5
Nasihat kepada para penatua
Saya mau menyampaikan pesan ini kepada para penatua di antara kalian: Saya menjadi saksi mata dari semua penderitaan Kristus, dan saya juga dipilih sebagai penatua. Jadi saya bersama dengan kalian akan ikut ambil bagian dalam kemuliaan yang akan Kristus nyatakan kepada kita waktu Dia datang kembali. Karena itu saya minta kepada kalian masing-masing: Gembalakanlah kawanan domba yang dipercayakan Allah kepadamu dengan senang hati, bukan karena terpaksa. Dan jangan mengambil tanggung jawab ini untuk mencari keuntungan. Tetapi kerjakanlah pelayanan ini karena sungguh-sungguh mau melayani Allah. Jangan kamu menganggap diri sebagai raja atas kawanan domba yang sudah Allah percayakan kepadamu, tetapi jadilah teladan bagi mereka. Lalu pada waktu Raja kita— yaitu Gembala Agung datang, kita masing-masing akan diberi mahkota. Dan mahkota itu akan mencerminkan kemuliaan Kristus, dan keindahannya tidak bisa hilang.
Memberi dorongan-dorongan terakhir
Ini juga yang saya mau sampaikan kepada para pemuda: Hendaklah kalian taat kepada para penatua. Tunjukkanlah sifat rendah hati kepada semua anggota yang lain, sebab,
“Allah melawan orang-orang yang sombong,
tetapi Dia baik hati kepada orang-orang yang rendah hati.”
Karena itu, apa pun yang terjadi rendahkanlah hatimu di hadapan Allah yang Mahakuasa, maka pada waktu Dia berkenan, Dia akan meninggikan kamu. Serahkanlah kepada Allah semua masalah yang membuat kalian kuatir, karena Dia peduli terhadap kalian.
Berjaga-jagalah! Dan hendaklah kalian tetap menguasai diri. Karena musuh kita iblis seperti singa yang mengaum-aum dengan suara keras sambil berjalan kesana kemari mencari orang yang bisa dimakannya. Dengan tetap percaya kepada Kristus, lawanlah dia! Sebab kamu tahu bahwa saudara-saudari seiman kita di seluruh dunia tetap berdiri teguh ketika mereka mengalami penderitaan yang sama seperti yang kamu alami.
10 Memang penderitaan yang kita alami sekarang ini, hanya untuk sementara saja. Tetapi karena Allah selalu sangat baik hati, Dia sudah memanggil kita melalui Kristus untuk ikut ambil bagian dalam kemuliaan-Nya untuk selama-lamanya. Sesudah kita menderita untuk sementara waktu saja, Dia sendiri akan menolong, menguatkan, memulihkan, dan memberikan semangat yang baru kepada kita. 11 Dialah yang berkuasa sampai selama-lamanya! Amin.
Salam terakhir
12 Saya menulis surat yang singkat ini kepada kalian dengan bantuan Silas, yang saya anggap sebagai saudara seiman kita yang dapat dipercaya. Maksud saya menulis surat ini adalah untuk menguatkan hati kalian dengan meyakinkan bahwa Allah menunjukkan kebaikan hati-Nya kepada kita melalui apa saja yang kita alami. Jadi hendaklah kalian tetap berdiri teguh dalam kebaikan hati Allah itu!
13 Jemaat di sini di kota Babel * — yang sama seperti kalian sudah dipilih oleh Allah, mengirim salam kepada kalian. Salam juga dari Markus, yang saya kasihi seperti anak saya sendiri. 14 Saudara-saudari, sebagai orang-orang yang disucikan oleh Allah, hendaklah kalian satu sama lain memberi salam dengan penuh kasih.
Kepada setiap kalian yang bersatu dengan Kristus, saya berdoa supaya kalian tetap hidup dengan perasaan tenang dalam perlindungan-Nya.
5:5 Ams 3:34 * 5:13 jemaat di kota Babel Secara harfiah, “Dia (perempuan) yang ada di Babel.” Petrus memakai nama kota Babel sebagai pengganti nama sebenarnya, yaitu Roma. Nama itu mengingatkan pembaca pertama ketika orang Israel dibuang ke negeri Babel. 5:14 salam dengan penuh kasih Secara harfiah, “ciuman kudus.”