28:19) dan Perjamuan Tuhan (lih. I Kor 11:17-34). Ini tidak dimaksudkan untuk mengisyaratkan bahwa hal ini bukan merupakan suatu peristiwa ibadah yang tidak penting.

    13:16 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya” Secara hurufiah ini adalah kata “Amin, amin.” Ini adalah suatu bentuk dari istilah PL untuk “iman” (lih. Hab 2:4). Yesus adalah satu-satunya (dari seluruh tulisan Yunani) orang yang pernah menggunakannya dalam posisi pembukaan seperti ini. Kata ini biasanya dikatakan di akhir kalimat untuk menyetujui atau meneguhkan suatu pernyataan atau tindakan. Bila digunakan di awal sebuah kalimat dan dikatakan dua kali, ini menjadi suatu sarana penarik perhatian. Lihat Topik Khusus: Amin pada 1:51.

    13:17 “Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya” “Jikalau’ yang pertama adalah sebuah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benar dari sudut pandang si

    165

    penulis. Sementara “Jika” yang kedua dalam ayat ini adalah sebuah THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan tindakan. Jika kita mengetahui, kita harus melakukannya (lih. Mat 7:24-27; Luk 6:46-49; Rom 2:13; Yak 1:22-25; 4:11)! Sasarannya bukanlah pengetahuan melainkan hidup yang serupa dengan Kristus.

    13:18 “Tetapi haruslah genap nas ini” Ini menunjuk pada Yudas (lih. 17:12; 19:24,36; 15:25; 18:32).

     “TELAH MENGANGKAT TUMITNYA TERHADAP AKU” Ini adalah kutipan dari Maz 41:9. Adat Timur makan bersama sebagai suatu tanda persahabatan dan perjanjian lebih menyinggung Yudas lagi. Di Timur Dekat menunjukkan telapak kaki seseorang terhadap yang lainnya adalah suatu tanda penghinaan.

    3:19 Ayat ini menunjukkan maksud dari tanda mujizat dan prakiraan-prakiraan Yesus. Dalam Yohanes, kepercayaan adalah suatu pengalaman yang terus mnerus dan bertumbuh. Yesus secara terus menenrus membangun kepercayaan para Rasul!

     “bahwa Akulah Dia” Ini adalah rujukan terhadap nama Allah, “YHWH”, yang berasal dari kata kerja Ibrani “menjadi/adalah (to be)” (lih. “Akulah Aku” dar Kel 3:14). Di sini Yesus dengan jelas mengklaim sebagai Mesias yang dijanjikan dengan konotasi Illahi. (lih. 4:26; 6:20; 8:24,28,58; 13:19 dan 18:5,6,8).


    13:20 Biasanya Yohanes menggunakan istilah “percaya” (pisteuō), “percaya dalam” (pisteuō eis) atau “percaya bahwa” (pisteuō hoti) untuk menunjuk pada oran Kristen, namun ia juga menggunakan istilah-istilah lain seperti “menerima” atau “menyambut” (lih. 1:12; 5:43; 13:20). Injil mencakup baik menyambut seseorang maupun menerima kebenaran dan pandangan dunia yang alkitabiah. Lihat Topik Khusus: Penggunaan kata “Percaya” oleh Yohanes pada 2:23 dan catatan-catatan pada 8:24 dan 11:27.

    NASKAH NASB (UPDATED): 13:21-30

    21Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." 22Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya. 23Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. 24Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!" 25Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?" 26Jawab Yesus: "Dialah itu,

    yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. 27Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera." 28Tetapi tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. 29Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. 30Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.

    13:21 “Ia sangat terharu” Pengkhianatan Yudas sungguh mengecewakan Yesus (lih. 12:27). Yesus memilih

    Yudas karena kemampuan rohaninya, namun kemampuan ini tak pernah sampai berbuah (lih. ay 18).

    13:23 “yang dikasihi Nya” Istilah ini menunjuk pada Yohanes sendiri (lih. 13:23,25; 19:26-27,34-35; 20:2-5,8;

    21:7,20-24). Nama Yohanes tidak pernah muncul dalam Injil ini.

    13:25 Konteks ini mencerminkan tata cara perjamuan yang lazim dari Palestina abad pertama. Para murid berbaring di atas suatu meja pendek berbentuk tapal kuda, bersandar pada siku kiri mereka dengan kaki di belakang mereka, makan dengan tangan kanan mereka. Yohanes ada di sebelah kanan Yesus, Yudas di sebelah kiriNya (tempat kehormatan), Yohanes bersandar kebelakang dan bertanya kepada Yesus suatu pertanyaan.

    166

    13:26 “Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Ini adalah suatu tanda kehormatan (lih. Ruth 2:14). Yudas bersandar di sebelah kiri Yesus, yang juga merupakan tempat kehormatan. Yesus masih berusaha untuk menjangkau Yudas!

    13:27 “ia kerasukan Iblis” Ini adalah satu-satunya penggunaan kata “setan: di Injil Yohanes. Dalam bahasa Ibrani artinya adalah “musuh” (lih. Luke 22:3 dan Yoh 13:2). Apakah Yudas jadi tidak bertanggung-jawab karena setan merasukinya? Ada ketegangan dalam Alkitab antara tindakan dari alam rohani (Allah mengeraskan hati Firaun) dan tanggung-jawab manusia dalam alam jasmani. Manusia sungguh tidak sebebas dalam memilih seperti yang dipikirkan. Semua kita secara historis, pengalaman, dan genetik bersyarat. Menambah lagi dari syarat-syarat ini adalah alam rohani (Allah, Roh, malaikat, setan dan iblis). Inilah misterinya! Namun demikian, manusia bukanlah robot, kita bertanggung jawab atas perbuatan, pilihan kita dan segala konsekuensinya. Yudas bertindak! Memang Ia tidak bertindak sendiri! Namun ia secara moral bertanggung jawab atas perbuatannya. Pengkhianatan Yudas sudah diramalkan. Setan adalah penghasutnya. Sungguh tragis bahwa Yudas tidak pernah sepenuhnya sampai pada pengenalan dan percaya kepada Yesus.

    13:29 “Yudas memegang kas” Yudas adalah bendahara dari kelompok ini (lih. 12:6). Lihat catatan lengkap pada 18:1.

    TOPIK KHUSUS: ISKARIOT

    Yudas telah mendengar, melihat, dan bersekutu dengan Tuhan Yesus secara dekat selama beberapa tahun,
    namun tampaknya ia masih tidak memiliki hubungan pribadi dengan Dia oleh iman (lih. Mat 7:21-23). Petrus mengalami intensitas pencobaan yang sama dengan Yudas, namun secara drastis dengan hasil yang berbeda. Banyak diskusi telah dilakukan mengenai mtif dari pengkhianatan Yudas:
    1. terutama karena uang (lih. Yoh 12:6)
    2. terutama karena alasan politis (lih. William Klassen, Yudas Pengkhianat atau Kawan Yesus?)
    3. masalah rohani (lih. Yoh 13:27)
    Dalam pokok bahasan pengaruh setan atau kerasukan iblis ada beberapa sumber-sumber yang baik (di urutkan atas dasar yang saya percayai).
    1. Merrill F. Unger, Keiblisan dalam Alkitab, Iblis dalam Dunia Sekarang
    2. Clinton E. Arnold, Tiga Pertanyaan Penting Mengenai Peperangan Rohani

    3. Kurt Koch, Penasehatan Kristen dan Okultisme, Keiblisan Dulu dan Sekarang

    4. C. Fred Dickason, Kerasukan Iblis dan Orang Kristen
    5. John P. Newport, Iblis, Iblis, Iblis
    6. John Warwick Montgomery, Penghulu-penghulu dan Kuasa-kuasa
    Berhati-hatilah dengan mitos-mitos dan takhayul kebudayaan. Setan mempengaruhi Petrus dalam Mat 16:23 untuk mencobai Yesus dengan cara yang persis sama – yaitu kematian penebusanNya. Setan selalu konsisten. Ia
    mencobai dengansegala cara yang mungkin untuk menghentikan pekerjaan penebusan Yesus demi kita.
    1. pencobaan Yesus, Luk 4
    2. menggunakan Petrus
    3. menggunakan Yudas dan kaum Sanhedrin
    Yesus bahkan menjaelaskan Yudas sebagai iblis dalam Yoh 6:70. Alkitab tidak mendiskusikan masalah kerasukan dan pengaruh setan dalam hubungannya dengan orang percaya. Namun, orang-orang percaya nyata-nyata dipengaruhi oleh pilihan pribadi dan kejahatan pribadi!

    13:30 “hari sudah malam” Apakah ini elemen waktu atau evaluasi rohani? Yohanes sering menggunakan frasa- frasa yang mendua seperti ini yang bisa dipahami dalam beberapa cara! (lih. 3:2; 19:39).

    NASKAH NASB (UPDATED): 13:31-35

    31Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. 32Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. 33Hai anak-anak-Ku, hanya

    167

    seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. 34Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 35Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

    13:31-38 Ayat-ayat ini membentuk bagian dari konteks yang lebih besar mengenai kumpulan pertanyaan dari murid-murid (cf. 13:36; 14:5,8,22; 16:17).

    13:31 “Anak Manusia” Ini adalah sebutan diri pilihan Yesus. Latar belakangnya berasal dari Yeh 2:1 dan Dan

    7:13. Hal ini mengisyaratkan sifat-sifat manusia dan Illahi. Yesus menggunakannya karena istilah ini tidak digunakan dalam Yudaisme kerabian; oleh karena itu, istilah ini tidak memiliki implikasi nasionalisme atau
    militerisme dan kata ini menggabungkan ke dua sifat keberadaanNya (lih. I Yoh 4:1-6).
     Ada variasi naskah Yunani dalam ayat ini. Naskah yang lebih panjang didapati dalam NASB, NKJV, NRSV, TEV, dan NJB. Hal ini didukung oleh naskah-naskah kuno אc, A, C2, K, dan Textus Receptus. Bagian ini (“jika Allah dimuliakan di dalam Dia”) di kesampingkan dalam MSS P66, א*, B, C*, D, L, W, dan X. Ini sepertinya kumpulan naskah yang lebih baik. Namun mungkin saja bahwa para penyalin merasa bingung dengan paralelismenya dan mengabaikan frasa pertama.

     “dipermuliakan” Istilah ini digunakan empat atau lima kali dalam ayat 31 dan 32 – dua atau tiga kali dalam BENTUK AORIST dan dua kali dalam BENTUK FUTURE. Ini menunjuk paa rencana penebusan dari Allah melalui kematian dan kebangkitan Yesus (lih. 7:39; 12:16,23; 17:1,5). Di sini ini menunjuk pada peristiwa yang akan datang dalam kehidupan Yesus. Peristiwa ini sedemikan pastinya sehingga dinyatakan seperti peristiwa yang di masa lalu (AORISTS). Lihat catatan pada 1:14.

    13:33 “anak-anak” Yohanes, menulis sebagai seorang tua dari kota atau wilayah Efesus, menggunakan sebutan yang sama untuk berbicara kepada para pendengar/pembacanya dalam I Yoh 2:1,12,28; 3:7,18; 4:4; 5:21. Penggambaran Yesus adalah satu cara lain untuk mengidentifikasikan diriNya dengan Bapa. Ia adalah bapa, sauara, juru selamat, kawan, dan Tuhan. Atau dengan cara lain, Ia adalah Tuhan yang transenden dan rekan yang selalu ada.

     “hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu… seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi” Yesus telah mengatakan hal ini kepada para pemimpin Yahudi beberapa bulan sebelumnya (lih. 7:33); sekarang Ia mengatakannya kepada Rasul-rasulNya (lih. 12:35; 14:9; 16:16-19). Oleh karena itu, nyatalah bahwa elemen waktunya agak tidak jelas.

     “Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang” para pemimpin Yahudi tidak bisa datang sama sekali (lih. 7:34,36; 8:21). Para murid tidak akan bersama Dia sampai pada kematian mereka. Kematian, atau pengangkatan, akan mempersatukan Dia dengan para pengikutNya (lih. II Kor 5:8; I Tes 4:13-18).

    13:34 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi” “Saling mengasihi” bukanlah suatu perintah baru (lih. Luk 19:18). Apa yang baru adalah bahwa orang-orang percaya harus saling mengasihi sebagaimana yesus mengasihi mereka (lih. 15:12,17; I Yoh 2:7-8; 3:11,16,23; 4:7-8,10-

    12,19-20; II Yoh 5).
    Injil adalah suatu pribadi yang harus disambut, suatu kumpulan kebenaran untuk dipercayai, dan suatu kehidupan untuk dihidupi (lih. 14:15,21,23; 15:10,12; I Yoh 5:3; II Yoh 5,6; Luk 6:46). Injil diterima, dipercayai dan dilakukan dalam kehidupan!
    Saya menyukai pernyataan dari Bruce Corley dalam artikelnya “Teologia Alkitabiah Perjanjian Baru” dalam buku hermeneutika Dasar-dasar Bagi Penafsiran Alkitab: “umat Kristus bercirikan oleh etika kasih, dimana –
    keberadaan - dari Anugerah dihubungkan dengan – keharusan – dari kasih melalui karya Roh (lih. Gal 5:6,25; 6:2; Yak 3:17-18; Yoh 13:34-35; I Yoh 4:7)” (hal. 562).

    168

    13:35 “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku” Kasih adalah satu ciri yang tidak bisa dipalsukan oleh setan. Orang percaya harus bercirikan kasih (lih. I Yoh 3:14; 4:20).

     “jikalau” Ini adalah suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan tindakan. Tindakan kita kepada orang Kristen lain meneguhkan hubungan kita dengan Yesus (lih. I Yoh 2:9-11; 4:20-21).

    NASKAH NASB (UPDATED): 13:36-38

    36Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti

    Aku." 37Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!" 38Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga

    kali."

    13:36 “Simon Petrus berkata kepada Yesus” Ini adalah yang pertama dari serentetan pertanyaan oleh para murid mengenai pernyataan Yesus dalam ay 31-35 (lih. 13:36; 14:5,8,22; 16:17).

    13:37 “Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu” Petrus bersungguh-sungguh akan hal ini! Namun ini menunjukkan betapa lemahnya manusia yang jatuh itu dan betapa berkomitmennya Tuhan kita, yang melakukan tepat seperti disebutkan ayat ini.

    13:38 “Sesungguhnya” Lihat catatan pada 1:51.

     “Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali. Ini pasti seekor ayam Romawi. Orang Yahudi tidak mengijinkan binatang di dalam kita karena kota ini suci. Inilah mengapa kebanyakan orang yang kaya memiliki taman/kebun (yang memerlukan pupuk) di luar tembok kota di Bukit Zaitun. Taman Getsemani adalah salah satu dari taman seperti ini.

    Yesus sedang menggunakan prakiraan untuk mendorong kepercayaan kepada diriNya. Bahkan sesuatu senegatif ini pun menyatakan pengetahuan dan kendaliNya atas peristiwa-peristiwa di masa mendatang (lih.
    18:17-18, 25-27; Mat 26:31-35; Mar 14:27-31; Luk 22:31-34).

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Mengapa Yohanes tidak mencatat tata cara yang terjadi dalam Perjamuan Tuhan?
    2. Mengapa Yesus membasuh kaki para murid? Haruskah mereka saling membasuh kaki?
    3. Mengapa Yesus memilih Yudas menjadi muridNya?
    4. Bagamana seseorang bisa benar-benar mengetahui bahwa ia seorang Kristen?

    169

    YOHANES 14

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Yesus, Jalan kepada Bapa Jalan, Kebenaran, dan Hubungan Orang Percaya Yesus, Jalan kepada Bapa Khotbah-khotbah

    Kehidupan dengan Kristus yang Perpisahan Discourses

    Dimuliakan (13:31-14:31)

    14:1-14 14:1-6 14:1-7 14:1-4 14:1-4

    14:5 14:5-7

    Bapa Dinyatakan 14:6-7

    14:7-11

    14:8-14 14:8 14:8-21

    Doa yang Dijawab 14:9-14

    14:12-14

    Janji akan Roh Yesus Menjanjikan Janji akan Roh Kudus

    Penolong Yang Lain

    14:15-24 14:15-18 14:15-17 14:15-17

    Bapa Anak yang tinggal 14:18-24 14:18-20 dalam kita

    14:19-24

    14:21

    14:22 14:22-31

    Anugerah Damai dari Dia 14:23-24

    14:25-31 14:25-31 14:25-31 14:25-26

    14:27-31a

    14:31b

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua

    170

    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    LATAR BELAKANG UNTUK YOHANES 14:1-31

    A. Harusnya tidak ada pembagian pasal dari Yohanes 13 sampai 17 karena ini adalah satu unit tulisan. Nyatalah bahwa pernyataan Yesus tentang kepergianNya menyebabkan para murid memiliki banyak pertanyaan. Konteks ini dikembangkan atas kumpulan dari pertanyaan-pertanyaan ini yang berdasarkan atas kesalah mengertian para Rasul mengenai kata-kata Yesus
    1. Petrus (13:36)
    2. Tomas (14:5)
    3. Filipus (14:8)
    4. Yudas (bukan Iskariot) (14:22)
    5. beberapa dari murid-muridNya (16:17)
    B. Pertanyaan-pertanyaan ini masih membantu orang-orang percaya
    1. Pertanyaan-pertanyaan ini menunjukkan bahwa bahkan para Rasul yang secara jasmani bersama-sama dengan Yesus tidak selalu memahami Dia.
    2. Beberapa dari kata-kata Yesus yang paling indah dan dalam dikatakan sebagai tanggapan terhadap
    pertanyaan kesalah-pahaman yang jujur ini.
    C. Pasal 13-17 membentuk satu konteks tulisan, dialog dari ruang Loteng di malam Perjamuan Tuhan. D. Pasal 14 memulai diskusi Yesus mengenai “penolong” yang akan datang.
    1. Rujukan Yesus kepada Roh Kudus dalam khotbah di Loteng ini secara langsung berhubungan dengan
    (dan terbatas pada) ketakutan dan kecemasan para murid yang berkenaan dengan kepergian Yesus.
    2. Diskusi tentang pelayanan Roh Kudus ini terbatas dalam cakupannya. Ada sedemikian banyak aspek- aspek yang menentukan dari pelayananNya yang tidak didiskusikan sama sekali dalam konteks ini.
    3. Tugas Roh sebagai (1) pengungkap kebenaran dan (2) penghibur pribadi ditekankan.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 14:1-7

    1"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 2Di rumah Bapa- Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke

    situ untuk menyediakan tempat bagimu. 3Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana

    Aku berada, kamupun berada. 4Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." 5Kata Tomas kepada- Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" 6Kata

    Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. 7Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."

    14:1 “Janganlah” Ini adalah suatu PRESENT PASSIVE IMPERATIVE dengan NEGATIVE PARTICLE yang artinya menghentikan suatu tindakan yang telah dalam proses. “Berhenti membiarkan hatimu gelisah.” Komentar Yesus mengenai kepergianNya telah menyebabkan kecemasan yang besar.

    171

     “hati” Perhatikan kata ini berbentuk JAMAK. Yesus sedang berbicara kepada ke sebelas muridnya. Penggunaan kata “hati” dalam bahasa Ibrani mengisyaratkan keseluruhan pribadi: pikiran, kehendak, dan emosi (lih. Ul 6:5; Mat 22:37). Lihat Topik Khusus pada 12:40.

     “percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku” Ini adalah kalau bukan dua PRESENT ACTIVE IMPERATIVES (lih. Mar 11:22) atau dua PRESENT ACTIVE INDICATIVES. Kepercayaan bersifat berkelanjutan dan kebiasaan. Struktur yang seimbang secara tata bahasa dari ayat ini menunjukkan bahwa Yesus mengklaim kesetaraan dengan Allah. Juga ingat bahwa ini adalah orang-orang Yahudi yang berkomitmen pada monoteisme (lih. Ul 6:4-6) dan masih mengakui implikasi dari pernyataan Yesus. Adalah satu hal untuk percaya dalam suatu Makhluk Tertinggi dan hal lain untuk menjadi Kristenj. Frasa ini berfokus bukan pada suatu pengakuan iman secara doktrin, namun pribadi Yesus Kristus.

    14:2 “Di rumah BapaKu” “Rumah” digunakan dalam PL untuk Tabernakel atau Bait Suci (lih. II Sam 7);

    namun demikian, dalam konteks ini kata ini secara nyata mengisyaratkan bagian wilayah keluarga di surga.

     “tempat tinggal” Terjemahan KJV, “rumah besar/istana,” tidak tepat. Istilah Yunaninya berarti “tempat tinggal permanen” (lih. 14:23) tanpa ide kemewahan. Maksudnya adalah agar orang percaya semua mendapatkan ruangan mereka masing-masing dalam rumah Bapa (lih. TEV, NJB).

    Juga menarik bahwa hal ini berasal dari akar kata Yunani yang sama dengan “tinggal” yang adalah suatu konsep kunci (lih. ay 15) dalam Yohanes. Tinggalnya kita dengan Bapa berawal dengan selalu tinggal!

     “Jika” Ini adalah suatu KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL sebagian yang disebut “berlawanan dengan fakta.” Ada banyak ruang tersedia. Frasa ini sukar untuk diterjemahkan.

    NASB “Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu”

    NKJV “Jika seandainya tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu” TEV “Aku tidak akan memberitahukan kepadamu hal ini jika tidak demikian” NJB “kalau tidak Aku telah mengatakannya kepadamu”

    Young’s literal

    translation “dan jika tidak, Aku akan sudah memberitahukannya kepadamu”

    New Berkley Version “Seandainya ini tidak demikian, Aku sudah memberitahukan kepadamu” Williams Translation “Jikalau tidak, Aku akan sudah memberitahukannya kepadamu”

    14:3 “Apabila” Ini adalah suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kesanggupan bahkan kemungkinan tindakan. Yesus telah memberitahu mereka Ia akan segera kembali kepada Bapa, dan Ia akan menyediakan tempat bagi mereka.

    Kumpulan “Pertolongan bagi Penterjemah” dari United Bible Societies mengenai Yohanes oleh Newman dan
    Wider mengatakan bahwa anak kalimat ini harus dipahami dalam suatu pengertian sementara yaitu “setelah Aku pergi” atau “ketika Aku pergi” atau “sejak Aku pergi” (hal. 456).

     “Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” Ini tidak berarti untuk mengisyaratkan bahwa surga, dalam pengertian jasmani, tidak dipersiapkan sebelumnya, namun bahwa kehidupan,pengajaran, dan kematian Yesus mengijinkan umat manusia yang berdosa untuk menghampiri dan tinggal dengan Allah yang kudus. Yesus pergi sebelum orang percaya sebagai pemandu dan pelopor mereka (lih. Ibr 6:20).

     “Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku” Ini menunjuk pada Kedatangan Kedua atau mati (lih. II Kor 5:8; I Tes 4:13-18). Persekutuan muka dengan muka dengan Yesus mencerminkan persekutuan Yesus dan Bapa (lih. 1:1,2). Orang Kristen akan ikut serta dalam keintiman antara Yesus dengan Bapa (14:23; 17:1ff).

    Kata kerja yang digunakan di sini, menerima/membawa, (paralambanō) mengisyaratkan “menerima ke dalam diri seseorang.” Hal ini berbeda dengan 1:12 (lambanō). Adalah sukar untuk memastikan ketumpang-tindihan semantik yang tepat dari kedua istilah ini; seringkalai mereka saling bersinonim.

    172

     “supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” Surga adalah dimana Yesus berada (lih.

    17:24)! Surga sesungguhnya adalah persekutuan muka dengan muka dengan Allah Tritunggal!

    14:4 “kamu tahu jalan ke situ” Pernyataan Yesus menyebabkan Tomas menyatakan keraguannya tentang mengetahui jalannya. Jawaban Yesus dinyatakan dalam tiga istilah yang sering digunakan dalam PL.

    14:6 “Akulah jalan” Dalam PL, iman alkitabiah dikatakan sebagai suatu jalur gaya hidup (lih. Ul 5:32-33;

    31:29; Maz 27:11; Yes 35:8). Sebutan dari gereja mula-mula adalah “Jalan (Tuhan)” (lih. Kis 9:2; 19:9,23;
    24:14,22). Yesus menekankan bahwa Ia baik dulu maupun sekarang adalah satu-satunya jalan kepada Allah. Ini adalah hakikat teologis dari Injil Yohanes! Perbuatan baik yang merupakan gaya hidup adalah bukti dari iman
    pribadi (lih. Ef 2:8-9,10), bukan suatu jalan kebenaran. Lihat catatan pada 8:12.

     “kebenaran” Istilah “kebenaran” dalam falsafah Yunani memiliki konotasi “benar” versus “palsu” atau “kenyataan” versus “bayangan.” Namun demikian, ini adalah murid-murid yang berbahasa Aram yang memahami Yesus sebagai berbicara tentang kebenaran dalam pengertian PL yang adalah “kesetiaan” atau “loyalitas”(lih. Maz

    26:3; 86:11; 119:30). Baik “kebenaran” dan “hidup” memberi ciri pada “jalan.” Istilah “kebenaran” seringkali digunakan untuk menjelaskan aktivitas Illahi dalam Yohanes (lih. 1:14; 4:23-24; 8:32; 14:17; 15:26; 16:13;
    17:17,19). Lihat Topik Khusus pada 6:55 dan 17:3.

     ”hidup” Dalam PL, iman gaya hidup seorang percayadikatakan sebagai suatu jalur kepada hidup (lih. Maz

    16:11; Ams 6:23; 10:17). Keseluruhan tiga istilah ini berhubungan dengan iman gaya hidup yang ditemukan hanya dalam hubungan pribadi dengan Yesus Kristus.

     “Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” Betapa merupakan klaim yang mengejutkan! Ini memang sangat membatasi namun juga sangat nyata bahwa Yesus percaya bahwa hanya melalui suatu hubungan pribadi dengan diriNya seseorang bisa mengenal Allah. Ini telah sering disebut sebagai skandal eksklusifistik dari KeKristenan. Tidak ada jalan tengah di sini. Pernyataan ini benar atau keKristenan adalah palsu! Dalam beberapa cara ini serupa dengan Yohanes 10.

    14:7 “sekiranya” Tada variasi naskah yang berhubungan dengan jenis KALIMAT CONDITIONAL nya. Naskah Yunani dari United Bible Societies mendukung KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL, demikian pula naskah-naskah kuno Yunani P66, א, dan D. Ini kemudian akan diterjemahkan sebagai “jika kamu telah mengenal Aku dan memang demikian, maka kamu pasti telah mengenal BapaKu, yang memang demikian.”
    Ini mungkin adalah sebuah KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL yang sering disebut “berlawanan dengan fakta.” Terjemahannya menjadi “Jika engkau telah mengenal Aku, padahal belum, maka kamu asti mengenal BapaKu, yang ternyata engkau tidak.” Ini didukung oleh naskah-naskah, A, B, C, Db, K, L, dan X. Ini adalah pernyataan yang sukar karena kita menganggap bahwa para Rasul telah percaya kepada keselamatan dalam Yesus sebagai Mesias. Kebenaran yang baru dan pada akhirnya eksklusif ini pasti sangatlah sukar dipahami oleh mereka. Injil Yohanes sepertinya berbicara mengenai tingkatan kepercayaan. Konteksnya sepertinya mendukung SECOND CLASS CONDITIONAL. Juga perhatikan kondisi yang sama dalam ay 28.

     “kamu mengenal Aku” Yesus sedang berbicara kepada keseluruhan kelompok para rasul lagi (lih. ay 9). Istilah “mengenal” digunakan dalam pengertian PL, yang berbicara mengenai hubungan pribadi yang intim, bukan pengetahuan kognitif. (lih. Kej 4:1; Yer 1:5).

     “pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku” Melihat Yesus ialah melihat Allah (lih. Yoh 1:14-18; 5:24; 12:44-


    45; II Kor 4:4; Kol 1:15; Ibr 1:3)! Yesus adalah perwahyuan sempurna dari Allah yang tidak nampak. Tak satupun yang menolak Yesus dapat mengklaim mengenal Allah (lih. I Yoh 5:9-12).

    NASKAH NASB (UPDATED): 14:8-14

    8Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."

    9Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak

    173

    mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. 10Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. 11Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. 12Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; 13dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. 14Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

    14:8 “Kata Filipus kepada-Nya” Tampaknya Filipus menginginkan suatu penglihatan Allah (Theophany) seperti Musa, Yesaya atau Yehezkiel. Yesus menjawab dengan meneguhkan bahwa ketika Filipus telah melihat dan mengenalNya, ia telah melihat dan mengenal Allah (lih. Kol 1:15; Ibr 1:3)!

    NASB “itu sudah cukup bagi kami” NKJV “itu sudah memadai bagi kami” NRSV “kami akan dipuaskan”

    TEV “itilah semua yang kami perlukan” NJB “maka kita akan dipuaskan”

    Para murid ini menginginkan suatu jenis konfirmasi sama seperti orang Farisi. Namun demikian, orang-orang
    percaya harus berjalan oleh iman dan tidak bergantung pada penglihatan (lih. II Kor 4:18; 5:7) dalam hal-hal rohani. Percaya adalah masalahnya!

    14:9 “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu” Perhatikan ini adalah JAMAK. Filipus menanyakan pertanyaan yang sedang dipikirkan oleh mereka semua.

     “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” Ini ialah suatu PERFECT ACTIVE PARTICIPLE dan suatu PERFECT ACTIVE VERB yang artiya “telah melihat dan terus melihat.” Yesus sepenuhnya menyatakan keTuhanan (lih. Kol 1:15; Ibr 1:3).

    14:10 Pertanyaan ini dalam bahasa Yunani mengharapkan jawaban “ya”. Lihat Topik Khusus: “Tinggal” dalam

    Tulisan-tulisan Yohanes pada I Yoh 2:10.

     “engkau. . .mu” Kata “engkau” berbentuk TUNGGAL, merujuk pada Filipus. Sementara “mu” berbentuk

    JAMAK, merujuk pada kelompok para Rasul (lih. ay 7, 10). Lihat Topik Khusus: Tinggal pada I Yoh 2:10.

     “Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri” Yesus bertindak atas nama Bapa dalam sebaga hal (lih. ay 24; 5:19,30; 7:16-18; 8:28; 10:38; 12:49). Pengajaran Yesus adalah Firman dari Bapa sendiri (lih. ay 24)

     “Bapa, yang diam di dalam Aku” Persekutuan antara Bapa dan Anak, yang ditekankan dalam doa keImam Besaran Yesus dari pasal 17, menjadi dasar bagi “Berdiamnya” orang percaya dalam Kristus dalam pasal 15. Injil Yohanes menyatakan keselamatan sebagai (1) doktrin; (2) persekutuan; (3) ketaatan; dan (4) ketekunan.

    14:11 “Percaya” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE atau sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE (lih. 14:1).

    Ada suatu variasi kenaskahan yang cukup penting dalam frasa pembukaan ayat ini. Beberapa naskah Yunani awal (P66, P75, א, D, L, dan W) hanya memiliki kata kerja “percaya” diikuti oleh (hoti) “bahwa,” yang mengisyaratkan bahwa mereka akan menerima kebenaran mengenai kesatuan Yesus dengan Bapa. Nakah kuno lain (A dan B) menambahkan elemen DATIVE “kepada-Ku,” yang menunjukkan obyek pribadi dari kepercayaan

    174

    tersebut. Para Ahli bahasa Yunani dari The United Bible Societies percaya bahwa pilihan pertama adalah asli (lih. buku Bruce M. Metzger Komentari Kenaskahan terhadap Perjanjian Baru Yunani, yang memberikan pilihan ini suatu tingkatan “B”, hal. 244). Kebanyakan terjemahan moderen mempertahankan kata “kepada Ku” namun menambahkan kata “bahwa” (yang menunjukkan isi yang harus dipercayai).

     “atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Yesus memberitahu mereka untuk percaya dalam pekerjaanNya (lih. Yoh 5:36; 10:25,38). PekerjaanNya menggenapi nubuatan PL. PekerjaanNya menyatakan siapa Dia! Para Rasul, seperti kita semua, harus bertumbuh dalam iman.

    14:12 “percaya. . .ia akan melakukan” Mempercayai bukanlah suatu aktivitas mental saja namun suatu kata yang berorientasi tindakan. Frasa “ia bisa melakukan perkara-perkara yang lebih besar” adalah suatu FUTURE ACTIVE INDICATIVE yang harus diterjemahkan “ia akan melakukan perkara-perkara yang lebih besar.” Hal ini kemungkinan menunjuk pada (1) lingkup geografis; (2) misi kepada Bangsa Bukan Yahudi; atau (3) Roh yang menyertai setiap orang percaya. Lihat Topik Khusus: Doa, Tak Terbatas namun Terbatas pada I Yoh 3:22.

    14:13-14 “apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya” Perhatikan bahwa Yesus mengklaim bahwa Ia akan menjawab doa-doa kita berdasar atas sifatNya. Dalam Kis 7:59 Stefanus berdoa kepada Yesus. Dalam II Kor 12:8 Paulus berdoa kepada Yesus. dalam 15:16 dan 16:23 orang-orang percaya berbicara kepada Bapa. Berdoa dalam nama Yesus tidak melibatkan suatu rumusan sihir, yaitu dikatakan di akhir doa-doa kita, namun berdoa dalam kehendak dan sifat Yesus.

    Ini adalah contoh bagus dari kebutuhan untuk mencari ayat-ayat paralel sebelum membuat pernyataan dogmatik terhadap pokok-pokok bahasan alkitabiah. Seseorang harus menyeimbangkan antara “apa juga yang kita
    minta” dengan:
    1. “dalam namaKu” (Yoh 14:13-14; 15:7,16; 16:23)
    2. “terus meminta” (Mat 7:7-8; Luk 11:5-13; 18:1-8)
    3. “dua bersetuju” ( Mat 18:19)
    4. “percaya” (Mat 21:22)
    5. “tidak bimbang” (Mar 11:22-24; Yak 1:6-7)
    6. “tidak dengan mementingkan diri sendiri” (Yak 4:2-3)
    7. “memelihara perintah-perintahNya” (I Yoh 3:22)
    8. “menurut kehendak Allah” (Mat 6:10; I Yoh 5:14-15)
    Nama Yesus mewakili karakterNya. Ini adalah cara lain untuk merujuk pada pikiran dan hati Yesus. Frasa ini sering muncul dalam Yohanes (lih. 14:13-14,26; 15:16; 16:23-26). Semakin seseorang serupa dengan Kristus, semakin yakinlah bahwa doa-doanya akan dijawab. Hal terburuk secara rohani yang bisa diperbuat Allah bagi kebanyakan orang percaya adalah menjawab doa-doa yang bersifat mementingkan diri sendiri dan materialistis. Lihat catatan pada I Yoh 3:22.

    TOPIK KHUSUS: DOA YANG EFEKTIF

    A. Berhubungan dengan hubungan pribadi seseorang dengan Allah Tritunggal
    1. Berhubungan dengan kehendak Bapa a. Mat 6:10
    b. I Yoh 3:22
    c. I Yoh 5:14-15
    2. Tinggal dalam Yesus a. Yoh 15:7
    3. Berdoa dalam nama Yesus a. Yoh 14:13,14
    b. Yoh 15:16
    c. Yoh 16:23-24
    4. Berdoa dalam Roh a. Ef 6:18
    b. Yud 20

    175

    B. Berhubungan dengan motif-motif pribadi seseorang
    1. Tidak bimbang a. Mat 21:22 b. Yak 1:6-7
    2. Meminta hal yang salah a. Yak 4:3
    3. Meminta dengan mementingkan diri sendiri a. Yak 4:2-3
    C. Berhubungan dengan pilihan pribadi seseorang
    1. Ketekunan
    a. Luk 18:1-8 b. Kolose 4:2
    c. Yak 5:16
    2. Perselisihan di rumah a. I Pet 3:7
    3. Dosa
    a. Maz 66:18 b. Yes 59:1-2 c. Yes 64:7
    Semua doa dijawab, namun tidak semua doa efektif. Doa adalah suatu hubungan dua arah. Hal terburuk yang bisa dibuat Allah adalah mengabulkan permintaan-permintaan yang tidak pantas dari orang percaya. Lihat Topik
    Khusus: Doa Syafaat pada Kol 4:3. Lihat Topik Khusus: Doa Syafaat pada I Yoh 5:14.

     “jika” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan tindakan.

    NASKAH NASB (UPDATED): 14:15-17

    15"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. 16Aku akan minta kepada

    Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama- lamanya, 17yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

    14:15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” Ini adalah suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berbicara mengenai kemungkinan tindakan. Ketaatan amat sangatlah penting (lih. 8:51; 14:23-24; 15:10; I Yoh 2:3-5; 3:22,24; 5:3; II Yoh 6; Luk 6:46). Ayat 21, 23, dan 24 juga menekakan kebenaran yang sama. Ketaatan ialah bukti dari pertobatan yang benar (lih. Yakobus dan I Yohanes).

    14:16

    NASB, NKJV,

    TEV “Penolong yang lain” NRSV “Penasehat yang lain” NJB “Parakletos yang lain”

    Istilah “yang lain” adalah terjemahan dari kata Yunani (allos) yang artinya “yang lain dari jenis yang sama.”
    Roh Kudus telah disebut “Yesus yang lain” (G. Campbell Morgan).
    Kata kedua adalah istilah Yunani “paraklētos” yang digunakan untuk Yesus dalam I Yoh 2:1 (sebagai pendoa syafaat) dan untuk Roh Kudus dalam Yoh 14:26 dan 16:7-14. Etimologinya adalah “seseorang yang dipanggil dari pinggir jalan untuk menolong,” dalam suatu pengertian hukum. Oleh karena itu, istilah “Penasehat” adalah terjemahan akurat dari kata ini. Satu bentuk dari akar kata Yunani yang sama, “menghibur” (parakalēo), digunakan untuk Bapa dalam II Kor 1:3-11.

    176

    TOPIK KHUSUS: YESUS DAN ROH KUDUS

    Ada ketidak jelasan batas antara karya Roh dan Anak. G. Campbell Morgan mengatakan nama terbaik bagi Roh adalah “Yesus yang lain.” Berikut adalah suatu garis besar perbandingan antara karya dan sebutan dari Anak dan Roh.
    1. Roh disebut “Roh Yesus” atau pernyataan yang serupa (lih. Rom 8:9; II Kor 3:17; Gal 4:6; I Pet 1:11).
    2. Keduanya dipanggil dengan kata yang sama a. “kebenaran”
    1) Yesus (Yoh 14:6)
    2) Roh (Yoh 14:17; 16:13)
    b. “penasehat”
    1) Yesus (I Yoh 2:1)
    2) Roh (Yoh 14:16,26; 15:26; 16:7)
    c. “suci/kudus”
    1) Yesus (Luk 1:35; 14:26)
    2) Roh (Luk 1:35)
    3. Keduanya mendiami orang percaya
    a. Yesus (Mat 28:20; Yoh 14:20,23; 15:4-5; Rom 8:10; II Kor 13:5; Gal 2:20; Ef 3:17: Kol 1:27)
    b. Roh (Yoh 14:16-17; Rom 8:9,11; I Kor 3:16; 6:19; II Tim 1:14)
    c. dan bahkan Bapa (Yoh 14:23; II Kor 6:16)

     “supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya” Tiga kata depan yang berbeda digunakan dalam merujuk pada Roh Kudus:

    1. “meta” (ay 16), yang setara dengan “bersama”
    2. “para” (ay 17) yang setara dengan “di sebelah”
    3. “en” (ay 17) yang setara dengan “di dalam”
    Perhatikan Roh Kudus adalah bersama kita, di sebelah kita, dan di dalam kita. Adalah pekerjaanNya untuk menyatakan kehidupan Yesus dalam orang-orang percaya. Ia akan tinggal bersama mereka sampai pada akhir
    jaman (lih. ay 18; Mat 28:20).
    Perhatikan bahwa Roh di panggil “Dia.” Ini mengisyaratkan bahwa Roh adalah pribadi. Sering dalam KJV Roh di sebut sebagai “ini (benda)” namun hal ini karena istilah “roh” dalam bahasa Yunani berbentuk NETRAL
    (lih. Yoh 14:17,26; 15:26). Ia adalah pribadi ke tiga dari Trinitas. Istilah Trinitas itu sendiri bukan istilah
    alkitabiah, namun jika Yesus bersifat Illahi dan Roh adalah suatu pribadi, maka suatu kesatuan dari tiga terjadi. Allah adalah satu hakikat Illahi namun tiga manifestasi yang bersifat permanen dan pribadi. (lih. Mat 3:16-17;
    28:19; Kis 2:33-34; Rom 8:9-10; I Kor 12:4-6; II Kor 1:21-22; 13:14; Ef 1:3-14; 2:18; 4:4-6; Ti 3:4-6; I Pet 1:2).
    Untuk “selamanya” lihat Topik Khusus pada 6:58.

    14:17 “Roh Kebenaran” “Kebenaran” di sini memiliki konotasi yang sama dengan ayat 6 (lih. 15:26; 16:13; I Yoh 4:6). Frasa ini menjelaskan Roh sebagai (1) Tuhan atau (2) sebagai menyatakan keTuhanan Bapa. Lihat Topik Khusus tentang Kebenaran pada 6:55 dan 17:3.

    “Dia (yang)” “Hal ini” adalah NETRAL sesuai dengan kata “roh” (pneuma). Namun demikian, ditempat- tempat lain dalam bahasa Yunani suatu kata depan MASCULINE lah yang digunakan (lih. ay 26; 15:26;
    16:7,8,13,14). Roh Kudus bukanlah soal laki-laki atau perempuan; Ia adalah roh. Pentinglah untuk diingat bahwa
    Ia juga merupakan suatu kepribadian tersendiri (lih. Ef 4:3; I Tes 5:19).

     “Dunia tidak dapat menerima Dia” Roh Kudus hanya bisa disediakan melalui iman dalam Kristus (lih.

    1:10-12). Ia menyediakan segala yang diperlukan orang percaya (lih. Rom 8:1-11). Dunia yang tidak percaya tidak dapat memahami atau menghargai hal-hal rohani (lih. I Kor 2:14).

    177

     “mengenal. . .mengenal” Ini kemungkina adalah satu lagi double entendre Yohanes. Konotasi Ibraninya adalah hubungan pribadi yang intim (lih. Kej 4:1; Yer 1:5). Konotasi Yunaninya adalah pengetahuan. Injil mencakup kepribadian dan kognitif.

     “Ia mnyertai kamu” Berdiam/menyertai adalah konsep kunci dalam tulisan-tulisan Yohanes. Lihat Topik Khusus pada I Yoh 2:10. Bapa tinggal dalam Anak; Roh tinggal dalam orang percaya, dan orang percaya tinggal dalam Anak. Kata tinggal ini berBENTUK PRESENT, bukan suatu keputusan atau tanggapan emosional tersendiri.

     “dan diam di dalam kamu” Ini dapat dimengerti sebagai “di antara kamu” (JAMAK lih. catatan kaki NRSV) atau “di dalam kamu” (PLURAL lih. NASB, NKJV, NRSV, TEV & NJB). Berdiamnya Allah dalam orang percaya adalah suatu janji yang indah. PB menyatakan bahwa semua tiga pribadi Trinitas mendiami orang percaya.

    1. Yesus (Mat 28:20; Yoh 14:20,23; 15:4-5; Rom 8:10; II Kor 13:5; Gal 2:20; Ef 3:17; Kol 1:27)
    2. Roh (Yoh 14:16-17; Rom 8:11; I Kor 3:16; 6:19; II Tim 1:14)

    3. Bapa (Yoh 14:23; II Kor 6:16)

    NASKAH NASB (UPDATED): 14:18-24

    18"Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. 19Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan

    kamupun akan hidup. 20Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. 21Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan

    mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." 22Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada- Nya: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan

    kepada dunia?" 23Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. 24Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari

    pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.

    14:18 “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu” Yesus menggenapi setiap janji yang Ia buat kepada para murid pada hari Minggu sore setelah Paskah dalam penampakan pertama setelah kebangkitanNya kepada mereka di ruang loteng. Namun demikian, beberapa komentator, melihat konteksnya sebagai merujuk pada kedatangan Roh di hari Pentakosta.

    14:19 “Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu (akan) melihat Aku” Ayat

    20 menunjukkan bahwa hal ini menunjuk pada penampakan pasca kebangkitan Yesus. Inilah pernyataan yang di ambil Yudas dalam ayat 22 untuk menanyai Yesus pertanyaan lain. Para murid masih mengharapkan Nya untuk
    mendirikan suatu Kerajaan keMesiasan di dunia dan sangat dibingungkan ketika Ia berkata, “dunia tidak akan
    melihat Aku.” Jawaban Yesus kepada pertanyaan Yudas dalam ay 23 dan 24 adalah bahwa Ia akan menyatakan DiriNya dalam kehidupan dari orang-orang Kristen secara individu dan karenanya dunia akan melihatNya melalui mereka!

     “sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup” Kebangkitan Yesus adalah demonstrasi Allah akan kuasaNya dan kesediaanNya untuk memberi hidup (lih. Rom 8:9-11; I Kor 15).

    14:20 “Pada waktu itulah” Frasa ini biasanya digunakan dalam suatu pengertian eskatologis, namun di sini ini mungkin menunjuk pada penampakan pasca kebangkitan Yesus atau kepada kedatangan dari kepenuhan Roh di hari Pentakosta.

    “kamu akan tahu” Seringkali “tahu” memiliki konotasi Ibrani persekutuan pribadi, hubungan yang intim, namun di sini ini diikuti oleh “bahwa” (hoti), yang menjelaskan isi kognitifnya. Kata ini, seperti juga “percaya,”

    178

    memiliki suatu arti ganda. Yohanes memilih kata-kata yang semacam ini untuk menyatakan Injil. Orang percaya mengenal Dia (percaya kepadaNya), namun juga mengetahui kebenaran tentang Dia (percaya bahwa).

     “Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu” Yohanes sering menekankan kesatuan dari Yesus dan Bapa (lih. 10:38; 14:10-11; 17:21-23). Ia menambahkan kebenaran bahwa sebagaimana Bapa dan Yesus terkait secara intim, demikian, juga, Yesus dan para pengikutNya!

    14:21 “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya” Ini adalah dua PRESENT PARTICIPLE. Ketaatan sangat menentukan (lih. 15:10; Luk 6:46; I Yoh 5:3; II Yoh 6). Ini adalah bukti dari pertobatan yang benar (lih. ay 23).

    Para Rasul adalah orang Yahudi dan sering menggunakan ungkapan-ungkapan kesukuan dalam tulisan-tulisan mereka. Doa orang Yahudi yang memulai tiap waktu ibadah adalah Ul 6:4-5, disebut syema, yang berati
    mendengar dan melakukan! Inilah inti dari komentar Yohanes (lih. Yak 2:14-26).

     “dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya” Ini menunjuk pada (1) penampakan pasca kebangkitan; atau (2) pengutusan Roh Kudus untuk menyatakan dan membentuk Kristus dalam orang-orang percaya (lih. ay 26; Rom 8:29; Gal 4:19).

     Yesus percaya dan menyatakan bahwa Ia (1) mewakili; (2) berbicara atas nama; dan (3) menyatakan Bapa. Bagi orang-orang percaya kata-kata yang berkuasa yang dikatakan oleh Yesus yang dicatat oleh para penulis yang adalah Rasul-rasul merupakan satu-satunya sumber dari informasi yang jelas mengenai Allah dan maksud- maksud Nya. Orang-orang percaya meneguhkan bahwa otoritas Yesus dan Kitab Suci (yang ditafsirkan secara benar) adalah otoritas, alasan, pengalaman yang tertinggi/utama; sedang tradisi walau membantu, namun tidak terutama

    Ada ketidak jelasan batas antara karya Roh dan Anak. G. Campbell Morgan mengatakan nama terbaik bagi
    Roh adalah “Yesus yang lain.” Lihat Topik Khusus pada 14:16.

    14:22 Lihat catatan pada ayat 19.

     “Yudas (bukan Yudas Iskariot)” Ini adalah nama lain dari Tadeus (lih. Mat 10:3; Mar 3:18).

    14:23 “Jika” Ini adalah suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berbicara mengenai kemungkinan tindakan. Kasih para murid akan Yesus akan terlihat dalam kasih mereka bagi sesama!

    NASKAH NASB (UPDATED): 14:25-31

    25"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; 26tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan

    kepadamu. 27Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

    28Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-

    Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. 29Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. 30Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku. 31Tetapi supaya

    dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."

    14:25 “semuanya itu” Ini pasti menunjuk pada pengajaran di loteng (lih. 15:11; 16:1,4,6,25,33).

    14:26 “Roh Kudus” Sebutan untuk pribadi ketiga Trinitas ini dalam Yohanes hanya muncul dalam 1:33 dan di sini (lihat Topik Khusus: Yang Kudus pada I Yoh 2:20). Namun demikian, Ia disebut dengan beberapa nama lain dalam Injil Yohanes (parakletos, Roh Kebenaran, Roh).

    179

    Ada beberapa ayat dalam PB yang menunjuk pada Roh dalam pengertian pribadi (lih. Mar 3:29; Luk 12:12; Yoh 14:26; 15:26; 16:7-15). Ada naskah lain dimana kata depan NETRAL digunakan untuk Roh karena kata Yunani dari Roh (pneuma) bersifat NETRAL (lih. 14:17; Rom 8:26).
    Juga, di titik ini hanya sepatah kata mengenai konsep Trinitas. Istilah “trinitas” bukan kata alkitabiah, namun dalam beberapa naskah ke tiga manifestasi pribadi dari Allah yang benar dan esa terlihat bersama-sama (lih. Mat
    3:16-17; 28:19; Yoh 14:26; Kis 2:32-33,38-39; Rom 1:1-4; 5:1,5; 8:1-4,8-10; I Kor 12:4-6; II Kor 1:21-22; 13:14;
    Gal 4:4-6; Ef 1:3-14,17; 2:18; 4:4-6; II Tes 2:13; Ti 3:4-6; I Pet 1:2). Jika Yesus bersifat Illahi dan Roh adalah suatu pribadi, maka secara teologis sebagai seorang monoteis, (lih. Ul 6:4-6) kita dipaksa masuk ke dalam suatu

    kesatuan dari tiga – bukan manifestasi progresif, namun pribadi-pribadi yang kekal!

    TOPIK KHUSUS: TRINITAS

    Perhatikan aktifitas dari kesemua tiga pribadi Trinitas. Istilah “Trinitas”, yang pertama-tama diciptakan oleh Tertullian, bukanlah suatu kata Alkitabiah, namun konsepnya bersifat menjalar.

    1. Injil

    a. Matius 3:16-17; 28:19 (and parallels)

    b. John 14:26

    2. Kisah para Rasul - Kis 2:32-33, 38-39

    3. Paulus

    a. Romans 1:4-5; 5:1,5; 8:1-4,8-10 b. I Corinthians 2:8-10; 12:4-6

    c. II Corinthians 1:21; 13:14 d. Galatians 4:4-6

    e. Ephesians 1:3-14,17; 2:18; 3:14-17; 4:4-6 f. I Thessalonians 1:2-5

    g II Thessalonians 2:13 h. Titus 3:4-6

    4. Petrus – I Pet 1:2

    5. Yudas – ay 20-21

    Hal ini diisyaratkan dalam PL

    1. Penggunaan kata JAMAK untuk Allah.

    a. Nama Elohim adalah JAMAK, namun ketika digunakan uenuk menyebut Allah selalu diikuti oleh

    KATA KERJA TUNGGAL.

    b. “Kita” dalam Kejadian 1:26-27; 3:22; 11:7

    2. Malaikat Allah sebagai perwakilan keTuhanan yang kasat mata. a. Kejadian 16:7-13; 22:11-15; 31:11,13; 48:15-16

    b. Keluaran 3:2,4; 13:21; 14:19

    c. Hakim-hakim 2:1; 6:22-23; 13:3-22 d. Zakharia 3:1-2

    3. Allah dan Roh adalah terpisah, kejadian 1:1-2; Mazmur 104:30; Yesaya 63:9-11; Yehezkiel 37:13-14.

    4. Allah (YHWH) dan Mesias (Adon) adalah terpisah, Mazmur 45:6-7; 110:1; Zakharia 2:8-11; 10:9-12

    5. Mesias dan Roh adalah terpisah, Zakharia 12:10

    6. Ketiga-tiganya secara bersama disebutkan dalam Yes 48:16; 61:1

    KeTuhanan Yesus dan kepribadiaan dari Roh menyebabkan permasalahan bagi orang-orang percaya mula-mula yang sangat keras bersifat monoteis:

    180

    1. Tertullian – menurunkan kedudukan Anak di bawah Bapa

    2. Origen – menurunkan hakikat keIllahian Anak dan Roh.

    3. Arius – menolak ke-Allah-an Anak dan Roh

    4. Monarkhianis – percaya akan suatu perwujudan Allah yang turun-temurun.

    Trinitas adalah suatu rumusan yang dikembangkan secara historis berdasarkan informasi dari bahan-bahan yang alkitabiah.

    1. Ke-Allah-an penuh dari Yesus, setara dengan Bapa, diteguhkan di tahun 325 AD oleh Konsili Nicea.

    2. Kepribadian dan ke-Allah-an Roh secara penuh, setara dengan Bapa dan Anak diteguhkan oleh

    Konsili Konstantinopel (381 AD)

    3. Doktrin Trinitas dinyatakan secara penuh dalam karya Augustinus De Trinitate

    Memang sungguh merupakan misteri di sini. Namun PB nampaknya meneguhkan keberadaan suatu hakikat Illahi dengan tiga manifestasi kepribadian yang kekal.

     “yang akan diutus oleh Bapa” Ada pertentangan yang besar dalam gereja mula-mula (abad ke empat)

    mengenai apakah Roh datang dari Bapa (lih. Yoh 3:34; Kis 2:33) atau dari Anak (lih. Yoh 15:26; 16:7; Luk
    24:49). Pokok teologis dalam perdebatan Arius - Athanasius adalah kepenuhan dan kekekalan ketuhanan dan kesetaraan antara Allah Bapa dan Yesus Sang Anak.

     “akan mengajarkan segala sesuatu” Ini harus memenuhi syarat. Roh tidak mengajar orang percaya dalam semua bidang pengetahuan namun mengenai kebenaran rohani, khususnya dalam hubungannya dengan pribadi dan karya Yesus, yaitu injil.

    TOPIK KHUSUS: KEPRIBADIAN DARI ROH

    Ini adalah penyebutan pertama dari suatu pribadi “Roh Kudus” dalam kitab Roma (bukan penggunaan nama ini yang pertama kali, lih 5:5; 9:1; 14:17; 15:13,16). Dalam PL “Roh Allah” (yaitu, ruach) adalah suatu kekuatan yang menggenapkan maksud YHWH, namun tidak ada suatu petunjuk bahwa ia adalah suatu pribadi. (yaitu, monoteisme PL). Namun demikian, dalam PB kepribadian dan keoknuman Roh secara penuh didokumentasikan.

    1. Ia dapat dihujat (lih. Mat12:31; Mar 3:29)

    2. Ia mengajar (lih. Luk 12:12; Yoh 14:26)

    3. Ia menjadi saksi (lih. Yoh 15:26)

    4. Ia menyatakan kesalahan, membimbing (lih. Yoh 16:7-15)

    5. Ia disebut “siapa’ (yaitu., hos) (lih. Ef 1:14)

    6. Ia bisa berduka (lih. Ef 4:30)

    7. Ia bisa dipuaskan (lih. I Tes 5:19)

    Naskah Trinitarian juga berbicara mengenai tiga oknum/pribadi

    1. Mat 28:19

    2. II Kor 13:14

    3. I Pet 1:2

    Roh berhubungan dengan kegiatan manusia.

    1. Kis 15:28

    2. Rom 8:26

    3. I Kor 12:11

    181

    4. Ef 4:30

    5. I Tes 5:15

    Di bagian paling awal dari Kisah Para Rasul peranan Roh ditekankan. Pentakosta bukanlah permulaan dari pekerjaan Roh, namun adalah suatu bab baru. Yesus selalu memiliki Roh Kudus. BaptisanNya bukan juga permulaan dari pekerjaan Roh, namun suatu bab baru. Lukas mempersiapkan gereja untuk suatu bab baru dari pelayanan yang efektif. Yesus tetap menjadi pusat pandangan, Roh Kudus tetap menjadi alat yang efektif, dan kasih, pengampunan dan pemulihan dari Bapa bagi seluruh manusia yang diciptakan menurut gambarNya adalah sasarannya!

     “dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” maksud dari Roh adalah (1) untuk menyadarkan manusia akan dosa; (2) untuk membawa mereka kepada Kristus; (3) untuk membaptis mereka kedalam Kristus; dan (4) untuk membentuk Kristus di dalam mereka (lih. 16:7-15). Ia juga akan membantu para Rasul mengingat segala sesuatu yang telah dikatakan Yesus kepada mereka dan menjelaskan artinya sehingga mereka dapat mencatatnya dalam kitab suci. Yesus sendiri juga menginstruksikan para Rasul setelah kebangkitanNya, khususnya tentang bagaimana PL menunjuk kepadaNya dan digenapi dalam Dia (lih. Luk 24:13ff).

    14:27 “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu” Damai Sejahtera bagi orang percaya tidak berhubungan dengan situasi sekitar, namun kepada ketenangan berdasarkan janjiNya dan hadiratNya (lih. 16:33; Flp 4:7; Kol. 3:15).

    “Damai sejahtera” digunakan baik dalam pengertian obyektif, yaitu pemulihan dengan Allah, dan suatu pengertian subyektif, yaitu suatu rasa aman atau stabil di tengah situasi sekitar yang sulit. Ini mencerminkan suatu

    salam Yahudi, Syalom, yang berarti tak ada masalah dan adanya suatu kesukaan (lih. 20:19,21,26; III Yoh 14).

    TOPIK KHUSUS: DAMAI

    Istilah Yunani ini aslinya berarti “mengikat kembali apa yang sudah patah” (lih. Yoh 14:27; 16:33; Flp. 4:7). Ada tiga cara PB berbicara tentang damai:

    1. sebagai aspek obyektif dari perdamaian kita dengan Allah melalui Kristus (lih. Kol 1:20)

    2. sebagai askek subyektif dari kebenaran kita dengan Allah (lih. Yoh 14:27; 16:33; Flp 4:7)

    3. bahwa Allah telah menyatukan dalam satu tubuh baru di dalam Kristus, orang-orang percaya baik Yahudi maupun bukan Yahudi (lih. Ef 2:14-17; Kol 3:15). Sekali kita mendapatkan perdamaian dengan Allah, ini harus menghasilkan perdamaian dengan sesame! Hal yang vertical harus jadi horizontal.

    Newman dan Nida, Sebuah Buku Pegangan Penterjemah untuk Surat Paulus kepada Jemaat Roma, hal. 92, memiliki komentar yang bagus tentang “damai.”

    “Baikdalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru kata “damai” memiliki bentang arti yang lebar. Pada dasarnya kata in menjabarkan suatu kondisi kesejahteraan total dari kehidupan seseorang; Kata ini bahkan diadopsi oleh beberapa orang Yahudi sebagai rumusan suatu salam. Kata ini memiliki arti yang sangat mendasar yang dapat juga digunakan oleh orangYahudi sebagai penjelasan dari keselamatan oleh Mesias. Karena fakta ini, ada kalanya kata ini digunakan hamper sebagai sinonim dari kata dibawa ‘kedalam suatu hubungan yang benar dengan Allah’. Di sini kata ini Nampak digunakan sebagai suatu penjelasan dari hubungan harmonis yang terjalin antara manusia dengan Allah atas dasar karya Allah yang menjadikan manusia benar dihadapanNya.” (hal. 92).

    182

     “Janganlah gelisah dan gentar hatimu” Ini adalah suatu PRESENT PASSIVE IMPERATIVE dengan

    NEGATIVE PARTICLE yang berarti “menghentikan suatu tindakan yang telah dalam proses” (lih 14:1).

    14:28 “Sekiranya kamu mengasihi Aku” Ini adalah sebuah KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL seperti ay 7 yang disebut “berlawanan dengan fakta.” Akan lebih baik bahwa Yesus pergi kepada Bapa dan mengirimkan Roh, namun tentu saja, mereka tidak menyadari hal ini.

     “sebab Bapa lebih besar dari pada Aku” Ini bukan suatu pernyataan yang berfokus pada ketidak setaraan Anak, namun suatu pernyataan yang berurusan dengan fungsi-fungsi di dalam trinitas yang berhubungan dengan keselamatan manusia (lih. 10:29-30). Kerendahan Anak hanyalah untuk sementara saja (kehidupanNya di dunia), selama Ia tinggal di dunia untuk menggenapi rencana perwahyuan dan penebusan dari Allah Tritunggal (lih. 17:4-

    5; Flp 2:6-11). Namun demikian, ada suatu pengertian yang di dalamnya Bapa, sebagai yang mengutus adalah yang utama (lih. 13:16; I Kor 15:27-28; Ef 1:3-14).

    14:29 “Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi” Ini adalah supaya mereka bisa dikuatkan (lih. 13:19; 16:4).

    14:30

    NASB “penguasa dunia” NKJV, NRSV,

    TEV “penguasa dunia ini” NJB “pangeran dunia ini”

    Ini menunjuk pada setan, yang wilyah kegiatannya sekarang adalah dunia (lih. 12:31; Ef 2:2; II Kor 4:4).
    Kemungkinan, Yesus melihat kedatangan Yudas sebagai kedatangan dari setan (lih. 13:27).

    NASB, NKJV “ia tidak mempunyai urusan dengan Ku” NRSV, TEV,

    NJB “ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku”

    Artinya adalah bahwa setan tidak memiliki dasar untuk mendakwa, tak berkuasa atas, atau tak ada
    hubungannya dengan Yesus sama sekali. James Moffatt menterjemahkannya sebagai “ia tiak bisa memegangKu”; William F. Beck sebagai “ia tidak memiliki klaim terhadap Ku”; New English Bible sebagai “tak berhak atas Ku”; dan the Twentieth Century New Testament sebagai “tak ada hubungannya dengan Aku.”

    14:31 “Tetapi supaya dunia tahu” Setan ada dalam kehendak Allah dan sedang dimanipulasi untuk maksud akhir Allah dalam penebusan umat manusia.

     “bangunlah, marilah kita pergi dari sini” Ini adalah sebuah PRESENT MIDDLE IMPERATIVE. Ini adalah frasa yang sangat sukar karena muncul dalam Matius dan Markus, di taman Getsemani waktu Yudas dan serombongan prajurit mendekati Yesus. Tepatnya mengapa ini digunakan dalam konteks ruang loteng ini (pasal

    13-17) tidak jelas. Kemungkinan, Yesus telah meninggalkan Ruang Loteng dan mengajar di sepanjang jalan ke
    Getsemani (lih. 18:1).

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.

    183

    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Terangkan perbedaan antara Theism, Deism dan keKristenan berdsasarkan ayat 1.
    2. Terangkan latar belakang PL bagi ke tiga kata benda yang ditemukan dalam ayat 5.
    3. Dapatkah seseorang mengembangkan suatu teologia tentang doa di atas ayat 13 saja?
    4. Apakah maksud utama dari Roh Kudus? (baik kepada yanf terhilang dan yang selamat)
    5. Apakah setan ada dalam kehendak Allah?

    184

    YOHANES 15

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Yesus Pokok Anggur Yang Pokok Anggur Yang Benar Pola Kehidupan Orang Yesus Pokok Anggur Pokok Anggur Yang Benar

    Benar Percaya Kristen Sesungguhnya

    15:1-10 15:1-18 15:1-11 15:1-4 15:1-17

    Kasih dan Sukacita 15:5-10

    Disempurnakan

    15:9-17

    15:11-17 15:11-17

    15:12-17

    Kebencian Dunia Kebencian Dunia Kebencian Dunia Murid-murid dan Dunia

    15:18-16:4a 15:18-16:4a

    15:18-25 15:18-25 15:18-25 15:18-25

    Penolakan yang Datang

    15:26-16:4a 15:26-16:4 15:26-27 15:26-16:4a

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL UNTUK YOHANES 15:1-27

    A. Ini adalah sebuah bagian yang mengagumkan sekaligus membingungkan! Pasal ini memberikan pada orang percaya dukungan yang besar dari kasih Allah dan janji keefektifan, namun ini juga memiliki peringatan yang menakutkan! Tradisi-tradisi teologis sangat sukar didiskusikan dalam bidang ini; ijinkan saya mengutip satu dari komentator kesukaan saya, F. F. Bruce dalam bukunya Jawaban atas Pertanyaan-pertanyaan..

    185

    “Yohanes 15:4,6. “Apa yang dimaksudkan dengan pernyataan “kecuali jika engkau tinggal” dan
    “jika orang tidak tinggal” dalam Yoh 15:4,6? Mungkinkah untuk tidak tinggal dalam Kristus?” “Bagian seperti ini tidak sukar dimengerti secara tersendiri; kesukarannya muncul ketika kita
    mencoba untuk membuatnya dan ayat-ayat lain selaras dengan teologia kita, sebagai ganti
    menjadikannya sebagai dasar bagi teologia kita. Di masa waktu Tuhan kita berbicara ada suatu contoh yang mencolok dari seorang yang gagal untuk tinggal di dalam Dia -- Yudas Iskariot, yang baru saja meninggalkan mereka. Yudas dipilih sama seperti ke sebelas rekannya yang lain (Luk 6:13; Yoh
    6:70); persekutuan mereka dengan Tuhan memberi mereka hak istimewa yang sama dengan yang dimilikiNya. Ayat Alkitab yang secara lugas mengajarkan ketekunan akhir dari orang-orang suci
    tidak boleh disalah gunakan sebagai suatu alasan untuk tidak menekankan ayat lain yang sama-sama lugasnya yang berbicara mengenai bahaya dari kemurtadan” (hal. 71-72).
    B. Cukup mengejutkan berapa banyaknya bentuk-bentuk kalimat AORIST yang digunakan dalam konteks ini di mana seseorang akan mengharapkan bentuk kalimat PRESENT. Bentuk AORIST sepertinya digunakan dalam pengertian menjumlahkan seluruh kehidupan seseorang dan melihatnya sebagai suatu keseluruhan.
    C. Pembagian paragraf pasal 15 tidaklah pasti. Yohanes, seperti I Yohanes adalah suatu permadani beraneka warna. Polanya muncul lagi dan lagi.
    D. Istilah “tinggal” (menō) digunakan dalam PB sekitar 112 kali. Empat puluh di antaranya muncul di Injil Yohanes dan 26 di surat-suratnya. Ini adalah istilah teologis utama bagi Yohanes. Meskipun pasal 15 adalah pernyataan klasik tentang mandat Yesus agar kita tinggal di dalam Dia, istilah ini memiliki fokus yang lebih luas di Yohanes:
    1. Hukum Taurat tinggal selama-lamanya (Mat 5:17-18) demikian, juga, Kristus (12:34).
    2. Kitab Ibrani menunjuk kepada suatu cara baru perwahyuan, bukan melalui seorang hamba namun melalui anak yang berdiam (Ibr 1:1-3, demikian, juga, Yoh 8:35).
    3. Yesus dikatakan akan menyediakan makanan yang tinggal (6:27) dan menghasilkan buah yang tinggal (15:16). Kedua penggambaran ini menyatakan kebenaran yang sama, kebutuhan kita akan Kristus baik: (1) di awal dan (2) secara terus-menerus (lih. 6:53; 15:3).
    4. Yohanes Pembaptis melihat Roh turun dan tinggal pada Yesus pada baptisanNya (1:32).
    E. Lihat Topik Khusus: Tinggal pada I Yoh 2:10.
    F. Dalam ayat 11-16 para murid dijanjikan sukacita Yesus, sementara dalam ayat 17-27 para murid dijanjikan penganiayaan Yesus. Konteks penganiayaan berjalan sampai 16:4a. Namun demikian, melalui semua ini semua orang percaya harus saling mengasihi satu sama lain sebagaimana Ia mengasihi mereka!

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 15:1-11

    1"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak

    berbuah. 3Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 4Tinggallah di

    dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 5Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

    6Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 7Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan

    firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

    8Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu

    186

    adalah murid-murid-Ku." 9"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. 10Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. 11Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.

    15:1 “Akulah pokok anggur yang benar” Ini adalah satu dari pernyataan “Akulah” yang terkenal dari Yesus dalam Injil Yohanes (lih. 4:26; 6:35; 8:12; 10:7,9,10,11,14; 11:25; 14:6). Dalam PL tanaman anggur adalah lambang dari Israel (Maz 80:8-16; Yes 5:1-7; Yer 2:21; Yeh 15; 19:10; Hos 10:1; Mat 21:33ff; Mar 12:1-12, Rom

    11:17ff). Dalam PL contoh-contoh ini selalu memiliki konotasi negatif. Yesus menegaskan bahwa Ia adalah orang Israel Ideal (lih. Yes 53). Sebagaimana Paulus menggunakan tubuh Kristus, mempelai Kristus dan
    bangunan Allah sebagai penggambaran bagi gereja, maka Yohanes menggunakan tanaman anggur. Ini mengisyaratkan bahwa gereja adalah Israel yang benar karena hubungannya dengan Yesus, pokok anggur yang
    benar, (lih. Gal 6:16; I Pet 2:5,9; Rev 1:6). Lihat Topik Khusus pada 6:55 dan 17:3. Lihat catatan pada 8:12.

     “dan Bapa-Kulah pengusahanya” Lagi Yesus menegaskan hubuganNya yang intim dengan Bapa dan sekaligus ketaatanNya kepada kehendak Bapa.

    15:2 “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya…. yang berbuah” Bentuk kalimat PRESENT PASSIVE PARTICIPLE muncul dua kali di ayat ini. Menghasilkan buah, bukan pengecambahan, adalah bukti dari keselamatan (lih. Mat 7:16,20; 13:18ff; 21:18-22; Luk 6:43-45). Konteks ini mengisyaratkan bahwa Yesus sedang berbicara mengenai (1) Pengkhianatan Yudas (lih. ay 6; 13:10; 17:12); atau (2) murid-murid palsu (lih. 2:23-25; 8:30-47; I Yohn 2:19). Ada tingkatan dari kepercayaan dalam Yohanes.

     “dipotong-Nya” Secara hurufiah ini artinya “dibersihkan.” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Penderitaan mempunyai suatu maksud dalam kehidupan orang percaya (lih. ay 17-22). Yaitu memaksimumkan penghasilan buah, mengungkap kepalsuan, dan membuat terus bergantung pada Allah (lih. Mat

    13:20-23; Rom 8:17; I Pet 4:12-16). Sebuah buku praktis yang baik mengenai pokok yang sukar ini adalah

    Prinsip-prinsip Pertumbuhan Rohani oleh Miles Stanford.

    Adalah hal yang mungkin sehubungan dengan konteks dari pasal 13-17 untuk menghubungkan pembersiahn ini kembali kepada pembasuhan kaki di pasal 13. Mereka telah mandi (diselamatkan) naun kaki mereka perlu
    dibasuh (pengampunan terus menerus). Kata kerja BENTUK PRESENT ini berbicara kepada para murid
    sebagaimana sepertinya diteguhkan oleh I John 1:9. Tidak hanya ketaatan yang disyaratkan untuk bisa “tinggal”, namun juga pertobatan yang berkelanjutan!
    Maksud dari penderitaan dalam kehidupan orang percaya bisa memiliki beberapa aspek:
    1. membangun keserupaan dengan Kristus (lih. Ibr 5:8)
    2. penghukuman sementara atas dosa
    3. secara sederhana adalah kehidupan di suatu dunia yang jatuh
    Memang selalu sukar untuk mengenali maksud Allah, namun #1 selalu merupakan kemungkinan hasilnya.
    15:3 “Kamu memang sudah bersih” Istilah “memotong” (kathairō) dalam ay 2 adalah akar kata Yunani yang sama dengan “membersihkan” (katharos). Keseluruhan konteks ini mengandung bukti-bukti pemuridan yang benar. Istilah “sudah” ini ditekankan dalam naskah Yunani yang hal ini memberikan kepada sebelas murid yang tersisa keyakinan atas keamanan posisi mereka dalam Kristus (dbanding dengan akar yang sama yang digunakan kepada Yudas Iskariot dalam 13:10).

     “karena firman yang telah Kukatakan kepadamu” (lih. 17:17; Ef. 5:26; I Pet 1:23).

    15:4

    NASB, NKJV “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu”

    NRSV “Tinggallah di dalam Aku, sebagaimana Aku tinggal di dalam kamu”

    TEV “Tetaplah menyatu dengan Aku, dan Aku akan tetap bersatu di dalam kamu” NJB “Tetaplah di dalam Aku, sebagaimana Aku di dalam kamu”

    187

    Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE IMPERATIVE PLURAL (lih. Yoh 6:56; I Yoh 2:6). Pertanyaan ketatabahasaannya adalah apakah frasa yang kedua merupakan suatu penjelasan atau suatu perbandingan. Banyak kali dalam bagian ini penekanan doktrinal teologis pada ketekunan dari orang-orang kudus yang sejati ditekankan. (lih. ay 4,5,6,7,9,10,14; Mar 13:13; I Kor 15:2; Gal 6:9; Wah 2:7,11,17,26; 3:5,12,21; 21:7). Keselamatan sejati mencakup baik tanggapan awal dan terus menerus. Kebenaran teologis ini sering diabaikan dalam antusiasme kita akan jamina pribadi keselamatan. Jaminan Alkitabiah terkait dengan (1) ketekunan dalam iman; (2) suatu gaya hidup pertobatan; (3) ketaatan yang berkelanjutan (lih. Yakobus dan I Yohanes); dan (4) menghasilkan buah (lih. Mat 7:13). Lihat Topik Khusus mengenai “Tinggal” pada I Yoh 2:10.

     “Sama seperti ranting tidak dapat berbuah” Ini menunjukkan prioritas dari ketetapan Illahi. Untuk “buah”

    lihat catatan pada ay 5.

     “kalau ia tidak tinggal…. jikalau kamu tidak tinggal” Kedua hal ini adalah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL, yang berarti kemungkinan tindakan. Keefektifan Rohani kita terkait dengan hubungan yang berkelanjutan dengan Yesus.

    15:5 “Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE yang diikuti oleh suatu PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Persekutuan yang terus-menerus adalah sumber dari buah yang terus menerus.Buah bisa menunjuk pada sikap-sikap dan juga tindakan dari orang percaya (lih. Mat 7:15-23 dengan Gal 5:22-23 dan I Kor 13). Orang percaya dijanjikan pelayanan yang efektif jika ia tinggal (lih. ay 16). Lihat Topik Khusus mengenai ketekunan pada 8:31.

     “sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” Ini adalah suatu DOUBLE NEGATIVE yang keras. Ini adalah pernyataan negatif dari suatu kebenaran yang positif dari ay 5 dan Flp 4:13.

    15:6 “Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL. Kayu anggur tidak ada manfaatnya untuk keperluan rumah tangga (kayu bakar) karena kayu ini terlalu cepat terbakar dan terlalu panas (lih. Yeh 15). Ini sepertinya merujuk pada Yudas dan kemungkinan juga Israel. Jika tidak, ini pasti merujuk pada iman yang palsu (lih. Mat 13:41-42,50; dan I Yoh

    2:19).

     “api” Lihat Topik Khusus berikut:

    TOPIK KHUSUS: API

    Api memiliki baik konotasi positif maupun negatif dalam Alkitab.
    A. Positif
    1. menghangatkan (lih. Yes 44:15; Yoh 18:18)
    2. menerangi (lih. Yes 50:11; Mat 25:1-13)
    3. memasak (lih. Kel 12:8; Yes 44:15-16; Yoh 21:9)
    4. memurnikan (lih. Bil 31:22-23; Ams 17:3; Yes 1:25; 6:6-8; Yer 6:29; Mal 3:2-3)
    5. kekudusan (lih. Kej 15:17; Kel 3:2; 19:18; Yeh 1:27; Ibr 12:29)
    6. kepemimpinan Allah (lih. Kel 12:21; Bil 14:14; I Raj 18:24)
    7. pemberian kuasa oleh Allah (lih. Kis 2:3)
    8. perlindungan (lih. Zak 2:5) B. Negatif
    1. membakar (lih. Yos 6:24; 8:8; 11:11; Mat 22:7)
    2. menghancurkan (lih. Kej 19:24; Im 10:1-2)
    3. kemarahan (lih. Bil 21:28; Yes 10:16; Zak 12:6)
    4. hukuman (lih. Kej 38:24; Im 20:14; 21:9; Yos 7:15)
    5. tanda eskatologis yang palsu (lih. Wah 13:13)

    188

    C. Murka Allah atas dosa dinyatakan dalam penggambaran api.
    1. murkaNya menyala (lih. Hos 8:5; Zef 3:8)
    2. Ia mencuahkan api (lih. Nah 1:6)
    3. api kekal (lih. Yer 15:14; 17:4)
    4. penghakiman eskatologis (lih. Mat 3:10; 13:40; Yoh 15:6; II Tes 1:7; II Pet 3:7-10; Wah 8:7; 13:13;
    16:8)
    D. Seperti sedemikian banyaknya penggambaran dalam Alkitab (misalnya, ragi, singa) api dapat menjadi suatu berkat atau kutuk tergantung pada konteksnya.

    15:7 “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang artinya kemungkinan tindakan. Doa tidak secara otomatis dijawab! Yesus berpindah penggambaran dari DiriNya tinggal dalam murid-murid kepada FirmanNya yang tinggal. Yesus menyatakan Bapa dan demikian juga pengajaran-pengajaranNya. Hal-hal ini adalah sumber- sumber perwahyuan yang bisa saling dipertukarkan. Injil merupakan suatu pribadi dan suatu berita.

     “mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” Ini adalah sebuah AORIST MIDDLE IMPERATIVE (lih. ay 16). Frasa ini telah sedemikian parahnya digunakan di luar konteks. Berhati- hatilah untuk mencari pengajaran dari keseluruhan Alkitab dan jangan menekankan pada suatu naskah secara tersendiri (lih. catatan pada 14:13). Lihat Topik Khusus: Doa, Tak Terbatas Namun Terbatas pada I Yoh 3:22.

    15:8 “Bapa-Ku dipermuliakan” Kehidupan serupa Kristus dari orang-orang percaya membawa kemuliaan bagi

    Allah dan membuktikan bahwa mereka adalah murid-murid sejati. Dalam Yoh 13:31-32; 14:13; 17:4; dan Mat
    9:8; 15:31 Bapa dipermuliakan di dalam pekerjaan Anak dan sekarang dalam pekerjaan orang percaya (lih. Mat
    5:16). Lihat catatan pada 1:14.

    15:9 “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu” Rantai hubungan kasih ini menjadi ciri keluarga Allah, Bapa mengasihi Anak, Anak mengasihi para pengikutNya, para pengikutNya saling mengasihi satu dengan yang lain.

     “tinggallah di dalam kasih-Ku itu” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE IMPERATIVE. Orang-orang percaya diperintahkan untuk tinggal dalam (1) doa (ay 7; 14:14); (2) ketaatan (ay 10,20; 14:15,21,23,24); (3) sukacita (ay 11); dan (3) kasih (ay 12; 14:21,22,24). Ini adalah semua membuktikan suatu hubungan pribadi dengan Allah. Lihat Topik Khusus: Tinggal pada I Yoh 2:10.

    15:10 “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku” Ini adalah suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL

    yang artinya kemungkinan tindakan. Ketaatan ialah bukti dari pemuridan sejati (lih. 8:31; 14:15-21, 23-24; Luk
    6:46). Yesus menggunakannya sebagai suatu contoh dari kesetiaannya kepada Bapa.
    “kasih” Istilah Yunani bagi kasih (agapē) ini tidak banyak digunakan dalam tulisan Yunani Klasik maupun Koine sampai gereja mulau menggunakannya dalam suatu pengertian yang khusus. Kata ini mulai digunakan sebagai kasih yang aktif, loyal, rela berkorban, dan tidak mementingkan diri sendiri. Kasih adakah tindakan, buka perasaan (lih. 3:16). Istilah agapē di PB secara teologis beanalogi dengan istilah PL hesed, yang berarti kasih dan loyalitas perjanjian.

     “seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku” Ini adalah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Sebagaimana Yesus berhubungan dengan Bapa, orang-orang percaya berhubungan dengan Dia. Ada suatu kesatuan antara Bapa dengan Ank yang dimaksudkan untuk diikuti di antara orang-orang percaya. (lih. 14:23).

    15:11 “sukacitamu menjadi penuh” Orang-orang prcaya akan memiliki sukacita Yesus (lih. 17:13). Sukacita adalah satu lagi bukti dari pemuridan sejati (lih. 15:11 [dua kali]; 16:20,21,22,24; 17:13). Dalam dunia ini ada kesakitan dan tangisan; dalam Kristus ada sukacita, sukacita yang penuh, sukacita Nya.

    189

    NASKAH NASB (UPDATED): 15:12-17

    12"Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. 13Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-

    sahabatnya. 14Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. 15Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah

    Kudengar dari Bapa-Ku. 16Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa

    yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. 17Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."

    15:12 “Inilah perintah-Ku” Yesus sering mengulangi tema ini (lih. 13:34; 15:17; I Yoh 3:11,23; 4:7-8, 11-12,

    19-21; II Yoh 2:5).

     “yaitu supaya kamu saling mengasihi” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE, suatu perintah yang terus menerus. Kasih adalah buah Roh (lih. Gal 5:22). Kasih bukanlah suatu perasaan, namun suatu tindakan. Ini didefinisikan dalam pengertian praktis (lih. Gal 5:22-23; I Kor 13).

     “seperti Aku telah mengasihi kamu” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE INDICATIVE. Ini bisa jadi adalah suatu rujukan kiasan kepada salib (lih. ay 13). Lagi, jenis khusus kasih Yesus yang memberikan diri inilah yang harus ditunjukkan oleh orang-orang percaya. (lih. II Kor 5:14-15; Gal 2:20; I Yoh 3:16).

    15:13 “seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” Ini menunjuk pada penebusan penggantian yang akan dilakukan Yesus sendiri (lih. 10:11; Rom 5:7-8). Ini adalah kasih dalam tindakan!

    15:14 “Kamu adalah sahabat-sahabatKu” Ini adalah kata benda Yunani philos, yang sering dihubungkan dengan kasih persaudaraan (phileō). Dalam bahasa Yunani Koine “agapaō” dan “phileō” sering merupakan kata kerja bersinonim untuk kasih Illahi (bandingkan 11:3 [phileō] dan 5 [agapaō]); phileō juga digunakan untuk kasih Allah dalam 5:20.

     “jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu” Ini ialah suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL, yang berarti kemungkinan tindakan. Hal ini memberikan persyaratan bagi persahabatan, yaitu ketaatan (lih. 14:15, 23-24; 15:10; Luk 6:46). Sebagaimana Yesus tinggal dalam Bapa dan tetap dalam kasihNya, demikian juga seharusnya para muridNya!

    15:15 Yesus menginformasikan kepada para murid mengenai (1) kebenaran-kebenaran tentang Allah dan (2) peristiwa-peristiwa mendatang. Ia mendemonstrasikan kuasaNya sehingga para murid akan bertumbuh dalam iman dan kepercayaan. Yesus berbagi dengan para muridNya apa yang telah didengarNya dari Bapa; mereka harus terus mengabarkan hal ini kepada orang lain. (lih. Mat 28:20).

    15:16 “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu” Ada beberapa hal ketatabahasaan kunci: (1) sebuah AORIST MIDDLE INDICATIVE—Jesus sendiri, sekali saja memilih mereka; (2) kata “alla” (tetapi) lawan yang keras; dan (3) pernyataan “ego” atau “Aku” yang tegas! Inilah keseimbangan antara tanggapan manusia dengan pemilihan. Keduanya adalah pengajaran Alkitab. Allah selalu mengawali (lih.
    6:44,65; 15:16,19), namun manusia harus menanggapi (lih. 1:12; 3:16; 15:4,7,9). Cara Allah berurusan dengan manusia selalu dalam suatu hubungan perjanjian (“jika. . .maka”). Lihat Topik Khusus: Dipanggil pada 6:44.

     “Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap” Ini adalah tiga PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE: (1) pergi; (2) menghasilkan buah; dan (3) buah tetap (tinggal). Orang-orang percaya ada dalam suatu misi (lih. Mat 28:19-20). Aspak teologis dari istilah “menetapkan” dapat dilihat dalam Kis 20:28; I Kor 12:28; II Tim 1:11. Ini juga digunakan untuk kematian Kristus demi orang-ornag percaya (lih. 10:11,15,17-18; 15:13).

    190

     “dalam NamaKu” Orang-orang percaya harus mengikuti sifat Yesus. Frasa ini bersinonim dengan


    “kehendak Allah” dalam I Yoh 5:14. Kasih dan doa yang dijawab terkait di sini sebagaimana dalam 14:13-15.

    TOPIK KHUSUS: NAMA TUHAN

    Ini adalah suatu frasa PB yang lazim bagi kehadiran pribadi dan kuasa aktif dari Allah Tritunggal dalam gereja. Ini bukan rumusan gaib, namun suatu seruan pada sifat Allah.
    Seringkali frasa ini menunjuk pada Yesus sebagai Tuhan (lih. Flp 2:11)
    1. pada pengakuan iman seseorang dalam Yesus di saat baptisan (lih. Rom 10:9-13; Kis 2:38; 8:12,16;
    10:48; 19:5; 22:16; I Kor 1:13,15; Yak 2:7)
    2. pada suatu pengusirn setan (lih. Mat 7:22; Mar 9:38; Luk 9:49; 10:17; Kis 19:13)
    3. pada suatu penyembuhan (lih. Kis 3:6,16; 4:10; 9:34; Yak 5:14)
    4. pada suatu tindakan pelayanan (lih. Mat 10:42; 18:5; Luk 9:48)
    5. pada saat penertiban gereja (lih. Mat 18:15-20)
    6. selama khotbah kepada Orang Non Yahudi (lih. Luk 24:47; Kis 9:15; 15:17; Rom 1:5)

    7. dalam doa (lih. Yoh 14:13-14; 15:2,16; 16:23; I Kor 1:2)

    8. satu cara merujuk pada keKristenan (lih. Kis 26:9; I Kor 1:10; II Tim 2:19; Yak 2:7; I Pet

    4:14)

    Apapun yang kita lakukan sebagai pemberita, pelayan, pembantu, pelayan penyembuhan, pengusiran setan, dll., kita melakukannya dalam sifatNya, kuasaNya, ketetapanNya—dalam namaNya!

    15:17 “Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain” Lihat catatan pada ayat 12. Doa yang dijawab terkait dengan kasih dan misi!

    NASKAH NASB (UPDATED): 15:18-25

    18"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. 19Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci

    kamu. 20Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka

    telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. 21Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.

    22Sekiranya Aku tidak datang dan tidak berkata-kata kepada mereka, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi

    sekarang mereka tidak mempunyai dalih bagi dosa mereka! 23Barangsiapa membenci Aku, ia membenci juga Bapa-Ku. 24Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak

    pernah dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka membenci baik Aku maupun Bapa-Ku. 25Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.

    15:18 “Jikalau” Ini adalah sebuah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL, yang dianggap benar dari sudut pandang si penulis atau untuk tujuan penulisannya. Dunia, sistem manusia yang telah jatuh, membenci para pengikut Yesus.

     “dunia” Yohanes menggunakan istilah ini dalam beberapa cara: (1) planet, sebagai suatu penggambaran bagi seluruh umat manusia (lih. 3:16); dan (2) sebagai masyarakat manusia yang terorganisir dan berfungsi jauh dari Allah (lih. 10:8; I Yoh 2:15-17).

     “membenci kamu” Ini adalah suatu PRESENT ACTIVE INDICATIVE; dunia terus membenci (lih. ay 20).

    191

     “ingatlah (kamu tahu)” Ini adalah suatu PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Pengetahuan orang percaya akan kebenaran-kebenaran PB akan membantu mereka menghadapi penganiayaan oleh dunia yang jatuh ini.

     “bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Kata ganti “Aku” bersifat tegas (lih. 7:7). Ini menyatakan perlawanan dunia terhadap Allah, MesiasNya, dan umatNya (lih. 17:14; I Yoh 3:13).

    Orang-orang percaya adalah satu dalam kasih Kristus dan satu dalam penganiayaan Kristus. Identifikasi dengan Kristus membawa damai, sukacita, dan penganiayaan, bahkan kematian!

    15:19 “Sekiranya” Ini adalah suatu KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL yang disebut “berlawanan dengan fakta.” Ini harus diterjemahkan “sekiranya kamu dari dunia, padahal bukan, maka dunia akan mengasihimu, dan nyatanya tidak.”

    15:20 “ingatlah” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE seperti ay 18 atau sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE.

     “Jikalau mereka telah menganiaya Aku… jikalau mereka telah menuruti firman-Ku” Ini adalah dua buah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benar dari sudut pandang si penulis. Istilah “menganiaya” ini berarti memburu sebagai binatang liar. Penganiayaan adalah norma bagi para pengikut Kristus dala suatu duni yang jatuh (lih. Rom 8:17; II Kor 1:5,7; Flp 3:10; II Tim 2:12; I Pet 4:12-19).

    15:21 “sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku” Ini dengan jelas menunjuk pada Bapa. Ini mengisyaratkan bahwa orang Yahudi dan juga Bukan Yahudi tidak mengenal Allah. “Mengenal” digunakan dalam pengertian Semitik (PL) yitu hubungan pribadi (lih. Kej 4:1; Yer 1:5). Dunia yang terhilang menganiaya orang percaya karena (1) mereka milik Yesus, yang juga mereka aniaya; dan (2) mereka tidak mengenal Allah!

    15:22 “Sekiranya Aku tidak datang” Ini adalah satu lagi KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL, yang artinya “berlawanan dengan fakta.” Ini harus diterjemahkan “Sekiranya Aku tidak datang dan tidak berkata-kata kepada mereka, padahal datang dan berbicara kepada mereka, mereka tentu tidak berdosa, yang nyatanya mereka berdosa.” Tanggung jawab berhubungan dengan pengetahuan. Dalam konteks ini carang yang tak berbuah memiliki kesempatan yang baik untuk pengenalan, jauh lebih dari carang yang hanya sekedar memiliki perwahyuan alamiah (lih. Maz 19:1-6; Rom 1:18-20 atau 2:14-15).

    15:23 Perlawanan terus-menerus pada Yesus berarti perlawanan terus-menerus pada Allah (lih. ay 24; I Yoh 5:1).

    15:24 “Sekiranya” Ini adalah satu lagi KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL yang berarti “berlawanan dengan fakta.” Kalimat ini harus diterjemahkan sebagai “Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah- tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain, padahal aku melakukannya, mereka tentu tidak berdosa, nyatanya mereka berdosa.”

    Terang membawa tanggung jawab (lih. 1:5; 8:12; 12:35,46; I Yoh 1:5; 2:8,9,11; Mat 6:23).

     “mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka membenci baik Aku maupun Bapa-Ku” Kedua hal ini adalah PERFECT ACTIVE INDICATIVE yang menunjukkan suatu sikap yang sudah tertanam. Menolak Yesus berarti menolak Bapa (lih. I Yoh 5:9-13).

    15:25 Cukup mengejutkan bahwa istilah “Hukum” atau “Taurat” digunakan untuk menjelaskan suatu kutipan dari

    Maz 35:19; 69:4. Biasanya istilah ini digunakan untuk tulisan-tulisan Musa, Kejadian – Ulangan.
    Misteri dari penolakan orang Yahudi terhadap Yesus dihadapan perwahyuan yang sedemikian nyata disebabkan oleh ketidak percayaan yang disengaja (lih. Yes 6:9-13; Yer 5:21; Rom 3:9-18).

    192

    NASKAH NASB (UPDATED): 15:26-27

    26"Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. 27Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama

    dengan Aku."

    15:26 “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang” Baik Bapa dan Anak mengutus Roh (lih.

    14:15, 26; 15:26; 16:7). Pekerjaan penebusan melibatkan seluruh tiga pribadi Trinitas.

     “Roh Kebenaran” Kata ini digunakan dalam pengertian Roh Kudus sebagai yang menyatakan Bapa (lih.

    14:17,26; 15:26; 16:13). Lihat Topik Khusus tentang Kebenran pada 6:55 dan 17:3.

     “Ia akan bersaksi tentang Aku” Tugas Roh adalah bersaksi tentang Yesus dan pengajaranNya (lih. 14:26;

    16:13-15; I Yoh 5:7).

    15:27 “kamu juga harus bersaksi” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Ini pasti menunjuk pada pengilhaman para penulis PB yang pernah bersama-sama dengan Yesus selama kehidupanNya di dunia (lih. Luk 24:48). Lihat Topik Khusus: Saksi Yesus pada 1:8 dan Kepribadian Roh pada 14:26.

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Apa yang dilibatkan dalam hal “tinggal”?
    2. Bagaimana bila seorang percaya berhenti untuk tinggal? Bagaimana jika seorang percaya tidak berbuah?
    3. Sebutkan bukti-bukti dari pemuridan sejati.
    4. Bila penderitaan adalah norma bagi orang Kristen, apa yang dikatakah hal ini pada kita sekarang?
    5. Terangkan ay 16 dalam kata-kata anda sendiri

    193

    YOHANES 16

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Kebencian Dunia Penolakan yang Akan Murid-murid dan Dunia

    Datang

    (15:18-16:4a) (15:26-16:4) Hubungan Orang Kristen (15:18-16:4a) (15:18-16:4a)

    dengan Dunia

    Pekerjaan Roh 16:1-4a Pekerjaan Roh Kudus Kedatangan Parakletos

    16:4b-11 Pekerjaan Roh Kudus 16:4b-11 16:4b-11 16:4b-15

    16:5-15

    16:12-15 16:12-15 16:12-15

    Dukacita Akan Dijadikan Dukacita Akan Dijadikan Kesedihan dan Kesukaan Yesus Segera Kembali

    Sukacita Sukacita

    16:16-24 16:16-24 16:16-24 16:16 16:16

    16:17-18 16:17-28

    16:19-22

    16:23-24

    Aku Telah Menang Yesus Kristus Telah Kemenangan Atas Dunia

    Mengalahkan Dunia

    16:25-33 16:25-33 16:25-28 16:25-28

    16:29-33 16:29-30 16:29-33

    16:31-33

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    194

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL BAGI YOHANES 16:1-33

    A. Konteks nya mulai dari 15:18-16:4a. Pembagian pasalnya tidak diilhamkan dan merupakan tambahan di kemudian hari, seperti pengelompokan paragraf, huruf besar, tanda baca, dan pembagian ayat.
    B. Tugas Roh Kudus kepada orang yang terhilang secara rohani didefinisikan dalam ay 8-11, tugasnya kepada yang selamat dalam ay 12-15. Samuel J. Mikolaski mempunyai suatu ringkasan yang menarik mengenai aktivitas Roh dalam PB di artikelnya “Teologia Perjanjian Baru” dalam Komentari Eksposisi Alkitab, Vol. 1:
    “Doktrin pengkudusan PB, walau secara dekat sejalan dengan pembenaran, namun pada dasarnya berbeda dengannya. Sebagaimana dalam PL, pengkudusan menunjuk pertama-tama
    pada keterpisahan—transendensi Allah—dan kedua, kepada kualitas moral dan hubungan yang
    seperti Allah. Pengkudusan adalah pekerjaan Roh Kudus, yang menyatukan seseorang dengan
    Kristus dan memperbaharui kehidupannya secara rohani. Bahasa PB mengharuskan baptisan dalam Roh ( I Kor 12:13); meterai Roh (Ef 1:13, 14; 4:30), Roh yang berdiam dalam kita (Yoh
    14:17; Rom 5:4; 8:9-11; I Kor 3:16; 6:19; 2 Tim 1:14), instruksi oleh Roh (Yoh 14:26; 16:12-15), memenuhan Roh (Ef 5:18), dan buah Roh (Gal 5:22,23). Pengkudusan berhubungan dengan
    pembenaran, yang adalah suatu status dihadapan Allah (Ibr 10:10), dan mungkin dipikirkan sebagai pembangunan ke dalam suatu idaman yang baru.” (hal. 474).

    C. Ayat 17, seperti 13:36; 14:5, 8, dan 22, adalah satu lagi pertanyaan dari para Rasul.

    D. Banyak yang percaya bahwa, menurut 14:31 dan 18:1, Yesus membicarakan pasal 15-17 di perjalanan ke Getsemani, bukan di ruang loteng.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 16:1-4

    1" Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. 2Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka

    bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. 3Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik

    Bapa maupun Aku. 4Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu." (16-#4B) "Hal ini tidak Kukatakan kepadamu dari

    semula, karena selama ini Aku masih bersama-sama dengan kamu”

    16:1

    NASB “supaya kamu bisa tidak kecewa” NKJV “supaya kamu tidak dibuat kecewa” NRSV “supaya kamu jangan kecewa”

    TEV “supaya kamu tidak menyerahkan imanmu” NJB “supaya jangan kamu jatuh keluar”

    Ini adalah sebuah AORIST PASSIVE SUBJUNCTIVE. Istilah Yunani ini digunakan untuk perangkap yang
    menggunakan umpan untuk menangkap binatang (lih. 6:61). Penggunaannya dalam konteks ini menunjuk pada supaya orang percaya tidak tertangkap tidak waspada oleh tindakan kebencian sesama orang Yahudi, bahkan para
    pemimpin agama. Yesus menggunakannya untuk iman Yohanes Pembaptis dalam mat 11:2-6.

    16:2 “Kamu akan dikucilkan (dari sinagoga)” Ini menunjuk pada pengkucilan Yudaisme (lih. 9:22,34; 12:42). Ada begitu banyak yang tidak diketahui tentang prosedur-prosedur pengeluaran dari persekutuan Yahudi. Ada pengucilan yang bersifat sementara ada yang permanen dari pelayanan sinagoga. Nantinya di abag pertama Palestina, para rabi mengembangkan suatu “sumpah pengutukan” yang berhubungan dengan Kristus yang dengannya mereka menginginkan untuk mengucilkan orang-orang Kristen dari pelayanan-pelayanan sinagoga. Ini apa yang akhirnya memaksa perpisahan antara para pengikut Kristus dan sinagoga-sinagoga Yahudi lokal.

    195

    16:3 “Mereka akan berbuat demikian” Kesungguhan dan komitmen kepada makhluk adikodrati saja tidaklah cukup. Kejahatan, kesalahan, dan fanatisme sering muncul dalam nama Allah.

     “karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku” Istilah “mengenal” ini menunjuk pada konotasi PL yaitu hubungan pribadi yang intim (lih. Kej 4:1; Yer 1:5). Ini adalah pernyataan yang kuat bahwa penolakan akan Yesus pada akhirnya berart penolakan kepada Bapa (lih. 8:19; 15:21; I Yoh 5:9-12).

    Yohanes sering menyatakan kebutaan dan ketidak pedulian rohani dari dunia (lih. 1:10; 8:19,55; 15:21; 16:3;
    17:25). Namun demikian maksud dari kedatangan Anak adalah untuk menyelamatkan dunia (lih. 3:16) dan menyatakan Bapa sehingga dunia bisa mengenal Dia (lih. 17:23) melalu Kristus.

    16:4 Prakiraan-prakiraan Yesus ini diberikan sebagai cara mendorong para murid di tengah penganiayaan dan penolakan (lih. 13:19; 14:29).

    NASKAH NASB (UPDATED): 16:5-11

    5"tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? 6Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. 7Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih

    berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 8Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 9akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 10akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;

    11akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

    16:5 “tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi?” Sepertinya Petrus sudah menanyakan pertanyaan ini dalam pasal 13:36 namun segera pikirannya diganggu oleh kesakitan hati karena akan perginya Yesus meninggalkan mereka dan pertanyaan mengenai apa yang akan terjadi dengan mereka. Yohanes 14:1-3 membicarakan kenaikan Yesus ke surga (lih. Kis 1:9-11).

    Ini adalah tempat yang baik untuk mengingatkan kita sendiri bahwa Injil tidak bersifat hurufiah, kata demi kata, transkripsi dari pembicaraan Yesus. Injil adalah ringkasan-ringkasan yang dikerjakan bertahun-tahun
    kemudian untuk maksud teologis. Para penulis Injil atas ilham Allah memiliki pilihan untuk memilih, menyusun,
    dan mengadaptasikan kata-kata Yesus. Saya tidak percaya mereka memilik hak untuk menaruh firman di mulut
    Yesus. Penstrukturan secara teologis dari firman, pengajaran, dan tindakan Yesus untuk penginjilan kepada para pendengar tertentu kemungkinan menerangkan banyak dari perbedaan di antara catatan-catatan Injil!

    16:6 “hatimu berdukacita” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Pengalaman di loteng adalah satu dari dukacita (lih. 14:1; 16:6,22). Istilah “hati” digunakan dalam pengertian Ibrani yaitu pikiran, perasaan dan kehendak dari keseluruhan pribadi. Lihat Topik Khusus: Hati pada 12:40.

    16:7 “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi” Tubuh jasmani Yesus hanya bisa ada di satu tempat dalam suatu waktu tertentu, yang membatasi kemampuanNya baik untuk mengajar dan melayani kepada semua murid-muridNya. Juga, selama kehidupanNya di dunia Ia berfokus hanya pada Israel. Kedatangan Roh Kudus akan membuka suatu jaman baru yang akan menerbitkan suatu pelayanan yang lebih luas (lih. Ef 2:11-3:13).

    Istilah “berguna” berarti “jalan yang bijaksana/berguna” dan digunakan juga dalam 11:50 dan 18:14 dalam hubungannya dengan kematian Yesus. Frasa “pergi” dapat mencakup semua peristiwa di minggu terakhir Yesus.
    “Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu” Ada dua KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL dalam ayat ini yang mengisyaratkan kemungkinan tindakan. Yesus harus pergi agar Roh datang! Istilah paraklētos dapat diterjemahkan “penasehat”, “penghibur,” atau “penolong” (lih.14:16,
    26; 15:26). Kata ini digunakan dalam tulisan Yunani bagi seorang pengacara pembela yang dipanggil mendampingi untuk memberikan bantuan. Dalam ay 8-11 Roh bertindak sebagai penuntut kepada dunia; namun
    demikian, dalam ay 12-15 nasehat Roh terlihat atas nama orang percaya.

    196

    Istilah yang sama paraklētos, digunakan untuk Anak dalam I Yoh 2:1. Akar bahasa Yunaninya dapat diterjemahkan sebagai “menghibur.” Dalam pengertian ini kata ini digunakan untuk Bapa dalam II Kor 1:3-11.

     “Aku akan mengutus Dia kepadamu” Roh datang baik dari Bapa maupun Anak (lih. 14:26).

    16:8 “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa” Perhatikan bahwa kesemua tiga bidang dari kesaksian Roh berhubungan dengan keperluan manusia dan karya penebusan dari Yesus Kristus. Istilah “insaf” adalah suatu istilah hukum bagi “pemeriksaan silang.”

    Istilah “dunia” menunjuk pada manusia, masyarakat yang jatuh ang diorganisir dan berungsi jauh dari Allah. Lihat catatan pada 15:18.

    16:9 “akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku” Injil mulai dengan suatu pengakuan akan keberdosaan umat manusia dan kebutuhan akan kebenaran Allah (lih. Rom 3:9-18,23). Dosa bukanlah batu sandungan utama bagi keselamatan di sisi ini dari kalvari, namun ketidak percayaan manusia dalam karya dan pribadi Yesus Kristus (lih. Yoh 3:6-21). Istilah “percaya” memiliki elemen pengetahuan dan emosional, namun terutama keinginan. Percaya berfokus tidak pada kelayakan atau prestasi orang percaya, namun atas tangggapan iman pertobatan mereka kepada janji-janji Allah dalam Kristus (lih. Rom 3:21-30).

    16:10 “akan kebenaran” Ini bisa menunjuk pada (1) pekerjaan penebusan Kristus di Kalvari yang akan datang, kebangkitan dan kenaikan yang dilihat sebagai satu kesatuan (lih. ay 10) atau (2) mereka yang berpikir bahwa mereka benar dengan Allah terpisah dengan Kristus, padahal pada kenyataannya hanya Kristuslah yang benar dengan Allah.

    16:11 “akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum” Ada suatu hari yang akan datang ketika baik malaikat-malaikat yang jatuh dan umat manusia yang berdosa akan berdiri dihadapan Allah yang benar (lih. Flp 2:6-11). Setan, walaupun masih merupakan suatu kekuatan besar di dunia ini (lih. 12:31; 14:30; II Kor 4:4; Ef 2:2; I Yoh 5:19), telah merupakan musuh yang sudah kalah (PERFECT PASSIVE INDICATIVE). Anak-anaknya (lih. 8:44; Mat 13:38; I Yoh 3:8-10) menuai murka Allah!

    NASKAH NASB (UPDATED): 16:12-15

    12"Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. 13Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang

    didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. 14Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. 15Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."

    16:12 “sekarang kamu belum dapat menanggungnya” Istilah “menanggung” digunakan untuk seekor binatang yang membawa suatu beban jasmani. Beberpa hal yang tak dapat mereka mengerti adalah: (1) pendertaan Kristus; (2) kebangkitan Kristus; dan (3) misi dunia dari gereja.

    Para pembaca moderen harus mengingat bahwa dalam banyak cara PB mewakili suatu periode transisi. Para Rasul tidak mengerti banyak hal sampai penampakan-penampakan pasca kebangkitan dan kedatangan Roh dalam kepenuhannya pada hari Pentakosta.
    Namun demkian, kita harus juga ingat bahwa Injil ditulis bertahun-tahun kemudian untuk maksud penginjilan kepada target pendengar-pendengar tertentu. Oleh karena itu, injil mencerminkan suatu teologia yang matang
    dikemudian hari.
    16:13 “Roh Kebenaran” Kebenaran (alētheia) digunakan dalam konotasi PL nya, yaitu kebisa-dipercayaan dan hanya secara sekunder dapam pengertian kejujuran. Yesus berkata bahwa Ia adalah kebenaran dalam 14:6. Sebutan dari Roh Kudus ini menekankan perananNya sebagai yang menyatakan Yesus (lih. 14:17; 15:26; 16:13; I Yoh 4:6; 5:7). Lihat catatan pada Yoh 6:55.

    197

     “Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran” Ini tidak menunjuk pada kebenaran absolut di tiap bidang, namun di bidang kebenaran rohani dan pengajaran Yesus. Ini menunjuk terutama pada ilham dari para penulis kitab-kitab PB. Roh memimpin mereka dalam cara-cara otoritatif (terilhami), yang unik. Dalam suatu pengertian sekunder iniberhubungan dengan pekerjaan Roh untuk menerangi para pembaca di kemudian hari kepada kebenaran Injil. Lihat Topik Khusus mengenai Kebenaran pada 6:55 dan Kepribadian Roh pada 14:26.

     “Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.” Hal-hal yang akan datang menunjuk pada suatu peristiwa penebusan segera datang: Kalvari, kebangkitan, Kenaikan, dan Pentakosta. Hal ini tidak menunjuk pada suatu pelayanan yang terus-menerus memberitahukan masa depan.

    Roh akan menerima kebenaran dari Bapa, sebagaimana diterima Yesus, dan meneruskannya kepada orang- orang percaya, sebagaimana dilakukan Yesus. Ini bukan saja isi dari berita Roh yang berasal dari Bapa, namun
    juga metodologinya. Bapa secara fungsional adalah yang tertinggi (lih. I Kor 15:27-28).

    16:14-15 “Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku” Pekerjaan utam Roh adalah meninggikan dan menerangkan Yesus Sang Mesias (lih. ay 15). Roh tidak pernah menyinarkan lampu sorot kepada DiriNya sendiri, namun selalu pada Yesus (lih. 14:26).

    “Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya” Betapa suatu klaim yang mengagumkan (lih. 3:35;

    5:20; 13:3; 12:10; Mat 11:27). Ini beranalogi dengan Mat 28:18; Ef 1:20-22; Kol 2:10; I Pet 3:22.

    Ada suatu tingkatan fungsional, namun bukan ketidak sejajaran, di dalam Trinitas. Sebagaimana Yesus mencerminkan Bapa, Roh mencerminkan Yesus.

    NASKAH NASB (UPDATED): 16:16-24

    16”Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku." 17Mendengar itu beberapa dari murid-Nya berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya Ia berkata kepada kita: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja

    pula dan kamu akan melihat Aku? Dan: Aku pergi kepada Bapa?" 18Maka kata mereka: "Apakah artinya

    Ia berkata: Tinggal sesaat saja? Kita tidak tahu apa maksud-Nya." 19Yesus tahu, bahwa mereka hendak menanyakan sesuatu kepada-Nya, lalu Ia berkata kepada mereka: "Adakah kamu membicarakan seorang

    dengan yang lain apa yang Kukatakan tadi, yaitu: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku? 20Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. 21Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. 22Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. 23Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan- Nya kepadamu dalam nama-Ku. 24Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.

    16:16 “sesaat saja” Frasa ini sering muncul dalam Yohanes (lih. 7:33; 12:35; 13:33; 14:19). Ada beberapa teori mengenai arti dari frasa ungkapan ini:

    1. penampakan-penampakan pasca kebangkitan
    2. Kedatangan Kedua
    3. Kedatangan Yesus dalam dan melalui Roh Kudus
    Dalam pandangan konteks ini, nomor 1 adalah satu-satunya kemungkinan (lih. ay 22). Para murid bingung dengan pernyataan ini (lih. ay 17-18).

    198

    16:17 “beberapa dari murid-Nya berkata seorang kepada yang lain” Ini adalah satu lagi pertanyaan seperti

    13:36; 14:5,8,22. Yesus menggunakan pertanyaan-pertanyaan ini untuk kembali meyakinkan mereka dan menyatakan diriNya sendiri. Ini adalah ciri dari Yohanes bahwa ia menggunakan untuk mengungkap kebenaran.
    Dalam Yohanes ada dua puluh tujuh percakapan dengan atau tentang Yesus.

     “Dan: Aku pergi kepada Bapa?" Yesus menyatakan ini dalam 16:5 sebagaimana dilakukanNya dalam frasa

    “sesaat saja” dalam 16:10. Dalam satu pengertian ini adalah suatu rujukan keMesiasan yang sangat khusus (lih.
    13:1,3; 16:28; 17:24).

     “tidak melihat lagi. . .melihat” Ada dua kata yang berbeda untuk “melihat” dalam ay 16 dan 17. Kata-kata ini sepertinya bersinonim. Jika demikian hanya ada satu periode waktu yang dirujuk dan ini barangkali waktu di antara kematian Yesusdi salib dan pagi kebangkitan.

    Orang-orang lain menganggap kedua kata kerja dan frasa tersebut menunjuk pada penglihatan “jasmani” dan penglihatan “rohani” dan oleh karenanya menunjuk pada (1) waktu antara Kalvari dan Minggu pagi atau (2)
    waktu antara Kenaikan dan Kedatangan Kedua.
    Fakta bahwa kata kerja pertama (theōreō) berbentuk KALIMAT PRESENT dalam kedua ayat 16 dan 17 dan yang kedua (horaō) berbentuk KALIMAT FUTURE dalam baik ayat 16 dan 17 sepertinya mendukunf teori
    sinonim.

    16:18 “Maka mereka berkata” Ini adalah sebuah BENTUK KALIMAT IMPERFECT yang dapat berarti (1)

    mereka berkata terus-menerus atau (2) mereka mulai berkata.

     “Apakah artinya Ia berkata:” Mereka yang bersama-sama dengan Dia, yang mendengar Dia dan melihat mujizatNya, tidak selalu mengerti (lih. 8:27,43; 10:6; 12:16: 18:4). Hal seperti inilah yang akan dikurangi melalui pelayanan Roh Kudus.

    16:19 “19Yesus tahu, bahwa mereka hendak menanyakan sesuatu kepada-Nya” Yesus seringkali mengetahui pemikiran-pemikiran orang-orang (lih. 2:25; 6:61,64; 13:11). Sukarlah untuk diketahui secara pasti apakah ini merupakan sifat keIllahianNya, wawasan kedalam orang dan situasi, atau keduanya.

    16:20 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya” Secara hurufiah ini adalah “Amin, Amin” (lih. 1:51). “Amin” adalah istilah PL (aman, emeth, emunah) bagi “iman” (lih. Hab 2:4). Etimologi utamanya adalah “menjadi teguh” atau “menjadi yakin.” Kata ini digunakan untuk melukiskan kebisa-dipercayaan Allah yang adalah latar belakang dari konsep alkitabiah iman/kesetiaan. Yesus adalah satu-atunya orang yan pernah memulai suatu kalimat dengan kata ini. Sepertinya ini memiliki konotasi “ini adalah sebuah pernyataan yang penting dan bisa dipecaya, dengarlah baik-baik.”

     “kamu akan menangis dan meratap” Ini berarti dukacita yang disuarakan dengan keras dan sangat nyata yang merupakah ciri khas praktek peratapan Yahudi. (lih. 11:31,33; 20:11). Tiga kali Yesus menggunakan kata JAMAK yang tegas “kamu” ketika berbicara mengenai kepedihan hati murid-murid (ay 20 [dua kali] dan ay 22). Kepemimpinan berarti (1) penghambaan diri; (2) penolakan oleh dunia; dan (3) penganiayaan seperti Tuhan.

     “kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita” betapa merupakan suatu janji yang besar kepada para murid di tengah kebingungan dan kekurang pengetahuan mereka. Segala sesuatu yang dijanjikan Yesus kepada kelompok inti ini digenapi pada penampakan pertama pasca kebangkitan Yesus, yaitu di ruang loteng di Minggu malam yang pertama setelah kebangkitan:

    1. Ia tidak akan meninggalkan mereka (lih. 16:19)
    2. Ia akan datang kepada mereka (lih. 16:19)
    3. Ia akan memberikan damai sejahtera kepada mereka (lih. 16:19)
    4. Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka (lih. 16:22; 20:20)

    16:21 “Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan” Penggambaran mengenai wanita pada saat melahirkan adalah lazim dalam Perjanjian Lama dan Baru. Biasanya ini digunakan untuk menekankan ke-tiba-

    199

    tiba-an atau tak terhindarkannya suatu kelahiran, namun di sini fokusnya adalah pada sikap dari si ibu, sebelum dan sesudahnya. Penggamaran ini sering dikaitkan dengan “sakit melahirkan” dari Jaman Baru (lih. Yes 26:17-18;
    66:7ff; Mar 13:8). Ini tepatnya adalah apa yang dirujuk oleh Yesus dan tepatnya mengapa para murid,yang masih di sisi lain dari salib, kebangkitan, dan kenaikan, tidak memahami kata-kata Yesus!

    16:23 “pada hari itu” Ini adalah satu lagi frasa ungkapan Ibrani (seperti kelahiran bayi lih. ay 21) yang umumnya dihubungkan dengan kedatangan dari Jaman Baru (lih. 14:20; 16:25,26).

     “kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku” Ada dua kata berbeda untuk “pertanyaan” atau

    “bertanya” dalam ayat ini (lih. ay 26). Yang pertama mengisyaratkan “menayakan suatu pertanyaan” (lih
    16:5,19,30). Jika ini terjemahan yang tepat, Yesus merujuk pada semua pertanyaan-pertanyaan yang dinyatakan dalam konteks pasal 13-17 (lih. 13:36; 14:5,8,22; 16:17-18). Istilah kedua akan menunjuk pada kedatangan roh
    Kudus (lih. 14:16-31; 15:26-27; 16:1-15) yang akan menjawab semua pertanyaan mereka.

    }

    NASB “jika kamu minta pada Bapa segala sesuatu dalam namaKu” NKJV “apapun yang kamu minta pada Bapa dalam namaKu” NRSV “Bila kamu meminta apa saja dari bapa dalam namaKu”

    TEV “Bapa akan memberikan apapun yang kamu minta kepadaNya dalam namaKu”

    NJB “segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama- Ku”

    Ini adalah suatu INDEFINITE RELATIVE CLAUSE, bukan seuatu KALIMAT CONDITIONAL. Ini harus
    dimengerti bahwa meminta dalam nama Yesus tidak secara sederhana menutup doa-doa kita dengansuatu rumusan ritual namun berdoa dalam kehendak, pikiran, dan sifat Yesus Kristus (lih. I Yohn 5:13). Lihat catatan pada 15:16. Lihat Topik Khusus: Doa, Tak terbatas namun Terbatas pada I Yoh 3:22.
    Ada suatu variasi naskah kuno yang berhubungan dengan frasa “dalam namaKu.” Haruskah ini berhubungan dengan kata “minta” atau “memberi” atau keduanya? Konteksnya ialah doa; oleh karena itu, ini mungkin
    seharusnya digunakan bersama kata “minta”, walau dalam kenyataannya, segala sesuatu dari Bapa datang melalui
    Yesus (“NamaKu” lih. 14:13,14; 16:15,24,26). Lihat Topik Khusus: Nama Tuhan pada 15:16.

    16:24 “Mintalah maka kamu akan menerima” “Minta” adalah suatu PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Ini berfokus pada doa-doa orang percaya untuk menjadi sungguh hati dan berkelanjutan. Dalam satu pengertian orang percaya hanya perlu untuk minta satu kali, percaya, namun dalam pengertian lain, doa adalah suatu persekutuan dan kepercayaan yang terus berjalan kepada Allah, terus meminta (lih. Mat 7:7-8; Luk 11:5-13; 18:1-8).

     “supaya penuhlah sukacitamu” Ini adalah sebuah PERIPHRASTIC PERFECT PASSIVE PARTICIPLE (lih. I Yoh 1:4). Doa yang dijawab adalah suatu alasan sukacita kita! Sukacita adalah suatu ciri dari para pengikut Yesus (lih. 15:11; 16:20,21,24; 17:13).

    NASKAH NASB (UPDATED): 16:25-28

    25"Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. 26Pada hari itu kamu akan

    berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa,

    27sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. 28Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa."

    16:25 “kiasan” Pengajaran Yesus memiliki efek dua kali lipat: (1) membuka pengertian dan (2) menghalangi pengertian (lih. Mar 4:10-11; Yes 6:9-10; Yer 5:21). Hati dari pendengar adalah kunci bagi pengertian yang berhasil. Namun demikian, adakebenaran-kebenaran yang bahkan tidak dapat digenggam oleh orang yang sudah selamat sampai setelah peristiwa minggu penderitaan (penyaliban, kebangkitan, penampakan, kenaikan, dan Pentakosta).

    200

    Penampakan pasca kebangkitan kepada dua orang di jalan ke Emaus (lih. Luk 24:13-35) mungkin memberikan suatu petunjuk bagaimana Yesus mengajar para Rasul (lih. ay 25-27,32). Ia sendiri dakam penampakan pasca kebangkitanNya menunjukkan bagaimana PL diterapkan dan membayangkan pelayananNya Ini menetapkan pola bagi khotbah Petrus dalam Kisah (kerygma).
    “terus terang memberitakan” Lihat Topik Khusus: Keberanian (Parrēsia) at 7:4.

    16:26 “Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa” Ayat ini menyatakan suatu kebenaran penting. Banyak orang Kristen moderen merasa mereka tidak dapat mendekati Allah secara langsung! Namun demikian, Alkitab mengajarkan pada kita bahwa (1) Roh berdoa untuk orang percaya (lih. Rom 8:26-27), (2) Anak bersyafaat bagi orang percaya dalam I Yoh 2:1, dan (3)orang percaya dapat mendekati Allah secara langsung dalam oa karena Kristus.

    16:27 “sebab Bapa sendiri mengasihi kamu” Kata untuk”kasih” ini adalah phileō, yang juga digunakan dalam
    5:20 bagi kasih Bapa untuk Yesus. Betapa merupakan suatu pernyataan yang hebat yang memperkuat Yoh 3:16 (yang menggunakan agapaē). Bukanlah Allah yang penuh keengganan yang harus dibujuk oleh Yesus, namun
    Bapa yang penuh kasih yang bekerja sama dengan Yesus untuk mencapai maksud-maksud penebusan mereka!

    NASB “dari Bapa” NKJV, NRSV,

    TEV, NJB “dari Allah”

    Ada dua variasi naskah kuno Yunani: (1) “Allah” atau “Bapa” and (2) ada atau tidaknya ARTICLE. “Allah (God)” muncul di P5, א2, A, dan N, sementara “Allah (the God)” muncul di C3 dan W. Sepertinya ini adalah susunan kata yang lebih sulit dan tidak biasa. Adalah merupakan satu yang dipegang oleh Kritik Kenaskahan yaitu bahwa naskah yang paling sukar dan tidak biasa kemungkinann adalah yang asli yang cenderung akan dihaluskan
    oleh para penyalin. Perjanjian Baru Yunani dari United Bible Societies memberikannya tingkatan “C”. namun demikian “Bapa (Father)” muncul dalam א1 dan “Bapa (the Father)” dalam B, C*, D, dan L. Ini yang paling cocok.
    “karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah” Ini adalah dua PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Kasih dan percaya dalam Yesus menyusun panggung untuk persekutuan dengan Bapa. Penyataan Sebuah Buku anduan Penterjemah untuk Injil Yohanes oleh Barclay Newman dan Eugene Nida sangat menarik:
    “Pernyataan ini mengindikasikan bahwa bagi Yohanes konsep kasih, ketaatan, dan iman secara sederhana adalah cara berbeda untuk menyatakan hubungan seseorang dengan Anak” (hal. 518).
    Lihat Topik Khusus: Penggunaan Yohanes akan kata “Percaya” pada 2:23.

    16:28 “Aku datang dari. . .Aku (sudah) datang” Ini adalah sebuah BENTUK AORIST yang diikuti oleh suatu

    PERFECT TENSE. Yesus lahir di Bethlehem (Inkarnasi) dan hasil kedatanganNya tinggal (lih. Mat 28:20).

     “Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa” Ini menunjuk pada kenaikan yang akan datang dan awal dari pelayanan dari sang “Penolong” dan pelayanan syafaat Yesus (lih. I Yoh 2:1). Sebagaimana pra- eksistensi dinyatakan dalam Yoh 1:1, sehingga pemulihan Yesus kepada kemuliaan dan kuasa dinyatakan dalam ayat ini (lih. 17:5,24).

    NASKAH NASB (UPDATED): 16:29-33

    29Kata murid-murid-Nya: "Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan. 30Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang

    bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah." 31Jawab Yesus kepada

    mereka: "Percayakah kamu sekarang? 32Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. 33Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu

    beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

    201

    16:29 “terus terang berkata-kata” Lihat Topik Khusus: Keberanian (Parrēsia) pada 7:4.

    16:30 Kalimat ini harus dimengerti dari sudut pandang bahwa Yesus mengerti pertanyaan murid-muridnya dari ay

    19. Pernyataan ini oleh mereka mencerminkan iman mereka yang bertumbuh, walau masih belum lengkap. Mereka telah melihat dan mendengar sedemikian banyak; apakah peristiwa ini (lih. ay 19) sungguh-sungguh berfungsi sebagai suatu titik balik yang utama dalam pemahaman mereka?

    16:31 “Percayakah kamu sekarang?” Ini bisa merupakan pertanyaan atau suatu pernyataan. Kebanyakan terjemahan Bahasa Inggris moderen memahaminya sebagai suatu pertanyaan. Bahkan pada periode yang sangat menentukan ini, iman dari para Rasul tidak lengkap. Iman orang-orang percaya modern yang mula-mula, namun lemah, juga diterima oleh Allah ketika mereka menanggapi Yesus berdasarkan terang yang mereka miliki. Kekurng imanan para murid akan terbukti dari perginya merka meninggalkan Yesus selama pengadilan dan penyalibanNya.

    16:32 “bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri” Nampaknya hanya Yohanes yang hadir dalam pengadilan dan penyaliban (lih. Mat 26:31, dari Zak

    13:7). Yoh 21:1-3 menyaranan bahwa beberapa Rasul telah kembali memancing sebagai pekerjaan mereka.
    Yesus kehilangan persahabatan manusia (lih. Mat 26:38,40-41, 43,45), namun tidak pernah kehilangan persahabatan Illahi (lih. 8:16,29) sampai penyaiban, ketika Ia menanggung dosa seluruh dunia (lih. Mat 27:45-46).

    16:33 “supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE (lih. 14:27). Baik kedamaian obyectif dan subyektif ditemukan dan dipertahankan dalam Kristus. Lihat Topik Khusus: Damai pada 14:27.

     “dunia” Yohanes menggunakan kata “dunia” dalam konteks ini sebagai masyarakat sosial yang diorganisir dan berfungsi jauh dari Allah.

     “kuatkanlah hatimu” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE (lih. Mat 9:2,22; 14:27; Mar

    6:50; 10:49; Kis 23:11). Ini kedengarannya seperti firman Allah kepada Yosua (lih. Yos 1:6,9,18; 10:25).

     “Aku telah mengalahkan dunia” Ini adalah suatu PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Kemenangan dijamin bahkan sebelum Getsemani, sebelum Kalvari, sebelum kubur kosong (lih. I Kor 15:57)! Tidak ada dualisme yang tertinggi. Allah berkuasa.

    Sebagaimana Yesus telah mengalahkan dunia oleh kasih dan ketaatan kepada Bapa, orang percaya adalah juga para pemenang melalui Dia (lih. I Yoh 5:4-5).

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Apa hubungan antara pasal 15 dan pasal 16?
    2. Dalam hubungannya dengan ayat 5, bagaimana kita memahami 13:36?
    3. Apakah pelayanan Roh Kudus kepada dunia yang terhilang?
    4. Apakah pelayanan Roh Kudus kepada orang-orang percaya?
    5. Mengapa ayat 26-27 adalah suatu kebenaran yang sedemikian penting yang diperlukan dalam pandangan
    tendensi-tendensi denominasional moderen?

    202

    YOHANES 17

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Doa Yesus Yesus Berdoa untuk Doa Keimam Besaran Yesus Berdoa untuk Doa Yesus

    DiriNya Yesus Murid-muridNya

    17:1-5 17:1-5 17:1-5 17:1-5 17:1-23

    Yesus Berdoa untuk

    Murid-muridNya

    17:6-19 17:6-19 17:6-19 17:6-8

    Yesus Berdoa untuk Semua 17:9-19

    Orang Percaya

    17:20-26 17:20-26 17:20-24 17:20-23

    17:24-26 17:24-26

    17:25-26

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL KEPADA AYAT 1-26

    A. Latar Belakang Sejarah
    1. Pasal ini adalah doa keImam Besaran Yesus untuk DiriNya sendiri (ay 1-5), murid-muridNya (ay 6-19), dan para pengikut di masa depan (ay 20-26). Ini diucapkan dalam atmosfir keyakinan bukan pengunduran diri (lih. 16:33).
    2. Ini adalah doa Yesus yang terpanjang yang pernah dicatat.

    203

    3. Pasal ini sukar untuk dibagi kedalam pokok-pokok bahasan karena motif yang sama disebutkan berulang- ulang. Ini adalah seperti permadani dengan pola berulang. Kata kuncinya adalah “kemuliaan,” “memberi,” “mengenal,” “mengutus,” “nama,” “dunia,” “dan “satu.”
    4. Roh Kudus tidak disebutkan dalam pasal ini. Ini tidak biasa karena keutamaanNya di pasal 14-16.
    B. Sifat-sifat Murid dalam Ayat 6-19
    1. Mereka dipilih
    2. Mereka taat
    3. Mereka mengenal Allah dan Kristus
    4. Mereka menerima kebenaran
    5. Mereka didoakan oleh YesusThey are prayed for by Jesus
    6. Mereka tinggal di dunia
    7. Mereka dipelihara oleh kuasaNya
    8. Mereka adalah satu seperti Bapa dan Yesus adalah satu

    9. Mrekamemiliki sukacitaNya

    10. Meeka tidak berasal dari dunia
    11. Mereka dikuduskan oleh kebenaran
    12. Mereka diutus seperti Dia diutus
    13. Mereka dikasihi seperti Bapa mengasihi Yesus
    C. Istilah ”kemuliaan” dalam Yohanes
    1. Ada lebih dari 25 kata Ibrani yang diterjemahkan oleh istilah Yunani doxa dalam Septuaginta (LXX).
    Istilah PL utamanya adalah kabod, yang berarti “berbeda,” “bobot,” “berat,” “kelayakan,” “reputasi,” “kehormatan,” atau “keemerlangan/kemegahan.”
    2. Kata Yunani doxa berasal dari kata kerja “berpikir” dalam pengertian reputasi.
    3. Ada banyak konotasi-konotasi yang berbeda dari kata ini dalam Yohanes a. Kemuliaan Illahi (lih. ay 5,24; 1:14; 12:40; 12:16)
    b. Pernyataan dari Bapa oleh mujizat, pengajaran, dan karya Minggu Penderitaan Yesus (lih. ay 4,10,22;
    1:14; 2:11; 7:18; 11:4,40)
    c. Khususnya salib (lih. ay 1,4; 7:39; 12:123; 13:31-32)
    d. Ada kefleksibelan yang nyata di antara penggunan-penggunaan ini. Kebenaran pusatnya ialah bahwa
    Allah yang tidak kelihatan dinyatakan dalam seorang manusia dan tindakan-tindakanNya.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 17:1-5

    1Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: "Bapa, telah tiba saatnya;

    permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. 2Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang

    kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. 3Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa

    mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. 4Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya. 5Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

    17:1 “Demikianlah kata Yesus” Ini pasti menunjuk pada percakapan di ruang loteng dari pasal 13-16.

     “Ia menengadah ke langit” Ini adalah gerakan tubuh yang lazim bagi orang Yahudi ketika berdoa: tangan, kepala, dan mata terbuka menengadah ke langit (lih 11:41; Mar 7:34; Maz 123:1). Yesus sering berdoa. Ini dapat dilihat dengan jelas dari Injil Lukas 3:21; 5:16; 6:12; 9:18, 28; 11:1; 22:41-45; 23:34.

    204

     “Bapa” Yesus umumnya memanggil Tuhan dengan kata ini.(lih. 11:41; 12:27,28; Mat 11:25-27; Luk 22:42;

    23:34). Yesus berbahasa Aram. Istilah Bahasa Aram Yesus adalah Abba, yang adalah kata yang dipakai oleh seorang anak untuk memanggil bapanya di rumah, “Ayah”. (lih. Mar 14:36).

     “telah tiba saatnya” Ini menunjukkan bahwa Yesus tahu maksud dan waktu dari pelayananNya (lih. 2:4;

    7:6,8,30; 8:20; 12:23; 13:1). Ia tidak dikejar olah situasi sekitar yang tidak diketahui.

     “permuliakanlah Anak-Mu” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE IMPERATIVE. Yesus selalu menunju pada kematianNya dalam kata-kata yang mirip serupa dalam Yohanes (lih. ay 4; 7:39; 12:23; 13:31-32). Istilah ini juga berhubungan dengan pra-eksistensi keTuhanan Yesus (lih. 1:14 dan ay 5,24). Tindakan Yesus mempermuliakan Bapa. Ada suatu timbal balik di sana! Lihat catatan pada 1:14.

    17:2 “kuasa atas segala yang hidup” Ini adalah suatu pernyataan yang mengagumkan oleh seorang tukang kayu yang sederhana (lih. Yoh 5:27; Mat 11:27; 28:18; Luk 10:22). Istilah “kuasa” (exousia) adalah istilah yang sama dengan yang digunakan dalam 1:12; 5:27; 19:10,11. Ini bisa diterjemahkan “hak secara hukum,” “otoritas,” atau “kuasa.” Frasa “segala yag hidup” berbentuk TUNGGAL (suatu ungkapan Ibrani yang merujuk kepada umat manusia, lih. Kej 6:12; Maz 65:2; 145:21; Yes 40:5; 66:23; Yoel 2:28).

     “kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya” Istilah “semua yang” adalah NETRAL dan TUNGGAL (lih. 7,24) yang berfokus pada murid-murid, tubuh Kristus, bukan individu-individu! Kata kerjanya berbentuk PERFECT ACTIVE INDICATIVE yang berbicara tentang suatu pemberian yang bertahan! Ini berbicara mengenai pengetahuan akan apa ayng akan datang dan pemilihan (lih. ay 6, 9, 12; 6:37, 39; Rom 8:29-

    30; Ef 1:3-14). Dalam PL pemilihan ditujukan untuk pelayanan, sementara dalam PB ini untuk keselamatan rohani, aman, dan kekal. Orang-orang percaya juga dipanggil untuk pelayanan. Pemilihan tdaklah hanya
    merupakan tindakan Illahi, namun suatu tanggung jawab manusia. Tidak berfokus pada kematian namun kehidupan! Orang-orang percaya dipilih untuk “kekudusan” (lih. Ef 1:4), bukan untuk suatu status dengan hak
    istimewa. Frasa ini tak seharusnya dipahami bahwa Bapa memebri kepada beberapa manusia kepada Yesus dan bukan yang lainnya.

     “Ia akan memberikan hidup yang kekal” Hidup kekal adalah pemberian dari Allah melalui Kristus (lih.

    5:21,26; 6:40,47; 10:28; I Yoh 2:25; 5:11). Ini berarti “kehidupan Allah,” “kehidupan jaman baru,” atau “hidup kebangkitan.” Ini terutama bukan kuanitas, namun kualitas (lih. 10:10).

    17:3 “Inilah hidup yang kekal itu” Ini adalah sebuah definisi dari “hidup kekal” yang disisipkan oleh Yohanes. Ayat ini menunjukkan dua kebenaran utama dari keKritenan: (1) monoteisme (lih. Ul 6:4-6) dan (2) Yesus sebagai Mesias Illahi keturunan Daud (lih. II Sam 7).

     “bahwa mereka mengenal Engkau” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE. Hal ini tidak hanya menunjuk pada pengetahuan kognitif mengenai Allah, walaupun memang ada kebenaran yang harus diteguhkan, namun ini digunakan dalam pengertian Semitik yaitu hubungan pribadi. Namun demikian, kebenarannya ialah bahwa Yesus adalah Mesias, pernyataan yang penuh dan lengkap dari Allah yang esa dan benar (lih. 1:12,14; Kol 1:15; Ibr 1:3), dan bahwa tiap individu harus percaya, menerima, bertobat, taat, dan tekun.

     “satu-satunya Allah yang benar” PL bersifat unik dalam ernyataannya mengenai eksistensi dari satu- satunya Allah yang esa (lih. Kel 8:10; 9:14; Ul 4:35,39; 6:4; 33:26; I Sam 2:2; II Sam 7:22; I Raj 8:23; Yes 37:20;

    44:6,8; 45:6-7,14,18,21,22; 46:9; Yoh 5:44; I Kor 8:4,6; I Tim 1:17; Yud 25). Secara jujur haruslah dikatakan
    bahwa penyajian PL mengenai keunikan dan keesaan Allah disusun atas latar belakang pandangan dunia timur dekat kuno yaitu ada banyak makhluk-makhluk rohani. Hanya ada satu Allah, yang bukan makhluk-makhluk rohani yang lain (lih. Kel 15:11; Ul 3:24; Maz 86:8; 89:6).
    Dalam suatu pengertian beberapa perikop PL mencerminkan henoteisme (banyak illah [elohim], namun hanya satu Allah bagi saya). Musa mengakui kehadiran dari makhluk-makhluk rohani lain. Ini tidak berarti
    menyatakan bahwa berhala bangsa-bangsa mempunyai realita, namun bahwa iblis ada dibalik bentuk jasmani berhala-berhala tersebut (lih. I Kor 10:19-20).

    205

    Kata sifat yang lain adalah “benar” (alēthinos). Istilah ini dan istilah terkaitnya (alēthōs) sedemikian sering digunakan dalam tulisan-tulisan Yohanes, namun tetap sukar untuk memastikan artinya. Kata ini memiliki suatu konotasi (bidang semantik) yang luas. Latar belakang penggambaran PL adalah apa yang bisa dipercaya, setia, loyal (dari kata emeth). Latar belakang Yunaninya adalah apa yang tak terselubung, dinyatakan dengan jelas. Dalam beberapa pengertian kebenaran versus kebohongan (lih. Titus 1:2). Akhiran inos pada kata Yunani (alēthinos) menyatakan bahwa dari bahan apa sesuatu dibuat. Kemungkinan penggunaan berikut akan memberikan suatu perasaan umum untuk istilah-istilah ini

    TOPIK KHUSUS: “KEBENARAN” DALAM TULISAN-TULISAN YOHANES (Lihat juga topik khusus pada 6:55)

    1. Allah Bapa
    a. Allah adalah benar/bisa dipercaya (lih. Yoh 3:33; 7:18,28; 8:26; 17:3; Rom 3:4; I Tes 1:9; I Yoh 5:20; Rev 6:10)
    b. Jalan Allah adalah benar (lih. Wah 15:3)
    c. Penghakiman Allah adalah benar (lih. Wah 16:7; 19:2)
    d. Ucapan Allah adalah benar (lih. Wah 19:11)
    2. Allah Anak
    a. Anak adalah benar/kebenaran
    b. Terang yang benar (lih. Yoh 1:9; I Yoh 2:8)
    c. Pokok Anggur yang benar (lih. Yoh 15:1)
    d. Penuh anugerah dan kebenaran (lih. Yoh 1:14,17)
    e. Ia adalah kebenaran (lih. Yoh 14:6; 8:32)
    f. Ia adalah benar (lih. Wah 3:7,14; 19:11)
    g. Kesaksian Anak adalah benar (lih. Yoh 18:37)
    3. Ini bisa memiliki pengertian perbandingan
    a. Hukum Musa versus anugerah dan kebenaran Yesus (lih. Yoh 1:17)
    b. Tabernakel di padang belantara versus tabernakel surgawi (lih. Ibr 8:2; 9:1)
    4. Sebagaimana sedemikian sering dalam Yohanes, kata ini memiliki beberapa konotasi (Ibrani dan Yunani).
    Yohanes menggunakan semuanya untuk menjelaskan Bapa dan Anak, sebagai pribadi-pribadi, sebagai pembicara, dan sebagai berita mereka yang harus diteruskan kepada para pengikut mereka (lih. Yoh 4:13;
    19:35; Ibr 10:22; Wah 22:6).
    5. Bagi Yohanes ke dua kata sifat ini menjelaskan Bapa sebagai satu-satunya kTuhanan yang bisa dipercaya
    (lih. 5:44; I Yoh 5:20) dan Yesus sebagai perwahyuanNya yang lengkap dan benar bagi maksud penebusan, bukan hanya kognitif, fakta-fakta!

     “dan… Yesus Kristus yang telah Engkau utus” Penekanan pada Yesus sebagai yang “diutus” dari Bapa ini merupakan suatu ulangan dualisme vertikal dalam Yohanes (lih. 3:17,34; 5:36,38; 6:29,38,57; 7:29; 8:42;

    10:36; 11:42;17:3,8,18,21,23,25; 20:21). Para rabi yang menggunakan istilah apostellō adalah untuk menunjuk
    pada seorang yang diutus sebagai suatu perwakilan resmi. Lihat Topik Khusus: Mengutus (Apostellō) pada 5:24.

    17:4 “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi” (Lihat catatan pada 13:31-32). Istilah “kemuliaan” dapat digunakan dalam pengertian (1) ‘memberi kemuliaan kepada”; (2) “menyatakan kemuliaan dari.” Ayat 6 mengisyaratkan #2. Satu dari tugas utama Yesus adalah untuk menyatakan Bapa (lih. 1:14,18).

    “menyelesaikan pekerjaan” Akar kata Yunani, telos, mengisyaratkan “menyelesaikan sepenuhnya” (lih. :34;
    5:36; 19:30). Pekerjaannya adalahi tiga kali lipat: (1) penyataan Bapa (lih. 1:14,18); (2) penebusan umat manusia yang jatuh (lih. Mar 10:45; II Kor 5:21); dan (3) suatu contoh kemanusiaan yang benar (lih. 13:31; I Pet 2:21). Juga, pekerjaan syafaat Yesus berlanjut (lih. I Yoh 2:1).

    17:5 “permuliakanlah. . .kemuliaan” Ayat ini menekankan pra-eksistensi Kristus (lih. 1:1,15; 6:62; 8:58;

    16:28; 17:11,13,24; II Kor 8:9; Flp 2:6-11; Kol 1:17; Ibr 1:3; 10:5-8). Yesus telah menyatakan “kemuliaan”

    206


    kepada para murid melalui tanda-tanda ajaib dan mujizat Nya (lih. 1:14; 2:11; 11:4,40; 12:28). Sekarang “kemuliaan” yang tertinggi adalah kematian, kebangkitan, dan kenaikanNya kembali kepada kemuliaaan surga (lih. ay 24; Flp 2:5-6). Lihat catatan lengkap mengenai “kemuliaan” pada 1:14.

    NASKAH NASB (UPDATED): 17:6-19

    6"Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti

    firman-Mu. 7Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-

    Mu. 8Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. 9Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia

    Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu

    10dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. 11Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku

    datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. 12Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada- Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. 13Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. 14Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. 15Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. 16Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. 17Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. 18Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; 19dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.

    17:6 “Aku telah menyatakan nama-Mu” Nama Ibrani dimaksudkan untuk mencerminkan sifat (lih. ay

    11,12,25-26; Maz 9:10). Frasa ini juga secara teologis menyatakan bahwa melihat Yesus berarti melihat Allah
    (lih. Yoh 1:18; 14:8-11; Kol 1:15; Ibr 1:3).

     “orang, yang Engkau berikan kepada-Ku” Secara teologis ini berbicara mengenai pemilihan (lih. ay

    2,9,24; 6:37,39).

     “mereka telah menuruti firman-Mu” Ketaatan sangatlah menentukan (lih. 8:51,55; 14:23; 15:10,20). Ini digunakan dalam suatu pengertian yang mirip dengan kata “tak bercela” di PL (lih. Nuh, Kej 6:9; Abraham, Kej

    17:1; Israel, Ul 18:13; Ayub, Ayb 1:1). Kata ini tidak mengisyaratkan ketaatan atau ketidak berdosaan yang sempurna, namun suatu hasrat untuk mendengar dan melakukan semua yang dinyatakan; sejauh ini hal ini
    menunjuk pada iman murid-murid pada Yesus, tinggal dalam Yesus dan saling mengasihi sesama sebagaimana
    Yesus mengasihi mereka.
    17:7 “Sekarang mereka tahu” Ini adalah suatu PERFECT ACTIVE INDICATIVE yang diikuti oleh “bahwa” (hoti), yang menunjuk pada isi dari suatu berita. Lihat Topik Khusus pada 16:27.

     “bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu” Yesus berbicara apa yang dinyatakan kepadaNya oleh Bapa (lih. ay 8; 7:16; 12:48-49).

    17:8 “mereka telah menerimanya” Mereka menerima berita Yesus mengenai Allah. Tak ada obyek langsung yang dinyatakan. Dalam 1:12 obyek langsung dari penerimaan merujuk pada Diri Yesus sendiri, di sini, ini adalah berita tentang Allah yang dibawa Yesus (lih. ay 4). Ini menyoroti aspek kembar dari Injil sebagai (1) suatu pribadi dan (2) suatu berita.

    207

    “mereka menerima. . . mereka percaya” Ini adalah AORIST ACTIVE INDICATIVE. Kebenaran-kebenaran ini menunjuk pada asal dan berita Illahi Yesus (lih. 5:19; 6:68-69; 12:48-49; 16:30; 17:18,21,23,25).

    17:9 “Aku berdoa untuk mereka” Yesus adalah Perantara dan Penasehat kita (lih. I Yoh 2:1). Bapa juga terlibat dalam tugas-tugas ini (lih. 16:26-27) demikian juga Roh (lih. Rom 8:26-27). Semua ke tiga Pribadi Trinitas terlibat dalam semua aspek penebusan.

     “dunia” Kosmos digunakan delapan belas kali dalam pasal ini. Yesus peduli akan (1) planet bumi (lih.

    17:5,24) dan (2) hubungan orang percaya dengan kejatuhannya (lih. 1:10; 17:6,9,11,13,14,15,16,17,18,21,23). Dalam tulisn-tulisan Yohanes istilah ini secara unik berarti “masyarakat manusia yang diorganisir dan berfungsi jauh dari Allah.” Kadang-kadang kata ini mengisyaratkan (1) planet bumi; (2) segala yang hidup di bumi; atau (3) kehidupan jauh terpisah dari Allah.

    17:10 “dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku” Ini menyatakan kesatuan dari

    Trinitas (lih. ay 11, 21-23; 16:15).

     “Aku telah dipermuliakan di dalam mereka” Ini adalah sebuah PERFECT PASSIVE INDICATIVE. Kehidupan seorang murid adalah untuk memberi hormat kepada Yesus sebagagaimana Ia memberi hormat kepada Bapa. Betapa suatu tanggung-jawab yang mengagumkan!

    17:11 “Aku tidak ada lagi di dalam dunia” Ini menunjuk pada masa depan yang segera datang (kenaikan)

    ketika Yesus akan kembali kepada Bapa (lih. Kis 1:9-10).
    “Bapa yang kudus” Istilah “Kudus” ini tidak terlalu sering digunakan untuk Bapa dalam PB (lih. I Pet 1:16; Wah 4:8) tidak seperti di PL. Kata sifat ini (hagios) sering di tujukan kepada Roh. Akar kata Yunani yang sama digunakan untuk para murid dalam ay 17 (hagiasmos) dan Yesus dalam ayat 19 (hagiazō).
    Etimologi dasar dari akar ini adalah “memisahkan.” Ini digunakan untuk orang, tempat, dan benda yang secara eksklusif diberikan untuk digunakan Allah. Ini menjabarkan sifat transendensi Allah (Yang Kudus dari
    Israel) dan suatu keperbedaan dari hal-hal jasmani, duniawi, yang jatuh. Yesus adalah kudus; sebagaimana para pengikutNya menjadi seperti Dia, mereka juga mencerminkan “kekudusan,” Akar dari kata “orang kudus” berasal
    dari kata Yunani “kudus.” Orang percaya kudus karena mereka ada didalam Kristus, namun mereka juga menjadi kudus seiring dengan hidupnya mereka bagi Dia, seperti Dia, dan kepadaNya.

     “supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita” Ini adalah suatu PRESENT SUBJUNCTIVE. Hal ini menunjuk kepada kesatuan hubungan dari Allah Tritunggal (lih. ay 21,22,23). Ini juga suatu permohonan dan tanggung-jawab yang indah dari orang-orang Kristen! Hal ini sangat kurang di jaman kita sekarang (lih. Ef 4:1-6). Kesatuan, bukan keseragaman, adalah kuncinya.

    17:12 “Aku memelihara….Aku telah menjaga” Kata akerja pertama berbentuk IMPERFECT TENSE dan yang kedua AORIST TENSE. Kata-kata kerja ini bersinonim. Pendorong dari perikop ini adalah perlindungan terus- menerus dari Yesus (lih. I Pet 1:3-9).

    Dalam bukunya Kajian Kata-kata dalam Perjanjian Baru, Vol. 1, M. R. Vincent membuat perbedaan antara kedua kata ini. Ia berkata yang pertama (tēreō) berarti mempertahankan dan yang kedua (phulassō) berarti
    menjaga (hal. 496).

     “tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa” Ini menunjukkan kuasa perlindungan Yesus (lih.

    6:37,39; 10:28-29).
    Kata ini (apollumi) sukar diterjemahkan karena ini digunakan dalam dua pengertian. Dalam bukunya Kamus Teologis Perjanjian Baru Vol. 1, Gerhard Kittel berkata mengenai dunia ini, “Secara umum kita bisa berkata bahwa b. dan d. mendasari pernyataan-pernyataan yangberhubungan dengan dunia ini sebagaimana dalam Sinoptik, sementara a. dan c. mendasari yang berhubungan dengan dunia yang akan datang, sebagaimana dalam Paulus dan Yohanes” hal. 394. Definisi yang dia berikan adalah:

    208

    1. “menghancurkan atau membunuh”
    2. “kehilangan atau menderita kekalahan dari”
    3. “binasa”
    4. “terhilang”
    Kata ini telah sering digunakan untuk menyatakan doktrin pembasmian, yaitu, bahwa orang yang tidak selamat tidak akan ada lagi setelah penghakiman. Ini sepertinya melanggar Dan. 12:2. Ini juga kehilangan perbedaan antara konotasi yang digunakan dalam Injil Sinoptik versus Yohanes dan Paulus, yang menggunakannya sebagai penggambaran mengenai kesesatan rohani, bukan pembinasaan jasmani. Lihat Topik Khusus pada 10:10.

     “selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa” Ini secara nyata menunjuk pada Yudas Iskariot. Frasa yang sama ini digunakan dalam II Tes 2:3 mengenai “manusia durhaka” (Antikristus di akhir jaman). Ini adalah suatu ungkapan Ibrani yang berarti “dia yang ditentukan untuk terhilang.” Ini merupakan suatu permainan kata dari kata “hilang” yang digunakan terdahulu dalam ayat ini: “tak ada yang terhilang kecuali dia yang telah ditentukan untuk terhilang.”

    TOPIK KHUSUS: KEMURTADAN (APHISTĒMI)

    Istilah Yunani aphistēmi ini memiliki bidang semantik yang luas. Namun demikian, kata “kemurtadan”
    diturunkan dari istilah ini dan memprasangkakan penggunaannya kepada para pembaca moderen. Konteks lah, sebagaimana selalu demikian, yang merupakan kunci, bukanlah definisi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
    Ini adalah kata majemuk dari kata depan apo, yang berarti “dari” atau “jauh dari” dan histēmi, “duduk,” “berdiri,” atau “membetulkan.” Perhatikan penggunaan-penggunaan (non-teologis) berikut ini:
    1. menghilangkan/memindahkan secara fisik
    a. dari Bait Suci, Luk 2:37
    b. dari suatu rumah, Mar 13:34
    c. dari seseorang, Mar 12:12; 14:50; Kis 5:38 d. dari segalanya, Mat 19:27,29
    2. menghilangkan/menghapuskan secara politis, Kis 5:37
    3. menghentikan hubungan, Kis 5:38; 15:38; 19:9; 22:29
    4. melepas secara hukum (menceraikan), Ul 24:1,3 (LXX ) dan PB, Mat 5:31; 19:7; Mar 10:4; I Kor 7:11
    5. menghapuskan hutang, Matt. 18:24
    6. menunjukkan ketidak pedulian dengan cara pergi, Mat 4:20; 22:27; Yoh 4:28; 16:32
    7. menunjukkan kepedulian dengan tetap tinggal, Yoh 8:29; 14:18
    8. mengijinkan atau membiarkan, Mat 13:30; 19:14; Mar 14:6; Luk 13:8
    Dalam suatu pengertian teologis kata kerja ini juga memiliki suatu penggunaan yang luas:
    1. untuk membatalkan, memaafkan, mengampuni rasa bersalah akibat dosa, Kel 32:32 (LXX); Bil 14:19; Ayb
    42:10 dan PB, Mat 6:12,14-15; Mar 11:25-26
    2. menjauhkan diri dari dosa, II Tim 2:19
    3. mengabaikan dengan menjauh dari a. Hukum, Mat 23:23; Kis 21:21
    b. Iman, Yeh 20:8 (LXX ); Luk 8:13; II Tes 2:3; I Tim 4:1; Ibr 2:13
    Orang-orang percaya moderen menanyakan banya pertanyaan teologis yang tidak akan pernah terpikirkan oleh para penulis PB. Satu diantaranya berhubungan dengan kecenderungan moderen untuk memisahkan iman dari
    kesetiaan.
    Ada orang-orang dalam Alkitab yang terlibat dalam umat Allah dan sesuatu terjadi.
    1. Perjanjian Lama
    a. Korah, Bil 16
    b. Anak-anak Eli, I Sam 2, 4 c. Saul, I Sam 11-31
    d. Nabi-nabi palsu (contoh)
    1) Ul 13:1-5 18:19-22
    2) Yer 28
    3) Yeh 13:1-7

    209

    e. Nabiah-nabiah palsu
    1) Yeh 13:17
    2) Neh 6:14
    f. Pemimpin Israel yang jahat (contoh)
    1) Yer 5:30-31; 8:1-2; 23:1-4
    2) Yeh 22:23-31
    3) Mik 3:5-12
    2. Perjanjian Baru
    a. Kata Yunani ini secara hurufiah berarti apostasize. Baik Perjanjian Lama maupun Baru meneguhkan adanya intensifikasi kejahatan dan pengajaran palsu sebelum Kedatangn Kedua (lih. Mat 24:24; Mar
    13:22; Kis 20:29,30; II Tes 2:9-12; II Tim 4:4). Kata Yunani ini bisa mencerminkan kata-kata Yesus dalam Perumpamaan mengenai Tanah yang ditemukan dalam Luk 8:13. Para guru palsi ini nyata-nyata
    bukan orang Kristen, namun mereka berasal dari dalam (lih. Kis 20:29-30; I Yoh 2:19); namun demikian, mereka mampu membujuk dan menangkap orang-orang percaya yang benar namun yang belum dewasa (lih. Ibr 3:12).
    Pertanyaan teologisnya adalah apakah para guru palsu tersebut pernah menjadi orang percaya? Ini sukar untuk dijawab karena ada guru-guru palsu dalam gereja-gereja lokal (lih. I Yoh 2:18-19). Sering
    tradisi teologis atau denominasi kita menjawab pertanyaan ini tanpa rujukan dari naskah Alkitab tertentu (kecuali metode yang mengutip ayat diluar konteks untuk dipakai membuktikan kecondongan orang lain).
    b. Iman yang jelas nampak
    1) Yudas, Yoh 17:12
    2) Simon Magnus, Kis 8
    3) Mereka yang dibicarakan dalam Mat 7:21-23
    4) Mereka yang dibicarakan dalam Mat 13
    5) Aleksander dan Himeneus, I Tim 1:19-20
    6) Himeneus dan Filetus, II Tim. 2:16-18
    7) Demas, II Tim 4:10
    8) Guru-guru palsu, II Pet 2:19-20; Jud 12-19
    9) antikristus, I Yoh 2:18-19 c. Iman yang tak berbuah
    1) Matius 7
    2) I Korintus 3:10-15
    3) II Petrus 1:8-11
    Kita jarang berpikir tentang naskah ini karena teologi sistematik kita (Kalvinisme, Armenianisme, dll.) mendiktekan tanggapan yang dimandatkan. Namun jangan menghakimi saya dahulu, karena saya mengemukakan masalah ini. Kepedulian saya adalah prosedur hermeneutis yang tepat. Kita harus membiarkan Alkitab berbicara kepada kita dan jangan mencoba untuk meleburkannya ke dalam suatu teologia yang telah disusun. Ini seringkali sangat menyakitkan dan mengejutkan karenakebanyakan dari teologia kita bersifat denominasional, kultural, atau relasional (orang tua, teman, pendeta), dan tidak alkitabiah. Beberapa orang yang ada di dalam Umat Allah ternyata tidak ada di dalam Umat Allah (contoh, Rom. 9:6).

    “supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci” Maz 41:9, dikutip dalam Yoh 13:18; 6:70-71.

    17:13 “supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE dan PERFECT PASSIVE PARTICIPLE. Betapa merupakan janji yang indah (lih. 15:11; 16:24). Yohanes menggunakan frasa yang ini lagi (lih. I Yoh 1:4; II Yoh 12).

    17:14 “Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka” Istilah “firman” di sini adalah logos. Sinonim Yunaninya rhēma digunakan dalam ayat 8. Ini adalah peneguhan dari perwahyuan Illahi melalui pribadi, pengajaran, dan teladan Yesus. Yesus memberikan Firman dan adalah Firman itu sendiri.

    210

    Firman mencakup pribadi dan isi kognitifnya. Kita menyambut Pribadi dari injil dan percaya berita dari Injil!

     “dunia membenci mereka” Penolakan oleh dunia adalah tanda penerimaan oleh Kristus (lih. Yoh 15:18-20).

     “karena mereka bukan dari dunia” Orang-orang percaya ada di dunia, namun bukan dari dunia (lih. ay 16; I Yoh 2:15-17).

     “sama seperti Aku bukan dari dunia” “Dunia” ini menunjuk pada jaman pemberontakan manusia dan malaikat yang jatuh ini (lih. 8:23).

    17:15 “Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia” Orang Kristen memiliki misi di dunia (lih. ay 18; Mat 28:19-20; Kis 1:8). Belum waktunya bagi mereka untuk pulang!

    NASB, NKJV “yang jahat” NRSV “si jahat” TEV, NJB “Si jahat”

    Istilah ini bisa NETRAL atau MASKULIN. Unit tulisan ini sering menyebutkan kekuatan jahat pribadi. (lih.
    12:31; 13:27; 14:30; 16:11); oleh karena itu, ayat ini, seperti Mat 5:5:37; 6:13; 13:19,38, harusnya adalah “yang jahat” (lih. II Tes 3:3; I Yoh 2:13-14; 3:12; 5:18-19).
    17:17 “Kuduskanlah” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE IMPERATIVE dari akar kata “kudus” (hagios). Orang-orang kaya dipanggil untuk keserupaan dengan Kristus (lih. ay 19; Rom 8:24; Gal 4:19; I Tes 5:23). Ini hanya bisa terjadi melalui pengenalan akan kebenaran, yang adalah baik firman yang hidup (Yesus lih. 10:36) dan Firman yang tertulis (Alkitab lih. 15:3).
    “dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran” Kebenaran menunjuk pada berita Yesus akan Allah (lih. 8:31-32). Yesus disebut baik berita (Logos, lih. 1:1,14) dan kebenaran (lih. 14:6) dari Allah. Roh sering dirujuk sebagai Roh Kebenaran (lih. 14:17; 15:26; 16:13). Perhatikan bahwa orang-orang percaya juga dikuduskan oleh kebenran (lih. ay 19, PERFECT PASSIVE PARTICIPLE) dan oleh Roh (lih. I Pet 1:2). Untuk suatu diskusi yang lebih penuh akan akar kata Yunani “benar, kebenaran” lihat Topik Khusus mengenai Kebenaran pada 6:55 dan 17:3.
    17:18 “Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia” Kehidupan ketaatan dan pelayanan Yesus, bahkan sampai mati (II Kor 5:14-15; Gal 2:20; I Yoh 3:16), membentuk pola bagi para pengikutNya (lih. ay 19). Dia akan mengutus mereka ke dunia yang hilang untuk suatu misi sama seperti Dia diutus dalam 20:21. Mereka harus melibatkan diri di dunia, bukan mengasingkan diri darinya. Lihat Topik Khusus: Mengutus (Apostellō) pada
    5:24.

    17:19 “Aku menguduskan diriKu” Ini harus mengacukan konteks ini ke Kalvari!

    “supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran” Ini adalah sebuah anak kalimat hina (anak kalimat maksud) dengan sebuah PERIPHRASTIC PERFECT PASSIVE PARTICIPLE, yang mengisyaratkan bahwa hasilnya telah muncul dan terus berlaku. Namun demikian, ada suatu elemen situasional berdasarkan pada (1) pekerjaan Kristus yang mendatang di salib, kebangkitan, dan kenaikan atau (2) tanggapan iman pertobatan yang berkelanjutan dari mereka kepada Yesus dan pengajaranNya. Lihat Topik Khusus mengenai Kebenaran pada

    6:55 dan 17:3.

    NASKAH NASB (UPDATED): 17:20-24

    20"Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; 21supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya

    Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya,

    211

    bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. 22Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:23Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. 24Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan."

    17:20 “tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku” Ini adalah sebuah PRESENT TENSE yang berfungsi sebagai FUTURE. Ini menunjuk pada semua orang percaya yang berikutnya dan dalam 10:16, bahkan bagi orang Bukan Yahudi. Lihat Topik Khusus pada 2:23.

    “oleh pemberitaan mereka” Ini adalah kata logos. Karena penggunaannya dalam ay 14 dan sinonimnya rhēma dalam ay 8, ini harus menunjuk pada penyampaian oleh para murid berita pernyataan Yesus (yaitu secara lisan maupun tertulis).

    17:21 “supaya mereka semua menjadi satu” Kesatuan ini tidak lain adalah kesatuan dari Trinitas (lih. ay 11,

    22,23; Ef 4:1-6). Ini adalah satu aspek dari pengajaran Yesus yang belum diikuti oleh para pengikutNya.

     “supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE. Maksud dari kesatuaan adalah penginjilan. Ayat 23 hampir tepat sama susunan dan penekanannya!

    Ada ketegangan dalam doa Yesus. Ia tidak berdoa bagi dunia (lih. ay 9), namun Ia mengutus para pengikutNya ke dalam dunia dengan beritaNya yang akan menyebabkan penganiayaan mereka karena Allah
    mengasihi dunia ini. (lih. ay 21,23; 3:16). Allah menginginkan seluruh dunia untuk percaya (lih. I Tim 2:4; Titus
    2:11; II Pet 3:9). Allah mengasihi semua yang diciptakan dalam gambar dan rupaNya.Yesus mati untuk dosa-dosa dari seluruh dunia. Lihat topik Khusus: Mengutus (Apostellō) pada 5:24.
    17:22 “Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku” Kedua hal ini adalah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Kemuliaan pasti menunjuk pada berita perwahyuan. A.T. Robertson dalam bukunya Gambaran Kata-kata dalam Perjanjian Baru Vol. V, berkata “Kemuliaan dari Firman yang berinkarnasi (lih. 1:14 dan 2:11) dan bukan kemuliaan dari Firman yang kekal lah yang disebutkan dalam
    17:24” (hal. 280). Lihat catatan lengkap mengenai “kemuliaan” pada 1:14.
    17:23 “supaya mereka sempurna menjadi satu” Ini adalah anak kalimat hina dengan sebuah PERIPHRASTIC PERFECT PASSIVE seperti ay 19, namun seperti ay 19 ada satu elemen situasional berdasarkan atas (1) pekerjaan Kristus yang akan datang atau (2) iman mereka yang berkelanjutan. Implikasinya ialah bahwa mereka telah dipersatukan oleh Yesus dan ini akan tetap! Maksud dari kesatuan adalah penginjilan.

     “mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku” Ini adalah suatu janji (lih. 16:27 dan 14:21,23), namun ini memiliki syarat. Allah berurusan dengan manusia dengan melalui perjanjian (“jika. . .maka”).

    17:24 “berada bersama-sama dengan Aku” Yesus kembali kepada kemuliaan untuk menyiapkan suatu tempat bagi para penngkutNya (lih. 14:1-3). Dunia ini bukanlah rumah kita sama seperti ini bukan rumahNya juga! Ini adalag ciptaanNya dan akan dipulihkan.

     “agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku” Secara nyata kata “kemuliaan” dalam ayat ini tidak bisa berarti seperti dalam ay 22. Di sini hal ini sepertinya mencakup kebesaran keTuhanan pra-eksistensi dari Yesus.

     “sebelum dunia dijadikan” Allah Tritunggal bersifat aktif dalam penebusan bahkan sebelum penciptaan. Frasa ini digunakan beberapa kali dalam PB (lih. Mat. 25:34; Luk 11:50; Ef 1:4; Ibr 4:3; 9:26; I Pet 1:20; Wah

    13:8; 17:8).

    212

    NASKAH NASB (UPDATED): 17:25-26

    25"Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; 26 dan Aku telah memberitahukan nama-

    Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku

    ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”

    17:25 “Bapa yang adil” ini berparalel dengan “Bapa yang Kudus” dalam ay 11. Ini berasal dari suatu kata Ibrani untuk “tongkat pengukur.” Allah adalah tolok ukur penghakiman!

     “dunia tidak mengenal Engkau” Dunia, masyarakat manusia yang diorganisir dan berfungsi jauh dari Allah, tidak kenal Allah (lih. 17:25) maupun AnakNya (lih. 1:10). Dunia adalah jahat dan keras (lih. 3:19-20; 7:7).

     “tetapi Aku mengenal Engkau” Yesus adalah sumber informasi tertinggi dan termurni mengenai Allah

    (lih. 1:18; 3:11).

    17:26 “Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka” Ini merujuk pada pernyataan Yesus mengenai sifat dan rencana penebusan bagi umat manusia (lih. ay 6,11,12). Istilah “mengenal”digunakan lima kali dalam ay

    25-26.

     “akan memberitahukannya” TIni tidak menunjuk pada (1) pernyataan Yesus yang terus menerus melalui Roh yang menjernihkan pengajaranNya (Minggu derita) peristiwa-peristiwa akan segera terjadi. Konteks dari perikop ini mengisyaratkan #1. Keselamatan melibatkan suatu pribadi dan suatu berita, suatu keputusandan suatu gaya hidup, iman mula-mula dan iman yang terus-menerus. Ini mencakup baik konotasi Yunani mengenai “mengetahui” dan konotasi Ibraninya “mengenal.”

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Mengapa doa ini secara teologis begitu penting?
    2. Apakah Yudas seorang percaya yang jatuh dari anugerah?
    3. Apa tujuan dari kesatuan kita?
    4. Mengapa pra-eksistensi Yesus penting?
    5. Definisikan istilah-istilah kunci berikut dalam konteks ini:
    a. “dipermuliakan”
    b. “memberi”
    c. “mengetahui”
    d. “mengutus”
    e. “nama”
    f. “dunia”

    213

    YOHANES 18

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Pengkhianatan dan Pengkhianatan dan Penangkapan, Pengadilan, Penangkpan Yesus Penangkpan Yesus

    Penangkpan Yesus Penangkpan di Getsemani Penyaliban, Penguburan

    Jesus

    (18:1-19:42)

    18:1-11 18:1-11 18:1-11 18:1-4 18:1-9

    18:5

    18:5b

    18:5c-7a

    18:7b

    18:8-9

    18:10-11 18:10-11

    Yesus Dihadapan Imam Dihadapan Imam Besar Yesus Dihadapan Hanas Yesus Dihadapan Hanas

    Besar dan Kayafas, Petrus memungkiri Dia

    18:12-14 18:12-14 18:12-14 18:12-14 18:12-14

    Penyangkalan Petrus akan Petrus Menyangkal Yesus Petrus Menyangkal Yesus

    Yesus

    18:15-18 18:15-18 18:15-18 18:15-17a 18:15-18

    18:17b

    0.7625

    Imam Besar Menanyai Yesus Ditanyai oleh Imam Imam Besar Menanyai

    Yesus Besar Yesus

    18:19-24 18:19-24 18:19-24 18:19-21 18:19-24

    18:22

    18:23

    18:24

    Petrus Menyangkal Yesus Petrus Menyangkal Dua Petrus Menyangkal Yesus

    Lagi Kali Lagi Lagi

    18:25-27 18:25-27 18:25-27 18:25a 18:25-27

    18:25b

    18:26

    18:27

    Yesus Dihadapan Pilatus Di Persidangan Pilatus Yesus Dihadapan Pilatus Yesus Dihadapan Pilatus

    18:28-38a 18:28-38 18:28-32 18:28-29 18:28-32

    214

    18:30

    18:31a

    18:31b-32

    18:33-38a 18:33 18:33-19:3

    18:34

    18:35

    18:36

    18:37a

    18:37b

    18:38

    Yesus Dipidana Mati Mengambil Tempat

    Barabas

    Yesus Dipidana Mati

    (18:38b-19:16c) (18:38b-19:16a)

    18:38b-19:7 18:38b-19:7 18:38b-39

    18:39-40

    18:40-19:3

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL UNTUK 18:1-40


    A. Yohanes menghilangkan penderitaan yesus di Getsemani. Ini rupanya karena ia menekankan karakter dinamis Yesus yang mengendalikan segala situasi. Ia sendiri meletakkan nyawa-Nya (lih.
    10:11,15,17,18).

    B. Urutan peristiwa dari pasal ini agak berbeda dari Injil Sinoptik. Perbedaan ini tampaknya berkaitan dengan (1) sifat dari saksi mata atau (2) Tujuan teologis si penulis. Penulis yang diilhami Injil tampaknya memiliki kewenangan di bawah inspirasi untuk beradaptasi, memilih dan menyusun kata-kata dan peristiwa-peristiwa kehidupan Yesus.

    215

    C. Buku referensi yang baik pada pasal ini adalah A. N. Sherwin-White Masyarakat Romawi dan Hukum

    Romawi dalam PB.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 18:1-11

    1Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-

    Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. 2Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. 3Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang- orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. 4Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?" 5Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka. 6Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah. 7Maka Ia bertanya pula: "Siapakah yang kamu cari?" Kata mereka: "Yesus dari Nazaret." 8Jawab Yesus: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi." 9Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang Kubiarkan binasa." 10Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. 11Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?"

    18:1 “sungai Kidron” Istilah “sungai” berarti “sungai kecil musim dingin” atau “sungai kering.” “Kidron” artinya (1) dari pohon cedar atau (2) hitam. Ini adalah suatu sungai kecil yang kering sepenuhnya di musim panas namun mengalir di musim dingin. Ini adalah tempat dibuangnya darah dari korban. Inilah mungkin sumber penjelasan kata “hitam.” Sungai ini terletak di antara bukit Muria dan Bukit Zaitun (lih. LXX II Sam 15:23; II Raj

    23:4,6,12; II Taw 15:16; 29:16; 30:14; Yer 31:40).
    Ada sebuah variasi naskah Yunani di titik ini:
    1. “dari pohon-pohon cedar” (kedrōn) in אc, B, C, L dan beberapa naskah berhuruf besar lainnya
    2. “dari pohon cedar” (kedrou) dalam א*, D, dan W
    3. “dari Kidron@ (kedrōn) dalam A dan S
    Edisi ke 4 dari United Bible Society menggunakan #3

     “suatu taman” Pasal ini menghilangkan penderitaan Yesus di Getsemani, namun menempatkan kisah penangkapan di sebuah taman. Ini adalah tempat peristirahatan favorit Yesus (lih. ay 2; Luk 22:39). Yesus tampaknya tidur si sini selama minggu terakhir kehidupanNya (lih. Luk 21:37).

    Taman tidak diperbolehkan di Yerusalem karena pupuk yang diperlukannya menjadikannya najis. Karenanya banyak orang-orang yang kaya, memiliki kebun anggur, kebun buah-buahan, dll di Bukit Zaitun.

     “Yudas” Ada begitu banyak spekulasi tentang Yudas dan motifnya. Dia sering disebutkan dan difitnah dalam Injil Yohanes (lih. 6:; 71; 12:4; 13:2,26,39; 18:2,3,5). Pertunjukan Moderen “Jesus Christ Superstar” menggambarkan dirinya sebagai setia, tapi kecewa. Seorang pengikut yang mencoba untuk memaksa Yesus untuk memenuhi peran “keMesiasan Yahudi” yaitu, untuk menggulingkan Roma, menghukum orang fasik dan menetapkan Yerusalem sebagai ibu kota dunia. Namun demikian, Yohanes menggambarkan motifnya sebagai serakah dan jahat.

    Masalah utamanya adalah masalah teologis mengenai kedaulatan Allah dan kehendak bebas manusia. Apakah Allah atau Yesus memanipulasi Yudas? Apakah Yudas bertanggung jawab atas tindakannya jika setan mengendalikan dirinya atau Tuhan sudah meramalkan dan menyebabkan dia untuk mengkhianati Yesus? Alkitab tidak membahas pertanyaan-pertanyaan ini secara langsung. Allah mengendalikan sejarah; Dia mengetahui

    216

    peristiwa-peristiwa masa depan, tetapi manusia bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan. Allah adalah adil, tidak manipulatif.
    Ada sebuah buku baru yang mencoba untuk membela Judas ”Yudas Teman atau Pengkhianat Yesus?” oleh
    William Klassen, Fortress Press, 1996. Saya tidak setuju dengan buku ini karena buku ini merendahkan kesaksian
    Yohanes tentang Yudas, tapi buku ini sangat menarik dan merangsang pemikiran.

    18:3

    NASB “sekelompok orang Romawi” NKJV “sepasukan prajurit”

    NRSV “sepasukan tentara”

    TEV “sekelompok tentara Romawi” NJB “sekelompok”

    Hal ini menunjuk pada unit militer romawi, yang adalah sepersepuluh legion dan bisa memiliki sampai 600
    orang yang ditempatkan di Benteng Antonio, di sebelah Bait Suci (lih. Kis 21:31,33) Tidak mungkin kelompok sebesar ini yang dipanggil. Orang Romawi sudah siap menghadapi kerusuhan di Yerusalem selama perayaan kali
    ini. Mereka pasti sudah mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan dengan mentransfer pasukan dari
    Kaisarea di pinggir pantai. Orang Romawi terlibat dalam persidangan Yesus karena orang Yahudi ingin Yesus disalibkan. Ini biasanya berlangsung selama beberapa hari, mereka hanya bisa melakukan hal ini dengan izin dan kerjasama pemerintah Romawi.

     “penjaga-penjaga Bait Allah” Para pengawal Bait Suci Lewi menyertai garnisun Romawi. Mereka telah gagal untuk menagkap Yesus satu kali (lih. 7:32,45).

    18:3 “senjata” Pedang dibawa oleh tentara-tentara Romawi (lih. 6:64; 13:1,11) dan pentung dibawa oleh para pengawal Bait Allah (cf. Matt. 26:43; Mark 14:43; Luke 22:52).

    18:4 “Maka Yesus, yang tahu semua” Ini adalah suatu penekanan yang kuat akan pengetahuan dan pengendalian Yesus sendiri atas penangkapan, pengadilan, dan penyaliban Nya (lih. 10:11,15,17,18). Bukanlah secara kebetulan Yesus disalibkan (lih. Mar 10:45; Kis 2:23; 3:18; 14:29).

    18:5

    NASB, NJB “Yesus orang Nazaret” NKJV, NRSV,

    TEV “Yesus dari Nazaret”

    Telah ada beberapa diskusi mengenai etimologi istilah “Nazaret.” Kemungkinan kata ini bisa berarti (1) Orang Nazaret; (2) Orang yang bernazar (lih. Bil 6); atau (3) dari Nazaret. Penggunaan PB (lih. Mat 2:23)
    mengkonfirmasikan # 3. Beberapa bahkan mengaitkan konsonan Ibrani nzr kepada gelar keMesiasan “Cabang” (nezer, lih. Yes 11:1; 14:19; 60:21).

     “Akulah Dia” Secara hurufiah ini adalah “Akulah,” kata kerja Ibrani “adalah” (lihat Topik Khusus pada

    6:20), yang oleh orang Yahudi akan dihubungkan kepada YHWH, nama perjanjian Allah (lih. Kel 3:14 dan Yes
    41:4). Yesus membuat pernyataan keTuhanan yang indah ini dalam suatu cara ketatabahasaan kaku yang serupa (ego eimi) dalam 4:26; 8:24, 28, 58 dan 13:19. Hal ini diulangi tiga kali dalam konteks ini untuk penekanan (lih. ay 6 & 8).

    18:6 “mundurlah mereka dan jatuh ke tanah” Ini adalah cara Yohanes menekankan sifat dan hadirat dinamik dari Yesus. Ini tidak mengisyaratkan penghormatan (sujud di hadapan seseorang), melainkan ketakutan.

    18:7 “7Maka Ia bertanya pula” Kemungkinan, Yesus sedang menarik perhatian kepada DiriNya dan menjauh dari murid-muridNya. Hal ini sepertinya cocok dengan konteks ay 8 yang segera mengikutinya.

    18:8 “jika” Ini adalah sebuah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL; mereka memang mencari Dia.

    217

    “biarkanlah mereka ini pergi” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE IMPERATIVE. Ini adalah suatu nubuatan dari Zak 13:7 (lih. Mat 26:31; Yoh 16:32).

    18:9 “supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya” Hal ini sepertinya merupakan rujukan terhadap

    16:32, namun 17:12 lah yang dikutip.

    18:10 “Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya” Petrus tidak mengarah pada telinganya , namun kepalanya! Ini menunjukkan kesediaan Petrus untuk mati demi Yesus. Tindakan Petrus mungkin datang dari kesalah pahaman atas pernyataan Yesus dalam Lukas 22:36-38. Lukas 22:51 menginformasikan pada kita bahwa Yesus menyembuhkan telinga orang ini dengan suatu jamahan.

     “Nama hamba itu Malkhus” Ini menunjukkan suatu catatan saksi mata.

    18:11 “cawan” Ini adalah gambaran yang digunakan dalam PL sebagai suatu lambang dari nasib seseorang, biasanya dalam suatu pengertian negatif (lih. Maz 11:6; 60:3; 75:8; Yes 51;17, 22; Yer 25:15,16,27-28).


    Bentuk ketatabahasaan dari pertanyaan Yesus mengharapkan suatu jawaban “ya”. Petrus lagi-lagi bertindak sebagai seseorang yang mengetahui apa yang terbaik untuk dilakukan (lih. Mat 16:22; Yoh 13:8).

    NASKAH NASB (UPDATED): 18:12-14

    12Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. 13Lalu mereka membawa-Nya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Besar; 14dan Kayafaslah yang telah

    menasihatkan orang-orang Yahudi: "Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa."

    18:12 ” membelenggu Dia” Ini tidak mengisyaratkan bahwa mereka secara khusus takut kepada Yesus, namun sepertinya ini merupakan suatu prosedur normal (lih. v 24).

    18:13 “membawa-Nya mula-mula kepada Hanas” Ada banyak diskusi tentang urut-urutan pengadilan dihadapan Hanas dan kayafas ini. Ayat 24 tampaknya merupakan catatan kaki dalam Yohanes, tetapi hal ini merupakan bagian integral dari catatan Sinoptik mengenai pengadilan Yesus (lih. Mat 26:57; Mar 14:53).

    Dalam Perjanjian Lama jabatan imamat tinggi adalah untuk seumur hidup dan tinggal di garis keturunan
    Harun. Namun, orang Romawi telah mengubah jabatan ini menjadi bobot politik, yang dibeli oleh sebuah keluarga Lewi. Imam besar mengontrol dan mengoperasikan perdagangan di halaman Balai Perempuan. Pembersihan Bait Suci oleh Yesus membuat keluarga-keluarga ini marah.
    Menurut Flavius Josephus, Hanas adalah Imam Besar dari 6-14 M. Ia diangkat oleh Kirenius, gubernur Syria dan diturunkan oleh Valerius Gratus. Kerabatnya (5 putra dan 1 cucu) menggantikannya. Kayafas (18-36 M),
    menantunya (lih. Yoh 18:13), menjadi penggantinya. Hanas adalah kekuatan nyata dalam jabatannya. Yohanes menggambarkan dirinya sebagai orang pertama kepada siapa Yesus dibawa (lih. 18:13,19-22).

    18:14 “Kayafas” Perhatian utama Yohanes pada Kayafas adalah bahwa ia telah secara tak sengaja menubuatkan kematian Yesus (lih. 11:50). Ia adalah menantu Hanas dan Imam Besar dari tahun 18-36 M. Lihat catatan pada


    11:49.

    NASKAH NASB (UPDATED): 18:15-18

    15Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar, 16tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Besar, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan

    perempuan penjaga pintu lalu membawa Petrus masuk. 17Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus: "Bukankah engkau juga murid orang itu?" Jawab Petrus: "Bukan!" 18Sementara itu

    hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait Allah telah memasang api arang, sebab hawa dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Juga Petrus berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka.

    218

    18:15 “Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus” Ada banyak diskusi mengenai identitas murid yang lain ini: (1) teori tradisionalnya adalah bahwa itu ialah Rasul Yohanes karena frasa yang sama yang digunakan untuk dirinya dalam 20:2, 3, 4, dan 8. Juga, kemungkinan hubungan yang lain adalah dengan Yohanes

    19:25, yang menyebutkan nama ibu Yohanes, yang kemungkinan adalah saudara dari Maria, yang lebih lanjut berarti dia adalah orang Lewi dan oleh karenanya merupakan seorang imam (lih. kesaksian Polikarpus). (2) ini mungkin merupakan pengikut lokal yang tak disebutkan namanya seperti Nikodemus atau Yusuf dari Arimatea karena hubungan mereka dengan imam besar dan keluarganya (lih. ay 15-16).

     “Murid itu mengenal Imam Besar” Ini adalah suatu istilah yang kuat untuk “kenalan” dan sepertinya berarti “kawan dekat” (lih. Luk 2:44 dan 23:49). Dalam Yohanes ini mungkin berhubungan dengan usaha pemancingannya yang telah melibatkankan keluarganya yang secara tetap membawa ikan ke Yerusalem.

    18:17 “Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus: ‘Bukankah engkau juga murid orang itu?’” bentuk ketatabahasaan ini, seperti ay 25, mengharapkan jawaban “tidak.” Ini menunjukkan penghinaan terhadap mereka yang terlibat dengan tidak menggunakan nama Yesus. Ia mungkin menanyakan hal ini karena (1) hubungan Petrus dengan Yohanes atau (2) logat Galilea Petrus.

     “Bukan” Petrus mungkin telah bersiap untuk mati bagi Yesus, namun ia tidak siap untuk menjawab secara jujur pertanyaan dari seorang hamba perempuan! Dalam Injil Sinoptik tiga penyangkalan ini ditempatkan secara bersama-sama, namun dalam Yohanes hal ini dipisahkan oleh interogasi Hanas terhadap Yesus. (lih. ay 24).

    18:18 Kisah ini diceritakan dengan sedemikian rinci. Baik ayat 18 maupun 25 memiliki dua PERIPHRASTIC IMPERFECT.

    NASKAH NASB (UPDATED): 18:19-24

    19Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang ajaran-Nya.

    20Jawab Yesus kepadanya: "Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah- rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. 21Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa

    yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan." 22Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata:

    "Begitukah jawab-Mu kepada Imam Besar?" 23Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?" 24Maka Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas, Imam Besar itu.

    18:19 “Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang ajaran-Nya” Ini menunjuk pada Hanas, bukan Kayafas. Hanas adalah kekuatan dibalik tahta. Ia memerintah dari tahun 6 sampai 15 M. Ia segera digantikan oleh menantunya dan kemudian ke lima anaknya dan seorang cucunya Hanas, yang memiliki hak berdagang di wilayah Bait Suci, mungkin sangat ingin untuk menginterogasi orang yang membersihkan Bait Suci dua kali. Adalah menarik bahwa Hanas peduli terhadap murid-murid Yesus dan juga pengajaranNya.

    18:20 Memang benar Yesus mengajar kepada masyarakat umum. Namun demikian, juga benar bahwa banyak ajaranNya terselubung bagi masyarakat umum (lih. Mar 4:10-12). Masalah sesungguhnya ialah kebutaan rohani di sebagian dari para pendengarNya.

    18:21 “Mengapakah engkau menanyai Aku” Dalam ay 20 Yesus menyatakan sifat umum dari pelayanan pengajaranNya. Yesus menunjuk pada Hanas bahwa pertanyaannya tidak sah secara hukum Yahudi.

    219

    18:22 “seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata” Istilah ini aslinya berarti “menampar” atau “memukul dengan tongkat.” Ini adalah singgungan terhadap Yes 50:6. Yesus menekankan bahwa jika Ia telah berbuat suatu kesalahan, dakwalah DIa; namun kalau tidak, mengapa Ia harus dipukul?

    18:23 “jika. . .jika” Ini adalah dua KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benar dari sudut pandang si penulis atau bagi tujuan penulisannya. Disini hal ini secara realitas tidak benar. Yesus sedang menantang Hanas untuk mengemukakan bukti-buktinya.

    18:24 Urutan persidangan ini berkebalikan dalam Injil Sinoptik.

    NASKAH NASB (UPDATED): 18:25-27

    25Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya: "Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?" 26Ia menyangkalnya, katanya: "Bukan." Kata seorang hamba Imam Besar, seorang

    keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus: "Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama- sama dengan Dia?" 27Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu berkokoklah ayam.

    18:25 “Kata seorang hamba Imam Besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus” Ada beberapa perbedaan di antara empat Injil mengenai siapa yang bertanya kepada Petrus: (1) dalam Markus, seorang pembantulah yang menanyakan pertanyaan pertama (lih. Mar 14:69); (2) dalam Matius ini adalah seorang hamba perempuan lain (lih. Mat 26:71); dan (3) dalam Luk 22:58 ini adalah seorang laki-laki. Dari latar belakang kesejarahan nyatalah bahwa ada satu orang yang bertanya di sekitar api unggun dan orang-orang lain bergabung (lih. ay 18).

    18:26 “Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia” Tak seperti kedua pertanyaan yang pertama dalam ay 17 dan 25, bentuk ketatabahasaan ini mengharapkan jawaban “ya”.

    18:27 “Maka Petrus menyangkalnya pula” Kita mengerti dari Mar 14:71 dan Mat 26:74 bahwa Petrus menyangkalnya dengan mengutuk dan bersumpah.

     “ketika itu berkokoklah ayam” Kronologi peristiwa dari seluruh keempat Injil mengisyaratkan hal ini terjadi antara jam 12:00 dan 3:00 pagi. Orang Yahudi tidak mengijinkan ayam di dalam batas kota Yerusalem, shingga ayam ini pasti ayam Romawi. Luk 22:61 menyatakan bahwa pada titik ini Yesus menoleh kepada Petrus. Diasumsikan bahwa Hanas dan Kayafas tinggal di rumah yang sama dan para pengawal memindahkan Yesus dari pertemuanNya dengan Hanas kepada pertemuanNya dengan Kayafas dan Kaum Sanhedrin. Pada saat perpindahan inilah Yesus menoleh kepada Petrus. Ini semua adalah dugaan karena kita tidak memiliki cukup informasi kesejarahan untuk menjadi dogmatis mengenai urutan peristiwa pengadilan-pengadilan malam ini.

    NASKAH NASB (UPDATED): 18:28-32

    28Maka mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka

    hendak makan Paskah. 29Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata: "Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?" 30Jawab mereka kepadanya: "Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!" 31Kata Pilatus kepada mereka: "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut

    hukum Tauratmu." Kata orang-orang Yahudi itu: "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."

    32Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.

    18:28

    NASB, NKJV,

    JB “ke Gedung Pengadilan (Praetorium)” NRSV “ke Pusat Pemerintahan Pilatus”

    TEV “ke Istana Gubernur”

    220

    Ini adalah kata latin yang merujuk pada tempat kediaman resmi Gubernur Romawi ketika ia ada di
    Yerusalem. Ini bisa jadi adalah benteng Antonio, yang ada disebelah Bait Suci atau istana Herodes Agung.

    TOPIK KHUSUS: PENGAWAL PRAETORIA

    Awalnya istilah praetoria, merujuk pada tenda Jenderal Romawi (praetor), namun setelah jaman penaklukan
    Romawi istilah ini digunakan dalam pengertian administratif untuk menyatakan pusat pemerintahan atau tempat tinggal dari administrasi politik/militer (lih. Mat 27:27; Yoh 18:28,33; 19:9; Kis 23:35).
    Namun demikian, dalam dunia Romawi abad pertama, istilah digunakan untuk para petugas yang tergabung dalam kelompok Pasukan Khusus Pengawal Kekaisaran. Kelompok tentara elite dimulai oleh Agustus namun akhirnya dikonsentrasikan di Roma oleh Tiberius. Mereka:
    1. semua dari pangkat yang sama, perwira-perwira
    2. menerima bayaran dua kali lipat
    3. mempunyai hak-hak istimewa khusus
    4. menjadi begitu kuat sampai pilihan mereka bagi Kaisar selalu dihormati.
    Baru nanti pada masa Konstanin, kelompok elite dan kuat secara politik ini akhirnya dibubarkan.

     “hari masih pagi” Kita tahu dari catatan-catatan Romawi bahwa para pejabat Romawi di Palestina bertemu untuk bersidang di dini hari. Nampaknya, tepat pada saat fajar ketika kaum Sanhedrin bertemu untuk memberikan semacam kredibilitas dan keabsahan kepada pengadilan-pengadilanmalam yang tidak sesuai hukum ini. Merek segera membawa Yesus kepada Pilatus.

     “Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri” Dengan memasuki tempat tinggal orang bukan Yahudi, mereka akan menjadi najis untuk perjamuan Paskah. Adalah suatu ironi bahwa mereka sedemikian telitinya mengenai pokok-pokok dari formalitas upacara, namun tak memiliki keragu-raguan untuk menginginkan kematian seseorang secara tidak sah.

    Ayat ini adalah pusat dari suatu kontroversi mengenai suatu perselisihan kesejarahan yang nampak di antara
    Injil-injil Sinoptik, yang menyatakan bahwa Yesus makan perjamuan Paskah bersama para muridNya (lih. Mat
    26:17; Mar 14:12; Luk 22:1), dan Yohanes, yang menyatakan bahwa hal ini terjadi sehari sebelumnya (Kamis), hari persiapan perjamuan tradisional Paskah.
    Ahli buku Yohanes Katolik Romawi yang terkenal, Raymond Brown, membuat komentar ini dalam Jerome
    Biblical Commentary:
    “Jika rentetan peristiwa yang dilaporkan dalam tradisi Syn selalu lebih disukai daripada yang ditulis Jn dari sudut pandang ‘kesejarahan’, perikop berikut ini—laporan dari seorang saksi yang secara pasti
    mengetahui tradisi Syn—menyajikan kesukaran yang tak terpecahkan. Jika, sebaliknya, kita mengakui
    bahwa kesaksian saksi mata yang menjadi dasar dibentuknya Jn seringkali lebih dekat dengan peristiwa secara nyata daripada garis besar skematik Syn, perikop berikut ini menjadi makin bisa dimengerti.” (hal.
    458).
    Ada juga beberapa kemungkinan dua tanggal yang berbeda untuk merayakan Paskah, hari Kamis dan Jumat. Ada pula masalah tambahan yaitu istilah Paskah dapat digunakan untuk perjamuan sehari dan perayaan delapan hari (Paskah yang digabung dengan Hari Roti Tak Beragi, lih. Kel 12).

     “sebab mereka hendak makan Paskah” Masih ada masalah mengenai hari dari Perjamuan Terakhir. Injil- injil Sinoptik sepertinya mengisyaratkan bahwa ini adalah perjamuan Paskah, sementara Yohanes menyatakan bahwa itu adalah sehari sebelum perjamuan Paskah resmi (lih. Yoh 19:14 dan ayat ini). Jawabannya mungkin ada dalam kenyataan bahwa istilah Paskah dapat menunjuk pada minggu, perjamuan, ataupun hari Sabat khusus.

    18:29 Allah menggunakan kepribadian Pilatus kurang lebih seperti Ia menggunakan Firaun di Keluaran. Ia diangkat menjadi gubernur untuk Yudea di tahun 26 M oleh Kaisar Tiberius. Ia menggantikan Valerius Gratus (yang memberhentikan Hanas sebagai Imam Besar). Pontius Pilatus adalah gubernur Romawi ke lima. Ia membawahi wilayah kerajaan Arkelaus (anak dari Herodes Agung) yang mencakup Samaria dan Yudea, Gaza dan Laut Mati. Sebagian besar informasi mengenai Pilatus berasalh dari tulisan-tulisan Flavius Yosefus.

    221

    TOPIK KHUSUS: PONTIUS PILATE

    I. Dirinya.
    A. Tempat dan tanggal lahirnya tak diketahui
    B. Berasal dari ordo Penunggang Kuda (kelas menengah atas Masyarakat Romawi) C. Kawin, namun tak ada anak yang diketahui
    D. Jabatan administrasi sebelumnya (pasti ada beberapa) tidak diketahui
    II. Kepribadiannya.
    A. Dua pandangan berbeda
    1. Filo (Legatio ad Gaium, 299-305) dand Yosefus (Antiq. 18.3.1 dan Perang-perang Yahudi 2.9.2-4)
    menggambarkan dia sebagai seorang diktator yang jahat dan tak berbelas kasihan.
    2. PB (Injil-injil, Kisah) gubernur Romawi yang lemah, dan mudah dibelokkan.
    B. Paul Barnett, Yesus dan Kebangkitan KeKristenan Mula-Mula, hal. 143-148 memberikan suatu penjelasan yang masuk akal mengenai dua pandangan ini.
    1. Pilatus tidak dangkat sebagai gubernur di tahun 36 M di bawah Tiberius, yang memihak orang Yahudi
    (lih. Filo, Legatio ad Gaium, 160-161), namun oleh Sejanus, kepala penasehat Tiberius yang anti
    Yahudi.
    2. Tiberius kalah kekuasaan politiknya dari L. Aelius Sejanus, kepala pengawalnya yang menjadi kekuasaan yang nyata dibalik tahta dan yang membenci orang Yahudi (Filo, Legatio ad Gaium, 159-
    160).
    3. Pilatus adalah seorang anak didik Sejanus dan mencoba untuk menanamkan kesan kepadanya dengan:
    a. Memasukkan standar-standar Romawi ke dalam Yerusalem (26 M), yang belum pernah dilakukan oleh para gubernur lain. Lambang-lambang dari dewa Romawi ini membakar orang-orang Yahudi (lih. tulisan Yosefus Antiq. 18.3.1; Perang-perang Yahudi, 2.9.2-3).
    b. mencetak uang logam (29-31 M) yang berukirkan gambar-gambar ibadah Romawi. Yosefus berkata bahwa memang bermaksud mencoba untuk menggulingkan adat istiadat dan hukum Yahudi
    (lih. Yosefus, Antiq. 18.4.1-2).
    c. Mengambil uang dar perbendaharaan Bait Suci untuk membangun sebuah terowongan air di
    Yerusalem (lih. Yosefus, Antiq. 18.3.2; Perang-perang Yahudi 2.9.3).
    d. Membunuh beberapa orang Galilea yang sedang mempersembahkan korban di hari Paskah di
    Yerusalem (lih. Luk 13:12).
    e. Memasukkan perisai-perisai Romawi bertuliskan kekafiran kedalam Yerusalem di tahun 31 M.
    Putera Herodes Agung memohon kepadanya untuk memindahkan perisai-perisai tersebut, namun ia tidak mau, sehingga mereka menulis surat kepada Tiberius, yang memerintahkan untuk
    memindahkan perisai-perisai tersebut kembali ke Kaisarea di pantai. (lih. Filo, Legatio ad Gaium,
    299-305).
    f. Membantai banyak orang Samaria di gunung Gerizim (36/37 M) sementara mereka mencari obyek- obyek sakral agama mereka, yang telah hilang. Hal ini menyebabkan atasan lokal Pilatus
    (Vitellius, Prefect of Syria) untuk memberhentikan dia dari jabatannya dan mengirimnya kembali ke Roma (lih. Yosefus, Antiq. 18.4.1-2).
    g. Sejanus dihukum mati tahun 31 M dan Tiberius dipulihkan menjadi pemegang kuasa politik sepenuhnya; oleh karena itu, #a,b,c, and d kemungkinan dilakukan Pilatus untuk mendapatkan kepercayaan Sejanus. Nomor e dan f bisa jadi adalah upaya untuk mendapatkan kepercayaan Tiberius, namun mungkin justru menjadi senjata makan tuan.
    h. Nyatalah dengan dipulihkannya Kaisar yang pro Yahudi, ditambah suatu surat resmi kepada para guberur dari Tiberius untuk bersikap baik kepada orang Yahudi (lih. Filo, Legatio ad Gaium, 160-
    161), kepemimpinan yahudi di Yerusalem mengambil keuntungan dari hilangnya kekebalan politik
    Pilatus terhadap Tiberius dan membelokkannya untuk memerintahkan penyaliban Yesus. Teori dari
    Barnett ini menyatukan ke dua pandangan mengenai Pilatus secara masuk akal
    III. Nasibnya
    A. Ia ditarik kembali dan tiba di Roma tepat setelah kematian Tiberius (37 M). B. Ia tidak diangkat kembali.
    C. Kehidupannya tak diketahui lagi setelah ini. Ada banyak teori, namun tak ada fakta yang pasti.

    222

    18:30 “Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu” Ini adalah sebuah KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL yang sering disebut “berlawanan dengan fakta.” Yesus bukanlah seorang penjahat. Ini adalah sebuah keterangan yang tajam kepada Pilatus yang menolak untuk menuruti dakwaan keagamaan yang “tidak perlu” dari orang Yahudi

    Kata kerja “menyerahkan” adalah kata yang sama yang biasanya diterjemahkan sebagai “mengkhianati” bila diterapkan bagi Yudas (lih. 6:68,71; 12:4; 13:2,11,21; 18:2,5). Istilah ini secara hurufiah berarti “menyerahkan
    kepada suatu penguasa” atau “mewariskan suatu tradisi.” Dalam hubungannya dengan Yudas, istilah ini telah menjadi lebih intensif di antara penterjemah-penterjemah Bahasa Inggris.

    18:31 “Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang” Kepemimpinan Yahudi telah mengutuk Yesus untuk penghujatan, namun mereka menggunakan dakwaan pembuat huru-hara untuk membuatNya bisa dihukum oleh pemerintah Romawi. Adalah sangat penting bagi para pemimpin Yahudi untuk Yesus bisa disalibkan karena Ulangan 21:23. Yesus telah meramalkan hal ini dalam ay 32; 3:14; 8:28; 12:32,33 & Gal 3:13.

    18:32 “menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati” mengapa para pemimpin Yahudi menginginkan Yesus disalib? Nyatalah dalam Kis 7 bahwa mereka menghukum orang karena penghujatan dengan perajaman batu dengan segera. Kemungkinan ini berhubungan dengan kutukan Illahi PL dalam Ul 21:22-23. Mulanya hal ini merujuk pada penusukan didepan umum setelah kematian, namun para rabi kontemporer menafsirkan ayat ini sebagai penyaliban Romawi. Mereka menginginkan Yesus, yangmenganggap diri Mesias, dikutuk oleh Allah. Ini adalah rencana Allah untuk penebusan manusia yang jatuh. Yesus Anak Domba Allah, mempersembahkan diriNya sebagai suatu tebusan (lih. Yes 53; II Kor 5:21). Yesus menadi “kutuk” bagi kita (lih. Gal 3:13).

    NASKAH NASB (UPDATED): 18:33-38b

    33Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada- Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?" 34Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?" 35Kata Pilatus: "Apakah

    aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?" 36Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." 37Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku." 38Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?" (18-38b) Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.

    18:33 “gedung pengadilan” Lihat Topik Khusus pada 18:28.

     “Engkau inikah raja orang Yahudi” Yesus didakwa berkhianat (lih. Mat 27:1; Mar 15:2; Luk 23:2 dan Yoh

    19:3,12,15,19-22).

    18:34 “Jawab Yesus: ‘Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?’” Bila Pilatus menanyakan pertanyaan mengenai kerajaan secara politik, Yesus pasti menolaknya. Jika orang Yahudi yang telah mengatakannya, maka ini merujuk pada keMesiasan Nya dan Yesus akan meneguhkannya. Pilatus nyata-nyata tidak siap untuk mendiskusikan kerumitan pemikiran keagamaan Yahudi (lih. ay 35).

    18:35 Pertanyaan ini mengharap jawaban “tidak”. Pilatus sedang menyatakan kemuakannya akan agama Yahudi.

    18:36 “jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan” Ini adalah KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL yang disebut “berlawanan dengan fakta.” Ini sharusnya diterjemahkan

    223

    sebagai “Jika kerajaanKu dari dunia ini, padahal bukan, pasti hamba-hambaKu akan melawan, yang kenyataannya tidak.” Frasa “hamba-hambaKu” dapat menunjuk pada (1) para murid atau (2) para malaikat (lih. Mat 26:53).

    18:37 “Maka kata Pilatus kepada-Nya: ‘Jadi Engkau adalah raja?’” Ini adalah ironi ekstrim dari mulut lambang penguasa dunia, menghadapi Yesus dan kerajaan rohaniNya.

     “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini” Frasa pertama sukar diterjemahkan karena kemenduaannya. Ini merupakan peneguhan dengan kualifikasi (lih. Mat 27:11; Mar 15:2; Luk 23:3). Yesus tahu siapa diriNya (dua KATA KERJA PERFECT TENSE), dan mengapa Ia datang (lih. Yoh 13:1,3; Luk 2:49; Mat 16:22ff). Pilatus tidak akan mengerti!

    18:38 “Kata Pilatus kepada-Nya: ‘Apakah kebenaran itu?’” Pilatus menanyakan pertanyaan ini namun tampaknya pergi sebelum ia menerima jawaban. Pilatus ingin meyakinkan dirinya bahwa Yesus bukanlah ancaman bagi peemrintah Roma. Ia melakukan hal ini. Ia kemudian mencoba untuk membebaskan Yesus sebagaimana merupakan adat Yahudi jaman itu pada musim Paskah. (lih. ay 39; Mat 27:15). Yohanes menulis, sebagaimana juga Lukas, untuk menunjukkan bahwa keKristenan bukanlah ancaman bagi Kekaisaran Roma.

    NASKAH NASB (UPDATED): 18:38b-40

    38bSesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya. 39Tetapi pada kamu ada

    kebiasaan, bahwa pada Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?" 40Mereka berteriak pula: "Jangan Dia, melainkan Barabas!" Barabas adalah seorang penyamun.

    18:39 “Tetapi pada kamu ada kebiasaan” Hal ini dijelaskan dalam Mat 27:15 dan Luk 23:17.

    18:40 “Mereka berteriak pula: ‘Jangan Dia, melainkan Barabas’” Memang ironis bahwa Barabas tampaknya merupakan seorang anggota partai zelot, yang oleh karenanya bersalah atas dakwaan yang dituduhkan kepada Yesus (lih. Mar 15:7; Luk 23:19,25). Orang-banyak ini nampaknya telah menunggu di sana untuk mendukung pahlawan rakyat lokal mereka. Para penguasa Yahudi hanya mengambil kesempatan ini untuk meyakinkan penghukuman kepada Yesus (lih. Mar 15:11).

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Mengapa Yesus pergi ke tempat yang Ia tahu akan dapat ditemukan oleh Yudas?
    2. Mengapa Yohanes tidak membahas penderitaan Yesus di Getsemani?
    3. Mengapa kaum Sanhedrin membawa Yesus kepada Pilatus?
    4. Mengapa urutan peristiwa antara Yohanes dan Sinoptik sedemikian membingungkan?
    5. Mengapa Yohanes menggambarkan Pilatus sebagai mencoba membebaskan Yesus?

    224

    YOHANES 19

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Yesus Dipidana Mati Para Prajurit Mengolok Yesus Dipidana Mati Yesus Dihadapan Pilatus

    Yesus

    (18:38b-19:16a) (18:38b-19:7) (18:38b-19:16) (18:28-19:11)

    18:38b-19:7 18:38b-19:7 18:33-19:3

    18:40-19:3

    19:1-4

    Keputusan Pilatus 19:4-5 19:4-7

    19:5-16

    19:6a

    19:6b

    19:7

    19:8-12 19:8-12 19:8-9a 19:8-11

    19:9b-10

    19:11

    19:12 Yesus Dihukum Mati

    19:12-16a

    19:13-16a 19:13-16a 19:13-14

    19:15a

    19:15b

    19:15c

    19:16

    Penyaliban Yesus Sang Raja di atas Salib Yesus Disalib Penyalban

    19:16b-22 19:16b-25a 19:16b-21 19:16b-22

    19:17-24

    19:22 Baju Yesus Dibagi-bagi

    19:23-27 19:23-24 19:23-24

    Lihatlah IbuMu Yesus dan IbuNya

    19:25-27 19:25b-27 19:25-26 19:25-27

    19:27

    Kematian Yesus Sudah Selesai Kematian Yesus Kematian Yesus

    19:28-30 19:28-30 19:28-30 19:28 19:28

    19:29-30a 19:29-30

    225

    19:30b

    Penikaman Lambung

    Yesus

    Lambng Yesus Ditikam Lambung Yesus Ditikam Lambung yang Tertikam

    19:31-37 19:31-37 19:31-37 19:31-37 19:31-37

    Penguburan Yesus Yesus Dikubur di Kuburan

    Yusuf

    Penguburan Yesus Penguburan

    19:38-42 19:38-42 19:38-42 19:38-42 19:38-42

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 19:1-7

    1Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. 2Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu, 3dan sambil maju ke depan mereka berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka menampar muka-

    Nya. 4Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka: "Lihatlah, aku membawa Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya." 5Lalu Yesus keluar,

    bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka: "Lihatlah manusia itu!" 6Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka: "Salibkan Dia, salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan

    apapun pada-Nya." 7Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah."

    19:1 “Pilatus menangkap Yesus dan mencambukiNya” Urutan waktu pencambukan ii tidak pasti. Semua tahanan yang dihukum salib dicambuk lebih dahulu. Ini adalah suatu pengalaman yang brutal yang menyebabkan banyak orang yang mati karenanya. Namun demikian, dalam konteks, Pilatus sepertinya memerintahkan pencambukan Yesus untuk mendapatkan simpati untuk maksud bisa membebaskan Dia (lih. Luk 23:16,22; Yoh

    19:12). Ini mungkin adalah penggenapan nubuatan Yesaya 53:5.
    Pencambukan Romawi adalah suatu hukuman brutal dan sangat menyakitkan yang disediakan bagi orang bukan Romawi. Sebuah cambuk dari tali kulit dengan pecahan tulang atau logam yang diikatkan di ujungnya

    226

    digunakan untuk memukuli seseorang yang dibungkukkan dengan tangan terikat pada suatu pasak yang pendek. Jumlah pukulannya tidak dikatakan. Hal ini umumnya dilakukan sebelum penyaliban. (lih. Livy XXXIII:36).
    19:2 “Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya.” Secara tradisional ini telah dipikirkan sebagai suatu cara penyiksaan dengan menekan duri-duri kedalam kening Yesus. Namun Demikian, ada kemungkinan bahwa ini adalah mahkota berbentuk cahaya bersinar yang dibuat dari daun palma, yang merupakan satu lagi cara mengolok Yesus sebagai raja. (lih. Mat 27:27-31; Mar 15:15-20). Kata Yunani “mahkota” (stephanos) digunakan untuk karangan bunga bagi juara atletik atau sebuah rangkaian daun salam yang digunakan oleh Kaisar.

    “memakaikan Dia jubah ungu” Ungu adalah tanda kerajaan, zat pewarnanya sangatlah mahal, karena terbuat dari suatu kulit/tempurung kerang. Merah menyala adalah warna jubah petugas Romawi. Zat pewarna merah ini dibuat dari sisik serangga yang ditemukan pada pohon Oak. Jubah ini adalah singgungan kepada jubah ungu kebesaran kerajaan namun dalam kenyataannya ini kemungkinan adalah mantel merah pejabat Romawi yang telah luntur (lih. Mat 27:18).

    19:3

    NASB “dan sambil maju ke depan mereka berkata” NKJV “kemudian mereka berkata”

    NRSV “Mereka terus mendatangi Dia dan berkata”

    TEV “dan datang kepadaNya dan berkata”

    NJB “Mereka terus datang kepadaNya dan berkata”

    Ini adalah BENTUK-BENTUK KALIMAT IMPERFECT. Tampaknya prajurit-prajurit melakukannya satu
    demi satu. Pengolok-olokan ini lebih menghina orang Yahudi pada umumnya daripada Yesus pada khususnya. Kemungkinan Pilatus mengingini hal ini untuk menarik simpati bagi Yesus, namun hal ini tidak berhasil.

    “Lalu mereka menampar muka-Nya” Kata ini mulanya berarti “memukul dengan tongkat” namun ini digunakan untuk “menampar dengan tangan terbuka.” Ini mungkin adalah suatu tindakan olok-olok dari suatu penghormatan kepada raja lebih daripada suatu pemukulan muka secara brutal.

    19:4

    NASB “aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya” NKJV “aku tak menemukan kesalahan apapun pada-Nya”

    NRSV “aku tak menemukan perkara untuk melawan Dia”

    TEV “aku tak dapat menukan alasan apapun untuk menghukum Dia” NJB “aku tak dapat menemukan perkara melawan Dia”

    Satu dari maksud Yohanes adalah untuk menunjukkan bahwa keKristenan bukanlah suatu ancaman bagi
    pemerintahan Romawi atau pra pejabatnya. Yohanes mencatat bahwa Pilatus mencoba untuk membebaskan Yesus beberapa kali (lih. 18:38; 19:6,12).

    19:5 Yesus yang (1) didandan sebagai seorang raja pura-pura dan (2) sedemikian parahnya dipukuli adalah upaya Pilatus untuk menunjukkan sifat bodoh yang tak masuk akal dakwaan penghasutan dari para pemimpin Yahudi. Bagi Yohanes ini mungkin juga merupakan singgungan terhadap Zak 6:12.

    19:6 “berteriaklah mereka: ‘Salibkan Dia, salibkan Dia!’” Alasan para pemimpin Yahudi menginginkan Yesus disalib adalah supaya kutukan dari Ul 21:23 menjadi berlaku. Ini adalah satu alasan mengapa Paulus kemungkinan mempunyai keraguan sedemikian besar mengenai Yesus dari Nazaret sebagai Mesias Allah. Namun demikian, kita elajari dai Gal 3:13 bahwa Yesus menanggung kutuk kita di kayu salib (lih. Kol 2:14).

     “aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya” Pilatus mengatakan hal ini tiga kali (lih. 18:38; 19:4).

    227

    19:7 “Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah” Yesus memang mengklaim sebagai satu dengan Allah, yaitu Anak Nya. Orang Yahudi yang mendengar pernyataan-pernyataanNya dan mengerti masudnya tidak memiliki keraguan Ia mengklaim diri Illahi (lih. 5:18; 8:53-59; 10:33). Dakwaan sesungguhnya orang Yahudi terhadap Yesus adalah penghujatan (lih Mat 20:6,65). Dakwaan penghujatan ini hukumannya ialah dirajam batu (lih. Im 24:16).

    NASKAH NASB (UPDATED): 19:8-12

    8Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia, 9lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus: "Dari manakah asal-Mu?" Tetapi Yesus tidak memberi jawab

    kepadanya. 10Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah

    Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?" 11Yesus menjawab: "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya." 12Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak:

    ‘Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar.’

    19:8 “Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia” Istri Pilatus telah memperingatkannya tentang Yesus (lih. Mat 27:19), dan kini para pemimpin Yahudi megklaim bahwa Ia telah menyatakan bahwa Dirinya adalah Anak Allah. Pilatus, percaya pada takhayul, menjadi takut. Adalah hal yang cukup lazim bagi dewa-dewa orang Yunani dan Romawi untuk mengunjungi manusia dalam bentuk manusia.

    19:9 Pilatus pasti ingat jawaban Yesus (lih. 18:37)! Beberapa melihat hal ini sebagai penggenapan Yes 53:7.

    19:10 “aku…berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?” Pilatus menyatakan bahwa ia memiliki kekuasaan politik atas kehidupan dan kematian, namun dihadapan suatu gerombolan yang sukar dikendalikan ini ia melepaskan haknya ini kepada kehendak mereka.

    19:11 “Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas” Ini adalah sebuah KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL yang disebut “berlawanan dengan fakta.” Yesus tidak takut pada Pilatus. Ia tahu siapa DiriNya dan mengapa Ia datang! Alkitab menyatakan bahwa Allah ada di balik semua penguasa manusia (lih. Rom 13:1-7).

    “dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya” Awalnya membaca ini sepertinya menunjuk pada Yudas Iskariot (lih. 6:64,71; 13:11) namun kebanyakan komentator percaya ini menunjuk pada Kayafas, yang secara resmi menyerahkan Yesus kepada orang Romawi. Frasa ini bisa dimengerti secara kolektif sebagai merujuk pada (1) para pemimpin Yahudi atau (2) bangsa Yahudi.

    19:12 “Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia” Ini adalah sebuah IMPERFECT TENSE yang berarti tindakan berulang-ulang di masa lalu. Ia telah mencoba beberapa kali.

     “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan tindakan. Para pemimpin Yahudi mengancam untuk melaporkan Pilatus kepada atasannya di Roma jika ia tidak mengikuti kemauan mereka dan menghukum mati Yesus. Frasa “sahabat Kaisar” adalah ungkapan yang mencerminkan suatu sebutan kehormatan yang dianugerahkan oleh Kaisar Roma (mulai dari Augustus atau Vespasian).


    Kaisar adalah gelar dari Raja Romawi. Berasal dari Kaisar Yulius dan dipakai oleh Agustus.

    NASKAH NASB (UPDATED): 19:13-16

    13Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata. 14Hari itu ialah hari

    persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: "Inilah rajamu!"

    228

    15Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!" 16Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.

    19:13 “Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar, dan ia duduk di kursi pengadilan” Naskah ini tidak menjelaskan siapa duduk di kursi pengadilan. Baik terjemahan Williams dan Goodspeed menyatakan bahwa itu adalah Yesus Sendiri, didudukkan di sana untuk mengolok-olok sebagai Raja orang Yahudi. Namun demikian, konteksnya mengisyaratkan Pilatus, yang akan memberikan keputusan pengadilan.

    NASB, NKJV,

    NJB “bernama Litostrotos namun dalam bahasa Ibrani, Gabata” NRSV “bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata”

    TEV “bernama ‘Litostrotos,’ dalam bahasa Ibrani ‘Gabata’”

    Penggunaan kata-kata Ibrani/Aram dengan definisinya menunjukkan bahwa para pendengar/pembaca
    Yohanes adalah orang Non Yahudi (lih. ay 17). Litostrotos (hamparan batu) adalah tempat pengumuman hukum
    Romawi. Istilah Aramnya Gabata berarti “susunan panggung batu.”

    19:14 “Hari itu ialah hari persiapan Paskah” Ada perbedaan yang nyata antara penanggalan dari Injil Sinoptik dan penanggalan dari Yohanes. Dalam Sinoptik, Yesus melakukan perjamuan Paskah bersama murid-murid sebelum penangkapanNya (lih. Mar 15:42), namun dalam Yohanes perjamuan itu terjadi di Hari Persiapan sebelum Perayaan. Lihat catatan pada 18:28.

     “kira-kira jam dua belas” Kronologi pengadilan Yesus dihadapan Pilatu dan penyalibanNya adalah:

    Matius Markus Lukas Yohanes

    Vonis Pilatus Pk 12 siang
    19:14
    Penyaliban Pk 9 Pagi
    15:25
    Kegelapan Pk 12-3 Siang
    27:45
    Pk 12-3 Siang
    15:33
    Pk 12-3 Siang
    23:44
    Yesus Berseru Pk 3 Siang
    27:46
    Pk 3 Siang
    15:34
    Ketika penunjukan waktu ini diperbandingkan, dua pilihan penafsiran timbul: (1) semuanya sama. Yohanes menggunakan waktu Romawi, menghitung dari jam 12 malam. (lih. Gleason L. Archer, Ensiklopedia Kesukaran- kesukaran Alkitab, hal. 364), sementara Sinoptik menggunakan waktu Yahudi, menghitung dari jam 6 pagi. (2) Yohanes menyatakan waktu yang lebih siang untuk penyaliban Yesus yang akan menjadi satu lagi contoh perbedaan di antara Injil Sinoptik dan Yohanes. Sepertinya dari Yoh 1:39 dan 4:6, ia menggunakan waktu Yahudi dan bukan waktu Romawi (lih. M. R. Vincent, Kajian Kata-kata, Vol. 1, hal. 403).
    Penunjukan waktu ini mugkin bersifat simbolis dalam semua Injil karena waktu-waktu ini berhubungan dengan (1) waktu korban harian di Bait Suci (9 pagi dan 3 siang lih. Kis 2:15; 3:1) dan (2) tepat tengah hari adalah
    waktu secara tradisi untuk membunuh Domba Paskah pada tanggal Nisan 14. Alkitab, sebagai kitab timur kuno,
    tidak berfokus pada kronologiseperti catatan-catatan kesejarahan barat moderen.

     “Inilah Rajamu” Seperti ay 5 yang mungkin adalah singgungan kepada Zak 6:12, frasa ini mungkin adalah singgungan pada Zak 9:9

    229

    19:15 “Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!” Frasa ini memiliki tiga buah AORIST ACTIVE IMPERATIVE. Akar kata “menyalibkan” berarti “menaikkan” atau “meninggikan”; ini mungkin adalah satu dari double entendres Yohanes (lih. 3:14; 8:28; 12:32).

     “Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!” Sungguh mencengangkan ironi ini. Para pemimpin Yahudi ini bersalah karena penghujatan, yaitu dakwaan yang dituduhkan kepada Yesus. Dalam PL hanya Allahlah Raja dari UmatNya (lih. I Sam 8).

     “mereka” Dalam Mat 27:26-27 dan Mar 15:15-16 kata ganti ini menunjuk pada tentara-tentara Romawi. Dalam Yohanes kesimpulannya mungkin adalah bahwa Pilatus menyerahkan Yesus kepada permintaan dari para pemimpin Yahudi dan gerombolan orang banyak tersebut.

    NASKAH NASB (UPDATED): 19:17-22

    17Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. 18Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah. 19Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi." 20Banyak orang

    Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata- kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani. 21Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi." 22Jawab Pilatus: "Apa yang kutulis, tetap tertulis."

    19:17 “memikul salib-Nya” Bentuk salib di abad pertama Palestina tidaklah pasti; bisa menyerupai huruf besar T, huruf kecil t, atau seperti X. kadang-kadang beberapa tahanan disalibkan pada sebuah tiang kayu. Apapun bentuknya, tahanan yang dihukum, yang baru saja dicambuki, haru memikul bagian dari kayu salib tersebut ke lokasi penyaliban (lih. Mat 27:22; Mark 15:21; Luk 14:27; 23:26).

     “Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota” Arti tepatnya dari frasa ini tidak pasti. Istilah Ibrani/Aramnya tidak menunjuk pada suatu bukit yang tampak seperti sebuah tengkorak, namun kepada suatu bukit kecil yang gundul yang terletak di jalan utama ke Yerusalem. Orang Romawi menyalibkan sebagai suatu pencegahan pemberontakan. Arkeologi moderen tidak bisa memastikan lokasi tepatnya tembok kuno dari kota ini. Yesus dibunuh di luar tembok kota.

    19:18 “di situ Ia disalibkan” Tak satupun dari Injil menjelaskan rincian secara fisik dari penyaliban Romawi. Orang Romawi mempelajarinya dari orang Kartagena, yang mempelajarinya dari orang Persia. Bahkan bentuk tepat dari salib itu sendiri tidak pasti. Namun demikian, kita tahu bahwa ini adalah suatu kematian yang brutal dan tak mudah dilupakan! Cara ini telah dikembangkan untuk membuat orang tetap hidup dalam kesakitan untuk beberapa hari. Kematian biasanya terjadi akibat sesak nafas karena kurangnya oksigen dalam darah. Hukuman ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pemberontakan terhadap Roma.

     “dua orang lain” Ini menggenapi nubuatan Yes 53:9, dicatat dalam Mat 27:38; Mar 15:27; dan Luk 23:33.

    19:19 “Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu” Pilatus mungkin menulis tangan tulisan ini (titlon) dan orang lain menuliskannya di sebuah papan. Matius menyebutnya “dakwaan” (aitian, lih. Mat 27:37) dan Markus dan Lukas menyebutnya tulisan/inskripsi (epigraphō, lih. Mar 15:26; Luk 23:28).

    19:20 “kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani” Menarik untuk dicatat variasi di antara Injil-injil mengenai apa tepatnya bunyi tulisan yang dipasang di atas kepala Yesus di salib.

    1.

    Mat 27:37 -

    “Inilah Yesus, Raja Orang Yahudi”

    2.

    Mar 15:26 -

    “Raja Orang Yahudi”

    3.

    Luk 23:38 -

    “Inilah Raja Orang Yahudi”

    4.

    Yoh 19:19 -

    “Yesus, Orang Nazaret, Raja Orang Yahudi”

    230

    Masing-masiong berbeda, namun pada dasarnya sama. Ini benar untuk kebanyakan variasi rincian kesejarahan di antara Injil-injil. Tiap penulis mencatat ingatannya dalam cara yang sedikit berbeda, namun mereka masih merupakan catatan saksi mata yang sama.
    Pilatus bermaksud menjengkelkan para pemimpin Yahudi dengan menaruh gelar yang mereka takutkan pada salib Yesus (lih. ay 21-22).

    19:22 “Apa yang kutulis, tetap tertulis” Ada dua KATA KERJA PERFECT TENSE yang menekankan kelengkapan dan hasil akhir mengenai apa yang telah dituliskan.

    NASKAH NASB (UPDATED): 19:23-24

    23Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian—dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu

    tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. 24Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi

    untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.

    19:23 “membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian” Para prajurit mengundi pakaian Yesus. Ini menunjuk pada pakaian luar Nya saja. Tidak pasti bagaimana pakaian Yesus bisa dibagi empat. Ini pasti menunjuk pada sepatu, selendang doa (tallith), ikat pinggang, dan mantel luarNya. Tidak jelas juga apakah Yesus memakai tudung kepala. Orang-orang Yahudi akan merasa tersinggung dengan ketelanjangan total. Ini adalah satu lagi penggenapan nubuatan yang dikutip dalam ay 24 (lih. Maz 22:18).

    “jubah” Jubah luar Yesus dirujuk sebagai kata JAMAK himatia. Jubah dalam yang panjang Nya, yang dipakai langsung, adalah yang disebut jubah (chitōn). Perbedaan diantara hal ini dapat dilihat dalam Mat 5:40 dan Luk 6:29. Dorkas membuat kedua bagian pakaian ini (lih. Kis 9:39). Orang Yahudi abad pertama nampaknya mengenakan suatu tambahan pakaian dalam yang disebut kain pinggang. Yesus tidak ditelanjangi sepenuhnya.

    NASKAH NASB (UPDATED): 19:25-27

    25Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. 26Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" 27Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!"

    Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.


    19:25 “Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena” Ada banyak diskusi mengenai apakah ada empat atau tiga nama di sini. Mungkin saja ada empat nama karena tak akan ada dua saudara yang sama-sama bernama Maria. Saudara dari Maria, Salome, disebutkan dalam Mar 15:40 dan Mat 27:56. Jika ini benar, maka ini akan berarti bahwa Yakobus, Yohanes, dan Yesus adalah bersepupu. Sebuah tradisi abad kedua (Hegesippus) mengatakan bahwa Klopas adalah saudara dari Yusuf. Maria Magdalena adalah orang yang darinya Yesus mengusir tujuh iblis, dan orang yang pertama yang dipilihNya untuk menampakkan diri setelah kebangkitan (lih. 20:1-2; 11-18; Mar 16:1; Luk 24:1-10).

    TOPIK KHUSUS: WANITA-WAITA YANG MENGIKUT YESUS

    A. Penyebutan pertama mengenai wanita-wanita pengikut Yesus yang membantuNya dan kelompok Kerasulan
    ialah Luk 8:1-3.
    1. Maria, yang disebut Magdalena (ay 2)
    a. Mat 27:56,61; 28:1
    b. Mar 15:40,47; 16:1,9 c. Luk 8:2; 24:10
    d. Yoh 19:25; 20:1,11,16,18

    231

    2. Yohana, istri Khuza (bendahara Herodes, ay 3) is listed also in Luke 24:10
    3. Susana (ay 3)
    4. “dan wanita-wanita lain yang melayani dengan kekayaan mereka” (v. 3) B. Suatu kelompok wanita yang disebutkan ada pada saat penyaliban
    1. Daftar dari Matius
    a. Maria Magdalena (27:56)
    b. Maria ibu Yakobus dan Yosefus (27:56)
    c. ibu dari anak-anak Zebedeus (27:56)
    2. Daftar dari Markus
    a. Maria Magdalena (25:40)
    b. Maria ibu Yakobus dan Yoses (15:40)
    c. Salome (15:40)
    3. Lukas hanya mengatakan, “para wanita yang menyertai Dia dari Galilea” (23:49)
    4. Daftar Yohanes
    a. Maria, ibu Yesus (19:25)
    b. Saudara ibuNya (19:25)
    c. Maria dari Klopas [KJ, Kleopas, ini bisa berarti istri Klopas atau anak perempuan Klopas] (19:25)
    d. Maria Magdalena (19:25)
    C. Sekelompok wanita disebutkanmendatangi tempat penguburan Yesus
    1. Daftar Matius
    a. Maria Magdalena (27:61)
    b. Maria yang lain (27:61)
    2. Daftar Markus
    a. Maria Magdalena (15:47)
    b. Maria ibu Yoses (15:47)
    3. Lukas hanya mengatakan, “para wanita yang telah datang bersama Dia dari Galilea” (23:55)
    4. Yohanes tidak memiliki catatan tentang wanita yang mengunjungi kuburan
    D. Sekelompok wanita yang datang ke kubiran hari Minggu dini hari
    1. Daftar Matius
    a. Maria Magdalena (28:1)
    b. Maria yang lain (28:1)
    2. Daftar Markus
    a. Maria Magdalena (16:1)
    b. Maria ibu Yahobus (16:1)
    c. Salome (16:1)
    3. Daftar Lukas
    a. “mereka datang ke kuburan” (24:1-5,24) (1) Maria Magdalena (24:10)
    (2) Johana (24:10)
    (3) Maria ibu Yakobus (24:10)
    4. Yohanes hanya menyebutkan Maria Magdalena (20:1,11)
    E. Wanita-wanita yang disebutkan ada di ruangan loteng (Kis 1:14)
    1. “para wanita” (1:14)
    2. Maria ibu Yesus (1:14)
    F. Apa tepatnya hubungan antara para wanita dalam daftar-daftar berbeda ini tidak pasti. Maria Magdalena secara nyata memiiki peran yang menonjol. Suatu artikel yang bagus mengenai “para wanita” dalam kehidupan dan pelayanan Yesus didapati dalam Kamus Yesus dan Injil-injil terbitan IVP, hal. 880-886.

    19:26 “murid yang dikasihi-Nya” Berhubung Yohanes tidak disebutkan namanya dalam Injil ini, banyak yang beranggapan ini adalah caranya mengidentifikasikan dirinya (lih. 13:23; 19:26; 21:7,20). Dalam tiap frasa ini ia menggunakan kata agapaō, namun dalam 20:2 ia menggunakan frasa yang sama namun dengan phileō. Istilah ini

    232

    bersinonim dalam Yohanes; bandingkan 3:35, agapaō and 5:20, phileō, di mana keduanya menunjuk pada kasih
    Bapa kepada Anak.

    19:27 “Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya” Ini tidak harus berarti bahwa Yohanes segera membawa Maria ke rumahnya, walaupun ini mungkin diisyaratkan oleh fakta bahwa Maria tidak disebutkan bersama dengan para wanita lain dalam Mat 27:56 dan Mar 15:40. Tradisi mengatakan bahwa Yohanes memelihara Maria sampai pada kematiannya dan kmudian ia pindah ke Asia Kecil (khususnya Efesus) di mana ia mempunya pelayanan yang panjang dan berhasil. Adalah karena desakan dari para tua-tua di Efesuslah maka Yohanes, yang sudh lanjut umurnya, menuliskan ingatannya akan kehidupan Yesus (yaitu Injil Yohanes).

    NASKAH NASB (UPDATED): 19:28-30

    28Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia—supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci—:"Aku haus!" 29Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka

    mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. 30Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

    19:28 “karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia—supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci—:’Aku haus!’” Secra sintaksis ini tidak jelas apakah kata Kitab Suci yang disebutkan ini menunjuk pada frasa “Aku haus” atau “segala sesuatu telah selesai.” Jika ini diambil secara tradisional, maka “Aku haus” adalah rujukan pada Maz 69:21.

    19:29 “Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam” Ini adalah anggur yangmurah, anggur yang asam. Anggur ini adalah untuk para tentara maupun yang disalibkan. Mereka diberikan sedikit cairan untuk membuat penyaliban bertahan lebih lama.

     “anggur asam” Ini secara hurufiah adalah “cuka.” Ini adalah minuman dari orang miskin. Perhtikan bahwa

    Yesus tidak mau meminum anggur obat yang ditawarkan kepadaNya oleh wanita-wanita Yerusalem (lih. Mar
    15:23; Mat 27:34). Kemungkinan alasan ditrimaNya minuman ini adalah untuk menggenapi Maz 22:15. Ia terlalu terpanggang untuk bisa berbicara dan Ia memiliki satu hal lagi untuk dikatakan.

     “pada sebatang hisop” Beberapa melihat ini sebagai suatu penggunaan simbolis dari suatu tanaman khusus yang digunakan untuk ibadah Paskah (lih. Kel 12:22). Orang lain percaya bahwa ada suatu korupsi penyalinan naskah kuno dari kata ini dan mulanya kata ini berarti “lembing,” “tombak,” atau “tongkat” (lih. NEB tetapi REB mengembalikannya ke hisop). Mat 27:48 dan Mar 15:36 menulis “tongkat.”

    Alasan banyak orang melihat peribahan dalam penyalinan di sini adalah karena tanaman hisop tidak memliki batang yang panjang (hanya 60 sampai 120 cm), tetapi harus diingat bahwa salib tidak juga didirikan sedemikian
    tingi di atas tanah. Gambar-gambar tradisional kita mengenai salib yang tinggi mungkin adalah kesalah- mengertian kita akan 3:14. Kaki Yesus mungkin hanya antara 30 atau 60 cm dari tanah.
    19:30 “Sudah selesai” Ini adalah sebuah PERFECT PASSIVE INDICATIVE. Dari Injil-injil Sinoptik kita pelajari bahwa Ia menyerukan hal ini dengan suara keras (lih. Mar 15:37; Luk 23:46; Mat 27:50). Ini menunjuk pada karya paripurna penebusan. Bentuk kata ini (telos) dalam naskah papirus Mesir adalah ungkapan komersial untuk “dibayar lunas.”

     “Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya” Frasa “menundukkan kepalaNya” adalah ungkapan dari “jatuh tertidur.” KematianYesus adalah suatu saat yang tenang bagiNya. Kesimpulanya adalah dalam kematian aspek rohani seseorang dipisahkan dari aspek jasmaninya. Ini sepertinya menuntut suatu status penanggalan tubuh bagi orang percaya diantara hari kematian dan kebangkitan (lih. II Kor 5; I Tes 4:13-18).

    Injil paralelnya dalam Mar 15:37 dan Luk 23:46 menuliskan “Ia menghmbuskan nafas terakhir.” Kata Ibrani untuk “roh” dan “bernafas” adalah sama. NafasNya yang terakhir dipandang sebagai rohNya meninggalkan tubuh (lih. Kej 2:7).

    233

    NASKAH NASB (UPDATED): 19:31-37

    31Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib—sebab Sabat itu adalah hari yang besar—maka datanglah orang-orang Yahudi kepada

    Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. 32Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; 33tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, 34tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. 35Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. 36Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." 37Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam."

    19:31 “supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib” Orang Yahudi sangat peduli dengan mayat-mayat yang dalam upacara menjadi polusi bagi tanah itu. (lih. Ul 21:23), khususnya pada hari Sabat Kudus yang Penting, yaitu Paskah.

     “(sebab Sabat itu adalah hari yang besar)” Ini telah ditafsirkan dalam dua cara: (1) Perjamuan Paskah dengan Sabat bertemu pada tahun tersebut (Orang Yahudi menggunakan kalender bulan) atau (2) Hari Raya Roti Tak Beragi bersamaan dengan Sabat di tahun tersebut. Hari Raya Paskah dan Roti Tak Beragi (lih. Kel 12) telah menjadi suatu perayaan delapan hari.

     “supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan” Nampaknya kejadian ini terjadi sebelumnya. Suatu palu yang besar digunakan untuk mematahkan kaki orang-orang yang disalibkan. Penyaliban biasanya menyebabkan kematian akibat sesak nafas karena kurangnya oksigen dalam darah. Mematahkan kaki hampir segera menyebabkan kesesakan nafas tersebut karena orang tersebut tak dapat mendorong badannya ke atas dengan kakinya untuk bernafas.

    19:33 “melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya” Ini mungkin juga merupakan nubuatan yang digenapkan kembali ke Kel 12:46; Bil 9:12 dan Maz 34:20.

    19:34 “seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air” Ini adalah suatu rincian medis dari saksi mata yang menunjukkan bahwa Ia sungguh- sungguh mati dan dengan itu menyatakan kemanusiaan penuh dari Yesus Sang Mesias. Injil Yohanes dan juga I Yohanes ditulis di jaman bertumbuhnya paham gnostisisme yang meneguhkan keTuhanan Yesus namun menolak kemanusiaanNya.

    Orang lain telah mencoba untuk menafsirkannya sebagai suatu singgungan pada dua peraturan yaitu
    Perjamuan Kudus dan Baptisan, namun ini hanyalah suatu cerita saja

    19:35 Ayat ini adalah komentar Yohanes, yang merupakan satu-satunya saksi mata dari semua peristiwa (1) pengadilan malam, (2) pengadilan Romawi; dan (3) penyaliban. Komentar mengenai kematian Yesus ini berparalel dengan 20:30-31, yang menunjukkan maksud penginjilan dari Injil (lih. 21:24). LIHAT Topik Khusus: Saksi-saksi Yesus pada 1:8.

    Ada suatu variasi naskah Yunani dalam kata kerja dari anak kalimat terakhir. Beberapa naskah memiliki PRESENT TENSE dan beberapa AORIST TENSE. Jika ini aslinya suatu AORIST, ini berfokus pada orang tidak percaya, sebagaimana ayat 20:30-31. Namun demikian, jika ini PRESENT maka hal ini berfokus padap melanjutkan dan membangun iman. Injil Yohanes sepertinya diarahkan kepada kedua kelompok ini.

    19:36 Ini mungkin adalah singgungan pada Domba Paskah dari Kel 12:46; Bil 9:12; atau Maz 34:20. Ini tergantung pada frasa mana yang dirujuk: (1) ditikam atau (2) dipatahkan. Yesus Sendiri menunjukkan pada gereja mula-mula Ayat-ayat ini selama 40 hari Ia masih tinggal di dunia setelah kebangkitan (lih. Luk 24:27; Kis

    234

    1:2-3). Khotbah dari gereja mula-mula (dalam Kisah) mencerminkan nubuatan-nubuatan PL yang telah digenapi yang ditunjukkan Yesus kepada mereka ini.

    19:37 Ini adalah kutipan dari Zak 12:10 yang adalah satu dari janji-janji yang besar yaitu (1) Israel satu hari nanti akan berbalik pada Yesus, Sang Mesias, dalam iman (lih. Wah 1:7) atau (2) bahwa banyak orang Yahudi yang telah percaya ada di sana berduka atas kematian Yesus.


    Adalah menarik bahwa kutipan ini ternyata dari Naskah Ibrani Masoretik, bukan Septuaginta yang biasanya dikutip oleh para penulis Injil. Septuaginta menuliskan “diolok,” namun Naskah Masoretik menulis “ditikam.”

    NASKAH NASB (UPDATED): 19:38-42

    38Sesudah itu Yusuf dari Arimatea—ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi—meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan

    Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu. 39Juga Nikodemus

    datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. 40Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. 41Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. 42Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.

    19:38-39 “Yusuf. . .Nikodemus” Kedua anggota Sanhedrin yang kaya dan berpengaruh ini adalah murid rahasia

    Yesus yang menampilkan diri pada saat yang kritis dan berbahaya ini.

    19:39 “membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya” Ini adalah rempah-rempah penguburan tradisional Yahudi abad pertama yang harum. Jumlahnya cukup berlebihan; banyak yang melihat ini sebagai lambang dari Yesus dikuburkan sebagai seorang raja (lih. II Taw 16:14). Lihat Topik Khusus mengenai pengurapan pada 11:2.

    TOPIK KHUSUS: REMPAH-REMPAH PENGUBURAN

    A. Mur, suatu getah harum dari pohon di daerah Arab
    1. Rempah ini disebutkan dua belas kali dalam PL, kebanyakan dalam tulisan-tulisan hikmat sebagai suatu wangi-wangian
    2. Adalah satu dari pemberian orang Majus untuk bayi Yesus (lih. Mat 2:11)
    3. Simbolismenya sangat istimewa
    a. digunakan dalam “minyak pengurapan kudus” (Kel 30:23-25)
    b. digunakan sebagai hadiah untuk seorang raja (Mat 2:11)
    c. digunakan untuk mengurapi Yesus pada penguburanNya (lih. Yoh 19:39 dan secara simbolis dalam Yoh 11:2). Ini adalah menurut adat Yahudi yang dijelaskan dalam Talmud (yaitu
    Berakhoth 53a).
    B. Lidah Buaya, sejenis kayu wangi-wangian
    1. dikaitkan dengan wangi-wangian (lih. Bil 24:6; Maz 45:8; Ams 7:17; Kid 4:14)
    2. digunakan, dicampur dengan mur, oleh orang Mesir sebagai bagian dari proses pembalsaman
    3. Nikodemus membawa sejumlah besar kayu ini di penguburan Yesus dan mengurapiNya dengannya
    (lih. Yoh 19:39). Ini adalah menurut adat Yahudi yang dijelaskan dalam Talmud (yaitu Betsah 6a).

    19:40 “Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah” Rempah-rempah ini adalah untuk dua maksud: (1) menghilangkan bau dan (2) melekatkan kain pembungkus pada mayat.

    235

    19:41 “Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman” Sangatlah penting bahwa kita memahami ketergesa-gesaan pekerjaan Yusuf dan Nikodemus. Yesus mati pada pk 3:00 siang dan harus sudah ada di kubur sebelum pk 6:00 sore, yang adalah mulainya hari Sabat Paskah Yahudi.

     “suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang” Ini adalah sebuah PERIPHRASTIC PERFECT PASSIVE PARTICIPLE. Kita pelajari dari Mat 27:6 bahwa ini adalah kuburan pribadi Yusuf. Ini adalah penggenapan dari Yesaya 53:9 yang dikutip dalam Mat 27:57.

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Mengapa para tentara itu mencambuki dan mengolok Yesus?
    2. Apakah arti penting dari upaya berulang-ulang dari Pilatus untuk membebaskan Yesus?
    3. Mengapa pernyataan Imam yahudi dalam ay 15 begitu mencengangkan?
    4. Mengapa rincian dari penyaliban berbeda dari Injil ke Injil?
    5. Bagaimana Ulangan 21:23 berhubungan dengan penyaliban Yesus?

    236

    YOHANES 20

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Kebangkitan Yesus Kubur Kosong Kebangkitan Kubur Kosong Kubur Kosong

    20:1-10 20:1-10 20:1-10 20:1-10 20:1-2

    20:3-10

    Penampakan Yesus kepada Maria Magdalena Bertemu Yesus Menampakkan Diri Penampakan kepada Maria

    Maria Magdalena Tuhan yang Bangkit kepada Maria Magdalena Magdalena

    20:11-18 20:11-18 20:11-18 20:11-13a 20:11-18

    20:13b

    20:14-15a

    20:15b

    20:16a

    20:16b

    20:17

    20:18

    Penampakan Yesus kepada Para Rasul Ditugaskan Yesus Menampakkan Diri Penampakan kepada Para

    Para Murid kepada Murid-muridNya Murid

    20:19-23 20:19-23 20:19-23 20:19-23 20:19-23

    Yesus dan Tomas Meliht dan Percaya Yesus dan Tomas

    20:24-29 20:24-29 20:24-29 20:24-25a 20:24-29

    20:25b

    20:26-27

    20:28

    20:28

    Maksud Buku ini Supaya Kamu Pecaya Maksud Buku ini Kesimpulan Pertama

    20:30-31 20:30-31 20:30-31 20:30-31 20:30-31

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.

    237

    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL UNTUK AYAT 1-29

    A. Setiap janji yang dibuat Yesus kepada para Rasul di pasal 14-17 digenapi di sore hari Minggu pertama kebangkitan. Lihat catatan pada 16:20.
    B. Catatan Injil berbeda dalam rincian di sekitar kebangkitan karena (1) kesemuanya adalah catatan saksi mata; (2) tahun-tahun yang telah berlalu; dan (3) tiap penulis menulis kepada sasaran kelompok tertentu dan menekankan hal-hal yang berbeda (lih. Mat 28; Mar 16; Luk 24).

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 20:1-10

    1Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. 2Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus

    dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." 3Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. 4Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. 5Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. 6Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, 7sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. 8Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. 9Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati. 10Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah.

    20:1 “1Pada hari pertama minggu itu” Ini adalah hari Minggu, yaitu hari kerja pertama setelah minggu Sabat Besar Paskah, ketika buah sulung dikorbankan di Bait Suci. Yesus adalah buah sulung dari orang yang mati (lih. I Kor 15:23). Penampakan Yesus pada tiga hari Minggu malam berturut-turut memberikan landasan bagi orang percaya untuk berbakti di hari Minggu (lih. ay 19, 26; Luk 24:36ff; Kis 20:7; I Kor 16:2).

     “Maria Magdalena” Ini adalah satu dari beberapa wanita yang mengiringi Yesus dan para Rasul. Di Galilea

    Yesus telah membebaskannya dari beberapa iblis (lih. Mar 16:9 dan Luk 8:2).
    Meskipun Injil Yohanes tidak menyatakan maksud kunjungan Maria, Mar 16:1 dan Luk 23:56 menyebutkan bahwa beberapa wanita (lih. ay 2) datang dini hari untuk mengurapi tubuh Yesus dengan rempah-rempah.
    Nampaknya mereka tidak mengetahui pengurapan dari Yusuf dan Nikodemus atau berpikir bahwa rempah-
    rempah yang ada perlu ditambahkan.

     “ketika hari masih gelap” Tampaknya ia dan yang lainnya telah berangkat dari rumah ketika hari masih gelap, namun pada saat mereka tiba hari sudah terang (lih. Mat 28:1; Mar 16:2).

    238

     “batu telah diambil dari kubur” Secara hurufiah iniberarti “dikeluarkan” dari alurnya (lih. Mat 28:2). Ingat batu itu dipindahkan untuk supaya para saksi bisa masuk ke kubur, bukan agar Yesus bisa keluar. Tubuh kebangkitan baruNya tidak memiliki keterbatasan fisik seperti tubuh jasmaniNya

    20:2 “Ia berlari-lari” Tampaknya ia mulanya meninggalkan kubur yang kosong tersebut untuk memberitahukan pada para murid bahwa Yesus tidak ada di sana (lih. Mat 28:5).

    “dan murid yang lain yang dikasihi Yesus” Kata Yunani untuk kasih ini adalah phileō yang memiliki konotasi ”kasih persaudaraan.” Namun demikian dalam Bahasa Yunani Koine (300 SM – 300 M) kata ini digunakan secara sinonim dengan agapaō. Murid yang disebut ini sepertinya adalah Yohanes, penulis Injil ini (lih. ay 4-8 dan 13:23). Di sini ia dikaitkan dengan Petrus.

     “Tuhan telah diambil orang” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE INDICATIVE, yaitu suatu tindakan yang telah selesai dilakukan; Yesus telah pergi. Dalam pikiran Maria, “orang” menunjuk pada para pemimpin Yahudi. Tampaknya, para Rasul dan murid-murid yang ada di ruang loteng dikejutkan dengan kebangkitan ini!

     “kami” Ini mencakup Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, Salome, Johana dan para wanita lain (lih. Mat

    28:1; Mark 16:1; Luke 24:10).

    20:4 “tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur” Yohanes kemungkinan adalah Rasul yang paling muda.

    20:5 “menjenguk” Kuburan di masa ini memiliki pintu masuk yang rendah,tingginya hanya sekitar 90 – 120 cm. Seseorang harus membungkuk (lih. ay 11) untuk memasuki gua/galian tersebut.

     “melihat” Secara hurufiah kata ini adalah “melirik sedemikian untuk bisa melihat.” Ini adalah karena kontras antara cahaya matahari pagi dengan ruang kubur yang gelap.

     “kain kapan terletak di tanah” Dimana dan bagaiman kain kapan terletak di tanah tidak dijelaskan dalam naskah Yunani. Jika mayatnya dicuri, kain kapannya akan terambil pula karena rempah-rempah bersifat seperti lem!

    20:6 “Simon Petrus” Simon (Kefas) adalah nama Ibrani (Aram) nya, sementara Petrus (Petros) adalah nama Yunaninya yang diberikan kepadanya oleh Yesus. Dalam naskah Yunani kata ini berarti “bongkahan atau potongan batu” (lih. Mat 16:18). Dalam bahasa Aram tidak ada perbedaan antara Petros dan Petra.

    20:7 “kain peluh” Muka dibungkus dengan kain yang terpisah (lih. 11:44). Mungkin saja selembar kain ini digunakan untuk (1) menutupi muka; (2) membungkus muka (lih. NJB); atau (3) mengikat rahang agar tidak terbuka (lih. TEV).

     “di tempat yang lain dan sudah tergulung” Ini adalah satu lagi PERFECT PASSIVE PARTICIPLE yang mengisyaratkan bahwa seseorang dengan sangat hati-hati telah melipatnya. Inilah nampaknya yang menarik perhatian Yohanes dan membuatnya percaya.

    20:8 “ia melihatnya dan percaya” Yohanes melihat buktinya dan percaya akan kebangkitan. Atau apakah benar

    (lih. ay 11 dan 19)?

    20:9 “mereka belum mengerti isi Kitab Suci” Ini mungkin menunjuk pada Maz 16:10, yang merupakan kutipan Petrus di Hari Pentakosta dalam Kis 2:27. Namun demikan, ini bisa menunjuk pada Yes 53:10-12 atau Hos 6:2. Kaum Sanhedrin mengerti ramalan Yesus mengenai kebangkitanNya (lih. Mat 27:62-66), sementara para murid tidak. Betapa ironisnya!

    239

    Ayat ini mungkin secara teologis telah berfungsi untuk memperkuat kebenaran bahwa Roh belum datang secara penuh pada murid-murid. Roh Kudus, sekali diberikan, akan menolong orang-orang percaya memahami kata-kata dan tindakan Yesus (lih. 2:22; 14:26).

    20:10 Ini mungkin berarti (1) mereka kembali ke Galilea (lih. Mat 20:37; 28:7,10,16; Yoh 21 mendapati mereka mengail di Laut Galilea) atau (2) mereka kembali ke markas mereka di Yerusalem. Karena pengalaman- pengalaman pasca kebangkitan terjadi di ruang loteng, #2 lebih mungkin terjadi.

    NASKAH NASB (UPDATED): 20:11-18

    11Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, 12dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. 13Kata malaikat-malaikat itu kepadanya:

    "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." 14Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 15Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." 16Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!," artinya Guru. 17Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara- saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." 18Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

    20:11 “menangis” Secaram hurufiah ini adalah “meratap/meraung” (lih. 11:31). Ini adalah IMPERFECT TENSE, yang berbicara tentang tindakan terus-menerus di masa lalu. Praktek penguburan khas Timur sangatlah emosional.

    20:12 “dua orang malaikat” Yohanes dan Lukas (24:23) bersetuju bahwa ada dua malaikat. Matius yang biasanya mempunyai dua dalam segalanya (lih. 8:28; 9:27; 20:30) hanya menyebut satu malaikat! Ini adalah satu contoh dari perbedaan antar Injil yang tak dapat diterangkan.

    Injil adalah suatu catatan saksi mata yang memilih, menyesuaikan dan menggabungkan firman dan pekerjaan
    Yesus bagi maksud-maksud teologis (yang terilhami) dan sasaran-sasaran kelompok mereka masing-masing. Para pembaca moderen sering menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti (1) Injil mana yang secara kesejarahan
    akurat: atau (2) cari lebih banyak rincian kesejarahan dari suatu peristiwa atau pengajaran daripada yang dicatat
    oleh penulis Injil yang terilhami secara individu. Para penafsir harus pertama-tama mencari maksud dari si penulis asli seperti dinyatakan dalam tiap Injil. Kita tidak perlu lebih banyak rincian kesejarahan untuk memahami Injil.

    20:14 “tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus” Maria Magdalena tidak mengenali Yesus. Alasan-alasan yang mungkin adalah: (1) ada air mata di matanya; (2) ia melihat dari tempat gelap ke terang. atau (3) penampilan Yesus agak berbeda (lih. Mat 28:17 dan Luk 24:15ff).

    20:15 “Tuan” Ini adalah kata Yunani kurios. Di sini kata ini digunakan dalam pengertian non-teologis. Kata ini dapat berarti “tuan,” “bapak,” “guru,” “pemilik,” “suami,” atau “Tuhan.” Maria berpikir ia sedang berbicara dengan (1) seorang tukang taman atau (2) pemilik taman.

     “Jikalau” Ini adalah sebuah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benar dari sudut pandang si pembicara. Ia percaya seseorang telah mencuri mayat tersebut.

    20:16 “Maria. . .Rabuni” Maria secara hurufiah adalah Miryam. Kedua kata ini adalah bahasa Aram. Nampaknya Yesus mengatakan namanya dalam cara yang khas. Ia pasti telah melakukan hal-hal serupa waktu Ia berdoa bersama dua orang di jalan ke Emmaus (lih. Luk 24:30-31). Huruf “I” di akhir kata “Rabuni” bisa mencerminkan “Rabi-ku,” “Tuan-ku,” atau “Guru-ku.”

    240

    TOPIK KHUSUS: PENAMPAKAN-PENAMPAKAN PASCA KEBANGKITAN YESUS

    Yesus menunjukkan diriNya kepada bebeapa orang untuk meneguhkan kebangkitanNya:
    1. perempuan di kuburan, Mat 28:9
    2. sebelas murid, Mat 28:16
    3. Simon, Luk 24:34
    4. dua orang, Luk 24:15
    5. para murid, Luk 24:36
    6. Maria Magdalena, Yoh 20:15
    7. sepuluh mirod, Yoh 20:17
    8. sebelas disciples, Yoh 20:26
    9. tujuh murid, Yoh 21:1
    10. Kefas (Petrus), I Kor 15:5
    11. Dua belas Murid (Para Rasul), I Kor 15:5
    12. 500 saudara-saudara, I Kor 15:6 (Mat 28:16-17)
    13. Yakobus (keluarga jasmaniNya), I Kor 15:7
    14. semua rasul-rasul, I Kor 15:7
    15. Paulus, I Kor 15:8 (Kis 9)
    Secara nyata, beberapa diantara hal ini menunjuk pada penampakan yang sama. Yesus menginginkan mereka untuk mengetahui dengan yakin bahwa Ia hidup!

    20:17

    NASB “Berhentilah memegangKu”

    NKJV “Janganlah engkau memegang Aku” NRSV “Janganlah berpegang padaKu”

    TEV “Janganlah berpegang padaKu”

    NJB “Janganlah engkau memegang Aku”

    Terjemahan KJV menulis “jangan menyentuhKu.” Ini adalah sebuah PRESENT MIDDLE IMPERATIVE
    dengan suatu NEGATIVE PARTICLE yang berarti menghentikan suatu tindakan yang telah dalam proses. Maria telah menyambarNya dan berpegang padaNya! Ini tidak memiliki isyarat teologis mengenai menyentuh tubuh
    Yesus sebelum kenaikan. Dalam Yoh 20:26 Yesus mengijinkan Tomas menyentuh Nya dan di Mat 28:9 Ia
    mengijinkan seorang wanita untuk memgang kakiNya.

     “Aku belum pergi kepada Bapa” Ini adalah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Yesus tidak akan naik ke surga sampai 40 hari setelah kebangkitanNya (lih. Kis 1:9).

     “pergilah kepada saudara-saudara-Ku” Tuhan yang telah bangkit dan dipermuliakan memanggil para pengecut ini “saudara-saudara” (lih. Mat 12:50).

     “sekarang Aku akan pergi” Ini adalah PRESENT TENSE. Ini tidak benar-benar terjadi sampai empat puluh hari kemudian sementara Ia ada di tengah-tengah mereka (lih. Luk 24:50-52; Kis 1:2-3). Yohanes secara konsisten menggunakan dualisme vertikal “atas” dan “bawah.” Yesus berasal dari Bapa (pra-eksistensi) dan Ia kembali kepada Bapa (pemuliaan).

     “kepada Bapa-Ku dan Bapamu” Betapa merupakan pernyataan yang sangat indah! Namun demikian, harus juga dinyatakan bahwa ini tidak mengisyaratkan bahwa status ke-anak-an orang-orang percaya sejajar dengan ke-Anak-an Yesus. Ia adalah Anak Tunggal Bapa, sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia. Orang- orang percaya menjadi anggpota keluarga hanya melalui Dia. Ia adalah Tuhan, Juru Selamat dan saudara!

    20:18 Maria juga adalah seorang saksi!

    241

    NASKAH NASB (UPDATED): 20:19-23

    19Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu

    itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

    20Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid- murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. 21Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi

    kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." 22Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. 23Jikalau kamu

    mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.

    20:19 “Ketika hari sudah malam” Waktu Yahudi dimulai dan diakhiri pada fajar dan senja (lih. Kej 1:5), yang di sini kira-kira pk 6:00 sore, hari Minggu.

     “pada hari pertama minggu itu” Minggu adalah hari kerja pertama, seperti hari Senin kita. Ini menjadi hari ibadah Gereja untuk memperingati kebangkitan Yesus. Ia Sendiri menyusun pola ini dengan penampakkan diri di Ruang Loteng tiga hari Minggu malam berturut-turut. (lih. ay 19,26; Luk 24:36ff; Kis 20:7; I Kor 16:2).

    Orang-orang percaya generasi pertama melanjutkan bertemu di hari Sabat di Sinagoga setempat dan di Bait
    Suci pada hari-hari raya. Namun demikian, para rabi membentuk suatu “sumpah kutuk” yang mensyaratkan anggota-anggota Sinagoga untuk menolak Yesus sebagai Mesias. Pada saat inilah mereka meninggalkan ibadah
    sabat namun terus bertemu dengan sesama orang percaya pada hari Minggu, hari kebangkitan, untuk
    memperingati kebangkitan Yesus.

     “dengan pintu-pintu yang terkunci” Ini adalah sebuah PERFECT PASSIVE PARTICIPLE. Bentuk JAMAK ini mengisyaratkan bahwa baik pintu di lantai bawah maupun atas dikunci. Ini disebutkan untuk (1) menekankan penampakan Yesus atau (2) untuk menunjukkan ketakutan ditangkapnya mereka.

     “murid-murid” Tomas tidak hadir. Murid-murid lain disamping ke sebelas Rasul hadir (lih Luk 24:33).

    “Damai sejahtera bagi kamu” Ini menunjukkan keterkejutan dan mungkin ketakutan mereka. Yesus telah menjanjikan pada mereka damai (lih. 14:27; 16:33; 20:21). Ini kemungkinan mencerminkan salam Ibrani Syalom.

    20:20 “Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya” Yohanes tampaknya berfokus pada penikaman di lambung Yesus lebih dari Injil lainnya (lih. 19:37; 20:25). KakiNya tidak disebutkan kecuali dalam Luke 24:39 dan Maz 22:16. Tubuh kemuliaan Yesus mempertahankan tanda bekas penyalibanNya (lih. I Kor 1:23; Gal 3:1).

     ”Tuhan” Gelar ini digunakan di sini dalam pengertian teologis sepenuhnya yang berhubungan dengan YHWH di PL (lih. Kel 3:14). Menerapkan suatu gelar PL untuk Allah Bapa kepada Yesus adalah satu cara para penulis PB meneguhkan keTuhanan penuh dari Yesus.

    20:21 “Sama seperti Bapa mengutus Aku” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE (lih. 17:18). Gereja memiliki mandat Illahi (lih. Mat 28:18-20; Kis 1:8). Orang-orang percaya juga telah diutus dalam suatu misi pengorbanan (lih. II Kor 5:14-15; I Yoh 3:16).

    Yesus menggunakan ddua istilah berbeda untuk “mengutus.” Dalam Yohanes keduanya bersinonim. Ini dengan jelas terlihat dalam pasal 8, dimana pempō digunakan untuk Yesus diutus oleh Bapa (lih. 8:16,18,26,29),
    namun apostellō digunakan dalam 8:42. Hal yang sama ini benar untuk pasal 5,6. Lihat Topik Khusus: Mengutus
    (Apostellō) pada 5:24.
    20:22 “Ia mengembusi mereka” Ini adalah sebuah permainan kata pada kata “menghembus.” Bahasa Ibrani ruach dan Yunani pneuma dapat berarti “bernafas,” “angin,” atau “roh.” KATA KERJA yang sama ini dalam Septuaginta digunakan dalam PL mengenai kegiatan penciptaan oleh Allah dalam Kej 2:7 dan penghidupan

    242

    kembali Israe dalam Yeh 37:5,9. Kata ganti “mereka” menunjuk pada kelompok yang lebih luas daripada sekedar para Rasul (lih. Luk 24:33).

     “Terimalah Roh Kudus” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE IMPERATIVE. Bagaimana ini berhubungan dengan kedatangan Roh di Hari Pentakosta tidak jelas. Yesus menggenapi semua yang dijanjikanNya kepada murid-murid pada penampakanNya yang pertama. Ini berhubungan dengan Yesus meperlengkapi mereka untuk tugas pelayanan mereka yang baru sebagaimana Roh memperlengkapiNya pada baptisanNya.

    Ayat ini digunakan dalam pertenkaran gereja mula-mula atas pertanyaan mengenai apakah Roh berasal dari Bapa atau dari Bapa dan Anak. Pada keytaannya kesemua tiga pribadi Trinitas terlibat dalam seluruh aspek penebusan.
    Dalam Sebuah Teologia Perjanjian Baru, George Ladd menyimpulkan kemungkinan penafsiran perikop ini: “Perikop ini menimbulkan kesukaran dalam hal kedatangan Roh Kudus di hari Pentakosta, yang bisa
    diselesaikan dalam satu dari tiga cara. Apakah Yohanes tidak tahu tentang Pentakosta dan menggantinya dengan kisah ini sedemikian hingga akibatnya menjadi Pentakosta versi Yohanes; atau memang
    sesungguhnya ada dua pemberian Roh; atau Penghembusan nafas Yesus pada para murid adalah suatu tindakan perumpamaan dari perjanjian dan antisipasi dari kedatangan Roh yang sebenarnya di hari
    Pentakosta” (hal 289).
    20:23 “Jikalau kamu mengampuni dosa orang” Ini adalah dua KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL dengan sebuah an yang biasanya digunakan dengan KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL SENTENCES, dan bukan ean. Syarat campuran ini menambah ketergantungan yang berhubungan baik pada mereka yang menyebarkan Injil dan mereka yang menanggapinya dengan iman. Seseorang dengan pengetahuan akan injil memiih untuk menyebarkannya dan seseorang yang mendengarnya dan memilih untuk menerimanya. Kedua aspek ini harus ada. Ayat ini tidak memberikan kekuasaan tak terbatas pada seorang ulama, namun kuasa indah yang memberi hidup kepada saksi-saksi yang percaya! Kekuasaan ini terbukti dalam perjalanan penginjilan dari ketujuh puluh murid selama kehidupan Yesus.

     “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni” Susunan ketatabahasaan ini merupakan sebuah PERFECT PASSIVE INDICATIVE. PASSIVE VOICEnya mengisyaratkan pengampunan Allah, yang sepenuhnya tersedia melalui proklamasi injil. Orang-orang percaya memiliki kunci kerajaan (lih. Mat 16:19) jika saja mereka mau menggunakannya. Janji ini adalah kepada Gereja, bukan pribadi-pribadi. Hal ini secara teologis mirip dengan “terikat dan tak terikat” dari Mat 18:18.

    NASKAH NASB (UPDATED): 20:24-25

    24Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. 25Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah

    melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-

    Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."

    20:24 “Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ” Didimus dalam bahasa Yunani berarti “menang” (lih. 11:16). Sering orang memakai perikop ini untuk menyebut Tomas sebagai orang yang ragu-ragu, namun ingat 11:16. Tomas muncul lebih banyak di Injil Yohanes daripada Injil lain (lih. 11:16; 14:5; 20:24,26,27,28,29; 21:21).

    20:25 “Sebelum aku tidak akan percaya” “Sebelum” ini adalah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL dengan suatu DOUBLE NEGATIVE yang kuat, “Aku sekali-kali tak akan mempercayainya” tanpa penglihatan dan jamahan. Yesus mengabulkan permintaan ini. Yesus mengerjakan iman dari para murid melalui (1) mujizat- mujizatNya dan (2) ramalan-ramalanNya. Berita Yesus secara demikian radikalnya adalah hal yang baru, Ia memberikan mereka waktu untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan pernyataan dan isyarat-isyarat Injil.

    “bekas (luka)” Lihat Topik Khusus berikut.

    243

    TOPIK KHUSUS: BENTUK (TUPOS)

    Persoalan dengan kata tupos, yang memiliki beragam penggunaan.
    1. Moulton dan Milligan, Kosakata Yunani Perjanjian Baru, hal. 645 a. pola
    b. rencana
    c. bentuk atau tatacara tulisan d. dekrit atau perintah
    e. vonis atau keputusan
    f. model tubuh manusia sebagai persembahan pembayaran nazar kepada illah kesembuhan g. kata kerja yang digunakan dalam pengertian memberlakukan aturan hukum
    2. Louw dan Nida, Kamus Yunani-Inggris, vol 2, hal. 249 a. Bekas luka (lih. Yoh 20:25)
    b. Gambar (lih. Kis 7:43)
    c. Model (lih. Ibr 8:5)
    d. Contoh (lih. I Kor 10:6; Flp 3:17)
    e. Pola dasar (lih. Rom 5:14)
    f. Jenis (lih. Kis 23:25)
    g. Isi (lih. Kis 23:25)
    3. Harold K. Moulton, Kamus Analitis Yunani Edisi Revisi, hal. 411 a. suatu pukulan, suatu kesan, suatu tanda (lih. Yoh 20:25)
    b. suatu penggambaran
    c. suatu gambar (lih. Kis 7:43)
    d. suatu rumus, skema (lih. Rom 6:17)
    e. membentuk, mengaku (lih. Kis 23:25)
    f. suatu bentuk, rekan imbangan (lih. I Kor 10:6)
    g. suatu bentuk, jenis antisipatif (lih. Rom 5:14; I Kor 10:11)
    h. suatu pola model (lih. Kis 7:44; Ibr 8:5)
    i. suatu pola moral (lih. Flp 3:17; I Tes 1:7; II Tes 3:9; I Tim 4:12; I Pet 5:3)
    Dalam konteks ini # i di atas sepertinya adalah yang terbaik. Injil memiliki implikasi-implikasi baik doktrin maupun gaya hidup. Pemberian keselamatan yang cuma-cuma dalam Kristus ini juga menuntut suatu kehidupan
    seperti Kristus!

    NASKAH NASB (UPDATED): 20:26-29

    26Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama- sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah

    mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" 27Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah

    jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." 28Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" 29Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

    20:26 “delapan hari kemudian” Ini adalah satu lagi Minggu sore. Yesus menampakkan diri kepada para murid di ruang loteng (kemungkinan rumah dari Yohanes Markus) tiga Minggu malam berturut-turut dan oleh karenanya menjadi contoh bagi ibadah Kristen.

    20:27 “dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah” Ini adalah sebuah PRESENT MIDDLE (deponent) IMPERATIVE dengan NEGATIVE PARTICLE yang berarti menghentikan suatu tindakan yang telah dalam proses. Semua orang percaya adalah campuran yang aneh dari keraguan dan iman!

    244

    20:28 Pengakuan Tomas secara teologis mungkin berhubungan dengan ay 17. Secara teologis tidaklah terlalu nyaman bagi Yesus untuk memanggil Bapa “TuhanKu.” Ini sepertinya beralih dari ketuhananNya sendiri. Peneguhan keTuhanan oleh Tomas ini bisa mengimbangi implikasi ini.

    Pengakuan Tomas mungkain memiliki contoh PL yang di dalamnya adalah kapanpun gelar YHWH Elohim
    muncul bersamaan, nama itu diterjemahkan “Tuhan Allah.” Yesus sepenuhnya menerima peneguhan yang mengejutkan akan keTuhananNya ini. Dari pasal 1, ayat 1, Injil Yohanes menyatakan keTuhanan dari Yesus orang Nazaret
    Yesus mengaim keTuhanan beberapa kali di Yohanes (lih. 8:58; 10:30; 14:9; 20:28) dan si penulis menyatakan keTuhananNya dalam 1:1,14-18; 5:18. Para penulis Alkitab lain juga secara jelas menyatakan bahwa
    Yesus bersifat Illahi (lih. Flp 2:6-7; Kol 1:15-17; Titus 2:13).

    20:29 Frasa pembuka ini dapat merupakan suatu pernyataan atau suatu pertanyaan yang mengharap jawaban “ya”. Susunan ketatabahasaannya mendua. Ini mirip dengan berkat dalam 17:20 (lih. I Pet 1:8).

    NASKAH NASB (UPDATED): 20:30-31

    30Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, 31tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

    20:30 Nyatalah bahwa ayat 30-31 adalah tema dan maksud dari Injil ini. Ini adalah suatu traktat penginjilan! Para penulis Injil di bawah pengilhaman, memiliki hak dan kemampuan pemberian Allah untuk memilih, menyusun, dan menyesuaikan dan menyimpulkan tindakan dan kata-kata Yesus untuk secara jelas mengkomunikasikannya kepada pra pendengar tertentu, Yahudi, Romawi, dan Orang Bukan Yahudi, kebenaran yang besar tentang Yesus. PB bukanlah suatu Talmud Kristen.

    Carl F. H. Henry, dalam artikel pembukaannya yang berjudul “Otoritas dan Ilham dari Alkitab” dalam

    Komentari Alkitab dari para Penafsir, Vol. 1 mengatakan:

    “Alkitab tidak ditujukan untuk menyajikan suatu kronologi lengkap dari peristiwa-peristiwa, apakah itu berurusan dengan kisah penciptaan atau dengan sejarah keselamatan, termasuk sejarah inkarnasi. Namun
    maksud yang dinyatakan dari penulisan-penulisan Alkitab ialah untuk memberikan pada manusia semua
    yang diperlukan dan mencukupi bahi penyelamatan penebusannya dan pelayanan ketaatan dari Penciptanya. Walaupun para penulis Alkitb kadang-kadang melihat karya penyelamatan Allah yang satu itu dari berbagai sudut dan untuk maksud-maksud yang berlainan, apa yang mereka beritahukan kepada kita dapat dipercaya dan sesuai/mencukupi. Matius mengebawahkan kebanyakan dari kronologi pelayanan Yesus kepada suatu susunan berdasar topik yang mudah untuk diajarkan. Luke mengabaikan banyak bahan yang dikandung oleh Markus dalam apa yang masih merupakan suatu catatan yang tersusun yang memagari indoktrinasi yang bersifat katekisasi (ay 1:4). Yohanes secara terbuka mengkomentari pemilihan radikal yang melandasi Injil keempat ini (20:30,31)” (hal. 27-28).

    20:31

    NASB, NKJV,

    TEV, NJB “supaya kamu percaya”

    NRSV “supaya kamu menjadi percaya”

    Beberapa naskah Yunani awal, P66, א*,Η, B, dan naskah Yunani yang digunakan oleh Origen, memiliki suatu
    PRESENT SUBJUNCTIVE, yang akan mengisyaratkan bahwa Yohanes ditulis untuk mendorong orang-orang percaya untuk terus dalam iman.
    Semua naskah kuno Yunani lain memiliki suatu AORIST SUBJUNCTIVE, yang akan mengisyaratkan
    bahwa Yohanes ditulis untuk orang belum percaya. Ayat ini adalah masksud Injil yang dinyatakan. Yohanes adalah, seperti Injil-injil yang lain, sebuah traktat penginjilan.

     “Mesias” Ini adalah kata Ibrani “Messiah” (terjemahan Yunani = Kristus) yang secara hurufian berarti “Yang diurapi.” Adalah keturunan Daud di PL lah yang dinubuatkan akan membawa jaman baru kebenaran. Yesus orang Nazaret (lih. 1:45) adalah Mesias Orang Yahudi (lih. 11:27).

    245

    Sebutan bagi Yesus ini ditemukan awalnya di dalam Injil (lih. 1:41). Namun demikian, gelar “Tuhan,” bukan “Mesias,” adalah gelar yang biasa digunakan bagi Yesus dalamkonteks orang Bukan Yahudi (lih. Rom 10:9-13; Flp 2:9-11).
    Kosep dari “Mesias” memiiki implikasi eskatologis (1) kepada orang Farisi hal ini memiliki pengharapan- pengharapan yang bersifat nasional, politis dan (2) dalam tulisan Perwahyuan Yahudi ini memiliki pengharapan-
    pengharapan bersifat kosmik, universal.
    “Anak Allah” Gelar ini hanya sedikit digunakan dalam Injil-injil Sinoptik (mungkin karena adanya kemungkinan kesalah mengertian oleh orang Bukan Yahudi), namun digunakan sejak awal dan sering dalam Yohanes (lih. 1:14,34,49). Ini adalah cara Yohanes untuk menyatakan keunikan hubungan antara Yesus dengan Bapa. Yohanes menggunakan penggambaran kekeluargaan ini dalam beberapa cara: (1) suatu gelar; (2) dalam kaitan dengan “anak tunggal” (monogenōs, lih. 1:18; 3:16; I Yoh 4:9); dan (3) dalam kombinasi dengan penggunaan gelar “Bapa” (lih. 20:17).

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Siapa yang datang ke kuburan? Kapan? Mengapa?
    2. Mengapa para murid belum mengharapkan kebangkitan? Apakah ada yang mengharapkannya?
    3. Mengapa Maria tidak mengenali Yesus?
    4. Mengapa Yesus memberitahu Maria untuk tidak berpegang padaNya?
    5. Terangkan ayat-ayat 22-23 dalam kalimat anda sendiri.
    6. Adilkah menyebut Tomas sebagai seorang ragu-ragu?
    7. Definisikan kata “percaya” sebagaimana dipahami di zaman Yesus, bukan zaman kita.

    246

    YOHANES 21

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Penampakan Yesus kepada Makan Pagi Dipinggir Epilog Yesus menampakkan Diri Penampakan di Pantai

    Tujuh Murid Danau kepada Tujuh Murid Tiberias

    21:1-14 21:1-14 21:1-3 21:1-3a 21:1-3

    21:3b-5a

    21:4-8 21:4-8

    21:5b

    21:6

    21:7-10

    21:9-14 21:9-14

    21:11-14

    Yesus dan Petrus Yesus Memulihkan Petrus Yesus dan Petrus

    21:15-19 21:15-19 21:15-19 21:15 21:15-19

    21:15b

    21:15c-16a

    21:16b

    21:16c-17a

    21:17b

    21:17c-19

    Yesus dan Murid Yang Murid Yang Dikasihi dan Yesus dan Murid Yang

    DikasihiNya Bukunya Lain

    21:20-23 21:20-25 21:20-23 21:20-21 21:20-23

    21:22

    21:23 Kesimpulan Kedua

    21:24 21:24-25 21:24 21:24

    Kesmpulan

    21:25 21:25 21:25

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.

    247

    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    a. Paragraf pertama b. Paragraf kedua
    c. Paragraf ketiga d. Dst.

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL UNTUK AYAT 1-25

    A. Telah ada banyak diskusi mengenai pasal 21 sebagai suatu tambahan karena Injil ini sepertinya berakhir di 20:31. Namun demikian, tak ada naskah kuno Yunani yang menghilangkan pasal 21.
    A. Ayat 25 sering dipikirkan sebagai suatu tambahan dikemudian hari karena dalam beberapa naskah kuno Yohanes 7:53 - 8:11 disisipkan setelah ayat 24. Juga, dalam naskah kuno Sinaitikus, penyalin mulanya menghilangkan ayat 25 dan harus kembali dan menghapus suatu Tanda penerbit yang berupa ornamen supaya bisa menyisipkannya.
    A. Walau bukan merupakan bagian integral dari Injil Yohanes, pasal 21 secara pasti berasal dari tangan
    Rasul ini. Pasal ini menjawab dua pertanyaan dari gereja mula-mula:
    1. apakah Petrus di terima kembali?
    2. bagaimana dengan legenda yang menyangkut umur panjang Yohanes?

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 21:1-3

    1Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia

    menampakkan diri sebagai berikut. 2Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 3Kata

    Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa- apa.

    21:1 “danau Tiberias” Tiberias adalah ibukota pemerintahan Romawi di Galilea. Batang air ini dikenal juga sebagai “Laut Galilea” (lih. 6:1) atau Danau Genesaret (lih. Mat 14:34; Mar 6:35; Luk 5:1) dan dalam PL sebagai “Danau Kineret” (lih. Bil 34:11; Ul 3:17; Yos 11:2; 12:3; 13:27; 19:35; I Raj 15:20).

     “Ia menampakkan diri sebagai berikut” kata kerja ini memiliki konotasi “menunjukkan secara sepenuhnya dan sejelasnya (lih. 1:31; 2:11; 7:4; 9:3; I Yoh 1:2; 2:28; 3:2; 4:9). Dalam Matius pertemuan di Galilea ini muncul di suatu bukit (lih.16:32; 28:7,10,16), latar belakang bagi “Amanat Agung.” Dalam Yohanes latar belakangnya adalah danau Tiberias. Dalam pertemuan ini Yesus menghadapi dua pertanyaan yang menarik bagi gereja mula- mula: (1) apakah Petrus diterima kembali dan (2) bagaimana dengan legenda bahwa Yohanes tak akan mati?

    21:2 “anak-anak Zebedeus” Ini menunjuk pada Yakobus dan Johanes (lih. Mat 4:21). Baik Yakobus maupun

    Yohanes tidak disebutkan dengan nama dalam Injil Yohanes.

    248

    21:3 “Kata Simon Petrus kepada mereka: ‘Aku pergi menangkap ikan.’” Ini adalah PRESENT TENSE. Ada beberapa teori mengenai perjalanan memancing ini: (1) merupakan perjalanan santai untuk membunuh waktu sampai waktu yang telah ditunjuk untuk bertemu dengan Yesus (lih. Mat 26:32; 28:7,10); (2) untuk maksud mencari uang; atau (3) dorongan kembali ke pekerjaan nelayan Petrus. Pasal ini sangat mirip dengan Lukas 5.

     “tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa” Perhatikan bahwa orang-orang ini yang bisa menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan tidak memiliki kuasa mujizat pada semua kesematan untuk semua tujuan. Kata kerja ini tidak digunakan dimanapun selain di sini dalam PB untuk menangkap ikan. Biasanya kata ini digunakan untuk menangkap seseorang.

    NASKAH NASB (UPDATED): 21:4-8

    4Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 5Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?"

    Jawab mereka: "Tidak ada." 6Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya

    lagi karena banyaknya ikan. 7Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. 8Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka

    tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.

    21:4 “tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus” ada beberapa teori terhadap ketidak- mampuan mengenali Yesus:

    1. hari masih terlalu gelap
    2. Ia masih terlalu jauh
    3. mereka terlalu lelah
    4. Yesus tampak sedikit berbeda (lih. Yoh 21:12; Mat 28:16-17; Luk 24:13ff)
    5. mereka secara Illahi dihalangi untuk mengenaliNya (lih. Luk 24:16)
    21:5 “Anak-anak” Ini digunakan untuk penggambaran. Ada dua kata untuk “anak kecil” yang umumnya digunakan dalanm PB. Yang ini (paidion) hanya sedikit digunakan dan berbeda dengan yang lebh umum dipakai (teknion) yang digunakan dalam Yohanes dan I Yohanes. Istilah ini muncul dalam Injil hanya di 4:49; 16:21 dan di sini. Istilah-istilah ini digunakan secara bersinonim dalam I Yoh, paidion dalam 2:13,18, namun teknion dalam
    2:1,12,28.
    “adakah kamu mempunyai lauk-pauk “ Istilah ini (prosphagion) sesungguhnya menyatakan segala jenis makanan yang dimakan dengan roti, namun dalam konteks ini “ikan” dibutuhkan. Pertanyaan ini mengharapkan jawaban “tidak”.
    21:6 Yesus bertindak dengan cara yang sama sebagaimana dibuatNya pada waktu pertama kalinya Ia memanggil mereka, Luk 5:1-11. Sebagai suatu kekhasan pasal ini (lihat catatan pada ay 15) dua kata Yunani yang berbeda digunakan untuk perahu, ploion dalam ay 3 dan 6 dan ploiaron (perahu kecil) dalam ay 8. Yohanes menunjukkan keberagaman gaya penulisannya dalam pasal ini beberapa kali.

    21:7

    NASB “ia mengenakan pakaian luarnya (karena ia telanjang untuk pekerjaan)” NKJV “mengenakan pakaian luarnya (karena ia telah membukanya)”

    NRSV “mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian”

    TEV “menyelimutkan pakaian luarnya ke badannya (karena ia telah menanggalkannya)” NJB “Petrus mengikatkan pakaian luarnya di badannya (karena ia tak memakai apapun)”

    Dalam abad pertama, orang-orang Palestina memakai suatu jubah luar dan pakaian dalam ketat yang panjang.
    Petrus telah menanggalkan jubah/mantel luarnya dan menggulung pakaian dalamnya ke pinggang.

    249

     “Maka murid yang dikasihi Yesus itu” Ini menunjuk pada penulis Injil ini, Rasul Yohanes (lih. 13:23;

    20:2,3,8; 21:20). Yohanes tidak pernah disebut namanya dalam Injil.
    “Itu Tuhan” Istilah kurios adalah istilah Yunani bagi “bapak,” “tuan,” “guru,” “pemilik,” atau “Tuhan”. Dalam beberapa konteks ini secara sederhana hanya merupakan suatu panggilan sopan, namun di konteks lain ini adalah peneguhan teologis mengenai keTuhanan Yesus. Dalam konteks ini para nelayan ini mengenali orang yang dipantai ini sebagai Tuhan yang dimuliakan dan dibangkitkan!
    Asal dari terjemahannya datang dari penggunaannya dalam PL, di mana YHWH diterjemahkan sebagai Tuhan. Ini muncul karena orang Yahudi takut untuk mengumumkan nama perjanjian dari keTuhanan, sehingga mereka menggantikan dengan satu lagi istilah Ibrani, Adonai, yang cocok dengan kurios.

    Tuhan adalah gelar yang lebih dari segala nama dalam Flp 2:9-11. Ini adalah bagian dari pengakuan baptisan gereja mula-mula, “Yesus adalah Tuhan”. (lih. Rom. 10:9-13).

    NASKAH NASB (UPDATED): 21:9-14

    9Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. 10Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu." 11Simon Petrus naik ke perahu

    lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. 12Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. 13Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. 14Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid- murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.

    21:9 “api arang dan di atasnya ikan dan roti” Maksud dari makan di pagi buta ini adalah untuk persekutuan dan pencerminan teologis. Implikasi teologisnya adalah: (1) bagian ini berurusan dengan penyangkalan Petrus dalam suatu latar belakang api unggun yang lain. (lih. 18:18). Istilah ini hanya ditemukan di sini dan di ayat tsb., dan (2) Injil Yohanes dan I Yohanes ditulis untuk memerangi kesesatan gnostisisme yang menolak kepenuhan kemanusiaan Yesus, Sang Mesias. Yesus makan bersama mereka.

    21:10 Ada dua isilah berbeda untuk ikan dalam paragraf ini: (1) dalam ay 9,10, & 13 istilahnya adalah opsarion, yang berarti ikan kecil dan (2) dalam ay 6,8 & 11 istilahnya adalah ichthus, yang berarti ikan besar. Istilah-istilah ini sepertinya dipakai secara saling bertukar dalam konteks ini.

    21:11 “seratus lima puluh tiga” Dalam konteks sepertinya tak ada arti penting simbolis dari angka ini; ini hanyalah rincian saksi mata belaka. Namun demikian, kecenderungan yang kurang tepat dari gereja mula-mula untuk mengartikan semua angka dan rincian memaksa ayat ini untuk berarti: (1) Cyril menyatakan bahwa 100 melambangkan Orang Bukan Yahudi dan 50 adalah Yahudi, dan 3 adalah Trinitas; (2) Agustinus menyatakan bahwa angka ini menunjuk pada Sepuluh Perintah dan Tujuh Karunia Roh, yang sama dengan tujuh belas. Jika anda menambahkan setiap angka 1,2,3,4 sampai 17 anda akan mendapatkan 153. Agustinus mengatakan ini adalah jumlah yang datang kepada Kristus melalui hukum dan anugerah; atau (3) Jerome berata ada 153 jenis ikan yang berbeda; karenanya, ini adalah perlambangan dari semua bangsa datang pada Kristus. Metode Penafsiran alegoris ini berbicara mengenai kepintaran si penafsir dan bukan maksud dari penulis asli yang diilhami!

     “dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak” Ini bisa jadi adalah suatu rincian saksi mata yang biasa atau suatu tanda mujizat.

    21:14 “Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya” Ini pasti menunjuk pada dua catatan dalam pasal 20 yang ditambahkan dengan yang ini.

    NASKAH NASB (UPDATED): 21:15-19

    15Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu,

    250

    bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." 16Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." 17Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku. 18Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki." 19Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

    21:15 “Simon, anak Yohanes” Perhatikan bahwa Yesus tidak memanggilnya “Simon Petrus,” orang ini sama sekali bukan suatu batu karang!

    “mengasihi. . .mengasihi. . .mengasihi” Ada suatu pengulangan tiga kali lipat yang nyata yang sepertinya berhubungan dengan penyangkalan tiga kali Petrus di halaman rumah Imam Besar (lih. 18:17,25,27). Ada variasi dari paralel dan kontras diseluruh bagian ini: (1) mengasihi (phileō) versus mengasihi (agapaō); (2) anak domba versus domba; dnd (3) tahu (ginoskō) versus tahu (oida). Telah banyak diskusi mengenai apa yang secara hurufiah ditunjuk oleh hal ini atau apakah ada kekontrasan yang disengaja di antara istilah-istilah ini. Yohanes sering menggunakan variasi, khususnya dalam pasal ini (dua istilah untuk “anak-anak,” “perahu,” dan “ikan”). Sepertinya ada suatu perbedaan dalam konteks ini antara kata-kata Yunani agapaō dan phileō, namun ini tidak dapat di tekankan karena dalam Bahasa Yunani Koine istilah-istilah ini bersinonim (lih. 3:35; 5:20; 11:3,5).

     “apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini” Sintaksisnya tidak jelas mengenai apa obyek pertanyaan ini. Beberapa menyatakan bahwa ini menunjuk pada (1) memancing sebagai pekerjaan; (2) kepada pernyataan Petrus sebelumnya mengenai mengasihi Yesus lebih dari murid-murid yang lain (lih. Mat 26:33; Mar

    14:29 dan Yoh 13:37); atau (3) yang pertama harus menjadi hamba bagi semua (lih. Luk 9:46-48; 22:24-27).

     “Gembalakanlah domba-domba-Ku” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Seluruh tiga pernyataan tersebbut memiliki bentuk ketatabahasaan yang sama (lih. ay 16 dan 17), namun sedikit berbeda susunan katanya (gembalakan dombaKu dan peliharakan dombaKu).

    21:17 “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu” Petrus sedang belajar untuk tidak berbicara sedemikian cepat. Ia menyatakan suatu teologia yang bagus (lih. 2:25; 6:61,64; 13:11; 16:30).

    “Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau” Ada suatu perubahan dalam kata Yunani untuk “tahu” antara ay 16 (oida) dan ay 17 (oida dan ginoskō). Alasan tepat dari hal ini tidak jelas dan mungkin hanya sekedar variasi saja.

    21:18 “engkau akan mengulurkan tanganmu” Ini mungkin adalah suatu ungkapan teknis yang digunakan (1)

    dalam gereja mula-mula dan (2) dalam tulisn-tulisan Yunani untuk “penyaliban.”
    21:19 “menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah” Tradisi menyatakan bahwa Petrus mati disalib dengan posisi kepala di bawah. Dalam Sejarah para Pengkhotbah, Vol. 3:1 Eusebius mengatakan, “Petrus dipercayai telah berkhotbah di Pontius, Galatia, Bitinia, Kapadokia dan Asia kepada Orang-orang Yahudi kelompok Diaspora. Setelah pergi ke Roma ia disalibkan dengan kepala di bawah atas permintaannya sendiri.” Lihat catatan pada 1:14.

     “Follow Me” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE sebagaimana juga ay 22. Hal ini berhubugan dengan pembaharuan dan peneguhan kembali panggilan kepemimpinan Petrus (lih. Mat 4:19-20).

    251

    NASKAH NASB (UPDATED): 21:20-23

    20Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata:

    "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?" 21Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata

    kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" 22Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah

    Aku." 23Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi

    Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."

    21:20 “murid yang dikasihi Yesus” Ini menunjuk pada catatan yang ditemukan dalam 13:25. Mengapa ia disebut dengan cara tersembunyi seperti ini tidak jelas (lih. 13:23; 19:26; 20:2; 21:7,20). Kemungkinan teorinya adalah: (1) tulisan-tulisan tradisional Yahudi abad pertama tidak menyebutkan penulis dengan nama; (2) Yohanes masih sangat muda ketika ia menjadi pengikut Yesus; atau (3) Yohanes adalah satu-satunya Rasul yang tinggal bersama Yesus selama pengadilan dan penyaliban.

    21:22 “Jawab Yesus: ‘Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu’” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL. Kita harus ingat bahwa kita berurusan dengan karunia dan pelayanan kita sendiri dan tidak perlu peduli dengan rencana Allah bagi orang lain! Suatu kemungkina alasan untuk menambahkan pasal 21 adalah untuk menjawab kesalah pahaman atas masalah ini. Nampaknya ada suatu kabar burung bahwa Yohanes akan hidup sampai Kedatangan Kedua. (Yohanes berbicara mengenai Parousia (kedatangan kedua), lih. 14:23; I Yoh 3:2.)

     “Ikutlah Aku” Ini hampir menyimpulkan undangan pribadi dari Injil Yohanes (lih. 1:43; 10:27; 12:26;


    21:19,22). Ini menekankan aspek pribadi injil, sementara “percaya bahwa” meneknkan aspek isi dari Injil.

    NASKAH NASB (UPDATED): 21:24

    24Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.

    21:24 “menuliskannya” Apakah kata ini menunjuk pada (1) ay 20-23: (2) pasal 21; atau (3) keseluruhan Injil? Jawabannya tidak jelas.

     “kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar” Kelompok mana yang dirujuk oleh kata ganti “kita” tidakl jelas. Nyatalah bahwa orang-orang lain sedang dibawa pada peneguhan kebenaran Injil Yohanes. Ini barangkali menunjuk pada para tua-tua Efesus. Ini adalah wilayah di mana Yohanes hidup, melayani, dan mati. Tradisi mula- mula menyatakan bahwa para tua-tua Efesuslah yang mendesak Yohanes yang telah lanjut usianya untuk menuliskan Injil nya karena kematian dari para Rasul yang lain dan berkembangnya ajaran sesat tentang Yesus. Lihat Topik Khusus” Saksi-saksi Yesus pada 1:8.

    NASKAH NASB (UPDATED): 21:25

    25Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

    21:25 Ayat 25 telah menjadi pertentangan untuk dua alasan: (1) dalam beberapa naskah kuno Yohanes 7:53 - 8:11 disisipkan di antara ayat 24 dan 25; (2) dalam naskah kuno Sinaitikus (א) si penyalin menghapus suatu ornamen tanda penerbit dan menyisipkan ay 25 dikemudian hari. Ini dibuktikan oleh sinar ultra-violet di British Museum. Ayat ini secara khusus menginformasikan pada kita bahwa para penulis Injil memilih apa yang akan mereka catat. Pertanyaan hermeneutikalnya selalu menanyakan, “Mengapa mereka mencatat hal ini dalam cara yang mereka lakukan dan tidak bersegera menggabungkan ke empat Injil?”

    252

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Bagaimana Yohanes 21 mirip dengan Lukas 5?
    2. Mengapa para murid tidak segera mengenali Yesus?
    3. Siapakah murid yang dikasihi Yesus?
    4. Mengapa Yesus menanyai Petrus tiga kali mengenai kasihnya kepadaNya?
    5. Apakah Yesus menyatakan bahwa Yohanes akan hidup sampai Ia datang kembali?
    6. Siapa yang dirujuk dalam ayat 24?
    7. Apakah ayat 25 asli?

    253

    I YOHANES

    PENGANTAR I YOHANES

    KEUNIKAN BUKU INI

    A. Buku I Yohanes bukanlah suatu surat pribadi ataupun surat yang ditulis kepada satu gereja ataupun juga suatu
    “Memo kantor yang bersemangat dari Kantor Pusat.” (surat perusahaan).
    1. Surat ini tidak memiliki pengantar tradisional (dari siapa, kepada siapa).
    2. Surat ini tidak memiliki salam pribadi ataupun berita penutup.
    B. Tak menyebutkan nama-nama pribadi. Ini sangatlah tidak biasa kecuali di buku-buku yang ditulis kepada banyak gereja, seperti Efesus dan Yakobus. Satu-satunya buku PB yang tidak menyertakan penulisnya ialah Ibrani. Namun demikian, nyatalah bahwa ini ditulis kepada orang-orang percaya yang menghadapi masalah internal gereja yaitu guru-guru palsu.
    C. Surat ini adalah suatu pendalaman teologis yang kuat.
    1. Sentralitas Yesus
    a. Sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia
    b. Keselamatan datang dari imandalam Yesus Kristus, bukan suatu pengalaman mistis atau pengetahuan rahasia (guru palsu)
    2. Tuntutan untuk gaya hidup Kristen (tiga ujian KeKristenan yang asli)
    a. Kasih persaudaraan b. ketaatan
    c. penolakan dari sistem dunia yang jatuh
    3. Jaminan dari keselamatan kekal melalui iman dalam Yesus dari Nazaret (“mengenal” digunakan 27 kali)
    4. Bagaimana mengenali guru-guru palsu
    D. Tulisan-tulisan Yohanes (khususnya I Yohanes) menggunakan Bahasa Yunani Koine yang paling tidak rumit dari semua penulis PB, namun buku ini, tidak seperti buku lainnya, menggali kedalaman dari kebenaran-kebenaran yang mendasar dan kekal tentang Allah dalam Yesus (yaitu Allah adalah Terang,
    1:5; Allah adalah Kasih, 4:8,16; Allah adalah Roh, Yoh 4:24).
    E. Ada kemungkinan bahwa I Yohanes dimaksudkan untuk menjadi surat pembuka dari Injil Yohanes. Ajaran Sesat gnostik di abad pertama membentuk latar belakang bagi kedua buku ini. Injil memiliki dorongan penginjilan, sementara I Yohanes ditulis untuk orang-orang percaya.
    Komentator terkenal Westcott menyatakan bahwa Injil meneguhkan keTuhanan Yesus, sementara I Yohanes meneguhkan kemanusiaanNya. Kedua buku ini berjalan bersama-sama!
    F. Yohanes menulis dalam istilah hitam dan putih (dualistik). Ini adalah ciri khas dari Gulungan Kitab Laut Mati dan guru-guru palsu gnostik. Dualisme tulisan terstruktur dari I Yohanes mencakup verbal (terang versus kegelapan) dan gaya (suatu pernyataan negatif yang diikuti oleh yang positif). Ini berbeda dengan Injil Yohanes, yang menggunakan suatu dualisme vertikal (dari atas versus dari bawah).
    G. Sangatlah sukar untuk menggaris besarkan I Yohanes karena penggunaan tema-tema berulang oleh Yohanes.
    Buku ini adalah seperti sebuah permadani kebenaran yang dianyam dalam pola yang berulang (lih. Bill
    Hendricks, Permadani Kebenaran, Surat-surat Yohanes).

    254

    PENULIS

    A. Si penulis dari I Yohanes adalah bagian dari perdebatan atas penulis dari Kumpulan Karangan Yohanes—Injil, I Yohanes, II Yohanes, III Yohanes dan Wahyu.
    1. Ada dua posisi dasar a. Tradisional
    (1) Tradisi bersifat seragam di antara para bapa-bapa Gereja mula-mula bahwa Yohanes, Rasul yang terkasih, adalah penulis dari I Yohanes
    b. Ringkasan dari bukti gereja mula-mula
    (1) Klemens dari Roma (90 M) membuat singgungan pada I Yohanes
    (2) Polikarpus dari Smirna, Filipi 7 (110-140 M) mengutip I Yohanes
    (3) Buku Justin Martyr, Dialog 123:9 (150-160 M) mengutip I Yohanes
    (4) Singgungan pada I Yohanes dibuat dalam tulisan-tulisan dari
    (a) Ignatius dari Antiokhia (tanggal dari penulisannya tidak jelas namun di awal 100an M) (b) Papias dari Hierapolis (lahir antara 50-60 M dan mati syahid tentang 155 M)
    (5) Irenius dari Lyons (130-202 M) mencirikan I Yohanes kepada Rasul Yohanes. Tertulian, seorang apologis mula-mula yang menulis 50 buku melawan ajaran-ajaran sesat, sering mengutip I Yohanes
    (6) Tulisan-tulisan awal yang lain yang mencirikan penulisan Rasul Yohanes adalah Klemens, Origen dan Dionisius yang semua dari Aleksandria, Fragmen Muratoria (180-200 M) dan
    Eusebius (abad ketiga).
    (7) Jerome (akhir abad ke empat) meneguhkan kepenulisan Yohanes namun mengakui bahwa ia ditolak oleh beberapa orang saat itu.
    (8) Theodore dari Mopsuestia, Uskup Antiokhia dari 392-428 M, menolak kepenulisan Yohanes. c. Jika Yohanes, apa yang kita ketahui dari Rasul Yohanes?
    (1) Ia adalah anak Zebedeus dan Salome
    (2) Ia bekas nelayan di Laut Galilea bersama saudaranya, Yakobus (kemungkinan memiliki beberapa kapal)
    (3) Beberapa percaya ibunya adalah saudara dari Maria, ibu Yesus (lih. Yoh 19:25; Mar 15:20) (4) Nampaknya ia kaya karena ia memiliki:
    (a) hamba-hamba bayaran (lih. Mar 1:20) (b) beberapa kapal
    (c) sebuah rumah di Yerusalem (lih. Mat 20:20)
    (5) Yohanes mempunyai akses ke rumah Imam Besar di Yerusalem, yang menunjukkan ia adalah seorang yang agak terrkenal (lih. Yoh 18:15-16)
    (6) Kepada Yohaneslah kepercayaan untuk memelihara Maria, ibu Yesus, diberikan.
    d. Tradisi Gereja mula-mula secara seragam menyaksikan bahwa Yohanes hidup lebih panjang dari semua Rasul lain, dan setelah kematian Maria di Yerusalem, ia pindah ke Asia Kecil dan menetap
    di Efesus, kota terbesar di daerah itu. Dari kota ini ia diasingkan ke Pulau Patmos (diseberang pantai) dan kemudian dibebaskan dan kembali ke Efesus. (Eusebius mengutip Polikarpus, Papias
    dan Irenaeus).
    2. Ahli-ahli Modern
    a. Kebanyakan mayoritas ahli moderen mengakui kemiripan di antara semua tulisan-tulisan
    Yohanes, khususnya dalam penyusunan kata, kosa kata, dan bentuk-bentuk ketatabahasaan. Suatu contoh bagus dari hal ini adalah kontras yang tajam yang menjadi kekhasan tulisan-tulisan ini:
    hidup versus mati, kebenaran versus kepalsuan. Dikhotomi tajam yang sama ini dapat dilihat
    dalam tulisan-tulisan lain zaman itu; Gulungan-gulungan Kitab Laut Mati dan tulisan-tulisan gnostik yang baru mulai.
    b. Telah ada beberapa teori mengenai saling berhubungannya antara lima buku yang secara
    tradisional dianggap berasal dari Yohanes. Beberapa kelompok menyatakan kepenulisan oleh satu orang, dua orang, tiga orang, dan seterusnya. Sepertinya posisi yang terbaik adalah bahwa semua

    255

    tulisan Yohanes merupakan hasil pemikiran satu orang, bahkan jika kemungkinan ditulis oleh beberapa murid-muridnya.
    c. Kepercayaan pribadi saya adalah bahwa Yohanes, rasul yang sudah lanjut usia ini, menulis semua lima buku tersebut di akhir pelayanannya di Efesus.
    3. Masalah kepenulisan adalah suatu masalah hermeneutika, buman pengilhaman. Pada akhirnya penulis
    Kitab Suci adalah Allah!

    TANGGAL – Nyatalah bahwa hal ini terkait dengan kepenulisan

    A. Jika Rasul Yohanes menulis surat-surat ini, dan khususnya I Yohanes, kita berbicara suatu kurun waktu sekitar penutupan abad pertama. Ini akan memberikan waktu bagi perkembangan dari sistem teologia/falsafah palsu gnostik dan akan cocok dengan terminologi dari I Yohanes (“anak-anak”), yang sepertinya mengisyaratkan seorang yang sudah lanjut usia berbicara dengan kelompok orang percaya yang lebih muda. Jerome mengatakan Yohanes hidup 68 tahun setelah penyaliban Yesus. Ini sepertinya cocok dengan tradisi ini.
    B. A.T. Robertson berpikir I Yohanes ditulis antara 85-95 M, sementara Injilnya ditulis sekitar tahun 95 M.
    C. Serial Komentari Internasional Baru pada I Yohanes oleh I. Howard Marshall menyatakan bahwa tanggal antara 60-100 M adalah prakiraan terdekat oleh para ahli moderen mengenai penulisan buku-buku Yohanes.

    PENERIMA

    A. Tradisi menyatakan bahwa buku ini ditulis kepada Propinsi Romawi Asia Kecil (Turki bagian Barat), dengan Efesus sebagai daerah kota metropolitan utamanya.
    B. Surat ini sepertinya telah dikirimkan kepada suatu kelompok gereja tertentu di Asia Kecil yang sedang mengalami permasalahan guru-guru palsu (seperti Kolose dan Efesus), khususnya (1) gnostik doketis yang menolak kemanusiaan Kristus, namun meneguhkan keTuhananNya dan (2) grostik antinomian yang memisahkan teologia dari etika/moralitas.
    C. Agustinus (abad keempat M) berkata surat ini ditulis kepada orang Parthian (Babilonia). Ia diikuti oleh Cassiodrus (awal abad keenam M). Ini kemungkinan berasal dari kebingungan dari arti frasa “wanita terpilih”, dan frasa “ia yang ada di Babilonia,” yang digunakan dalam I Pet 5:13 dan II Yoh 1.
    D. Fragmen Muratoria, suatu daftar kanonika awal dari buku-buku PB yang ditulis antara 180-200 M di Roma, menyatakan bahwa surat ini ditulis “atas desakan dari rekan-rekan murid dan uskup” (di Asia Kecil).

    PENGAJARAN SESAT

    A. Surat ini sendiri secara nyata merupakan suatu reaksi atas suatu jenis pengajaran palsu (lih. “Jika kita berkata. . .” 1:6ff dan “ia yang berkata . ” 2:9; 4:20 [diatribe]).
    B. Kita mempelajari beberapa prinsip dasar kesesatan tersebut melalui bukti internal dari I Yohanes.
    1. suatu penolakan akan inkarnasi Yesus Kristus
    2. suatu penolakan terhadap sentralitas Yesus Kristus dalam keselamatan
    3. suatu kelangkaan akan suatu gaya hidup Kristen yang pantas
    4. suatu penekanan pada pengetahuan (seringkali rahasia)
    5. suatu kecenderungan kepada ekslusifisme

    256

    C. Latar Belakang abad pertama
    Dunia Romawi abad pertama adalah zaman eklektikisme antara agama-agama Timur dan Barat. Dewa- dewa pantheon Yunani dan Romawi ada dalam reputasi yang buruk. Agama misteri sedang sangat
    populer karena penekanan mereka pada hubungan pribadi dengan keTuhanan dan pengetahuan rahasia.
    Filsafat Yunani Sekuler populer dan menyatu dengan pandangan-pandangan dunia lainnya. Ke dalam dunia agama eklektik ini datanglah ke-eksklusif-an iman Kristen (Yesus adalah satu-satunya jalan kepada
    Allah, lih Yoh 14:6). Apapun latar belakang yang tepat daari ajaran-ajaran sesat tersebut, ini adalah upaya
    untuk membuat apa yang tampak merupakan kesempitan dari keKristenan menjadi bisa dipercaya dan diterima secara intelektual oleh pemirsa Romawi-Yunani yang lebih luas.
    D. Kemungkinan pilihan mengenai kelompok gnostik mana yang dibicarakan Yohanes
    1. gnostisisme yang baru mulai
    Pengajaran dasar dari gnostisisme yang baru mulai di abad pertama sepertinya telah menekankan pada dualisme ontologis (kekal) antara roh dan materi. Roh (Allah Maha Tinggi) dianggap sebagai yang baik, sementara materi adalah bersifat jahat. Dikhotomi ini menyerupai ideal versus jasmani, surgawi versus duniawi, tak nampak versus nampak dari Platonisme. Ada pula penekanan berlebihan pada arti pentingnya pengetahuan (kata kunci atau kode rahasia yang mengijinkan suatu jiwa untuk bisa melewati wilayah kemalaikatan [aeons] menuju kepada Allah yang Maha Tinggi) yang merupakan keharusan untuk keselamatan.
    2. Ada dua bentuk dari gnostisime baru yang nampaknya bisa ada dalam latar belakang dari I Yohanes
    (1) Gnostisisme Doketis, yang menolak kemanusiaan dari Yesus karena materi adalah jahat
    (2) Gnostisisme Cerinthian, yang menganggap Kristus satu dari banyak aeons atau tingkatan kemalaikatan antara allah maha tinggi yang baik dan materi yang jahat. Roh Kristus ini
    mendiami manusia Yesus pada saat baptisanNya dan meninggalkanNya sebelum penyaliban.
    (3) dari kedua kelompok ini beberapa melakukan asketisme (jika tubuh menginginkannya, maka hal itu adalah jahat), antinomianisme yang lain (jika tubuh menghendaki, berikanlah). Tak ada bukti tertulis mengenai adanya sistem gnostisisme yang telah jadi dalam abad pertama. Nanti pada pertengahan abad kedua baru ada bukti bukti yang terdokumentasi. Untuk informasi lebih lanjut mengenai “gnostisisme” lihat
    (a) Agama Gnostik oleh Hans Jonas, terbitan Beacon Press
    (b) Injil-injil Gnostik oleh Elaine Pagels, terbitan Random House
    (c) Naskah Gnostik Nag Hammadi dan Alkitab oleh Andrew Helmbold
    3. Ignatius menyarankan satu lagi sumber dari ajaran sesat ini dalam tulisannya kepada Penduduk

    Smirna iv-v. Mereka menolak inkarnasi Yesus dan hidup dengan gaya hidup antinomian.

    4. Namun satu lagi yang merupakan kemungkinan kecil sumber kesesatan Meander dari Antiokhia, yang dikenal dari tulisan Iraneus, Melawan Ajaran Sesat XXIII. Ia adalah seorang pengikut Simon orang Samaria dan seorang penasehat dari pengetahuan rahasia.
    E. Ajaran Sesat Masa Kini
    1. Roh dari kesesatan ini ada pada kita sekarang bila orang mencoba untuk menggabungkan kebenaran
    Kristen dengan sistem-sistem pemikiran yang lain.
    2. Roh dari kesesatan ini ada pada kita sekarang bila orang menekankan doktrin yang “benar” tanpa adanya hubungan pribadi dan iman gaya hidup.
    3. Roh kesesaatan ini ada pada kita sekarang bila orang mengubah keKristenan menjadi suatu elite
    intelektual yang ekslkusif.
    4. Roh kesesatan ini ada pada kita sekarang bila orang berbelok kepada asketisisme atau antinomianisme.

    257

    MAKSUD

    A. Surat ini mempunyai fokus praktis untuk orang-orang percaya
    1. memberi mereka sukacita (lih. 1:4)
    2. mendukung mereka untuk hidup secara saleh (lih. 1:7; 2:1)
    3. memerintahkan mereka (dan mengingatkan mereka) untuk saling mengasihi satu sama lain (lih. 4:7-
    21) dan bukan dunia (lih. 2:15-17).
    4. memberi mereka jaminan keselamatan mereka dalam Kristus (lih. 5:13)
    B. Surat ini memiliki suatu fokus doktrinal bagi orang-orang percaya
    1. menyangkal kesalahan pemisahan keTuhanan dan kemanusiaan Yesus
    2. menyangkal kesalahan pemisahan kerohanian menjadi suatu intelektualisme tanpa hidup yang saleh
    3. menyangkal kesalahan bahwa seseorang dapat diselamatkan dalam penyingkiran dari orang lain

    SIKLUS PEMBACAAN PERTAMA (lihat hal. vii)

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca keseluruhan kitab ini sekaligus. Sebutkan tema pokok dari keseluruhan buku dengan kalimat anda sendiri.
    1. Tema keseluruhan buku.
    2. Tipe literatur (genre)

    SIKLUS PEMBACAAN KEDUA (lihat hal. vii)

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca keseluruhan kitab ini sekaligus keduakalinya. Garis besarkan pokok-pokok utama dan nyatakan pokok tersebut dalam satu kalimat.
    1. Pokok dari bagian tulisan yang pertama
    2. Pokok dari bagian tulisan yang kedua
    3. Pokok dari bagian tulisan yang ketiga
    4. Pokok dari bagian tulisan yang keempat
    5. dst.

    258

    I YOHANES 1

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN*

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Firman Kehidupan Apa yang Telah Didengar, Pembukaan Firman Kehidupan Firman yang Berinkarnasi

    Dilihat dan Dijamah dan Berbagi dengan Bapa dan Anak

    1:1-4 1:1-4 1:1-4 1:1-4 1:1-4

    Allah adalah Terang Dasar Persekutuan dengan Sikap yang Benar Allah adalah Terang Berjalan Dalam Terang

    Dia Terhadap Dosa

    (1:5-2:28)

    1:5-10 1:5-2:2 1:5-10 1:5-7 1:5-7

    Syarat Pertama: Berhenti dengan Dosa

    1:8-10 1:8-2:2

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    a. Paragraf pertama b. Paragraf kedua
    c. Paragraf ketiga d. Dst.

    * Walaupun bukan merupakan suatu ilham, pembagian paragraf adalah kunci dalam memahami dan mengikuti maksud dari si penulis asli. Tiap terjemahan modern membagi dan meringkas pasal satu. Setiap paragraf memiliki satu topik, kebenaran dan pemikiran pokok. Setiap versi mengemas topik tersebut dengan cara yang berbeda-beda. Waktu anda membaca naskah ini, tanyakan pada diri anda terjemahan mana yang cocok dengan pengertian anda mengenai pembagian pokok dan ayat-ayatnya.

    Dalam setiap pasal anda harus membaca Alkitab dahulu, baru mencoba mengidentifikasikan pokok-pokoknya (paragraf). Kemudian bandingkan

    pengertian anda dengan versi-versi modern tersebut. Hanya ketika seseorang memahami maksud dari penulis asli dengan cara mengikuti pola pikir dan penyajiannya, ia baru bisa benar-benar memahami Alkitab. Hanya si penulis aslilah yang diilhami Allah—pembaca tidak mempunyai hak untuk merubah atau memodifikasi berita tersebut. Pembaca Alkitab memiliki tanggung-jawab untuk menerapkan kebenaran yang diilhamkan tersebut ke dalam kehidupan dan zaman mereka.

    Catat bahwa semua istilah teknis dan singkatan diterangkan sepenuhnya di Appendiks Satu, Dua dan Tiga

    259

    THEOLOGICAL BACKGROUND

    A. Perikop ini berhubungan dengn Prolog dari Injil Yohanes (1:1-18, sebelum penciptaan jasmani), yang berhubungan dengan Kej 1:1 (penciptaan jasmani). Namun demikian, di sini, ini menunjuk pada awal dari pelayanan Yesus.
    B. Penekanannya adalah pada:
    1. kemanusiaan penuh dari Yesus Kristus
    a. PARTICIPLE yang berhubungan dengan indra-indra manusia: penglihatan, pendengar, peraba
    (lih. ay 1,3). Yesus adalah benar-benar manusia dan jasmani. b. gelar lengkap dari Yesus
    (1) Firman Hidup (lih. ay 1)
    (2) AnakNya Yesus Kristus (lih. ay 3)
    2. Ketuhanan dari Yesus dari Nazaret a. pra-eksistensi (ay 1,2)
    b. inkarnasi (ay 2)
    Kebenaran-kebenaran ini diarahkan untuk melawan pandangan dunia dari para guru palsu.

    SINTAKSIS

    A. Ayat 1-4
    1. Ayat 1-3a membentuk satu kalimat dalam bahasa Yunani.
    2. Kata kerja utamanya “memberitakan” ada di ay 3. Penekanannya ialah pada isi khotbah Kerasulan.
    3. Ada empat RELATIVE CLAUSE dalam ay 1 yang ditempatkan di bagian depan anak kalimat untuk penekanan.
    a. “Apa yang telah ada sejak semula”
    b. “yang telah kami dengar”
    c. “yang telah kami lihat dengan mata kami”
    d. “yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami”
    4. Ayat 2 sepertinya adalah sebuah dalam kurung mengenai inkarnasi Kristus. Fakta bahwa hal ini sedemikian janggalnya secara ketatabahasaan jutru menarik perhatian kepadanya!
    5. Ayat 3 dan 4 mendefinisikan maksud-maksud prolamasi Kerasulan Yohanes: persekutuan dan
    sukacita. Catatan saksi mata kerasulan adalah satu kriteria dari gereja mula-mula bagi kanonisasi.
    6. Perhatikan aliran bentuk kata kerja dalam ayat 1 a. IMPERFECT (ada sebelumnya)
    b. PERFECT, PERFECT (kebenaran abadi)
    c. AORIST, AORIST (contoh specifik)
    B. Ayat 1:5-2:2
    1. Kata ganti dalam 1:5-2:2 sangat tidak jelas, namun saya kira hampir semuanya kecuali ay 5 menunjuk pada Bapa (mirip dengan Ef 1:3-14)
    2. Semua kata “jika” memulai KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berbicara tentang kemungkinan tindakan.
    3. Adaxsuatu variasi teologis yang menentukan antara
    a. Bentuk kata kerja PRESENT versus AORIST yang merujuk pada “dosa”
    b. Bentuk TUNGGAL dan JAMAK, “dosa” dan “dosa-dosa.”

    260

    AJARAN-AJARAN SESAT

    A. Klaim-klaim yang salah dari Ajaran Sesathe dapat dilihat dalam ay 1:6,8,10; 2:4,6,9.
    B. Ayat 5-10 berhubungan dengan upaya teologis untuk memisahkan mengenal Allah (teologia) dari mengikut Allah (etika). Hal ini mewakili suatu penekanan berlebihan gnostik yang tak semestinya pada pengetahuan. Mereka yang mengenal Allah akan menyatakan sifat-sifatNya dalam gaya hidup mereka.
    C. Ayat 1:8-2:2 harus diseimbangkan dengan 3:6-9. Kedua hal ini adalah dua sisi dari satu koin. Kedua hal ini kemungkinan menyangkal dua kesalahan yang berbeda:
    1. kedsalahan teologis (tak ada dosa)
    2. kesalahan moral (dosa tak jadi soal)
    D. I Yoh 2:1-2 adalah suatu keseimbangan yang diupayakan antara menganggap remeh dosa (antinomianisme) dan permasalahan yang berulang dari penghakiman, legalisme kultural, atau penyangkalan diri Kristen.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 1:1-4

    1Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami,

    yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup—itulah yang kami tuliskan kepada kamu. 2Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. 3Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. 4Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.

    1:1 “Apa” Buku ini dimulai dengan suatu kata ganti NETRAL. Ini berbicara mengenai aspek gada dari berita Allah yang meliputi: (1) berita tentang Yesus; dan (2) pribadi Yesus Sendiri (lih. 1:8,10; 2:20,24; 3:11,14). Inji adalah suatu berita, suatu pribadi, dan suatu gaya hidup.

     “yang telah ada” Ini adalah sebuah IMPERFECT INDICATIVE. Hal ni menyatakan pra-eksistensi Yesus (lih. ini adalah tema berulang dalam tulkisan-tulisan Yohanes lih. ay 2; Yoh 1:1,15; 3:13; 8:57-58; 17:5). Ini adalah satu cara untuk menegaskan keTuhananNya. Yesus menyatakan Bapa karena Ia telah ada bersama Bapa sejak semula.

    “sejak semula” Ini adalah suatu singgungan nyata terhadap Kej 1 dan Yoh 1, hanya di sini, menunjuk pada awal dari pertemuan pribadi Rasul ini dengan Yesus (lih Topik Khusus: Archē pada Yoh 1:1). Kedatangan Yesus bukanlah suatu “rencana cadangan.” Injil selalu merupakan rencana penebusan Allah (lih. Kej 3:15; Kis 2:23;
    3:18; 4:28; 13:29). Frasa ini dalam konteks menunjuk pada awal dari pertemuan pribadi ke dua belas Rasul dengan Yesus. .
    Yohanes sering menggunakan konsep “awal” (archē). Kebanyakan dari kemunculannya pada dasarnya
    terbagi dalam dua kategori:
    1. dari penciptaan
    a. Yoh 1:1,2 (Yesus pada mulanya)
    b. I Yoh 1:1 (Yesus dari semula)
    c. Yoh 8:44; I Kn. 3:8 (Setan pembunuh dan pendusta sejak semula)
    d. Wah 3:14; 21:6,12 (Yesus Yang awal dan Yang akhir)

    261

    2. dari saat inkarnasi dan pelayanan Yesus:
    a. Yoh 8:25; 16:4; I Yoh 2:7 [dua kali]; 3:11; II Yoh 5,6 (pengajaran-pengajaran Yesus)
    b. Yoh 15:27 (bersama Yesus)
    c. I Yohn 2:13,24 [dua kali] (dari kepercayaan mereka pada Yesus)
    d. Yoh 6:64 (dari penolakan mereka akan Yesus)

    3. konteks lebih menyukai #2

    TOPIK KHUSUS: YOHANES 1 DIBANDINGKAN DENGAN I YOHANES 1

    Injil

    Surat

    1.

    Pada mulanya (1:1,2)

    Sejak semula (1:1)

    2.

    Firman (logos) (1:1)

    Firman (logos) (1:1)

    3.

    Hidup (zōē) (1:4)

    Hidup (zōē) (1:1,2)

    4.

    Terang dalam Yesus (1:4)

    Terang dalam Allah (1:5)

    5.

    Terang dinyatakan (1:4)

    Terang dinyatakan (1:4)

    6.

    Kegelapan (1:5)

    Kegelapan (1:5)

    7.

    Saksi kepada terang (1:6-8)

    Saksi kepada terang (1:3,5)

    8.

    Manusia dibawa kepada Allah (1:7,12-13)

    Manusia dibawa kepada Allah (1:3)

    9.

    Melihat kemuliaanNya (1:14)

    Melihat kemuliaanNya (1:1-3)

     “kami” Ini mengisyaratkan kesaksian bersama namun pribadi dari para Rasul. Kesaksian bersama ini adalah suatu cirikhas dari I Yohanes. Ini digunakan lebih dari 50 kali.

    Beberapa melihat kat ganti kebersamaan ini sebagai menrujuk pada apa yang berasal dari “tradisi Yohanes.”
    Ini akan mengisyaratkan pengawal-pengawal atau guru-guru dari teologia Yohanes yang unik.

     “telah (kami) dengar. . .telah (kami) lihat” Kedua hal ini adalah PERFECT ACTIVE INDICATIVE yang menekankan hasil yang tetap. Yohanes sedang menyatakan kemanusiaan Yesus dengan penggunaannya secara berupang dari PARTICIPLE-PARTICIPLE yang berhubungan dengan panca indra dalam ay 1,3. Ia dengan ini mengklaim menjadi saksi mata dari kehidupan dan pengajaran Yesus dari Nazaret.

     “telah (kami) saksikan . . . telah (kami) raba” Kedua hal ini adalah AORIST INDICATIVE yang menekankan peristiwa-peristiwa tertentu. “Menyaksikan” berarti “mengamati dengan cermat” (lih. Yoh 1:14); “meraba” berarti “memeriksa seacra cermat oleh perasaan” (lih. Yoh 20:20,27; Luk 24:39).

    Kata Yunani bagi “meraba” atau “memegang” (psēlaphaō) ditemukan hanya dalam dua ayat di PB; di sini dan Luk 24:39. Dalam Lukas kata ini digunakan untuk suatu pertemuan pasca-kebangkitan dengan Yesus.
    Kemungkinan I Yohanes menggunakiannya dalam pengertian yang sama.
    “Firman Hidup” Penggunaan kata logos dilakukan untuk menangkap perhatian dari para guru-guru palsu Yunani, sebagaimana dalam kata pembuka dari Injil Yohanes (lih 1:1). Kata ini digunakan secara luas dalam filsafat Yunani. Ini juga memiliki latar belakang tertentu dalam kehidupan Ibrani (lih. Pengantar Yohanes 1, C). Frasa ini di sini menunjuk pada baik isi Injil maupun pribadi Injil.

    1:2 Ayat ini adalah dalam tanda kurung mendefinisikan “hidup”.

    “hidup” (ay 2 dua kali) “Zōē” digunakan secara konsisten dalam tulisan-tulisan Yohane bagi hidup rohani, hidup kebangkitan, kehidupan jaman baru, atau kehidupan Allah (lih. Yoh 1:4; 3:15,36 [dua kali]; 4:14,36; 5:24 [dua kali],26 [dua kali],29,39,40; 6:27,33,35,40,47,48,51,53,54,63,68; 8:12; 10:10,28; 11:25; 12:25,50; 14:6;
    17:2,3; 20:31; I Yoh 1:1,2; 2:25; 3:14-15; 5:11,12,13,16,20). Yesus menyebut diriNya “kehidupan”. (lih. Yoh
    14:6).
    “dinyatakan” [dua kali] Ini adalah AORIST PASSIVE INDICATIVE. Bentuk PASSIVE VOICE nya sering digunakan untuk Allah Bapa sebagai pelaku. Istilah (phaneroō) ini mengisyaratkan “membawa kepada terang

    262

    yang telah ada.” Ini adalah istilah favorit dengan Yohanes (lih. Yoh 1:31; 3:21; 9:3; 12:6; I Yoh 1:2[dua kali];
    2:19; 3:5,8,10; 4:9). AORIST TENSE nya menekankan inkarnasi (lih. Yoh 1:14), yang ditolak oleh guru-guru palsu.

     “bersaksi” Ini menunjukkan pengalaman pribadi Yohanes. Istilah ini sering digunakan untuk kesaksian dalam kasus pengadilan. Lihat Topik Khusus: Saksi-saksi Yesus pada Yoh 1:8.

     “memberitakan” Ini menunjuk pada kesaksian kepenulisan Yohanes yang dinyatakan dan dicatat dalam khotbah dan tulisannya. Ini adalah kata kerja utama dari ay 1-3. Ini diulangi dua kali (ay 2 dan ay 3).

     ”bersama-sama dengan Bapa” Seperti ay 1, ini adalah suatu pernyataan mengenai pra-eksistensi Yesus. Penyusunan Frasanya seperti Yoh 1:1. KeTuhanan telah berinkarnasi sebagai seorang manusia (lih. Yoh 1:14). Mengenal Yesus adalah mengenal Allah (lih. Yoh 14:8-11).

    1:3 “Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga” Ini adalah RELATIVE CLAUSE KELIMA, yang melanjutkan pemikiran dari ay 1 setelah tanda kurung dari ay 2. Ini mengulangi kata-kata kerja dari persepsi yang ditemukan dalam ay 1.

     “kami beritakan kepada kamu juga” Ini adalah KATA KERJA utama dari ay 1-4. Ini adalah suatu

    PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Mengenal Allah menuntut suatu persekutuan dengan anak-anakNya!

     “supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami” Ini adalah suatu PURPOSE CLAUSE (hina) dengan suatu PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE. Mengenal Allah menuntut sautu persekutuan dengan anak- anakNya! Ini menyatakan hubungan horizontal (manusia kepada manusia) yang disebabkan oleh hubugan vertikal (manusia kepada Pencipta). Ini juga menekankan perlunya dan sukacita dari masyarakat Kristen. Bentuk kata kerjanya menekankan mulainya dan kelanjutan dari pengalaman masyarakat ini (lih. 1:3 [dua kali],6,7). KeKristenan adalah kebersamaan!

    TOPIK KHUSUS: KOINŌNIA

    Istilah “persekutuan” (koinōnia) berarti
    1. hubunan dekat dengan seseorang
    a. dengan Anak (lih. I Yoh 1:6; I Kor 1:9)
    b. dengan Roh (lih. II Kor 13:13; Flp 2:1)
    c. dengan Bapa dan Anak (lih. I Yoh 1:3)
    d. dengan saudara/saudari seperjanjian yang lain (lih. I Yoh 1:3,7; Kis 2:42; Gal 2:9; Fil 17)
    2. hubungan dekat dengan sesuatu atau kelompok-kelompok a. dengan Injil (lih. Flp 1:5; Fil 6)
    b. dengan darah Kristus (lih. I Kor 10:16)
    c. tidak dengan kegelapan (lih. II Kor 6:14)
    d. dengan penderitaan (lih. Fil 3:10; 4:14; I Pet 4:13)
    3. anugerah atau sumbangan yang dilakukan secara berkemurahan (lih. Rom 12:13; 15:26; II Kor 8:4; 9:13; Fil 4:15; Ibr 13:16)
    4. Anugerah pemberian Allah melalui Kristus, yang memulihkan persekutuan umat manusia dengan Nya dan saudara-saudarinya

    TOPIK KHUSUS: KEKRISTENAN ADALAH KEBERSAMAAN

    A. Penggambaran-penggambaran jamak Paulus
    1. tubuh (lih. I Kor 12:12-20)
    2. ladang (lih. I Kor 3:9)
    3. bangunan (lih. I Pet 2:4-5)

    263

    B. Istilah “orang kudus” selalu berbentuk JAMAK (keculai Flp 4:21, namun di sanapun ini juga merupakan kebersamaan)
    C. Penekanan reformasi Martin Luther pada “keimaman orang percaya” tidak sesunggunya Alkitabiah. Ini mestinya adalah keimaman orang-orang percaya (lih. Kel 19:6; I Pet 2:5,9; Wah 1:6).
    D. Setiap orang percaya di beri karunia untuk kebaikan bersama (lih. I Kor 12:7
    E. Hanya dalam suatu kerja sama lah umat Allah akan menjadi efektif. Pelayanan adalah kebersamaan (lih. Ef 4:11-12).

     “dengan Bapa…. dengan Anak-Nya” Frasa ini secara ketatabahasaan berparalel dalam PREPOSITION dan

    DEFINITE ARTICLE nya. Sintaksis ini meneguhkan kesetaraan dan keTuhanan Yesus (lih. Yoh 5:18; 10:33;
    19:7). Tidaklah mungkin mendapatkan Bapa (Allah Tertinggi) tanpa Anak (Allah yang terinkarnasi) seperti diisyaratkan para guru palsu (lih. I Yoh 2:23; 5:10-12).
    Persekutuan dengan Bapa dan Anak ini sangatlah mirip dengan perikop saling “tinggal” dari Yoh 14:23.

    1:4 “semuanya ini kami tuliskan kepada kamu” Si penulis menyatakan satu dari maksudnya di sini (lih. 2:1).

     “supaya sukacita kami menjadi sempurna” Ini adalah sebuah PERIPHRASTIC PERFECT PASSIVE SUBJUNCTIVE (lih. Yoh 15:11; 16:20,22,24; 17:13; II Yoh 12; III Yoh 4). Kesukaan orang-orang percaya akan disempurnakan oleh persekutuan dengan Bapa, Anak, dan Roh. Ini adalah suatu elemen yang penting mengingat gangguan-gangguan dari para guru palsu. maksud_maksud Yohanes yang dinyatakan dalam menulis buku ini adalah: (1) persekutuan dengan Allah dan dengan anak-anakNya; (2) sukacita; dan (3) jaminan. Pada sisi negatifnya, maksudnya adalah untuk melengkapi orang-orang percaya melawan teologia palsu dari para guru gnostik.

    NASKAH NASB (UPDATED): 1:5-2:2

    5Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. 6Jika kita katakan, bahwa kita beroleh

    persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran. 7Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. 8Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. 9Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 10Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. 2:1Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. 2Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

    1:5 “berita, yang telah kami dengar” kata ganti “kami” menunjuk pada Yohanes dan saksi mata yang lain, yaitu para pendengar dan pengikut Yesus semasa hidupNya di dunia. Yohanes secara langsung berbicara kepada paryang kemungkinan merujuk pada gereja-gereja di Asia Kecil.

    Kata kerja “mendengar” adalah sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Ini mencerminkan istilah berulang yang gamblang yang berhubungan dengan indra-indra jasmani dalam 1:1-4. Dalam suatu pengertian ini
    adalah rasul Yohanes meneguhkan kehadirannya pada saat-saat pengajaran Yesus. Yohanes menyampaikan
    wahyu-wahyu Yesus, bukan dari dirinya! Bahkan ada kemungkinan bahwa keunikan pernyataan “Akulah” dari
    Injil ini adalah peringatan Yohanes mengenai pengajaran-pengajaran seara pribadi dari Yesus.

     “dari Dia” “Dari Dia” adalah satu-satunya kata ganti dalam keseluruhan bagian dari 1:5-2:2 yang menunjuk pada Yesus. Yesus datang untuk menyatakan Bapa (lih. Yoh 1:18). Secara Teologis, Yesus datang untuk tiga

    264

    maksud: (1) menyatakan Bapa (lih. 1:5); (2) meberikan pada orang percaya suatu teladan untuk diikuti (lih. 1:7);
    dan (3) mati demi manusia yang berdosa (lih. 1:7; 2:2)

     “Allah adalah terang” Tidak ada ARTICLE di sini. Ini menekankan aspek perwahyuan dan etis dari sifat Allah (lih. Maz 27:1; Yes 60:20; Mik 7:8; I Tim 6:16; Yak 1:17). Para guru palsu gnostik menyatakan bahwa terang merujuk pada pengetahuan, namun Yohanes menyatakan bahwa terang menunjuk juga pada kemurnian secara etis. “Terang” dan “kegelapan” adalah istilah yang lazim (suatu dualisme etika yang menggunakan istilah ini juga ditemukan dalam Gulungan Kitab Laut Mati dan gnostisisme mula-mula). Ini berhubungan dengan dualisme antara baik dan jahat dan kemungkinan dualisme gnostik roh versus materi. Ini adalah satu dari pernyataan teologia keTuhanan yang sederhana, namun mendasar dari Yohanes. Yang lainnya adalah (1) “Allah adalah kasih” (lih. 4:8,16); dan (2) “Allah adalah Roh’ (lih. Yoh 4:24). Keluarga Allah, seperti Yesus (lih. Yoh

    8:12; 9:5), harus mencerminkan sifatNya (lih. Mat 5:14). Kehidupan kasih, pengampunan dan kemurnian yang telah diubahkan dan terus berubah ini adalah satu dari bukti-bukti suatu pertobatan yang sungguh-sungguh.

     “di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan” Ini adalah suatu DOUBLE NEGATIVE untuk penekanan. Ini merupakan pernyataan mengenai sifat kudus Allah yang tak berubah (lih. I Tim 6:16; Yak 1:17; Maz 102:27; Mal 3:6).

    1:6 “Jika kita katakan” Ini adalah yang pertama dari beberapa KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang menunjuk pada klaim-klaim dari guru-guru palsu (lih. 1:8,10; 2:4,6,9). Pernyataan-pernyataan ini adalah satu-satunya cara untuk mengenali pernyataan-pernyataan dari guru-guru palsu tersebut. Mereka nampaknya adalah gnostik-gnostik mula-mula (tahap awal).

    Teknik penulisan tentang perkiraan sangkalan ini disebut diatribe. Ini adalah cara untuk menyajikan kebenaran dalam suatu bentuk tanya/jawab. Hal ini dapat secara jelas dilihat dalam Maleakhi (lih. 1:2,6,7,12;
    2:14,17; 3:7,14) dan dalam Roma (lih. 2:3,17,21-23; 3:1,3,7-8,9,31; 4:1; 6:1; 7:7).

     “kita beroleh persekutuan dengan Dia” Ajaran-ajaran sesat mengklaim bahwa persekutuan tersebut didasarkan atas pengetahuan saja. Ini adalah satu aspek dari filsafat Yunani dari Plato. Namun demikian, Yohanes menyatakan bahwa Orang Kristen harus hidup dalam kehidupan yang serupa dengan Kristus (lih. ay 7; Im 19:2;

    20:7; Mat 5:48). Lihat Topik Khusus pada 1:3.

     “namun kita hidup di dalam kegelapan” “Hidup” adalah suatu PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE. Ini adalah suatu penggambaran alkitabiah yangmenyatakan suatu gaya hidup moral (lih. Ef 4:1,17; 5:2,15). Allah adalah terang dengan tanpa kegelapan. Anak-anakNya harus menjadi seperti Dia (lih. Mat 5:48).

     “kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran” Kedua kata ini adalah KATA KERJA BENTUK PRESENT. Yohanes menyebut beberapa jenis orang-orang agamawi sebagai pendusta (lih. 1:10; 2:4,20; 4:20; Yes 29:13). Tindakan-tindakan gaya hidup sungguh menyatakan hati (lih. Mat 7). Lihat Topik Khusus: Kebenaran dalam Tulisan-tulisan Yohanes pada Yoh 6:55.

    1:7 “Tetapi jika kita hidup di dalam terang” Ini adalah satu lagi PRESENT TENSE yang menekankan tindakan yang berkelanjutan. “Hidup” ialah suatu penggambaran NT untuk kehidupan Kristen (yaitu. Ef 4:1,17;

    5:2,15).
    Perhatikan berapa sering “hidup” dan KATA KERJA BENTUK PRESENT berhubungan dengan kehidupan Kristen. Kebenaran adalah sesuatu yang kita hidupi, bukanlah sekedar apa yang kita ketahui! Kebenaran ialah konsep kunci dalam Yohanes. Lihat Topik Khusus pada Yoh 6:55 dan 17:3.

     “sama seperti Dia ada di dalam terang” Orang percaya harus berpikir dan hidup seperti Allah (lih. Mat

    5:48). Kita harus mencerminkan sifatNya kepada suatu dunia yang terhilang. Keselamatan adalah pemulihan gambar Allah dalam umat manusia, yang rusak dalam kejatuhan dari Kejadian 3.

     “maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain” Istilah “persekutuan” adalah ata Yunani

    koinōnia yang berarti suatu keikutsertaan gabungan antara dua orang (lihat Topik Khusus pada 1:3). Kekristenan

    265

    didasarkan atas orang-orang percaya saling berbagi kehidupan Yesus. Jika kita menerima hidupNya dalam pengampunan, maka kita harus menerima pelayanan kasihNya (lih. I Yoh 3:16). Mengenal Allah bukanlah suatu kebenaran abstrak, namun persekutuan yang intim dan kehidupan yang saleh. Sasaran keKristenan bukan hanya surga ketika kita mati, namun keserupaan dengan Kristus sekarang. Ajaran sesat gnostik bertendensi pada ekslkusifisme. Namun demikian, bila seseorang berhubungan secara benar dengan Allah, ia akan berhubungan secara benar pula dengan sesama orang Kristen. Kelangkaan kasih pada sesama orang Kristen adalah suatu tanda nyata adanya masalah dengan hubungan kita dengan Allah (lih. 4:20-21 dan juga Mat 5:7; 6:14-15; 18:21-35)

     “darah Yesus” Ini mennjuk pada kematian pengorbanan Kristus (lih. Yes 52:13-53:12; II Kor 5:21). Ini sangatlah mirip dengan 2:2, “korban penebusan (pendamaian) bagi dosa kita.” Inilah daya tolak dari kata-kata Yohanes Pembaptis “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (lih. Yoh 1:29). Yang tak berdosa mati demi yang bersalah!

    Gnostik mula-mula menolak kemanusiaan sejati Yesus. Penggunaan kata “darah” oleh Yohanes memperkuat kemanusiaan sejati Yesus.

     “menyucikan kita dari pada segala dosa” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Istilah “dosa” berbentuk TUNGGAL tanpa ARTICLE. Ini mengisyaratkan segala jenis dosa. Perhatikan ayat ini tidak berfokus pada suatu penyucian satu kali (keselamatan, ay 7), namun suatu penyucian yang terus-menerus (kehidupan Kristen, ay 9). Keduanya adalah bagian dari pengalaman Kristen (lih. Yoh 13:10).

    1:8 “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa” Ini satu lagi KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL. Dosa adalah suatu kenyataan rohani dalam suatu dunia yang jatuh. Injil Yohanes sering membahas hal ini (lih.

    9:41; 15:22,24; 19:11). Ayat ini menolak semua klaim-klaim kuno maupun moderen yang menolak tanggung jawab moral individual.

     “kita menipu diri kita sendiri” Frasa Yunani ini menunjuk pada penolakan kebenaran secara pribadi dan sengaja, bukan kelalaian.

     “kebenaran tidak ada di dalam kita” Jalam untuk menerima Roh Kudus bukanlah penyangkalan namun pengakuan akan dosa kita dan penerimaan akan ketetapan-ketetapanNya dalam Kristus. “Kebenaran” dapat menunjuk pada berita mengenai Yesus atau pribadi Yesus (lih. Yoh 14:6). Lihat Topik Khusus pada Yoh 6:55 dan 17:3.

    1:8,9 “jika” Keduanya adalah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang artinya kemungkinan tindakan.

    1:9 “mengaku” Ini adalah suatu kata majemuk Yunani dari “berbicara” dan “sama.” Orang-orang percaya terus bersetuju dengan Allah bahwa mereka telah melanggar kekudusanNya (lih. Rom 3:23). Ini adalah PRESENT TENSE, yang mengisyaratkan suatu tindakan yang sedang berjalan. Pengakuan mengisyaratkan:

    1. suatu penamaan dosa-dosa tertentu (ay 9)
    2. suatu pengakuan dosa-dosa secara terbuka (lih. Mat 10:32; Yak 5:16)
    3. suatu tindakan berbalik dari dosa-dosa (lih. Mat 3:6; Mar 1:5; Kis 19:18; Yak 5:16)
    I Yohanes cukup sering menggunakan kata ini (lih. 1:9; 4:2,3,15; II Yoh 7). Kematian Yesus adalah jalan pengampunan, namun umat manusia yang penuh dosa harus menanggapi dan terus menanggapi dalam iman untuk bisa selamat (lih. Yoh 1:12; 3:16). Lihat Topik Khusus: Pengakuan pada Yoh 9:22-23.

     “dosa-dosa kita” Perhatikan bentuk JAMAK ini. Ini menunjuk pada suatu perbuatan dosa tertentu.

     “Ia adalah setia” Ini menunjuk pada Allah Bapa (lih. Ul 7:9; 32:4; Maz 36:5; 40:10; 89:1,2,5,8; 92:2;

    119:90; Yes 49:7; Rom 3:3; I Kor 1:9; 10:13; II Kor 1:18; I Tes 5:24; II Tim 2:13). Kebenaran ini adalah pengharapan kita yang paling meyakinkan! Frasa ini menonjolkan kesetiaan Allah kepada FirmanNya (lih. Ibr
    10:23;11:11). Ini mungkin juga menunjuk pada janji Perjanjian Baru Allah yang dibuat dalam Yer 31:34 yang
    menjanjikan pengampunan dosa-dosa.

    266

     “dan adil” istilah ini tdak biasa dalam suatu konteks yang berhubungan dengan Allah yang kudus yang mengampuni secara cuma-cuma manusia yng tidak kudus. Namun demikian, hal ini seara teologis akurat karena Allah menanggapi dosa-dosa kita secara serius namun Ia telah menyediakan cara bagi pengampunan kita dalam kematian penebusan Kristus. Lihat Topik Khusus pada 2:29.

     “mengampuni . . . menyucikan” Kedua hal ini adalah AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVE. Kedua istilah ini bersinonim dalam konteks ini; keduanya menunjuk pada baik keselamatan dari yang terhilang maupun pada penyucian yang terus berlanjut yang merupakan keharusan bagi persekutuan dengan Allah (lih. Yes 1:18; 38:17;

    43:25; 44:22; Maz 103:3,11-13; Mik 7:19). Para guru palsu yang menolak injil, perlu keselamatan (kalimat The false teachers who denied the gospel, needed salvation (kalimat bersyarat). Orang-orang percaya yang terus
    berbuat dosa perlu pemulihan persekutuan. Yohanes seperetinya membahas kelompok yang pertama secara
    implisit dan yang kedua secara eksplisit.

    1:10 “Jika kita berkata” Lihat catatan pada 1:6.

     “bahwa kita tidak ada berbuat dosa” Ini adalah suatu PERFECT ACTIVE INDICATIVE yang mengisyaratkan bahwa seseorang belum pernah berdosa baik dimasa lalu atau sekarang. Istilah “berdosa” berbentuk TUNGGAL dan menunjuk pada dosa pada umumnya. Kata Yunaninya berarti “meleset dari sasaran.” Ini berarti bahwa dosa merupakan perbuatan dan kelalaian dari hal-hal yang dinyatakan dalam Firman Allah. Guru-guru palsu mengklaim keselamatan berhubungan hanya dengan pengetahuan, bukan kehidupan.

     “maka kita membuat Dia menjadi pendusta” Injil didasarkan pada keberdosaan dari seluruh umat manusia (lih. Rom 3:9-18,23; 5:1; 11:32). Baik Allah (lih. Rom 3:4) atau mereka yang mengklaim ketakberdosaan, berdusta.

    “firman-Nya tidak ada di dalam kita” Ini mencakup aspek ganda dari kata “logos” baik sebagai suatu berita dan suatu pribadi (lih. 1:1,8; Yoh 14:6). Yohanes seing menunjuk pada hal ini sebagai”kebenaran.”
    2:1 “Anak-anakku” Yohanes menggunakan dua istilah kecil untuk anak-anak dalam I Yohanes: (1) teknion (lih.
    2:1,12,28; 3:7,18; 4:4; 5:21) dan (2) paidion (lih. 2:14,18). Kedua kata ini bersinonim dengan tanpa perbedaan teologis yang disengaja. Istilah kasih sayang ini kemungkinan beraal dari usia lanjut Yohanes pada saat penulisan.

     “hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVE. Yohanes membuat perbedaan yang jelas antara PRESENT TENSE, suatu kebiasaan gaya hidup berdosa yang sedang dan terus berjalan (lih. 3:6,9) dan perbuatan dosa pribadi yang dilakukan oleh orang-orang Kristen yang berjuang dan dicobai. Ia mencoba untuk membawa suatu keseimbangan antara ke dua ekstrim yaitu (1) terlalu menganggap remeh dosa (lih. Rom 6:1; I Yoh 1:8-10; 3:6-9; 5:16); dan (2) Kekasaran dan kerpuhan Kristen atas dosa-dosa pribadi. Kedua ekstrim ini kemungkinan mencerminkan dua kelompok ajaran gnostik yang berbeda. Satu kelompok merasa bahwa keselamatan adalah suatu perkara intelektual; tak jadi masalah bagaimana seseorang hidup karena tubuh ini adalah jahat. Kelompok gnostik yang lain juga percaya tubuh ini jahat dan, oleh karena itu harus dibatasi dalam keinginan-keinginannya.

     “namun jika seorang berbuat dosa” Ini adalah suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berbicara mengenai kemungkinan tindakan, Bahkan orang Kristen sekalipun berdosa (lih. Rom 7).

    “kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE yang menunjuk pada syafaat Yesus yang sedang dan terus berjalan sebagai Pengacara Illahi kita (paraklētos). Ini adalah istilah hukum untuk seorang pengacara pembela atau “seseorang yang dipanggil berjalan disisi untuk menolong. (dari para, disamping dan kaleō, memanggil). Kata ini digunakan dalam khotbah di ruang loteng dalam Injil Yohanes, untuk Roh Kudus, penasehat kita yng diam dalam kita, di dunia (lih. Yoh 14:16,25; 15:26;
    16:7). Namun demikian, ini adalah satu-satunya penggunaan istilah ini bagi Yesus (walaupun hal ini lebih ditekankan dalam Yoh 14:16; Ibr 7:25; 9:24). Paulus menggunakan konsep yang sama ini untuk pekerjaan
    syafaat Kristus dalam Roma 8:34. Dalam perikop yang sama ia juga berbicara mengenai syafaat dari Roh Kudus

    267

    dalam Rom 8:26. Kita memiliki Penasehat di surga (Yesus) dan Penasehat di dalam (Roh), keduanya diutus Bapa atas namaNya.

     “Yesus Kristus yang adil” Karakterisasi ini digunakan untuk Allah Bapa dalam 1:9. Para penulis Perjanjian

    Baru menggunakan beberapa teknik penulisan untuk menyatakan keTuhanan Yesus:
    1. menggunakan gelar untuk Allah
    2. menyatakan perbuatan-perbuatan Allah
    3. menggunakan frasa-frasa yang berparalel secara ketatabahasaan yang merujuk pada keduanya.
    Ini berbicara mengenai ketakberdosaan (kekudusan, keserupaan dengan Allah) dari Kristus (lih. 3:5; II Kor 5:21; Ibr 2:18; 4:15; 7:26; I Pet 2:22). Ia adalah jalan dari Bapa untuk membawa “kebenaran” bagi manusia.

    2:2

    NASB, NKJV “Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita” NRSV “Ia adalah korban penebusan bagi dosa-dsa kita”

    TEV “Kristus sendiri adalah cara yang melaluinya dosa kita diampuni” NJB, RSV “Ialah korban untuk memperbaiki dosa-dosa kita”

    Istilah hilasmos digunakan dalam Septuaginta untuk tutup dari Tabut Perjanjian yang disebut tahta kemurahan
    atau tempat penebusan. Yesus menempatkan diriNya di dalam tempat kebersalahan kita dihadapan Allah (lih.
    4:10; Rom 3:25).
    Dalam dunia Yunani-Romawi kata ini membawa konsep suatu pemulihan persekutuan dengan dewa asing melalui harga yang dibayar, namun dalam Septuaginta bukan ini pengertiannya (ingat para penulis PB [kecuali Lukas] adalah parapemikir Ibrani, yang menulis dalam Bahasa Yunani Koine). Kata ini digunakan dalam Septuaginta dan dalam Ibr 9:5 untuk menterjemahkan “tahta kemurahan,” yang adalah tutup dari Tabut Perjanjian yang terletak di Ruangan Maha Suci, tempat di mana penebusan diperoleh atas nama bangsa pada Hari Penebusan (lih. Imamat 16).
    Istilah ini harus dibahas dalam suatu cara yang tidak mengurangi kejijkan Allah terhadap dosa, namun meneguhkan sikap penebusan positifNya terhadap oran-orang berdosa. Suatu diskusi yang baik didapati dalam
    karya James Stewart Seseorang di dalam Kristus, hal. 214-224. Satu cara untuk mencapai hal ini adalah
    menterjemahkan istilah ini sedemikian hingga mencerminkan karya Allah dalam Kristus: “suatu korban pendamaian” atau “dengan kuasa pendamaian.”
    Terjemahan-terjemahan Inggris moderen beragam dalam bagaimana memahami istilah pengorbanan ini.
    Istilah “pendamaian” mengisyaratkan bahwa Yesus The term Apropitiation@ implies that Jesus menenangkan murka Allah (lih. Rom 1:18; 5:9; Ef 5:6; Kol 3:6). Kekudusan Allah diganggu oleh dosa umat manusia. Ini berurusan dengan pelayanan Yesus (lih. Rom 3:25; II Kor 5:21; Ibr 2:17).
    Beberapa ahli (yaitu, C. H. Dodd) merasa bahwa suatu konsep (memenuhi tuntutan kemurkaan dari suatu dewa) kafir (Yunani) tidak boleh diterapkan kepada YHWH; oleh karena itu, mereka lebih menyukai “penebusan
    dosa” dengan mana pelayanan Yesus berurusan dengan kebersalahan manusia (lih. Yoh 1:29; 3:16) di hadapan
    Allah dan bukan murka Allah melawan dosa. Namun demikian, keduanya secara alkitabiah adalah benar.

     “untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” Ini menunjuk pada kemungkinan penebusan yang tak terbatas (lih. 4:14; Yoh 1:29; 3:16,17; Rom 5:18; Titus 2:11; Ibr 2:9; 7:25). Yesus mati bagi dosa dan dosa-dosa seluruh dunia (lih. Kej 3:15). Namun demikian, manusia haru menanggapi dan terus menanggapi dengan iman, pertobatan, ketaatan dan ketekunan!

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.

    268

    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Mengapa Yohanes menggunakan demikian banyak kata kerja yang melibatkan panca indera?
    2. Sebutkan istilah-istilah pengorbanan yang didapati dalam ay 7 dan 9.
    3. Terangkan kepercayaan dari ajaran-ajaran sesat yang sedang diperangi Yohanes.
    4. Bagaimana ay 9 berhubungan dengan baik gnostik maupun orang percaya?
    5. Jelaskan dan definisikan “pengakuan.”

    269

    I YOHANES 2:3-3:3

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Kristus Penasehat Kita Dasar Persekutuan dengan Ketaatan Kristus Penolong Kita Berjalan Dalam Terang

    Nya

    (1:5-2:2) (1:5-2:28)

    2:1-6 Ujian Mengenal Dia 2:1-2 2:1-2 Syarat Kedua: Melakukan Perintah-perintah, khususnya Yang berasal dari Kasih

    2:3-11 2:3-6 2:3-6 2:3-11

    Perintah Baru Kasihilah Satu sama lain Perintah Baru

    2:7-14 2:7-11 2:7-8

    Status Kerohanian Hubungan Yang Benar 2:9-11 SyaratKetiga: Melepaskan

    Dengan Allah di dalam Dunia

    Kristus

    2:12-14 2:12-14 2:12-13 2:12-17

    Jangan Mengasihi Dunia Penilaian Yang Benar dari 2:14

    Dunia

    2:15-17 2:15-17 2:15-17 2:15-17

    Antikristus Penyesatan di Masa Akhir. Loyalitas pada Iman yang Musuh Kristus Syarat Keempat: Berjaga

    Benar melawan Antikristus

    2:18-25 2:18-23 2:18-25 2:18-19 2:18-28

    2:20-21

    Ijinkan Kebenaran Tinggal 2:22-23 di dalammu

    2:24-27 2:24-25

    2:26-27 2:26-27 2:26-27

    Anak-anak Allah Anak-anak Allah Mengasihi sebagai Anak- anak Allah

    (2:28-3:10)

    2:28-3:3 2:28-3:3 2:28 2:28-29

    (2:29-4:6)

    2:29 2:29-3:2

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.

    270

    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL UNTUK 2:3-3:3

    A. Sangatlah sukar untuk menggaris-besarkan I Yohanes karena tema-tema berulangnya. Namun demikian, kebanyakan komentator bersetuju bahwa pasal 2 melanjutkan tema pasal 1, yang adalah karakteristik persekutuan dengan Allah, baik positif maupun negatif.
    B. Ada suatu paralel struktural antara pasal 1 dan 2. Yohanes menyajikan berita dalam kontras dengan pernyataan-pernyataan salah dari gnostik-gnostik. .

    Pasal 1 Pasal 2

    1. jika kita katakan. . . (ay 6-7) 1. Barangsiapa berkata. . . (ay 4-5)
    2. jika kita berkata. . . (ay 8-9) 2. Barangsiapa mengatakan. . . (ay 6)
    3. jika kita berkata. . . (ay 10) 3. barangsiapa berkata. . . (ay 8-11)
    C. Konteks ini menyebutkan beberapa ujian atau bukti yang menyatakan orang percaya yang benar (2:3-25)

    1. Kebersediaan untuk mengaku dosa (mula-mula dan terus-menerus) (1:5; 2:22)

    2. Ketaatan gaya hidup (2:3-6)
    3. Kasih gaya hidup (2:7-11)
    4. Kemenangan atas kejahatan (2:12-14)
    5. Meninggalkan dunia (2:15-17)
    6. Ketekunan (2:19)
    7. Doktrin yang benar (2:20-24; 4:1-3)
    D. Konsep-konsep Teologis Khusus (dalam 2:18-19)
    1. “masa akhir” (ay 18)
    a. Frasa ini dan frasa serupa seperti “hari terakhir” menunjuk pada periode waktu dari kelahiran
    Yesus di Betlehem sampai dengan Kedatangan Kedua. Kerajaan telah datang, namun belum sepenuhnya disempurnakan.
    b. Orang-orang PL percaya dalam dua jaman, jaman kejahatan sekarang dan jaman kebenaran yang
    di antarkan oleh Roh, yang masih di masa mendatang. Apa yang tidak dinyatakan dengan jelas oleh PL adalah dua kedatangan dari Mesias, yang pertama sebagai Juru Selamat dan yang kedua sebagai Penyempurna. Kedua jaman ini saling bertumpang tindih.
    c. Ini adalah penggunaan penggambaran dari istilah “masa/jam” (kairos) sebagai suatu periode waktu yang tidak dijelaskan (lih. Yoh 4:21,23; 5:25,28; 16:2).
    2. “antikristus” (ay 18)
    a. Hanya Yohanes yang menggunakan istilah “antikristus” (lih. 2:18,22; 4:3; II Yoh 7). Perhatikan dalam 2:18 ini berbentuk JAMAK dan TUNGGAL (lih. II Yoh 7).
    1) Ada rujukan-rujukan kepada orang akhir jaman yang sama dalam para penulis-penulis
    Alkitab yang lain: (1) Daniel – “Binatang Keempat” (lih. 7:7-8,23-26; 9:24-27); (2) Yesus –

    271

    “Pembinasa Keji” (lih. Mar 13; Mat 24); (3) Yohanes – “Binatang yang keluar dari laut” (lih. Wah 13); dan (4) Paulus – “Si pendurhaka” (lih. II Tes 2).
    2) Yohanes juga membuat perbedaan antara manusia eskatologis dan roh dan sikap yang berulang yang selalu ada di dunia (lih. 2:18; 4:3; II Yoh 7; Mar 13:6,22; Mat 24:5,24).
    3) Kata depan anti dalam bahasa Yunani dapat berarti (1) melawan atau (2) sebagai ganti. Hal ini sama arti pentingnya dengan penggunaan TUNGGAL dan JAMAK dalam ay 18. Sejarah penuh dengan orang-orang yang menentang Allah dan KristusNya (use #1):
    a) Antiokhus IV Epifanes (tanduk kecil dari Daniel 8; 11:36-45)
    b) Nero dan Domitian (mengklaim keTuhanan namun bukan keMesiasan)
    c) Atheistis Komunisme d) Humanisme Sekuler
    Namun juga ini cocok dengan mereka yang tidak melawan Kristus, namun mengklaim
    sebagai Kristus (use #2).
    a) Guru-guru palsu dari Mar 13:6,22 dan Mat 24:5,24 b) Para pemimpin kultus moderen
    c) Antikristus (Dan 7:8; 9:23-26,24-27; II Tes 2:3; dan Wah 13)
    4) Orang-orang Kristen dalam tiap jaman akan mengalami baik guru-guru palsu yang menolak Kristus dan Mesias-mesias palsu yang mengklaim sebagai Kristus. Namun demikian, satu hari, hari terakhir, satu inkarnasi khusus dari kejahatan akan melakukan keduanya!
    3. “Tinggal di dalam Kamu” (ay 19,24,27,28)
    a. Kebanyakan aliran evanjelikal moderen menekankan keperluan untuk suatu keputusan pribadi untuk Kristus, dan ini sungguh benar. Namun demikian, penekanan Alkitab bukanlah pada
    keputusan, namun pada pemuridan (lih. Mat 28:19-20).
    b. Doktrin Keamanan Orang Percaya harus tidak boleh dipisahkan dengan doktrin Ketekunan. Lihat
    Topik Khusus: Perlunya Bertekun pada Yoh 8:31. Ini bukan merupakan suatu pilihan salah satu, namun keduanya dan bersama-sama adalah realita alkitabiah. Dalam kenyataannya “tinggal” adalah suatu peringatan alkitabiah!
    c. Perikop-perikop lain mengenai tinggal adalah Mat 10:22; 13:1-9,18-23; Mar 13:13; Yoh 8:31;
    15:1-27; I Kor 15:2; Gal 6:1; Wah 2:2,7,11,17,26; 3:5,12,21; 21:7. Lihat Topik Khusus: “Tinggal” pada 2:10.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 2:3-6

    3Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.

    4Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. 5Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam

    orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.

    6Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

    2:3 “inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah” Secara hurufiah ini adalah “kita tahu bahwa kita telah mengenal Allah.” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE yang diikuti oleh sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE yang menekankan bahwa orang Kristen dari gereja-gereja yang terluka ini bisa mendapatkan jaminan penuh akan keselamatan mereka sehubungan dengan pengajaran-pengajaran palsu gnostik. Kata “mengenal” digunakan dalam pengertian Ibraninya yaitu hubungan prbadi (lih. Kej 4:1; Yer 1:5) dan pengertian Yunaninya yitu fakta mengenai sesuatu atau seseorang. Injil adalah suatu pribadi dan suatu lembaga kebenaran. Penekanan dalam frasa ini adalah: (1) kita bisa mengenal Allah; (2) kita bisa mengenal apa yang Ia kehendaki bagi hidup kita; dan (3) kita bisa tahu apa yang kita kenal! (lih. 5:13). Satu dari jaminan hubungan kita dengan Allah dinyatakan oleh tindakan-tindakan dan motif-motif kita (lih. Mat 7; Yak, I Pet). Ini adalah tema ulangan dari I Yohanes (lih. 2:3,5; 3:24; 4:13; 5:2,13).

    272

    Tulisan-tulisan Yohanes menggunakan dua kata Yunani untuk “mengetahui” (ginōskō dan oida) cukup sering (27 kali dalam ke lima pasal dari I Yohanes) dan secara sinonim. Sepertinya tidak ada perbedaan semantik yang dapat dilihat di antara kedu akata ini dalam Bahasa Yunani Koine. Pilihannya hanya bersifat gaya saja. Menarik juga bahwa Yohanes tidak menggunakan istilah yang lebih keras epiginōskō.
    Yohanes sedang menulis untuk mendorong orang-orang percaya sekaligus menyangkal ajaran sesat. Injil Yohanes dan I Yohanesmenggunakan istilah “tahu” ini lebih dari buku-buku lain di PB. I Yohanes adalah buku jaminan berdasarkan atas pengenalan akan injil dan kasih dan ketaatan gaya kidup yang sesuai (lih. kitab Yakobus).

     “jikalau” Ini adalah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan tindakan.

     “kita menuruti perintah-perintah-Nya” Perhatikan elemen persyaratan/kondisinya (PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE). Perjanjian baru adalah tidak bersyarat yaitu sebagai penawaran Allah namun bersyarat yaitu tanggapan iman dan ketaatan pertobatan manusia (lih. 2:3-5; 3:22,24; 5:2,3; Yoh 8:51-52; 14:15,21,23; 15:10; Wah 2:26; 3:8,10; 12:17; 14:12). Satu dari bukti-bukti bagi pertobatan sejati adalah ketaatan kepada Terang (baik Yesus dan Injil, lih. Luk 6:46). Bahkan dalam PL ketaatan lebih baik daripada korban bakaran (lih. I Sam 15:22; Yer 7:22-23). Ketaatan tidak membewa atau mengamankan keselamatan, namunn merupakan bukti keselamatan. Ini bukan dasarnya namun buahnya.

    2:4 “Barangsiapa berkata” Inilah tanda kenaskahan bagi bentuk diatribe Yohanes.

     “Aku mengenal Dia” Ini adalah satu dari beberapa pernyataan dari guru-guru palsu (lih. 1:6,8,10; 2:4,6,9). Ini adalah sebuah diatribe (“barangsiapa yang berkata…”) mirip dengan Maleakhi, Roma, dan Yakobus. Guru- guru palsu mengklaim mengenal (PERFECT TENSE) Allah namun mencoba memisahkan keselamatan dari moralitas gaya hidup. Mereka mengklaim pengetahuan yang tinggi akan Allah, namun gaya hidup mereka menyatakan motif mereka yang sesungguhnya.

     “tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya” Ini adalah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE yang berbicara mengenai perbuatan-perbuatan gaya hidup yang bersifat kebiasaan. Hidup kita menyatakan orientasi kerohanian kita (lih. Mat 7). Ayat 4 menyatakan kebenaran secara negatif, sementara ayat 5 enyatakan kebenaran yang sama secara positif.

     “adalah seorang pendusta” Tak ada yang lebih uruk daripada penyesatan secara sengaja! Ketaatan aalah bukti dari pertobatan sejati. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka (lih. Mat 7).

    Yohanes menyebut beberapa orang agamawi (para guru, pengkhotbah) pendusta (lih. 1:6,10; 2:4,20; 4:20).
    2:5 “Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya” Ini adalah PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE yang berbicara mengenai perbuatan gaya hidup kebiasaan. Para penulis dari Suatu Buku Pegangan untuk Surat-surat Yohanes (Haas, Jonge, dan Swellengrebel) menawarkan suatu komentar menarik pada sususnan bahasa Yunani: “sebuah kata ganti hubungan dengan partikel Yunani ‘an’ atau ‘ean’ dan kata kerja berikutnya dalam bentuk SUBJUNCTIVE muncul dalam 3:17,22; 4:15; 5:15; III Yoh 5. Sepertinya ini menyatakan keadaan sekitar yang umumnya muncul” (hal. 40). Ketaatan adalah sebuah aspek sangat penting dari iman perjanjian. Ini adalah berita pokok dari I Yohanes dan Yakobus. Seorang tak dapat berkata Ia mengenal Allah namun menolak baik Firman hidup dan Firman tertulis dengan dosa gaya hidup!
    “di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah” Ini adalah sebuah PERFECT PASSIVE INDICATIVE yangberbicara mengenai tindakan yang telah selesai (lih. 4:12,17,18). Tidaklah pasti, secara ketatabahasaan, apakah unsur GENITIVEnya berbicara mengenai (1) kasih Allah bagi kita, (2) kasih kita bagi Allah, atau (3) sekedar kasih Allah pada umumnya dalam hati kita. Istilah “sempurna” (telos lih. 4:12,17,18) berarti dewasa, lengkap, atau diperlengkai secara penuh untuk tugas yang diberikan (lih. Ef 4:12), bukan tanpa dosa (lih. 1:8,10).

    273

     “dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia” Di sini lagi ada penekanan pada kemampuan orang percaya untuk memiliki keyakinan dalam hubungan mereka dengan Allah. Konsep dari kita ada di dalam Dia (tinggal lih. ay 6) adalah suatu tema berulang dari tulisan-tulisan Yohanes (lih. Yoh 14:20,23; 15:4-10;

    17:21,23,26; I Yoh 2:24-28; 3:6,24; 4:13,16).

    2:6 “ada di dalam” Lihat Topik Khusus paa 2:10. PB juga menyatakan bahwa Bapa ada di dalam kita (lih. I Yoh

    5:20) dan bahwa baik Bapa maupun Anak ada di dalam kita (lih. Yoh 14:23 dan 17:21). Perhatikan bahwa bahkan dalam suatu anak kalimat yang menekankan jaminan ada keperluan untuk, dan isyarat peringkatan, “wajib” (lih.
    2:6, PRESENT INFINITIVE, “tinggal di dalam Dia”).

     “ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup” Ini adalah satu lagi penekanan pada “iman sejati” sebagai iman gaya hidup. Iman bukan sekedar keputusan, namun hubungan pribadi yang terus menerus dengan Yesus yang secara alamiah menerbitkan kehidupan harian yang serupa dengan Kristus. Hidup kekal memiliki sifat yang dapat dilihat! Ini berparalel dengan 1:7. Sasaran keKristenan bukanlah hanya surga ketika kita mati, namun keserupaan dengan Kristus sekarang! Kita diselamatkan untuk melayani. Kita diutus dalam misi sebagaimana Ia diutus dalam misi. Sebagaimana Ia menyerahkan hidupNya bagi orang lain, demikian pula kita harus melihat diri kita sendiri sebagai seorang hamba-hamba (lih I Yoh 3:16).

    KATA GANTI nya tidak jelas apakah menunjuk pada Allah Bapa atau Allah Anak. Dalam ay 6 konteksnya menuntut “Anak” (sebagaimana juga 3:2,5,7,16; 4:17). Namun demikian, bagi Yohanes, ada kemengaliran antara

    tindakan penebusan dan pengkudusan dari Allah Tritunggal.

    NASKAH NASB (UPDATED): 2:7-11

    7Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu

    dengar. 8Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan

    di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya. 9Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. 10Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia

    tidak ada penyesatan. 11Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan

    matanya.

    2:7 “Saudara-saudara yang kekasih” Yohanes sering memanggil para pembacanya dengan istilah kasih sayang (lih. 2:1). Istilah ini biasanya di gunakan Bapa untuk menunjuk pada Yesus pada baptisan (lih. Mat 3:17) dan pemuliaan Nya (lih. Mat 17:5). Ini diulangi dalam 3:2,21; 4:1,7,11; dan III Yoh 1,2,5,11. Naskah Textus Receptus menggunakan “saudara-sudara,” namun I Yohanes hanya menggnakannya dalam 3:13. “Kekasih” didukung oleh empat naskah huruf besar Yunani yang tertua (א, A, B, dan C).

     “bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama” Ini adalah karakteristik dari tulisan-tulisan Yohanes (lih. Yoh 13:34; 15:12,17). Perintah tersebut bukan baru dalam hal waktu, namun baru dalam kualitasnya. Orang-orang percaya diperintahkan untuk mengasihi sebagaimana Yesus mengasihi mereka (lih. Yoh 13:34).

     “perintah lama” Dalam 2:3 kata “perintah” berbentuk JAMAK, namun di sini adalah TUNGGAL. Ini sepertinya mengisyaratkan bahwa kasih menggenap semua perintah yang lain (lih. Gal 5:22; I Kor 13:13). Kasih ialah mandat dari Injil.

     “yang telah ada padamu dari mulanya” Ini adalah sebuah IMPERFECT ACTIVE INDICATIVE yang menunjuk pada pertemuan pertama para pendengar dengan berita injil (lih. ay 24; 1:1; 3:11; II Yoh 5-6).

     “dengar” Textus Receptus menambahkan frasa “dari semula” (digunakan dalam bagian awal ayat ini).

    274

    2:8 “telah ternyata benar di dalam Dia” Jenis dari KATA GANTI ini berubah dari FEMININ dalam ay 7, yang cocok dengan “perintah,” menjadi NETRAL, yang membahas keseluruhan Injil. Perubahan yang serupa dalam KATA GANTI ditemukan dalam Ef 2:8-9.

    “kegelapan sedang lenyap” Ini adalah PRESENT MIDDLE INDICATIVE (menurut buku A. T. Robertson Kata-kata Kiasan dalam Perjanjian Baru, hal. 212). Bagi mereka yang mengenal Allah dalam Kristus, zaman baru telah terbit dan terus terbit dalam hati dan pikiran mereka (yaitu, eskatologi yang terrealisasi).

     “terang yang benar telah bercahaya” Yesus adalah terang dunia (lih. Yoh 1:4-5,9) yang meruakan gambaran alkitabiah untuk kebenaran, perwahyuan, dan kemurnian moral. Lihat catatan pada 1:5 dan 1:7.

    2:9 “tetapi ia membenci saudaranya” Ini adalah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE yang berbicara mengenai suatu sikap yang matang yang terus belanjut. Kebencian adalah suatu bukti dari kegelapan (lih. Mat 5:21-26).

    2:10 “Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang” KATA-KATA KERJA PRESENT TENSE mendominasi konteks ini. Kasih adalah bukti dari keselamatan dan hubungan pribadi dengan dan pengenalan akan kebenaran dan terang dari orang percaya. Ini adalah perintah yang baru namun lama (lih.


    3:11,24; 4:7,11,21).

    TOPIK KHUSUS: “TINGGAL” DI DALAM TULISAN-TULISAN YOHANES

    Injil Yohanes menjelaskan suatu hubungan khusus antara Allah Bapa dengan Yesus Sang Anak. Hubungan ini
    adalah keintiman timbal balik berdasarkan atas ketaklukan dan kesetaraan. Di keseluruhan Injil, Yesus membicarakan apa yang Ia dengar dari yang dikatakan oleh Bapa, dan melakukan apa yang dilihatNya dilakukan
    oleh Bapa. Yesus tidak bertindak semauNya sendiri, namun berdasar atas kehendak Bapa.
    Persekutuan yang intim dan penghambaan ini menetapkan pola bagi hubungan antara Yesus dengan para pengikutNya. Ikatan yang intim ini bukanlah penyerapan individual (sebagaimana dalam mistik Timur), namun suatu gaya hidup bersaing dalam moral dan etika. Persekutan adalah (1) pengertian (pandangan dunia dari injil sebagai Firman Allah); (2) relasional (Yesus adalah Mesias yang dijanjikan Allah untuk dipercayai dan dipelajari); dan (3) etis (sifat Nya lahir dalam orang-orang percaya yang saleh).
    Yesus adaalah manusia ideal, orang Israel sejati, tolok ukur kemanusiaan. Ia menyatakan apa yang harusnya dinyatakan oleh Adam, (secara manusia). Yesus ialah “gambar Allah” yang tertinggi. Ia memulihkan gambar kejatuhan dari manusia dengan cara (1) menyatakan Allah; (2) mati ganti kita (penebusan penggantian); dan (3) menyediakan teladan bagi manusia untuk diikuti. Istilah “tinggal” (menō) mencerminkan sasaran dari keserupaan dengan Kristus (lih. Rom 8:29), yaitu pemulihan dari kejatuhan (lih. Kej 3).
    Penyatuan kembali Allah dan ciptaan tertinggiNya, manusia, untuk maksud persekutuan adalah arti kata “di dalam Kristus” dari Rasul Paulus dan “tinggal di dalamKu” dari Raul Yohanes.
    Perhatikan penggunaan Yohanes:
    1. Tinggal antara Bapa dan Anak
    a. Bapa dalam Anak (Yoh 10:38; 14:10,11,20; 17:21,23)
    b. Anak dalam Bapa (Yoh 10:38; 14:10,11,20; 17:21)
    2. Tinggal antara Tuhan dengan orang percaya
    a. Bapa dalam orang percaya (Yoh 14:20,23; I Yoh 3:24; 4:12-13,15)
    b. Orang percaya dalam Bapa (Yoh 14:20,23; 17:21; I Yoh 2:24,27; 4:13,16)
    c. Anak dalam orang percaya (Yoh 6:56; 14:20,23; 15:4,5; 17:21,23)
    3. Elemen-elemen tinggal yang lain (positif)
    a. Firman Allah
    1) Secara negatif (Yoh 5:38; 8:37; I Yoh 1:10; II Yoh 9)
    2) Secara positif (Yoh 8:31; 15:2; I Yoh 2:14,24; II Yoh 9)
    b. Kasih Allah (Yoh 15:9-10; 17:26; I JYoh 3:17; 4:16)
    c. Orang percaya dalam Anak (Yoh 6:56; 14:20,23; 15:4,5,7; I Yoh 2:6,24,27,28)

    275

    d. Roh Allah
    1) Pada Anak (Yoh 1:32)
    2) Dalam orang percaya (Yoh 14:17)
    e. Ketaatan tinggal (Yoh 15:10; I Yoh 3:24)
    f. Ksih tinggal dalam terang (I Yoh 2:10)
    g. Mengerjakan kehendak Allah adalah tinggal (I Yoh 2:17)
    h. Pengurapan tinggal (I Yoh 2:27)
    i. Kebenaran tinggal (II Yoh 2)
    j. Anak tinggal (Yoh 8:35; 12:34)
    4. Elemen-elemen tinggaal yang lain (negatif)
    a. Murka Allah tinggal (Yoh 3:36)
    b. Tinggal dalam kegelapan (Yoh 12:46)
    c. dibuang. . .dibakar (tidak tinggal) (Yoh 15:6)
    d. berdosa (tidak tinggal) (I Yoh 3:6)
    e. tidak mengasihi (tidak tinggal) (I Yoh 3:14)
    f. tak ada pembunuh (bukan hidup kekal yang tinggal) (I Yoh 3:15)
    g. dalam kematian (I Yoh 3:14)

    NASB, NKJV “dan di dalam dia tidak ada penyesatan”

    NRSV “dalam orang semacam ini tidak ada penyesatan” TEV “tak ada dari kita yang membuat orang lain berdosa”

    NJB “tak ada dalam dia yang membuatnya terjatuh”

    Ada dua kemungkinan terjemahan dari ayat ini: (1) orang percaya yang hidup dalam kasih tidak akan terjatuh secara pribadi (lih. ay 11) dan (2) orang percaya yang hidup dalam kasih tak akan menyebabkan orang lain tersandung (lih. Mat 18:6; Rom 14:13; I Kor 8:13). Keduanya benar! Injil memberi manfaat pada orang percaya
    dan orang lain (baik orang percaya lain atau orang terhilang).
    Dalam PL tersandung adalah lawan dari iman (pijakan pasti, kuda-kuda yang stabil). Kehendak dan perintah
    Allah dilukiskan dengan suatu jalur atau jalan yang jelas. Inilah bagaimana “hidup” bisa merupakan penggambaran bagi gaya hidup.

    2:11 “Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan” Ada sebuah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE (membenci) yang diikuti oleh sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE (hidup). Kebencian adalah tanda ketidak-percayaan (lih. 3:15; 4:20). Terang dan kegelapan, kasih dan kebencian tak bisa berada di dalam orang yang sama. Ini adalah pernyataan-pernyataan hitam atau putih khas Yohanes. Ia menyatakan idealnya! Namun demikian, seringkali orang percaya bergumul dengan prasangka, tak mengasihi, dan kelalaian! Injil membawa baik perubahan seketika maupun perubahan bertahap.

     “kegelapan itu telah membutakan matanya” Ini bisa menunjuk pada sisa-sisa sifat dosa orang percaya (lih. II Pet1:5-9), atau tindakan-tindakan setan (lih. II Kor 4:4). Ada tiga musuh umat manusia: (1) sistem dunia yang jatuh; (2) setan, si malaikat pencoba pribadi; dan (3) sifat keAdam-an kita sendiri yang jatuh (lih. Ef 2:2-3,16; Yak 4).

    NASKAH NASB (UPDATED): 2:12-14

    12Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya.

    13Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu telah mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu telah mengalahkan yang jahat. 14Aku

    menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa

    276

    bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat.


    2:12-14 Semua kata kerja dalam ayat-ayat ini (kecuali “Aku sedang menulis” atau “Aku menulis”) berbentuk PERFECT TENSE, yang berbicara mengenai tindakan di masa lalu yang menghasilkan suatu status yang terus berlangsung. Sementara konteks sebelumnya dialamatkan pada guru-guru palsu, konteks ini ditujukan pada orang percaya. Ada tiga sebutan yang berbeda yang diberikan pada orang-orang percaya: “Anak-anak,” “Bapa-bapa,” dan “orang-orang muda.” Bagian ini tidak cocok secara mulus ke dalam konteks bukti gaya hidup dari penjaminan. Mungkin saja kita tidak berurusan dengan tiga kelompok namun suatu It is possible that we are not dealing with three groups but suatu perangkat sastra yang menjelaskan kondisi tetap dari semua orang Kristen.
    Ada empat hal yang disebutkan bahwa orang percaya mengetahui:
    1. bahwa dosa-dosa mereka diampuni (ay 12)
    2. bahwa melalui Kristus mereka telah mengalahkan iblis (ay 13)
    3. bahwa mereka “tahu” mereka memiliki persekutuan baik dengan Bapa (ay 14) dan Anak (ay 13-14)
    4. bahwa mereka kuat dalam Firman Allah (ay 15).
    Daftar ini dinyatakan secara ketatabahasaan dalam (1) frasa “Aku menulis kepada kamu” dan (2) ke 6 ANAK KALIMAT hoti (karena).

    2:12 “sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya” Pelayanan Yesus adalah satu-satunya harapan manusia akan pengampunan (PERFECT PASSIVE INDICATIVE). Dalam pengertian bahasa Ibrani, nama sama dengan sifat dan kepribadian (lih. 3:23; III Yoh 7; Rom 10:9-13; Flp 2:6-11).

    2:13 “Dia, yang ada dari mulanya” KATA GANTI dalam I Yohanes sangat tiak jelas dan bisa menunjuk pada Allah Bapa atau Allah Anak. Dalam konteks yang ini menunjuk ada Yesus. Ini adalah pernyataan dari pra- eksistensi dan dengan demikian, keTuhananNya (lih. Yoh 1:1,15; 3:13; 8:48-59; 17:5,24; II Kor 8:9; Flp 2:6-7; Kol 1:17; Ibr 1:3).

     “kamu telah mengalahkan” Ini adalah suatu janji dan peringatan yang berulang dalam I Yohanes (lih. 2:14;

    4:4, 5:4-5, 18-19). Ini dinyatakan dalam suatu PERFECT ACTIVE INDICATIVE yang berbicara mengenai puncak dari suatu proses. Di sini lagi, Yohanes menulis dalam istilah hitam dan putih (kemenangan eskatologis
    yang terrealisasi ini sedemikian menjadi kenangan dari Injil Yohanes). Orang percaya adalah para pemenang,
    namun karena ketegangan “yang sudah namun belum” dari Kerajaan Allah, merekam masih bergumul dengan dosa, pencobaan, dan penganiayaan.

     “yang jahat” Ini adalah suatu rujukan untuk setan, yang disebutkan lagi dalam ay 14. Ayat 13 dan 14 berpralel.

     “karena kamu telah mengenal Dia” Konsep alkitabiah mengenai “tahu” melibatkan pengertian Ibraninya yaitu hubungan pribadi yang intim (lih. Kej 4:1; Yer 1:5) dan konsep Yunani “fakta tentang.” Injil adalah suatu pribadi untuk disambut (Yesus), suatu berita (doktrin) untuk diterima dan dilakukan, dan suatu kehidupan untuk dijalankan.

    2:14 “kamu kuat” Perhatikan bahwa kekuatan mereka didasarkan atas Firman Allah yang tinggal. Ini serupa dengan peringatan paulus dalam Ef 6:10-18. Firman yang tinggal adalah injil. Ini bisa merupakan konsepsi atau pribadi, yang diawali Allah dan diterima oleh secara pribadi, baik suatu keputusan dan suatu pemuridan, baik kebenaran dan kebisa dipercayaan.

     “firman Allah diam di dalam kamu” Ini mempersonifikasikan konsep firman Allah (injil, lih. ay 24). Ini adalah singgungan terhadap Yoh 15. Digunakan dalam suatu pengertian negatif dalam Yoh 5:38 dan 8:37.

     “kamu telah mengalahkan yang jahat” Ini adalah penekanan pada ketekunan dari orang-orang kudus sejati. Ini didapati lagi dalam ay 17,19,24,27,28; 5:18; dan II Yoh 9. Doktrin keamanan orang percaya perlu diimbangi

    277

    dengan kebenaran bahwa mereka yang benar-benar ditebus akan bertahan sampai akhir (lih. Wah. 2:7,11,17,26;

    3:5,12,21). Lihat Topik Khusus: Kebutuhan untuk Bertekun pada Yoh 8:31. Ini tidak mengisyaratkan ketidak berdosaan sekarang, meskipun itu adalah suatu kemungkinan dalam Kristus (lih. Rom 6).

    NASKAH NASB (UPDATED): 2:15-17

    15Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. 16Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu

    keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. 17Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

    2:15 “janganlah kamu mengasihi” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE dengan suatu NEGATIVE PARTICLE, yang berarti menghentikan suatu tindakan yang tengah berlangsung. Kasih akan dunia menjadi ciri dari salah satu kelompok guru-guru palsu gnostik.

     “dunia” Istilah ini digunakan dalam dua pengertian yang berbeda dalam PB: (1) planet secara fisik dan/atau alam semesta yang diciptakan (lih. Yoh 3:16; 16:33; I Yoh 4:14) dan (2) masyarakat manusia yang diorganisisr dan berfungsi jauh dari Allah (lih. I Yoh 2:15-17; 3:1,13; 4:45; 5:4-5,19). Yang pertama menunjuk pada ciptaan fisik mula-mula (lih. Kej 1-2) dan yang kedua pada ciptaan yang jatuh (lih. Kej 3).

    TOPIK KHUSUS: PEMERINTAHAN MANUSIA

    I. PENDAHULUAN
    A. Definisi – Pemerintah ialah umat manusia yang mengorganisir diri mereka sendiri untuk menyediakan dan mengamankan kebutuhan-kebutuhan jasmani yang dirasakan.
    B. Maksud Tujuan – Allah telah menghendaki bahwa keteraturan lebih baik daripada kekacauan.
    1. Peraturan Musa, khususnya Sepuluh Perintah, adalah kehendak Allah bagi manusia dalam masyarakat. Ini menyeimbangkan penyembahan dan kehidupan.
    2. Tak ada bentuk atau susunan pemerintahan yang disarankan dalam Kitab Suci, walaupun sistem
    Teokrasi Israel kuno adalah bentuk yang diantisipasikan dari surga. Baik demokrasi maupun kapitalisme bukanlah kebenaran alkitabiah. Orang Kristen harus bertindak secara pantas dalam sistem
    pemerintahan apapun tempat mereka berada. Maksud tujuan dari orang-orang Kristen adalah
    pnginjilan dan pelayanan, bukan revolusi.
    C. Asal-usul dari pemerintahan manusia Origin of human government
    1. Katolik Romawi telah menyatakan bahwa pemerintahan manusia adalah suatu kebutuhan bawaan lahir, bahkan sebelum Kejatuhan. Aristoteles sepertinya setuju dengan alasan ini. Ia berkata,
    “manusia adalah suatu binatang politis” dan yang ia maksudkan dengan kalimat ini ialah bahwa
    pemerintahan “ada untuk menjunjung suatu kehidupan yang baik”.
    2. Protestantisme, khususnya Martin Luther, telah menyatakan bahwa pemerintahan manusia melekat dalam Kejatuhan. Ia menyebutnya “tangan kiri Kerajaan Allah” ia berkata bahwa “Cara Allah untuk
    mengendalikan manusia yang buruk adalah dengan menaruh manusia yang buruk itu dalam suatu kendali.”
    3. Karl Marx telah menyatakan bahwa pemernitahan adalah suatu alat dengan mana beberapa orang kelas atas menjaga massa tetap dalam kendali. Bagi dia, pemerintahan dan agama memainkan peran yang serupa.
    II. BAHAN ALKITABIAH A. Perjanjian Lama
    1. Israel adalah pola yang akan diterapkan di surga. Dalam Israel kuno YHWH adalah Raja. Teokrasi adalah istilah yang dighunakan untuk menjelaskan pemerintahan langsung Allah (lih. I Sam 8:4-9).
    2. Kedaulatan Allah dalam pemerintahan manusia dapat terlihat jelas dalam:
    a. Yeremia 27:6; Ezra 1:1
    b. II Tawarikh 36:22

    278


    c. Yesaya 44:28 d. Daniel 2:21
    e. Daniel 2:44
    f. Daniel 4:17,25 g. Daniel 5:28
    3. Umat Allah harus berserah dan hormat bahkan kepada pemerintah penjajah:
    a. Daniel 1-4, Nebukadnezar b. Daniel 5, Belsyazar
    c. Daniel 6, Darius
    d. Ezra and Nehemia
    4. Umat Allah harus mendoakan penguasa sipil:
    a. Yeremia 28:7
    b. Mishnah, Avot. 3:2
    B. Perjanjian Baru
    1. Yesus menunjukkan sikap horat pada pemerintahan manusia a. Matius 17:24-27; membayar pajak Bait Suci
    b. Matius 22:15-22, menganjurkan tempat untuk pajak Romawi dan dengan demikian penguasa sipil
    Romawi
    c. Yohanes 19:11, Allah memberikan kekuasaan sipil
    2. Kata-kata Paulus yang berhubungan dengan pemerintahan manusia
    a. Roma 13:1-7, orang-orang percaya harus tunduk dan berdoa bagi para penguasa sipil b. I Timotius 2:1-3, orang-orang percaya harus berdoa untuk para penguasa sipil
    c. Titus 3:1, orang-orang percaya harus tunduk pada para penguasa sipil
    3. Kata-kata Petrus yang berhubungan dengan pemerintahan manusia
    a. Kisah 4:1-31; 5:29, Petrus dan Yohanes dihadapan Sanhedrin (ini menunjukkan ketidak-taatan sipil)
    b. I Petrus 2:13-17, orang-orang percaya harus tunduk pada para penguasa sipil
    4. Kata-kata Yohanes yang berhubungan dengan pemerintahan manusia
    a. Wahyu 17, pelacur Babilonia melambangkan pemerintahan manusia yang melawan Allah
    III. KESIMPULAN
    A. Pemerintahan manusia ditahbiskan oleh Allah. Ini bukan “hak Illahi dari Raja,” namun tempat Illahi dari pemerintah. Tak satu bentuk pun yang dianjurkan lebih dari yang lain.
    B. Adalah tugas keagamaan orang percaya untuk mentaati penguasa sipil dengan suatu sikap hormat yang
    sepantasnya.
    C. Pantaslah bagi orang percaya untuk mendukung pemerintahan manusia dengan melalui pajak dan doa. D. Pemerintahan manusia adalah untuk maksud keteraturan. Mereka adalah hamba Allah untuk tugas ini.
    E. Pemerintahan manusia bukanlah yang tertinggi. Kekuasaannya terbatas. Orang-orang percaya harus bertindak demi hati nurani mereka dalam menolak penguasa sipil bila pemerintah ini melanggar batasan
    Illahi yang telah ditetapkan bagi mereka. Sebagaimana Agustinus telah menyatakan dalam Kota Allah, kita adalah warga negara dari dua alam, satu sementara dan satu lainnya kekal. Kita mempunyai tanggung jawab dalam keduanya, namun kerajaan Allah adalah yang tertinggi! Ada fokus pribadi dan kebersamaan
    dalam tanggung jawab kita kepada Allah.
    F. Kita harus mendorong orang-orang percaya dalam suatu sistem demokratis untuk secara aktif berpartisipasi dalam proses pemerintahan dan untuk menerapkan, di mana mungkin, pengajaran Kitab
    Suci.
    G. Perubahan sosial harus didahului oleh pertobatan pribadi. Tidak ada pengharapan eskatologis yang benar- benar abadi dalam pemerintahan. Semua pemerintahan manusia, walau dikehendaki dan digunakan Allah, adalah pernyataan dosa organisasi manusia jauh dari Allah.
    Konsep ini dinyatakan dalam penggunaan Yohanes akan kata “dunia.”

    279

     “dan apa yang ada di dalamnya” Ini sepertinya menunjuk pada kasih akan obyek-obyek material (lih. ay

    16) atau hala-hal yang ditawarkan dunia: kekuasaan, harga diri, pengaruh, dll. (lih. Rom 12:2; Yak 1:27). Sistem dunia yang jatuh ini mencoba untuk memenuhi semua kebutuhan manusia terpisah dari Allah. Hal ini menyusun
    kehidupan sedemikian rupa hingga manusia nampak bisa berdiri sendiri. Bdan-badan yang kita semua syukuri
    bisamenjadi suatu berhala bila mereka membuat kita jauh dari Allah. Contohnya mencakup: (1) sistem pemerintahan manusia; (2) sistem pendidikan manusia; (3) sistem ekonomi manusia; (4) sistem medis, dll.
    Sebagaimana dikatakan dengan baik oleh Agustinus, “manusia memiliki lubang berbentuk Allah” dalam
    hidupnya. Kita mencoba mengisi lubang tersebut dengan hal-hal duniawi, namun kita hanya bisa menemukan damai dan kepenuhan di dalam Dia! Berdiri sendiri adalah kutukan Eden!

     “Jikalau” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang artinya kemungkinan tindakan. Apa yang kita kasihi adalah bukti dari milik siapakah kita… milik Allah atau milik setan.

    2:16 “keinginan daging” ini menunjuk pada sikap pencarian diri manusia yan gjatuh (lih. Gal 5:16-21; Ef 2:3; I Pet 2:11).

     “keinginan mata” Orang Yahudi mengakui bahwa mata adalah jendela jiwa. Dosa dimulai dalam kehidupan pemikiran dan menembus keluar dalam tindakan. Tindakan seseorang berkembang menjadi dominasi gaya hidup (cont, 19:13).

    “serta keangkuhan hidup” ini menunjuk pada keangkuhan manusia jauh dari Allah (yaitu, manusia yang mempercayakan diri pada sumber-sumbernya sendiri). Dalam The Jerome Bible Commentary, vol. II, Raymond Brown, seorang Katolik ahli tentang Yohanes yang terkenal mengatakan tentang frasa ini:
    “namun demikian, alazoneia, yang ditemukan juga dalam Yak 4:16, memiliki arti yang lebih aktif dari sekedar angkuh: kata ini menyatakan kecongkakan, pembualan, has a more active meaning then mere
    pride: It denotes arrogance, boastfulness, keyakinan akan kemampuan mencukupi diri sendiri” (hal. 408).
    Istilah hidup adalah bios yang menunjuk pada kehidupan duniawi, jasmani, sementara di planet ini (tempat yang digunakan manusia bersama tanaman dan hewan, lih. 3:17). Karakterisasi ini menjelaskan kedua kelompok guru-guru palsu gnostik dan manusia yang jatuh yang tetap ingkar. Kiranya Allah menolong kita, hal-hal ini juga menjelaskan mengenai orang Kristen yang belum dewasa!

     “bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia” Ada dua alasan orang Kristen harus tidak mengasihi dunia: (1) kasih itu bukan berasal dari Bapa (lih. ay 16) dan (2) dunia sedang lenyap (lih. ay 17).

    2:17 “Dunia ini sedang lenyap” Ini adalah sebuah PRESENT MIDDLE INDICATIVE (lih. 2:8). Iniberhubungan dengan dua zaman Yahudi. Zaman yang baru dan sempurna sedang datang; jaman dosa dan pemberontakan lama sedang lenyap (lih. Rom 8:18-25).

    TOPIK KHUSUS: ZAMAN INI DAN ZAMAN YANG AKAN DATANG

    Para nabi PL melihat masa depan melalui kepanjangan dari sekarang. Bagi mereka masa depan adalah suatu
    pemulihan Israel geografis, Padahal, bahkan mereka telah melihat hari baru. (lih. Yes 65:17; 66:22). Dengan penolakan secara sengaja yang terus menerus terhadap YHWH oleh keturunan Abraham (bahkan setelah pembuangan) suatu paradigma baru berkembang dalam tulisan-tulisan perwahyuan Yahudi di antara dua perjanjian (yaitu, I Henokh, IV Ezra, II Barukh). Tulisan-tulisan ini mulai membedakan antara dua jaman: jaman jahat sekarang yang didominasi oleh setan dan jaman kebenaran yang akan datang yang didominasi oleh Roh dan diresmikan oleh Mesias (seringkali seorang ksatria perkasa).
    Dalam bidang teologia ini (eskatologi) adasuatu perlembangan yang nyata. Para teolog menyebutnya
    “perwahyuan progresif.” PB meneguhkan realita kosmik dua jaman yang baru ini (yaitu, dualisme sementara):

    Yesus Paulus Ibrani

    Matius 12:32

    Roma 12:2

    1:2

    Matius 13:22 & 29

    I Kor 1:20; 2:6,8; 3:18

    6:5

    Markus 10:30

    II Kor 4:4

    11:3

    280

    Lukas 16:8 Galatia 1:4
    Lukas 18:30 Ef 1:21; 2:1,7; 6:12
    Lukas 20:34-35 I Tim 6:17
    II Tim 4:10
    Titus 2:12
    Dalam teologia PB keduazaman Yahudi ini telah saling bertumpang tindih karena prakiraan yang tak terduga dan terabaikan mengenai dua kedatangan dari Mesias. Inkarnasi Yesus menggenapi nubuatan-nubuatan PL mengenai peresmian dari zaman baru. Namun demikian, PL juga melihat kedatanganNya sebagai Hakim dan Penakluk, namun Ia datang pertama-tama sebagai Hamba yang Menderita (lih. Yes 53), rendah hati dan lemah lembut (lih. Zak 9:9). Ia akan kembali berkuasa tepat seperti diprakirakan PL (lih. Wah 19). Penggenapan dua tahap ini menyebabkan Kerajaan menjadi ada sekarang (diresmikan), namun di masa depan (belum disempurnakan sepenuhnya). Inilah ketegangan yang sudah namun belum dari PB!

    “tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya” Ini adalah kontras sementara antara bios dalam ay 16 and kehidupan Allah (zōē). Perhatikan bagaimana kehidupan kekal (yaitu, secara hurufiah “tinggal di dalam zaman”) dihubungkan dengan suatu gaya hidup mengasihi, bukan hanya suatu pengakuan iman di masa lalu (lih. Mat 25:31-46; Yak 2:14-26). Lihat Topik Khusus pada Kehendak Allah pada

    4:34.

    NASKAH NASB (UPDATED): 2:18-25

    18Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. 19Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak

    sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita. 20Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya. 21Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. 22Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. 23Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa. 24Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. 25Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal.

    2:18 “Anak-anakku” lihat catatan pada 2:1.

     “waktu ini adalah waktu yang terakhir” Secara hurufiah ini adalah “waktu terakhir” tanpa ARTICLE. Seperti “hari-hari terakhir,” ini adalah salah satu frasa yang digunakan dalam PB untuk menjelaskan kedatangan kedua Yesus Kristus (lih. Yoh 6:39-40,44). Ini adalah suatu konsep penting dalam Yohanes karena dalam jaman kita sedemikian banyak penafsir telah dipengaruhi “eskatologi terrealisasi” dari C. H. Dodd (suatu prinsip utama dari amillenialisme). Sungguhlah benar bahwa Yohanes secara unik dan kuat mengajarkan bahwa Kerajaan Allah telah datang dalam Yesus. Namun demikian, naskah ini menyatakan bahwa akan ada juga suatu penyempurnaan di masa depan (peristiwa atau periode). Keduanya benar. Ini adalah satu lagi pernyataan dari ketegangan PB (paradoks) antara “yang sudah namun belum” (yaitu, “akan datang”) dari dua zaman Yahudi, yang sekarang ada di masa tumpang tindih.

    281

     “antikristus. . .antikristus” Frasa deskriptif ini keduanya TUNGGAL dan JAMAK; tak satupun memiliki ARTICLE. Hanya Yohanes yang menggunakan istilah ini dalam PB (lih. 2:18,22; 4:3; II Yoh 7). Lihat catatan lebih lengkap dalam Wawasan Kontekstual pada 2:3-3:3, D., hal. 272.

     “akan datang” Ini adalah sebuah PRESENT MIDDLE (deponent) INDICATIVE. Dalam Bahasa Yunani Koine beberapa bentuk dari kata kerja Yunani tak digunakan dan bentuk lain mengambil alih fungsinya. Kata kerja deponent adalah MIDDLE atau PASSIVE VOICE dalam bentuk, namun diterjemahkan sebagai ACTIVE VOICE dalam artinya. Di sini bentuk PRESENTnya digunakan untuk menyatakan kepastian dari suatu peristiwa di masa depan. Antikritus, TUNGGAL akan datang dan banyak guru-guru palsu atau mesias-mesias palsu yang serupa dengannyatelah nampak (antikristus-antikristus).

    Ini hanya kemungkinan secara teologis bahwa karena setan tidak mengetahui waktu kembalinya Kristus, ia memiliki seseorang yang telah dipersiapkan untuk masuk ke dalam kepemimpinan dunia disaat ada kesempatan.

     “sekarang telah bangkit” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Roh “anti”-Kristus telah ada dan aktif dalam dunia yang jatuh ini (yaitu, guru-guru palsu), namun masih akan ada manifestasi di masa depan. Beberapa komentator memahami ini untuk menunjuk pada Kekaisaran Romawi zaman Yohanes, sementara yang lain melihatnya sebagai kerajaan akhir zaman di dunia masa depan. Dalam banyak pengertian, ini adalah keduanya! Waktu terakhir telah diresmikan pada saat inkarnasi dan akan berakhir sampai pada penyempurnaan (Kedatangan Kristus yang Kedua).

    2:19 “Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita” Ini adalah sebuah contoh sempurna dari pengajaran palsu dan pernyataan palsu dalam gereja yang kelihatan (lih. Mat 7:21-23; 13:1-9,18-23). Kekurangan mereka akan kebenaran, kasih, dan ketekunan adalah bukti-bukti bahwa mereka bukanlah orang-orang percaya. Kesesatan selalu datang dari dalam!

    Penulis I Yohanes sangat hati-hati dalam pemilihan bentuk kata kerjanya. Ayat 19 mencerminkan:
    1. guru-guru palsu telah pergi (AORIST)
    2. mereka tidak pernah sungguh-sungguh merupakan suatu bagian (IMPERFECT)
    3. jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita (suatu
    KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL dengan suatu kata kerja PLUPERFECT)
    Mereka ini tidak jatuh dari anugerah. Mereka tidak pernah mengalami pengurapan dari Roh Kudus yang mengubah kehidupan. Mereka tak pernah bertobat dan percaya injil, tak pernah menerima Kristus secara pribadi. Ini adalah gmbaa-gembala palsu, domba-domba palsu! Lihat Topik Khusus: Kemurtadan pada Yoh 17:12.

     “Jika” Ini adalah sebuah KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL yang disebut berlawanan dengan fakta. Ini harus diterjemahkan, “Jika mereka termasuk pada kita, padahal tidak, maka memreka akan tetap bersama kita, dan kenyataannya tidak.”

     “mereka tetap bersama-sama dengan kita” Ini adalah suatu PLUPERFECT ACTIVE INDICATIVE yang berbicara mengenai tindakan yang telah selesai di masa lalu. Ini adalah satu dari beberapa rujukan pada doktrin Ketekunan Orang-orang Kudus (lih. ay 24,27,28). Iman sejati akan tetap dan berbuah (lih. Mat 13:1-23). Lihat Topik Khusus pada Yoh 8:31.

    2:20 “kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus” “Kamu” yang berbentuk JAMAK ini ditekankan dalam naskah Yunani dalam pertentangan dengan mereka yang telah meninggalkan persekutuan Kristen. Ada kemungkinan bahwa gnostik dipengaruhi oleh agama-agama “misteri” Timur dan mengajarkan suatu pengurapan khusus yang membawa pengetahuan dan identifikasi dengan Allah. Yohanes menyatakan bahwa orang-orang percayalah, dan bukan gnostik, yang memiliki pengurapan tersebut (inisiasi khusus) dari Tuhan.

    TOPIK KHUSUS: YANG KUDUS

    “Yang Kudus” dapat menunjuk pada:
    1. Allah Bapa (lih. berbagai perikop PL pada “Yang Kudus dari Israel”)
    2. Allah Anak (lih. Mar 1:24; Luk 4:34; Yoh 6:69; Kis 3:14)

    282

    3. Allah Roh (gelarNya, “Roh Kudus” lih. Yoh 1:33; 14:26; 20:22).
    Kis 10:38 adalah suatu ayat dimana seluruh tiga pribadi Allah terlinat dalam pengurapan. Yesus diurapi (lih. Luk 4:18; Kis 4:17; 10:38). Di sini konsepnya melebar mencakup orang-orang percaya (lih. I Yoh 2:27). Yang
    Diurapi telah menjadi mereka yang diurapi! Ini mungkin berparalel seperti Antikristus dan antikristus-antikristus.
    (lih. I Yoh 2:18). Tindakan simbolis PL pengurapan jasmani dengan minyak (lih. Kel 29:7; 30:25; 37:29)
    berhubungan dengan mereka yang dipanggil dan diperlengkapi oleh Allah untuk suatu tugas khusus (yaitu, para nabi, imam, dan raja). Kata “Kristus” adalah suatu terjemahan dari istilah Ibrani “yang diurapi” atau Mesias.

     “pengurapan” Lihat Topik Khusus: Pengurapan dalam Alkitab pada Yoh 11:2.

    NASB “dan kamu semua tahu”

    NKJV “dan kamu mengetahui segalanya”

    NRSV “dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya”

    TEV “dan dengan demikian kamu semua mengetahui kebenaran” NJB “dan semua telah menerima pengetahuan”

    Ini adalah sebuah pernyataan yang sangat penting dalam hal pernyataan kecongkakan para guru palsu gnostik
    tentang pengetahuan rahasia mereka. Yohanes menyatakan bahwa orang-orang percaya memiliki dasar pengetahuan Kristen (ay 27 dan Yoh 16:7-14 dan Yer 31:34), bukan pengetahuan mendalam baik dalam agama
    atau alam atau pengetahuan lain (lih. 3:2). Bagi Yohanes, kebenaran mencakup baik konsepsi maupun pribadi, sebagaimana juga pengurapan yang bisa menunjuk pada injil atau Roh.
    Ada variasi naskah Yunani dalam frasa ini. NKJV mengikuti naskah A, C, dan K, memiliki panta, sebuah
    NEUTER PLURAL yang digunakan sebagai suatu DIRECT OBJECT, sementara NASB mengikuti naskah א, B, dan P memiliki pantes, suatu MASCULINE PLURAL, yang berfokus pada subyek “kamu semua.” Sehubungan
    denan klaim eksklusifistik dari guru-guru palsu, pilihan terakhir adalah yang terbaik. Pengurapan dan
    pengetahuan diberikan kepada semua orang percaya, bukan sedikit yang dipilih, khusus, berintelektualitas dan kerohanian tertentu!

    2:21 Ini adalah satu dari banyak ayat yang menyatakan bahwa para pembaca Yohanes memiliki jaminan penebusan dan mengenal kebenaran. Dalam ayat ini jaminan didasarkan atas suatu urapan dari Roh yang telah memberikan pada orang percaya suatu kelaparan akan dan pengetahuan mengenai Injil.

    2:22 “Siapakah pendusta itu” Frasa ini memiliki suatu DEFINITE ARTICLE, oleh karena itu, Yohanes merujuk kalau bukan pada: (1) suatu guru palsu tertentu (kemungkinan Cerinthus) atau (2) “kebohongan besar” dan penolakan akan Injil (lih. 5:10). “Pendusta” bersinonim dengan “antikristus.” Roh antikristus ada di tiap zaman; suatu definisi dasar adalah “yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus” atau “yang mencoba menggantikan Kristus.”

    2:22-23 “yang menyangkal Anak” nampaknya para guru palsu gnostik mengklaim mengenal Allah, namun mereka menyangkal, mengesampingkan, dan menurunkan tempat dari Yesus Kristus. (lih. 4:1-6; 5:11-12; Yoh

    5:23).
    Berdasarkan atas tulisan-tulisan dari gnostik abad kedua M, komentar di dalam PB, dan bapa-bapa gereja mula-mula, kepercayaan berikut terbit:
    1. Gnostik mencoba untuk mengawinkan keKristenan dengan filsafat Yunani (Plato) dan agama-agama misteri Timur.
    2. Mereka mengajarkan bahwa Yesus bersifat Illahi namun bukan manusia, karena roh adalah baik, namun
    materi(daging) adalah jahat. Oleh karenanya tidak ada kemungkinan terjadinya inkarnasi fisik dari Tuhan.
    3. Mereka mengajarkan dua hal mengenai keselamatan:
    a. Satu kelompok menyatakan bahwa suatu pengetahuan khusus dari wilayah kemalaikatan (aeon) yang membawa suatu keselamatan roh tidak berhubungan dengantindakan tubuh pada dataran fisikical plain.

    283

    b. Satu kelompok lain menekankan penyangkalan diri secara fisik (lih. Kol 2:20-23). Mereka menyatakan bahwa suatu penyangkalan total dari kebutuhan dan keinginan jasmaniah sangat menentukan suatu keselamatan sejati.

    2:23 Ayat ini dalam Textus Receptus telah secara tak disengaja mempersingkat naskah aslinya dengan mengabaikan rujukan paralel kedua kepada Bapa, yang didukung secara kuat oleh naskah-naskah huruf besar Yunani א, A, B, dan C.

     “barangsiapa mengaku” Ini adalah tepat lawan dari “barangsiapa menyangkal” dalam ay 22 [tiga kali] dan

    23[sekali] dan 26[sekali]. Lihat Topik Khusus: Pengakuan pada Yoh 9:22-23.

     “Anak” persekutuan dengan Allah hanya tersedia melalui iman dalam Anak (lih. 5:10-12,13). Yesus bukanlah suatu pilihan! Ia adalah satu-satunya jalan kepada Bapa (lih. Yoh 5:23; 14:6; Luk 10:16).

    2:24 “dan kamu” Ini menunjukkan suatu kontras yang sangat tegas antara para pembaca Yohanes dan para guru palsu dan para pengikutnya yang pergi (lih. ay 27).

     “apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE dengan suatu penekanan ketata bahasaan pada “kamu” (yang terletak di muka frasa Yunani) dalam pertentangan dengan berita guru-guru palsu. Injil dipersonifikasikan dan dijelaskan sebagai tamu yang tinggal. Ini adalah yang pertama dari dua alasan yang diberikan bagi kemenangan orang Kristen atas guru-guru palsu (pendusta). Yang kedua didapati dalam ay 20 dan 27, di mana pengurapan dari Roh disebutkan. Lagi, injil sebagai berita dan pribadi dikaitkan olah frasa “dari semula” (lih. ay 13,14,24[dua kali]). Firman Allah mencakup baik isi dan pribadi yang keduanya ditulis dan hidup (lih. 1:8,10; 2:20,24)! Lihat Topik Khusus: Tinggal pada 2:10.

     “jika” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan tindakan. Hal ini meneruskan peringatan dan teguran yang berhubungan dengan “tinggal.” Berhenti tinggal menyatakanbahwa mereka tak pernah menjadi bagian (lih. 2:18-19). Bukti gaya hidup dari “tinggal” membawa jaminan (lih. Yoh 15). Tinggal adalah suatu berita yang didengar dan diterima dan suatu persekutuan baik dengan Anak maupun Bapa (lih. Yoh 14:23) yang dinyatakan dalam pilihan gaya hidup, baik secara positif (kasih) dan negatif (penolakan dari dunia).

    2:25 “Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal” Lagi KATA GANTI di ay 25 sangat tidak jelas dan bisa menunjuk pada Allah Bapa atau Allah Anak. Mungkin ini adalah kesengajaan (sebagaimana dalam II Pet 1). Tampaknya pernyataan ini menyerupai Yoh 3:15-16 dan 6:40. Pengharapan orang percaya terletak dalam sifat dan janji Allah (lih. Yes 45:33; 55:11). Persekutuan intim kita dengan Allah Tritunggal menerbitkan pengharapan, ya, janji akan hidup kekal (lih. 5:13). Hidup kekal meiliki ciri-ciri yang nampak.

    NASKAH NASB (UPDATED): 2:26-27

    26Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu.

    27Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu—dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta—dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar

    kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

    2:26 “orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu” ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE. Ada penyesat di tiap zaman (lih. Mat 7:15; 24:11,24; II Yoh 7). Mereka ini sering adalah justru para agamawan yang sungguh-sungguh.

    284

    2:27 “pengurapan” Ini sepertinya menekankan hasil dari pengurapan, bukan caranya (Roh) atau elemennya (kebenaran injil). Pengurapan adalah suatu konsep PL mengenai panggilan khusus dan pembekalan seseorang untuk tugas pemberian Allah. Pada nabi, Imam dan raja diurapi. Istilah ini secara etimologis berhubungan dengan istilah “Mesias.” Di sini ini menunjuk pada kestabilan yang dihasilkan yang merupakan arti pencerahan hati dan pikiran oleh Roh Kudus bagi orang percaya. Lihat Topik Khusus: Pengurapan dalam Alkitab pada Yoh 11:2.

    Para guru palsu mengklaim suatu perwahyuan khusus dari Allah (yaitu urapan khusus). Yohanes menyatakan bahwa semua orang percaya yang telah memiliki pengurapan sejati ketika mereka mempercayai Yang Diurapi,
    akan dipenuhi dengan RohNya, dan tinggal dalam Firman Allah.

     “yang telah kamu terima” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE INDICATIVE yang menunjuk padaa beberapa tindakan di masa lalu yang telah selesai. “Pengurapan” berparalel dengan “kamu telah mendengar” dalam ay 24. Injil harus diterima (1) secara pribadi dengan iman (lih. Yoh 1:12; 3:16) dan (2) sebagai suatu tubuh kebenaran (lih. II Yoh 9-10; I Kor 15:1-4; Yudas 3). Kedua tindakan ini ditengahi oleh Roh Kudus.

     “Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain” Ayat 27 adalah suatu paralel dari ay 20 (yaitu, Perjanjian Baru lih Yer 31:34). Yohanes menggunakan tema-tema berulang (ay 20,24,27). Roh Kudus, bukan guru-guru palsu gnostik, adalah guru kita yang tertinggi dan kita diperlukan (lih. Yoh 14:26). Namun demikian, ini tidak berarti bahwa jabatan dan karunia guru tidak aktif dalam gereja mula-mula dan sekarang today (lih. Ef

    4:11; Kis 13:1; II Kor 12:28). Secara sederhana ini berarti bahwa hal mendasar mengenai keselamatan datang dari
    Roh Kudus dan Alkitab, bukan dari guru manusia yang khusus dan berbakat, walaupun Iasering memakai mereka sebagai suatu alat.

     “Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu—dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta” Ini menunjuk pada kebenaran rohani. Setiap orang Kristen memiliki Roh Kudus yang membimbing hati nuraninya. Kita harus sensitif terhadap kepemimpinan yang lembut dari Roh dalam bidang- bidang kebenaran dan etika.

     “sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Yohanes mengunakan konsep “tinggal” seara ekstensif dalam surat ini sebagai suatu elemen jaminan bagi para pembacanya (lih. Yoh 15). Iman alkitabiah adalah suatu perjanjian yang di dalamnya Allah mengambil inisiatif dan mentapkan agenda namun kita harus menanggapi pada mulanya dan terus menerus (tinggal)! Ada suatu aspek Illahi dan aspek manusia yang terlibat dalam tinggal. Lihat Topik Kusus: Tinggal pada 2:10.

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Jelaskan kepercayaan-kepercayaan para guru palsu.
    2. Berikan bukti dengan mana kita bisa mengetahui bahwa kita sungguh-sungguh telah ditebus.
    3. Terangkan hubungan antara dosa kebiasaan dan perbuatan dosa tersendiri.
    4. terangkan hubungan antara ketekunan orang kudus dan keamanan para orang percaya.
    5. Sebut dan definisikan tiga musuh manusia.

    285

    I YOHANES 2:28-3:24

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Anak-anak Allah Anak-anak Allah Hubungan kasih yang Anak-anak Allah Hidup Sebagai Anak-anak dinyatakan dalam Tingkah Allah

    Laku yang Benar

    2:28-3:3 2:28-3:3

    (2:29-4:6)

    2:29-3:2

    3:1-10 3:1-3 Syarat Pertama: Berpisah dengan dosa

    Dosa dan Anak Allah 3:3-10

    3:4-10 3:4-9 3:4-6

    3:7-8

    Imperatif dari Kasih 3:9-10

    Mengasihi Satu Sama Lain 3:10-15 Mengasihi Satu Sama Lain Mengasihi Satu Sama Lain Syarat Kedua: Melakukan perintah, Khususnya Hidup

    3:11-18 3:11-18 3:11-12 3:11-24

    Giatnya Kasih 3:13-18

    Yakin Dihadapan Allah 3:16-23 Jaminan Orang Kristen Keberanian Dihadapan

    Allah

    3:19-24 Roh kebenaran dan Roh 3:19-24 3:19-24 dari kesalahan

    3:24-4:6

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    286

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL

    A. Pasal 2 diarahkan pada guru-guru palsu gnostik (khsusnya gnostik Doketis yang menyangkal kemanusiaan
    Yesus).
    B. Pasal 3 terus menyinggung guru-guru palsu yang memisahkan keselamatan dan etika dan moralitas. Namun pasal 3 juga ditujukan secara lebih langsung pada orang-orang percaya.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 2:28-3:3

    28Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya,

    kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya. 29Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran,

    lahir dari pada-Nya. 3-1Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga

    kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. 2Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan- Nya yang sebenarnya. 3Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

    2:28 Ada banyak diskusi di antara para komentator apakah suatu paragraf baru harus dimulai dengan ayat 28, 29, atau 3:1. Karena pengulangan antara ay 27 dan 28, maka pembagian paragraf kemungkinan harus mulai dari sini.

     “tinggallah di dalam Kristus” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Ini adalah PRESENT IMPERATIVE ketiga yang dignakan untuk menganjurkan ketekunan Kristen (lih. ay 19,24). Lihat Topik Khusus: Perlu untuki Bertekun pada Yoh 8:31 dan Tinggal pada I Yoh 2:10.

    “apabila Ia menyatakan diri-Nya” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL, seperti ay 29, dan juga frasa “apabila Yesus datang kembali” dari 3:2. Ini tidak dimaksudkan untuk menyampaikan suatu peristiwa yang tak pasti, namun suatu waktu yang tak pasti (serupa dengan penggunaan PB akan kata “harapan,” lih. 3:3). Ketika hal ini terjadi Ia akan mendapati orang percaya sejati tinggal!
    “kita beroleh keberanian” Kata Yunani untuk “keberanian” (parrhēsia) berasal dari akar “berkata dengan bebas.” Jaminan adalah suatu gaya hidup sekarang yang berdasar atas pengenalan orang percaya akan dan kepercayaan dalan injil Yesus Kristus. Hal ini digunakan dalam beberapa cara dalam PB.
    1. suatu keyakinan, keberanian, atau jaminan yang berhubungan dengan:
    a. manusia (lih. Kis 2:29; 4:13,31; II Kor 3:12; Ef 6:19)
    b. Allah (lih. I Yoh 2:28; 3:21; 4:12; 5:14; Ibr 3:6; 4:16; 10:19)
    2. berbicara secara terbuka, lugas, atau tidak mendua (lih. Mar 8:32; Yoh 7:13; 10:24; 11:14; 16:25; Kis
    28:31)
    3. berbicara kepada umum (lih. Yoh 7:26; 11:54; 18:20)
    4. bentuk yang berhubungan (parrhēsiazomai) digunakan untuk berkhotbah dengan berani ditengah situasi sekitar yang sulit (lih. Kis 18:26; 19:8; Ef 6:20; I Tes 2:2)
    Dalam konteks ini menunjuk pada suatu keyakinan eskatologis. Orang-orang percaya tidak takut terhadap
    Kedatang Kedua Kristus; mereka memeluknya dengan antusiasme yang penuh keyakinan karena mereka tinggal di dalam Kristus dan hidup seperti Kristus.

    287

    NASB “dan tidak menjadi segan kepadaNya karena malu” NKJV “dan tidak usah malu terhadap Dia”

    NRSV “dan dipermalukan dihadapanNya”

    TEV “dan tidak bersembunyi karena malu dari Dia” NJB ”dan tidak segan kepada Nya karena malu”

    Ini adalah suatu AORIST PASSIVE (deponent) SUBJUNCTIVE yang berarti bahwa ini dapat dimengerti
    sebagai (1) orang percaya menjadi malu sendiri (NASB, TEV, NJB) atau (2) orang percaya dipermalukan (NRSV). Orang percaya harus mencari dan bersuka dalam kedatangan kembali Kristus, namun mereka yang telah hidup cara-cara dunia yang mementingkan diri sendiri pasti akan terkejut dan merasa malu pada saat pemunculan Nya! Akan ada suatu penghakiman orang-orang percaya (lih. II Kor 5:10).
    “pada hari kedatangan-Nya” Ini adalah sebuah rujukan kepada Kedatangan Kedua. Kata ini, Parousia, hanya digunakan di sini dalam seluruh tulisan Yohanes dan memiliki konotasi kedatangan raja yang sudah dekat.
    Seara hurufiah ini adalah “sampai pada Parousia,” yang artinya “kehadiran” dan digunakan untuk menyebut kunjungan raja. Istilah PB lain yang digunakan untuk Kedatangan Kedua adalah (1) epiphaneia, “penampakan
    muka dengan muka”; (2) apokalupis, “pembukaan selubung”; dan (3) “Hari Tuhan” dan variasi-variasi dari frasa ini. Pendahuluan dari kata “Tuhan” dalam perikop ini adalah YHWH, sebagaimana dalam ay 10 dan 11, dan Yesus dalam ay 7,8,14. Kemenduaan tatabahasa ini adalah teknik yang lazim dari para penulis PB untuk

    menyatakan keTuhanan Yesus.

    TOPIK KHUSUS: ISTILAH-ISTILAH PB BAGI KEDATANGAN KEMBALI KRISTUS

    Penekanan eskatologis dari suatu hari kedatangan yang khusus pada waktu manusia akan bertemu dengan
    Yesus (Sebagai Juru Selamat dan Hakim) mengikuti beberapa sebutan dalam tulisan-tulisan Paulus: (1) “hari
    Tuhan kita Yesus Kristus” (lih. I Kor 1:8); (2) “hari Tuhan” (lih. I Kor 5:5; I Tes 5:2; II Tes 2:2); (3) “hari Tuhan Yesus” (lih. I Kor 5:5; II Kor 1:14); (4) “hari Yesus Kristus” (lih. Flp 1:6); (5) “hari Kristus” (lih. Flp 1:10; 2:16); (6) “hariNya (Anak Manusia)” (lih. Luk 17:24); (7) “hari Anak Manusia dinyatakan” (lih. Luk 17:30); (8) “pernyataan dari Tuhan kita Yesus Kristus” (lih. I Kor 1:7); (9) “ketika Tuhan Yesus akan dinyatakan dari surga” (lih. II Tes 1:7); (10) “di hadirat Tuhan Yesus pada kedatanganNya” (lih. I Tes 2:19).
    Setidaknya ada empat cara yang di dalamnya para penulis PB menunjuk pada kedatangan kembali Yesus:
    1. epiphaneia, yang menunjuk pada suatu kecemerlangan yang luar biasa yang secara teologis (walau tidak secara etimologis) berhubungan dengan “kemuliaan.” Dalam II Tim 1:10; Titus 2:11 dan 3:4 ini
    menunjuk pada kedatangan pertama Yesus (yaitu, inkarnasi) dan kedatangan Nya yang kedua. Kata ini
    digunakan dalam II Tes 4:8 yang mencakup semua tiga istilah utama bagi Kedatangan Kedua: I Tim 6:14; II Tim 4:1,8; Titus 2:13.
    2. parousia, yang mengisyaratkan hadirat dan mulanya merujuk pada suatu kunjungan raja. Ini adalah istilah
    yang paling luas digunakan (lih. Mat 24:3,27,37,39; I Kor 15:23; I Tes 2:19; 3:13; 4:15; 5:23; II Tes
    2:1,8; Yak 5:7,8; II Pet 1:6; 3:4,12; I Yoh 2:28).
    3. apokalupsis (atau apocalypsis), yang berarti suatu pembukaan selubung untuk maksud menyatakan. Ini adalah nama buku terakhir dalam PB (lih. Luk 17:30; I Kor 1:7; II Tes 1:7; I Pet 1:7; 4:13).
    4. phaneroō, yang berarti membawa kepada terang atau menyatakan dengan jelas atau mewujudkan. Istilah
    ini sering digunakan dalam PB untuk banyak aspek dari pernyataan Allah. Kata ini, sebagaimana epiphaneia, dapat menunjuk pada kedatangan pertama Kristus (lih. I Pet 1:20; I Yoh 1:2; 3:5,8; 4:9) dan kedatanganNya yang kedua (lih. Mat 24:30; Kol 3:4; I Pet 5:4; I Yoh 2:28; 3:2).
    5. Istilah yang paling lazim untuk “kedatangan,” erchomai, kadang juga digunakan untuk kedatangan kembali Kristus (lih. Mat 16:27-28; 23:39; 24:30; 25:31; Kis 1:10-11; I Kor 11:26; Wah 1:7,8).
    6. Kata ini juga digunakan dengan frasa “hari Tuhan” (lih. I Tes 5:2), yang adalah sebutan PL untuk hari pemberkatan dan pengadilan Tuhan.
    PB secara keseluruhan ditulis di dalam pandangan dunia PL, yang menyatakan:
    a. Suatu jaman kejahatan, pemberontakan sekarang b. Suatu jaman kebenaran yang akan datang
    c. Suatu jaman yang dibawa oleh Roh melalui pekerjaan dari Mesias (Yang Diurapi)

    288

    Anggapan teologis perwahyuan progresif diperlukan karena para penulis PB sedikit memodifikasi pengharapan Israel. Sebagai ganti dari satu kedatangan Mesias yang bersifat militer dan nasionalistis, ada dua kedatangan. Kedatangan yang pertama adalah inkarnasi dari Tuhan dalam konsepsi dan kelahiran dari Yesus dari Nazaret. Ia datang sebagai seorang “hamba yang menderita” yang bukan bersifat militer, maupun berhubungan dengan pengadilan dari Yes 53; juga pengendara ringan dari keledai jantan muda (bukan suatu kuda perang atau bagal raja), dari Zak 9:9. Kedatangan pertama meresmikan Jaman KeMesiasan Baru, Kerajaan Allah di bumi. Dalam satu pengertian Kerajaan itu ada di sini, namun tentu saja, dalam pengertian lain kerajaan ini masih sangat jauh. Inilah ketegangan antara dua kedatangan Mesias yang, dalam suatu pengertian, merupakan ketumpang tindihan dari dua jaman Yahudi yang tak terlihat, atau setidaknya tidak jelas, dari PL. Dalam kenyataannya, kedatangan ganda ini menekankan komitmen YHWH untuk menebus seluruh umat manusia (lih. Kej 3:15; 12:3; Kel 19:5 dan khotbah dari para nabi, khususnya Yesaya dan Yunus).
    Gereja tidak menunggu penggenapan nubuatan PL karena kebanyakan nubuatan tersebut menunjuk pada kedatangan pertama (lih. Bagaimana Membaca Alkitab Untuk Mendapat Semua Kekayaan Nilainya, hal. 165-
    166). Apa yang benar-benar diantisipasi oleh orang percaya adalah kedatangan yang penuh kejayaan dari Raja ata segala raja dan Tuhan atas segala tuan yang telah bangkit, penggenapan historis yang diharapkan dari jaman
    baru kebenaran di bumi sebagaimana di surga (lih. Mat 6:10). Penyajian PL bukannya tidak akurat, namun tidak lengkap. Ia akan datang lagi tepat seperti yang diprakirakan oleh para nabi dalam kuasa dan otoritas dari YHWH.
    Kedatangan Kedua bukanlah istilah Alkitab, namun konsepnya adalah pandangan dunia dan kerangka kerja dari seluruh PB. Allah akan menetapkan semua The Second Coming is not a biblical term, but the concept is the world-view and framework of the entire NT. Allah akan meluruskan semuanya. Persekutan antara Allah dan
    manusia yang diciptakan dalam gambarNya akan dipulihkan. Kejahatan akan dihakimi dan dihilagkan. Maksud
    Allah tidak akan dan tidak bisa gagal!

    2:29 “jikalau” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan tindakan. Di sini ini menunjuk pada suatu pengetahuan yang dianggap dimiliki bersama oleh orang percaya, namun tidak di tanggkap oleh para guru palsu.

     “kamu tahu” Ini kalau bukan suatu PRESENT ACTIVE INDICATIVE yang menyatakan suatu pengetahuan yang terus berjalan atau suatu PRESENT ACTIVE IMPERATIVE yang berbicara mengenai pengetahuan yang seharusnya dimiliki orang percaya.

     “Ia” Ayat 28; 2:1; dan 3:7 menunjukkan bahwa ini menunjuk pada Yesus. Namun demikian, KATA GANTI terakhirnya “lahir daripadaNya” sepertinya menunjuk pada Allah Bapa karena frasa “lahir dari Allah” sedemikian seringnya digunakan (lih. 3:9; 4:7; 5:1,4,18; Yoh 1:13).

     “kebenaran. . .kebenaran” This is an expected family characteristic!

    TOPIK KHUSUS: KEBENARAN

    “Kebenaran” adalah suatu topic yang sangat penting yang membuat siswa-siswa sekolah Alkitab secara
    pribadi harus mempelajari konsepnya dengan panjang lebar.
    Dalam PL karakter Allah dijabarkan sebagai “adil” atau “benar” kata-kata Mesopotamia itu sendiri berasal dari buluh dalam air yang dipakai dalam konstruksi untuk mengukur kelurusan secara horizontal dari sebuah
    tembok atau pagar. Allah memilih istilah ini untuk digunakan sebagai penggambaran dari sifatNya sendiri. Ia adalah pengukur (penggaris) yang lurus yang dipakai mengevaluasi segala sesuatu. Konsep ini menyatakan
    kebenaran Allah berikut hakNya untuk mengadili.
    Manusia diciptakan dalam gambar Allah (Kej 1:26-27; 5:1,3; 9:6). Manusia diciptakan untuk bersekutu dengan Allah. Semua ciptaan adalah suatu panggung atau latar belakang bagi interaksi dari Allah dan manusia.
    Allah menginginkan ciptaan tertinggiNya, manusia, untuk mengenalNya, mengasihiNya, melayaniNya, dan menjadi seperti Dia! Loyalitas manusia diuji (Kej 3) dan pasangan manusia mula-mula gagal dalam ujian ini. Ini
    menghasilkan gangguan dalam hubungan antara Allah dan umat manusia (Kej 3; Rom 5:12-21).

    289


    Allah berjanji untuk memperbaiki dan memulihkan persekutuan itu (Kej 3:15). Ia melakukan ini atas dasar kehendakNya dan melalui AnakNya sendiri. Manusia tidaklah berkemampuan untuk memulihkan keretakan ini (lih. Rom 1:18-3:20).
    Setalah Kejatuhan, langkah pertama Allah untuk pemulihan adalah konsep perjanjian berdasarkan atas undanganNya dan tanggapan pertobatan, kesetiaan dan ketaatan manusia. Karena kejatuhan itu, manusia tidak
    sanggup untuk bertindak secara tepat. (Rom 3:21-31; Gal 3). Allah sendiri harus mengambil inisiatif untuk memulihkan manusia pelanggar perjanjian itu. Ia melakukannya dengan:
    1. menyatakan manusia berdosa benar melalui karya Kristus (kebenaran forensic)
    2. memberi kebenaran secara gratis pada manusia melalui karya Kristus (anugerah kebenaran)
    3. menyediakan Roh yang berdiam untuk menghasilkan kebenaran (kebenaran etis) dalam diri manusia.
    4. memulihkan persekutuan dari Taman Eden dengan Kristus memulihkan gambar Allah (Kej 1:26-27)
    dalam orang-orang percaya (kebenaran hubungan).
    Bagaimanapun, Allah memerlukan tanggapan perjanjian. Allah memerintahkan (memberikan secara cuma- cuma) dan menyediakan, namun manusia harus menanggapi dan terus menerus menanggapi dalam:
    1. pertobatan
    2. iman
    3. ketaatan gaya hidup
    4. ketahan-ujian
    Kebenaran, oleh karena itu, adalah bersifat perjanjian, tindakan timbal balik antara Allah dan ciptaan tertinggiNya. Ini didasarkan atas karakter Allah, karya Kristus, dan Roh Kudus yang memampukan, yang
    kesemuanya secara pribadi dan berkesinambungan harus ditanggapi dengan semestinya. Konsep ini disebut
    “pembenaran oleh iman”. Konsep ini diungkapkan dalam Injil namun tidak dengan istilah ini. Konsep ini terutama didefinisikan oleh Paulus, yang menggunakan istilah Yunani “kebenaran” dalam berbagai bentuk lebih
    dari 100 kali.
    Paulus, yang telah dilatih untuk menjadi seorang Rabi, menggunakan istilah dikaiosunē dalam pengertian Ibrani dari istilah SDQ yang dipakai di Septuaginta, bukan dari literature Yunani. Dalam satra Yunani istilah tersebut dihubungkan dengan seseorang yang menuruti syarat-syarat keagamaan dan masyarakat. Dalam pengertian bahasa Ibrani hal ini selalu disusun dalam istilah perjanjian. YHWH adalah Allah yang bersifat adil, etis dan moral. Ia menghendaki umatNya mencerminkan karakterNya. Manusia yang ditebus menjadi ciptaan baru. Kebaruan ini menghasilkan gaya hidup baru yang bersifat kudus (fokus pembenaran dari Katolik Roma). Karena Israel adalah Teokratis, maka tidak ada suatu batas yang jelas antara hal-hal sekuler (norma masyarakat) dan hal-hal kudus (kehendak Allah). Pembedaan ini dinyatakan dalam kata-kata bahasa Ibrani dan Yunani yang diterjemahkan dlam bahasa Inggris sebagai “keadilan” (berhubungan dengan masyarakat) dan “kebenaran” (berhubungan dengan agama).
    Injil (kabar baik) dari Yesus adalah bahwa manusia yang telah jatuh itu telah dipulihkan persekutuannya dengan Allah. Paradoks Paulus ialah bahwa Allah, melalui Kristus, membebaskan orang yang bersalah dari tuduhan. Hal ini telah terlaksana melalui kasih, kemurahan dan anugerah Bapa; kehidupan, kematian, dan kebangkitan Allah Anak; dan dorongan dan tarikan kearah Injil oleh Roh Kudus. Pembenaran adalah tindakan yang cuma-cuma dari Allah, namun hal ini harus menerbitkan kekudusan (posisi Agustinus, yang mencerminkan baik penekanan pihak Reformasi pada kecuma-cumaan dari Injil danpenekanan Katolik Roma pada kehidupan kasih dan kesetiaan yang diubahkan). Bagi kaum Reformis istilah “kebenaran Allah” adalah suatu OBJECTIVE GENITIVE (yaitu tindakan yang membuat manusia yang penuh dosa menjadi dapat diterima oleh Allah [penyucian posisional]), sementara untuk Katolik, ini adalah suatu SUBJECTIVE GENITIVE, yang adalah proses menjadi seperti Allah (penyucian eksperensial progresif). Dalam kenyataannya hal ini sesungguhnya kedua- duanya.!!
    Dalam pandangan saya keseluruhan Alkitab, dari Kejadian 4 – Wahyu 20, adalah catatan tentang tindakan pemulihan dari Allah terhadap persekutuan di Eden. Alkitab memulai dengan Allah dan manusia dalam
    persekutuan dalam kerangka keduniaan (Kej 1-2) dan Alkitab mengakhiri dengan kerangka yang sama (Wah 21-
    22). Gambar dan maksud Allah akan dipulihkan!.
    Untuk mendokumentasikan diskusi di atas berikut ini catat pilihan ayat-ayat PB yang menggambarkan kelompok kata Yunani:

    290


    1. Allah adalah benar (sering dihubungkan pada posisi Allah sebagai hakim)
    a. Roma 3:26
    b. II Tesalonika 1:5-6 c. II Timotius 4:8
    d. Wahyu 16:5
    2. Yesus adalah benar
    a. Kisah 3:14; 7:52; 22:14 (judul Mesias)
    b. Matius 27:19
    c. I Yohanes 2:1,29; 3:7
    3. Kehendak Allah bagi ciptaanNya adalah kebenaran. a. Imamat 19:2
    b. Matius 5:48 (bandingkan. 5:17-20)
    4. Cara allah menyediakan dan menghasilkan kebenaran a. Roma 3:21-31
    b. Roma 4
    c. Roma 5:6-11 d. Galatia 3:6-14
    e. Diberikan oleh Allah
    (1) Roma 3:24; 6:23 (2) I Korintus 1:30
    (3) Efesus 2:8-9 f. Diterima dengan Iman
    (1) Roma 1:17; 3:22,26; 4:3,5,13; 9:30; 10:4,6,10 (2) I Korintus 5:21
    g. Melalui karya AnakNya (1) Roma 5:21-31 (2) II Korintus 5:21
    (3) Filipi 2:6-11
    5. Kehendak Allah agar para pegikutNya menjadi benar. a. Matius 5:3-48; 7:24-27
    b. Roma 2:13; 5:1-5; 6:1-23
    c. II Korintus 6:14 d. I Timotius 6:11
    e. II Timotius 2:22; 3:16
    f. I Yohanes 3:7 g. I Petrus 2:24
    6. Allah akan mengadili dunia dengan kebenaran.
    a. Kisah 17:31
    b. II Timotius 4:8
    Kebenaran adalah karakteristik Allah, diberikan secara cuma-cuma kepada manusia berdosa melalui Kristus. Ini adalah:
    1. perintah Allah
    2. pemberian Allah
    3. karya Kristus
    Namun demikian ini adalah juga suatu proses menjadi benar yang harus dikejar dengan semangat dan tidak kendor; hal ini satu hari nanti akan disempurnakan pada Kedatangan Yesus Kedua kalinya. Persekutuan dengan Allah dipulihkan pada saat keselamatan, namun bertumbuh sepanjang kehidupan sampai pada perjumpaan muka dengan muka pada saat kematian atau kedatangan kedua (parousia)!
    Berikut adalah kutipan yang bagus dari Kamus Paulus dan Surat-suratnya dari IVP “Kalvin, lebih daripada
    Luther, menekankan aspek hubungan dari kebenaran Allah. Pandangan Luther tentang kebenaran Allah nampaknya mengandung aspek pembebasan dari tuduhan. Kalvin menekanakan bentuk mulia dari komunikasi atau impartasi dari kebenaran Allah pada kita” (hal. 834).

    291

    Bagi saya hubungan orang percaya pada Allah memiliki tiga aspek:
    1. injil adalah suatu pribadi (tekanan dari Kalvin dan Gereja Timur)
    2. injil adalah kebenaran (penekanan dari Luther dan Agustinus)
    3. injil adalah hidup yang diubahkan (penekanan Katolik)
    Hal-hal ini adalah benar dan harus dipegang bersama untuk membentuk suatu Kekristenan yang alkitabiah, masuk akal, dan sehat. Jika salah satu terlalu ditekankan atau kurang ditekankan, akan menimbulkan
    permasalahan.
    Kita harus menyambut Yesus! Kita harus percaya pada Injil!
    Kita harus mengejar Keserupaan dengan Kristus!

     “lahir” Ini adalah sebuah PERFECT PASSIVE INDICATIVE yang berarti suatu dikondisikan secara tetap disebabkan oleh pelaku dari luar, yaitu Allah (lih. Yoh 3:3). Perhatikan penggunaan dari penggambaran satu lagi kekeluargaan yang lain untuk menjelaskan keKristenan (memang sebuah keluarga). Lihat catatan pada 3:1d.

    3:1 “Lihatlah, betapa besarnya kasih” Kata untuk kasih yang digunakan di sini dan di seluruh I Yohanes adalah agapaō (KATA KERJA) atau agapē (KATA BENDA, lih. 2:5,15; 3:1,16,17; 4:7,8,9,10,12,16,17,18; 5:3). Kata ini digunakan dalam Bahasa Yunani Klasik, namun tidak sering. Sepertinya gereja mula-mula mendefinisikan kembali kata ini dalam terang injil. Kata ini digunakan untuk mewakili suatu kasih yang mendalam dan tinggal. Tidak adillah untuk berkata “sesuatu seperti kasih Allah yang rela menyerahkan diri” karena dalam injil Yohanes kata ini digunakan secara bersinonim dengan phileō (lih. 5:20; 11:3,36; 12:25; 15:19; 16:27; 20:2; 21:15,16,17). Namun demikian, cukup menarik bahwa kata ini selalu digunakan (dalam I Yohanes) dalam kaitan dengan orang percaya mengasihi orang percaya. Iman dan persekutuan dengan Yesus mengubah hubungan kita dengan Tuhan dan sesama manusia!

     “yang dikaruniakan Bapa kepada kita” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Penggnaan bentuk kalimat ini yang berhubungan dengan Anugerah Allah yaitu keselamatan dalam Kristus adalah satu dasar alkitabiahbagi doktrin keamanan orang percaya (lih.Yoh 6:35-40; 10:1ff; Ef 2:5,8; 3:14; 5:1). Lihat Topik Khusus: Jaminan Kristen pada Yoh 6:37.

    TOPIK KHUSUS: BUKTI PERJANJIAN BARU BAGI KESELAMATAN SESEORANG

    Hal ini didasarkan atas Perjanjian Baru (lih. Yer 31:31-34; Yeh 36:22-38) dalam Yesus:
    1. Sifat Bapa (lih. Yoh 3:16), karya Anak (lih. II Kor 5:21), dan pelayanan Roh (lih. Rom 8:14-16) bukan pada prestasi manusia, bukan upah atas ketaatan, bukan sekedar pernyataan iman.
    2. Merupakan suatu Anugerah (lih. Rom 3:24; 6:23; Ef 2:5,8-9)
    3. Merupakan suatu hidup yang baru, suatu pandangan dunia yang baru (lih. Yakobus dan I Yohanes)
    4. Merupakan pengenalan (injil), persekutuan (iman dalam dan dengan Yesus), dan suatu gaya hidup yang baru (Keserupaan dengan Kristus dalam pimpinan Roh) seluruh tiga hal ini, bukan salah satu saja.
    5. Lihat ujian dari keselamatan sejati pada Wawasan-wawasan Kontekstual untuk 2:3-3:3, C.

     “sehingga kita disebut” Ini adalah sebuah AORIST PASSIVE SUBJUNCTIVE yang digunakan dalam pengertian suatu gelar kehormatan (“anak-anak Allah”) yang diberikan oleh Allah.

     “anak-anak Allah” Inilah fokus dari 2:29-3:10. Yaitu menegushkan inisiatif Allah dalam keselamatan kita (lih. Yoh 6:44,65). Yohanes menggunakan istilah-istilah kekeluargaan untuk menjelaskan hubungan baru orang- orang percaya dengan Tuhan (lih. 2:29; 3:1,2,9,10; Yoh 1:12).

    Cukup menarik bahwa Yohanes (lih. Yoh 3:3) dan Petrus (lih. I Pet 1:3,23) meggunakan penggambaran kekeluargaan “lahir baru” atau “lahir dari atas,” sementara Paulus menggunakan penggambaran kekeluargaan
    “adopsi” (lih. Rom 8:15,23; 9:4; Gal 4:15; Ef 1:5) dan Yakobus menggunakan penggambaran kekeluargaan
    “kelahiran” (lih. Yak 1:18) atau “melahirkan” untuk menjelaskan hubungan baru orang percaya dengan Allah melalui Kristus. KeKristenan adalah sebuah keluarga.

    292

    “dan memang kita adalahIni adalah suatu PRESENT INDICATIVE. Frasa ini tidak ditemukan dalam Alkitab King James Version karena tidak disertakan dalam naskah Yunani yang terkemudian yang digunakan sebagai dasar KJV. Namun demikian, frasa ini muncul di beberapa dari naskah Yunani yang tertua (P47,א, A, B, dan C). Lihat Lampiran Dua Mengeni Kritik Kenaskahan.

     “dunia tidak mengenal kita” istilah “dunia” digunakan dalam suatu cara yang serupa secara teologis dengan

    2:15-17. Dunia menyatakan masyarakat manusia yang diorganisir dan berfungsi terpisah dari Allah (lih. Yoh
    15:18-19; 17:14-15). Aniaya dan penolakan oleh dunia adalah satu lagi bukti dari posisi kita dalam Kristus (lih. Mat 5:10-16).

     “karena dunia tidak mengenal Dia” Ini nampaknya adalah suatu rujukan pada Allah Bapa karena dalam Injil Yohanes Yesus berkata lagi dan lagi bahwa dunia tidak mengenal Dia (Yoh 8:19,55; 15:18,21; 16:3). KATA GANTI dalam I Yoh tidakjelas. Dalam konteks ini pendahulunya secara ketatabahasaan adalah Bapa, namun rujukan teologis dalam ay 2 adalah Anak. Namun demikian, dalam Yohanes ini mungkin ketidak jelasan yang disengaja karena melihat Yesus adalah melihat Allah (lih. Yoh 12:45; 14:9).

    3:2 “tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak” Ini berbicara mengenai ketidak mampuan Yohanes untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa akhir jaman ini (lih. Kis 1:7) atau sifat tepatnya dari tubuh kebangkitan (lih. I Kor 15:35-49). Ini juga menunjukkan bahwa 2:27 tidak berarti pengetahuan mendalam di setiap bidang. Bahkan pengetahuan Yesus mengenai peristiwa ini dibatasi sementara Ia berinkarnasi (lih. Mat 24:36; Mar 13:22).

     “apabila Kristus menyatakan diri-Nya” Kata “apabila” ini mengantar suatu KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL. Kata ini di gunakan di sini bukan untuk mempertanyakan KedatanganKedua, namun untuk menyatakan ketidak pastian harinya.

     “kita akan menjadi sama seperti Dia” Ini mencakup penyempurnaan dari keserupaan kita dengan Kristus (lih. II Kor 3:18; Ef 4:13; Flp 3:21; dan Kol 3:4). Inisering disebut “pemuliaan” (lih. Rom 8:28-30). Ini adalah puncak dari keselamatan kita! Transformasi eskatologis ini berhubungan dengan pemulihan sepenuhnya gambar Allah dalam manusia yang diciptakan dalam keserupaan dengan Dia (lih. Kej 1:26; 5:1,3; 9:6). Persekutuan yang intim dengan Allah menjadi mungkin lagi!

     “sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya” Ayub rindu untuk melihat Allah (lih. Ayb 19:25-27). Yesus memberitahukan pada kita bahhwa orang yangmurni hatinya akan melihat Allah (lih. Mat 5:8). MelihatNya dalam kepenuhanNya berarti kita akan diubahkan menjadi serupa denganNya (lih. I Kor

    13:12). Ini menunjuk pada pemuliaan orang percaya (lih. Rom 8:29) pada Kedatangan Kedua. Jika “pembenaran”
    berarti merdeka dari hukuman dosa dan “pengkudusan” berarti merdeka dari kuasa dosa, maka “pemuliaan”
    berarti merdeka dari hadirat dosa!
    3:3 Setiap orang” Kata Yunani pas muncul tujuh kali dari 2:29 sampai 3:10. Tidak ada pengecualian. Yohanes menyajikan kebenaran dalam kategori-kategori kaku hitam atau putih. Seseorang adalah anak Allah atau anak setan (lih. 2:29; 3:3,4,6[dua kali],9,10).

     “pengharapan itu” Istiah yang kebanyakan dipakai Paulus ini sering menunjuk pada Hari Kebangkitan (lih. Kis 23:6; 24:15; 26:6-7; Rom 8:20-25; I Tes 2:19; Titus 2:13; I Pet 1:3,21). Ini menyatakan kepastian dari peristiwanya, namun dengan suatu elemen waktu yang tidak jelas.

    Yohanes tidak berbicara mengenai “pengharapan” akan Kedatangan Kedua sesering para penulis PB lainnya. Ini adalah satu-satunya penggunaan istilah ini dalam tulisan-tulisannya. Ia berfokus pada manfaat dan tanggung-
    jawab dari “tinggal” dalam Kristus sekarang! Namun demikian, ini tidak untuk mengisyaratkan bahwa ia tidak
    mengharapkan suatu penghakiman akhir jaman dari kejahatan (lih. 2:18) dan pemuliaan jaman akhir dari orang percaya (lih. 3:1-3).

    293

    “menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Kemurnian adalah penting (lih. Mat 5:8,48). Kita harus bekerja sama dalam proses penyucian (lih. II Kor 7:1; Yak

    4:8, I Pet 1:22) tepat seperti dikatakan Yoh 1:12 mengenai kerjasama kita dalam proses pembenaran. Ketegangan yang sama antara bagian Allah (kedaulatan) dalam keselamatan kita dan bagian kita (kehendak bebas manusia)
    dapat dengan jelas dilihat dengan membandingkan Yeh 18:31 dengan 36:26-27. Allah selalu mengambil inisiatif (lih. Yoh 6:44,65), namun Ia telah menuntut bahwa umat perjanjian harus menanggapi dengan pertobatan dan iman awal dan juga pertobatan, iman, ketaatan, pelayanan, penyembahan, dan ketekunan yang terus menerus.

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL UNTUK 3:4-10

    A. Perikop ini telah menjadi pusat kontroversi antara perfeksionisme Kristen (lih. Rom 6), yang kadang menybutkan pengkudusan menyeluruh, dan keberdosaan terus-menerus dari orang Kristen (lih. Rom 7).
    B. Kita harus boleh membiarkan kecondongan teologis kita mempengaruhi eksegesis kita terhadap nasah ini.
    Juga, kita tidak boleh membiarkan naskah lain mempengaruhi naskah ini sampai pengkajian kita yang berdiri sendiri akan naskah ini telah selesai dan kita telah yakin apa yang dikatakan Yohanes baik dalam pasal 3 dan diseluruh kitab I Yohanes!
    C. Naskah ini secara jelas menyajikan sasaran yang dirindukan semua orang percaya, yaitu pembebasan total dari dosa. Kondisi ideal yang sama disajikan dalam Rom 6. Melali kuasa Kristus kita memiliki kemungkinan untuk kehidupan tanpa dosa.
    D. Namun demikian, perikop ini harus cocok dengan konteks yang lebih besar dari seluruh kitab I Yohanes
    1. menafsirkan tanpa mempedulikan 1:8-2:2 (orang Kristen masih berdosa) akan merupakan kebodohan.
    2. menafsirkan perikop ini sedemikian untuk mengalahkan maksud keseluruhan dari I Yohanes, yaitu jaminan keselamatan melawan klaim dari guru-guru palsu akan merupakan kebodohan juga
    3. perikop ini harus dihubungkan dengan klaim dari guru-guru palsu mengenai tidak pentingnya ketidak berdosaan atau dosa. Kemungkinan 1:8-2:2 berurusan dengan satu ekstrim dari guru-guru palsu, sementara 3:1-10 beurusan dengan yang lainnya. Ingat bahwa menafsirkan surat-surat PB adalah
    seperti mendengarkan setengah dari suatu percakapan telepon.
    E. Suatu hubungan yang bersifat paradoks ada diantaradua perikop ini. Dosadalam kehidupan Kristen adalah suatu masalah berulang dalam PB (lih. Rom 7). Ini membentuk ketegangan dialektika yang sama dengan pra-destinasi dan kehendak bebas atau keamanan dan ketekunan. Paradoks ini menyediakan suatu keseimbangan teologis dan menyerang posisi-posisi yang ekstrim. Guru-guru palsu menyajikan dua kesalahan dalam bidang dosa.
    F. Keseluruhan diskusi teologis ini didasarkan atas suatu kesalah pahaman mengenai perbedaan antara
    1. posisi kita di dalam Kristus
    2. perjuangan kita untuk menggenapi posisi tersebut secara pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
    3. janji bahwa kemenangan akan menjadi milik kita satu hari nanti!
    Kita merdeka dari hukuman dosa (pembenaran) dalam Kristus, namun kita masih berjuang dengan kuasanya (pengkudusan progresif) dan satu hari nanti kita akan merdeka dari hadiratnya (pemuliaan). Buku ini sear keseluruhan mengajarkan proritas untuk mengakui dosa kita dan berjuang menuju ketidak berdosaan.
    G. Satu lagi pilihan datang dari dualisme tulisan Yohanes. Ia menulis dalam kategori hitam dan putih (juga ditemukan dalam gulungan-gulungan kitab Laut Mati). Baginya seseorang ada dalam Kristus, dan kemudian menjadi benar atau dalam setan, dan kemudian menjadi penuh dosa. Tidak ada kategori ketiga. Ini berfungsi sebagai “Bel yang membangunkan” bagi KeKristenan pinggiran, kebudayaan, paruh-waktu, hanya hadir di upacara penguburan, atau Paskah saja!

    294

    H. Beberapa rujukan untuk pokok-pokok yang sukar:
    1. Untuk tujuh penafsiran tradisional perikop ini lihat “Surat-surat Yohanes” dalam Komentari

    Perjanjian Baru Tyndale oleh John R. W. Stott, terbitan Eerdman’s (hal. 130-136).

    2. Untuk suatu perlakuan yang baik terhadap posisi dari Kesempurnaan lihat Teologia Kristen Vol. II, hal. 440ff oleh H. Orlon Willie, terbitan Beacon Hill Press.
    3. Untuk suatu perlakuan yang baik terhadap doktrin terus berdosa dalam kehidupan Kristen lihat
    “Perfeksionisme” oleh B. B. Warfield terbitan the Presbyterian and Reformed Published Company.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 3:4-10

    4Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum

    Allah. 5Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. 6Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa

    lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia. 7Anak-anakku,

    janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; 8barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. 9Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

    10Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.

    3:4

    NASB “Setiap orang yang melakukan dosa juga melakukan pelanggaran hukum” NKJV “Barangsiapa berdosa ia juga melanggar hukum”

    NRSV “Setiap orang yang berdosa bersalah karena melanggar hukum”

    TEV “Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah” NJB “Barangsiapa berdosa, bertindak dengan jahat”

    KATA GANTI “setiap orang” dikedepankan di sini dan di ay 6. Konteks ini berhubungan dengan seluruh
    umat manusia!
    Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE dan sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Penting lah bahwa KATA-KATA KERJA PRESENT TENSE ini menekankan tindakan gaya hidup yang
    merupakan kebiasaan, dan terus menerus, sebagai lawan dari AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVES dalam 2:1-2.
    Namun demikian, permasalahan teologis dari perikop ini (bandingkan 1:7-10 dengan 3:6-9) tak dapat diselesaikan oleh suatu bentuk kata kerja. Ini dipecahkan oleh latar belakang kesejarahan dari dua jenis guru-guru palsu gnostik dan konteks total dari buku ini.
    Satu lagi keistimewaan perikop ini adalah penggunaannya akan kata “pelanggaran hukum.” Ini berbicara bukan sekedar melanggar hukum (Hukum Musa atau norma masyarakat) sebagaimana sikap memberontak. Kata
    yang sama ini digunakan untuk menjelaskan Antikristus dalam II Tes 2:3,7. Ini mungkin adalah definisi yang lebih penuh dari dosa (lih. Yoh 9:41; Rom 14:23; Yak 4:17; I Yoh 5:17), lawan dari keserupaan dengan Kristus
    (lih. ay 5), bukans ekedar pelanggaran terhadap suatu aturan atau tolok ukur.
    3:5 “Ia telah menyatakan DiriNya” Ini adalah sebuah AORIST PASSIVE INDICATIVE yang berbicara mengenai inkarnasi Yesus (lih. ay 8; II Tim 1:10). Kata kerja yang sama, phaneroō, digunakan dua kali dalam ay
    2 mengenai KedatanganNya yang Kedua. Ia datang pertama-tama sebagai juru selamat (lih. Mar 10:45; Yoh 3:16;
    II Kor 5:21), namn Ia akan datang kembali sebagai Penyempurna! Dalam komentarinya Surat-surat Yohanes, satu dari guru kesukaan saya, Bill Hendricks mengatakan:
    “Dua dari pernyataan-pernyataan yang paling tajam mengenai maksud kedatangan Kristus ditemukan
    dalam ayat ini dan ayat 8. Ia diutus oleh Allah untuk menghapus dosa-dosa (3:5), dan Ia dinyatakan sebagai menghancurkan pekerjaan-pekerjaan iblis (3:8). Di tempat lain Lukas mencatat bahwa maksud Yesus datang adalah untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang terhilang (Luk 19:10). Injil

    295

    Yohanes menyatakan bahwa Yesus datang supaya domba-dombaNya memiliki hidup yang berkelimpahan (Yoh 10:10). Matius mengisyaratkan maksud kedatangan Yesus dalam penafsirannya akan nama Yesus; Ia akan menyelamatkan umatNya dari dosa-dosa mereka (Mat 1:21). Fakta dasar dalam semua pernyataan-pernyataan ini adalah bahwa Yesus Kristus telah berbuat bagi manusia sesuatu yang manusia tidak dapat berbuat bagi dirinya sendiri” (hal. 79-80).

     “menghapus segala dosa” Ini adalah sebuah AORIST SUBJUNCTIVE. Tindakan ini tergantung pada tanggapan, pertobatan, dan iman manusia. Latar belakang dari pernyataan ini berhubungan dengan dua kemungkinan sumber: (1) Hari Penebusan (lih. Im 16) di mana satu dari dua kambing korban secara simbolis menanggung dosa dari perkampungan Israel (lih. penggunaan Yohanes Pembaptis dalam Yoh 1:29); atau (2) suatu rujukan pada apa yang dilakukan Yesus di salib (lih. Yes 53:11-12; Yoh 1:29; Ibr 9:28; I Pet 2:24).

     “dan di dalam Dia tidak ada dosa” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Ketidak- berdosaan Yesus Kristus (lih. Yoh 8:46; II Kor 5:21; Ibr 4:15; 7:26; I Pet 1:19; 2:22) adalah dasar bagi penebusan, penggantian Nya bagi kita.

    Perhatikan bahwa “dosa” berbentuk JAMAK dalam bagian pertama dari ay 5 dan TUNGGAL di bagian akhir. Yang pertama menunjuk pada tindakan dosa, yang kedua kepada sifat kebenaranNya. Sasarannya ialah bahwa
    orang percaya akan berbagi baik pengkudusan posisional dan pengkudusan progresif dari Kristus. Dosa adalah
    suatu hal yang asing bagi Kristus dan para pengikutNya.

    3:6 “setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak” Seperti 3:4, ini adalah satu lagi PRESENT ACTIVE PARTICIPLE dan PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Perikop ini harus dikontraskan dengan 1:8-2:2 dan 5:16. Lihat Wawasan-wawasan Kontekstual (hal. 295).

    TOPIK KHUSUS: PENGKUDUSAN

    PB menegaskan bahwa ketika orang-orang berdosa datang kepada Yesus dalam pertobatan dan iman, mereka secara instan dibenarkan dan disucikan. Ini adalah posisi baru mereka dalam Kristus. KebenaranNya telah diberikannya pada mereka (Rom 4). Mereka dinyatakan benar dan kudus (tindakan forensik Allah).
    Namun PB juga mendorong orang-orang percaya kepada kesucian dan pengkudusan. Hal ini adalah suatu posisi
    teologis dalam karya paripurna Yesus Kristus dan suatu panggilan menjadi seperti Kristus dalam sikap dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana keselamatan adalah suatu anugerah cuma-cuma dan gaya hidup yang mengorbankan segalanya, demikian pula pengkudusan.

    Tanggapan Mula-mula Keserupaan dengan Kristus yang Bertumbuh

    Kisah 20:23; 26:18 Roma 6:19
    Roma 15:16 II Korintus 7:1
    I Korintus 1:2-3; 6:11 I Tesalonika 3:13; 4:3-4,7; 5:23
    II Tesalonika 2:13 I Timotius 2:15
    Ibrani 2:11; 10:10,14; 13:12 II Timotius 2:21
    I Petrus 1:1 Ibrani 12:14
    I Petrus 1:15-16

     “setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia” Ayat ini mempunyai satu PRESENT ACTIVE PARTICIPLE yang diikuti oleh dua PERFECT ACTIVE INDICATIVES. Berdosa secara terus menerus dengan menyolok menyatakan bahwa seseorang tidak mengenal Kristus dan tak pernah mengenal Kristus. Orang-orang Kristen yang terus berdosa (1) menghalangi missi Kristus, (3) menghalangi sasaran keserupaan dengan Kristus, dan (3) menyatakan asal kerohanian pribadi seseorang (lih. Yoh 8:44).

    3:7 “janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE dengan NEGATIVE PARTICLE, yang biasanya berarti menghentikan suatu tindakan yang sedang berjalan. Kehadiran guru-guru palsu tersebut (lih. 2:26) menyusun situasi kesejarahan bagi suatu pengertian teologis yang tepat mengenai I Yohanes sebagai suatu keseluruhan dan ayat 1:7-10 dan 3:4-10 secara khusus.

    296

    “Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar” Ayat ini tak dapat disendirikan dari konteks umumnya dan digunakan untuk menaseehati atau mengutuki suatu posisi kedoktrinan (“kebenaran pekerjaan”). PB cukup jelas bahwa manusia tak dapat mendekati Allah yang Kudus dengan prestasi pribadi mereka. Manusia tidak selamat karena upaya sendiri. Namun demikian, manusia harus menanggapi penawaran Allah akan keselamatan dalam karya paripurna Kristus. Upaya kita tidak membawa kita kepada Allah. Upaya-upaya ini memang menunjukkan bahwa kita telah bertemu dengan Dia. Upaya-upaya ini secara jelas menyatakan kondisi rohani kita (lih. Wah 22:11) dan kedewasaan setelah keselamatan. Kita tidak diselamatkan “oleh” perbuatan-perbuatan baik, namun “kepada” perbuatan-perbuatan baik. Sasaran dari anugerah cuma-cuma Allah dalam Kristus adalah para pengikut yang seperti Kristus (lih. Ef 2:8-9,10). Kehendak akhir dari Allah bagi setiap orang percaya bukanlah hanya surga ketika ia meninggal (pembenaran forensik), namun keserupaan dengan Kristus (pengkudusan sementara) sekarang (lih. Mat. 5:48; Rom 8:28-29; Gal 4:19)! Untuk suatu kajian kata mengenai kebenaran lihat Topik Khusus pada 2:29.

    3:8 “barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis” Ini adalah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE. Anak-anak Allah dikenal dari bagaimana mereka hidup, demikian juga anak-anak setan (lih 3:10; Ef 2:1-3).

     “sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya” Ini adalah PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Iblis terus berdosa sejak mulanya (lih. Yoh 8:44). Apakah ini menunjuk paa penciptaan atau pemberontakan malaikat?

    Sukarlah secara teologis untuk menentuan kapan setan memberontak melawan Allah. Ayb 1-2; Zak 3 dan I Raj 22:19-23 sepertinya menunjukkan bahwa setan adalah hamba Allah dan satu anggota dari dewan malaikat.
    Mungkin saja keangkuhan, kecongkakan, dan ambisi dari raja-raja timur (dari Babilonia, 14:13-14 atau dari Tirus, Yeh 28:12-16) digunakan untuk mendeklarasikan pemberontakan setan (nampaknya sebuah kerubim terselubung, Yeh 28:14,16). Namun demikian, dalam Luk 10:18 Yesus berkata Ia melihat setan jatuh dari langit seperti suatu
    petir, namun tidak memberitahukan pada kita tepatnya kapan. Asal dan perkembangan dari kejahatan harus tetap merupakan suatu ketidak pastian karena kurangnya perwahyuan. Berhati-hatilah dalam mensistematikkan dan
    mendogmakan naskah-naskah kiasan yang tidak jelas secara tersendiri! Diskusi terbaik dari perkembangan setan di PL dari hamba menjadi musuh yang keji adalah karya A. B. Davidson Teologia Perjanjian Lama, terbitan T & T Clark, hal. 300-306. Lihat Topik Khusus: Kejahatan Pribadi pada Yoh 12:31.

     “Anak Allah” Lihat Topik Khusus dibawah ini.

    TOPIK KHUSUS: ANAK ALLAH

    Ini adalah satu dari gelar utama dalam PL bagi Yesus. Gelar ini tentu memiliki konotasi Illahi. Termasuk didalamnya Yesus sebagai “Anak” atau “AnakKu” dan Tuhan dipanggil sebagai “Bapa”. Hal ini muncul dalam PB lebih dari 124 kali. Bahkan penunjukan diri Yesus sebagai “Anak Manusia” memiliki konotasi Illahi dari Dan 7:13-
    14.
    Dalam PL penunjukan “anak” dapat berkenaan dengan empat kelompok khusus.
    1. para malaikat (biasanya dalam bentuk JAMAK lih. Kej 6:2; Ayb 1:6; 2:1)
    2. Raja Israel (lih. II Sam 7:14; Maz 2:7; 89:26-27)
    3. bangsa Israel secara keseluruhan (lih Kel 4:22- 23; Ul 14:1; Hos 11:1; Mal 2:10)
    4. hakim-hakin Israel (Maz 82:6)
    Penggunaan yang kedua lah yang berhubungan dengan Yesus. Dengan cara ini “anak Daud” dan “anak Allah” keduanya berhubungan dengan II Sam 7; Maz 2 dan 89. Dalam PL istilah “anak Allah” tidak pernah digunakan khususnya mengenai Mesias, kecuali sebagai raja secara eskatologis yakni orang dari jabatan yang diurapi di Israel. Namun demikian di dalam gulungan naskah kuno Laut Mati, jabatan dengan implikasi Mesianik bersifat umum. (lihat referensi khusus Kamus Yesus dan Kitab-kitab Injil, hal 770). Juga istilah “Anak Allah” adalah jabatan Mesianik dalam dua karya interbiblikal apokaliptik Yahudi. (lih. II Esdras 7:28; 13:32,37,52; 14:9 dan I Henoh
    105:2).
    Latar belakang PB nya yang menunjuk kepada Yesus dapat diringkas secara baik dengan menggunakan beberapa kategori:

    297

    1. Pra-eksistensi Nya (Yoh 1:1-18)
    2. KelahiranNya yang unik (dari seorang perawan) (Mat 1:23; Luk 1:31-35)
    3. Bapisan-Nya (Mat 3:17; Mar 1:11; Luk 3:22. Suara Allah dari surga mepersatukan Raja dalam Maz 2 dengan hamba yang sengsara dalam Yes 53). 4. Pencobaan dari Iblis (Mat 4:1-11; Mar 1:12,13; Luk 4:1-13. Ia dicobai agr meragukan ke-anakan-Nya atau setidaknya untuk mencapai maksud tersebut dengan cara lain selain salib).
    5. PeneguhanNya oleh saksi-saksi yang tak dapat diterima
    a. roh-roh jahat (Mar 1:23-25; Luk 4:31-37; Mar 3:11-12)
    b. orang-orang yang tidak percaya (Mat 27:43; Mar 14:61; Yoh 19:7)
    6. PeneguhanNya oleh para murid. a. Mat 14:33; 16:16
    b. Yoh 1:34,49; 6:69; 11:27
    7. PeneguhanNya sendiri a. Matius 11:25-27
    b. Yohanes 10:36
    8. Penggunaan olehNya bentuk hubungan kekeluargaan untuk Allah sebagai Bapa. a. Penggunaan kata “abba” untuk Allah
    1) Markus 14:36
    2) Roma 8:15
    3) Galatia 4:6
    b. Penggunaan olehNya secara berulang kata Bapa (patēr) untuk menjelskan hubunganNya dengan Tuhan.
    Secara ringkas, gelar “anak Allah” memiliki arti teologis yang penting bagi mereka yang mengetahui PL dan janji-janji dan kategori-kategorinya, namun di PB para penulis agak merasa takut akan penggunaannya dihadapan orang Kafir karena latar-belakang kekafirannya mengenai “dewa-dewa” yang mengambil para wanita yang hasil keturunannya akan menjadi “para titan” atau “raksasa-raksasa”.

    “menyatakan diri-Nya” This is the Greek term phaneroō, yang artinya “membawa kepada terang sehingga menjadikan jelas.” Ayat 5 dan 8 berparalel dan keduanyamenggunakan kata ini dalam bentuk PASSIVE VOICE, yang berbicara mengenai Kristus yang benar-benar dinyatakan dalam inkarnasiNya (lih. 1:2). Masalahnya dengan guru-guru palsu bukanlah bahwa injil tidak jelas bagi mereka, namun bahwa mereka memiliki agenda teologis/ filosofis sendiri.
    “membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu” Maksud dari manifestasi Yesus dalam waktu dan daging adalah untuk membinasakan (AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVE dari luō) yang artinya “melepaskan,” “membuka ikatan,” atau “membinasakan.” Yesus melakukan hal itu di Kalvari, namun manusia harus menanggapi karya paripurna dan anugerah cuma-cuma Nya dengan menerimaNya dengan iman (lih. Yoh 1:12). Ketegangan “yang sudah namun belum” dari PB ini juga berhubungan dengan pembinasaan kejahatan. Iblis telah dikalahkan, namun ia masih aktif di dunia sampai penyempurnaan sepenuhnya dari Kerajaan Allah.

    3:9 “Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak” Ini adalah sebuah PERFECT PASSIVE PARTICIPLE (lih. paralelnya dalam ay 9c; 2:29; dan 5:18 ) yang berbicara mengenai suatu kondisi yang tetap yang dihasilkan oleh pelaku dari luar (Allah).

     “berbuat dosa” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE dalam suatu kontradiksi dengan 2:1 di mana AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVE nya digunakan dua kali. Ada dua teori mengenai arti penting dari pernyataan ini: (1) berhubungan dengan guru-guru palsu gnostik, khususnya fraksi yang mengecilkan keselamatan menjadi sekedar konsep intelektual, sehingga menghilangkan keharusan adanya gaya hidup moral atau (2) kata kerja PRESENT TENSE yang menekankan pada aktivitas yang terus menerus dan menjadi kebiasaan (lih. Rom

    6:1), tidak perbuatan dosa secara tersendiri (lih. Rom 6:15). Perbedaan teologis ini dilukiskan dalam Rom 6 (kemungkinan keberdosaan di dalam Kristus) dan Rom. 7 (perjuangan terus menerus dari orang percaya yang

    298

    lebh sedikit berdosa). Pendekatan kesejarahan #1 sepertinya yang terbaik, namun seseorang masih dtinggalkan dengan kebutuhan untuk menerapkan kebenaran ini hari ini, yaitu yang dibahas #2 Ada diskusi yang baik mengenai ayat yang sukar ini dalam Kata-kata Keras dari Alkitab oleh Walter Kaiser, Peter Davids, F. F. Bruce, dan Manfred Brauch, hal. 736-739.

     “sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Telah ada beberapa teori mengenai apa tepatnya arti frasa Yunani, “benih Illahi,” ini:

    1. Agustinus dan Luther mengatakan ini menunjuk pada Firman Allah (lih. Luk 8:11; Yoh 5:38; Yak 1:18; I Pet 1:23)
    2. Kalvin berkata ini menunjuk pada Roh Kudus (lih. Yoh 3:5,6,8; I Yoh 3:24; 4:4,13)
    3. orang lain berkata ini menunjuk padaSifat Illahi atau diri yang baru (lih. II Pet 1:4; Ef 4:24)
    4. kemungkinan ini menunjuk pada Kristus Sendiri sebagai “benih Abraham” (lih. Gal 3:16)
    5. beberapa berkata ini bersinonim dengan frasa “lahir dari Allah” (lih. Luk 1:55; Yoh 8:33,37)
    6. nampaknya ini adalah istilahyang digunakan oleh kaum gnostik untk berbicara mengenai percikan illahi di dalam semua manusia.
    Nomor 4 kemungkinan adalah pilihan kontekstual terbaik dari semua teori ini.

    3:10 Ini adalah rangkuman dari ay 4-9. Mengandung dua PRESENT ACTIVE INDICATIVE dan dua PRESENT ACTIVE PARTICIPLE, yang menunjuk pada tindakan yang sedang berjalan. Secaraa teologis ini berparalel dengan pernyataan Yesus dalam Khotbah di bukit (lih. Mat 7:16-20). Bagaimana seseorang hidup menyatakan hati, orientasi rohani seseorang.

     “anak-anak Allah. . .anak-anak iblis” Ini menunjukkan latar belakang semitik Yohanes. Ibrani, sebagai suatu bahasa kuno yang tanpa kata sifat, menggunakan “anak dari …” sebagai satu cara untuk menjelaskan seseorang.

    NASKAH NASB (UPDATED): 3:11-12

    11Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;

    12bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.

    3:11 “berita” Kata Yunani ini (aggelia, biasanya di transliterasikan angelia) hanya digunakan dalam I John 1:5 dan 3:11. Penggunaan pertamanya sepertinya bersifat kedoktrinan, sementara yang kedua bersifat etis. Ini adalah dalam rangka menjaga keseimbangan Yohanes antara dua aspek keKristenan ini (lih. 1:8,10; 2:20,24; 3:14).

     “telah kamu dengar dari mulanya” Frasa ini adalah suatu alat sastra yang berhubungan dengan Yesus baik sebagai Firman Allah yang hidup (lih. Yoh 1:1) dan Firman Allah yang menyatakan (lih. 1:1; 2:7,13,14,24; II Yoh

    5,6).

     “kita harus saling mengasihi” Ini adalah bukti dengan mana orang percaya mengetahui mereka sungguh telah ditebus (lih. ay 10,14). Ini mencerminkan kata-kata Yesus (lih. Yoh 13:34-35; 15:12,17; I Yoh 3:23; 4:7-

    8,11-12,19-21).

    3:12 “Kain” Riwayat kehidupan Kain dicatat dalam Kej 4. Rujukan tepatnya addalah 4:4 (lih. Ibr 11:4) di mana persembahan Kain dan Habel dikontraskan.Tindakan Kain mencerminkan pengaruh dari kejatuhan manusia (lih. Kej 4:7; 6:5,11-12,13b). Baik dalam tradisi Yahudi maupun Kristen (lih. Ibr 11:4; Yud 11) Kain adalah suatu contoh dari pemberontakan yang jahat.

     “yang berasal dari si jahat” Pembangunan ketatabahasaan ini bisa merupakan MASCULINE TUNGGAL (si jahat, lih. ay 10) atau NETRAL TUNGGAL (dari kejahatan). Ke tidak-jelasan ketata-bahasaan yang sama didapati dalam Mat 5:37; 6:13; 13:19,38; Yoh 17:15; II Tes 3:3; I Yoh 2:13,14; 3:12; dan 5:18-19. Dalam beberapa kasus konteksnya seara nyata menunjuk pada setan (lih. Mat 5:37; 13:38; Yoh 17:15).

    299

    NASKAH NASB (UPDATED): 3:13-22

    13Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu. 14Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa

    tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut. 15Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang

    pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya. 16Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

    17Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? 18Anak- anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan

    dalam kebenaran. 19Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah, 20sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar

    dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu. 21Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, 22dan apa saja

    yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.

    3:13 “Janganlah kamu heran” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE dengan suatu NEGATIVE PARTICLE yang sering berarti menghentikan tindakan yang telah berjalan (lih. I Pet 4:12-16). Ini bukanlah suatu dunia yang adil; ini bukan dunia seperti yang Allah maksudkan!

     “apabila” Ini adalah sebuah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benar dari sudut andang si penulis atau untuk tujuan penulisannya.

     “dunia membenci kamu” Dunia membenci Yesus; dunia akan membenci para pengikutNya. Ini adalah tema lazim dalam PB (lih. Yoh 15:18; 17:14; Mat 5:10-11; II Tim 3:12) dan satu lagi bukti seseorang adalah orang percaya.

    3:14 “Kita tahu” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE (oida memiliki bentuk PERFECT, namun arti PRESENT). Ini adalah satu lagi tema lazim. Keyakinan anak-anak Allah berhubungan dengan (1) perubahan pikiran dan (2) suatu perubahan tindakan, yang adalah akar arti dari kata “bertobat” dalam bahasa Yunani dan Ibrani.

     “kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup” Ini satu lagi PERFECT ACTIVE INDICATIVE (lih. Yoh 5:24). Satu dari bukti perpindahan dari maut ke dalam hidup (yaitu, jaminan Kristen, lihat Topik Khusus pada Yoh 6:37) adalah bahwa kita saling mengasihi. Yang lain adalah bahwa dunia membenci kita.

     “karena kita mengasihi saudara kita” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Kasih adalah sifat utama keluarga Allah (lih. Yoh 13:34-35; 15:12,17; II Yoh 5; I Kor 13; Gal 5:22) karena ini adalah sifat Allah (lih. 4:7-21). Kasih bukanlah dasar hubungan manusia dengan Allah, namun hasilnya. Kasih bukanlah dasar keselamatan, namun satu lagi bukti dari nya.

     “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut” Ini adalah sebuah PRESENT PARTICIPLE yang digunakan sebagai subyek dengan sebuah kata kerja PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Seiring dengan orang percaya tinggal dalam kasih, orang tidak percaya tinggal dalam kebencian. Kebencian, seperti kasih, adalah suatu bukti orientasi kerohanian seseorang.

    3:15 “Setiap orang” Yohanes telah menggunakan kata ini (pas) 8 kali sejak 2:29. Arti pentingnya adalah bahwa tak ada perkecualian terhadap apa yang Yohanes katakan. Hanya ada dua jenis orang, pengasih atau pembenci. Yohanes melihat kehidupan dalam istilah hitam atau putih, tak ada warna antara.

    300

     “Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE (yaitu. Sesuatu yang terus berlangsung, kebencian yang tetap). Dosa muncul pertama-tama dalam alam pikir. Dalam Khotbah di bukit Yesus mengajar bahwa membenci sama dengan membunuh seperti bernafsu sama dengan berzinah (lih. Mat 5:21-22).

     “Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya” Ini bukan berkata seseorang yang berbuat pembunuhan tidak bisa menjadi seorang Kristen. Dosa dapat diampuni, namun tindakan-tindakan gaya hidup menyatakan hati. Ini berkata bahwa seseorang yang punya kebiasaan membenci tidak bisa menjadi seorang Kristen. Kasih dan kebencian adalah saling berdiri sendiri! Kebencian merenggut kehidupan, namun kasih memberikan kehidupannya.

    3:16 “Kita ketahui” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Istilah Yunani yang digunakan dalam ay 15 adalah oida; disini ini adalah ginōskō. Ini digunakan secara bersinonim dalam tulisan-tulisan Yohanes.

     “Demikianlah…kasih” Yesus telah menunjukkan contoh tertinggi dari kasih. Orang-orang percaya harus berusaha menyamai teladanNya (lih. II Kor 5:14-15).

     “Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita” Ini adalah sebuah AORIST TENSE yang merujuk pada

    Kalvari menggunakan kata-kata Yesus sendiri (lih. Yoh 10:11,15,17,18; 15:13).

     “kitapun wajib” orang-orang percaya terikat dengan teladan Yesus (lih. 2:6; 4:11).

     “menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita” Kristus adalah contohnya. Sebagaimana Ia menyerahkan nyawaNya bagi orang lain, orang-orang Kristen harus menyerahkan nyawanya jika perlu untuk saudara-saudara. Kematian terhadap keberpusatan pada diri sendiri adalah suatu kebalikan dari Kejatuhan, pemulihan gambar Allah dan hidup untuk kebaikan bersama (lih. II Kor 5:14-15; Flp 2:5-11; Gal 2:20; I Pet

    2:21).

    3:17 “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan” Ini adalah KATA-KATA KERJA PRESENT SUBJUNCTIVE. Menyerahkan hidup seseorang dalam ay 16 sekarang ditempatkan dalam alam potensi, pertolongan praktis dari saudara seseorang. Ayat-ayat ini mirip sekali dengan Yakobus (lih. Yakobus 2:15,16).

     “tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu and closes his heart against him” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVE. Istilah hati secara hurufiah adalah “usus,” suatu ungkapan Ibrani bagi emosi. Lagi, tindakan kita menyatakan Bapa kita.

    3:18 “marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah” Tindakan bebicara lebih keras daripada kata-kata (lih. Mat 7:24; Yak 1:22-25; 2:14-26).

     “tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran” istilah “kebenaran” sangat mengherankan. Seseorang akan mengharapkan suatu sinonim dari “perbuatan,” seperti “tindakan.” Istilah ini sepertinya berarti asli (NJB) atau benar (TEV) seperti penggunaan dari “berita” dalam 1:5 dan 3:11 yang menekankan baik doktrin maupun gaya hidup, demikian pula “kebenaran.” Perbuatan dan motif, keduanya harus dimotivasi oleh kasih yang memberi hidup (kasih Allah) dan bukan sekedar perbuatan untuk dipertontonkan yang memuaskan ego dari si pelaku atau si pemberi.

    3:19 “Demikian kita ketahui” ini menunjuk pada tindakan-tindakan kasih yang disebutkan terdahulu. Ini meruakan suatu FUTURE MIDDLE (deponent) INDICATIVE, yang adalah satu lagi bukti dari pertobatan sejati seseorang.

    301

    “bahwa kita berasal dari kebenaran” Gaya hidup mengasihi dari orang percaya menunjukkan dua hal: (1) bahwa mereka ada di sisi kebenaran; dan (2) bahwa hati nurani mereka jernih. Lihat Topik Khusus: kebenaran pada Yoh 6:55.

    3:19-20 ada banyak kebingungan mengena bagaiman menterjemahkan naskah Yunani dari dua ayat ini. Satu kemungkinan terjemahan menekankan penghakiman Allah, sementara yang lain menekankan belas kasih Allah. Karena konteksnya, pilihan kedua tampaknya paling tepat.

    3:20-21 Kedua ayat ini adalah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL.

    3:20

    NASB “dalam apapun yang dituduhkan hati kita pada kita” NKJV “sebab jika kita dituduh olehnya (hati kita)”

    NRSV “kapanpun hati kita menuduh kita”

    TEV “jika hati nurani kita menuduh kita”

    NJB “bahkan jika perasaan kita sendiri menuduh kita”

    Semua orang percaya mengalami kedukaan di dalam karena tidak hidup memenuhi “tolok ukur” yang mereka ketahui sebagai kehendak Allah bagi hidup mereka. Rasa sakit di hati nurani tersebut bisa berasal dari Roh Allah (menyebabkan pertobatan) atau dari setan (menyebabkan penghancuran diri atau kehilangan kesaksian). Ini
    adalah rasa bersalah yang tepat dan sekaligus tidak tepat. Orang-orang percaya tahu perbedaannya dari membaca buku Allah (atau mendengar utusan-utusanNya). Yohanes sedang mencoba untuk menghibur orang-orang percaya
    yang hidup sesuai tolok ukur kasih namun masih bergumul dengan dosa (baik tindakan atau kelalaian). Lihat
    Topik Khusus: Hati pada Yoh 12:40.

     “mengetahui segala sesuatu” Allah tahu motif kita sebenarnya (lih. I Sam 16:7; I Raj 8:39; I Taw 28:9; Yer

    17:10; Luk 16:15; Kis 1:24; Rom 8:26,27; I Kor 4:4).

    3:21 “jikalau hati kita tidak menuduh kita” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL. Orangorang Kristen masih bergumul dengan dosa dan diri sendiri (lih. 2:1; 5:16-17). Mereka masih menghadapi pencobaan dan bertindak secara tidak pantas dalam situasi-situasi tertentu. Sering hati nurani mereka menuduh mereka. Sebagaimana suatu hymne Methodist (judul dan penciptanya tak diketahui) menyatakan:

    “Dan tak ada, O Tuhan , yang memiliki peristirahatan yang sempurna, Karena tak ada yang sepenuhnya bebas dari dosa;
    Dan mereka yang penat akan melayaniMu yang terbaik
    Mereka paling menyadari kesalahan dalam mereka.”
    Suatu pengenalan akan injil, suatu persekutuan yang manis dengan Yesus, suatu keberserahan pada pimpinan Roh dan kemahatahuan Bapa menenangkan hati kita yang terbuat dari debu!

     “maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah” Ini berbicara mengenai jalan masuk yang bebas dan terbuka kepada hadirat Allah. Ini adalah istilah dan konsep Yohanes yang sering diulang-ulang (lih. I Yoh 2:28; 3:21; 4:17; 5:14; Ibr 3:6; 10:35). Frasa ini memperkenalkan dua dari manfaat jaminan: (1) bahwa orang percaya memiliki keyakinan yang sempurna di hadapan Allah; dan (2) mereka mendapatkan dariNya apapun yang mereka minta.

    3:22 “apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE dan sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Ini mencerminkan pernyataan yesus dalam Mat

    7:7; 18:19, Yoh 9:31; 14:13-14; 15:7,16; 16:23; Mar 11:24; Luk 11:9-10. Janji-janji Kitab Suci ini sedemikian berbeda dari pengalaman orang percaya dalam doa. Ayat ini sepertinya menjanjikan jawaban doa yang tak
    terbatas. Inilah di mana suatu pembandingan dari naskah-naskah lain yang relevan membantu memberikan keseimbangan teologis.

    302

    TOPIK KHUSUS: DOA, TAK TERBATAS NAMUN TERBATAS

    A. Injil-injil Sinoptik
    1. orang-orang percaya didorong untuk bertekun dalam ddoa dan Allah akan menyediakan “hal-hal ayng baik” (Mat) atau “RohNya” (Luk) Mat 7:7-11; Luk 11:5-13)
    2. dalam konteks disiplin gereja orang-orang percaya (dua orang) didorong untuk bersatu dalam doa
    (Mat 18:19)
    3. dalam konteks penghakiman Yudaisme orang-orang percaya harus meminta dengan iman tanpa keragu-raguan (Mat 21:22; Mar 11:23-24)
    4. dalam konteks dua perumpamaan (ay 1-8, hakim yang lalim dan ay 9-14, orang Farisi dan orang
    berdosa) orang-orang percaya didorong untuk bertindak berbeda daripada hakil yang tak bertuhan dan orang Farisi yang membenarkan diri itu. Allah mendengar orang yang rendah hati dan bertobat
    (Luk 18:1-14)
    B. Tulisan-tulisan Yohanes
    1. dalam konteks laki-laki buta sejak lahir yang disembuhkan Yesus, kebutaan sesungguhnya dari orang
    Farisi dinyatakan. Doa Yesus (juga doa siapapun) dijawab karena Ia mengenal Allah dan hidup sesuai dengan pengenalan ini (Yoh 9:31).
    2. Ceramah di Ruang Loteng dalam Yohanes (Yoh 13-17)
    a. 14:12-14 – doa yang percaya bercirikan
    1) Datang dari orang-orang percaya
    2) Meminta dalam nama Yesus
    Menginginkan agar Bapa dipermuliakan
    Melakukan perintah perintah (ay 15)
    b. 15:7-10 – doa orang-orang percaya bercirikan
    1) Tinggal dalam Yesus
    2) FirmanNya tinggal dalam mereka
    3) Menginginkan agar Bapa dipermuliakan
    4) Menghasilkan banyak buah
    5) Melakukan perintah-perintah (ay 10)
    c. 15:15-17 – doa orang-orang percaya bercirikan
    1) Pilihan mereka
    2) Kemampuan berbuah mereka
    3) Meminta dalam nama Yesus
    4) Melaksanakan perintah untuk saling mengasihi d. 16:23-24 – doa orang-orang percaya bercirikan
    1) Meminta dalam nama Yesus
    2) Menginginkan agar sukacita dipenuhkan
    3. Surat pertama Yohanes (I Yohanes)
    a. 3:22-24 – doa orang-orang percaya bercirikan
    1) Melakukan perintah-perintah (ay 22,24)
    2) Hidup dengan pantas
    3) Percaya pada Yesus
    4) Saling mengasihi satu dengan yang lain
    5) Tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam kita
    6) Memiliki karunia Roh
    b. 5:14-16 – doa oang-orang percaya bercirikan
    1) Percaya pada Allah
    2) Menurut kehendakNya
    3) Orang-orang percaya saling mendoakan satu sama lain
    C. Yakobus
    1. 1:5-7 – orang percaya yang diperhadapkan dengan berbagai pencobaan dipanggil untuk meminta hikmat tanpa bimbang

    303

    2. 4:2-3 – orang percaya hars meminta dengan motif yang tepat
    3. 5:13-18 – orang percaya yang dihadapkan dengan masalah kesehatan dikuatkan
    4. Meminta penatua untuk berdoa
    5. Berdoa dalam iman akan menyelamatkan
    6. Meminta agar dosanya diampuni
    7. Mengaku dosa satu sama lain dan saling mendoakan satu sama lain (mirip dengan I Yohanes
    5:16)
    Kunci bagi doa yang efektif adalah keserupaan dengan Kristus. Inilah arti dari berdoa dalam nama Yesus. Hal terburuk yang bisa Allah perbuat bagi kebanyakan orang Kristen adalah mengabulkan doa merekayang mementingkan diri sendiri! Dalam satu pengertian semua doa dijawab. Aspek doa yang paling berharga adalah bahwa orang percaya telah menghabiskan waktu dengan Allah, percaya pada Allah.

    “karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya” Perhatikan dalam konteks ini dua persyaratan untuk doa yang dijawab:

    1. ketaatan

    2. berbuat apa yang berkenan kepada Allah (lih. Yoh 8:29). I Yohanes adalah buku tentang “bagaimana caranya” mencapai kehidupan dan pelayanan Kristen yang efektif.

    NASKAH NASB (UPDATED): 3:23-24

    23Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. 24Barangsiapa menuruti

    segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa

    Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.

    3:23 “Inilah perintahNya. . .supaya kita percaya. . .dan mengasihi” Perhatikan istilah “perintah” berbentuk TUNGGAL dengan dua aspek. Aspek yang pertama adalah iman pribadi; kata kerjanya, “percaya,” berbentuk AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVE (lih. Yoh 6:29,40). Aspek kedua adalah etis; kata kerjanya, mengasihi, berbentuk PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE (lih. 3:11; 4:7). Injil adalah suatu berita untuk dipercaya, suatu pribadi untuk diterima, dan gaya hidup untuk dilakukan!

    “supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya” Konsep “percaya” sangat menentukan dalam pemahaman iman alkitabiah. Kata PL aman mencerminkan “loyalitas,” “kebisa-dipercayaan,” “kehandalan,” atau “kesetiaan.” Dalam PB, istilah Yunaninya (pisteuō) diterjemahkan oleh tiga kata bahasa Inggris: believe (percaya), faith (iman), or trust (kepercayaan). Istilah ini tidak terlalu mencerminkan kebisa dipercayaan Kristen ataupun Allah. Adalah sifat, perwahyuan,dan janji-janjiNya, dan bukan loyalitas atau kesetiaan dari manusia yang jatuh, bahkan manusia yang telah ditebus sekalipun, yang membentuk fondasi yang tak tergoyahkan!
    Konsep percaya dalam “nama” atau berdoa “dalam nama” mencerminkan pemahaman Timur Dekat bahwa nama mewakili orangnya.
    1. Yesus dalam Mat 1:21,23,25; 2:22; 10:22; 12:21; 18:5,20; 19:29; 24:5,9; Yoh 1:12; 2:23; 3:18; 14:26;
    15:21; 17:6; 20:31
    2. Bapa dalam Mat 6:9; 21:9; 23:29; Yoh 5:43; 10:25; 12:13; 17:12
    3. Trinitas dalam Mat 28:19.
    Sekedar catatan teknis singkat pada ayat ini. Dalam bukunya Kata-kata Kiasan dalam Perjanjian Baru (hal.
    228), A. T. Robertson menyebutkan satu permasalahan naskah kuno Yunani yang berhubungan dengan kata kerja
    “percaya.” Naskah Yunani berhuruf besar B, K, dan L memiliki AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVE, sementara
    א, A, dan C memiliki PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE. Keduanya cocok dengan konteks dan gaya Yohanes.

    3:24 “barangsiapa menuruti. . .diam. . .” kedua kata ini berbentuk PRESENT TENSE. Ketaatan dikaitkan dengan berdiam/tinggal. Kasih adalah bukti bahwa kita ada di dalam Allah dan Allah ada di dalam kita (lih.

    4:12,15-16; Yoh 14:23; 15:10). Lihat Topik Khusus mengenai tinggal pada 2:10.

    304

     “yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita” Yohanes menggunakan bukti-bukti tertentu untuk mengevaluasi orang-orang percaya sejati (lih. Rom 4:13; 8:14-16). Dua berhubungan dengan Roh Kudus; (1) mengakui Yesus (lih. Rom 10:9-13; I Kor 12:3); dan (2) hidup seperti Kristus (lih. Yoh 15; Gal 5:22; Yak 2:14-

    26).

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Apakah tema yang menyatukan ayat 11-24? (lih. Yoh 2:7-11)?
    2. Terangkan hubungan ayat 16 dan 17. Bagaimana menyerahkan hidup dibandingkan dengan menolong saudara yang memerlukan?
    3. Apakah ayat 19-20 menekankan penghakiman Allah yang semakin tegas atau belas kasihan Allah yang menenangkan ketakutan kita?
    4. Bagaimana kita menghubungkan pernyataan Yohanes mengenai doa dalam ayat 22 dengan pengalaman
    harian kita?
    5. Bagaimana seseorang mempertemukan penekanan Yohanes yang sepertinya berparadoks mengenai perlunya orang Kristen mengaku dosa dan pernyataan mengenai kesempurnaan yang tanpa dosa?
    6. Mengapa Yohanes membuat penekanan yang sedemikian keras pada gaya hidup?
    7. Terangkan kebenaran teologis yang terlibat dalam menjadi “lahir baru.”
    8. Bagaimana perikop ini berhubungan dengan kehidupan Kristen sehari-hari?

    305

    I YOHANES 4

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Roh Allah dan Roh Roh Kebenaran dan Roh Membedakan Kebenaran Roh yang Benar dan Roh Syarat ketiga: Berjaga

    Antikristus yang Salah dan Kesesatan Palsu Terhadap Antikristus dan

    Terhadap Dunia

    3:24-4:6

    4:1-6 4:1-6 4:1-3 4:1-6

    4:4-6 Sumber kasih dan Iman

    (4:7-5:13) Allah adalah Kasih Mengenal Allah Melalui Keberkatan dari Kasih Allah adalah Kasih Sumber Kasih

    Kasih

    4:7-12 4:7-11 4:7-12 4:7-10 4:7-5:4

    Melihat Allah Melalui 4:11-12

    Kasih

    4:12-16

    4:13-16a 4:13-16a 4:13-16a

    4:16b-21 Penyempurnaan Kasih 4:16b-21 4:16b-18

    4:17-19

    Ketaatan oleh Iman 4:19-21

    4:20-5:5

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    306

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL UNTUK 4:1-21

    1. Yohanes 4 adalah suatu unit tulisan yang sangat terspesialisasi pada bagaimana orang Kristen menilai dan membuktikan mereka yang mengklaim berbicara bagi Allah. Perikop ini berhuungan dengan (1) nabi-nabi palsu yang disebut antikristus ini (lih. 2:18-25; (2) mereka yang mencoba menyesatkan (lih. 2:26; 3:7) dan (3) kemungkinan mereka yang mengklaim pengetahuan mengenai kebenaran-kebenaran rohani khusus (lih. 3:24). Untuk memahami sepenuhnya kesulitan dari orang-orang Kristen mula-mula seseorang harus mengenali bahwa banyak orang mengklaim berbcara untuk Allah (lih. I Kor 12:10; 14:29; I Tes
    5:20-21; I Yoh 4:1-6). Tak ada Perjanjian Baru yang lengkap dan tersedia. Pembedaan Rohani melibatkan baik ujian secara doktrin maupun sosial. (lih. Yak 3:1-12).
    2. I Yohanes amat sangat sulit digaris besarkan karena pola berulang dari tema-temanya. Ini sungguh benar untuk pasal 4. Sepertinya pasal ini menekankan kembali kebenaran-kebenaran yang telah diajarkan di pasal-pasal sebelumnya, khususnya keperluan orang-orang percaya untuk saling mengasihi satu sama lain (lih. ay 7-21; 2:7-12 dan 3:11-24).
    3. Yohanes menuis baik untuk memerangi guru-guru palsu dan menguatkan orang-orang percaya sejati. Ia melakukan ini dengan menggunakan beberapa ujian-ujian:
    1. ujian kedoktrinan (percaya pada Yesus, lih. I Yoh 2:18-25; 4:1-6,14-16; 5:1,5,10)
    2. ujian gaya hidup (ketaatan, lih. I Yoh 2:3-7; 3:1-10, 22-24)
    3. ujian sosial (kasih, lih. I Yoh 2:7-11; 3:11-18; 4:7-12,16-21; 5:1-2)
    Bagian-bagian Kitab Suci yang berbeda berhubungan dengan guru-guru palsu yang berbeda. I Yohanes membahas kesesatan dari guru-guru palsu gnostik. Lihat Pengantad I Yohanes, Kesesatan. Bagian lain PB membahas kesesatan-kesesatan lain (lih. Yoh 1:13; Rom 10:9-13; I Kor 12:3). Setiap konteks harus dipelajari secara terpisah untuk meyakinkan apa kesalahan yang sedang dibahas. Ada kesalahan dari beberapa sumber:
    1. Kaum Legalis Yahudi
    2. Para Filsuf Yunani
    3. Kaum Antinomian Yunani
    4. Mereka yang mengklaim perwahyuan atau pengalaman-pengalaman rohani khusus.

    KAJIAN KATA DAN FRASA NASKAH NASB (UPDATED): 4:1-6

    1Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh

    dunia. 2Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, 3dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan

    sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia. 4Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada

    di dalam dunia. 5Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka. 6Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran

    dan roh yang menyesatkan.

    4:1 “janganlah percaya” Ini adalah sebuah PRESENT IMPERATIVE dengan suatu NEGATIVE PARTICLE yang biasanya berarti menghentikan tindakan yang telah dalam proses. Kecenderungan orang-orang Kristen adalah menerima kepribadian yang kuat, alasan-alasan ayng logis, atau peristiwa-peristiwa mujizat sebagai dari Allahs. Nampaknya para guru palsu mengklaim (1) berbicara bagi Allah atau (2) telah memiliki suatu perwahyuan khusus dari Allah.

    307

    TOPIK KHUSUS: HARUSKAH ORANG KRISTEN SALING MENGHAKIMI SATU SAMA LAIN?

    Pokok permasalahan ini harus diselesaikan dengan dua cara. Pertama orang percaya diperingatkan untuk tidak
    saling menghakimi satu sama lain (lih. Mat 7:1-5; Luk 6:37,42; Rom 2:1-11; Yak 4:11-12). Namun demikian, orang percaya diingatkan untuk mengevaluasi para pemimpin. (lih. Mat 7:6,15-16; I Kor 14:29; I Tes 5:21; I Tim
    3:1-13; dan I Yoh 4:1-6).

    Beberapa criteria bagi suatu pengevaluasian yang pantas mungkin dapat membantu

    1. evaluasi harus untuk maksud peneguhan (lih. I Yoh 4:1 - “menguji” dengan suatu pandangan menuju
    persetujuan)
    2. evaluasi harus dikerjakan dalam kerendahan hati dan kelemah-lembutan (lih. Gal 6:1)
    3. evaluasi harus tidak berfokus pada masalah pilihan pribadi (lih. Rom 14:1-23; I Kor 8:1-13; 10:23-33)
    4. evaluasi harus mengenali para pemimpin yang “tak bisa menerima kritik” dari dalam gereja atau masyarakat (lih. I Timotius 3).

     “setiap roh” Roh digunakan dalampengertian suatu pribadi manusia. Lihat catatan pada 4:6. Ini menunjuk pada suatu berita yang dianggap dari Allah. Ajaran sesat berasal dari dalam gereja (lih. 2:19). Guru-guru palsu mengklaim berbicara bagi Allah. Yohanes menyatakan bahwa ada dua sumber roh, Allah atau setan, yang di belakang kata-kata dan tindakan manusia.

    “tetapi ujilah roh-roh itu” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Ini mencakup baik suatu karunia rohani (lih. I Kor 12:10; 14:29) dan suatu keharusan bagi setiap orang percaya, seperti doa, penginjilan, dan pemberian. Kata Yunani dokimazō ini memiliki konotasi “menguji dengan mengarah kepada menyetujui.” Orang-orang percaya harus berpikir yang terbaik kecuali yang terburuk sudah terbukti (lih. I Kor 13:4-7; I Tes

    5:20).

    TOPIK KHUSUS: ISTILAH YUNANI UNTUK “PENGUJIAN” BERIKUT KONOTASINYA

    Ada dua istilah Yunani yang memiliki pengertian menguji seseorang untuk tujuan tertentu.
    1. Dokimazō, dokimion, dokimasia
    Istilah ini adalah istilah metalurgi untuk menguji keaslian sesuatu (penggambaran dari seseorang) oleh api. Api ini menyatakan logam yang sesungguhnya dengan membakar habis (memurnikan dari) kotoran-
    kotorannya. Proses alamiah ini menjadi suatu ungkapan yang kuat bagi Allah atau manusia yang menguji orang lain. Istilah ini digunakan hanya dalam pengertian positif dari pengujian dengan suatu pandangan
    kepada penerimaan.
    Kata ini digunakan dalam PB untuk menguji:
    a. lembu jantan, Lukas 14:19
    b. diri kita sendiri, I Kor 11:28 c. iman kita, Yak 1:3
    d. bahkan Allah, Ibr 3:9
    Hasil dari pengujian ini diasumsikan akan positif (lih. Rom 1:28; 14:22; 16:10; II Kor 10:18; 13:3; Flp
    2:27; I Pet 1:7). Oleh karena itu, istilah ini membawa pengertian mengenai seseorang yang telah diuji dan terbukti
    a. bernilai tinggi
    b. baik c. asli
    d. berharga
    e. terhormat
    2. Peirazō, peirasmos
    Istilah ini memiliki konotasi ujuan untuk maksud mencari kesalahan atau penolakan. Ini sering digunakan dalam kaitan dengan pencobaan Yesus di padang gurun.

    308

    a. Kata ini membawa pengertian uantk menjebak Yesus (lih. Mat. 4:1; 16:1; 19:3; 22:18,35; Mar 1:13; Luk 4:2; 10:25; Ibr 2:18).
    b. Istilah ini (peirazō) digunakan sebagai gelar dari Setan dalam Mat 4:3; I Tes 3:5.
    c. Kata ini (dalam bentuk majemuk, ekpeirazō) digunakan oleh Yesus untuk tidak mencobai Allah. (lih.
    Mat 4:7; Luk 4:12; juga lihat I Kor 10:9)
    d. Kata ini digunakan dalam hubungan dengan godaan dan pencobaan bagi orang-orang percaya (lih. I Kor 7:5; 10:9,13; Gal 6:1; I Tes 3:5; Ibr 2:18; Yak 1:2,13,14; I Pet 4:12; II Pet 2:9).

     “sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia” Ini adalah suatu PERFECT ACTIVE INDICATIVE (lih. Yer 14:14; 23:21; 29:8; Mat 7:15; 24:11,24; Kis 20:28-30; II Pet 2:1; I Yoh 2:18-19,24; 3:7; II Yoh 7). Implikasinya adalah bahwa mereka telah meninggalkan gereja (gereja-gereja rumah), namun terus mengklaim bahwa mereka berbicara bagi Allah.

    4:2 “Dengan demikian kita mengenal Roh Allah” bentuk ketatabahasaan ini bisa merupakan suatu PRESENT ACTIVE INDICATIVE (suatu pernyataan), atau PRESENT ACTIVE IMPERATIVE (suatu perintah). Roh Kudus selalu membesarkan Yesus (lih. Yoh 14:26; 15:26; 16:13-15). Ujian yang sama dapat dilihat dalam tulisan- tulisan Paulus dalam I Kor 12:3.

    “setiap roh yang mengaku” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE yang menunjuk pada suatu pengakuan terus menerus, bukan suatu peneguhan iman di masa lalu. Istilah Yunani untuk “mengaku” adalah suatu kata majemuk dari “sama” dan “berbicara,” yang artinya “berkata hal yang sama.” Ini adalah tema berulang dari I Yohanes (lih. Yoh 1:9; 2:23; 4:2-3; 4:15; Yoh 9:22; II Yoh 7). Istilah ini mengisyaratkan pengakuan secara khusus, kepada umum, dan lantang dari keteguhan dan komitmen seseorang pada injil Yesus Kristus. Lihat Topik Khusus pada Yoh 9:22.

    Secara teologis menarik bahwa versi Latin tua dan para penulis Patrisitk, Klemens, origen dari Alkesandria, Ireneus, dan Tertulian memiliki leui (lepas), yang mengisyaratkan “memisahkan Yesus,” nampaknya menjadi
    suatu roh manusia dan suatu roh Illahi yang terpisah yang sangat khas tulisan-tulisan gnostik abad kedua. Namun ini adalah suatu tambahan kenaskahan yang mencerminkan pergumulan hidup dan mati dari gereja mula-mula
    dngan ajaran sesat (lihat Bart Erhart, Korupsi Kitab Suci dari kaum Ortodoks).

    “bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah” Ini adalah suatu PERFECT ACTIVE PARTICIPLE. Ini adalah ujian kedoktrinan yang hakiki bagi guru-guru palsu tersebut (yaitu, gnostik) yang diperangi Yohanes dalam buku ini. Pernyataan dasarnya ialah bahwa Yesus adalah manusia sepenuhnya (yaitu daging, yang disangkal orlah gnostik) dan juga sepenuhnya Allah (lih. 1:1-4; II Yoh 7; Yoh 1:14; I Tim

    3:16). PERFECT TENSE nya meneguhkan bahwa kemanusiaan Yesus tidak sementara, namun permanen. Ini bukan satu hal yang remeh. Yesus sungguh-sungguh seorang dengan kemanusiaan dan seorang dengan
    keAllahan.

    4:3 “roh antikristus” Di sini kata ini (lih. 2:18-25) digunakan sebagai penyangkal Kristus, bukan suatu upaya untuk merebut posisiNya.

    “telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE yang mengisyaratkan bahwa Yohanes telah mendiskusikan masalah ini dengan mereka sebelumnya dan bahwa masalah ini masih tetap relevan. Dalam bahasa Yunani KATA GANTI orang ketiga bendanya cocok dengan bentuk NETRAL “roh.” Seperti 2:18, frasa ini mencerminkan bahwa roh antikristus telah datang dan akan datang. Guru-guru palsu gnotik ini membentuk suatu rantai informasi palsu, gaya hidup kepalsuan, dan pengakuan palsu dari berbagai jaman, sejak dari si jahat di Kej 3 kepada manifestasi inkarnasi dari kejahatan dan Antikristus di akhir jaman.

    309

    4:4-6 “kamu. . .mereka. . .kami” Kesemua KATA GANTI ini ditekankan. Ada tiga kelompok yang sedang dibahas: orang percaya sejati (Yohanes dan para pembacanya) dan orang percaya palsu (guru-guru gnostik an para pengikutnya) dan team penginjilan Yohanes. Tiga serangkai jenis yang sama ini terlihat dalam Ibrani 6 dan 10.

    4:4 “mengalahkan nabi-nabi palsu itu” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Sepertinya ini menjadi rujukan baik pada kontroversi kedoktrinan dan kehidupan Kristen yang berkemenangan. Betapa merupakan kata-kata penguatan yang sangat indah bagi mereka dan kita!

    Yohanes peduli dengan kemenangan Kristen atas dosa dan iblis. Ia menggunakan kata (nikaō) 6 kali dalam I Yohanes (lih. 2:13,14; 4:4; 5:4,5), 11 kalidalam Wahyu, dan sekali dalam Injil (lih. 16:33). Istilah untuk
    kemenangan ini hanya digunakan sekali dalam Lukas (lih. 11:22) dan dua kali dalam tulisn-tulisan Paulus (lih. Rom 3:4; 12:21).

     “Sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia” Ini adalah suatu penekanan pada Tuhan yang berdiam di dalam. Di sini hal ini sepertinya menjadi rujukanpada Bapa yang berdiam di dalam (lih. Yoh 14:23; II Kor 6:16). PB juga menekankan (1) Anak yang tinggal (lih. Mat 28:20; Kol

    1:27) dan (2) Roh Kudus yang tinggal (lih. Rom 8:9; I Yoh 4:13). Roh dan Anak teridentifikasi secara dekat (lih. Rom 8:9; II Kor 3:17; Gal 4:6; Flp 1:19; I Pet 1:11). Lihat Topik Khusus pada Yoh 14:15.
    Frasa “Roh yang ada di dalam dunia” menunjuk pada setan (lih. Yoh 12:31; 14:30; 16:11; II Kor 4:4; Ef 2:2; I
    Yoh 5:19) dan para pengikutnya. Kata “dunia” dalam I Yihanes selalu mempunyai konotasi negatif (yaitu, masyarakat manusia yang diorganisir dan berfungsi jauh terpisah dari Allah).

    4:5 “Mereka berasal dari dunia” Ini adalah sebuah bentuk ABLATIVE dari sumber. Kata “dunia” digunakan di sini dalam pengertian masyarakat manusia yang jatuh mencoba untuk memenuhi semua keperluannya terpisah dari Allah (lih. 2:15-17). Ini menunjuk pada roh berdiri sendiri dari manusia secara kolektif! Suatu contoh dari hal ini adalah Kain (lih. 3:12).

     “dunia mendengarkan mereka” Satu lagi bukti dari guru-guru Kristen versus guru-guru palsu adalah siapa yang mendengarkan mereka (lih. Yoh 15:19; I Tim 4:1).

    4:6 “barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami” Ini adalah suatu PRESENT ACTIVE PARTICIPLE. Orang percaya sejati terus mendengar dan menanggapi kebenaran Kerasulan! Orang percaya dapat mengenali pengkhotbah/guru sejati dengan baik isi berita mereka, maupun siapa yang mendengar dan menanggapi mereka.

     “Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan” Ini bisa menunjuk pada Roh Krdus (lih. Yoh 14:17; 15:26; 16:13; I Yoh 4:6; 5:7) dan roh jahat, setan. Orang percaya harus mampu melihat sumber beritanya. Seringkali berita-berita tersebut semuanya diberikan dalam nama Allah, oleh semestinya pembicara- pembicara Allah. Yang satu meninggikan nama Yesus dan keserupaan dengan Kristus dan yang lain meninggikan spekulasi manusia dan kebebasan pribadi.

    Robert Girdlestone, Sinonim-sinonim dari Perjanjian Lama, memiliki diskusi menarik mengenai penggunaan istilah “roh” dalam PB.
    1. roh-roh jahat
    2. roh manusia
    3. Roh Kudus
    4. hal-hal yang dihasilkan Roh di dalam dan melalui roh-roh manusia a. ‘bukan suatu roh perbudakan vs suatu roh adopsi’ - Rom 8:15
    b. ‘suatu roh kelembutan’ - I Kor 4:21 c. ‘suatu roh iman’ - II Kor. 4:13
    d. ‘suatu roh hikmat dan perwahyuan dalam pengenalan akan Dia’ - Ef 1:17
    e. ‘bukan suatu roh penakut, tetapi roh kuasa, kasih, dan kedisiplinan’ - II Tim 1:7 f. ‘roh kesesatan vs roh kebenaran’ - I Yoh 4:6 “ (hal. 61-63).

    310

    NASKAH NASB (UPDATED): 4:7-14

    7Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. 8Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. 9Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-

    tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. 10Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. 11Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. 12Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih- Nya sempurna di dalam kita. 13Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. 14Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

    4:7 “marilah kita saling mengasihi” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE. Kasih gaya hidup, sehari-hari adalah satu siri lazim dari semua orang percaya (lih. I Kor 13; Gal 5:22). Ini adalah suatu tema berulang dalam tulisan-tulisan Yohanes dan hakikat dari ujian etika (lih. Yoh 13:34; 15:12,117; I Yoh 2:7-11;

    3:11,23; II Yoh 5). SUBJUNCTIVE MOOD nya menyatakan suatu ketergantungan.
    “sebab kasih itu berasal dari Allah” Allah, bukan kedermawanan, rasa kasihan, atau emosi manusia, adalah sumber dari kasih (lih. ay 16). Kasih pada pokoknya bukan bersifat emosi namun tindakan secara sengaja dan punya tujuan (lih. ay 10; Yoh 3:16).

     “setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah” Kata-kata kerjanya adalah PERFECT PASSIVE dan PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Kata favorit Yohanes untuk menjadi seorang percaya berhubungan dengan kelahiran jasmani (lih. 2:29; 3:9; 5:1; 4:18; Yoh 3:3,7,31; 19:11). Istilah “mengenal” mencerminkan pengertian Ibrani yaitu persekutuan intim yang terus berlangsung (lih. Kej 4:1; Yer

    1:5). Ini adalah tema berulang dari I Yohanes, digunakan lebih dari tujuh puluh tujuh kali.

    4:8 “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” Kasih Gaya hidup adalah ujian pengenalan Allah yang sesungguhnya.

    Ini adalah satu dari pernyataan-pernyataan Yohanes yang sederhana namun mendasar. “Allah adalah kasih”
    cocok dengan “Allah adalah terang” (lih. 1:5) dan “Allah adalah roh” (lih. Yoh 4:24). Satu dari cara terbaik untuk mengkontraskan kasih Allah dan murka Allah ialah membandingkan Ul 5:9 dengan 5:10 dan 7:9.

    4:9 “Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita” Ini adalah suatu AORIST PASSIVE INDICATIVE (lih. Yoh 3:16; II Kor 9:15; Rom 8:32). Allah telah secara jelas menunjukkan bahwa Ia mengasihi kita dengan mengutus AnakNya yang tunggal untuk mati di tempat kita. Kasih adalah suatu tindakan, bukan sekedar perasaan. Orang peraya harus berupaya menyamainya dalam kehidupan mereka sehari-hari.(lih. I Yoh

    3:16). Mengenal Allah adalah mengasihi seperti Ia mengasihi.

     “Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE; inkarnasi dan hasilnya tetap! Semua dari manfaat dan berkat dari Allah datang melalui Kristus.

    Istilah “yang tunggal” adalah monogenōs, yang mengisyaratkan “unik,” “hanya satu macam,” bukan tunggal sebagaimana dalam keturunan seksual. Kelahiran dari perawan bukanlah suatu pengalaman seksual bagi Allah
    atau Maria. Yohanes menggunakan kata ini beberapa kali merujuk pada Yesus (lih. Yoh 1:14,18; 3:16,18; I Yoh
    4:9). Lihat catatan lebih lanjut pada Yoh 3:16. Yesus adalan Anak Allah dalam suatu pengertian yang unik. Orang percaya adalah anak-anak Allah hanya dalam suatu pengertian asal.

     “supaya kita hidup oleh-Nya” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVE yang mengisyaratkan suatu ketergantungan, suatu tanggapan iman merupakan keharusan. Maksud dari inkarnasi adalah hidup kekal dan hidup berkelimpahan (lih. Yoh 10:10).

    311

    4:10 “Inilah kasih itu” Kasih Allah secara jelas didemonstrasikan dalam kehidupan dan kematian Yesus (lih. Rom 5:6,8). Mengenal Yesus adalah mengenal Allah.

     “Bukan kita yang telah mengasihi Allah” PB adalah unik diantara agama-agama dunia. Umumnya agama ialah manusia mencari Allah, namun KeKristenan adalah Allah mencari manusia yang jatuh! Kebenaran yang mengagumkan bukanlah kasih kita kepada Allah, namun kasihNya kepada kita. Ia telah mencari kita melalui dosa dan diri kita, pemberontakan dan keangkuhan kita. Kebenaran yang mulia dari keKristenan adalah bahwa Allah mengasihi manusia yang jatuh dan telah memulai dan memelihara suatu kontak yang mengubah kehidupan.

     “mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” Lihat cattan pada 2:2.

    4:11 “jikalau” Ini adalah sebuah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benar dari sudut pandang si penulis ata untuk tujuan penulisannya. Allah benar-benar mengasihi kita (lih. Rom 8:31)!

     “Allah sedemikian mengasihi kita” Ini harus dipahami sebagai “secara demikian,” seperti dalam Yoh 3:16.

     “haruslah kita juga saling mengasihi” Karena Ia telah mengasihi kita kita harus saling mengasihi (lih. 2:6;

    3:16; 4:1). Pernyataan keharusan ini mencerminkan tindakan dan sikap pengacauan dari guru-guru palsu.

    4:12 “Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah” Ini adalah sebuah PERFECT MIDDLE (deponent) INDICATIVE. Kata ini mengisyaratkan “menatap sesuatu atau seseorang dengan tajam” (lih. Kel 33:20-23; Yoh

    1:18; 5:37; 6:46; I Tim 6:16). Kemungkinan guru-guru gnostik tersebut, sedikit dipengaruhi oleh agama-agam misteri timur, yang mengklaim suatu jenis penglihatan dari Allah atau akan Allah. Yesus datang untuk secara penuh menyatakan Bapa. Dengan menatapNya kita mengenal Allah!

     “Jika” Ini adalah sebuah THIRD CLASS CONDITIONAL yang artinya kemungkinan tindakan.

     “Allah tetap di dalam kita” Lihat Topik Khusus mengenai Tinggal pada 2:10.

     “kasih-Nya sempurna di dalam kita” Ini ialah suatu PERIPHRASTIC PERFECT PASSIVE PARTICIPLE. Orang Kristen yang mengasihi adalah suatu bukti kasih Allah yang tinggal dan disempurnakan (lih. 2:5; 4:17).

    4:13 “Ia telh memberikan pada kita RohNya. Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Roh Kudus yang berdiam (lih. 3:24; Rom 8:9) dan pengaruh Nya yang mengubahkan adalah bukti dari jaminan (lih. Rom 8:16). Sepertinya ay 13 adalah saksi subyektif dai Roh,sementara ay 14 adalah saksi obyektif dari kesaksian Kerasulan. Ke tiga pribad Trinitas tampak jelas dalam ay 13-14. Lihat Topik Khusus pada Yoh 14:26.

    4:14 “Dan kami telah melihat dan bersaksi” Kata-kata kerja ini berbentuk PERFECT MIDDLE (deponent) INDICATIVE disambung dengan PRESENT ACTIVE INDICATIVE. Ini berbicara mengenai kesaksian pandangan mata Yohanes mengenai pribadi Kristus, tepat 1:1-3. Istilah “melihat” adalah kata Yunani yang sasma degan dalam ay 12 yang berarti “menatap tajam.” Lihat Topik Khusus: Saksi-saksi Yesus pada Yoh 1:8.

     “bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Fakta bahwa Allah Bapa mengutus Anak ke dalam dunia (lih. Yoh 3:16) menyangkal pengajaran palsu gnostik mengenai anggapan dualisme antara roh (baik) dan materi (jahat). Yesus sungguh-sungguh Illahi dan Ia diutus ke dapam dunia dosa yang jahat untuk menebusnya dan kita (lih. Rom 8:18-25) dari kutukan Kej 3.

     “menjadi Juruselamat dunia” Fakta bahwa Bapa memilih menggunakan Yesus sebagai jalan keselamatan menyangkal pengajaran palsu gnostik bahwa keselamatan diperoleh melalui pengetahuan yang khusus dan rahasia yang berhubungan dengan tingkatan-tingkatan kemalaikatan. Mereka menyebut tingkatan-tingkatan kemalaikatan ini eons atau alam kekuasaan kemalaikatan di antara Allah maha tinggi dengan allah yang lebih rendah yang membentuk dunia ini.

    312

    Frasa “penyelamat dunia” adalah (1) suatu gelar dari dewa-dewa (mis. Zeus) dan (2) gelar lazim untuk Kaisar Romawi. Bagi orang Kristen hanya Yesus yang bisa menyandang gelar ini. Inilah tepatnya apa yang menyebabkan aniaya oleh para pemuja kaisar lokal di Asia Kecil.

    Perhatikan ini bersifat memasukkan semua. Ia adalah juru selamat bagi semua (bukan sebagian) jika saja mereka mau menanggapi (lih. Yoh 3:16; Rom 5:18).

    NASKAH NASB (UPDATED): 4:15-21

    15Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. 16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih,

    dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

    17Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. 18Di dalam kasih tidak

    ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. 19Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. 20Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. 21Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

    4:15 “Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVE. Untuk “mengaku” lihat catatan pada ay 2. Satu dari tiga ujian Yohanes untuk keKristenan sejati adalah kebenaran teologis mengenai pribadi dan karya Yesus (lih 2:22-23; 4:1-6; 5:1,5). Ini juga cocok dalam I Yohanes dan Yakobus dengan kasih dan ketaatan gaya hidup. KeKristenan adalah suatu pribadi, lembaga kebenaran, dan suatu gaya hidup. Lihat Wawasan Kontekstual, C.

    Istilah cakupan “barangsiapa” adalah undangan akbar Allah bagi sapa saja dan siapapun untuk datang kepadaNya. Seluruh manusia diciptakan dalam gambar Allah (lih. Kej 1:26-27; 5:3; 9:6). Allah menjanjikan penebusan kepada manusia dalam Kej 3:15. PanggilanNya pada Abraham adalah suatu panggilan untuk menjangkau dunia (lih. Kej 12:3; Kel 19:5). Kematian Yesus berurusan dengan masalah dosa (lih. Yoh
    3:16).Setiap orang dapat diselamatkan jika mereka menganggapi pada kewajiban perjanjian pertobatan, iman, ketaatan, pelayanan, dan ketekunan. Firman Allah kepada semua adalah “Datang” (lih. Yes 55).

     “Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah” Ini mencerminkan susunan perjanjian hubungan Allah dengan umat manusia. Allah selalu mengambil inisiatif, menetapkan agenda dan menyediakan dasar bagi perjanjian, namun manusia mempunyai tanggung jawab untuk pada mulanya menanggapi dan seterusnya menanggapi.

    Tinggal adalah persyaratan dari perjanjian, namun juga suatu janji yang indah. Bayangkan Sang Pencipta alam semesta, Yang Kudus dari Israel, tinggal (berdiam) di dalam manusia yang jatuh (lih. Yoh 14:23)! Lihat
    Topik Khusus mengenai Tinggal pada 2:10.

    4:16 “Kita telah mengenal dan telah percaya” Kedua kata kerja ini adalah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Keyakinan orang percaya akan jaminan kasih Allah dalam Kristus, bukan situasi-situasi yang terjadi, adalah dasar dari hubungan mereka.

     “kasih Allah kepada kita” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE yang menyatakan kasih

    Allah yang berkelanjutan.

     “Allah adalah kasih” Kebenaran penting ini diulangi (lih. ay 8).

    4:17 “Dalam hal inilah kasih Allah sempurna” Ini berasal dari kata Yunani telos (lih. ay 12). Mengisyaratkan kepenuhan, kedewasaan, dan kelemgkapan, bukan ketakberdosaan.

    313

    “di dalam kita” Kata depan (meta) ini dapat dipahami sebagai “di dalam kita” (TEV, NJB), “di antara kita” (NKJV, NRSV, NIV, REB), atau “dengan kita” (NASB).

     “yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya” Aslinya istilah ini berarti kemerdekaan berbicara. Yohanes menggunakannya secara ekstensif (lih. 2:28; 3:21; 5:14). Kata ini berbicara mengenai keberanian kita dalam menghampiri Allah yang kudus (lih. Ibr 3:6; 10:35).

     “pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini” Orang Kristen harus mengasihi seperti Yesus mengasihi (lih. 3:16; 4:11). Mereka bisa saja ditolak dan dianiaya sebagaimana Dia, namun juga mereka akan dikasihi dan dipertahankan oleh Bapa dan Roh sebagaimana juga Dia! Satu hari nanti semua manusia akan memberikan pertanggung-jawaban kepada Allah untuk anugerah kehidupan. Hari Penghakiman tidak membawa ketakutan pada mereka yang di dalam Kristus.

    4:18 “Di dalam kasih tidak ada ketakutan” Bila kita datang mengenal Allah sebagai Bapa, kita tidak lagi takut pada Nya sebagai hakim. Kebanyakan, tidak semua, pertobatan kepada KeKristenan melibatkan ketakutan – takut akan penghakiman, akan penghukuman, akan neraka. Namaun demikian, satu hal yang indah telah terjadi dalam kehidupan manusia yang telah ditebus: apa yang dimulai dengan ketakutan akan diakhiri tanpa ketakutan!

     “ketakutan mengandung hukuman” Ini adalah kata yang langka yang digunakan hanya di dini dan di Mat

    25:46 (bentuk kata kerjanya ada di dalam II Pet 2:9), yang juga merupakan suatu latar belakang eskatologis. KATA KERJA PRESENT TENSE nya mengisyaratkan bahwa takut akan murka Allah bersifat sementara (pada waktunya) dan eskatologis (di akhir jaman). Manusia diciptakan dalam gambar Allah (lih. Kej 1:26-27) yang melibatkan aspek-aspek kepribadian, pengetahuan, pilihan, dan konsekuensi. Ini adalah suatu semesta moral. Manusia tidak melanggar hukum Allah; mereka melanggar diri mereka sendiri pada hukum Allah!

    4:19 “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita” Ini adalah penekanan yang berulang dari ay

    10. Allah selalu mengambil inisiatif (lih. Yoh 6:44,65) namun manusia yang jatuh harus menanggapi (lih. Yoh
    1:12; 3:16). Orang-orang percaya mempercayai kebisadipercayaanNya dan mengimani kesetiaanNya. Sifat mengasihi, bertindak, setia dari Allah Tritunggal ini adalah pengharapan dan jaminan dari manusia yang ditebus.
    Terjemahan NKJV menambahkan suatu obyek langsung setelah “kita mengasihi.” Pilihan naskah untuk obyek langsung adalah: (1) dalam satu naskah Yunani berhuruf besar (א) “Allah” (ton theon) di tambahkan (2)
    dalam Ψ “Dia” (auton) di tambahkan (KJV) dan (3) dalam Vulgate “satu dengan yang lain” ditambahkan. Obyek- obyek langsung ini mungkin adalah tambahan-tambahan di kemudian hari.

    4:20 “Jikalau seorang berkata” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL SENTENCE yang berarti kemungkinan tindakan. Ini adalah satu lagi contoh Yohanes mengutip pernyataan-pernyataan dari guru-guru palsu untuk mengemukakan pendapatnya (lih. 1:6,8,10; 2:4,6). Teknik penulisan ini disebut diatribe (lih. Maleakhi, Roma, dan Yakobus).

     “‘Aku mengasihi Allah,’ dan ia membenci saudaranya” Kasih gaya hidup kita secara jelas menyatakan apakah kita orang Kristen. Konflik bisa saja terjadi, namun kebencian yang tetap tidak bisa (PRESENT TENSE). Lihat Topik Khusus: Rasisme pada Yoh 4:4.

     “ia adalah pendusta” Yohanes menyebut beberapa orang percaya “palsu” pendusta (lih. 2:4,22; 4:20). Yohanes juga menyatakan bahwa mereka yang mengkhotbahkan kebenaran-kebenraran palsu menjadikan Allah pendusta (lih. 1:6,10; 5:10).

    4:21 Ayat ini merangkum pasal ini! Kasih adalah bukti yang tak dapat dipalsukan dari seorang percaya yang sejati. Kebencian adalah bukti dari seorang anak dari si jahat. Guru-guru palsu memecah belah domba-domba dan menyebabkan konflik.

    314

     “saudara” Harus diterima bahwa kata “saudara’ bersifat mendua, bisa berarti “sesama Kristen” atau “sesama manusia.” Namun demikian, penggunaan berulang Yohanes akan kata “saudara” mengisyaratkan arti yang pertama.

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Sebutkan tiga ujian utama dari KeKristenan yang asli.
    2. Bagaimana seseorang mengetahui siapa benar-benar berbicara bagi Allah?
    3. Sebutkan dua sumber kebenaran (subyektif dan obyektif).
    4. Apa arti penting mengenai gelar “Juru Selamat Dunia”?
    5. Sebutkan tindakan-tindakan yang menyatakan para pendusta (yaitu orang percaya palsu).

    315

    I YOHANES 5

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Iman adalah Kemenangan Ketaatan oleh Iman Iman yang Berkemenangan Kemenangan Kita Adas

    Atas Dunia Dunia

    4:20-5:5

    5:1-5 5:1-5 5:1-5 Sumber Iman

    Saksi Mengenai Anak Kepastian dari Saksi Allah Saksi Tentang Yesus 5:5-13

    Kristus

    5:6-12 5:6-13 5:6-12 5:6-12

    Pengetahuan akan Hidup Kesimpulan Hidup Kekal

    Kekal

    5:13-15 Yakin dan Berbelas Kasih 5:13 5:13-15 Doa untuk Orang Berdosa dalam Doa

    5:14-17 5:14-17 5:14-17

    5:16-17 Mengenal yang Benar 5:16-17 Rangkuman Surat ini

    Menolak yang Palsu

    5:18-21 5:18-21 5:18-20 5:18 5:18-21

    5:19

    5:20

    5:21 5:21

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    316

    KAJIAN KATA DAN FRASA

    NASKAH NASB (UPDATED): 5:1-4

    1Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya. 2Inilah tandanya, bahwa

    kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah- Nya. 3Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah- perintah-Nya itu tidak berat, 4sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.

    5:1 “Setiap orang” (dua kali) Kata pas digunakan secara berulang-ulang di dalam I Yohanes (lih. I Yoh
    2:29;3:3,4,6[dua kali]9,10; 4:7; 5:1). Tak seorangpun dikecualikan dari kategori-kategori Hitam atau Putih
    Yohanes. Ini adalah undangan universal Allah untuk menerima Yesus Kristus (lih. Yoh 1:12; 3:16; I Tim 2:4; II Pet 3:9). Ini mirip dengan panggilan akbar Paulus dalam Rom 10:9-13.
    “percaya” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE. Ini adalah kata Yunani (kata benda - pistis; kata kerja - pisteuō) yang bisa diterjemahkan sebagai “iman,” “kepercayaan,” atau “percaya.” Namun demikian, dalam I Yohanes dan Surat-surat Pastoral (I & II Tim dan Titus) kata ini sering digunakan dalam suatu pengertian isi kedoktrinan (lih. Yud 3,20). Dalam Injil, dan Paulus ini digunakan untuk kepercayaan dan komitmen pribadi. Injil adalah baik kebenaran dan, sebagaiman I Yohanes dan Yakobus menjelaskan, suatu kehidupan kasih dan pelayanan untuk dijalankan.

     “bahwa Yesus adalah Kristus” Hakikat dari kesesatan guru-guru palsu berpusat pada pribadi dan karya manusia Yesus, yang juga Tuhan sepenuhnya (lih. ay 5). Yesus dari Nazaret adalah Mesias yang dijanjikan!

     “lahir dari Allah” Ini adalah suatu PERFECT PASSIVE INDICATIVE yang menekankan suatu puncak dari suatu tindakan, yang dihasilkan oleh pelaku dari luar (Allah) menjadi status keberadaan yang permanen.

    NASB “mengasihi anak yang lahir dari Nya”

    NKJV “mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya” NRSV “mengasihi orang tuanya mengasihi anaknya”

    TEV “mengasihi bapanya mengasihi anaknya juga”

    NJB “mengasihi bapanya mengasihi anaknya”

    Frasa ini kemungkinan menunjuk pada Yesus yang pengasih karena penggunaan dari (1) bentuk TUNGGAL; (2) AORIST TENSE nya; dan (3) upaya guru-guru palsu untuk secara teologis memisahkan Yesus dari Bapa.
    Namun demikian, ini bisa berhubungan dengan tema berulang orang Kristen saling mengasihi (lih. ay 2).

    5:2 Ayat ini, seiring dengan yat 3, mengulang satu dari tema utama I Yohanes. Kasih, kasih Allah, dinyatakan dengan kasih yang terus berlangsung (lih. 2:7-11; 4:7-21) dan ketaatan (lih. 2:3-6). Perhatikan bukti-bukti orang percaya sejati: (1) mengasihi Allah; (2) mengasihi anak Allah (ay 1); (3) mengasihi anak-anak Allah (ay 2); (4) taat (ay 2,3); dan (5) mengalahkan (ay 4-5).

    5:3 “Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya” Kasih tidak sentimental namun berorientasi pada tindakan, baik pada bagian Allah maupun kita. Ketaatan sangat menentukan (lih. Yoh 14:15,21,23; 15:10; II Yoh 6).

     “Perintah-perintah-Nya itu tidak berat” Perjanjian Baru mempunyai tanggung jawab (lih. Mat 11:29-30 di mana para rabi meggunakan kuk untuk hukum-hukum, 23:4). Perintah-perintah ini mengalir keluar dari hubungan kita dengan Allah, tapi tidak membentuk dasar hubungan tersebut, yang berdasarkan atas anugerah Allah, bukan penampilan atau prestasi manusia (lih. Ef 2:8-9,10). Pedoman Yesus sangaat berbeda dengan para guru palsu, yang kalau bukan tidak memiliki aturan (antinomian) ataua kebanyakan aturan (legalistis)! Harus saya

    317

    akui bahwa semakin saya melayani Allah dengan melayani umatNya, saya lebih dan lebih lagi takut akan dua ekstrim dari libertinisme dan legalisme.

    5:4

    NASB, NKJV,

    NRSV “sebab semua yang lahir dari Allah” TEV, NJB “menjadi setiap anak Allah”

    Naskah Yunaninya menaruh kata “semua” (pas) di depan untuk penekanan, seperti dalam ay 1. Bentuk
    NETRAL SINGULAR (pan) digunakan yang diterjemahkan “apapun.” Namun demikian, konteksnya menuntut suatu konotasi pribadi karena ini dikombinasikan dengan PERFECT PASSIVE PARTICIPLE dari “lahir.” Ini
    adalah seseorang yang percaya pada Yesus dan telah lahir dari Allah mengalahkan dunia (lih. 4:4; 2:13,14).

     “mengalahkan dunia” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE, “sedang melalahkan dunia” Yesus telah menaklukkan dunia (lih. Yoh 16:33). Karena orang percaya tinggal dalam kesatuan denganNya, mereka juga memiliki kekuatan untuk mengalahkan dunia. Istilah “dunia” di sini berari “masyarakat manusia yang diorganisir dan berfungsi jauh terpisah dari Allah.” Suatu sikap kemandirian adalah hakikat dari Kejatuhan dan pemberontakan manusia (lih. Kej 3).

    “kemenangan” Ini adalah bentuk kata benda (nikos) dari kata kerja “telah mengalahkan.” Pada bagian akhir dari ay 4 AORIST ACTIVE PARTICIPLE darinya digunakan. Lalu lagi dalam ay 5 satu lagi bentuk PARTICIPLE nikos digunakan. Orang percaya adalah para pemenang dan terus menjadi pemenang dalam dan melalui kemenangan Kristus atas dunia. Kata “nike,” yang sedemikian populer kini sebagai suatu pabrik sepatu tennis, adalah nama Yunani bagi dewi kemenangan.

    “iman kita” Ini adalah satu-satunya penggunaan bentuk kata benda dari istilah “iman” (pistis) dalam seluruh tulisan Yohanes! Kemungkinan Yohanes kuatir mengenai penekanan berlebihan pada “teologia yang benar” (sebagai suatu sistem kepercayaan) versus keserupaan dengan Kristus sehari-hari. Kata kerjanya (pisteuō) digunakan secara ekstensif oleh Yohanes. Iman kita membawa kemenangan karena (1) berkaitan dengan kemenangan Yesus; (2) berkaitan dengan hubungan baru kita dengan Allah; dan (3) berkaitan dengan kuasa dari Roh Kudus yang berdiam.

    NASKAH NASB (UPDATED): 5:5-12

    5Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah? 6Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.

    7Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. 8Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah

    satu. 9Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. 10Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi

    pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. 11Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-

    Nya. 12Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup

    5:5 Ayat ini secara jelas mendefinisikan isi dari iman kita, yang disebutkan dalam ay 4. Kemenangan kita ialah pengakuan kepercayaan kita pada Yesus yang adalah manusia sepenuhnya dan Allah sepenuhnya (lih. 4:1-6). Perhatikan bahwa orang percaya meneguhkan bahwa Yesus adalah (1) Mesias (ay 1); (2) Anak Allah (ay 1); (3) Anak (laki-laki) Allah (ay 5,10); dan (4) Kehidupan (lih. 1:2; 5:20).

    318

    5:6 “Inilah Dia yang telah datang” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE PARTICIPLE yang menekankan Inkarnasi (Yesus sebagai manusia dan Allah) dan kematian pengorbananNya, yang keduanya ditolak oleh guru- guru palsu.

     “dengan air dan darah” Sepertinya “air” menunjuk pada kelahiran jasmani Yesus (lih. Yoh 3:1-9) dan “darah” menunjuk pada kematian jasmaniNya. Dalam konteks penolakan para guru palsu gnostik akan kemanusian penuh Yesus, kedua pengalaman ini merangkum dan menyatakan kemanusiaanNya.

    Pilihan lain yang berhubungan dengan guru-guru palsu gnostik (Cerinthus) adalah bahwa “air” menunjuk pada baptisan Yesus. Mereka menyatakan bahwa “spirit Kristus” datangke atas manusia Yesus pada saat
    baptisanNya (air) dan pergi sebelum kematian manusia Yesus di kayu salib (darah).

     “Rohlah yang memberi kesaksian” Peran dari Roh Kuds adalah menyatakan injil. Ia adalah bagian Trinitas yang menyadarkan dosa, memimpin kepada Kristus, membaptis ke dalam Kristus, dan membentuk Kristus di dalam orang percaya (lih. Yoh 16:7-15).

     “Roh adalah kebenaran” (lih. Yoh 14:17; 15:26; 16:13; I Yoh 4:6).

    5:7 Ada bebrapa kebingungan dalam terjemahan bahasa Inggris dimana ay 6,7, dan 8 mulai dan berakhir. Bagian dari ay 7 yang didapati dalam KJV yang mengatakan “di surga, Bapa, Firman dan Ro Kudus, dan ketiganya adalah satu,” tak ditemukan dalam tiga naskah kuno Yunani PB berhuruf besar yang utama: Aleksandrinus (A), Vatikanus (B), atau Sinaitikus (א), maupun dalam keluarga naskah-naskah Byzantinum. Frasa tersebut hanya muncul di empat naskah kecil dikemudian hari: (1) ms 61, tertanggal abad 16; (2) ms 88 tertanggal abad 12, di mana perikopnya disisipkan di pinggir oleh penyalin berikutnya; (3) ms 629, tertanggal abad 14 atau 15; dan (4) ms 635, tertanggal abad 11, di mana perikop ini disisipkan di pinggir oleh penyalin lain. Ayat ini tidak dikutip oleh satupun Bapa-bapa gereja mula-mula, bahkan dalam perdebatan kedoktrinan mereka mengenai Trinitas. Ini tidak terdapat di semua versi kuno kecuali satu keluarrga naskah Latin dikemudian (Sixto-Clementine). Frasa ini tak ada di Latin Kuno atau Vulgate dari Jerome. Frasa ini muncul pertama-tama dalam suatu risalah oleh ajaran sesat Spanyol Priscillian, yang mati pada tahun 385 M. Frasa ini dikutip oleh Bapa-bapa latin di Afrika Utara dan Italia dalam abad ke 5. Ayat ini secara sederhana bukanlah bagian dari firman asli yang terilhami dari I Yohanes.
    Doktrin Alkitabiah mengenai satu Allah (monoteisme), namun dengan tiga manifestasi pribadi (Bapa, Anak, dan Roh) tidak dipengaruhi oleh penolakan dari ayat ini. Walaupun benar bahwa Alkitab tak pernah menggunakan kata “Trinitas,” banyak perikop alkitab berbicara mengenai semua tiga pribadi dari Allah yang bertindak bersama-sama:
    1. pada baptisan Yesus (Mat 3:16-17)
    2. perintah utama (Mat 28:19)
    3. Roh yang diutus (Yoh 14:26)
    4. Khotbah Pentakosta Petrus (Kis 2:33-34)
    5. Diskusi Paulus mengenai daging dan Roh (Rom 8:7-10)
    6. Diskusi Paulus mengenai karunia-karunia Rohani (I Kor 12:4-6)
    7. Rencana Perjalanan Paulus (II Kor 1:21-22)
    8. Doa Syukur Paulus (II Kor 13:14)
    9. Diskusi Paulus mengenai kepenuhan waktu (Gal 4:4-6)
    10. Doa pujian Paulus kepada Bapa (Ef 1:3-14)
    11. Diskusi Paulus mengenai pengucilan orang bukan Yahudi (Ef 2:18)
    12. Diskusi Paulus mengenai keesaan Allah (Ef 4:4-6)
    13. Diskusi Paulus mengenai kemurahan Allah (Titus 3:4-6)
    14. Pendahuluan Petrus (I Pet 1:2)
    Lihat Topik Khusus mengenai Trinitas pada Yoh 14:26.

    5:8 “Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu” Dalam PL dua dari tiga saksi ini diperlukan untuk meneguhkan sesuatu (lih. Ul 17:6; 19:15). Di sini, peristiwa sejarah kehidupan Yesus diberikan sebagai saksi kepada kemanusian dan keAllahan sepenuh Nya. Dalam ayat ini, “air” dan “darah” disebutkan lagi seiring dengan “Roh.” Istilah “air” dan “darah” telah disebutkan dalam ay 6. “Roh” bisa menunjuk pada baptisan Yesus karena

    319

    burung merpati yang turun. Ada beberapa ketidak setujuan mengenai singgungan sejarah yang tepat, mengenai apa yang diwakili oleh ketiga hal ini. Mereka harus berhubungan dengan penolakan guru-guru palsu akan kemanusiaan Yesus.

    5:9 “jika” Ini adalah sebuah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benar dari sudut pandang si penulis atau untuk tujuan penulisannya. Gereja-gereja yang disurati Yohanes bingung karena mereka tampaknya telah mendengar khotbah atau pengajaran guru-guru gnostik.

     “Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat” Kesaksian Illahi ini dalam konteks menunjuk pada (1) kesaksian Roh Kudus dan (2) kesaksian Kerasulan mengenai kehidupan dan kematian duniawi Yesus (mis. 1:1-3).

     “Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE yang mengisyaratkan suatu tindakan di masa lalu yang telah sampai pada tahapan puncak dan tetap demikian. Ini bisa menunjuk pada peneguhan lantang Allah pada baptisan Yesus (lih. Mat 3:17) atau pada pemuliaanNya (lih. Mat 17:5; Yoh 5:32,37; 8:18) atau pencatatan keduanya dalam Kitab Suci (yaitu Injil). Lihat Topik Khusus: Saksi-saksi Yesus pada Yoh 1:8.

    5:10 “mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya” Bisa saja menafsirkan frasa ini dalam dua cara: (1) saksi subyektif dari dalam yaitu Roh di dalam orang percaya (lih. Rom 8:16) atau (2) kebenaran injil (lih. Wah 6:0;

    12:17; 19:10). Lihat Topik Khusus: Saksi-saksi Yesus pada Yoh 1:8.

     “membuat Dia menjadi pendusta” Ini adalah satu lagi PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Mereka yang menolak Yesus menolak Allah (lih. ay 12) karena mereka menjadikan Allah pendusta.

     “karena ia tidak percaya” Ini satu lagi PERFECT ACTIVE INDICATIVE yang menekankan kondisi mengingkari yang telah menetap.

    5:11-12 Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE INDICATIVE yang berbicara mengenai suatu tindakan masa lalu atau yang telah selesai (lih. Yoh 3:16). Hidup kekal didefinidikan dalam Yoh 17:3. Dalam beberapa hal frasa ini menunjuk pada Yesus Sendiri (lih. 1:2; 5:20); dalah hal lain ini adalah karunia Allah (lih. 2:25; 5:11; Yoh 10:28), yang diterima melalui iman dalam Kristus (lih. 5:13; Yoh 3:16). Seseorang tidak dapat berada dalam persekutuan dengan Bapa tanpa iman pribadi dalam Anak!

    NASKAH NASB (UPDATED): 5:13-15

    13Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal. 14Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. 15Dan jikalau

    kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.

    5:13 “supaya kamu… tahu” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE SUBJUNCTIVE (oida berbentuk PERFECT, namun diterjemahkan sebagai PRESENT). Jaminan dari keselamatan seseorang adalah suat konsepsi kunci, suatu maksud dari I Yohanes yang sering diyatakan Ada dua kata sinonim Yunani (oida and ginōskō) yang digunakan di seluruh surat/khotbah yang diterjemahkan sebagai “mengenal.” Nyatalah bahwa jaminan adalah warisan dari semua orang percaya! Nyatalah juga bahwa karena situasi lokal waktu itu dan konteks budaya sekarang bahwa ada orang percaya sejati yang tak memiliki jaminan. Ayat ini secara teologis mirip dengaan penutup Injil Yohanes (lih. 20:31).
    Konteks penutup dari I Yohanes (5:13-20) ini menyebutkan tujuh hal yang diketahui orang percaya. Pengenalan mereka akan kebenaran injil menyediakan suatu pandangan dunia, yang bila digabungkan dengan
    iman pribadi dalam Kristus, merupakan batu dasar fondasi jaminan:

    320

    1. Orang percaya memiliki hidup yang kekal (ay 13, oida, PERFECT ACTIVE SUBJUNCTIVE)
    2. Allah mendengar doa-doa orang percaya (ay 15, oida, PERFECT ACTIVE INDICATIVE)
    3. Allah menjawab doa-doa orang percaya (ay 15, oida, PERFECT ACTIVE INDICATIVE)
    4. Orang percaya lahir dari Allah (ay 18, oida, PERFECT ACTIVE INDICATIVE)
    5. Orang percaya berasa dari Allah (ay 19, oida, PERFECT ACTIVE INDICATIVE)
    6. Orang percaya mengetahui bahwa Mesias telah datang dan memberi mereka pengertian (ay 20, oida, PERFECT ACTIVE INDICATIVE)

    7. Orang peraya mengetahui yangbenar apakah Bapa atau Anak (ay 20, ginōskō, PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE)

    TOPIK KHUSUS: JAMINAN

    A. Dapatkah Orang Kristen tahu mereka selamat (lih 5:13)? I Yohanes memiliki tiga ujian atau bukti-bukti:
    1. Kedoctrinan (kepercayaan) (ay 1,5,10; 2:18-25; 4:1-6,14-16; 5:11-12)
    2. Gaya Hidup (ketaatan) (ay 2-3; 2:3-6; 3:1-10; 5:18)
    3. Sosial (kasih) (ay 2-3; 2:7-11; 3:11-18; 4:7-12, 16-21) B. Jaminan telah menjadi suatu masalah denominasional
    1. John Calvin mendasarkan jaminan pada pemilihan Allah. Ia berkata bahwa kita tak akan pernah bisa
    merasa pasti dalam hidup ini.
    2. John Wesley mendasarkan jaminan pada pengalaman keagamaan. Ia percaya bahwa kita memiliki kemampuan untuk hidup di atas dosa yang diketahui.
    3. Katholik Romawi dan Gereja Kristus mendasarkan jaminan pada suatu Gereja yang bersifat otoritatif.
    Kelompok tempat seseorang bergabung adalah kunci dari jaminan.
    4. Kebanyakan evangelikal mendasarkan jaminan pada janji Alkitab, dikaitkan dengan buah Roh dalam hidup orang percaya (lih. Gal 5:22-23).
    C. Saya kira jaminan utama dari manusia yang jatuh terkait dengan sifat dari Allah Tritunggal
    1. Kasih Allah Bapa
    a. Yoh 3:16; 10:28-29 b. Rom 8:31-39
    c. Ef 2:5,8-9
    d. Flp 1:6
    e. I Pet 1:3-5
    f. I Yoh 4:7-21
    2. Karya Allah Anak a. Mati ganti kita
    1) Kis 2:23
    2) Rom 5:6-11
    3) II Kor 5:21
    4) I Yoh 2:2; 4:9-10
    b. Doa Imamat Besar (Yoh 17:12)
    c. Terus berdoa syafaat
    1) Rom 8:34
    2) Ibr 7:25
    3) I Yoh 2:1
    3. Pelayanan Allah Roh Kudus
    a. memanggil (Yoh 6:44,65)
    b. memeteraikan
    1) II Kor 1:22; 5:5
    2) Ef 1:13-14; 4:3 c. menjamin
    1) Rom 8:16-17
    2) I Yoh 5:7-13

    321

    D. Namun manusia harus menanggapi tawaran perjanjian Allah baik di awal dan secara terus-menerus)
    1. Orang percaya harus berbalik dari dosa (pertobatan) dan kepada Allah melalui Yesus (iman)
    a. Mar 1:15
    b. Acts 3:16,19; 20:21
    2. Orang percaya harus menerima tawaran Allah dalam Kristus a. Yoh 1:12; 3:16
    b. Rom 5:1 (dan secara analogi 10:9-13)
    c. Ef 2:5,8-9
    3. Orang percaya harus terus dalam iman a. Mar 13:13
    b. I Kor 15:2 c. Gal 6:9
    d. Ibr 3:14
    e. II Pet 1:10 f. Yud 20-21
    g. Wah 2:2-3,7,10,17,19,25-26; 3:5,10,11,21
    4. Orang percaya menghadapi tiga ujian
    a. kedoctrinan (vv. 1,5,10; 2:18-25; 4:1-6,14-16)
    b. gaya hidup (vv. 2-3; 2:3-6; 3:1-10)
    c. sosial (vv, 2-3; 2:7-11; 3:11-18; 4:7-12, 16-21) E. Jaminan sukar karena
    1. Sering orang percaya mencari pengalaman tertentu yang tak dijanjikan dalam Alkitab
    2. Sering orang percaya tidak sepenuhnya mengerti injil
    3. Sering orang percaya terus dengan sengaja berdosa (lih. I Kor 3:10-15; 9:27; I Tim 1:19-20; II Tim
    4:10; II Pet 1:8-11)
    4. Jenis-jenis kepribadian tertentu (yaitu. perfeksionis) tak akan pernah bisa menerima penerimaan dan kasih yang tak bersyarat dari Allah
    5. Dalam Alkitab ada contoh-contoh dari pengakuan yang salah (lih. Mat 13:3-23; 7:21-23; Mar 4:14-20; II Pet 2:19-20; I Yoh 2:18-19)

    “percaya kepada nama” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE, yang menekankan kepercayaan yang terus menenrus. Ini bukan suatu penggunaan nama secara magis atau mistis (seperti mistisisme orang Yahudi yang berdasarkan nama Allah, Kabbalah), namun penggunaan PL dari nama sebagai pengganti seseorang. Lihat topik Khusus pada Yoh 2:23.

    5:14 “keberanian percaya kita kepada-Nya” Ini adalah suatu tema berulang (lih. 2:28; 3:21; 4:17). Ini menyatakan keberanian atau kemerdekaan yang kita miliki dalam menghampiri Allah (lih. Ibr 4:16).

     “jikalau” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan tindakan.

     “kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya” Pernyataan Yohanes ini sepertinya tak terbatas dalam kemampuan orang percaya untuk meminta kepada Allah. Bagaimana dan untuk apa seseorang berdoa adalah satu lagi bukti dari orang percaya sejati. Namun demikian, pada pemeriksaan lebih lanjut, kita menyadari bahwa doa tidak meminta untuk keinginan kita, namun meminta kehendak Allah dalam kehidupan kita (lih. 3:22; Mat 6:10; Mar 14:36). Lihat catatan yang lebih lengkap pada 3:22. Untuk topik khusus mengenai kehendak Alah lihat 2:17. Lihat topik KHusus: Doa, Tak Terbatas Namun Terbatas pada 3:22.

    322

    TOPIK KHUSUS: DOA SYAFAAT

    I. Pendahuluan
    A. Doa adalah penting karena teladan Yesus
    1. doa pribadi, Mar 1:35; Luk 3:21; 6:12; 9:29; 22:29-46
    2. penyucian Bait Allah, Mat 21:13; Mar 11:17; Luk 19:46
    3. Contoh Doa, Mat 6:5-13; Luk 11:2-4
    B. Doa adalah menaruh iman kita dalam suatu tindakan nyata ke dalam pemeliharaan pribadi Allah yang ada, bersedia, dan sanggup bertindak atas nama kita dan orang lain
    C. Allah secara pribadi telah membatasi DiriNya sendiri untuk bertindak atas doa dari anak-anakNya di berbagai bidang (lih. Yakobus 4:2)
    D. Maksud utama doa ialah persekutuan dan waktu bersama Allah Tritunggal.
    E. Lingkup dari doa ialah apapun dan siapapun yang menjadi kepedulian orang percaya. Kita bisa berdoa sekali, percaya, atau berulang-ulang sewaktu-waktu pemikiran atau kepedulian tersebut kembali.
    F. Doa dapat melibatkan beberapa elemen.
    1. pujian dan pemujaan Allah Tritunggal
    2. ucapan syukur pada Allah untuk hadirat, persekutuan, dan ketetapanNya
    3. pengakuan atas keberdosaan kita, baik yang di masa lalu maupun masa kini
    4. permohonan akan kebutuhan dan keinginan yang kita rasakan
    5. syafaat/perantaraan dimana kita membawa kebutuhan orang lain kehadapan Bapa
    G. Doa syafaat adalah sebuah misteri. Allah mengasihi mereka yang kita doakan jauh lebih dari kasih kita pada mereka, namun doa kita sering mengakibatkan suatu perubahan, tanggapan, atau keperluan, bukan
    hanya dalam diri kita sendiri, namun dalam mereka.
    II. Bahan-bahan Alkitabiah
    A. Perjanjian Lama
    1. Beberapa contoh doa syafaat
    a. Abraham memohon bagi Sodom, Kej 18:22ff b. Doa Musa bagi Israel
    (1) Keluaran 5:22-23 (2) Keluaran 32:31ff (3) Ulangan 5:5
    (4) Ulangan 9:18,25ff
    c. Samuel berdoa bagi Israel
    (1) I Samuel 7:5-6,8-9 (2) I Samuel 12:16-23 (3) I Samuel 15:11
    d. Daud bedoa bagi anaknya, II Samuel 12:16-18
    2. Allah mencari pendoa-pendoa syafaat, Yesaya 59:16
    3. Dosa-dosa yang belum diakui namun diketahui atau sifat-sifat yang belum bertobat mempengaruhi doa-doa kita
    a. Mazmur 66:18
    b. Amsal 28:9
    c. Yesaya 59:1-2; 64:7
    B. Perjanjian Baru
    1. Pelayanan syafaat dari Anak dan Roh Kudus a. Yesus
    (1) Roma 8:34 (2) Ibrani 7:25 (3) I Yoh 2:1
    b. Roh Kudus, Roma 8:26-27
    . 2. Pelayanan syafaat Paulus
    a. Doa bagi orang Yahudi
    (1) Roma 9:1ff
    (2) Roma 10:1

    323


    b. Dosa-doa bagi gereja-gereja
    (1) Roma 1:9 (2) Efesus 1:16 (3) Filipi 1:3-4,9 (4) Kolose 1:3,9
    (5) I Tesalonika 1:2-3 (6) II Tesalonika 1:11 (7) II Timotius 1:3
    (8) Filemon, ay 4
    c. Paulus meminta gereja-gereja untuk berdoa baginya
    (1) Roma 15:30
    (2) II Korintus 1:11 (3) Efesus 6:19
    (4) Kolose 4:3
    (5) I Tesalonika 5:25 (6) II Tesalonika 3:1
    3. pelayanan syafaat dari gereja
    a. Saling mendoakan satu sama lain
    (1) Efesus 6:18
    (2) I Timotius 2:1 (3) Yakobus 5:16
    b. Doa yang diminta bagi kelompok-kelompok khusus
    (1) musuh-musuh kita, Mat 5:44
    (2) pelayan/pekerja-pekerja Kristen, Ibrani 13:18 (3) pemerintah-pemerintah, I Timotius 2:2
    (3) orang sakit, Yakobus 5:13-16 (4) orang murtad, I Yohanes 5:16 (5) Semua orang, I Timotius 2:1
    III. Syarat-syarat bagi doa yang dijawab
    A. Hubungan kita dengan Kristus dan Roh Kudus
    1. Tinggal di dalamNya, Yohanes 15:7
    2. Dalam NamaNya, Yohanes 14:13,14; 15:16; 16:23-24
    3. Dalam Roh, Efesus 6:18; Yudas 20
    4. Sesuai kehendak Allah, Matius 6:10; I Yohanes 3:22; 5:14-15
    B. Motif
    1. Tidak bimbang, Matius 21:22; Yakobus 1:6-7
    2. Kerendahan hati dan pertobatan, Lukas 18:9-14
    3. Meminta yang salah, Yakobus 4:3
    4. Kepentingan diri sendiri, Yakobus 4:2-3
    C. Aspek-aspek Lain
    1. Ketekunan
    a. Lukas 18:1-8 b. Kolose 4:2
    c. Yakobus 5:16
    2. Terus meminta/Tak berkeputusan a. Matius 7:7-8
    b. Lukas 11:5-13 c. Yakobus 1:5
    3. Perselisihan di rumah, I Petrus 3:7

    324

    4. Bebas dari dosa yang diketahui a. Mazmur 66:18
    b. Amsal 28:9
    c. Yesaya 59:1-2 d. Yesaya 64:7
    IV. Kesimpulan Teologis
    A. Betapa merupakan hak istimewa! Kesempatan yang besar! Tugas dan tanggung jawab yang luar biasa! B. Yesus adalah teladan kita. Roh Kudus pandu kita. Allah Bapa menanti dengan tidak sabar.
    C. Doa syafaat dapat mengubahkan anda, keluarga anda, teman-teman anda, dan dunia.

    5:15 “jikalau” Ini adalah sebuah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL (namun dengan ean dan INDICATIVE nya) yang dianggap benar dari sudut pandng si penulis atau untuk maksud penulisannya. Ini adalah suatu KALIMAT CONDITIONAL yang tidak biasa:
    1. memilki ean bukannya ei
    2. meiliki ean yang dihubungka dengan sebuah SUBJUNCTIVE (yaitu, minta), yang adalah susunan ketatabahasaan yang normal bagi suatu THIRD CLASS CONDITIONAL
    3. ada beberapa THIRD CLASS CONDITIONAL dalam ay 14 dan 16
    4. Teologia doa Kristen terkait dengan kehendak Allah (ay 14) dan nama Yesus (ay 13)

     ”kita tahu” Ini adalah satu lagi PERFECT ACTIVE INDICATIVE, diterjemahkan sebagai suatu PRESENT, yang berparalel dengan ay 14. Ini adalah jaminan orang percaya bahwa Bapa menengar dan menanggapi anak- anakNya.

    NASKAH NASB (UPDATED): 5:16-17

    16Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang

    berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa. 17Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut.

    5:16 “Kalau” Ini adalah suatu THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti kemungkinan tindakan. Ayat 16 menekankan keperluan kita untuk berdoa bagi sesama kita orang Kristen (lih. Gal 6:1; Yak 5:13-18) di dalam suatu batasan yang disarankan (bukan untuk dosa yang mendatangkan maut), yang sepertinya berhubungan dengan guru-guru palsu (lih. II Pet 2).

    “melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut” Yohanes telah menyebutkan beberapa kategori dari dosa. Beberapa berhubungan dengan (1) persekutuan seseorang dengan Tuhan; (2) persekutuan seseorang dengan sesama orang percaya, dan (3) persekutuan seseorang dengan dunia. Dosa tertinggi adalah penolakan atas kepercayaan/percaya/iman dalam Yesus Kristus. Inilah dosa yang membawa kepada kematian tertinggi! W. T. Conners dalam bukunya Doktrin Kristen, berkata:
    “namun demikian, ini tidak berarti ketidak percayaan dalam pengertian penolakan untuk menerima suatu doktrin atau dogma. Ini aadalah ketidak percayaan dalam penolakan seseorang akan cahaya moral dan kerohanian, khususnya sebagaimana terang itu terkandung dalam Yesus Kristus. Ini adalah pnolakan terhadap pernyataan akhir Allah akan DiriNya sebagaimana dibuat dalam Kristus. Ketika penolakan ini menjadi pasti dan sengaja, ini menjadi dosa yang membawa kematian (I Yoh 5:13-17). Jadi ini adalah unuh diri moral. Ini adalah mengeluarkan mata rohani orang itu sendiri. Hal ini tidak terjadi kecuali dalam hubungan dengan suatu pencerahan yang berderajad tinggi. Ini adalah penolakan yang sengaja, diingini, dan jahat akan Kristus sebagai pernyataan Allah, padahal mengetahui bahwa Ia adalah suatu pernyataan seperti itu. Ini sama dengan secara sengaja menyebut putih sebagai hitam” (hal. 135-136).

    325

    TOPIK KHUSUS: APAKAH DOSA YANG MENDATANGKAN MAUT ITU?

    A. Pertimbangan Hermeneutikal
    1. Pengidentifikasian yang tepat harus berhubungan dengan latar belakang sejarah dari I Yohanes a. Kehadiran guru-guru palsu gnstik di dalam gereja-gereja (lih. 2:19,26; 3:7; II Yoh 7)
    (1) Gnostik “Cerinthian” mengajarkan bahwa manusia Yesus menerima roh Kristus pada saat
    baptisan dan bahwa roh Kristus itu pergi sebelum kematianNya di salib. (lih. 5:6-8)
    (2) Gnostik docetic mengajarkan bahwa Yesus adalah suatu Roh Illahi, bukan benar-benar manusia
    (lih. 1:1-3)
    (3) Gnostikisme ayng dinyatakan dalam tulisan-tulisan dari abad kedua mencerminkan dua pandangan berbeda mengenai tubuh manusia
    a) Karena keselamatan adalah kebenaran yang dinyatakan kepada pikiran, tubuh manusia tidaklah relevan bagi alam roh. Oleh karena itu, apapun yang diinginkannya bisa didapatkannya. Ini sering dirujuk sebagai gnostik antinomian atau libertine.
    b) Kelompok lain menyimpulkan bahwa karena tubuh tak bisa dipisahkan dengan kejahatan
    (yaitu pemikiran Yunani), keinginan badani apapun harus dihindari. Ini disebut gnostik ascetic.
    b. Para guru palsu ini telah meninggalkan gereja (lih. 2:19), namun pengaruhnya masih tinggal!
    2. Pengidentifikasian yang tepat harus berhubungan dengan konteks tulisan dari keseluruhan buku. a. I Yohanes ditulis untuk memerangi pengajaran sesat dan meyakinkan orang percaya sejati
    b. Dua maksud tujuan ini dapat dilihat dalam ujian dari orang percaya sejati
    (1) kedoktrinan
    a) Yesus sungguh-sungguh adalah manusia (lih. 1:1-3; 4:14)
    b) Yesus sungguh-sungguh adalah Allah (lih. 1:2; 5:20)
    c) Manusia berdosa dan bertanggung jawab pada Allah yang Kudus (lih. 1:6,10)
    d) Manusia juga diampuni dan dibenarkan dengan Allah oleh i) kematian Yesus (lih. 1:7; 2:1-2; 3:16; 4:9-10,14; 5:6-8)
    ii) iman dalam Yesus (lih. 1:9; 3:23; 4:15; 5:1,4-5,10-12,13)
    (2) praktis (positif)
    a) ketaatan gaya hidup (lih. 2:3-5; 3:22,24; 5:2-3)
    b) kasih gaya hidup (2:10; 3:11,14,18,23; 4:7,11-12,16-18,21)
    c) keserupaan dengan Kristus gaya hidup (tak berdosa, cf. 1:7; 2:6,29; 3:6-9; 5:18)
    d) kemenangan gaya hidup atas kejahatan (cf. 2:13,14; 4:4; 5:4)
    e) FirmanNya tinggal di dalam mereka (cf. 1:10; 2:14)
    f) mereka memiliki Roh (lih. 3:24; 4:4-6,13)
    g) doa yang dijawab (lih 5:14-15) (3) praktis (negatif)
    a) dosa gaya hidup (lih. 3:8-10)
    b) kebencian gaya hidup (lih. 2:9,11; 3:15; 4:20)
    c) ketidak taatan gaya hidup (lih. 2:4; 3:4)
    d) mengasihi dunia (lih. 2:15-16)
    e) menyangkal Kristus (menyangkal Bapa dan Anak, lih. 2:22-23; 4:2-3; 5:10-12)
    3. Pengidentifikasian yang tepat harus dikaitkan dengan hal-hal tertentu dalam naskah yang relevan (lih.
    5:16-17)
    a. Apakah istilah “saudara” dari ay 16 berhubungan dengan baik mereka yang berdosa tidak mendatangkan maut dan mereka yang berdosa yang mendatangkan maut?
    b. Apakah para pelanggar tersebut pernah menjadi anggota gereja sebelumnya (lih. 2:19)?
    c. Apakah signifikansi kenaskahan dari
    (1) Kata “dosa” yang tanpa artikel?
    (2) Kata kerja “melihat” sebagai suatu THIRD CLASS CONDITIONAL dengan AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVE?
    d. Bagaimana doa seorang Kristen (lih. Yak 5:15-16) dapat memulihkan hidup kekal “zōē” kepada
    orang lain tanpa pertobatan pribadi si pendosa tersebut?

    326

    e. Bagaimana ay 17 berhubungan dengan jenis-jenis dosa (mendatangkan maut, tidak mendatangkan maut)?
    B. Masalah-masalah Teologis
    1. haruskah seorang penafsir mencoba untuk mengaitkan naskah ini dengan a. dosa yang “tak dapat diampuni” dalam Injil
    b. dosa “sekali dihapuskan” dari Ibr 6 dan 10
    Konteks dari I Yohanes sepertinya berparalel dengan dosa orang Farisi yang tak bisa diampuni dalam jaman Yesus (lih Mat 12:22-37; Mar 3:2-29) dan juga orang Yahudi yang tak percaya dari Ibr
    6 dan 10. Semua tiga kelompok (Farisi, Yahudi tidak percaya, dan Guru-guru palsu gnostik)
    mendengar injil dengan jelas, namun menolak untuk percaya kepada Yesus Kristus.
    2. haruskan pertanyaan-pertanyaan denominasional moderen menjadi kisi-kisi untuk melihat naskah ini?
    Evangelikalisme telah menekankan secara berlebihan awal dari pengalaman Kristen dan mengabaikan gaya hidup yang berjalan yang membuktikan iman yang sejati. Pertanyaan-pertanyaan
    teologis moderen kita akan mengejutkan orang-orang Kristen abad pertama. Kita menginginkan
    “kepastian” berdasarkan pada suatu isolasi naskah alkitab tertentu dan deduksi logis kita atau kecondongan-kecondongan denominasional kita sendiri.
    Pertanyaan-pertanyaan teologis, kisi-kisi, dan keistimewaan kita mencerminkan perasaan ketidak
    amanan kita. Kita ingin informasi dan penjelasan lebih banyak daripada yang disediakan Alkitab, sehingga sistematika teologia kita mengambnil sebagian kecil dari Kitab Suci dan menganyam suatu jaringan doktrin-doktrin barat, dan logis yang luas.
    Kata-kata Yesus dalam Mat 7 dan Mar 7 cocok bagi gereja mula-mula! Yesus mencari murid, bukan keputusan, iman gaya hidup jangka panjang, bukan iman emosional jangka pendek (lih. Mat
    13:10-23; Yoh 8:31-59). KeKrstenan bukan suatu tindakan masa lalu yang terisolir, namun suatu pertobatan, iman, ketaatan, dan ketekunan yang terus berjalan. KeKristenan bukanlah tiket ke surgam yang dibeli di masa lalu, bukan pula suatu polis asuransi kebakaran yang diambil untuk melindungi
    seseorang dari suatu gaya hidup egois, dan kehidupan tak berTuhan!
    3. Apakah dosa yang mendatangkan maut menunjuk pada kematian jasmani atau kematian kekal?
    Penggunaan Yohanes akan zōē dalam konteks ini mengisyaratkan kontrasnya menunjuk pada kematian kekal. Mungkinkah Allah memanggil pulang (kematian jasmani) anak-anak yang berdosa? Implikasi dari konteks ini adalah bahwa (1) doa dari sesama orang percaya dan (2) pertobatan pribadi dari si pelanggar digabungkan untuk memulihkan orang-orang percaya, namun jika mereka terus dalam gaya hidup yang membawa celaan pada masyarakat yang percaya, maka hasilnya mungkin akan berupa keberangkatan jasmani yang lebih cepat atau “sebelum waktunya” dari kehidupan ini. (lih. Ketika Kritik Bertanya Oleh Norman Geisler dan Thomas Howe, hal. 541)

    “Dia akan memberikan hidup kepadanya” Masalah teologis dan leksikal di sini adalah arti dari istilah “hidup” (zōē). Lazimnya dalam tulisan-tulisan Yohanes ini menunjuk pada hidup kekal, namun dalam konteks ini sepertinya berarti pemulihan menjadi sehat atau pengampunan (yaitu, seperti penggunaan Yakobus akan kata “selamat” dalam Yak 5:13-15). Pribadi yang didoakan disebut “seorang saudara” yang secara kuat mengisyaratkan seorang percaya (oleh penggunaan istilah ini oleh Yohanes sendiri bagi para pembacanya).

    5:17 Semua dosa bersifat serius, namun semua dosa dapat diampuni melalui pertobatan dan iman dalam Kristus kecuali dosa tidak percaya!

    NASKAH NASB (UPDATED): 5:18-20

    18Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. 19Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. 20Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang

    dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.

    327

    5:18 “setiap orang yang lahir dari Allah, tidak” Ini adalah sebuah PERFECT PASSIVE PARTICIPLE. Ini adalah pernyataan hitam dan putih dari 3:6 dan 9. Hidup kekal mempunyai sifat-sifat yang dapat dilihat. Gaya hidup guru-guru palsu antinomian menyatakan hati mereka yang tetap ingkar!

    Yohanes sedang membahas dua jenis guru palsu yang berbeda. Satu ayng menyangkal keterlibatan apapun dalam dosa (lih. 1:8-2:1) dan kelompok yang lainnya yag secara sederhana membuat dosa tiak relevan (lih. 3:4-10
    dan di sini). Dosa harus awalnya diakui dan wujudnya dihindari. Dosa adalah masalahnya, suatu masalah, dan
    seterusnya akan jadi masalah (lih. 5:21).
    “tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya” Kata kerja pertamanya ialah sebuah AORIST PASSIVE PARTICIPLE, yang mengisyaratkan suatu tindakan yang telah selesai yang dilakukan oleh suatu pelaku dari luar (yaitu, Roh, lih. Rom 8:11). Ini menunjuk pada Inkarnasi. Kata kerja keduanya ialah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE dengan “nya” (auton). Secara hurufiah ini adalah, “Orang yang lahir dari Allah terus melindunginya.” Ini menunjuk pada pemeliharaan orang percaya yang terus menerus dari Kristus. Terjemahan ini mengikuti naskah kuno Yunani berhuruf besar A* dan B*. Penafsiran ini ditemukan dalam terjemahan bahasa Inggris NASB, RSV, dan NIV.
    Naskah kuno א dan Ac memiliki kata ganti yang lain, “melindungi dirinya sendiri” (eauton) yang mengisyaratkan bahwa yang lahir dari Allah memiliki beberapa tanggung jawab dalam melindungi dirinya
    sendiri. Kata kerja yang digunakan di sini untuk “lahir” tidak digunakan di manapun mengenai Yesus. Konsep
    refleksif ini digunakan mengenai orang percaya dalam 3:3 dan 5:21. Ini diikuti oleh terjemahan bahasa Inggris
    KJV, ASV, dan Peshita (terjemahan bahasa Aram) dari abad ke lima.

    NASB “dan si jahat tidak dapat menjamahnya” NKJV “si jahil tidak dapat menjamahnya” NRSV “si jahat tidak dapat menjamahnya” TEV “Si Jahat tidak bisa menyakitinya”

    NJB “Si Jahat tak bisa mencengkeramnya”

    Ini adalah PRESENT MIDDLE INDICATIVE yang berarti si jahat tak dapat terus meletakkan tangannya ats
    dia.“ satu-satunya penggunaan lain istilah ini dalam tulisan-tulisan Yohanes adalah dalam Injilnya, 20:17. Nyatalah dari Alkitab dan pengalaman bahwa Orang Kristen dicobai. Ada tiga teori utama mengenai arti dari
    frasa ini: (1) orang percaya bebas dari penghukuman dari si jahat berdasarkan atas pelanggaran akan hukum
    (pembenaran); (2) Yesus berdoa untuk kita (lih. I Yoh 2:1; Luk 22:32-33); dan (3) setan tak dapat merebut dari kita keselamatan kita (lih. Rom 8:31-39), walaupun kita bisa merintangi kesaksian Allah dalam hidup kita dan kemungkinan, berdasarkan atas ay 16-17, mengambil orang percaya keluar dari dunia ini lebih cepat!

    5:19 “Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah” Ini adalah jaminan yang meyakinkan, pandangan dunia dari seorang percaya dalam Kristus Yesus (lih. 4:6). Semua yang lain didasarkan atas kebenaran yang indah ini (lih. ay

    13).

     “seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat” Ini adalah sebuah PRESENT MIDDLE (deponent) INDICATIVE (lih. Yoh 12:31; 14:30; 16:11; II Kor 4:4; Ef 2:2; 6:12). Ini dimungkinkan melalui (1) dosa Adam; (2) pemberontakan setan; dan (3) pilihan pribadi untuk berdosa dari tiap individu.

    5:20 “Anak Allah telah datang” PRESENT ACTIVE INDICATIVE ini meneguhkan inkarnasi dari Anak Illahi. Tuhan dengan suatu tubuh manusia adalah suatu masalah utama bagi guru-guru palsu gnostik yang menyatakan kejahatan dari materi.

     “telah mengaruniakan pengertian” Ini adalah satu lagi PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Yesus, bukan guru-guru palsu gnostk, telah menyediakan wawasan ke dalam keTuhanan yang kita perlukan. Yesus telah sepenuhnya menyatakan Bapa dengan menggunakan hidupNya, pengajaranNya, tindakanNya, dan kematianNya, dan kebangkitanNya! Ia adalah Firman Allah yang hidup; tak satupun datang kepada Bapa kalau bukan dari Dia (lih. Yoh 14:6; I Yoh 5:10-12).

    328

     “kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus.” Frasa pertama “di dalam Yang Benar” menunjuk pada Allah Bapa (lih. Yoh 17:3), namun orang yang dirujuk dalam frasa kedua “Allah yang benar,” lebih sukar untuk diidentifikasi. Dalam konteks ini sepertinya juga menunjuk pada Bapa, namun seara teologis ini bisa menunjuk pada Anak. Kemneduaan ketatabahasaan ini mungkin disengaja, sebagaimana sedemikian sering terjadi dalam tulisan-tulisan Yohanes, untuk seseorang ada dalam Bapa, seseorang harus ada dalam Anak (lih. ay 12). KeTuhanan dan kebenaran baik dari Bapa dan Anak mungkin merupakan dorongan teologis yang diingini. (lih. Yoh 3:33; 7:28; 8:26). PB tidak menyatakan keTuhanan penuh dari Yesus dari Nazaret (lih. Yoh 1:1,18; 20:28; Flp 2:6; Titus 2:13; dan Ibr 1:8). Namun demikian, guru-guru gnostik pasti telah meneguhkan keTuhanan Yesus (setidaknya dengan menggunakan kata roh Illahi).

    NASKAH NASB (UPDATED): 5:21

    21Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.

    5:21

    NASB “jagalah dirimu dari berhala-berhala” NKJV, NRSV “lindugi dirimu dari berhala-berhala”

    TEV “tetaplah dirimu selamat dari segala berhala” NJB “waspadalah terhadap segala berhala”

    Ini adalah suatu AORIST ACTIVE IMPERATIVE, suatu kebenaran umum yang tegas. Ini menunjuk pada
    partisipasi aktif orang Kristen dalam pengkudusan (ay. 3:3), yang mereka telah nikmati dalam Yesus Kristus (lih. Ef 1:4; I Pet 1:5).
    Istilah berhala (yang digunakan hanya dua kali dalam tulisan-tulisan Yohanes, yaitu di sini dan dalam kutipan PL dalam Wah 9:20), bisa berhubungan dengan pengajaran dan gaya hidup dari para guru palsu atau, karena Gulungan Kitab Laut Mati menggunakan istilah ini dalam pengertan “dosa,” istilah “berhala” dan “dosa”
    mungkin bersinonim.

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Sebutkan tiga ujian utama yang meyakinkan orang percaya bahwa mereka ada di dalam Kritus.
    2. Menunjuk pada apakah istilah “air” dan “darah” dalam ay 6 dan 8?
    3. Dapatkah kita mengetahui bahwa kita adalah orang Kristen? Adakah orang Kristen yang tidak tahu?
    4. Apakah dosa yang mendatangkan maut itu? Dapatkah ini dilakukan oleh seorang percaya?
    5. Apakah kuasa pemeliharaan Allah ataukah usaha kita sendiri yang membebaskan kita dari pencobaan?

    329

    II YOHANES

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN*

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Salam Salam Kepada Ibu Terpilih Pengantar Salam vv. 1-3 vv. 1-3 vv. 1-2 vv. 1-3 vv. 1-3

    v. 3

    Kebenaran dan Kasih Berjalan di dalam Perintah Kebenaran dan Kasih Hukum Kasih

    Kristus

    vv. 4-11 vv. 4-6 vv. 4-6 vv. 4-6 vv. 4-5 v. 6

    Hati-hati terhadap Penyesat Musuh-musuh Kristus

    Antikristus

    vv. 7-11 vv. 7-11 vv. 7-8 vv. 7-11 vv. 9-11

    Salam Terakhir Salam perpisahan Yohanes Kata-kata Terakhir

    vv.12-13 vv. 12-13 v. 12 v. 12 v. 12 v. 13 v. 13 v. 13

    PENGANTAR SINGKAT

    II Yohanes secara nyata berhubungan dengan berita dan gaya tulisan dari I Yohanes. Keduanya kemungkinan ditulis oleh penulis yang sama, ditulis kira-kira pada kurun waktu yang sama. Ini adalah khas surat-surat pribadi abad pertama yaitu bahwa ini ditulis dalam suatu format yangtelah ditetapkan dan bisa masuk dalam satu lembaran papirus.
    Bila I Yohanes ditulis kepada beberapa gereja (dan dalam suatu pengertian, semua gereja), II Yohanes dialamatkan kepada satu gereja lokal dan pemimpinnya (walaupun, sebagaimana kebanyakan surat-surat PB ini dibacakan kepada gereja secara keseluruhan). Ini adalah suatu jendela kecil yang indah ke dalam kehidupan dari gereja abad pertama di Asia Kecil (Turki).

    * Walaupun bukan merupakan suatu ilham, pembagian paragraf adalah kunci dalam memahami dan mengikuti maksud dari si penulis asli. Tiap terjemahan modern membagi dan meringkas pasal satu. Setiap paragraf memiliki satu topik, kebenaran dan pemikiran pokok. Setiap versi mengemas topik tersebut dengan cara yang berbeda-beda. Waktu anda membaca naskah ini, tanyakan pada diri anda terjemahan mana yang cocok dengan pengertian anda mengenai pembagian pokok dan ayat-ayatnya.

    Dalam setiap pasal anda harus membaca Alkitab dahulu, baru mencoba mengidentifikasikan pokok-pokoknya (paragraf). Kemudian bandingkan

    pengertian anda dengan versi-versi modern tersebut. Hanya ketika seseorang memahami maksud dari penulis asli dengan cara mengikuti pola pikir dan penyajiannya, ia baru bisa benar-benar memahami Alkitab. Hanya si penulis aslilah yang diilhami Allah—pembaca tidak mempunyai hak untuk merubah atau memodifikasi berita tersebut. Pembaca Alkitab memiliki tanggung-jawab untuk menerapkan kebenaran yang diilhamkan tersebut ke dalam kehidupan dan zaman mereka.

    Catat bahwa semua istilah teknis dan singkatan diterangkan sepenuhnya di Appendiks Satu, Dua dan Tiga

    330

    SIKLUS PEMBACAAN PERTAMA (lihat hal. vii)

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca keseluruhan kitab ini sekaligus. Sebutkan tema pokok dari keseluruhan buku dengan kalimat anda sendiri.
    1. Tema keseluruhan buku.
    2. Tipe literatur (genre)

    SIKLUS PEMBACAAN KEDUA (lihat hal. vii)

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca keseluruhan kitab ini sekaligus keduakalinya. Garis besarkan pokok-pokok utama dan nyatakan pokok tersebut dalam satu kalimat.
    1. Pokok dari bagian tulisan yang pertama
    2. Pokok dari bagian tulisan yang kedua
    3. Pokok dari bagian tulisan yang ketiga
    4. Pokok dari bagian tulisan yang keempat
    5. dst.

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    331

    KAJIAN KATA DAN FRASA

    NASKAH NASB (UPDATED): AYAT 1-3

    1Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran, 2oleh karena kebenaran yang tetap di dalam kita dan yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya. 3Kasih

    karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.

    ay 1 “penatua” Gelar ini (presbuteros) digunakan untuk mengenali penulis dari baik II maupun III Yohanes. Ini mempunyai is used to identify the author of both II and III John. It has a wide variety ovariasi arti yang luas dalam Alkitab.
    1. digunakan untuk malaikat Allah yang membentuk dewan kemalaikatan (lih. Yes 24:23). Istilah yang sama digunakan untuk makhluk kemalaikatan di Wahyu (lih. 4:4,10; 5:5,6,8,11,14; 7:11,13; 11:16; 14:3; 19:4).
    2. digunakan untuk para pemimpin suku bangsa (zaqen) dalam PL (lih. Kel 3:16; Bil 11:16). Nantinya
    dalam PB istilah ini diterapkan untuk suatu kelompok pemimpin dari Yerusalem yang membentuk pengadilan tinggi Yahudi, Sanhedrin (lih. Mat 21:23; 26:57). Di jaman Yesus lembaga dengan tujuh
    puluh anggota ini dikendalikan oleh Imamat yang korup.
    3. digunakan untuk para pemimpin lokal dari sebuah gereja PB. Merupakan satu dari tiga istilah yang bersinonim (pendeta, pengawas, dan penatua lih. Titus: 1,5,7; Kis 20:17,28). Petrus dan Yohanes menggunakannya untuk mencakup diri mereka sendiri dalam kelompok kepemimpinan (lih. I Pet 5:1; II Yoh 1; III Yoh 1).
    4. digunakan untuk orang yang lebih tua di dalam gereja, tidak harus pemimpin (lih. I Tim 5:1; Titus 2:2).
    Tulisan-tulisan Yohanes menyatakan sebutan penulisnya dalam beberapa cara:
    1. Injil menggunakan suatu frasa samaran “murid yang dikasihi”
    2. surat pertama tanpa nama
    3. surat kedua dan ketiga memiliki gelar “penatua”
    4. Wahyu, tulisan apokaliptik yang sedemikian tidak lazim, menyebutkan penulisnya sebagai “HambaNya
    Yohanes.”
    Telah ada banyak diskusi di antara para komentator dan ahli mengenai kepenulisan dari tulisan-tulisan ini. Tulisan-tulisan ini semua memiliki banyak kemiripan dan perbedaan linguistik dan gayanya. Pada titik ini tidak
    ada keterangan yang diterima oleh para guru Alkitab. Saya cenderung untuk meneguhkan Yohanes sebagai
    penulis semua tulisan ini, namun ini adalah masalah hermeneutis bukan soal pengilhamannya. Dalam kenyataannya penulis tertinggi Alkitab adalah Roh Allah. Alkitab adalah perwahyuan yang bisa dipercaya, namun orang moderen hanya tidak tahu saja proses kesusastraan penulisannya atau penghimpunannya.
    “Ibu yang terpilih dan anak-anaknya” Ada banyak diskusi mengenai sebutan ini. Banyak yang telah mencoba untuk menyatakan bahwa ini ditulis kepada seorang ibu bernama kalau bukan Electa, dari kata Yunani dipilih atau terpilih (Klemens dari Aleksandria) atau Kyria, dari ata Yunani ibu (Athanasius). Namun demikian, saya setuju dengan Jerome bahwa ini menunjuk pada sebuah gereja untuk alasan-alasan berikut: (1) kata gereja dalam bahasa Yunani berbentuk FEMININE (ay 1); (2) ini mungkin menunjuk gereja sebagai mempelai perempuan Kristus (lih. Ef 5:25-32; Wah 19:7-8; 21:2); (3) gereja ini memiliki anggota-anggota yang dirujuk sebagai anak-anak (lih. ay 13); (4) gereja ini memiliki suatu “saudara perempuan” yang sepertinya menunjuk pada gerea lokal yang lain (lih. ay 13); (5) ada suatu permainan antara bentuk TUNGGAL dan JAMAK di seluruh pasal ini (TUNGGAL dalam ay 4,5,13; JAMAK dalam ay 6,8,10,12); dan (6) istilah ini digunakan dalam suatu cara serupa bagi suatu gereja dalam I Pet 5:13.

     “yang (kepadanya)” Cukup mengejutkan bahwa ini adalah suatu KATA GANTI JAMAK MASCULINE karena ini dimaksudkan untuk mengaitkan dengan “ibu,” yang berbentuk FEMININE, atau “anak-anak” yang adlah NETRAL. Saya kira ini adalah cara Yohanes menandai frasa ini sebagai bersifat simbolis.

    332

    “kukasihi” Yohanes menggunakan phileō secara sinonim dalam Injil dan Wahyu, namun dalam I, II, dan III Yohanes ia hanya menggunakan agapaō (lih. ay 3,5,6; I Yoh 3:18).

     “kebenaran” Kebenaran ialah suatu tema yang sering diulangi (lih. ay 1[dua kali],2,3,4). Frasa “ajaran itu” dalam ay 9 [dua kali] dan 10 bersinonim dengan “kebenaran.” Kata ini kemungkinan ditekankan karena ajaran sesat lokal yang nyata dalam surat pendek ini (lih. ay 4,7-10) sebagaimana dalam I Yohanes. “Kebenaran” dapat menunjuk pada satu dari tiga hal: (1) Roh Kudus dalam Yohanes (lih. 14:17); (2) Yesus Kristus Sendiri (lih. Yoh

    8:32; 14:6); dan (3) isi dari injil (lih. I Yoh 3:23).

    ay 2 “yang tetap di dalam kita” Ini adalah se buah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE dari salah satu istilah favorit Yohanes untuk menjelaskan orang percaya, yaitu tinggal. Lihat Topik Khusus pada 2:10. Ini sepertinya menunjuk pada Roh Kudus yang berdiam (lih. Rom 8:9; atau Anak, Rom 8:9-10). Pribadi Trinitas yang lain juga tinggal dalam orang percaya (lih. Yoh 14:23).

     “akan menyertai kita sampai selama-lamanya” Kebenaran tinggal dalam dan tetap bersama semua orang percaya sampai selamanya. Suatu pernyataan yang sungguh kuat dan meyakinkan! Kebenaran mencakup baik pribadi injil maupun berita injil. “Kebenaran” ini selalu menerbitkan kasih, kasih pada Allah, kasih bagi sesama saudara seperjanjian, dan kasih pada dunia yang terhilang.

    ay 3 “Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera” Ini adalah pengantar yang khas dari suatu surat Yunani dengan dua perkecualian. Pertama, telah sedikit diubah untuk membuatnya khas Kristen. Kata Yunani untuk salam adalah chairein. Ini diganti dengan charis, yang berarti “kasih karunia.” Pengantar ini sangat mirip dengan surat-surat Pastoral, I Tim 1:2; II Tim 1:2; dua dari istilahnya diulangi dalam pengantar Paulus untuk Galatia dan I Tesalonika.
    Kedua, susunan ketatabahasaan yang normal adalah suatu doa atau permohonan untuk kesehatan. Namun demikian, II Yohanes adalah suatu pernyataan kebenaran - dalam pengertian, suatu janji berdiri dengan Allah
    dengan suatu hasil Illahi yang dikehendaki.
    Secara teologis seseorang ingin tahu apakah ada kesengajaan urutan atau hubungan antara istilah-istilah ini. Kasih karunia dan rahmat mencerminkan sifat Allah yang membawa suatu keselamatan cuma-cuma melalui
    Kristus kepada manusia yang jatuh. Damai mencerminkan penerimaan anugerah Allah. Orang percaya mengalami
    suatu perubahan yang lengkap. Sebagaimana kejatuhan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, demikian pula keselamatan memulihkan, pertama-tama melalui posisi (pembenaran oleh iman), kemudian oleh suatu pergeseran radikal dari pandangan dunia yang dimampukan oleh Roh yang berdiam di dalam, yang menghasilkan suatu keserupaan dengan Kristus yang bertumbuh (pengkudusan progresif). Gambar Allah dalam manusia (lih. Kej 1:26-27) dipulihkan!
    Kemungkinan yang lain berhubungan dengan keperluan akan tiga istilah ini dalam kaitan dengan guru-guru palsu. Mereka mempertanyakan “Kasih karunia” dan “rahmat” dan membawa segala hal kecuali “damai sejahtera.” Juga menarik untuk dicatat bawa ini adalah satu-satunya penggunaan “rahmat” (eleeōi) dalam seluruh tulisan Yohanes. “Kasih karunia” (charis) hanya digunakan di sini, dalam Injil dalam 1:14,16,17, dan Wahyu (lih.
    1:4; 22:21).
    “dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus” Kedua kata benda memiliki kata depan (para) yang secara ketatabahasaan menempatkannya sejajar. Ini adalah satu lagi cara menyatakan keTuhanan penuh Yesus.

     “Anak Bapa” Suatu kelanjutan penekanan dalam I Yohanes adalah bahwa seseorang tidak dapat memiliki BAPA tanpa memiliki Anak (lih. I Yoh 2:23; 4:15; 5:10). Guru-guru palsu mengklaim suatu hubungan yang unik dan khusus dengan Allah. Yohanes mengulangi lagi dan lagi bawa Yesus adalah satu-satunya jalan (lih. Yoh

    14:6) kepada Bapa.

    333

    NASKAH NASB (UPDATED): AYAT 4-6

    4Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa. 5Dan sekarang aku minta kepadamu,

    Ibu—bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya—supaya kita saling mengasihi. 6Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.

    ay 4 “Aku sangat bersukacita” Ini adalah sebuah AORIST PASSIVE (deponent) INDICATIVE. Kemungkinan si penatua mendengar tentang gereja ini dari beberapa anggotanya yang selalu bepergian.

     “mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran” Ini bisa menunjuk pada: (1) kehidupan yang saleh dan mengasihi dari beberapa orang di dalam gereja (lih. II Yoh 3-4) atau (2) suatu cara mengakui kehadiran ajaran sesat di dalam sidang jemaat yang telah menyebabkan beberapa orang disesatkan.

     “sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa” Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE INDICATIVE yang menunjuk pada pemberian perintah di masa lalu (lih. Yoh 13:34-35; 15:12; I Yoh 3:11;

    4:7,11-12,21).

    ay 5 “sudah ada pada kita dari mulanya” Ini adalah sebuah IMPERFECT ACTIVE INDICATIVE yang menunjuk pada awal dari pengajaran Yesus (lih. I Yoh 2:7,24; 3:11). Isi dari perintah ini diteguhkan kembali sebagai “Saling mengasihi” (lih. ay 5) dan “mengakui Yesus Kristus datang dalam daging” (lih. ay 7). Perhatikan ini mencakup isi, pribadi, dan gaya hidup.

     “supaya kita saling mengasihi” Ini adalah suatu PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE (sebagaimana juga kata kerja terakhir ayat ini, hidup). Adalah ciri khas ajaran sesat yaitu eksklusif dan tidak mengasihi. Ini membentuk yang pertama dari tiga ujian Yohanes bagi bagaimana seseorang mengetahui bahwa ia seorang Kristen. Dalam kitab I Yohanes ke tiga ujian ini meliputi: kasih, gaya hidup, dan doktrin. Ketiga ujian ini diulangi dalam II Yohanes: (1) kasih (lih. ay 5; I Yoh 2:7-11; 3:11-18; 4:7-12,16-21; 5:1-2); (2) melakukan pereintahNya (lih. ay 6; I Yoh 2:3-6; 3:1-10; 5:2-3); (3) isi kedoktrinan (lih. ay 7; I Yoh 1:1ff; 2:18-25; 4:1-6,14-16; 5:1,5,10).

    ay 6 “Dan inilah kasih itu” Kasih adalah suatu tindakah yang berkelanjutan (PRESENT TENSE), bukan suatu perasaan. Kasih adalah “tanda” dari semua orang percaya sejati (lih. I Kor 13; Gal 5:2; I Yoh 4:7-21).

    NASKAH NASB (UPDATED): AYAT 7-11

    7Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. 8Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.

    9Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak. 10Jikalau

    seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya. 11Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.

    ay 7 “sebab banyak penyesat” Kata “penyesat” berasal dari kata Yunani planō, dari mana kita mendapatkan kata “planet.” Dalam dunia kuno pergerakan dari benda-benda di langit di petakan dan dipelajari (zodiak). Bintang-bintak masuk ke dalam pola-pola yang tetap, namun beberapa bintang (yaitu planet) bergerak secara tidak teratur. Orang-orang kuno menyebutnya “pengembara.” Ini secara penggambaran berkembang ke dalam mereka yang mengembara dari kebenaran.
    Para guru palsu ini tidak sekedar sungguh-sungguh salah atau menyesatkan orang yang kurang peduli injil. Dalam tulisan-tulisan Yohanes baik orang Farisi dan guru-guru palsu memberontak dari terang yang jelas yang telah mereka terima. Inilah mengapa pemberontakan mereka di cirikan sebagai “dosa yang tak bisa diampuni”

    334

    atau “dosa yang membawa maut.” Tragedinya adalah bahwa mereka juga menyebabkan orang lain untuk mengikuti mereka menuju kepada kebinasaan. PB secara jelas menyatakan bahwa guru-guru palsu akan muncul dan menyebabkan masalah yang besar (lih. Mat 7:15; 24:11,24; Mar 13:22; I Yoh 2:26; 3:7; 4:1).

     “telah… pergi ke seluruh dunia” Dunia di sini ialah planet jasmani kita ini. Para guru palsu ini bisa telah meninggalkan gereja Kristen (lih. I Yoh 2:19) atau mereka ada dalam tugas-tugas misi (lih. III Yoh).

    “yang tidak mengaku” Ini adalah istilah homologeō, yang mengisyaratkan suatu pengakuan kepada umum dan pengakuan iman dalam Kristus.

     “Yesus Kristus telah datang sebagai manusia” Para penyesat ini melanjutkan pengajaran sesat mereka mengenai pribadi Kristus. Ayat ini mengulangi peringatan untuk “menguji roh” dari I Yoh 4:1-6, khususnya karena mereka berhubungan dengan kemanusian penuh Yesus (lih. Yoh 1:14; I Tim 3:16). Gnostisisme meneguhkan suatu dualisme kekal antara “roh” (Allah) dan “materi” (daging). Bagi mereka, Yesus tak mungkin merupakan Allah sepenuhnya dan manusia sepenuhnya.

    Sepertinya sudah ada setidaknya dua aliran teologia di dalam pemikiran gnostik: (1) penyangkalan kemanusiaan Yesus (Docetic). Ia nampak sebagai manusia, namun adalah roh dan (2) penyangkalan bahwa
    Kristus mati di salib; kelompok ini (Cerinthian) menyatakan bahwa “roh Kristus” datang pada manusia Yesus
    pada saat baptisanNya dan meninggalkanNya sebelum Ia mati di salib.
    Mungkin saja bahwa PRESENT TENSE, “datang sebagai manusia,” adalah cara Yohanes menolak gnostisisme Cerinthian dan I Yoh 4:1-6 adalah caranya menolak gnostisime Docetic.

     “Itu adalah si penyesat dan antikristus” Dalam I Yoh 2:18 ada suatu perbedaan antara bentuk JAMAK “antikristus” dan TUNGGAL “Si Antikristus.” Bentuk JAMAKnya telah datang di jaman Yohanes dan mereka telah meninggalkan gereja-gereja (lih. I Yoh 2:19), namun bentuk TUNGGALnya diproyeksikan ke masa depan. Namun demikian, dalam ayat ini, bentuk TUNGGAL lah yang digunakan, seperti bentuk JAMAKnya dalam I Yoh 2:18-25.

    ay 8 “Waspadalah” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Ini adalah kata “melihat” (blepō), yang digunakan secara pengambaran untuk suatu peringatan terhadap kejahatan (lih. Mat 24:4; Mar 13:5; Luk
    21:8; Kis 13:40; I Kor 8:9; 10:12; Gal 5:12; Ibr 12:25). Orang-orang percaya bertanggung jawab untuk melihat
    kesesatan karena (1) mereka mengtahui injil; (2) mereka memiliki Roh; dan (3) mereka memiliki persekutuan terus berjalan dengan Kristus.

    NASB “supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami capai”

    NKJV “supaya kami jangan kehilangan hal-hal yang telah kami kerjakan itu” NRSV “supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu” TEV “supaya kamu tidak akan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu” NJB “atau semua keperjaan kami akan terhilang”

    Ada suatu variasi naskah Yunani dalam ayat ini yang berhubungan dengan KATA GANTI yang pertama: apakah seharusnya “kamu” (NASB, NRSV, TEV) atau “kami” (NKJV)? Naskah UBS4 mendukung “kamu,” yang berarti orang percaya yang dituju mungkin tidak mencapau sasaran injil yang diberikan kepada mereka oleh para saksi Kerasulan.

     “tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya” Ini adalah suatu AORIST SUBJUNCTIVE yang menunjuk kembali pada penerimaan mereka akan injil. Ketergantungan dari SUBJUNCTIVE nya tidak berhubungan dengan keselamatan mereka, namun dengan kedewasaan dan perluasan dari injil melalui mereka (lih. I Kor 9:27; 15:10,14,58; II Kor 6:1; Gal 2:2; Flp 2:16; I Tes 2:1; 3:5).

    335

    NASB “Siapapun yang berjalan terlalu jauh dan tidak tinggal di dalam ajaran Kristus” NKJV “Barangsiapa melanggar dan tidak tinggal di dalam doktrin Kristus”

    NRSV “Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus”

    TEV “Siapapun yang tidak tinggal dengan ajaran Kristus, melainkan melangkah melebihinya” NJB “Jika seorang tidak tetap dalam ajaran Kristus namun melangkah melebihinya”

    Pertama-tama, perhatikan pengguaan negatif dari pas. Undangan injil adalah kepada “semua,” namun
    sayangnya demikian pula kemungkinan untuk ajaran sesat. Kemungkinan ajaran sesat ini di kenali dengan dua PRESENT ACTIVE PARTICIPLE: “melangkah melebihi” dan “tidak tinggal.” Kata “meangkah melebihi” yang pertama mngkin merupakan suatu kata penangkap bagi isyarat guru-guru palsu bahwa mereka memiliki kebenaran tigkat tinggi. Orang-orang percaya dikenali dengan firman kebenaran tinggal di dalam mereka (lih. Yoh 8:31; 15:7; I Yoh 2:14, negatifna dalam Yoh 5:38; 8:31; I Yoh 1:10). Lihat Topik Khusus tentang ketekunan pada Yoh 8:31.

     “tidak memiliki Allah” “Ajaran Kristus” ddan “kebenaran” dari ay 2 ini berparalel. Guru-guru palsu dan para pengikutnya tak mendapatkan pahala (lih. ay 8). Mereka terhilang secara rohani tanpa Allah karena untuk memiliki Bapa seseorang harus memiliki Anak (lih. I Yoh 5:10-12).

     “jikalau” Ini adalah sebuah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benar dari sudut pandang si penulis atau untuk tujuan penulisannya. Guru-guru palsu akan datang!

     “janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE dengan NEGATIVE PARTICLE yang sering mengisyaratkan pemberhentian suatu tindakan dalam proses (konteksnya harus ditentukan).

    Kata “rumah” dapat menunjuk pada keramah-tamahan Kristen (lih. Mat 25:35; Rom 12:13; I Tim 3:2; Titus
    1:8; Ibr 13:2; I Pet 4:9 atau III Yoh 5-6), namun ini barangkali menunjuk pada pengundangan pelayan keliling untuk berbicara kepada gereja rumah tangga (lih. Rom 16:5; I Kor 16:19; Kol 4:15; Fil 2).

     “dan janganlah memberi salam kepadanya” Ini satu lagi PRESENT ACTIVE IMPERATIVE dengan NEGATIVE PARTICLE. Jangan mengidenifikasikan dirimu dengan orang yang “seolah-olah Kristen” ini. Suatu tanda kecil dari persekutuan bisa disalah mengertikan sebagai persetujuan. (lih. ay 11). Ini sangat sukar untuk diterapkan saat ini. Beitu banyak orang mengaku Kristen. Namun dalam suatu upaya untuk berbagi dengan mereka kita harus ramah dan melibatkan diri dalam percakapan. Tetap saja, para pemimpin Kristen harus waspada terhadap identifikasi apapun dengan kesesatan. Hal ini, tentu saja, tidak berlaku bagi denominasi-denominasi Kristen!

    NASKAH NASB (UPDATED): AYAT 12-13

    12Sungguhpun banyak yang harus kutulis kepadamu, aku tidak mau melakukannya dengan kertas dan tinta, tetapi aku berharap datang sendiri kepadamu dan berbicara berhadapan muka dengan kamu,

    supaya sempurnalah sukacita kita. 13Salam kepada kamu dari anak-anak saudaramu yang terpilih.

     “banyak yang harus kutulis kepadamu” Ini mirip dengan penutup dari III Yoh 13-14.

     “sempurnalah sukacita kita” Ini adalah sebuah PERFECT PASSIVE SUBJUNCTIVE PERIPHRASTIC dari suatu masksud (suatu anak kalimat maksud menunjukkan ketergantungan). Ini adalah tema lazim dalam Yohanes (lih. Yoh 3:29; 15:11; 16:24; 17:13; I Yoh 1:4). Sukacita ini didasarkan atas (1) kehadiran dari guru (2) pengetahuan akan kebenaran yang dibawanya.

    Yohanes menyebutkan “sukacita”nya di ay 4. pada kelanjutan dari hidup mengasihi dan taat.

    ay 13 Ayat ini, seperti ay 1, menggunakan bahasa penggambaran untuk berbicara mengenai suatu gereja sesama dan anggota-anggotanya.

    336

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Sebutkan tiga ujian yang ditemukan dalam I Yohanes yang diulangi dalam II Yohanes. a.
    b.
    c.
    2. Apakah surat ini ditulis untuk seorang ibu atau sebuah gereja?
    3. Bagaimana anda tahu dari surat pendek ini bahwa kesesatan ada dalam jemaat?
    4. Siatpa atau apa si penyamar dan antikris dari ay 7?
    5. Apakah ayat 10 dan 11 suatu kontradiksi dari mandat PB untuk menunjukkan keramahan dan kasih bahkan kepada musuh-musuh kita?

    337

    III YOHANES

    PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN*

    UBS4

    NKJV

    NRSV

    TEV

    NJB

    Salam Salam kepada Gayus Pengantar Sapaan dan Salam v. 1 vv. 1-4 v. 1 v. 1a vv. 1-4

    v. 1b v,v. 2-4 vv. 2-4 vv. 2-4

    Kerjasama dan Perlawanan Dipuji karena Kemurah Gayus Dipuji hatian

    vv. 5-8 vv. 5-8 vv. 5-8 vv. 5-8 vv. 5-8

    Diotrefes dan Demetrius Diotrefes dan Demetrius Waspada atas teladan

    Diotrefes vv. 9-10 vv. 9-12 vv. 9-10 vv. 9-10 v. 9-11

    vv. 11-12 vv. 11-12 v. 11 Penghargaan bagi

    Demetrius v. 12 v. 12

    Salam Terakhir Salam Perpisahan Salam Terakhir Epilog

    vv. 13-15 vv. 13-15 vv. 13-14 vv. 13-14 vv. 13-15 v. 15 v. 15a

    v. 15b

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL UNTUK III YOHANES PENGANTAR

    A. Surat ini diberi judul III Yohanes karena ini sedikit lebih pendek dari II Yohanes. Saya sungguh berpikir bahwa baik II Yohanes dan II Yohanes membentuk berita yang seimbang kepada suatu gereja lokal, kemungkinan di suatu lokasi di Propinsi Romawi Asia Kecil, menjelang akhir abad pertama.
    B. II Yohanes berurusan dengan masalah kesesatan, pengkhotbah keliling, sementara III Yohanes berurusan dengan peringatan untuk membantu para pengkhotbah Kristen keliling.

    * Walaupun bukan merupakan suatu ilham, pembagian paragraf adalah kunci dalam memahami dan mengikuti maksud dari si penulis asli. Tiap terjemahan modern membagi dan meringkas pasal satu. Setiap paragraf memiliki satu topik, kebenaran dan pemikiran pokok. Setiap versi mengemas topik tersebut dengan cara yang berbeda-beda. Waktu anda membaca naskah ini, tanyakan pada diri anda terjemahan mana yang cocok dengan pengertian anda mengenai pembagian pokok dan ayat-ayatnya.

    Dalam setiap pasal anda harus membaca Alkitab dahulu, baru mencoba mengidentifikasikan pokok-pokoknya (paragraf). Kemudian bandingkan

    pengertian anda dengan versi-versi modern tersebut. Hanya ketika seseorang memahami maksud dari penulis asli dengan cara mengikuti pola pikir dan penyajiannya, ia baru bisa benar-benar memahami Alkitab. Hanya si penulis aslilah yang diilhami Allah—pembaca tidak mempunyai hak untuk merubah atau memodifikasi berita tersebut. Pembaca Alkitab memiliki tanggung-jawab untuk menerapkan kebenaran yang diilhamkan tersebut ke dalam kehidupan dan zaman mereka.

    Catat bahwa semua istilah teknis dan singkatan diterangkan sepenuhnya di Appendiks Satu, Dua dan Tiga

    338

    C. Ada tiga orang yang secara khusus disebutkan dalam III Yohanes:
    1. Gayus (seorang saleh dalam gereja penerima)
    a. Ada tiga Gayus yang disebutkan dalam bagian lain Alkitab: Gayus dari Makedonia, Kis 19:29; Gayus dari Derbe, Kis 20:4; dan Gayus dari Korintus, Rom 16:23; I Kor 1:14.
    b. Tulisan yang dikenal sebagai “Konstitusi Kerasulan” menyebutkan Gayus dari III Yohanes
    sebagai Uskup dari Pergamus, yang ditunjuk oleh Yohanes.
    2. Diotrefes (seorang perusuh tak berTuhan dalam gereja penerima)
    a. Ini adalah satu-satunya penyebutan orang ini dalam PB. Namanya adalah nama yang langka yang berarti “dipelihara Zeus.” Betapa ironisnya bahwa seorang yang dinamai dengan nama “Zeus”
    justru mengganggu orang yang berperjalanan, sedang “Zeus” adalah “pelindung dari orang yang
    berperjalanan.”
    b. Sikapnya dibongkar dalam ayat 9-10.
    3. Demetrius (pembawa surat Yohanes kepada gereja lokal ini)
    a. Tampaknya, ia adalah satu dari misionaris yang berkeliling dan pembawa surat dari Rasul ini di
    Efesus.
    b. Tradisi yang disebut “Konstitusi Kerasulan” menyebutkan Demetrius sebagai Uskup Filadelfia, yang ditunjuk oleh Rasul Yohanes.
    D. Gereja mula-mula brgumul dengan bagaimana mengevaluasi dan mendukung para pengkhotbah/guru/ penginjil yang berperjalanan keliling. Sebuah tulisan non kanonika Kristen dari awal abad kedua yang disebut Didakhe atau Pengajaran dari Kedua Belas Rasul memiliki pedoman ini:
    PASAL XI – MENGENAI PARA GURU, RASUL, DAN NABI
    “Oleh karena itu, barangsiapa, datang dan mengajar kamu segala hal yang telah dikatakan sebelumnya ini, terimalah dia. Tetapi jika guru itu sendiri berbalik dan
    mengajar doktrin lain yang merusak yang ini, jangan dengarkan dia; namun jika ia

    mengajar sedemikian untuk meningkatkan kebenaran dan pengenalan akan Allah, terimalah dia sebagaimana Allah. Namun mengenai para rasul dan nabi, menurut perintah Injil, maka lakukan ini: Biarlah setiap rasul yang datang kepadamu diterima sebagaimana Tuhan. Namun ia tidak boleh tinggal kecuali satu hari; namun kalau ada keperluan, juga hari berikutnya; tetapi kalau ia tinggal tiga hari, ia adalah nabi palsu. Dan ketika rasul itu pergi, jangan birkan ia membawa sesuatu kecuali roti sampai ia meninap; namun jika ia meminta uang, ia dalah nabi palsu” (hal. 380).

    PASAL XII – PENERIMAAN ORANG-ORANG KRISTEN
    “Namun barangsiapa berkata dalam Roh, Beri saya uang, atau sesuatu yang lain, kamu tidak boleh mendengarkan dia; namun jika ia mengatakan kepadamu untuk memberi demi orang lain yang dalam kebutuhan, jangan ada yang menghakimi dia.
    Tetapi biarlah setiap orang yang datang dalam nama Tuhan diterima, dan setelah itu kamu harus membuktikan dan mengenal dia; karen kamu harus mempunyai pengertian
    kanan dan kiri. Jika ia yang datang adalah seorang musafir, bantulah dia sejauh kemampuanmu; tetapi ia tidak boleh menetap denan kamu kecuali untuk dua atau tiga
    hari, seperlunya. Tetapi bila ia ingin menetap dengan kamu, sebagai tukang, birlah di bekerja dan makan; namun jika ia tidak mempunyai ketrampilan, menurut pengertianmu
    lihatlah itu, sebagai seorang Kristen, ia tidak boleh tinggal bersamamu menganggur. Namun bila ia tidak mau berbuat demikian, ia adalah seorang penjual-Kristus. Berjagalah agar kamu tetap jauh dari yang demikian” (hal. 381).

    SIKLUS PEMBACAAN PERTAMA (lihat hal. vii)

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.

    339

    Baca keseluruhan kitab ini sekaligus. Sebutkan tema pokok dari keseluruhan buku dengan kalimat anda sendiri.
    1. Tema keseluruhan buku.
    2. Tipe literatur (genre)

    SIKLUS PEMBACAAN KEDUA (lihat hal. vii)

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca keseluruhan kitab ini sekaligus keduakalinya. Garis besarkan pokok-pokok utama dan nyatakan pokok tersebut dalam satu kalimat.
    1. Pokok dari bagian tulisan yang pertama
    2. Pokok dari bagian tulisan yang kedua
    3. Pokok dari bagian tulisan yang ketiga
    4. Pokok dari bagian tulisan yang keempat
    5. dst.

    SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

    MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

    Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
    Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
    1. Paragraf pertama
    2. Paragraf kedua
    3. Paragraf ketiga
    4. Dst.

    KAJIAN KATA DAN FRASA

    NASKAH NASB (UPDATED): AYAT 1

    1Dari penatua kepada Gayus yang kekasih, yang kukasihi dalam kebenaran.

    340

    ay 1 “penatua” istilah penatua bersinonim dengan istilah “pendeta” dan “uskup” (lih. Titus 1:5,7; Kis 20:17,28). Lihat catatan lengkap dalam II John ay 1.

     “yang kekasih” Ini adalah ciri khas surat-surat Yohanes (lih. I Yoh 2:7; 3:2,21; 4:1,7,11; III Yoh 1,2,5,11), namun tak ditemukan dalam Injil maupun Wahyu.

     “Gayus” Telah ada banyak diskusi apakah Gayus atau Diotrefes yang adalah pendeta dari gereja lokal ini. Sukarlah untuk membuat pernyataan kedogmaan apapun dari sejumlah kecil informasi yang tersedia ini. Karena ay 9, di mana “gereja” dan “mereka” disebutkan, ada kemungkinan bahwa Diotrefes adalah pemimpin dari salah satu gereja dan Gayus adalah pimpinan dari gereja lain yang sangat dekat, namun ini adalah spekulasi murni.

     “yang kukasihi dalam kebenaran” “Kasih dan kebenaran” sering ditemukan bersama dalam surat-surat

    Yohanes (lih. II Yoh 1,2,3,4; III Yoh 1,3,4,8,12). Kebenaran dapat menunjuk pada (1) Roh Kudus (lih. Yoh

    14:17); (2) Yesus Allah Anak (lih. Yoh 8:32; 14:6); atau (3) isi dari Injil (lih. I Yoh 2:2; 3:23).

    NASKAH NASB (UPDATED): AYAT 2-4

    2Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja. 3Sebab aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara

    datang dan memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran, sebab memang engkau hidup dalam kebenaran. 4Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.

    ay 2 “aku berdoa” Ini mengikuti suatu pembukaan surat Yunani yang lazim. Ini adalah suatu doa/permohonan untuk kemakmuran dan kesehatan penerimanya. Ini adalah suatu cara untuk menyalami seorang yang dikasihi.

     “semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu” Ini adalah suatu doa pembukaan yang khas dalam dunia Yunani-Romawi abad pertama. Ini tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu naskah diluar konteks bagi para pengkhotbah kemakmuran, kesehatan, dan kekayaan. Naskah Alkitab yang dikeluarkan dari konteks dapat digunakan untuk menegaskan apapun.Naskah tersebut tidak dapat berarti sekarang apa yang tidak dimaksudkannya di jamannya. Satu-satunya orang yang menerima ilham adalah si penulis asli. Kita harus mengikuti pemikiran-pemikirannya, bukan menyisipkan pemikiran kita sendiri!

    “jiwa” Istilah “psuche” (jiwa) ini hampir bersinonim dengan “pneuma.” Keduanya digunakan untuk menunjuk pada hakikat kepribadian atau diri. Ini tidak pernah meenunjuk pada suatu bagian tersendiri dari manusia (tubuh, jiwa, roh). Manusia adalah satu kesatuan (lih. Kej 2:7). Kita adalah suatu jiwa; kita tidak memiliki jiwa.

    ay 3 “aku sangat bersukacita” (lih. II Yoh 4; Flp 4:10).

     “datang dan memberi kesaksian” Kedua hal ini adalah PRESENT PARTICIPLE yang mengisyaratkan bahwa (1) anggota-anggota gereja ini bepergian secara tetap ke Efesus dan melapor kepada Yohanes atau (2) bahwa misionaris yang kembali melaporkan kemurahan hati Gayus. Kemungkinan orang tua ini tidak bisa bepergian dengan mudah, namun ia suka mendengar kondisi dan pertumbuhan dari gereja-gereja.

     “hidupmu dalam kebenaran” KeKristenan terutama bukan merupakan suatu kredo, suatu ritual, atau suatu institusi untuk bergabung namun suatu kehidupan untuk dijalani dalam hubungan dengan Yesus Kristus. Gereja mula-mula pertama-tama disebut “Jalan” (lih. Kis 9:2, 19:9,23; 24:22). Kebenaran tidak hanya bersifat intelektual (isi), namun juga suatu hubungan (pertama dengan Allah melalui Kristus yang menghasilkan kasih satu dengan yang lain). Lihat Topik Khusus mengenai “kebenaran” pada I Yoh 1:7.

    341

    ay 4 “anak-anakku” Ini adalah sebutan lazim dalam surat-surat Yohanes (lih. I Yoh 2:12,13,18,28; 3:7,18; 4:4;

    5:21). Penekanannya di sini ialah pada (1) Otoritas kerasulan Yohanes atau (2) Istilah kasih sayang Yohanes bagi geeja-gereja dan Orang Kristen dari Propinsi Romawi Asia Kecil (Turki Barat), di mana ia menghabiskan hari-

    hari terakhir pelayanannya.

    NASKAH NASB (UPDATED): AYAT 5-8

    5Saudaraku yang kekasih, engkau bertindak sebagai orang percaya, di mana engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka adalah orang-orang asing. 6Mereka telah memberi

    kesaksian di hadapan jemaat tentang kasihmu. Baik benar perbuatanmu, jikalau engkau menolong mereka dalam perjalanan mereka, dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah. 7Sebab karena nama- Nya mereka telah berangkat dengan tidak menerima sesuatupun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah. 8Kita wajib menerima orang-orang yang demikian, supaya kita boleh mengambil bagian dalam pekerjaan mereka untuk kebenaran.

    ay 5 “engkau bertindak sebagai orang percaya” Tindakan-tindakan oleh Gayus ini tepat berlawanan dengan perbuatan Diotrefes dalam ay 9-10.

    “di mana engkau berbuat segala sesuatu” Ini adalah suatu KATA GANTI relatif denan ean dan suatu AORIST MIDDLE SUBJUNCTIVE yang menyatakan suatu kondisi dengan prospek untuk dipenuhi. Gayus telah membantu para misionaris keliling pada setiap kesempatan dan dalam segala cara yang mungkin.

     “sekalipun mereka adalah orang-orang asing” Gereja harus menyambut dan mendukung para misionaris Kristen keliling ini, namun karena situasi lokal, Gayus sendiri membantu para saudara yang tidak dikenalnya kecuali bahwa mereka sama-sama mengenal, melayani, dan mengasihi Yesus Kristus.

    ay 6 “Mereka telah memberi kesaksian di hadapan jemaat tentang kasihmu” Nyatalah bahwa gereja mula- mula di Efesus mempunyai suatu waktu pelaporan penginjilan dalam ibadah penyembahan mereka.

    TOPIK KHUSUS: GEREJA (EKKLESIA)

    Istilah Yunani ini, ekklesia, berasal dari dua kata, “keluar dari” dan “dipanggil,” oleh karena itu, istilah ini
    mengisyaratkan mereka ayng dipanggil keluar secara Illahi. Gereja mula-mula mengambil kata ini dari kegunaan sekulernya (lih. Kis 19:32,39,41) dank arena penggunaan kata ini di dalam Septuaginta untuk “jemaat” Israel (Bil
    16:3; 20:4). Mereka menggunakannya untuk menyebut mereka sendiri sebagai kelanjutan dari umat Allah di PL.
    Mereka adalah Israel yang baru (lih. Rom 2:28-29; Gal 6:16; I Pet 2:5,9; Wah 1:6), penggenapan atas misi Allah di seluruh dunia (lih. Kej 3:15; 12:3; Kel 19:5-6; Mat 28:18-20; Luk 24:47; Kis 1:8).
    1. Istilah ini digunakan dalam beberapa pengertian dalam Injil dan Kisah Para Rasul.
    2. Rapat Kota sekuler, Kis 19:32,39,41
    3. Umat Allah dalam Kristus secara universal, Mat 16:18 dan Efesus
    4. Jemaat lokal dari orang percaya dalam Kristus, Mat 18:17; Kis 5:11 (dalam ayat-ayat ini gereja di
    Yerusalem)
    5. Umat Israel secara kolektif, Kis 7:38, dalam khotbah Stefanus
    6. Umat Allah di suatu wilayah, Kis 8:3 (Yudea atau Palestina)

     “Baik benar perbuatanmu” Ini adalah sebuah ungkapan Yunani yang ditemukan dalam papirus Mesir untuk

    “puas” (lih. Kis 10:33).

     “menolong mereka dalam perjalanan mereka” Ini adalah ungkapan teknis bagi pemperlengkapi, mendoakan, dan menyediakan kebutuhan dari para misionaris yang berperjalanan (lih. Kis 15:3; Rom 15:24; I Kor 16:6; II Kor 1:16; Titus 3:13).

    342

     “dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah” Ini berarti dalam suatu cara yang sangat berarti, mengasihi, dan berlimpah (lih. Kol 1:10; I Tes 2:12). Orang-orang percaya harus memperlakukan pekerja-pekerja injil dalam suatu cara yang cocok dengan siapa yang mereka layani.

    ay 7

    NASB ”karena demi Nama itu” NKJV “karena nama-Nya”

    NRSV “demi Kristus”

    TEV “dalam pelayanan Kristus”

    NJB “keseluruhannya demi nama itu”

    Ini adalah suatu contoh dari “nama” yang mewakili pribadi dan karya Yesus Kristus. Sebagai orang percaya
    dalam namaNya (lih. Rom 10:9; I Kor 12:3; Flp 2:9-11; I Yoh 3:22), mereka juga bertindak bagi namaNya (lih. Mat 10:22; 24:9; Mar 13:13; Luk 21:12,17; Yoh 15:21; 20:31; Kis 4:17; 5:41; 9:14; Rom 1:5; I Pet 4:14,16; Wah
    2:3).

    NASB “tidak menerima sesuatupun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah” NKJV “tidak mengambil sesuatupun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah” NRSV “tidak menerima dukungan dari orang-orang yang tidak percaya”

    TEV “tanpa menerima bantuan apapun dari orang-orang yang tidak percaya” NJB “tanpa bergantung pada orang-orang yang tidak percaya dalam hal apapun”

    Ini adalah penggunaan kata “Orang Tidak Mengenal Allah” di akhir abad pertama sebagai singgungan pada
    orang kafir atau orang-orang yang tidak percaya (lih. Mat 5:47; I Pet 2:12; 4:3). Orang-orang percaya harus mendukung pekerjaan Injil! Yang satu kali membantu menyatakan hati mereka.
    Dalam jaman Yohanes banyak guru-guru keliling mengajar untuk uang dan reputasi. Para guru/pengkhotbah/
    penginjil Allah harus dibantu bukan karena kata-kata mereka, namun karena Tuhan mereka yang misinya dilakukan mereka dengan pengorbanan.

    ay 8 “Kita wajib” Ini adalah suatu peringatan moral yang sering diulangi (lih. Yoh 13:14; 19:7; I Yoh 2:6; 3:16;

    4:11). Istilah opheilō secara hurufiah berarti menjadi berhutang keuangan, namun kata ini digunakan secara kiasan untuk menjadi bertanggung jawab atau menjadi berhutang budi kepada seseorang.

     “menerima orang-orang yang demikian” keramah tamahan adalah tugas yang sangat penting bagi gereja mula-mula karena kondisi moral dari kebanyakan tempat-tempat penginapan lokal yang tercela (lih. Mat 25:35; Rom 12:13; I Tim 3:2; 5:10; Titus 1:8; Ibr 13:2; I Pet 4:9).

     “supaya kita boleh mengambil bagian dalam pekerjaan mereka untuk kebenaran” Saat orang percaya membantu para misionaris,mereka terlibat dalam pekerjaan iman dan kebenaran mereka. Inilah prinsip Injil! Pedoman PB bagi pemberian orang Kristen ditemukan dalam II Kor 8-9.

    NASKAH NASB (UPDATED): AYAT 9-10

    9Aku telah menulis sedikit kepada jemaat, tetapi Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka, tidak mau mengakui kami. 10Karena itu, apabila aku datang, aku akan meminta perhatian

    atas segala perbuatan yang telah dilakukannya, sebab ia meleter melontarkan kata-kata yang kasar

    terhadap kami; dan belum merasa puas dengan itu, ia sendiri bukan saja tidak mau menerima saudara- saudara yang datang, tetapi juga mencegah orang-orang, yang mau menerima mereka dan mengucilkan

    orang-orang itu dari jemaat.

    ay 9 “Aku telah menulis sedikit kepada jemaat” Ini bisa menunjuk pada I atau II Yohanes atau pada surat yang hilang; kemungkinannya ini menunjuk pada II Yohanes. Lihat Topik Khusus: Church (Ekklesia) at v. 6.

    343

    “Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE. Ini adalah suatu kata majemuk “kasih” (phileō) dan “menjadi tingkat pertama” (prōteuō). Ini hanya digunakan di sini dalam PB, namun istilah keduanya digunakan dalam Kol 1:18 mengenai tingkatan keutamaan Kristus. Orang ini adalah seorang “atasan gereja” atau “makelar kekuasaan” pertama yang tercatat. Kita tidak mengetahhui apakah ia adalah seorang pendeta atau hanya tokoh jemaat. Namun demikian, ini tetap menunjukkan motifnya. Jenis pribadi egoistik seperti ini telah ada di dalam gereja di segala jaman! Apakahia juga seorang gnstik tidaklah psti dan tidak disebutkan, walau mungkin saja.

     “tidak mau mengakui kami” Diotrefes tidak hanya menolak otoritas Kerasulan, namun ia secara agresif terlibat dalam penolakan kebijakan Kerasulan dan bahkan membuat pembalasan kepada mereka yang mengikutinya!

    ay 10 “apabila” Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL yang artinya kemungkinan tindakan.

    “aku akan meminta perhatian atas segala perbuatan” Yohanes ingin menggambarkan secara jelas motif-motif

    (lih. ay 9) dan tindakan-tindakan (lih. ay 10) orang ini:
    1. NASB - “dengan tidak adil menuduh kami dengan kata-kata jahat” NKJV - “meleter melontarkan kata-kata yang kasar terhadap kami”
    NRSV - “menyebarkan tuduhan palsu terhadap kami”
    TEV - “hal-hal buruk yang ia katakan mengenai kami dan kebohongan yang ia katakan” NJB - “tuduhan-tuduhan jahat yang diedarkannya terhadap kami”
    2. “ia sendiri bukan saja tidak mau menerima saudara-saudara”
    3. “tetapi mencegah orang-orang, yang mau menerima mereka”
    4. “dan mengucilkan orang-orang itu dari jemaat”

    Orang ini menginginkan perhatian dan tidak akan berbagi lampu panggung dengan siapapun. Ia juga menghilangkan siapapun dari gereja yang tidak bersetuju, atau bisa tidak bersetuju dengannya.

    NASKAH NASB (UPDATED): AYAT 11-12

    11Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah. 12Tentang Demetrius semua orang memberi kesaksian yang baik, malah kebenaran sendiri memberi kesaksian yang

    demikian. Dan kami juga memberi kesaksian yang baik tentang dia, dan engkau tahu, bahwa kesaksian kami adalah benar.

    ay 11 “janganlah meniru yang jahat” Ini adalah suatu PRESENT MIDDLE (deponent) IMPERATIVE yang sering mengisyaratkan untuk menghentikan siatu tindakan dalam proses. Kita mendapatkan istilah “mimik” dari kata Yunani (mimeomai) ini. Kita harus secara berhati-hati memilih panutan-panutan kita. Mereka harusnya adalah orang-orang Kristen dewasa di dalam gereja (lih. II Tes 3:7,9; Ibr 6:12; 13:7). Demetrius adalah suatu teladan yang baik, Diotrephes adalah suatu contoh yang buruk.

     “Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah” Surat-surat Yohanes memiliki tiga ujian bagi seseorang bisa mengetahui apakah ia seorang Kristen. Ini menunjuk pada ujian ketaatan (lih. I Yoh 2:3-6,28-29; 3:4-10; 5:18; II Yoh 6). Ada juga singgungan pada dua ujian yang lain: (1) doktrin (ay 3-4); dan (2) kasih (ay 1-2,6).

     “barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah” Guru-guru palsu mengklaim mengenal Allah secara intim namun hidup tanpa Tuhan dan kasih. Ini mencerminkan kaum antinomian, gnostik libertine yang percaya bahwa keselamatan adalah suatu kebenaran intelektual untuk diteguhkan, namun tidak memliki hubungan apapun dengan kehidupan sehari-hari.

    344

    ay 12 “Tentang Demetrius semua orang memberi kesaksian yang baik” Ini adalah sebuah PERFECT PASSIVE INDICATIVE. Ini sungguh sepertinya merupakan suatu surat rekomendasi dari Yohanes kepada Gayus mengenai misionaris Demetrius, yang mungkin telah menyampaikan surat III Yohanes kepada Gayus. Untuk surat-surat rekomendasi lain dalam PB, lihat Kis 18:27; Rom 16:1; I Kor 16:3; II Kor 3: 1; 8:16-24; Kol 4:10.

     “malah kebenaran sendiri” Kebenaran dipersonifikasikan sebagai saksi yang lain bagi kesaksian Demetrius yang baik.

     “engkau tahu, bahwa kesaksian kami adalah benar” Yohanes menegaskan kesaksiannya sendiri yang bisa dipercaya mengenai Kristus (lih. Yoh 19:35; 21:24).

    NASKAH NASB (UPDATED): AYAT 13-14

    13Banyak hal yang harus kutuliskan kepadamu, tetapi aku tidak mau menulis kepadamu dengan tinta dan pena. 14Aku harap segera berjumpa dengan engkau dan berbicara berhadapan muka.

    ay 13 Ini sangat mirip dengan II Yohanes 12.

    NASKAH NASB (UPDATED): AYAT 14b

    14bDamai sejahtera menyertai engkau! Salam dari sahabat-sahabatmu. Sampaikanlah salamku kepada sahabat-sahabat satu per satu.

    ay 14 “Damai sejahtera menyertai engkau” Ini secara nyata merupakan suatu rujukan kepada ungkapan Ibrani shalom (lih. Luk 10:5). Ini bisa berarti “hallo” atau “selamat tinggal.” Ini menyatakan tidak hanya keabsenan dari permasalahan namun hadirat berkat Allah. Ini adalah kata pertama dari Kristus yang telah bangkit kepada murid- murid di ruang loteng (lih. Yoh 20:19,21,26). Baik Paulus (lih. Ef 6:23) dan Petrus (lih. I Pet 5:14) menggunakan ini sebagai doa penutup bagi umat Allah.

     “satu per satu” Ini adalah ungkapan bagi secara pribadi, dan secara hangat. Ini sering digunakan dalam naskah papirus Mesir.

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.
    Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.
    1. Ada banyak teori mengapa Gayus dan Demetrius saling bertentangan satu dengan yang lain. Beberapa saran adalah sebagai berikut: (1) alasan-alasan teologis; (2) alasan-alasan sosial; (3) alasan-alasan gerejawi; dan (4) alasan-alasan moral. Terangkan setiap kemungkinan tersebut dan bagaimana mereka bisa berhubungan dengan III Yohanes.
    2. Bagaimana II Yohanes dan III Yohanes berhubungan?
    3. Sebutkan tiga ujian bagi jaminan Kristen yang ditemukan dalam I Yohanes yang diulangi dalam II Yohanes dan III Yohanes.

    345

    LAMPIRAN SATU

    DEFINISI SINGKAT DARI ISTILAH-ISTILAH KETATA-BAHASAAN YUNANI

    Bahasa Yunani Koine, sering disebut Bahasa Yunani Helenistik, adalah bahasa yang umum dari dunia Mediterania yang dimulai dengan pendudukan oleh Aleksander Agung (336-323 SM) dan digunakan selama kira- kira 800 tahun (300 SM-500 M). bahasa ini tidak hanya merupakan penyederhanaan dari bahasa Yunani Klasik, namun dalam banyak hal merupakan bentuk bahasa Yunani yang lebih baru yang menjadi bahasa kedua dari dunia timur dekat dan Mediteranian kuno.
    Bahasa Yunani dari Perjajian Baru adalah unik dalam beberapa hal karena para penggunanya, kecuali Lukas dan penulis kitab Ibrani, mungkin menggunakan bahasa Aram sebagai bahasa utama mereka. Oleh karena itu, tulisan mereka dipengaruhi oleh ungkapan-ungkapan dan bentuk-bentuk structural bahasa Aram. Jugamereka membaca dan mengutip Septuaginta (Terjemahan bahasa Yunani dari PL) yang juga ditulis dalam bahasa Yunani Koine. Namun Septuaginta juga ditulis oleh para ahli Yahudi yang berbahasa ibu bukan Yunani.
    Hal ini berfungsi sebagai peringatan bahwa kita tidak dapat menekan Perjanjian Baru ke dalam suatu struktur ketata-bahasaan yang ketat. Perjanjian Baru adalah unik namun banyak kesamaannya dengan (1) Septuaginta; (2) Tulisan-tulisan Yahudi seperti tulisan Yosefus; dan (3) naskah papyrus yang ditemukan di Mesir. Lalu bagaimana kita mendekati suatu analisis ketata-bahasaan dari Perjanjian Baru?
    Ciri ketata-bahasaan dari Bahasa Yunani Koine dan Bahasa Yunani Koine Perjanjian Baru adalah mengalir. Dalam banyak hal saat itu adalah waktunya untuk penyederhanaan tata bahasa. Konteks adalah panduan utama kita. Kata-kata hanya memiliki arti di dalam konteks yang lebih luas, oleh karena itu, struktur ketata-bahasaan hanya bisa dipahami dari sudut pandang (1) suatu gaya penulis tertentu; dan (2) suatu konteks tertentu. Tak ada definisi yang konklusif dari bentuk dan struktur Bahasa Yunani yang memungkinkan.
    Bahasa Yunani Koine terutama merupakan bahasa untuk berbicara. Seringkali kunci bagi penafsirannya ialah jenis dan bentuk dari kata-kata kerjanya. Dalam kebanyakan anak kalimat intinya kata kerja akan muncul pertama kali, yang menunjukkan kedudukannya yang dominan. Dalam menganalisis kata kerja Yunani tiga informasi harus dicatat: (1) tekanan dasar dari bentuk kata kerja, jenis dan penjiwaan (aksidensi atau morfologi); (2) arti dasar dari kata kerja tertentu (leksikografi); dan (3) aliran konteks (sintaksis).
    I. BENTUK KATA KERJA
    A. Bentuk Kata atau aspek yang melibatkan hubungan dari KATA KERJA terhadap tindakan yang telah selesai dan belum selesai dilakukan. Hal ini sering disebut “sempurna” dan “tidak sempurna.”
    1. Bentuk Sempurna berfokus pada kemunculan tindakan, Tak ada informasi lain yang diberikan kecuali bahwa sesuatu telah terjadi! Mulainya, kelanjutan atau puncaknya tidak dibicarakan.
    2. Bentuk Tidak Sempurna berfokus pada kelanjutan proses dari suatu tindakan. Ini bisa dijelaskan dalam bentuk tindakan linier, tindakan duratif, tindakan progresif, dll
    B. Bentuk Kata ini dapat dikategorisasikan berdasar bagaimana si penulis memandang suatu tindakan pada saat sedang berlangsung.
    1. Muncul = AORIST
    2. Muncul dan hasilnya tinggal = PERFECT
    3. Bermunculan di masa lalu dan hasilnya tinggal, namun tidak pada saat ini = PLUPERFECT
    4. Bermunculan = PRESENT
    5. Telah bermunculan = IMPERFECT
    6. Akan muncul = FUTURE

    346

    Suatu contoh konkrit bagaimana bentuk kata ini membantu dalam penafsiran adalah untuk kata “diselamatkan”. Kata ini digunakan dalam beberapa bentuk kata yang berbeda untuk menunjukkan baik kemajuan dan puncaknya.
    1. AORIST - “telah diselamatkan” (lih. Rom 8:24)
    2. PERFECT - “telah diselamatkan dan hasilnya berlanjut” (lih. Ef 2:5,8)
    3. PRESENT - “diselamatkan” (lih. I Cor. 1:18; 15:2)
    4. FUTURE - “akan diselamatkan” (lih. Rom 5:9, 10; 10:9)
    C. Dalam berfokus pada bentuk KATA KERJA, para penafsir mencari alasan dari si penulis asli untuk memilih menyatakan diri dengan menggunakan suatu bentuk kata tertentu. Bentuk baku “tanpa embel- embel” adalah AORIST. Ini adalah bentuk KATA KERJA yang biasa “tidak spesifik”, “tidak bertanda” atau “tanpa isyarat”. Bentuk ini dapat digunakan dalam bebagai variasi dan cara sesuai dengan spesifikasi dari konteksnya. Bentuk ini secara sederhana hanya menyatakan bahwa sesuatu muncul atau terjadi. Aspek masa lalu nya hanya dimaksudkan dalam suatu INDICATIVE MOOD. Jika bentuk kata lain digunakan, berarti sesuatu yang lebih spesifik sedang ditekankan. Namun apakah itu?
    1. PERFECT TENSE. Bentuk ini berbicara tentang suatu tindakan yang telah selesai dilakukan dengan hasil yang tinggal. Dalam beberapa hal ini adalah suatu kombinasi dari bentuk AORIST dan PRESENT.
    Biasanya fokusnya ialah pada hasil yang tinggal atau penyelesaian dari tindakan tersebut. Contoh: Ef
    2:5 & 8, “kamu telah dan terus selamat”
    2. PLUPERFECT TENSE. Ini seperti bentuk PERFECT kecuali bahwa hasil yang tinggal sudah tak ada lagi.
    Contoh: “Petrus (tadi) berdiri di pintu di luar.” (Yoh 18:16).
    3. PRESENT TENSE. Bentuk ini berbicara tentang suatu tindakan yang belum selesai atau tidak sempurna.
    Fokusnya biasanya pada kelanjutan dari peristiwa tersebut. Contoh: “Setiap orang yang tinggal di dalam
    Dia tidak akan terus berdosa,” ”setiap orang yang telah dilahirkan dari Allah tidak terus berbuat dosa” (I Yoh 3:6 & 9).
    4. IMPERFECT TENSE. Dalam bentuk kata ini hubungannya dengan PRESENT TENSE adalah analog dengan
    hubungannya dengan bentuk PERFECT dan PLUPERFECT. Bentuk IMPERFECT berbicara mengenai tindakan yang belum lengkap yang bermunculan sebelumnya namun sekarang telah berhenti atau mulainya suatu tindakan di waktu lampau Contoh: “Kemudian seluruh Yerusalem terus menerus pergi keluar mendapatkan Dia” atau “kemudian seluruh Yerusalem telah mulai pergi ke luar mendapatkanNya” (Mat 3:5).
    5. FUTURE TENSE. Bentuk ini berbicara mengenai suatu tindakan yang biasanya diproyeksikan ke dalam suatu kurun waktu di masa depan. Fokusnya adalah lebih pada kemungkinan terjadinya suatu kejadian daripada kemunculannya itu sendiri Bentuk ini sering berbicara tentang kepastian dari suatu peristiwa. Contoh: “Diberkatilah… mereka akan… ” (Mat 5:4-9).
    II. JENIS KATA
    A. Jenis kata menjelaskan hubungan antara tindakan dari KATA KERJA dan SUBYEKnya.
    B. Jenis ACTIVE adalah cara yang biasa, seperti yang diharapkan, tanpa penekanan tertentu, untuk menegaskan bahwa subyeknya melakukan tindakan dari KATA KERJAnya.
    C. Jenis PASSIVE berarti bahwa SUBYEKnya menerima tindakan dari KATA KERJA yang dilakukan oleh pelaku dari luar. Pelaku dari luar yang melakukan tindakan ini diindikasikan dalam Bahasa Yunani PB oleh KATA DEPAN-KATA DEPAN dan kasus-kasus berikut ini:
    1. suatu pelaku langsung pribadi oleh hupo dengan KASUS ABLATIVE (lih. Mat 1:22; Kis 22:30).
    2. suatu pelaku perantara pribadi oleh dia dengan KASUS ABLATIVE (lih. Mat 1:22).
    3. suatu pelaku bukan pribadi biasanya oleh en dengan KASUS INSTRUMENTAL.
    4. kadang-kadang baik pelaku pribadi maupun bukan oleh KASUS INSTRUMENTAL saja.
    D. Jenis MIDDLE berarti bahwa SUBYEKnya menghasilkan tindakan dari KATA KERJAnya dan juga terlibat langsung dalam tindakan dari KATA KERJA tersebut. Jenis ini seringkali disebut suara kepentingan

    347

    pribadi yang dipertinggikan. Pembentukannya menekankan SUBYEK dari anak kalimat atau kalimat dalam beberapa cara. Pembentukan ini tidak ditemukan dalam bahasa Inggris. Pembentukan ini memiliki kemungkinan-kemungkinan arti dan terjemahan yang luas dalam bahasa Yunani, Beberapa contoh dari bentuk-bentuk ini adalah:
    1. REFLEXIVE – tindakan langsung dari subyek terhadap dirinya sendiri. Contoh: “Menggantung diri” (Mat 27:5).
    2. INTENSIVE – subyeknya menghasilkan tindakan bagi dirinya sendiri. Contoh: “Iblispun menyamar
    sebagai malaikat Terang” (II Kor 11:14).
    3. RECIPROCAL – permainan antara dua subyek. Contoh: “Mereka (saling) merundingkan” (Mat 26:4).
    III. SUASANA HATI (or “CARA”)
    A. Ada empat SUASANA dalam Bahasa Yunani Koine. Hal ini mengindikasikan hubungan antara KATA KERJA dengan kenyataan, setidaknya di dalam pikiran dari si penulis sendiri. SUASANA dibagi dalam dua kategori yang luas: yang mengindikasikan kenyataan (INDICATIVE) dan yang mengindikasikan kemungkinan (SUBJUNCTIVE, IMPERATIVE dan OPTATIVE).
    B. SUASANA NDICATIVE adalah SUASANA yang normal untuk menyatakan suatu tindakan yang telah terjadi atau sedang terjadi di waktu lampau, setidaknya dalam pikiran si penulis. Ini adalah satu-satunya suasana dalam Bahasa Yunani yang menyatakan suatu waktu yang tertentu, dan bahkan di sini aspek tersebut bersifat sekunder.
    C. SUASANA SUBJUNCTIVE menyatakan kemungkinan tindakan di kemudian hari. Sesuatu yang belum terjadi namun kemungkinan terjadinya cukup besar. Bentuk ini sangat mirip dengan FUTURE INDICATIVE. Perbedaannya adalah bahwa SUBJUNCTIVE menyatakan suatu derajad keraguan. Dalam bahasa Inggris hal ini sering dinyatakan dengan kata “could,” “would,” “may,” atau “might.” (arti: bisa/boleh jadi)
    D. SUASANA OPTATIVE menyatakan suatu pengharapan yang secara teoritis memungkinkan. Jenis ini dianggap sebagai selangkah lebih dekat dengan kenyataan daripada bentuk SUBJUNCTIVE. Jenis OPTATIVE menyatakan kemungkinan di bawah suatu kondisi tertentu. Bentuk OPTATIVE jarang digunakan dalam Perjanjian Baru. Penggunaannya yang paling sering adalah dalam frasa terkenal Paulus, “Sekali-kali tidak” (KJV, “God forbid”), digunakan lima belaskali (lih. Rom 3:4, 6, 31; 6:2, 15; 7:7, 13; 9:14; 11:1, 11; I Kor
    6:15; Gal 2:17; 3:21; 6:14). Contoh-contoh lain ditemukan dalam Tes 1:38, 20:16, Kis 8:20, dan Thess 3:11.
    E. SUASANA IMPERATIVE menekankan suatu perintah yang memungkinkan, namun penekanannya adalah pada maksud si pembicara. Hal ini hanya menegaskan kemungkinan yang dikehendaki dan dengan syarat pilihan- pilihan dari yang lain. Ada penggunaan khusus dari bentuk IMPERATIVE dalam doa-doa dan permohonan- permohonan orang ke tiga. Perintah-perintah ini ditemukan hanya dalam bentuk PRESENT dan AORIST dalam PB.
    F. Beberapa tata-bahasa mengkategorikan PARTICIPLES sebagai suatu jenis lain dari SUASANA. Hal ini sangat lazim dalam Bahasa Yunani PB, yang biasanya didefinisikan sebagai suatu VERBAL ADJECTIVE. Kata-kata ini deterjemahkan dalam kaitan dengan KATA KERJA utama yang berhubungan dengannya. Suatu variasi yang luas sangat mungkin dalam penterjemahan participle. Cara yang terbaik adalah dengan mempertimbangkan beberapa terjemahan bahasa Inggris. Alkitab dalam Dua Puluh Enam Terjemahan terbitan Baker sangat membantu dalam hal ini.
    G. AORIST ACTIVE INDICATIVE adalah cara normal atau “tak bertanda” untuk mencatat suatu kejadian. Bentuk, jenis atau suasana kalimat lain memiliki beberapa arti penafsiran yang ingin dikomunikasikan oleh si penulis asli.

    348

    IV. Bagi orang yang tidak telalu kenal dengan Bahasa Yunani bantuan-bantuan belajar berikut ini akan menyediakan informasi-informasi yang diperlukan:
    A. Friberg, Barbara dan Timothy. Analytical Greek New Testament. Grand Rapids: Baker, 1988. B. Marshall, Alfred. Interlinear Greek-English New Testament. Grand Rapids: Zondervan, 1976.
    C. Mounce, William D. The Analytical Lexicon to the Greek New Testament. Grand Rapids: Zondervan, 1993. D. Summers, Ray. Essentials of New Testament Greek. Nashville: Broadman, 1950.
    E. Kursus-kursus korespondensi yang secara Akademik Terakreditasi tersedia melalui Moody Bible Institute
    (Institut Alkitab Moody) di Chicago, IL. V. KATA BENDA-KATA BENDA
    A. Secara sintaksis, KATA BENDA digolongkan berdasarkan kasus. Kasus adalah suatu bentuk dari KATA BENDA yang menunjukkan hubungannya dengan KATA KERJA dan bagian lain dari suatu kalimat. Dalam bahasa Yunani Koine banyak dari fungsi-fungsi kasus diindikasikan oleh KATA DEPAN. Karena bentuk kasus bisa mengidentifikasikan beberapa jenis hubungan yang berbeda, maka KATA DEPANnya berkembang utuk memberikan pemisahan yang lebih jelas pada kemungkinan fungsi ini.
    B. Kasus-kasus Bahasa Yunani digolongkan dalam delapan cara berikut ini:
    1. KASUS NOMINATIVE digunakan untuk penamaan dan biasanya adalah subyek dari suatu kalimat atau anak kalimat. Kasus ini juga digunakan untuk PREDICATE NOUNS dan ADJECTIVES dengan mengaitkan
    dengan KATA KERJA “to be” atau “become.” (“adalah” atau “menjadi”)
    2. KASUS GENITIVE digunakan untuk penjelasan dan biasanya memberikan suatu atribut atau kualitas pada kata yang berhubungan dengannya. Bentuk ini menjawab pertanyaan, “Seperti apa?” Kasus ini sering dinyatakan oleh penggunaan KATA DEPAN bahasa Inggris “of.” (“dari”)
    3. KASUS ABLATIVE menggunakan bentuk perubahan yang sama dengan bentuk GENITIVE, namun perubahan ini digunakan untuk menjelaskan pemisahan. Kasus ini biasanya menyatakan pemisahan dari
    suatu titik waktu, tempat, sumber, asal, atau tingkatan. Sering dinyatakan dengan pengunaan KATA DEPAN Bahasa Inggris “from” (“dari”).
    4. KASUS DATIVE digunakan untuk menjelaskan kepentingan pribadi. Kasus ini bisa menyatakan suatu
    aspek positif atau negatif. Seringkali ini adalah obyek tidak langsung. Kasus ini seringkali dinyatakan oleh “KATA DEPAN” Bahasa Inggris “to” (“kepada”).
    5. KASUS LOCATIVE adalah perubahan bentuk yang sama dengan DATIVE, namun kasus ini menjelaskan suatu posisi atau lokasi dalam ruang, waktu, atau batasan-batasan logis. Seringkali dinyatakan oleh KATA DEPAN Bahasa Inggris “in, on, at, among, during, by, upon, and beside” (“di dalam, di atas,
    pada, di antara, selama, di dekat/sebelum, atas, dan di samping”).
    6. KASUS INSTRUMENTAL adalahbentuk perubahan yang sama dengan kasus DATIVE dan LOCATIVE. Kasus ini menyatakan cara atau keterkaitan. Seringkali dinyatakan oleh KATA DEPAN Bahasa Inggris, “by”
    or “with” (“oleh” atau “dengan”)
    7. KASUS ACCUSATIVE digunakan untuk menjelaskan kesimpulan dari suatu tindakan. Kasus ini menyeatakan pembatasan. Kegunaan utamanya adalah sebagai obyek langsung. Kasus ini menjawab pertanyaan, “How far?” or “To what extent?” “Seberapa jauh” atau “Sampai tingkat apa?”
    8. KASUS VOCATIVE digunakan untuk alamat langsung.
    VI. KATA SAMBUNG DAN PENGHUBUNG
    A. Bahasa Yunani adalah bahasa yang sangat teliti karena dalam bahasa ini terdapat banyak sekali kata-kata sambung. Kata-kata ini menghubungkan pemikiran-pemikiran (anak kalimat, kalimat, dan paragraf). Kata-

    349

    kata ini sangat umum sehingga ketidak hadirannya (asyndeton) seringkali secara eksegesis sangat penting. Dalam kenyataannya kata-kata sambung dan penhubung ini menunjukkan arah dari pemikiran si penulis. Kata-kata ini seringkali sangat menentukan sifatnya dalam menetapkan secara tepat apa yang dicoba dikomunikasikannya.
    B. Berikut adalah daftar dari beberapa kata sambung dan penghubung dan arti-artinya (informasi ini kebanyakan dipungut dari buku H. E. Dana dan Julius K. Mantey, Panduan Ketata-bahasaan Bahasa Yunani Perjanjian Baru).
    1. Penghubung Waktu
    a. epei, epeid ē, hopote, hōs, hote, hotan (subj.) - “ketika”
    b. heōs - “sementara”
    c. hotan, epan (subj.) - “kapanpun”
    d. heōs, achri, mechri (subj.) - “sampai”
    e. priv (infin.) - “sebelum”
    f. hōs - “sejak,” “bila,” “segera setelah”
    2. Penghubung Logika a. Maksud
    (1) hina (subj.), hopōs (subj.), hōs - “supaya,” “sehingga”
    (2) hōste (articular accusative infinitive) - “hingga”
    (3) pros (articular accusative infinitive) atau eis (articular accusative infinitive) - “bahwa”
    b. Hasil (ada hubungan erat antara bentuk-bentuk ketata-bahasaan maksud dan tujuan) (1) hōste (infinitive, ini yang paling umum) - “supaya,” “jadi”
    (2) hiva (subj.) - “sedemikian hingga”
    (3) ara - “jadi/sedemikian”
    c. Sebab Akibat atau Alasan
    (1) gar (sebab akibat/pengaruh atau alasan/kesimpulan) - “sebab,” “karena” (2) dioti, hotiy - “karena”
    (3) epei, epeidē, hōs - “sehubungan dengan”
    (4) dia (with accusative) dan (with articular infin.) - “karena”
    d. Inferensial
    (1) ara, poinun, hōste - “oleh karena itu”
    (2) dio (kata sambung inferensial yang terkuat) - “demi,” “dari itu,” “karena itu” (3) oun - “karenanya,” “jadi,” “maka,” “akibatnya”
    (4) toinoun - “sejalan dengan itu”
    e. Adversatif atau kontras
    (1) alla (adversative kuat) - “tetapi,” “kecuali”
    (2) de - “tetapi,” “namun demikian,” “namun,” “di sisi lain” (3) kai - “tetapi”
    (4) mentoi, oun - “namun demikian”
    (5) plēn - “meskipun” (mostly in Luke) (6) oun - “bagaimanapun”
    f. Perbandingan
    (1) hōs, kathōs (mengenalkan anak-anak kalimat perbandingan)
    (2) kata (dalam kata majemuk, katho, kathoti, kathōsper, kathaper) (3) hosos (dalam Bahasa Ibrani)
    (4) ē - “daripada”
    g. Keberlanjutan atau Urutan (1) de - “dan,” “sekarang” (2) kai - “dan”
    (3) tei - “dan”
    (4) hina, oun - “bahwa”
    (5) oun - “kemudian” (in John)
    3. Penggunaan untuk Penegasan

    350

    a. alla - “tentu saja,” “ya,” “kenyataannya”
    b. ara - “sungguh,” “sesunggunya,” “sebenarnya”
    c. gar - “namun sebenarnya,” “sesungguhnya,” “sungguh”
    d. de - “sungguh”
    e. ean - “bahkan”
    f. kai - “bahkan,” “sesungguhnya,” “sebenarnya”
    g. mentoi - “benar-benar”
    h. oun - “sebenar-benarnya,” “secara pasti”
    VII. KALIMAT-KALIMAT CONDITIONAL
    A. Suatu KALIMAT CONDITIONAL ialah kalimat yang mengandung satu atau lebih anak-anak la;imat yang bersifat kondisional. Struktur ketatabahasaan ini membantu penafsiran karena kalimat ini menyediakan syarat-syarat, alasn-alasan atau sebab-sebab mengapa suatu tindakan dari KATA KERJA utamanya ada atau tidak ada. Ada empat jenis kalimat conditional. Jenis-jenis ini bergerkak mulai dari apa yang dianggap benar dari sudut pandang si penulis atau bagi maksud penulisannya, sampai yang hanya merupakan suatu pengharapan saja.
    B. KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL menyatakan tindakan atau keadaan yang dianggap benar dari sudut pandang si penulis atau untuk maksud tujuan penulisannya walaupun kalimat ini di awali dengan kata “jika”. Dalam beberapa konteks kata jika ini bisa di terjemahkan sebagai “berhubung/karena” (lih. Mat 4:3; Rom 8:31). Namun demikian, hal ini tidak bermaksud mengisyaratkan bahwa semua FIRST CLASS adalah benar sesuai kenyataan. Seringkali kalimat-kalimat ini digunakan untuk mengemukakan pandangan dalam suatu argumentasi atau untuk memunculkan suatu kesalahan (lih. Mat 12:27).
    C. KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL sering disebut “kebalikan dari fakta”. Kalimat ini menyatakan sesuatu yang tidak benar menurut faktanya untuk mengaskan suatu pandangan. Contoh:
    1. “Jika Ia sungguh-sungguh seorang nabi, yang dalam hal ini bukan, Ia pasti akan mengetahui siapa dan
    bagaimana sifat wanita yang melekat padanya, namun Ia tidak mengetahuinya. (Thess. 7:39).
    2. “Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, (yang jelas-jelas tidak) tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, (juga jelas-jelas tidak)” (Yoh 5:46).
    3. “Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, (yang dalam hal ini tidak) maka aku
    bukanlah hamba Kristus (dalam hal ini aku hamba Kristus)” (Gal 1:10).
    D. THIRD CLASS berbicara tentang kemungkinan tindakan di masa depan. Seringkali kalimat ini membawa derajad kemungkinan terjadinya tindakan tersebut, yang biasanya diisyaratkan dalam bentuk suatu ketergantungan. Tindakan dari KATA KERJA utamanya tergantung pada tindakan dalam anak kalimatnya. Contoh dari I Yoh.: 1:6-10; 2:4,6,9,15,20,21,24,29; 3:21; 4:20; 5:14,16.
    E. FOURTH CLASS ialah yang terjauh digeser dari kemungkinan. Kalimat ini jarang didapati dalam PB. Bahkan dalam kenyataannya tak ada satupun KALIMAT FOURTH CLASS CONDITIONAL yang di dalamnya ke dua bagian dari syarattersebut cocok dengan definisinya. Sebuah contoh dari suatu FOURTH CLASS sebagian adalah anak kalimat pembukaan dalam I Pet 3:14. Suatu contoh dari suatu FOURTH CLASS sebagian dalam anak kalimat penyimpul adalah Kis 8:31.
    VIII. LARANGAN-LARANGAN
    A. Suatu PRESENT IMPERATIVE dengan PARTICLE MĒ seringkali (namun tidak selalu demikian) memiliki penekanan menghentikan suattu tindakan yang telah dalam proses. Beberapa contoh: “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi. . .” (Mat 6:19);” Janganlah kuatir akan hidupmu. . .” (Mat 6:25); “Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata

    351

    kelaliman. . .” (Rom 6:13); “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah. . .” (Ef 4:30); dan
    “janganlah kamu mabuk oleh anggur. . .” (5:18).
    B. Suatu AORIST SUBJUNCTIVE dengan PARTICLE MĒ memiliki penekanan pada “jangan memulai suatu tindakan” Beberapa contoh: “Janganlah kamu menyangka, bahwa . . .” (Mat 5:17); “janganlah kamu kuatir.
    . .” (Mat 6:31); “janganlah malu . . .” (II Tim 1:8).
    C. Suatu DOUBLE NEGATIVE dengan suatu SUASANA SUBJUNCTIVE adalah suatu penegatifan yang sangat tegas. “Tidak pernah, tidak akan pernah” atau “tidak dalam situasi apapun.” Beberapa contoh: “ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya” (Yoh 8:51); “aku untuk selama-lamanya tidak akan. . .” (I Kor
    8:13).
    IX. ARTIKEL
    A. Dalam Bahasa Yunani Koine, DEFINITE ARTICLE “the” memiliki penggunaan yang serupa dengan bahasa Inggris. Fungsi dasarnya adalah sebagai “suatu penunjuk”, suatu cara untuk menarik perhatian pada sebuah kata, nama, atau frasa. Penggunaannya berragam dari penulis ke penulis dalam Perjanjian Baru. DEFINITE ARTICLE dapat juga brfungsi
    1. sebagai suatu alat mengkontraskan seperti sebuah KATA GANTI demonstratif ;
    2. sebagai suatu tanda untuk menunjuk pada SUBYEK atau orang yang telah diperkenalkan sebelumnya;
    3. sebagai suatu cara untuk mengenali suatu subyek dalam sebuah kalimat dengan suatu KATA KERJA
    berkaitan. Contoh: “Allah adalah Roh,” Yoh 4:24; “Allah adalah terang,” I John 1:5; “Allah adalah kasih,” 4:8,16.
    B. Bahasa Yunani Koine tidak memiliki suatu INDEFINITE ARTICLE seperti bahasa Inggris “sebuah” Ketidak adaan INDEFINITE ARTICLE bisa berarti
    1. suatu fokus pada sifat atau kualitas dari sesuatu
    2. suatu fokus pada kategori sesuatu
    C. Para penulis PB sangat berragam dalam cara menggunakan ARTIKEL.
    X. CARA MENUNJUKKAN PENEKANAN DALAM BAHASA YUNANI PERJANJIAN BARU
    A. Teknik menunjukkan penekanan berragam dari penulis ke penulis dalam Perjanjian Baru. Penulis yang paling konsisten dan formal adalah Lukas dan penulis kitab Ibrani.
    B. Telah kita nyatakan terdahulu bahwa suatu AORIST ACTIVE INDICATIVE adalah bersifat baku dan polos untuk suatu penekanan, tetapi bentuk, jenis atau suasana kalimat lain memiliki arti penting dalam penafsiran juga. Ini tidak mengisyaratkan bahwa AORIST ACTIVE INDICATIVE tidak sering digunakan dalam pengertian ketata bahasaan yang menentukan. Contoh: Rom 6:10 (dua kali).
    C. Susunan kata dalam Bahasa Yunani Koine
    1. Bahasa Yunani Koine adalah suatu bahasa ubahan yang tidak, seperti bahasa Inggris, bergantung pada susunan katanya. Karenanya, si penulis bisa memvariasikan susunan yang umum untuk menunjukkan
    a. apa yang ingin ditekankan oleh si penulis pada pembacanya
    b. apa yang dipikirkan si penulis yang akan mengejutkan pembacanya c. apa yang secara mendalam dirasakan oleh si penulis
    2. Susunan kata ynag umum dalam Bahasa Yunani masih merupakan pokok permasalahan yang belum
    terselesaikan. Namun demikian, susunan yang dianggap normal ialah a. bagi KATA KERJA berkait
    (1) KATA KERJA
    (2) SUBYEK
    (3) PELENGKAP

    352

    b. bagi KATA KERJA transitif
    (1) KATA KERJA
    (2) SUBYEK
    (3) OBYEK
    (4) OBYEK TAK LANGSUNG
    (5) FRASA PERANGKAI
    c. bagi frasa KATA BENDA
    (1) KATA BENDA
    (2) PENGUBAH
    (3) FRASA PERANGKAI
    3. Susunan kata dapa menjadi hal yang amat sangat penting dalam eksegesis. Contoh:
    a. “berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan” (Gal 2:9). Frasa
    “berjabat tangan tanda persekutuan” di pisahkan dan dikedepankan untuk menunjukkan tingkat kepentingannya.
    b. “dengan Kristus” (Gal 2:19), ditempatkan di awal ay 20. KematianNya ialah intinya.
    c. “berulang kali dan dalam pelbagai cara” (Ibr 1:1), ditempatkan pertama-tama. Ini adalah bagaimana
    Allah menyatakan DiriNya yang sedang di kontraskan, bukan kenyataan dari perwahyuan itu sendiri.
    D. Biasanya suatu tingkat penekanan ditunjukkan oleh
    1. Pengulangan dari KATA GANTI yang telah disebutkan dalam bentuk ubahan KATA KERJA nya. Contoh: “Aku (sendiri) menyertai kamu. . .” (Mat 28:20).
    2. Ke tidak hadiran dari suatu KATA SAMBUNG, atau alat penyambung lain di antara kata, frasa, anak
    kalimat atau kalimat. Ini disebut sebagai suatu asyndeton (“tak terikat”). Kata sambung yang biasanya dipakai, tidak muncul, sehingga hal ini akan menarik perhatian. Contoh:
    a. Kata berbahagialah, Mat 5:3ff (menekankan daftar)
    b. Yoh 14:1 (topic baru)
    c. Roma 9:1 (bagian baru)
    d. II Kor 12:20 (menekankan daftar)
    3. Pengulangan kata atau frasa yang muncul dalam konteks tertentu. Contoh: “puji-pujian bagi kemuliaan- Nya” (Ef 1:6, 12 & 14). Frasa ini digunakan untuk menunjukkan pekerjan dari setiap pribadi dari Trinitas.
    4. Penggunaan dari suatu ungkapan atau permainan kata (bunyi) di antara istilah-istilah
    a. euphemisms – menggantian kata-kata untuk pokok yang tabu seperti “tidur” untuk mati (Yoh
    11:11-14) atau “kaki” untuk alat kelamin pria (Rut 3:7-8; I Sam 24:3).
    b. circumlocutions - penggantian kata-kata untuk nama Allah, seperti “Kerajaan Surga” (Mat 3:21)
    atau “suara dari surga” (Mat 3:17). c. kata kiasan
    (1) pembesar-besaran yang tidak mungkin (Mat 3:9; 5:29-30; 19:24).
    (2) pernyataan yang sedikit berlebihan (Mat 3:5; Kis 2:36). (3) personifikasi (I Kor 15:55).
    (4) ironi (Gal 5:12)
    (5) bagian-bagian puitis (Flp 2:6-11). (6) permainan suara di antara kata-kata
    (a) “gereja”
    (i) “gereja” (Ef 3:21)
    (ii) “panggilan” (Ef 4:1,4) (iii) “dipanggil” (Ef 4:1,4)
    (b) “merdeka”
    (i) “wanita merdeka” (Gal 4:31) (ii) “kemerdekaan” (Gal 5:1)
    (iii) “bebas” (Gal 5:1)
    d. bahasa-bahasa ungkapan – bahasa yang biasanya khas secara bahasa dan budaya tertentu:

    353

    (1) Penggunaan “makanan” sebagai penggambaran (Yoh 4:31-34).
    (2) Penggunaan “Bait Allah” sebagai penggambaran (Yoh 2:19; Mat 26:61).
    (3) sebuah ungkapan Ibrani tentang belas kasih, “benci” (Kej 29:31; Ul 21:15; Thess. 14:36; Yoh
    12:25; Rom 9:13).
    (4) “Semua” versus “banyak.” Bandingkan Yes 53:6 (“semua”) dengan 53:11 & 12 (“banyak”).
    Istilah-istilah ini sinonim dengan Rom 5:18 dan 19.
    5. Penggunaan dari frasa linguistic yang lengkap disbanding dengan sebuah kata tunggal. Contoh: “Tuhan
    Yesus Kristus.”
    6. Penggunaan khusus kata autos
    a. ketika digunakan dengan ARTIKEL (posisi atributif) diterjemahkan sebagai “sama.”
    b. ketika tanpa ARTIKEL (posisi predikat) diterjemahkan sebagai suatu KATA GANTI INTENSIVE REFLEXIVE —“dirinya sendiri,” atau “sendiri.”
    E. Para pelajar Alkitab yang tidak bisa berbahasa Yunani dapat mengenali penekanan ini dalam beberapa cara:
    1. Penggunaan suatu kamus analitis dan suatu naskah baris demi baris Yunani/Inggris.
    2. Perbandingan dari terjemahan-terjemahan bahasa Inggis, khususnya dari beberapa teori penterjemahan yang berlainan. Contoh: membandingkan suatu terjemahan “kata demi kata” (KJV, NKJV, ASV,
    NASB, RSV, NRSV) dengan suatu terjemahan “dynamic equivalent” (Williams, NIV, NEB, REB, JB,
    NJB, TEV). Buku yang sangat membantu dalam hal ini ialah Alkitab dalam Dua Puluh Enam

    Terjemahan terbitan Baker.

    3. Penggunaan Alkitab yang Ditekankan oleh Joseph Bryant Rotherham (Kregel, 1994).
    4. Penggunaan terjemahan yang sangat hurufiah
    a. The American Standard Version tahun 1901
    b. Young’s Literal Translation of the Bible oleh Robert Young (Guardian Press, 1976).
    Kajian ketata bahasaan bersifat membosankan namun merupakan keharusan bagi penafsiran yang tepat. Definisi-definisi, komentar-komentar, dan contoh-contoh singkat ini dimaksudkan untuk mendorong dan melengkapi orang-orang yang tak berbahasa Yunani untuk menggunakan catatan-catatan ketata bahasaan yang disediakan oleh volume ini. Tentu saja definisi-definisi ini sangatlah terlalu sederhana. Sehingga jangan digunakan dalam cara yang dogmatic dan tidak fleksibel, namun sebagai suatu pijakan menuju pada suatu pemahaman sintaksis yang lebih luas dari Perjanjian Baru. Definisi-definisi ini diharapkan akan juga memampukan para pembaca untuk memahami komentar-komentar dari alat bantu belajar yang lain seperti komentari teknis Perjanjian Baru.

    354

    LAMPIRAN DUA KRITIK KENASKAHAN

    Pokok bahasan ini akan dibahas dengan cara menerangkan catatan-catatan kenaskahan yang ditemukan dalam komentari ini. Garis besar berikut ini akan digunakan
    I. Sumber kenaskahan dari Alkitab Bahasa Inggris kita.
    A. Perjanjian Lama
    B. Perjanjian Baru
    II. Penjelasan singkat mengenai permasalahan dan teori-teori “kritik yang lebih rendah” ini disebut “kritik kenaskahan."
    III. Bahan-bahan bacaan lebih lanjut yang disarankan.
    I. Sumber kenaskahan dari Alkitab bahasa Inggris
    A. Perjanjian Lama
    1. Naskah Masoretik (MT) – Naskah Ibrani huruf mati disusun oleh Rabi Aquiba dalam tahun 100
    Masehi. Titik-titik huruf hidup, aksen, catatan marjinal, tanda baca, dan titik-titik apparatus mulai ditambahkan dalam abad ke-enam Masehi dan diselesaikan di abad ke Sembilan Masehi. Hal ini
    dikerjakan oleh suatu keluarga ahli Yahudi yang dikenal sebagai kaum Masoret. Bentuk
    kenaskahanyang mereka gunakan sama denganyang digunakan dalam Mishnah, Talmud, Targums, Peshitta, dan Vulgate.
    2. Septuaginta (LXX) – Tradisi mengatakan bahwa Septuaginta dibuat oleh 70 ahli Yahudi dalam 70 hari
    bagi perpustakaan Aleksandria disponsori oleh Raja Ptolemus II (285-246 S.M.) Terjemahannyadidugamerupakan permintaan dari seorang pemimpin Yahudi yang hidup di Aleksandria. Tradisi ini berasal dari “Surat Aristeas.” LXX ini seringkali didasarkan pada naskah Ibrani yang berbeda dengan naskah dari Rabi Aquiba (MT).
    3. Gulungan Kitab Laut Mati (DSS) – Gulungan Kitab Laut Mati ditulis dalam periode Romawi Sebelum
    Masehi (200 S.M to 70 M) oleh suatu sekte separatis Yahudi yang disebut kaum “Essenes.” Naskah kuno Ibrani yang ditemukan di beberapa situs di sekitar Laut Mati ini, menunjukkan suatu keluarga naskah Ibrani yang agak berbeda yang melatar belakangi baik MT atau LXX.
    4. Beberapa contoh spesifik daari bagaimana perbandingan dari naskah-naskah ini telah membantu para penafsir memahami Perjanjian Lama
    a. LXX telah membantu para penterjemah dan para ahli memahami MT
    (1) LXX dari Yes 52:14, “Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia.” (2) MT dari Yes 52:14, “Sebagaimana banyak orang takjub atas mu.”
    (3) dalam Yes 52:15 perbedaan kata ganti dalam LXX diteguhkan
    (a) LXX, “sehingga banyak bangsa akan tercengang melihatnya” (b) MT, “sehingga ia mencengangkan banyak bangsa”
    b. DSS telah membuat para penterjemah dan para ahli memahami MT
    (1) DSS dari Yes 21:8, “kemudian orang yang melihat itu berseru, Di atas menara pemantau aku berdiri. . .”
    (2) MT dari Yes 21:8, “Kemudian berserulah orang yang melihat itu: "Di tempat peninjauan, ya
    tuanku, aku berdiri senantiasa sehari suntuk. . .”
    c. Baik LXX dan DSS telah membantu mengklarifikasikan Yes 53:11
    (1) LXX & DSS, “Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas” (2) MT, “ia akan melihat. . .dari kesusahan jiwanya, Ia akan menjadi puas”
    B. Perjanjian Baru
    1. Lebih dari 5,300 naskah kuno dari semua atau bagian dari Perjanjian baru berbahasa Yunani masih ada.
    Sekitar 85 ditulis pada papyrus dan 268 adalah naskah kuno yang semuanya ditulis dengan huruf besar
    (uncials). Namtinya di sekitar abad ke Sembilan M, suatu naskah berhuruf kecil (minuscule) mulai

    355

    dikembangkan. Naskah-naskah kuno Yunani dalam bnetuk tulisan ada sekitar 2700. Kita juga memiliki sekitar 2100 salinan dari daftar-daftar naskah Kitab Suci yang digunakan dalam ibadah yang kita sebut sebagai leksionaris.
    2. Sekitar 85 nasakh kuno Yunani mengandung bagian-bagian dari Perjanjian Baru yang ditruliskan pada papyrus sekarang tersimpan dalam museum-museum. Beberapa di antaranya berasal dari abad kedua M,
    namun umumnya berasal dari abad ketiga dan keempat M. Tak satupun dari MSS ini memuat
    keseluruhan Perjanjian Baru. Juga karena naskah-naskah ini termasuk yang tertua tidak secara otomatis berarti hanya memiliki sedikit variasi. Banyak dari naskah-naskah ini disalin dengan cepat untuk
    penggunaan lokal. Kehati-hatian nampaknya agak terabaikan dalam proses tersebut. Oleh karena itu,
    naskah-naskah ini mengandung banyak variasi.
    3. Codex Sinaiticus, dikenal dengan huruf Ibrani א(alif) atau (01), ditemukan di biara St. Catherine di
    Gunung Sinai oleh Tischendorf. Bertanggalkan dari abad ke empat M dan mencakup baik LXX dari PL
    dan PB Yunani. Ini merupakan jenis “Naskah Aleksandria”.
    4. Codex Alexandrinus, dikenal sebagai “A” atau (02), suatu naskah kuno Yunani abad kelima yang ditemukan di Aleksandria, Mesir.
    5. Codex Vaticanus, dikenal sebagai “B” atau (03), ditemukan dalam perpustakaan Vatikan di Roma dan
    bertanggalkan dari tengah abad keempat M. Naskah ini mencakup baik LXX PL dan PB Yunani. Ini juga berjenis “Naskah Aleksandria.”
    6. Codex Ephraemi, dikenal sebagai “C” atau (04), suatu naskah kuno abad kelima yang sebagian telah
    rusak.
    7. Codex Bezae, dikenal sebagai “D” atau (05), suatu naskah kuno Yunani abad ke lima atau keenam. Ini adalah perwakilan pertama dari apa yang disebut “Naskah Barat.” Mengandung banyak tambahan-
    tambahan dan merupakan saksi Yunani utama bagi terjemahan King James.
    8. PB MSS dapat dikelompokkan kedalam tiga, kemungkinan empat keluarga yang memiliki sifat serupa. a. Naskah Alexandria dari Mesir
    (1) P75, P66 (sekitar 200 M), yang mencatat kitab-kitab Injil
    (2) P46 (sekitar 225 M), yang mencatata surat-surat Paulus
    (3) P72 (sekitar 225-250 M), yang mencatat Petrus dan Yudas
    (4) Codex B, disebut Vaticanus (sekitar 325 M), yang mencakup seluruh PL dan PB (5) Origen mengutip dari jenis naskah ini
    (6) MSS lain yang menunjukkan jenis naskah ini adalah א, C, L, W, 33
    b. Naskah Barat dari Afrika Utara
    (1) kutipan-kutipan dari bapa-bapa gereja Afrika Utara, Tertullian, Cyprian, dan terjemahan Latin
    Kuno
    (2) kutipan-kutipan dari Irenaeus
    (3) kutipan-kutipan dari Tatian dan terjemahan Syria kuno
    (4) Codex D “Bezae” mengikuti jenis naskah ini c. Naskah Byzantine Timur dari Konstantinopel
    (1) jenis naskah ini dicerminkan oleh lebih dari 80% dari 5300 MSS
    (2) dikutip oleh Antioch dari bapa-bapa gereja Syria, Kapadokia, Krisostom, dan Therodoret
    (3) Codex A, dalam Injil saja
    (4) Codex E (abad ke delapan) bagi seluruh PB
    d. kemungkinan jenis keempat ialah “kaisaria” dari Palestina
    (1) terutama nampak hanya dalam kitab Markus
    (2) beberapa saksi-saksi untuk ini adalah P45 dan W
    II. Permasalahan dan teori-teori “kritik yang lebih rendah” atau “kritik kenaskahan.” A. Bagaimana variasi muncul
    1. kekurang hati-hatian atau ketidak sengajaan (mayoritas terbesar kemunculan)
    a. terlewatkan oleh mata dalam penyalinan tangan yang membaca kata kedua dari dua kata yang serupa dan dengan demikian mengabaikan semua kata di antara kata tersebut (homoioteleuton)
    (1) terlewatkan oleh mata dalam mengabaikan suatu kata atau frasa berhuruf ganda (haplography)

    356

    (2) terlewatkan dalam pikiran dalam pengulangan suatu frasa atau baris dari sebuah naskah Yunani
    (dittography)
    b. terlewatkan oleh telinga dalam penyalinan secara pendiktean dimana muncul kesalahan pengejaan (itacism). Seringkali kesalah ejaan ini mengisyaratkan atau mengeja suatu kata Yunani yang mirip bunyinya.
    c. Naskah Yunani mula-mula tidak mengenal pembagian pasal dan ayat, sangat sedikit atau tidak menggunakan tanda baca dan tak ada pemisahan antar kata. Ada kemungkinan untuk membagi
    suatu huruf ke dalam tempat yang berbeda dan membentuk suatu kata yang berbeda.
    2. kesengajaan
    a. perubahan-perubahan yang dibuat untuk meningkatkan bentuk ketata bahasaan dari naskah yang disalin.
    b. perubahan-perubahan yang dibuat untuk membawa naskah kedalam kecocokan dengan naskah-
    naskah Alkitabiah lain (harmonisasi dari bagian yang berparalel)
    c. perubahan-perubahan yang dibuat dengan menggabungkan dua atau lebih pembacaan-pembacaan yang berbeda menjadi satu naskah gabungan yang panjang (conflation)
    d. perubahan yang dibuat untuk membetulkan suatu dugaan permasalahan dalam naskah tersebut (lih.
    I Kor 11:27 dan I Yoh 5:7-8)
    e. beberapa tambahan informasi seperti latar belakang sejarah atau penafsiran yang tepat dari naskah ditempatkan dalam garis tepi oleh seorang penyalin, namun dimasukkan dalam naskah oleh
    penyalin lain. (lih. Yoh 5:4)
    B. Prinsip dasar dari kritik kenaskahan (pedoman logis untuk penentuan pembacaan asli dari suatu naskah bila terdapat variasi)
    1. naskah yang secara ketata-bahasaan aneh dan tidak lazim barangkali justru adalah asli.
    2. naskah yang paling pendek barangkali adalah aslinya
    3. naskah yang lebih tua diberi bobot lebih karena jarak histories dengan aslinya, dengan hal-hal lain dianggap setara.
    4. MSS yang secara geografis berbeda biasanya memiliki pembacaan asli.
    5. naskah-naskah yang secara doktrin lebih lemah, khususnya yang berhubungan dengan diskusi-diskusi teologis utama dari periode perubahan naskah kuno tersebut, seperti Trinitas dalam I Yoh 5:7-8, lebih
    disukai.
    6. naskah yang mampu menerangkan dengan baik asal dari variasi yang lain.
    7. dua kutipan yang membantu menunjukkan keseimbangan dalam variasi-variasi yang menyulitkan ini ialah
    a. buku dari J. Harold Greenlee, Pengantar Kritik Kenaskahan Perjanjian Baru, “Tidak ada
    doktrin Kristen yang bergantung pada suatu naskah yang diperdebatkan; dan siswa PB harus waspada dalam menginginkan naskahnya menjadi lebih bersifat ortodoks atau secara doktrin lebih kuat dari aslinya yang terilhami ” (hal. 68).
    b. W. A. Criswell berkata pada Greg Garrison dari The Birmingham News bahwa ia (Criswell) tidak percaya setiap kata dalam Alkitab terilhami, “Setidaknya tidak tiap kata yang diberikan pada
    masyarakat moderen oleh para penterjemah dalam berabad-abad.” Criswell berkata: “Saya sangat percaya pada kritik kenaskahan. Sedemikian, Saya kira, setengah bagian akhir dari markus pasal 16
    adalah tidak asli: bukan naskah yang terilhami, melainkan hanyalah suatu buatan saja Ketika anda membandingkan naskah-naskah kuno tersebut jauh ke belakang, tak ada hal yang disebut
    kesimpulan dari Kitab Markus. Seseorang telah menambahkannya ”
    Para pendahulu dari Kelompok bebas kesalahan SBC mengklaim bahwa “interpolasi” juga terbukti dalam Yoh 5, peristiwa Yesus di kolam Betesda. Dan ia mendiskusikan dua peristiwa
    bunuh diri Yudas (lih. Mat 27 dan Kis 1): “Ini hanya perbedaan pandangan mengenai bunuh diri tersebut,” Criswell berkata, “Jika ini ada di dalam Alkitab, pasti ada keterangannya. Dan dua
    peristiwa bunuh diri Yudas ada dalam Alkitab.” Criswell menambahkan, “Kritik kenaskahan adalah ilmu yang mengagumkan secara tersendiri. Ini bukan suatu hal yang sebentar saja, bukan hal yang tak ada hubungannya. Melainkan suatu hal yang dinamis dan terpusat….”

    357

    III. Permasalahan-permasalahan Naskah Kuno (kritik kenaskahan) A. Sumber-sumber bacaan selanjutnya yang disarankan.
    1. Kritik Alkitab: Kesejarahan, Hurufiah dan Kenaskahan, oleh R.H. Harrison
    2. Naskah Perjanjian Baru: Transmisi, Kesalahan dan Restorasinya oleh Bruce M. Metzger
    3. Pengantar pada Kritik Kenaskahan Perjanjian Baru, oleh J.H. Greenlee

    358

    LAMPIRAN TIGA DAFTAR KATA-KATA SUKAR

    Adopsionisme. Ini adalah satu daru pandangan-pandangan awal tentang hubungan Yesus dengan Allah. Pada dasarnya ini menyatakan bahwa Yesus adalah manusia normal dalam segalanya dan diadopsi secara khusus oleh Allah pada saat Ia di baptis (lih. Mat 3:17; Mar 1:11) atau pada saat kebangkitanNya (lih. Rom 1:4). Yesus

    hidup menjadi suatu teladan sehingga Allah, pada suatu titik tertentu, (baptisan, kebangkitan) mengadopsiNya sebagai “anak” Nya (lih. Rom 1:4; Flp 2:9). Ini adalah pandangan dari gereja awal dan minoritas abad ke
    delapan. Bukannya Allah menjadi manusia (Inkarnasi) namun dibalik sekarang manusia menjadi Allah!
    Sangatlah sukra untuk mengatakan bagaimana Yesus , Allah Anak, Tuhan yang telah ada sebelumnya, dihargai atau ditinggikan karena keteladanan hidup. Jika Ia adalah Allah, bagaimana Ia bisa di hargai? Jika Ia
    sudah memiliki kemulkiaan Illahi yang sudah ada sebelumnya, bagaimana Ia bisa dihargai lebih dari ini?
    Meskipun sangat sukar bagi kita untuk memahami, Bapa menghargai Yesus dalam pengertian yang khusus karena penggenapanNya yang sempur kehendak Bapa.
    Alexandrian School (Kelompok Aleksandria). Metode penafsiran Alkitab ini dikembangkan di Aleksandria, Mesir di abad kedua M. Menggunakan prinsip dasar penafsiran dari Philo, yang adalah pengikut Plato. Hal ini sering disebut dengan metode alegoris. Metode ini menguasai gereja sampai pada waktu Reformasi. Para pendukung terkuatnya adalah Origen dan Augustinus. Lihat Moises Silva, Adakah Gereja Salah Membaca Alkitab? (Academic, 1987)

    Alexandrinus. Naskah kuno Yunani abad ke lima dari Aleksandria, Mesir ini mencakup Perjanjian Lama, Apokripa, dan sebagian besar Perjanjian Baru. Ini adalah salah satu saksi utama bagi keseluruhan Perjanjian Baru Berbahasa Yunani (kecuali sebagian dari Matius, Yohanes, dan II Korintus). Ketika naskah kuno ini yang dinamai “A”, dan naskah kuno “B” (Vaticanus) bersetuju mengenai suatu bacaan, maka bacaan tersebut dianggap asli oleh kebanyakan ahli dari kebanyakan kelompok.

    Alegoris. Ini adalah jenis penafsiran Alkitab yang aslinya dikembangkan di dalam Yudaisme Aleksandria. Metode ini dipopulerkan oleh Philo dari Aleksandria. Tulang punggung pengajarannya ialah membuat Alkitab relevan terhadap suatu budaya atau system filsafat tertentu dengan mengabaikan latar belakang kesejarahan dan/atau konteks penulisannya. Metode ini selalu mencari arti tersembunyi atau rohani dibalik setiap naskah Alkitab. Haruslah diakui bahwa Yesus, dalam Matius 13, dan Paulus, dalam Galatia 4, menggunakan alegoris untuk mengkomunikasikan kebenaran. Namun demikian, ini adalh dalam bentuk tipologi, bukan alegoris secara ketat.

    Analytical lexicon (Kamus Analitis). Ini adalah sejenis alat penelitian yang mengijinkan seseorang mengenali setiap bentuk Bahasa Yunani dalam Perjanjian Baru. Ini adalah suatu kompilasi, dalam urutan abjad Yunani,

    dari bentuk-bentuk dan definisi-definisi dasar. Dalam kombinasinya dengan terjemahan baris demi baris, alat ini
    mengijinkan pembaca yang tidak berbahasa Yunani untuk menganalisis bentuk-bentuk sintaksis dan ketata- bahasaan dari Perjanjian Baru Yunani.

    Analogi Kitab Suci.. Ini adalah frasa yang digunakan untuk menjelaskan pandangan bahwa seluruh Alkitab diilhami oleh Allah dan oleh karenanya tidak salaing bertentangan namun saling melengkapi. Penegasan prasuposisi ini adalah dasar bagi penggunaan bagian paralel dalam menafsirkan suatu naskah Alkitabiah.

    Ambiguity (Kemenduaan). Ini menunjuk pada ketidak pastian dalam dokumen tertulis sebagai akibat dari adanya dua atau lebih kemungkinan arti atau kietika dua hal atau lebih dirujuk pada saat yang bersamaan. Mungkin saja bahwa Yohanes menggunakan kemenduaan yang disengaja. (double entendres).

    359

    Antropomorfis. Berarti “mempunyai sifat yang berhubungan dengan manusia”, istilah ini digunakan untuk menjelaskan bahasan keagamaan kita tentang Allah. Berasal dari istilah Yunani untuk manusia. Artinya kita berbicara tentang Allah seperti kalau Ia adalah manusia. Allah dijelaskan dalam istilah-istilah fisik, social dan psikologis yang berhubungan dengan manusia (lih. Kej 3:8; I Raj 22:19-23). Hal ini, tentu saja, hanya suatu analogi. Namun demikian, tak ada kategori atau istilah selain tentang manusia yang bisa kita pakai. Oleh karena itu, pengetahuan kita tentang Allah, walau benar, bersifat terbatas. However, there are no categories or terms other than human ones for us to use. Therefore, our knowledge of God, though true, is limited.

    Antiochian School (Kelompok Antiokhia). Metode penafsiran Alkitab ini dikembangkan di Antiokhia, Syria di abad ketiga M, sebagai reaksi atas metode alegoris dari Aleksandria, Mesir. Pokok ajarannya berfokus pada arti kesejarahan dari Alkitab. Metode ini menafsirkan Alkitab sebagai tulisan manusia biasa. Kelompok ini menjadi terlibat dalam kontroversi atas apakah Kristus memiliki sifat ganda (Nestorianisme) atau hanya sifat tunggal (Allah sepenuhnya dan manusia sepenuhnya). Kelompok ini dicap sesat oleh Gereja Katholik Romawi dan pindah ke Persia namun menjadi sangat kecil pengaruhnya. Prinsip dasar hermeunetiknya nantinya menjadi prinsip penafsiran dari Para Pembaharu Protestan Klasik (Luther dan Kalvin).

    Antithesis. Ini adalah satu dari tiga istilah diskriptif yang digunakan untuk menyatakan hubungan antar baris dari puisi Ibrani. Ini berhubungan dengan baris puisi yang artinya saling berlawanan. (lih. Ams 10:1, 15:1).

    Apocalyptic literature (tulisan Apokaliptis). Ini sebagian besar, kemungkinan bahkan hanya merupakan, jenis tulisan khas Yahudi. Ini adalah suatu jenis tulisan kriptik (samar) yang digunakan di waktu-waktu penjajahan bangsa Yahudi oleh kekuatan-kekuatan asing. Hal ini menganggap bahwa Allah yang merupakan pribadi, dan penebus menciptakan dan mengendalikan semua peristiwa dunia, dan bahwa Israel adalah pusat perhatian dan kepentingan Allah. Tulisan ini menjanjikan kemenangan akhir melalui upaya khusus Allah.

    Tulisan ini sangat penuh dengan perlambang dan khayalan dengan banyak istilah-istilah yang samar-samar. Sering hal ini menyatakan kebenaran melalui warna, angka, penglihatan-penglihatan, mimpi, penengaham oleh malaikat, kata sandi rahasia, dan sering suatu dualisme yang tajam antara baik dan jahat.
    Beberapa contoh dari jenis ini adalah (1) dalam PL, Yehezkiel (pasal 36-48), Daniel (pasal 7-12), Zakharia;
    dan (2) dalam PB, Matius 24; Markus 13; II Tesalonika 2 dan Wahyu.

    Apologist (Apologetik). Ini berasal dari akar bahasa Yunani bagi “pembelaan hukum.” Ini adalah suatu disiplin yang khusus dalam teologia yang selalu berupaya memberikan bukti dan alasan rasional bagi iman Kristen.

    A priori. Pada dasarnya istilah ini bersinonim dengan “prasuposisi”. Mencakup pertimbangan dari definisi-definisi, prinsip-prinsip, atau posisi-posisi yang telah diterima sebelumnya yang dianggap benar. Yaitu hal-hal yang bisa diterima tanpa harus diuji atau dianalisis.

    Arianisme. Arius adalah seorang presbiter dalam gereja di Aleksandria Mesir di abad ketiga dan awal abad keempat. Ia menegaskan bahwa Yesus telah ada sebelumnya namun tidak bersifat Illahi (bukan berasal dari hakikat yang sama dengan Allah Bapa), kemungkinan mengikuti Amsal 8:22-31. Ia di tantang oleh uskup dari Aleksandria, yang memulai (318 M) suatu kontroversi yang berlarut sampai bertahun-tahun. Arianisme menjadi pengakuan iman dari Gereja-gereja Timur. Konsili Nicea di tahun 325 M mengutuk Arius dan meneguhkan kesetaraan dan keTuhanan penuh dari Allah Anak.

    Aristoteles. Ia adalah salah satu dari para filsuf Yunani kuno, murid dari Plato dan guru dari Aleksander Agung.

    Pengaruhnya, bahkan sekarang, menjangkau banyak bidang studi moderen. Ini karena ia menekankan pengetahuan melalui observasi dan klasifikasi. Ini adalah salah satu prinsip dari metode ilmiah.

    Autographs (Otograf). Ini adalah nama yang diberikan penulisan-penulisan asli dari Alkitab. Naskah-naskah kuno asli yang ditulis tangan ini semua telah hilang. Hanya salinan dari salinan-salinanlah yang masih ada. Inilah sumber dari banyaknya variasi kenaskahan dalam naskah-naskah Ibrani dan Yunani tua dan versi-versi kuno.

    360

    Bezae. Ini adalah naskah kuno Yunani dan Latin dari abad keenam M. naskah ini dinamai “D”. Mencakup kitab Injil, Kisah, dan beberapa surat rasul yang umum. Naskah ini bercirikan banyaknya tambahan oleh si penyalin. Naskah ini membentuk dasar dari “Textus Receptus,” naskah kuno Yunani utama di balik terjemahan King James Version.

    Bias. Ini adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu pradisposisi yang kuat kepada suatu obyek atau titik pandangan. Ini adalah pola pikir yang di dalamnya tidak memungkinkan adanya imparsialitas mengenai suatu obyek atau titik pandang tertentu. Ini adalah suatu posisi yang berprasangka.

    Biblical Authority (Otoritas Alkitabiah). Iitlah ini digunakan dalam pengertian yang sangat khusus.

    Didefinisikan sebagai memahami apa yang dikatakan oleh seorang penulis asli kepada jamannya dan menerapkan kebenaran tersebut ke jaman kita. Otoritas Alkitabiah biasanya didefinisikan sebagai memandang
    Alkitab sebagai satu-satunya panduan yang bersifat otoritatif. Namun demikian, dengan kesadaran akan banyaknya penafsiran saat ini yang kurang tepat, saya telah membatasi konsep terhadap Alkitab sebagai yang
    ditafsirkan berdasar prinsip metode kesejarahan-ketatabahasaan.

    Canon (Kanonika). Ini adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tulisan-tulisan yang dipercaya terilhami secara khusus. Digunakan untuk Alkitab Perjanjian Lama dan Baru.

    Christocentric (Kristosentris). Ini adalah istilah yag digunakan untuk menjelaskan sentralitas dari Yesus. Saya menggunakannya dalam kaitan dengan konsep bahwa Yesus adalah Tuhan dari seluruh Alkitab. Perjanjian Lama menunjuk padaNya dan Ia adalah penggenapan dan sasarannya (lih. Mat 5:17-48).

    Commentary (Komentari). Ini adalah suatu jenis buku penelitian yang dikhususkan. Buku ini memberikan latar belakang dari suatu kitab dari Alkitab. Lalu mencoba untuk menerangkan arti dari tiap bagian dari buku tersebut. Beberapa di antaranya berfokus pada penerapannya, sementara yang lain berurusan dengan naskah tersebut secara lebih teknis. Buku-buku ini sangaatlah membantu, namun harus digunakan setelah seseorang mengerjakan suatu kajian awal sendiri. Penafsiran dari seorang komentator sama sekali tidak boleh diterima demikian saja. Pembandingan beberapa komentari dari sudut-sudut pandang teologis yang berbeda biasanya sangat membantu.

    Concordance (Konkordansi). Ini adalah suatu jenis alat penelitian untuk mempelajari Alkitab. Buku ini mendaftarkan kemunculan setiap kata dari Perjanjian Lama dan Baru. Buku ini membantu dalam beberapa cara: (1) menentukan kata Ibrani atau Yunani dibalik sebuah kata tertentu; (2) membandingkan bagian-bagian di

    mana kata Ibrani atau Yunani yang sama di gunakan; (3) menunjukkan di mana dua kata Ibrani atau Yunani diterjemahkan menjadi satu kata yang sama; (4) menunjukkan frekuensi penggunaan dari suatu kata tertentu
    dalam suatu buku tertentu atau oleh seorang penulis tertentu; (5) membantu seseorang menemukan suatu bagian dari Alkitab (lih. buku dari Walter Clark Bagaimana Menggunakan Alat Bantu Belajar Perjanjian Baru Yunani, hal. 54-55).

    Dead Sea Scrolls (Gulungan Kitab Laut Mati). Ini menunjuk pada suatu kumpulan naskah kuno yang ditulis dalam bahasa Ibrani dan Aram yang ditemukan di dekat Laut mati tahun 1947. Naskah-naskah ini adalah perpustakaan keagamaan dari suatu sekte Yudaisme abad pertama. Tekanan dari penjajahan Roma dan perang kefanatikan di tahun 60-an menyebabkan mereka harus menyembunyikan gulungan kitab tersebut dalam suatu bejana kedap udara dalam gua-gua atau lubang-lubang. Kitab-kitab ini membantu kita untuk memahami latar belakang kesejarahan dari Palestina abad pertama dan telah meneguhkan kesangat akuratan dari Naskah Masoretik, setidaknya sejauh akhir masa Sebelum Masehi. Naskah-naskah ini diberi nama singkatannya yaitu “DSS”.

    Deduktif. Metode logis atau pemikiran ini bergerak dari prinisp umum kepada penerapan yang khusus dengan menggunakan pemikiran. Ini adalah lawan dari pemikiran induktif, yang mencerminkan metode ilmiah yang bergerak dari pengamatan hal tertentu kepada kesimpulan umum (teori).

    361

    Dialektis. Ini adalah suatu metode berpikir dengan mana apa yang nampak berlawanan atau bersifat paradoks dipegang bersama dalam suatu ketegangan untuk menemukan satu jawaban yang mencakup kedua sisi dari paradoks tersebut. Banyak doktrin Alkitab memiliki pasangan dialektis, pradestinasi—kehendak bebas; keamanan—ketekunan; iman—perbuatan; keputusan—pemuridan; kemerdekaan Kristen—tanggung jawab Kristen.

    Diaspora. Ini adalah istilah teknis Yunani yang digunakan oleh orang Yahudi Palestina untuk menjelaskan tentang orang Yahudi lain yang hidup di luar batas geografis dari Tanah Perjanjian.

    Dynamic equivalent (Ekuivallen Dinamis). Ini adalah suatu teori penterjemahan Alkitab. Penterjemahan Alkitab dapat dilihat sebagai suatu rangkaian kesatuan dari korespondensi “kata ke kata”, di mana suatu kata Bahasa Inggris harus di sediakan bagi tiap kata Ibrani atau Yunani, untuk suatu “penguraian” di mana hanya pemikirannya yang diterjemahkan dengan sedikit perhatian pada frasa atau susunan kata-kata aslinya. Di antara dua teori inilah terletak “ekuivalen dinamis” yang mencoba menganggap naskah aslinya secara serius, namun menterjemahkannya ke dalam bentuk dan ungkapan ketatabahasaan yang moderen. Sebuah diskusi yang sangat bagus dari berbagai teori penterjemahan ini didapati dalam buku dari Fee dan Stuart Bagaimana Membaca Alkitab Untuk Mendapat Semua Manfaatnya. hal. 35 dan dalam buku Robert Bratcher, Pengantar kepada TEV.

    Eklektis. Istilah ini digunakan dalam hubungan dengan kritik kenaskahan. Hal ini menunjuk pada praktek memilih dari naskah Yunani yang berbeda untuk mencapai suatu naskah yang dianggap dekat dengan tulisan aslinya. Hal ini menolak pandangan bahwa tiap keluarga naskah kuno Yunani mengandung keaslian.

    Eisegesis. Ini adalah lawan dari eksegesis. Jika eksegesis adalah suatu “penggalian” dari maksud si penulis asli, istilah ini mengisyaratkan suatu “penyisipan” suatu gagasan atau pandangan dari luar.

    Etimologi. Ini adalah suatu aspek dari kajian kata yang mencoba untuk memastikan arti asli dari suatu kata. Dari akar kata ini, penggunaan khususnya akan lebih mudah untuk dikenali. Dalam penafsiran, etimologi bukanlah fokus utama, namun arti dan penggunaan suatu kata secara kontemporer.

    Eksegesis. Ini adalah istilah teknis dari praktek penafsiran suatu bagian terttentu. Artinya adalah “menggali” (dari naskah tersebut) yang mengisyaratkan bahwa maksud kita adalah untuk memahami maksud dari si penulis asli, dalam kaitan dengan latar belakang kesejarahan, konteks tulisan, sintaksis, dan arti kata secara kontemporer.

    Genre. Ini adalah istilah bahasa Perancis yang menyatakan perbedaan jenis tulisan. Arti pokok dari istilah ini adalah pembagian dari bentuk-bentuk tulisan ke dalam kategori-kategori yag memiliki sifat yang sama; cerita sejarah, puisi, amsal, wahyu dan perundangan.

    Gnostisisme. Kebanyakan pengetahuan kita akan ajaran sesat ini berasal dari tulisan-tulisan gnostik dari abad kedua. Namun demikian, ide awalnya ada di abad pertama (dan sebelumnya). Beberapa orang menyatakan bahwa ajaran dari Gnostisisme Valensia dan Cerinthia dari abad kedua adalah: (1) benda dan roh sama-sama abadi (suatu dualisme ontologis). Benda adalah jahat, roh adalah baik. Allah, yang adalah roh, tak bisa terlibat secara langsung dalam meleburkan benda yang jahat; (2) ada kejadian-kejadian (eons atau tingkat kemalaikatan) di antara Allah dengan benda. Yang terakhir dan terrendah adalah YHWH dari PL, yang membentuk alam semesta (kosmos); (3) Yesus adalah suatu kejadian seperti YHWH namun dalam skala yang lebih tinggi, lebih dekat dengan Allah yang sejati. Beberapa orang menempatkanNya sebagai yang tertinggi namun masih lebih rendah daripada Allah dan secara pasti bukan merupakan penjelmaan Tuhan (lih. Yoh 1:14). Karena benda adalah jahat, Yesus tidak mungkin memiliki tubuh manusia dan tetap berkeIllahian. Ia adalah hantu rohani (lih.
    I Yoh 1:1-3; 4:1-6); dan (4) keselamatan didapatkan melalui iman dalam Yesusu ditambah pengetahuan khusus, yang hanya diketahui oleh orang yang khusus. Pengetahuan ini (kata kunci) diperlukan untuk bisa melalui
    bidang surgawi. Legalisme Yahudi juga disyaratkan untuk mencapai Allah.
    Guru-guru palsu gnostis menasehati dua system etika yang berlawanan: (1) bagi beberapa orang, gaya hidup sama sekali tak berhubungan dengan keselamatan. Bagi mereka, keselamatan dan kerohanian terkapsulkan ke
    dalam pengetahuan rahasia (kata kunci) melalui bidang kemalaikatan (eons); atau (2) untuk yang lainnya, gaya

    362

    hidup sangat menentukan keselamatan. Mereka menekankan suatu gaya hidup seorang pertapa sebagai bukti dari kerohanian yang benar.

    Hermeneutik. Ini adalah istilah teknis bagi prinsip-prinsip yang memandu eksegesis. Ini adalah suatu kumpulan dari pedoman-pedoman yang khusus dan suatu seni/karunia. Hermeneutik Alkitabiah, atau sacral biasanya dibagi dalam dua kategori: prisnip umum, dan prinsip khusus. Ini berhubungan dengan jenis-jenis tulisan dalam Alkitab yang berbeda-beda. Setiap jenis (genre) yang berbeda memiliki panduan yang khas tersendiri namun juga berbagi anggapan-anggapan dan prosedur-prosedur penafsiran yang sama.

    Higher Criticism (Kritik yang Lebih Tinggi). Ini adalah prosedur dari penafsiran Alkitab yang berfokus pada latar belakang kesejarahan dan struktur tulisan dari suatu kitab Alkitab tertentu.

    Idiom (Ungkapan). Kata ini digunakan bagi frasa-frasa yang ditemukan dalam budaya yang berbeda yang memiliki arti yang khusus yang tidak berhubungan dengan arti biasa dari kata-katanya secara tersendiri. Beberapa contoh moderennya adalah: “gila, bagus amat.” atau “kamu bikin mampus saya.” Alkitab juga mengandung jenis-jenis frasa seperti ini.

    Illumination (Pencerahan). Ini adalah nama yang diberikan kepada konsep bahwa Allah telah berbicara kepada umat manusia. Konsep sepenuhnya biasanya dinyatakan dalam tiga istilah: (1) perwahyuan—Allah telah bertindak dalam sejarah kemanusiaan; (2) ilham—Ia telah memberikan penafsiran yang tepat dari tindakanNya dan artinya kepada orang pilihan tertentu untuk dicatat bagi umat manusia; dan (3) pencerahan—ia telah memberikan RohNya untuk membantu manusia memahami pernyataan diriNya.

    Induktif. Ini adalah metode logis atau pemikiran yang bergerak dari hal yang khusus ke umum. Ini adalah setode empiris dari ilmu moderen. Pada dasarnya inilah pendekatan dari Aristoteles.

    Interlinier. Ini adalah jenis alat penelitian yang mengijinkan mereka yang tidak mampu membaca bahasa Alkitab ybtyk bisa menganalisis arti dan strukturnya. Pendekatan ini menempatkan terjemahan bahasa Inggris dari suatu kata demi kata tepat di bawah kata tersebut dalam bahasa aslinya. Alat ini, digabungkan dengan suatu “kamus analitis”, akan memberikan bentuk dan definisi dasar dari bahasa Ibrani dan Yunani.

    Inspirasi (Ilham). Ini adalah konsep bahwa Allah telah berbicara kepada umat manusia dengan memandu para penulis Alkitab untuk dengan teliti dan jelas mencatat perwahyuanNya. Konsep penuhnya biasanya dinyatakan dalam tiga istilah: (1) perwahyuan—Allah telah bertindak dalam sejarah kemanusiaan; (2) ilham—Ia telah memberikan penafsiran yang tepat dari tindakanNya dan artinya kepada orang pilihan tertentu untuk dicatat bagi umat manusia; dan (3) pencerahan—ia telah memberikan RohNya untuk membantu manusia memahami pernyataan diriNya.

    Language of description (bahasa penjelasan). Ini dipakai dalam kaitan dengan ungkapan-ungkapan yang di dalamnya Perjanjian Lama ditulis. Hal ini berbicara tentang dunia kita dengan melalui cara sesuatu bisa ditangkap oleh lima indera kita. Hal ini bukan dan tak dimaksudkan sebagai suatu penjelasan ilmiah.

    Legalisme. Sikap inibercirikan dengan penekanan berlebihan pada aturan dan tata cara ibadah. Hal ini cenderung untuk bersandar pada prestasi manusia dalam mentaati peraturan sebagai cara agar ia bisa diterima oleh Allah. Hal ini juga cenderung untuk meremehkan hubungan dan meninggikan prestasi, padahal keduanya adalah aspek-aspek penting dari hubungan perjanjian antara Allah yang Kudus dan umat manusia yang berdosa.

    Literal (hurufiah). Ini adalah nama lain bagi metode hermeneutic dari Antiokhia yang berfokus pada kenaskahan dan bersifat kesejarahan. Artinya bahwa penafsiran melibatkan arti norlmal dan nayata dari bahasa manusia, walau tetap mengakui kehadiran dari bahasa penggambaran/isyarat.

    363

    Literary genre (Jenis Gaya Tulisan). Hal ini menunjuk pada bentuk-bentuk berbeda dari komunikasi manusia, seperti puisi atau cerita sejarah. Tiap jenis tulisan memiliki prosedur hermeneutika yang khas dan tersendiri selain dari prinsip umum yang berlaku bagi setiap tulisan.

    Literary unit (Unit Tulisan). Ini menunjuk pada pembagian dari pemikiran utama dari suatu buku Alkitab.

    Pembagian ini bisa mencakup beberapa ayat, paragraph, bahkan pasal. Ini adalah unit yang berdiri sendiri yang memiliki pusat pokok bahasan tersendiri.

    Lower criticism (Kritik yang Lebih Rendah). Lihat “kritik kenaskahan.”

    Manuscript (Naskah Kuno, manuskrip). Istilah ini berhubungan degnan salinan-salinan yang berbeda dari Perjanjian Baru Bahasa Yunani. Biasanya dibagi dalam jenis-jenis yang berbeda oleh (1) bahan tempat dituliskannya naskah tersebut (papirus, kulit), atau (2) bentuk penulisannya sendiri (semua huruf besar atau tulisan tangan normal). Hal ini biasanya disingkat dengan “MS” (tunggal) atau “MSS” (jamak).

    Masoretic Text (Naskah Masoretik). Ini menunjuk pada naskah Perjanjian Lama Ibrani kuno abad ke Sembilan M. yang ditulis oleh beberapa generasi dari ahli Yahudi yang mengandung titik-titik huruf hidup dan catatan- catan kenaskahan yang lain. Naskah ini membentuk naskah dasar bagi Perjanjian Lama bahasa Inggris kita. Naskahnya telah diteguhkan secara kesejarahan oleh MSS Ibrani, khususnya kitab Yesaya, yang dkenal sebagai Gulungan Kitab Laut Mati. Naskah Masoretik di singkat degan “MT”.

    Metonymy (Frase Percakapan). Ini adalah suatu kata kiasan yang di dalamnya nama dari sesuatu digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain yang berhubungan degannya. Sebagai contoh, “ceretnya sudah mendidih” sesungguhnya berarti “air dalam ceret sudah mendidih.”

    Muratorian Fragments (Fragmen Muratoria). Ini adalah suatu daftar dari buku-buku kanonika Perjanjian Baru.

    Di tulis di roma sebelum tahun 200 M. Daftar ini memuat 27 buku sebagaimana Perjanjian Baru Protestan. Ini secara jelas menunjukkan bahwa gereja-gereja local di beberapa bagian Kekaisaran Romawi yang berbeda telah
    ‘secara praktis” menyusun suatu kanonika sebelum sidang (konsili) utama gereja di abad keempat.

    Natural revelation (Perwahyuan Alamiah). Ini adalah satu category dari pernyataan diri Allah kepada manusia.

    Hal ini melibatkan susunan alam. (Rom 1:19-20) dan kesadaran moral (Rom 2:14-15). Hal ini dibicarakan dalam Maz 19:1-6 dan Roma 1-2. Hal ini berbeda degan perwahyuan khusus, yang adalah pernyataan diri Allah di dalam Alkitab dan secara yang terpenting dalam Yesus dari Nasaret.
    Kategori Teologis ini sedang ditekankan kembali oleh gerakan “dunia lama” di antara para ilmuwan Kristen
    (misal, tulisan-tulisan dari Hugh Ross). Mereka menggunakan kategori ini untuk menegaskan bahwa semua kebenaran adalah kebenaran Allah. Alam adalah suatu pintu terbuka bagi pengenalan akan Allah; berbeda degan
    perwahyuan khusus (Alkitab). Hal ini memberikan ilmu moderen kebebasan untuk meneliti susunan alam.
    Dalam pikiran saya ini adalah suatu kesempatan baru yang sangat indah untuk bersaksi pada dunia ilmiah barat yang moderen.

    Nestorianisme. Nestorius adalah tokoh yang diseganai di Konstantinopel di abad kelima. Ia dididik di Antiokhia Syria dan meneguhkan bahwa Yesus memiliki dua sifat, yaitu manusia sepenuhnya dan KeIllahian sepenuhnya. Pandangan ini menyimpang dari pandangan satu sifat dari golongan ortodox Aleksandria. Kepedulian utama Nestorius adalah gelar :ibu dari Allah”, yang di berikan pada Maria. Nestorius ditentang oleh Cyril dari Aleksandria dan, secara penerapan, pendidkan Antiokhianya sendiri. Antiokhia adalah ibukota dari pendekatan kesejarahan-ketatabahasaan-kenaskahan untuk penafsiran Alkitab, sementara Aleksandria adalah ibuklota dari keahlian penafsiran empat-kali lipat (alegoris). Nestorius akhirnya disingkirkan dari jabatannya dan diasingkan.

    Original author (Penulis Asli). Ini menunjuk pada penulis/pengarang asli dari Kitab Suci.

    Papirus. Ini adalah sejenis bahan untukmenulis dari Mesir. Terbuat dari alang-alang sungai. Di atas bahan inilah naskah Perjanjian Baru Yunani yang tertua dituliskan.

    364

    Parallel passages (Bagian–bagian berparalel) Ini adalah bagian dari konsep bahwa seluruh Alkitab adalah pemberiab Allah dan, karenanya, merupakan penafsir terbaik bagi dirinya sendiri dan penyeimbang dari kebenaran-kebenaran yang saling berparadoks. Hal ini juga sangat membantu pada saat seseorang ingin mencoba menafsirkan bagian yang tidak jelas atau mendua. Ini juga membantu orang untuk menemukan bagia yang terjelas pada suatu pokok bahasan tertentu dan juga aspek-aspek Kitab Suci lainnya dari suatu bahasan tertentu.

    Paraphrase. Ini adalah nama dari sebuah teori mengenai penterjemahan Alkitab. Penterjemahan Alkitab dapat dilihat sebagai suatu rangkaian kesatuan dari korenspondensi “kata ke kata”, di mana suatu suatu kata harus di sediakan untuk setiap kata Ibrani atau Yunani untuk “menyusun kembali” di mana hanya pemikirannyalah yang diterjemahkan dengan kurang memperhatikan pada susunan kata dan frasa aslinya. Di antara ke dua teori ini adalah “ekuivalensi dinamis” yang mencoba untuk menanggapi secara serius suatu naskah asli namun menterjemahkannya dalam suatu ungkapan dan ketatabahasaan yang moderen. Sebuah diskusi yang bagus mengenai berbagai teori penterjemahan ini ditemukan dalam buku dari Fee dan Stuart, Bagaimana Membaca Alkitab Untuk Mendapat Semua Manfaatnya. hal. 35.

    Paragraf. Ini adalah unit tulisan dasar penafsiran dalam bentuk prosa. Pragraf mengandung satu pemikiran pokok, dan pengembangannya. Jika kita tinggal dengan pokok pemikirannya, maka kita tak akan mengutamakan hal sampingan, atau kehilangan maksud asli si penulis.

    Parokialisme ini berhubungan dengan penyimpangan yang terkunci dalam suatu latar belakang budaya dan teologia daerah tertentu. Hal ini tidak mengakui sifat antar budaya dari kebenaran Alkitab dan penerapannya.

    Paradoks. Ini menunjuk pada kebenaran-kebenaran yang nampaknya saling berlawanan, namun keduanya benar, walaupun saling bersitegang satu sama lain. Mereka mengkerangkai Kebenaran ini dengan menyatakannya jika dari sisi yang berlawanan. Kebanyakan kebenaran Alkitabiah dinyatakan dalam bentuk pasangan paradoks (atau dialektis) ini. Kebenaran Alkitabiah bukanlah suatu bintang yang terasing, namun suatu rasi bintang yang tersusun dari pola-pola susunan bintang tertentu.

    Plato. Ia adalah satu dari para filsuf Yunani kuno. Falsafahnya sangat mempengaruhi gereja mula-mula melalui para ahli dari Aleksandria, Mesir, dan kemudian, Augustinus. Ia mengemukakan bahwa semua hal di bumi adalah suatu ilusi dan hanya merupakan salinan dari suatu pola dasar rohani. Para teolog nantinya menyamakan konsep “bentuk/gagasan” dari Plato dengan alam roh.

    Prasuposisi. Ini menunjuk pada pengertian tentang sesuatu yang telah ada dalam kita. Seringkali kita membentuk pemikiran atau penyimpulan tentang suatu masalah sebelum kita mendekati Alkitab itu sendiri. Prasuposisi ini juga dikenal sebagai suatu penyimpangan, suatu posisi a priori, suatu anggapan atau pemahaman awal (sebelumnya).

    Proof-texting. Ini adalah praktek penafsiran Kitab Suci dengan mengutip suatu ayat tanpa mempedulikan konteks langsung atau konteks yang lebih luas dalam unit tulisannya. Cara ini menyingkirkan ayat tersebut dari

    maksud asli si penulis dan biasanya mencakup suatu upaya untuk membuktikan sebuah pandangan pribadi pada
    waktu meneguhkan otoritas Alkitab.

    Rabbinical Judaism (Yudaisme Kerabian). Tahapan kehidupan dari orang Yahudi ini dimulai dari Pengasingan

    di Babilonia (586-538 S.M.). Saat pengaruh dari para Imam dan Bait Allah ditiadakan, sinagoga-sinagoga lokal menjadi fokus dari kehidupan orang Yahudi. Pusat-pusat kebudayaan, persekutuan, penyembahan dan pelajaran Alkitab local ini menjadi fokus dari kehidupan keagamaan nasional. Dalam zaman Yesus “agama para ahli
    tulis” berparalel dengan agama para imam. Pada saat kejatuhan Yerusalem di tahun 70 M bentuk-bentuk kumpulan para penulis, yang didominasi oleh orang Farisi, mengendalikan arah dari kehidupan keagamaan
    orang Yahudi. Hal ini bersifatkan praktis, penafsiran legalistis terhadap Taurat, seperti yang telah dijelaskan dalam tradisi tak tertulis (Talmud).

    365

    Revelation (Perwahyuan). Ini adalah nama yang diberikan pada konsep bahwa Allah telah berbicara pada manusia. Konsep sepenuhnya biasanya dinyatakan dalam tiga istilah: (1) wahyu—Allah telah bertindak dalam sejarah manusia; (2) ilham—Ia telah memberikan penafsiran yang tepat dari tindakanNya dan artinya kepada manusia pilihan tertentu untuk dicatat bagi umat manusia; dan (3) pencerahan—Ia telah memebrikan RohNya untuk membantu manusia memahami pernyataan diriNya.

    Semantic field (Bidang Semantik). Ini menunjuk pada bentangan arti yang berhubungan dengan sebuah kata.

    Pada dasarnya hal ini adalah mengenai perbedaan konotasi dari sebuah kata dalam konteks yang berbeda.

    Septuaginta. Ini adalah nama yang diberikan pada terjemahan bahasa Yunani dari Perjanjian Lama Ibrani. Tradisi mengatakan bahwa Septuaginta ditulis dalam tujuh puluh hari oleh tujuh puluh ahli Yahudi bagi perpustakaan di Aleksandria, Mesir. Tanggal tradisionalnya adalah sekitar tahun 250 S.M. (kenyataannya barangkali penterjemahan ini perlu lebih dari seratus tahun untuk menyelesaikannya) Terjemahan ini sangat penting karena (1) memberikan pada kita naskah kuno untuk membandingkan dengan naskah Ibrani Masoretik; (2) menunjukkan pada kita status dari penafsiran Yahudi dalam abad ketiga dan kedua S.M.; (3) memberikan pada kita pemahaman Ke-Mesias-an Yahudi sebelum penolakan mereka atas Yesus. Singkatannya adalah “LXX.”

    Sinaitikus. Ini adalah sebuah naskah kuno Yunani abad keempat M. Ditemukan oleh ahli dari Jerman, Tischendorf, di biara St. Catherine di Jebel Musa, yaitu situs tradisional dari gunung Sinai. Naskah kuno ini dinamai dengan huruf pertama Ibrani yaitu “alif” [א]. Naskah ini berisi baik Perjanjian Lama dan seluruh Perjanjian Baru. Ini adalah satu dari MSS berhuruf besar kita yang tertua.

    Spiritualizing (Perohanian). Istilah ini bersinonim dengan pengalegorisasian dalam pengertian penghilangan konteks kesejarahan dan tulisan dari suatu bagian dan menafsirkannya atas dasar kriteria lain.

    Sinonim. Ini mnunjuk pada kata dengan arti yang tepat sama atau sangat mirip (walau dalam kenyataannya tak ada dua kata yang secara semantic sepenuhnya saling bertumpang tindih). Sedemikian dekatnya artinya, sehingga kata-kata ini bisa saling dipertukarkan dalam suatu kalimat tanpa kehilangan artinya. Juga kata ini digunakan untuk merancang satu dari tiga bentuk paralelisme puisi Ibrani. Dalam pengertian ini adalah dua baris dari puisi yang menyatakan satu kebenaran yang sama (lih. Maz 103:3).

    Sintaksis. Ini adalah istilah Yunani yang menunnjuk pada struktur dari suatu kalimat. Sintaksis berhubungan dengan cara menyusun bagian-bagian kalimat untuk membuat suatu pemikiran yang lengkap.

    Sintetis. Ini adalah satu dari tiga istilah yang berhubungan dengan jenis puisi Ibrani. Istilah ini berbicara tentang baris dari puisi yang saling membangun dalam pengertian kumulatif, kadang kadang disebut “klimaks” (lih. Maz 19:7-9).

    Systematic theology (Teologi Sistematis). Ini adalah tahap dari penafsiran yang mencoba untuk menghubungkan kebenaran Alkitab dalam suatu cara menyatu dan rasional. Ini adalah suatu penyajian secara logis, daripada hanya kesejarahan dari teologia Kristen dalam kategori-kategori (Allah, manusia, dosa, keselamatan, dll.).

    Talmud. Ini adalah judul bagi pengkodean Tradisi Lisan Yahudi.Orang Yahudi percaya hal ini diberikan Allah secara lisan kepada Musa di gunung Sinai. Dalam kenyataannya nampaknya ini adalah kumpulan hikmat- hikmat dari guru-guru Yahudi dari tahun ke tahun. Ada dua versi Talmud tertulis yang berbeda: Babilonia dan yang lebih pendek, Palestina yang tidak selesai.

    Textual criticism (Kritik Kenaskahan). Ini adalah kajian mengenai naskah kuno Alkitab. Kritik kenaskahan merupakan keharusan karena tiak satupun naskah asli ada dan salinan-salina yang ada saling berbeda satu dengan yang lain. Kritik ini mencoba untuk menerangkan variasi yang ada dan sampai (sedekat mungkin) kepada susunan kata asli dari naskah asli Perjanjian Lama dan Baru. Kritik ini sering disebut “kritik yang lebih rendah”.

    366

    Textus Receptus. Rancangan ini dikembangkan dalam edisi Elzevir dari PB Yunani dalam tahun 1633 M. Pada dasarnya ini adalah bantuk dari PB Yunani yang dihasilkan dari beberapa naskah kuno Yunani yang terbaru dan versi Latin dari Erasmus (1510-1535), Stephanus (1546-1559) dan Elzevir (1624-1678). Dalam buku

    Pengantar Kritik kenaskahan Perjanjian Baru, hal. 27, A. T. Robertson mengatakan “naskah Byzantine secara praktis adalah Textus Receptus.” Naskah Byzantine” adalah yang paling kurang nilainya dari tiga keluarga naskah kuno Yunani yang terdahulu (Western, Aleksandrian dan Byzantinum). Naskah ini mengandung akumulasi kesalahan-kesalahan dari naskah-naskah yang disalin dengan tangan. Namun demikian, juga dikatakan A. T. Robertson “Textus Receptus telah mempertahankan bagi kita suatu naskah yang cukup teliti.” (p. 21). Tradisi naskah kuno Yunani ini (khususnya Erasmus edisi ketiga tahun 1522) membentuk dasar dari versi King James tahun 1611 M.A.D.

    Torah (Taurat). Ini adalah kata Ibrani bagi “mengajar”. Berasal dari judul resmi tulisan kitab Musa (Kejadian sampai Ulangan). Bagi orang Yahudi ini adalah bagian dari kanonika Ibrani yang paling berkuasa.

    Tipologis. Ini adalah suatu bentuk khusus penafsiran. Biasanya melibatkan kebenaran Perjanjian Baru yang ditemukan dalam bagian Perjanjian Lama dengan menggunakan suatu perlambangan yang bersifat analogis. Kategori hermeneutika ini adalah suatu elemen utama dari metode Aleksandria. Karena penyalahgunaan dari jenis penafsiran ini, seseorang harus membatasi penggunaannya hanya bagi suatu contoh yang spesifik yang dicatat di Perjanjian Baru.

    Vatikanus. Ini adalah naskah kuno Yunani abad keempat M. Ditemukan di perpustakaan Vatikan. Aslinya naskah ini berisi seluruh Perjanjian Lama, Apokripa dan Perjanjian Baru. Namun demikian, beberapa bagiannya hilang (Kejadian, Mazmur, Ibrani, Kitab-kitab pastoral, Filemon, dan Wahyu). Naskah ini sangat membantu dalam menentukan susunan kata dari tulisan aslinya. Naskah ini dinamakan huruf besar "B."

    Vulgate. Ini adalah nama dari terjemahan Alkitab Bahasa Latin dari Jerome. Vulgate ini menjadi terjemahan dasar atau “umum” bagi Gereja Katolik Romawi. Dikerjakan tahun 380-an M.

    Wisdom literature (Tulisan Hikmat). Ini adalah jenis tulisan yang umum di daerah timur dekat kuno (dan dunia moderen). Pada dasarnya adalah suatu upaya untuk mengajar pada generasi baru mengenai pedoman-pedoman bagi keberhasilan hidup melalui puisi, amsal, atau esai. Ditujukan lebih kepada pribadi daripada kelompok kemasyarakatan. Tulisan ini tidak menggunakan kutipan sejarah, namun berdasarkan pengalaman dan pengamatan kehidupan. Dalam Alkitab, Ayub sampai dengan Kidung Agung menganggap hadirat dan penyembahan YHWH, namun pandangan dari dunia keagamaan ini tidak eksplisit dalam setiap manusia di setiap waktu.

    Sebagai suatu jenis tulisan, tulisan ini menyatakan kebenaran umum. Namun demikian, jenis ini tak dapat digunakan dalam setiap situasi khusus. Ini adalah pernyataan yang bersifat umum yang tidak selalu bisa cocok dengan setiap situasi pribadi.
    Guru-guru ini berani mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan kehidupan yang keras. Sering mereka menantang pandangan keagamaan tradisional (Ayub dan Pengkhotbah). Mereka membentuk keseimbangan dan
    ketegangan kepada jawaban mudah mengenai tragedi kehidupan.

    World picture dan worldview (Gambar Dunia dan pandangan dunia). Ini adalah istilah yang berkaitan.

    Keduanya adalah konsep-konsep filosofis yang berhubungan dengan penciptaan. Istilah “gambar dunia”
    menunjuk pada “bagaimana” dari ciptaan, sementara “pandangan dunia” berhubungan dengan “Siapa”. Istilah- istilah ini relevan untuk penafsiran bahwa Kejadian 1-2 berurusan terutama dengan Siapa, bukan bagaimana
    dari penciptaan.
    YHWH. Ini adalah nama Perjanjian Allah dalam Perjanjian Lama. Didefinisikan dalam Keluaran 3:14. Ini adalah bentuk CAUSATIVE dari kata Ibrani “menjadi/adalah.” Orang Yahudi takut untuk menyebut nama ini, jangan sampai dalam kesia-siaan; sehingga mereka mengganti istilah ini dengan kata Ibrani Adonai, “Tuhan.” Inilah bagaimana nama perjanjian ini diterjemahkan dalam bahasa Inggris.

    367

    LAMPIRAN EMPAT PERNYATAAN KEDOKTRINAN

    Saya tidak secara khusus peduli dengan pernyataan iman atau kredo. Saya lebih suka meneguhkan Alkitab itu sendiri. Namun demikian, saya menyadari bahwa suatu pernyataan iman akan menyediakan pada mereka yang belum terbiasa dengan saya suatu cara mengevaluasi sudut pandang kedoktrinan saya. Dalam jaman kita yang memiliki demikian banyak kesalahan dan muslihat teologis ini, saya menawarkan ringkasan singkat dari teologia saya sebagai berikut
    1. Alkitab, baik Perjanjian Lama dan Baru, adalah Firman Allah yang abadi, terilhami, tidak mengandung kesalahan, dan berkuasa. Merupakan pernyataan Diri Allah sendiri yang dicatat oleh manusia di bawah pimpinan adi kodrati. Inilah satu-satunya sumber kebenaran yang jelas tentang Allah dan maksudNya. Juga satu-satunya sumber iman dan perbuatan bagi gerejaNya.
    2. Hanya ada satu Allah yang kekal, pencipta, dan penebus. Ia pencipta segalanya, yang terlihat dan yang tak terlihat. Ia telah menyatakan DiriNya sebagai pengasih dan penyayang walau Ia juga adil dan tegas. Ia telah
    menyatakan DiriNya dalam tiga pribadi: Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus; benar-benar terpisah dan memiliki
    hakikat yang tunggal.
    3. Allah secara aktif berkuasa atas dunia ini. Ada rencana abadi bagi ciptaanNya yang tak dapat diubah dan suatu rencana yang berfokus pada pribadi yang mengijinkan kehendak bebas manusia. Tak satupun terjadi tanpa
    sepengetahuan dan seijin Allah, namun Ia mengijinkan hak-hak pilih baik di antara manusia dan malaikat. Yesus adalah Manusia Pilihan Allah Bapa dan semua dapat dipilih dalam Dia. Pengetahuan Allah tentang masa depan
    tidak menyempitkan manusia kepada tulisan yang telah ditetapkan dan telah ditulis sebelumnya. Kita semua bertanggung jawab atas pikiran dan perbuatan kita.
    4. Umat manusia, walau diciptakan menurut gambar Allah dan bebas dari dosa, memulih memberontak
    melawan Allah. Walaupun dicobai oleh seorang pelaku adi kodrati, Adam dan Hawa bertanggung jawab atas kehendak mereka untuk mementingkan diri sendiri. Pemberontakan mereka telah mempengaruhi manusia dan segala makhluk. Kita semua membutuhkan kemurahan dan anugerah Allah baik bagi kondisi kita bersama dalam Adam dan pemberontakan pribadi kita sendiri.
    5. Allah telah menyediakan cara pengampunan dan pemulihan bagi manusia yang jatuh. Yesus Kristus, anak tunggal Allah, menjadi manusia, hidup tanpa dosa, dan dengan cara kematian penebusannya, membayar hukuman
    dosa manusia. Ia adalah satu-satunya jalan kepada pemulihan dan persekutuan dengan Allah. Tak ada cara lain
    untuk keselamatan kecuali melalui iman dalam karya paripurnaNya.
    6. Setiap kita harus secara pribadi menerima penawaran Allah akan pengampunan dan pemulihan di dalam
    Yesus. Ini dicapai dengan cara mempercayakan diri pada janji Allah melalui Yesus dan suatu kehendak untuk berbalik dari dosa yang diketahui.
    7. Kita semua telah diampuni sepenuhnya dan dipulihkan berdasarkan kepercayaan kita pada Kristus dan
    pertobatan dari dosa. Namun demikian, bukti dari hubungan baru ini nampak dalam suatu kehidupan yang diubahkan dan berubah. Sasaran Allah bagi umat manusia bukanlah hanya surga suatu hari nanti, namun keserupaan dengan Kristus sekarang. Mereka yang telah sungguh-sungguh ditebus, walau kadang-kadang berdosa, akan terus dalam iman dan pertobatan di seluruh hidup mereka.
    8. Roh Kudus adalah “Yesus yang lain”. Ia hadir dalam dunia dan memimpin orang yang hilang kepada Kristus dan membangun keserupaan dengan Kristus dalam orang yang telah diselamatkan. Karunia-karunia Roh diberikan
    pada saat keselamatan. Ini adalah kehidupan dan pelayanan Yesus yang dibagi-bagikan pada tubuhNya, yaitu
    gereja. Karunia-karunia ini yang pada dasarnya adalah sikap dan motif dari Yesus perlu di motivasikan dengan buah-buah Roh. Roh Kudus bersifat aktif dalam jaman kita sebagaimana Ia aktif pada masa Alkitab.
    9. Bapa telah menjadikan Yesus Kristus yang telah bangkit Hakim dari segalanya. Ia akan datang kembali ke
    dunia untuk menghakimi seluruh umat manusia. Mereka yang telah mempercayakan diri pada Kristus dan namanya tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba akan menerima tuguh kemuliaan mereka yang kekal pada kedatanganNya. Mereka akan bersama denganNya selama-lamanya. Namun demikian, mereka yang telah menolak untuk menanggapi kebenaran Allah akan dipisahkan secara kekal dari kesukaan dari persekutuan dengan Allah Tritunggal. Mereka akan dihukum sejalan dengan Iblis dan para malaikatnya.
    Ini jelas tidaklah lengkap atau menyeluruh namun saya harap dapat memberikan pada anda selera teologis dari hati saya. Saya menyukai pernyataan ini:
    “Yang diperlukan—Kesatuan, Yang menjadi pokok—Kemerdekaan, Dalam segala hal—Kasih”

    368