2
Dorongan untuk berdoa
Saya menasihatkan kamu supaya mengajar hal-hal ini kepada jemaat yang kamu layani: Pertama-tama hendaklah setiap anggota jemaat menyampaikan segala macam permohonan doa kepada Allah— baik untuk diri sendiri, maupun untuk orang lain, disertai dengan ucapan syukur. Dan berdoalah untuk raja-raja dan semua penguasa pemerintah. Mintalah kepada Allah supaya kita bisa hidup dengan tenang dan damai, dan tetap bebas untuk beribadah dan hidup sesuai dengan kehendak Allah. Semua doa seperti itu baik dan menyenangkan hati Allah, yang adalah Juruselamat kita.
Dan sebagai Juruselamat kita, memang Allah mau supaya setiap orang diselamatkan dan mengenal ajaran benar tentang Kristus. Karena hanya ada satu Allah, dan hanya satu Orang saja yang menjadi Perantara antara Allah dengan manusia: Dialah Kristus Yesus, yang juga adalah manusia. Dialah yang sudah menyerahkan diri-Nya sendiri sebagai bayaran untuk membebaskan setiap kita dari dosa. Hal ini, yang terjadi di dunia ini pada waktu yang tepat, menjadi bukti akan kebaikan hati Allah kepada manusia. Lalu saya dipilih sebagai rasul untuk memberitakan Kabar Baik ini. Dalam kesaksian saya ini, saya mengatakan yang benar dan saya tidak berbohong: Saya diutus sebagai guru bagi orang-orang yang bukan Yahudi, supaya mereka mendengar ajaran yang benar dan menjadi percaya.
Ajaran untuk Timotius sampaikan kepada kaum laki-laki dan perempuan
Jadi, di mana saja saudara-saudari seiman berkumpul, saya mau supaya setiap laki-laki yang memimpin dalam doa adalah orang yang tidak bercela. Maksud saya, kedua tangan yang diangkat ke surga * dalam doa tidak boleh dicemarkan dengan dosa. Dan orang yang memimpin doa, janganlah orang yang menimbulkan kemarahan atau perselisihan.
Saya juga mau supaya para perempuan berdandan dengan cara yang pantas, berpakaian yang sopan dan teratur. Jangan pamerkan diri dengan menghiasi rambut secara berlebihan, atau dengan terlalu banyak perhiasan emas, mutiara, atau pakaian yang mahal-mahal. 10 Sebaliknya cara yang pantas untuk mempercantik diri bagi setiap perempuan yang mengaku dirinya sebagai penyembah Allah adalah berbuat hal-hal baik.
11 Dalam pertemuan jemaat, hendaklah setiap perempuan berdiam diri supaya dapat mendengar apa yang diajarkan dan taat sepenuhnya kepada ajaran itu. 12 Saya tidak mengijinkan perempuan mengajar atau memegang kuasa atas laki-laki. Di dalam pertemuan jemaat mereka harus tetap berdiam diri. 13 Karena Adamlah yang diciptakan lebih dulu, kemudian Hawa. 14 Dan bukan Adam yang ditipu oleh iblis, melainkan perempuan yang tertipu sehingga menjadi pelaku dosa yang pertama itu. 15 Tetapi biarpun begitu, Allah menerima dan menunjukkan kebaikan hati-Nya kepada setiap perempuan dalam melahirkan anak, dan kepada perempuan yang teguh percaya kepada Allah, berbuat kasih, hidup suci, dan hidup teratur.
* 2:8 Ayat 8a Secara harfiah, “Jadi di segala tempat, hendaklah para laki-laki berdoa dengan mengangkat tangan-tangan yang suci.” Sesuai dengan kebiasaan orang Yahudi pada zaman Alkitab, ketika jemaat berdoa, mereka mengangkat tangan mereka ke surga dan juga melihat ke atas. Jadi yang Paulus tulis di sini bukanlah perintah bahwa semua laki-laki harus mengangkat tangan waktu berdoa. Yang penting adalah bahwa kita tidak berpura-pura sebagai orang baik, dan orang yang memimpin jemaat dalam doa harus hidup dengan cara yang pantas— baik di hadapan Allah, maupun di hadapan umat Allah. 2:9 mutiara adalah batu permata yang berbentuk bulat, dan sering berwarna putih. Mutiara berasal dari sejenis kulit bia atau kulit kerang mutiara, terbentuk karena ada benda atau pasir yang masuk ke dalam tubuh kerang itu, kemudian berulang-ulang diselubungi oleh kulit ari sampai menjadi lebih besar dan membulat. 2:14 Kej 3:1-13 2:15 Ayat 15 Ayat ini diterjemahkan sesuai dengan pendapat banyak penafsir, bahwa Paulus menggunakan kata “diselamatkan” dengan yang artinya bebas dari hukuman sebagai akibat dari dosa Hawa. Ayat ini juga dapat diterjemahkan, “Walaupun begitu, Allah akan membawa perempuan dengan selamat dalam keadaan melahirkan anak, jika dia teguh percaya kepada Allah, berbuat kasih, hidup suci, dan hidup teratur.”