2
Yesus Pembela kita
Anak-anak saya yang saya kasihi, saya menulis surat ini kepada kalian supaya setiap kalian jangan berbuat dosa. Tetapi kalau ada di antara kita yang berbuat dosa, kita mempunyai Pembela yang membela kita di hadapan Bapa— yaitu Kristus Yesus, yang selalu melakukan yang adil. Yesus sendiri menyerahkan diri-Nya sebagai kurban perdamaian yang menghapus semua dosa kita masing-masing, sehingga Allah tidak marah lagi kepada kita. Dan kurban perdamaian-Nya itu tidak hanya untuk mengampuni dosa kita saja, tetapi kurban-Nya sudah cukup untuk pengampunan setiap orang di dunia yang percaya kepada-Nya.* pengampunan … Secara harfiah, “pengampunan setiap orang di dunia.” Kalau diterjemahkan secara harfiah, pembaca bisa berpikir bahwa semua orang di dunia sudah mendapat pengampunan biarpun menjadi pengikut Kristus atau tidak. TSI menerjemahkan sesuai tekanan Yohanes di 1Yoh. 5:9-13, Yoh. 3:16, dan 1Yoh. 3:23.
Dan inilah tandanya kita benar-benar mengenal Allah— yaitu kita menaati perintah-perintah-Nya. Tetapi kalau seseorang berkata, “Saya mengenal Allah,” padahal orang itu tidak menaati perintah-perintah Allah, berarti dia pembohong. Nyatalah bahwa sebenarnya ajaran benar dari Allah belum mendapat tempat di dalam hatinya. Tetapi semakin kita menaati ajaran Allah, semakin ternyata bahwa kita mengasihi Allah dengan sempurna. Dengan demikian kita tahu bahwa kita benar-benar sudah bersatu dengan Dia. Yoh. 15:1-7; 1Yoh. 4:13-17 Kalau seseorang berkata bahwa dia hidup bersatu dengan Allah, hendaklah dia hidup seperti Kristus sendiri sudah hidup.
Saling mengasihi sesama saudara-saudari seiman
Saudara-saudari yang saya kasihi, apa yang sedang saya tuliskan kepada kalian bukanlah perintah yang baru, tetapi perintah lama. Karena perintah yang saya tekankan di sini adalah ajaran yang sudah pernah kita dengar dari sejak semula. Tetapi yang saya tuliskan kepada kalian bisa dikatakan perintah baru, karena benar-benar nyata di dalam hidup Kristus dan nyata juga di dalam hidup kita. Karena itu jelaslah bahwa kegelapan sedang hilang lenyap, dan sekarang terang yang benar bersinar di dalam hidup kita. Kalau ada seseorang di antara kita yang berkata, “Saya hidup di dalam terang,” tetapi dia membenci saudaranya seiman, sebenarnya dia masih terus hidup di dalam kegelapan. 10 Sedangkan orang yang mengasihi saudaranya seiman, tentu dia hidup di dalam terang. Dan orang yang seperti itu tidak akan membuat orang lain jatuh ke dalam dosa. 11 Tetapi orang yang membenci saudaranya seiman, dia seperti orang yang berjalan di dalam kegelapan dan tidak tahu ke mana perginya. Karena kegelapan itu sudah membuatnya tidak bisa melihat apa-apa.
12 Kepada kalian— yaitu semua anak saya, semua anak saya Di sini dan ayat 14, secara harfiah, “anak-anak kecil.” Kebanyakan ahli tafsir berkata bahwa, seperti di ayat 2:1, Yohanes memanggil seluruh jemaat sebagai anaknya, karena dia sudah tua dan juga sebagai pemimpin. saya menuliskan surat ini untuk mengingatkan setiap kalian
bahwa dosa-dosamu sudah diampuni Allah karena Kristus.
13 Kepada kalian yang sudah dewasa secara rohani, dewasa secara rohani Di sini dan ayat 14, secara harfiah, “bapak-bapak.” saya tuliskan ini untuk mengingatkan kalian
bahwa kalian sudah mengenal Anak Allah— yang sudah ada dari sejak semula.
Kepada kalian yang belum dewasa secara rohani,§ belum dewasa secara rohani Di sini dan ayat 14, secara harfiah, “pemuda-pemuda.” saya tuliskan ini untuk mengingatkan kalian
bahwa kalian sudah mengalahkan si jahat— yaitu iblis.
14 Jadi anak-anak saya, tujuan surat ini adalah untuk mengingatkan kalian kembali
bahwa kalian sudah mengenal Allah Bapa.
Dan untuk kalian yang sudah dewasa secara rohani, jangan lupa
bahwa kalian sudah mengenal Dia yang sudah ada dari sejak semula.
Dan untuk kalian yang belum dewasa secara rohani, jangan lupa
bahwa kalian kuat karena Firman Allah hidup di dalam hati kalian,
dan dengan demikian kalian sudah mengalahkan iblis.
15 Janganlah kita mencintai kejahatan yang ada di dunia ini atau hal apapun yang ada di dalam dunia ini. Kalau seseorang mencintai hal-hal duniawi, berarti dia sama sekali tidak mengasihi Allah Bapa. 16 Karena segala sesuatu yang berasal dari dunia ini menjauhkan kita dari Allah. Sifat-sifat duniawi adalah segala keinginan jahat yang berasal dari badan kita, keinginan untuk memiliki apa yang kita lihat dengan mata, dan perasaan sombong karena apa yang kita miliki. Ketiga sifat itu tidak berasal dari Allah, tetapi dari dunia ini. 17 Ingatlah bahwa dunia dan segala sesuatu yang ada di dalamnya yang diinginkan oleh manusia sedang menuju kepada kebinasaan. Tetapi orang-orang yang melakukan kehendak Allah akan tetap hidup selama-lamanya.
Jangan mengikuti guru-guru palsu
18 Anak-anak saya, akhir zaman sudah dekat. Kalian sudah mendengar bahwa si antikristus* antikristus Antikristus disebut sebagai “raja kejahatan” oleh Rasul Paulus di 2Tes. 2:3-12. akan muncul. Jadi tidak heran kalau sekarang sudah muncul banyak guru-guru palsu yang sebenarnya adalah utusan antikristus. Dari situlah kita tahu dengan jelas bahwa kita sudah masuk zaman terakhir. 19 Guru-guru palsu itu memang pernah menyamar sebagai anggota kita, tetapi sebenarnya mereka tidak termasuk anggota kita. Kalau mereka benar-benar termasuk anggota kita, tentu mereka tetap bersama kita. Tetapi ketika mereka meninggalkan kita, hal itu membuktikan bahwa mereka sebenarnya tidak termasuk anggota kita.
20 Tetapi kita sudah menerima pengurapan Roh Allah yang diberikan oleh Yang Maha Kudus. Yang Maha Kudus Maksudnya Allah dan juga Kristus, karena Keduanya yang Esa biasa disebutkan dalam pemberian Roh Allah. Lihat Luk. 24:49; Yoh. 14:16; 15:26; 16:7, 13-15; Kis. 1:4. Dan karena itu kita semua bisa membedakan ajaran benar dan palsu. 21 Saya tuliskan ini kepada kalian bukan karena kalian tidak mengenal ajaran benar, tetapi justru karena kalian mengenalnya. Dan kalian juga tahu bahwa tidak ada kebohongan di dalam ajaran benar itu.
22 Demikianlah kalian akan mengenal siapa guru palsu: Kalau ada orang yang berkata, “Yesus bukanlah Kristus,” Kristus adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya “yang diurapi.” Dalam bahasa Ibrani, istilah yang sama disebut “Mesias.” Istilah ini menunjukkan jabatan, seperti kata ‘camat’ atau ‘gubernur’. Pada zaman Perjanjian Lama setiap raja diurapi oleh nabi dengan minyak zaitun sebagai tanda dipilih dan disahkan oleh Allah. Dan setiap imam dan nabi zaman itu juga diurapi. Yesus pantas disebut ‘Yang Diurapi’ karena Dia mempunyai jabatan sebagai nabi, Raja Agung, dan Imam Agung kita (Ib. 4-10). Karena beberapa nubuatan dalam buku para nabi dan Mazmur, pada zaman Yesus secara umum orang Yahudi tahu arti dari ‘Kristus’ sebagai Raja Penyelamat yang Allah janjikan, yang akan berasal dari keturunan Raja Daud, dan yang akan membebaskan bangsa Israel dari orang-orang yang memusuhinya, mendirikan suatu pemerintahan dengan kuasa Allah, dan memerintah dengan adil. Lihat Yes. 9:5-6, Kej. 3:15; Ul. 18:18-19; Mik. 5:2; Zak. 12:10-14; Mal. 3:1; 4:5-6; Mzm. 2, 16, 22, 40, 110. berarti dia utusan antikristus. Dan orang yang seperti itu juga menyangkal Allah Bapa maupun Anak-Nya. 23 Orang yang tidak mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah, dia tidak mempunyai hubungan dengan Allah Bapa. Tetapi orang yang mengakui, “Yesus adalah Anak Allah,” berarti dia mempunyai hubungan yang dekat dengan Allah Bapa dan juga Anak-Nya.
24 Oleh karena itu, simpanlah baik-baik di dalam hati kalian ajaran yang sudah kalian dengar pada waktu kalian mulai percaya, sehingga kalian akan selalu bersatu dengan Anak dan Allah Bapa-Nya. 25 Dan inilah janji yang sudah Yesus berikan kepada kita yang bersatu dengan-Nya: Kita akan hidup selamanya.
26 Saya tuliskan ini karena ada orang-orang yang sedang berusaha menipu kalian. 27 Tetapi kita sudah menerima pengurapan Roh Allah yang selalu ada di dalam diri kita. Jadi kita tidak perlu lagi mendengarkan guru siapa pun yang mengajar kita di luar ajaran Roh Allah.§ guru siapa pun … Secara harfiah, “kalian tidak perlu diajar oleh siapa pun.” TSI menerjemahkan sesuai tafsiran bahwa Yohanes menggunakan gaya bahasa jenis ‘hyperbola’— yang berarti Yohanes melebih-lebihkan dari arti yang sebenarnya. Seluruh penafsir berkata bahwa maksud Yohanes bukan bahwa umat Allah tidak perlu lagi mendengarkan ajaran atau kotbah para pendeta atau guru jemaat. Sesuai tema dalam pasal ini, Yohanes bermaksud supaya kita tidak mendengarkan guru-guru palsu yang membawa ajaran yang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Roh Allah. Lihat Yoh. 16:12-15. Karena Roh-Nya itu selalu mengajarkan semua yang kita perlukan, dan ajaran-Nya selalu benar, karena Dia bukan pembohong. Jadi, sesuai dengan apa yang sudah diajarkan oleh Roh-Nya kepada kita, tetaplah bersatu dengan Kristus.
28 Jadi sekarang anak-anak saya yang saya kasihi, tetaplah bersatu dengan Kristus, supaya waktu Dia datang kembali, kita akan langsung menyambut Dia tanpa rasa takut dan tanpa rasa malu. 29 Kita tahu bahwa Kristus selalu melakukan yang benar. Karena itu, kita bisa mengenali orang-orang yang sudah menerima kelahiran baru dari Allah Bapa dengan menyaksikan mereka tetap melakukan yang benar.

*2:2 pengampunan … Secara harfiah, “pengampunan setiap orang di dunia.” Kalau diterjemahkan secara harfiah, pembaca bisa berpikir bahwa semua orang di dunia sudah mendapat pengampunan biarpun menjadi pengikut Kristus atau tidak. TSI menerjemahkan sesuai tekanan Yohanes di 1Yoh. 5:9-13, Yoh. 3:16, dan 1Yoh. 3:23.

2:5 Yoh. 15:1-7; 1Yoh. 4:13-17

2:12 semua anak saya Di sini dan ayat 14, secara harfiah, “anak-anak kecil.” Kebanyakan ahli tafsir berkata bahwa, seperti di ayat 2:1, Yohanes memanggil seluruh jemaat sebagai anaknya, karena dia sudah tua dan juga sebagai pemimpin.

2:13 dewasa secara rohani Di sini dan ayat 14, secara harfiah, “bapak-bapak.”

§2:13 belum dewasa secara rohani Di sini dan ayat 14, secara harfiah, “pemuda-pemuda.”

*2:18 antikristus Antikristus disebut sebagai “raja kejahatan” oleh Rasul Paulus di 2Tes. 2:3-12.

2:20 Yang Maha Kudus Maksudnya Allah dan juga Kristus, karena Keduanya yang Esa biasa disebutkan dalam pemberian Roh Allah. Lihat Luk. 24:49; Yoh. 14:16; 15:26; 16:7, 13-15; Kis. 1:4.

2:22 Kristus adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya “yang diurapi.” Dalam bahasa Ibrani, istilah yang sama disebut “Mesias.” Istilah ini menunjukkan jabatan, seperti kata ‘camat’ atau ‘gubernur’. Pada zaman Perjanjian Lama setiap raja diurapi oleh nabi dengan minyak zaitun sebagai tanda dipilih dan disahkan oleh Allah. Dan setiap imam dan nabi zaman itu juga diurapi. Yesus pantas disebut ‘Yang Diurapi’ karena Dia mempunyai jabatan sebagai nabi, Raja Agung, dan Imam Agung kita (Ib. 4-10). Karena beberapa nubuatan dalam buku para nabi dan Mazmur, pada zaman Yesus secara umum orang Yahudi tahu arti dari ‘Kristus’ sebagai Raja Penyelamat yang Allah janjikan, yang akan berasal dari keturunan Raja Daud, dan yang akan membebaskan bangsa Israel dari orang-orang yang memusuhinya, mendirikan suatu pemerintahan dengan kuasa Allah, dan memerintah dengan adil. Lihat Yes. 9:5-6, Kej. 3:15; Ul. 18:18-19; Mik. 5:2; Zak. 12:10-14; Mal. 3:1; 4:5-6; Mzm. 2, 16, 22, 40, 110.

§2:27 guru siapa pun … Secara harfiah, “kalian tidak perlu diajar oleh siapa pun.” TSI menerjemahkan sesuai tafsiran bahwa Yohanes menggunakan gaya bahasa jenis ‘hyperbola’— yang berarti Yohanes melebih-lebihkan dari arti yang sebenarnya. Seluruh penafsir berkata bahwa maksud Yohanes bukan bahwa umat Allah tidak perlu lagi mendengarkan ajaran atau kotbah para pendeta atau guru jemaat. Sesuai tema dalam pasal ini, Yohanes bermaksud supaya kita tidak mendengarkan guru-guru palsu yang membawa ajaran yang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Roh Allah. Lihat Yoh. 16:12-15.