Kabar Baik

Adakah hidup kekal?

Pertanyaan: Adakah hidup kekal?

Alkitab menunjukan jalan yang jelas untuk mendapatkan hidup kekal. Pertama, kita perlu mengakui bahwa kita telah berdosa kepada Tuhan: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Kita semua telah melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan Tuhan dan pantas menerima hukuman. Karena pada dasarnya semua dosa kita adalah kepada Tuhan yang kekal, maka hanya penghukuman kekal yang pantas kita terima. “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23).

Namun demikian, Yesus Kristus, Anak Allah yang kekal dan tanpa dosa (1 Petrus 2:22) telah menjadi manusia (Yohanes 1:1, 14) dan mati untuk membayar hukuman kita. “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Roma 5:8). Yesus Kristus mati di salib (Yohanes 19:31-42), dan menanggung hukuman yang seharusnya kita tanggung (2 Korintus 5:21). Tiga hari kemudian, Dia bangkit dari antara orang mati (1 Korintus 15:1-4), menyatakan kemenanganNya atas dosa dan kematian. “Yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan” (1 Petrus 1:3).

Dengan iman kita harus meninggalkan dosa kita dan berbalik kepada Kristus untuk mendapatkan keselamatan (Kisah Rasul 3:19). Jika kita menaruh iman kita kepadaNya, percaya kepada kematianNya di atas salib untuk membayar dosa-dosa kita, kita akan diampuni dan diberikan hidup kekal di surga. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16). “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma 10:9). Hanya iman di dalam karya Yesus yang telah diselesaikan di atas salib yang merupakan satu-satunya jalan kepada hidup kekal! “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:8-9).

Jikalau Anda ingin menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat Anda, berikut ini adalah sebuah contoh doa. Ingat, sekedar mengucapkan doa ini atau doa-doa lainnya tidak akan menyelamatkan Anda. Hanya dengan percaya kepada Yesus yang dapat menyelamatkan Anda dari dosa. Doa ini hanyalah sebuah cara untuk mengungkapkan iman Anda kepada Tuhan dan berterima kasih kepadaNya untuk menyediakan keselamatan Anda. “Tuhan, saya tahu saya telah berdosa kepadaMu dan pantas untuk dihukum. Namun Yesus Kristus telah mengambil hukuman yang sepantasnya saya tanggung supaya melalui iman kepadaNya saya bisa diampuni. Saya bertobat dari dosa-dosaku dan percaya kepadaMu untuk keselamatanku. Terima kasih untuk anugrah dan pengampunanMu yang ajaib, untuk anugrah hidup kekal! Amin!”

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Saya seorang Muslim,
mengapa saya perlu mempertimbangkan untuk menjadi seorang Kristen?

Pertanyaan: Saya seorang Muslim, mengapa saya perlu mempertimbangkan untuk menjadi seorang Kristen?

Mungkin aspek terpenting dalam hubungan antara Islam dan keKristenan adalah apa yang dikatakan oleh Qur’an mengenai Yesus. Qur’an mengatakan bahwa Allah mengutus Yesus dan mendukungNya dengan Roh Kudus (Sura 2:87), bahwa Allah mempermuliakan Yesus (Sura 2:253), bahwa Yesus benar adanya dan tidak berdosa (sura 3:46; 6:85; 19:19), bahwa Yesus dibangkitkan dari antara orang mati (Sura 19:33-34), bahwa Allah memerintahkan Yesus untuk mendirikan agama (Sura 42:13), dan bahwa Yesus naik ke Surga (sura 4:157-158). Karena itu, orang-orang Muslim yang sejati perlu mengenal dan memahami pengajaran-pengajaran Yesus dan menaatinya (sura 3:48-49; 5:46).

Pengajaran-pengajaran Yesus dicatat oleh para muridNya secara terperinci dalam kitab-kitab Injil. Sura 5:111 mengatakan bahwa para murid diwahyukan oleh Allah untuk percaya pada Yesus dan beritaNya. Sura 61:6,14 menunjuk Yesus dan para muridNya sebagai penolong-penolong Allah. Sebagai penolong-penolong Allah, para murid Yesus pastilah mencatat pengajaran Yesus dengan akurat. Qur’an menginstruksikan orang-orang Muslim untuk menjunjung tinggi dan menaati Taurat dan Injil (Sura 5:44-48). Jikalau Yesus sama sekali tidak berdosa, segala yang diajarkanNya adalah sepenuhnya benar. Jikalau para murid Yesus adalah penolong-penolong Allah, mereka pasti mencatat pengajaran Yesus dengan akurat.

Melalui Muhammad, Allah, dalam Qur’an menginstruksikan orang-orang Muslim untuk mempelajari Injil. Allah tidak akan memberi instruksi semacam itu jikalau Injil telah dikorup. Karena itu, salinan-salinan Injil pada zaman Muhammad adalah akurat dan dapat dipercaya. Ada salinan-salinan Injil yang mendahului zaman Muhammad sampai 450 tahun lamanya. Sebetulnya ada ribuan naskah-naskah Injil. Dengan membandingkan salinan-salinan yang paling kuno, dengan salinan dari zaman Muhammad, dan salinan dari zaman sesudah Muhammad dapat dilihat dengan jelas bahwa semua salinan Injil adalah konsisten dalam apa yang dikatakan mengenai Yesus dan pengajaran-pengajaranNya. Sama sekali tidak ada bukti bahwa Injil telah dikorup. Karena itu kita dapat yakin bahwa semua pengajaran Yesus adalah benar adanya, bahwa pengajaranNya dicatat dengan akurat dalam Injil, dan bahwa Allah memelihara keakuratan Injil.

Apakah yang dicatat oleh Injil mengenai Yesus? Dalam Yohanes 14:6 Yesus berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Yesus mengajarkan bahwa Dia adalah satu-satunya jalan kepada Allah. Dalam Matius 20:19 Yesus berkata bahwa Dia akan disalibkan, mati dan akan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Injil dengan jelas mencatat bahwa semua ini terjadi persis sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan oleh Yesus (Matius 27-28; Markus 15-16; Lukas 23-24; Yohanes 19-21). Mengapa Yesus, nabi agung dari Allah, mengijinkan diriNya dibunuh? Mengapa Allah mengizinkannya? Yesus mengatakan “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yohanes 15:13). Yohanes 3:16 berkata bahwa kasih Allah kepada kita cukup besar untuk mengirim Yesus untuk menjadi kurban menggantikan kita.

Mengapa kita memerlukan Yesus untuk mengorbankan hidupNya untuk kita. Ini adalah KUNCI perbedaan antara Islam dan keKristenan. Islam mengajarkan bahwa Allah menghakimi kita berdasarkan apakah perbuatan baik kita lebih berat dari kejahatan kita. KeKristenan mengajarkan bahwa tidak ada seorangpun yang mampu memiliki kebaikan yang lebih dari kejahatan mereka. Bahkan jika sekalipun ada kemungkinan untuk perbuatan baik lebih berat dari kejahatan, Allah begitu sucinya sehingga Dia tidak dapat mengijinkan seseorang masuk Surga kalau orang itu telah melakukan satu saja dosa. Hal ini meninggalkan kita dengan jalan ke neraka sebagai satu-satunya tempat untuk melewatkan kekekalan. Kesucian Allah menuntut penghakiman kekal bagi dosa. Itu sebabnya Yesus harus berkorban untuk kita.

Sebagaimana diajarkan oleh Qur’an, Yesus sama sekali tidak berdosa. Bagaimana mungkin seseorang dapat hidup sepanjang hidupnya tanpa berdosa satu kalipun? Tidak mungkin. Kalau begitu, bagaimana Yesus dapat mencapainya? Yesus lebih dari sekedar manusia. Yesus sendiri mengatakan bahwa Dia dan Allah adalah satu (Yohanes 10:30), Yesus mengumumkan diriNya sebagai Allah dari Taurat (Yohanes 8:58). Injil dengan jelas mengajarkan bahwa Yesus adalah Allah dalam wujud manusia (Yohanes 1:1, 14). Allah tahu bahwa kita semua telah berbuat dosa dan karena itu tidak dapat masuk Surga. Allah tahu bahwa satu-atunya cara untuk dosa kita diampuni adalah kalau hutang dosa kita dilunasi. Allah tahu bahwa hanya Dia yang dapat membayar harga yang begitu tak terbatas. Allah telah menjadi manusia – Yesus Kristus – hidup secara sama sekali tak berdosa (Sura 3:46; 6:85; 19:19), mengajarkan berita yang sempurna, dan mati menggantikan kita, untuk membayar hukuman dosa kita. Allah melakukan ini karena Dia mengasihi kita, karena Dia ingin kita melewatkan kekekalan bersama dengan Dia di Surga.

Jadi apa artinya ini bagi Anda? Yesus adalah kurban yang sempurna untuk dosa-dosa kita. Allah menawarkan pengampunan dan keselamatan kepada kita semua jikalau kita mau menerima hadiahNya ini (Yohanes 1:12), percaya pada Yesus sebagai Juruselamat yang telah menyerahkan hidupNya untuk kita – sahabat-sahabatNya. Jikalau Anda percaya pada Yesus sebagai Juruselamat Anda, Anda akan memiliki jaminan hidup kekal di Surga. Allah akan mengampuni dosa-dosamu, membersihkan jiwamu, memperbaharui rohmu, memberi Anda hidup yang berkelimpahan dalam dunia ini, dan hidup kekal di dunia yang akan datang. Bagaimana mungkin kita menolak hadiah yang begitu berharga ini? Bagaimana mungkin kita berbalik dari Tuhan yang mengasihi kita sedemikian sehingga mengorbankan diriNya untuk kita?

Jikalau Anda tidak pasti apa yang Anda percaya, kami mengundang Anda untuk mengucapkan doa ini kepada Allah: ”Ya Allah, tolonglah saya untuk mengetahui apa yang benar. Tolong saya untuk membedakan yang salah. Tolong saya untuk mengenal jalan yang benar kepada keselamatan.” Allah selalu menghargai doa semacam ini.

Jikalau Anda ingin menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda, berbicaralah kepada Allah, baik secara bersuara atau tak bersuara, dan katakan padaNya bahwa Anda menerima karunia keselamatan melalui Yesus. Jikalau Anda ingin berdoa, berikut ini adalah sebuah contoh doa: ”Allah, terima kasih untuk kasihMu kepadaku. Terima kasih untuk pengorbananMu bagiku. Terima kasih untuk menyediakan pengampunan dan keselamatan bagiku. Saya menerima karunia keselamatan melalui Yesus. Saya percaya Yesus sebagai Juruselamatku. Saya mengasihi Engkau, ya Tuhan dan menundukkan diriku kepadaMu. Amin!”

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Bagaimana saya menerima pengampunan dari Tuhan?

Pertanyaan: Bagaimana saya menerima pengampunan dari Tuhan?

Kisah Rasul 13:38 menyatakan, “Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa.”

Apa itu pengampunan dan mengapa saya membutuhkannya?

Kata “mengampuni” berarti menghapus sampai bersih, memaafkan, membatalkan hutang. Ketika kita bersalah terhadap seseorang, kita minta pengampunan dari orang tsb. supaya relasi kita dapat dipulihkan kembali. Pengampunan bukan diberikan karena orang yang minta ampun pantas untuk diampuni. Tidak seorangpun yang pantas untuk diampuni. Pengampunan adalah tindakan kasih, kemurahan dan anugerah. Pengampunan adalah keputusan untuk tidak mendendam untuk apapun yang orang lakukan terhadap diri Anda.

Alkitab memberitahukan kita bahwa kita semua membutuhkan pengampunan dari Tuhan. Kita semua telah berdosa. Pengkhotbah 7:20 mengatakan, “Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!” 1 Yohanes 1:8 mengatakan, “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.” Semua dosa pada dasarnya adalah pemberontakan terhadap Tuhan (Mazmur 51:6) Akibatnya, kita sangat membutuhkan pengampunan dari Tuhan. Jikalau dosa-dosa kita tidak diampuni, kita semua akan melewatkan kekekalan dalam penderitaan sebagai konsekwensi dari dosa-dosa kita (Matius 25:46; Yohanes 3:36).

Pengampunan – Bagaimana saya mendapatkannya?

Kita bersyukur, Tuhan adalah Pengasih dan Pemurah, rindu untuk mengampuni dosa-dosa kita. 2 Petrus 3:9 mengatakan, “Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” Tuhan ingin mengampuni kita, maka Dia menyediakan jalan pengampunan bagi kita.

Satu-satunya hukuman yang adil untuk dosa-dosa kita adalah kematian. Bagian pertama dari Roma 6:23 menyatakan, “Sebab upah dosa ialah maut …” Kematian kekal adalah upah dari dosa-dosa kita. Tuhan, dalam rencanaNya yang sempurna, datang menjadi manusia, Yesus Kristus (Yohanes 1:1,14). Yesus mati di salib menanggung hukuman yang kita seharusnya tanggung – kematian. 2 Korintus 5:21 mengajar kita, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Yesus mati di salib untuk menggantikan kita menerima hukuman yang seharusnya kita terima! Sebagai Allah, kematian Yesus menyediakan pengampunan dosa bagi seluruh dunia. 1 Yohanes 2:2 memproklamirkan, “Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.” Kebangkitan Yesus memproklamirkan kemenanganNya atas dosa dan kematian (1 Korintus 15:1-28). Puji Tuhan, melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, bagian kedua dari Roma 6:23 menjadi nyata, “…tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Maukah Anda menerima pengampunan untuk dosa-dosa Anda? Apakah Anda merasakan perasaan bersalah yang tidak kunjung lenyap? Pengampunan atas dosa-dosa Anda tersedia jika Anda menaruh iman percaya anda pada Yesus Kristus sebagai Juruselamat Anda. Efesus 1:7 mengatakan, “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.” Yesus membayar hutang dosa kita supaya kita bisa diampuni. Satu-satunya yang perlu Anda lakukan adalah memohon pengampunan kepada Tuhan di dalam Yesus Kristus, percaya bahwa Yesus sudah mati untuk membayar harga pengampunan, dan Tuhan akan mengampuni Anda. Yohanes 3:16-17 berisi berita yang indah ini, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”

Pengampunan – semudah itu?

Benar, semudah itu. Anda tidak dapat melakukan apa-apa untuk mendapatkan pengampunan. Anda tidak dapat membeli pengampunan dari Allah. Anda hanya dapat menerimanya, dengan iman, melalui anugrah dan kemurahan Tuhan. Jika Anda mau menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat Anda dan menerima pengampunan dari Tuhan, Anda dapat berdoa dengan doa ini. Doa ini, atau doa apapun, tidak akan menyelamatkan Anda. Hanya percaya kepada Yesus Kristus yang menyediakan pengampunan dosa. Doa ini hanyalah cara untuk mengungkapkan iman Anda kepada Tuhan dan untuk berterimakasih kepadaNya untuk pengampunan yang diberikan kepada Anda. “Tuhan, saya tahu bahwa saya telah berdosa kepadaMu dan saya pantas dihukum. Namun Yesus telah menanggung hukuman yang seharusnya saya tanggung sehingga dengan beriman kepadaNya saya dapat diampuni. Saya berbalik dari dosa-dosaku dan percaya kepadaMu untuk keselamatanku. Terima kasih untuk anugrah dan pengampunan dariMu! Amin!”

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Apa itu orang Kristen?

Pertanyaan: Apa itu orang Kristen?

Kamus Webster mendefinisikan orang Kristen sebagai “orang yang mengaku percaya kepada Yesus sebagai Kristus, atau percaya kepada agama yang berdasarkan pengajaran Yesus.” Walaupun ini adalah titik tolak yang bagus dalam memahami apa itu orang Kristen, sebagaimana banyak definisi sekular lainnya, definisi ini kurang dapat menjelaskan kebenaran Alkitab mengenai apa artinya menjadi seorang Kristen.

Kata “Kristen” digunakan tiga kali dalam Perjanjian Baru (Kisah Rasul 11:26; 26:28; 1 Petrus 4:16). Para pengikut Yesus Kristus pertama kali digelari “Kristen” di Antiokhia (Kisah Rasul 11:26) karena kelakuan mereka, kegiatan dan kata-kata mereka yang seperti Kristus. Pada mulanya istilah ini dipakai oleh orang-orang tidak percaya di Antiokhia sebagai ejekan dan penghinaan terhadap orang-orang Kristen. Secara harafiah istilah tsb berarti “menjadi bagian dari kelompok Kristus” atau “pengikut Kristus,” yang mirip artinya dengan definisi dalam Kamus Wesbter.

Sayangnya, setelah sekian waktu lamanya, kata “Kristen” telah kehilangan sebagian besar dari maknanya dan sering dipergunakan untuk seseorang yang beragama atau yang memiliki nilai-nilai moral yang tinggi, dan bukan dipakai untuk pengikut Yesus Kristus yang sudah betul-betul lahir kembali. Banyak orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus menganggap mereka orang-orang Kristen hanya karena mereka ke gereja atau karena mereka tinggal di negara “Kristen”. Pergi ke gereja, membantu orang-orang yang kurang beruntung, menjadi orang baik, semua itu tidak menjadikan Anda orang Kristen. Seperti dikatakan oleh seorang penginjil, “Pergi ke gereja tidak membuat orang jadi orang Kristen, sama seperti masuk ke garasi tidak membuat orang jadi mobil.” Menjadi anggota gereja, mengikuti kebaktian secara teratur dan menyumbang untuk gereja tidak membuat Anda menjadi orang Kristen.

Alkitab mengajarkan kita bahwa perbuatan-perbuatan baik kita tidak dapat membuat kita diterima oleh Tuhan. Titus 3:5 mengatakan, “bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.” Jadi orang Kristen adalah seorang yang sudah dilahirkan kembali oleh Allah (Yohanes 3:3; 3:7; 1 Peter 1:23) dan yang telah menempatkan iman dan percaya mereka di dalam Yesus Kristus. Efesus 2:8 mengatakan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.” Seorang Kristen yang sejati adalah seseorang yang telah meninggalkan dosa-dosanya dan menempatkan iman dan percayanya hanya kepada Yesus Kristus. Kepercayaannya bukanlah kepada agama atau ajaran-ajaran moral, atau apa yang boleh dan tidak boleh.

Seorang Kristen yang sejati adalah seorang yang telah menempatkan iman dan percayanya kepada Yesus Kristus, dan bahwa Dia telah mati di salib sebagai pembayaran dosa, dan bangkit kembali pada hari ketiga untuk mendapatkan kemenangan atas kematian dan memberi hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepadaNya. Yohanes 1:12 memberitahu kita, “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.” Seorang Kristen yang sejati sesungguhnya adalah seorang anak Allah, anggota dari keluarga Allah, dan seorang yang telah diberikan hidup baru di dalam Kristus. Tanda dari orang Kristen yang sejati adalah kasihnya kepada sesamanya dan ketaatannya kepada Firman Tuhan (1 Yohanes 2:4; 1 Yohanes 2:10).

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Apa artinya menjadi orang Kristen yang lahir kembali?

Pertanyaan: Apa artinya menjadi orang Kristen yang lahir kembali?

Apa artinya menjadi orang Kristen yang lahir kembali? Bagian Alkitab yang sering dipakai untuk menjawab pertanyaan ini adalah Yohanes 3:1-21. Tuhan Yesus Kristus sementara berbicara dengan Nikodemus, orang Parisi yang ternama, dan anggota Sanhedrin (penguasa orang Yahudi). Nikodemus datang kepada Yesus pada malam hari. Nikodemus memiliki pertanyaan yang mau ditanyakan kepada Yesus.

Sementara Yesus berbicara dengan Nikodemus, Dia berkata, “…Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. (Yohanes 3:3-7).

Kata “dilahirkan kembali” secara harafiah berarti “lahir dari atas.” Nikodemus memiliki kebutuhan yang nyata. Dia memerlukan perubahan hati, suatu transformasi rohani. Lahir baru, lahir kembali, adalah tindakan Allah yang memungkinkan untuk hidup kekal diberikan kepada orang yang percaya (2 Korintus 5:17; 1 Petrus 1:3; 1 Yohanes 2:29; 3:9; 5:1-4, 18). Yohanes 1:12, 13 mengindikasikan bahwa “lahir kembali” juga berarti “menjadi anak-anak Allah” melalui percaya dalam nama Yesus Kristus.

Secara logika muncul pertanyaan, “Mengapa seseorang perlu dilahirkan kembali?” Rasul Paulus dalam Efesus 2:1 mengatakan, “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kepada orang-orang Roma, dalam Roma 3:23, sang Rasul menuliskan, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” Jadi, orang perlu dilahirkan kembali supaya dosa-dosa mereka diampuni dan agar dapat berhubungan dengan Allah.

Bagaimana hal itu dapat terjadi? Efesus 2:8,9 menjelaskan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Efesus 2:8-9). Ketika orang “diselamatkan,” dia dilahirkan kembali, diperbaharui secara rohani, dan sekarang orang itu menjadi anak Allah karena dilahirkan kembali. Percaya kepada Yesus Kristus, Dia yang telah membayar hukuman dosa ketika Dia mati di kayu salib, adalah arti dari “lahir kembali” secara rohani. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru …” (2 Korintus 5:17a)

Jikalau Anda belum pernah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat Anda, maukah Anda menerima gerakan Roh Kudus yang berbicara dalam hati Anda? Anda perlu dilahirkan kembali. Maukah Anda mengucapkan doa penyesalan dan menjadi ciptaan baru di dalam Kristus hari ini? “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah” (Yohanes 1:12-13).

Jikalau Anda bersedia menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat Anda dan dilahirkan kembali, di sini ada sebuah contoh doa. Ingat, sekedar mengucapkan doa ini atau doa-doa lainnya tidak akan menyelamatkan Anda. Hanya dengan percaya kepada Kristus yang dapat menyelamatkan Anda dari dosa-dosa Anda. Doa ini hanyalah sebuah cara untuk mengungkapkan iman Anda kepada Tuhan dan untuk berterima kasih kepadaNya untuk keselamatan yang Dia telah sediakan untuk Anda. “Tuhan, saya tahu saya telah berdosa terhadap Engkau dan saya pantas dihukum. Namun Yesus Kristus telah menanggung hukuman yang sepantasnya saya tanggung sehingga dengan beriman kepadaNya saya dapat diampuni. Saya bertobat dari dosa-dosa saya dan percaya kepadaMu untuk menerima keselamatan. Terima kasih untuk anugerah dan pengampunanMu yang ajaib, karunia hidup kekal! Amin!

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Apa empat hukum rohani itu?

Pertanyaan: Apa empat hukum rohani itu?

Empat Hukum Rohani adalah cara untuk membagikan kabar baik mengenai keselamatan yang tersedia melalui beriman di dalam Yesus Kristus. Empat Hukum Rohani adalah cara sederhana untuk menata informasi penting mengenai Injil ke dalam empat butir.

Hukum yang pertama dari Empat Hukum Rohani adalah “Tuhan mengasihi Anda dan memiliki rencana yang indah bagi hidup Anda.” Yohanes 3:16 memberitahu kita, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 10:10 memberi kita alasan kedatangan Yesus, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Apa yang menghalangi kita dari kasih Allah? Apa yang menghalangi kita dari hidup yang berkelimpahan?

Hukum yang kedua dari Empat Hukum Rohani adalah “Manusia telah dinodai oleh dosa dan karena itu terpisah dari Tuhan sehingga kita tidak dapat mengenal rencana Allah bagi hidup kita.” Roma 3:23 meneguhkan hal ini, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” Roma 6:23 memberitahu kita akibat dari dosa, “upah dosa ialah maut.” Tuhan menciptakan kita supaya kita bersekutu dengan Dia. Namun manusia membawa dosa ke dalam dunia dan karena itu terpisah dari Allah. Kita telah merusak hubungan yang Tuhan mau kita miliki. Apa solusinya?

Hukum ketiga dari Empat Hukum Rohani adalah “Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan keluar dari dosa-dosa kita. Melalui Yesus Kristus dosa kita diampuni dan hubungan kita dengan Tuhan dipulihkan kembali.” Roma 5:8 memberitahu kita, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” 1 Korintus 15:3-4 memberitahukan apa yang kita perlu tahu dan percaya supaya bisa diselamatkan, “bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci…” Dalam Yohanes 14:6, Yesus sendiri menyatakan bahwa Dia adalah satu-satunya jalan keselamatan, Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Bagaimana saya dapat menerima angerah keselamatan yang begitu indah ini?

Hukum keempat dari Empat Hukum Rohani adalah, “Kita harus beriman kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat kita agar dapat menerima anugerah keselamatan dan mengetahui rencana indah Tuhan bagi hidup kita.” Yohanes 1:12 memberikan gambaran sedemikian kepada kita, “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.” Kisah Rasul 16:31 mengatakan dengan sangat jelas, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat!" Kita diselamatkan semata-mata karena anugerah, hanya melalui iman di dalam Yesus Kristus (Efesus 2:8-9).

Jikalau Anda mau percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat Anda, ungkapkan kepada Tuhan kata-kata berikut ini. Sekedar mengucapkan kata-kata ini tidak akan menyelamatkan Anda, hanya percaya kepada Tuhan Yesus yang akan menyelamatkan Anda. Doa ini hanyalah sebuah cara sederhana untuk mengungkapkan iman Anda kepada Tuhan dan untuk bersyukur kepadaNya untuk keselamatan yang Dia telah sediakan. “Tuhan, saya tahu bahwa saya telah berdosa kepadaMu dan pantas untuk dihukum. Namun Yesus Kristus telah menanggung hukuman saya sehingga melalui iman kepadaNya saya dapat diampuni. Saya bertobat dari dosa-dosaku dan percaya kepadamu untuk diselamatkan. Terima kasih untuk anugerah dan pengampunanMu yang ajaib, karunia hidup kekal! Amin!

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Bagaimana saya bisa benar di hadapan Tuhan?

Pertanyaan: Bagaimana saya bisa benar di hadapan Tuhan?

Agar dapat menjadi “benar” dengan Tuhan, pertama-tama kita perlu tahu apa yang “salah.” jawabannya: dosa. “Tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.” (Mazmur 14:3). Kita telah memberontak melawan hukum-hukum Tuhan, kita “sekalian sesat seperti domba” (Yesaya 53:6).

Kabar buruknya adalah bahwa hukuman dosa adalah kematian. “Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.” (Yehezkiel 18:4) Kabar baiknya adalah Allah yang Pengasih telah mencari kita untuk memberi kita keselamatan. Yesus mengumumkan bahwa maksud kedatanganNya adalah untuk “mencari dan menyelamatkan yang hilang" (Lukas 19:10), dan Dia mengumumkan bahwa rencanaNya sudah dipenuhi ketika Dia mati di atas salib dan mengatakan, "Sudah selesai!" (Yohanes 19:30).

Memiliki hubungan yang benar dengan Allah dimulai dengan mengakui dosa Anda. Langkah berikutnya adalah dengan rendah hati mengaku dosa kepada Tuhan (Yesaya 57:15) dan ketekadan untuk meninggalkan dosa. “Dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Roma 10:10).

Penyesalan semacam ini harus dibarengi dengan iman. Khususnya iman kepada kematian dan kebangkitan Yesus yang memungkinkan Dia menjadi Juruselamat Anda. “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma 10:9). Masih banyak lagi ayat-ayat lain yang berbicara mengenai pentingnya iman, seperti misalnya Yohanes 20:27, Kisah Rasul 16:31, Galatia 2:16, 3:11, 26 dan Efesus 2:8.

Menjadi benar dengan Tuhan adalah berhubungan dengan respon Anda terhadap apa yang Tuhan telah lakukan atas nama Anda. Dia mengirimkan Juruselamat, Dia menyediakan korban yang menghapus dosa-dosa Anda (Yohanes 1:29), dan Dia menawarkan janji ini, “Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.” (Kisah 2:21).

Ilustrasi yang indah mengenai penyesalan dan pengampunan ditemukan dalam perumpamaan Anak yang Hilang (Lukas 15:11-32). Anak yang bungsu menghambur-hamburkan pemberian ayahnya dalam dosa yang memalukan (ayat 13). Ketika dia mengakui kesalahannya, dia memutuskan untuk kembali ke rumah (ayat 18). Dia menganggap bahwa dia tidak akan dianggap sebagai anak lagi *ayat 19), tapi dia salah. Sang ayah tetap mengasihi sang pemberontak yang pulang ke rumah itu dengan kasih yang tidak berubah (ayat 20). Segala kesalahannya diampuni dan pesta diadakan (ayat 24).

Allah setia dalam memelihara janji-janjinya, termasuk janji untuk mengampuni. “TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya” (Mazmur 34:19).

Jikalau Anda ingin menjadi benar dengan Tuhan, berikut ini adalah sebuah contoh doa. Ingat, sekedar mengucapkan doa ini atau doa-doa lainnya tidak akan menyelamatkan Anda. Hanya percaya kepada Yesus yang akan menyelamatkan Anda dari dosa. Doa ini adalah sebuah cara untuk mengungkapkan kepada Tuhan bahwa Anda beriman kepadaNya dan untuk berterima kasih kepadaNya untuk keselamatan yang Dia sediakan bagi Anda. “Tuhan, saya tahu bahwa saya telah berdosa kepadaMu dan pantas untuk dihukum. Namun Yesus Kristus telah menanggung hukuman yang seharusnya saya tanggung sehingga dengan beriman kepadaNya saya dapat diampuni. Saya berbalik dari dosa-dosaku dan percaya kepadaMu untuk diselamatkan. Terima kasih untuk anugerah dan pengampunanMu yang indah, yaitu karunia hidup kekal! Amin!”

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Apakah Yesus satu-satunya jalan ke Surga?

Pertanyaan: Apakah Yesus satu-satunya jalan ke Surga?

“Saya ini pada dasarnya adalah orang baik, karena itu saya akan masuk Surga.” “OK, saya ada melakukan beberapa hal yang tidak baik, tapi saya melakukan lebih banyak hal-hal yang baik, jadi saya akan masuk surga.” “Tuhan tidak akan memasukkan saya ke neraka hanya karena saya tidak hidup sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Alkitab. Zaman sudah berubah!” “Hanya orang yang betul-betul jahat, seperti orang yang suka mengganggu anak-anak dan pembunuh yang masuk neraka.”

Ini adalah alasan-alasan yang sering dikemukakan orang, namun kenyataannya, semuanya adalah bohong. Iblis, penguasa dunia, menanamkan konsep-konsep itu dalam pikiran kita. Dia, dan setiap orang yang mengikuti jalannya, adalah musuh Tuhan (1 Petrus 5:8). Iblis selalu menyaru sebagai pribadi yang baik (2 Korintus 11:14), tetapi dia menguasai semua pikiran yang bukan milik Tuhan. “yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah (2 Korintus 4:4).

Adalah suatu kebohongan kalau dikatakan bahwa Tuhan tidak peduli pada dosa-dosa kecil, dan bahwa neraka disediakan hanya bagi “orang jahat.” Segala macam dosa memisahkan kita dari Allah, termasuk “dusta putih dan kecil.” Setiap orang sudah berdosa dan tidak seorangpun yang dapat masuk ke surga dengan upaya sendiri (Roma 3:23). Masuk ke surga bukanlah berdasarkan apakah kebaikan kita lebih banyak dari kejahatan kita. Kalau itu ukurannya, kita semua akan kalah. “Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia” (Roma 11:6). Tidak ada perbuatan baik yang dapat kita lakukan untuk membawa kita masuk surga (Titus 3:5).

“Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya” (Matius 7:13). Bahkan jikalau semua orang hidup dalam dosa dan tidak banyak yang percaya kepada Tuhan, Tuhan tidak akan menerima itu sebagai alasan. “Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka (Efesus 2:2).

Ketika Tuhan menciptakan dunia, dunia sempurna adanya. Segalanya baik. Kemudian Dia menciptakan Adam dan Hawa dan memberi mereka kehendak bebas sehingga mereka dapat memilih mau mengikuti dan menaati Tuhan atau tidak. Namun Adam dan Hawa, manusia yang pertama yang diciptakan Tuhan, digoda oleh Iblis untuk tidak taat kepada Tuhan dan mereka berdosa. Akibatnya mereka (dan semua orang yang lahir kemudian, termasuk kita) tidak dapat memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan. Maka Tuhan membuka jalan supaya kita dapat dipersatukan dengan Dia di surga. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23). Yesus dilahirkan supaya Dia dapat menunjukkan jalan kepada kita dan mati bagi dosa-dosa kita sehingga kita tidak perlu mati. Tiga hari setelah kematianNya, Yesus bangkit dari kubur (Roma 4:25), membuktikan kemenanganNya atas kematian. Dia menjembatani jurang antara Allah dan manusia sehingga kita dapat memiliki hubungan pribadi dengan Allah jika kita mau percaya.

“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3). Kebanyakan orang percaya tentang Tuhan, termasuk Iblis. Tapi supaya diselamatkan, kita perlu berbalik kepada Tuhan, menjalin hubungan pribadi dengan Dia, berbalik dari dosa-dosa kita dan mengikuti Dia. Kita mesti percaya kepada Yesus dalam segala hal yang kita miliki dan lakukan. “Allah memungkinkan manusia berbaik dengan Dia, hanya kalau manusia percaya kepada Yesus Kristus. Allah berbuat ini untuk semua orang yang percaya kepada Kristus; sebab tidak ada perbedaannya” (Roma 3:22). Alkitab mengajarkan kita bahwa tidak ada jalan lain untuk mendapatkan keselamatan selain melalui Kristus. Yesus berkata dalam Yohanes 14:6, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6).

Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan karena Dia adalah satu-satunya yang dapat membayar hutang dosa kita (Roma 3:23). Tidak ada agama lain yang mengajarkan dalamnya dan seriusnya dosa kita dan akibat-akibatnya. Tidak ada agama yang menawarkan pembayaran dosa seperti yang disediakan oleh Yesus. Tidak ada “pendiri agama” lain yang adalah Allah yang menjelma menjadi manusia (Yohanes 1:1, 14 – satu-satunya cara untuk melunasi utang dosa. Yesus haruslah Allah supaya Dia dapat membayar hutang kita. Yesus harus menjadi seorang manusia supaya Dia bisa mati. Keselamatan hanya tersedia melalui iman di dalam Yesus Kristus! “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (Kisah 4:12).

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Bagaimana saya dapat memperoleh kepastian bahwa saya akan masuk Surga setelah saya meninggal dunia?

Pertanyaan: Bagaimana saya dapat memperoleh kepastian bahwa saya akan masuk Surga setelah saya meninggal dunia?

Apakah Anda memiliki kepastian bahwa Anda memiliki hidup kekal dan akan masuk surga saat Anda meninggalkan dunia ini? Allah ingin Anda memiliki kepastian itu. Alkitab mengatakan, “Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (1 Yohanes 5:13). Misalnya Anda berdiri di hadapan Tuhan saat ini dan Dia bertanya, “Mengapa Saya harus mengijinkan engkau masuk Surga?” Apa yang akan Anda katakan? Anda mungkin tidak tahu bagaimana menjawabnya. Apa yang patut Anda ketahui ialah bahwa Tuhan mengasihi kita dan telah menyediakan cara untuk kita mendapat kepastian di mana kita akan melewati kekekalan. Alkitab mengatakan demikian, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).

Pertama-tama kita perlu memahami masalah yang menghalangi kita masuk surga. Persoalan itu adalah pribadidosa kita yang menghalangi kita menjalin relasi dengan Tuhan. Secara pribadidan berdasarkan pilihan kita, kita ada orang berdosa. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Kita tidak dapat menyelamatkan diri sendiri. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:8-9). Kita pantas dibinasakan dan masuk neraka. “Sebab upah dosa ialah maut” (Roma 6:23).

Tuhan suci dan adil, dan harus menghukum dosa, namun Dia mengasihi kita dan telah menyediakan pengampunan untuk dosa-dosa kita. Yesus berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Yesus mati bagi kita di atas salib: “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah” (1 Petrus 3:18). Yesus dibangkitkan dari antara orang mati: “Yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita (Roma 4:25).

Jadi kembali kepada pertanyaan kita yang semula – “Bagaimana saya tahu pasti bahwa saya akan masuk Surga saat saya meninggal dunia?” Jawabannya: percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan diselamatkan (Kisah Rasul 16:31). “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1:12). Anda dapat menerima hidup kekal sebagai hadiah CUMA-CUMA. “Karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23). Anda dapat memiliki hidup yang berkelimpahan dan bermakna saat ini juga. Yesus berkata, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10). Anda dapat hidup dalam kekekalan bersama dengan Yesus di Surga karena Dia sudah berjanji, “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Yohanes 14:3).

Jikalau Anda mau menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda dan menerima pengampunan dari Tuhan, berikut ini adalah sebuah doa yang dapat Anda doakan. Ingat, sekedar mengucapkan doa ini atau doa-doa lainnya tidak akan menyelamatkan Anda. Hanya percaya kepada Yesus yang akan menyelamatkan Anda dari dosa. Doa ini adalah sebuah cara untuk mengungkapkan kepada Tuhan bahwa Anda beriman kepadaNya dan untuk berterima kasih kepadaNya untuk keselamatan yang Dia sediakan bagi Anda. “Tuhan, saya tahu bahwa saya telah berdosa kepadaMu dan pantas untuk dihukum. Namun Yesus Kristus telah menanggung hukuman yang seharusnya saya tanggung sehingga dengan beriman kepadaNya saya dapat diampuni. Saya berbalik dari dosa-dosaku dan percaya kepadaMu untuk diselamatkan. Terima kasih untuk anugerah dan pengampunanMu yang indah! Amin!”

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Adalah kehidupan setelah kematian?

Pertanyaan: Adalah kehidupan setelah kematian?

Adakah kehidupan setelah kematian? Alkitab memberitahu kita, "Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan. … Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? (Ayub 14:1-2, 14)

Sama seperti Ayub, hampir setiap kita ditantang oleh pertanyaan ini. Apa yang terjadi kepada kita setelah kita meninggal dunia? Apakah kita hilang begitu saja? Apakah hidup itu suatu pintu yang berputar di mana orang datang dan pergi dari dunia ini supaya mendapat kemuliaan dan kebesaran? Apakah setiap orang pergi ke tempat yang sama, atau kita pergi ke tempat yang berbeda-beda? Apakah surga dan neraka ada, atau itu hanya suatu angan-angan?

Alkitab mengatakan bukan saja ada kehidupan setelah kematian, namun ada hidup kekal yang begitu mulia, “yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9). Yesus Kristus, Allah dalam wujud manusia, datang ke dunia ini untuk memberi kita karunia hidup kekal. “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Yesaya 53:5).

Yesus menanggung hukuman yang seharusnya setiap kita tanggung dan mengorbankan nyawaNya sendiri. Tiga hari kemudian, Dia membuktikan kemenanganNya atas kematian dengan bangkit dari kubur, dalam Roh dan tubuh. Dia tetap tinggal di bumi ini untuk empat puluh hari lamanya dan dilihat oleh ribuan orang sebelum akhirnya Dia naik ke rumahNya yang kekal di Surga. Roma 4:25 mengatakan, “Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita” (Roma 4:25).

Kebangkitan Kristus adalah peristiwa yang dicatat dengan baik. Rasul Paulus menantang orang-orang yang mempertanyakan keabsahannya dan tidak seorangpun dapat menolak kebenarannya. Kebangkitan adalah batu penjuru dari iman Kristen. Karena Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, kita percaya kita pun akan dibangkitkan.

Paulus menasihati beberapa orang-orang Kristen mula-mula yang tidak percaya akan kebangkitan: “Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan” (1 Korintus 15:12-13).

Kristus adalah hasil pertama dari panen besar orang-orang yang akan dibangkitkan kembali. Kematian fisik menimpa semua orang melalui satu orang, Adam, yang punya hubungan dengan kita semua. Namun semua orang yang telah diadopsi ke dalam keluarga Allah melalui iman dalam Yesus Kristus akan diberikan hidup baru (1 Korintus 15:20-22). Sebagaimana Allah membangkitkan tubuh Yesus, demikian pula tubuh kita akan dibangkitkan saat Yesus datang kembali (1 Korintus 6:14).

Walaupun pada akhirnya kita semua akan dibangkitkan, tidak semua orang akan masuk ke Surga. Dalam hidup ini setiap orang harus membuat pilihan di mana dia akan hidup dalam kekekalan. Alkitab mengatakan bahwa manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi (Ibrani 9:27). Mereka yang telah dibenarkan akan hidup kekal di surga, tetapi orang-orang yang tidak percaya akan masuk ke dalam hukuman kekal, atau neraka (Matius 25:46).

Sama seperti surga, neraka bukan hanya suatu keadaan, tapi merupakan sebuah tempat yang nyata. Neraka adalah sebuah tempat di mana orang-orang yang bedosa akan mengalami murka Tuhan secara kekal dan tanpa akhir. Mereka akan mengalami siksaan secara emosi, mental, dan fisik. Mereka akan merasa malu, menyesal dan bersalah.

Neraka digambarkan sebagai jurang yang tanpa dasar (Lukas 8:31, Wahyu 9:1), lautan api dan belerang, di mana para penghuninya disiksa siang dan malam untuk selama-lamanya (Wahyu 20:10). Di neraka akan ada tangisan dan kertak gigi, menunjukkan kesusahan dan kemarahan yang amat sangat (Matius 13:42). Neraka adalah tempat “di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam” (Markus 9:48). Allah tidak menikmati kebinasaan orang-orang jahat dan ingin untuk mereka berbalik dari jalan-jalan mereka yang sesat supaya mereka hidup (Yehezkiel 33:11). Namun Dia tidak memaksa kita untuk tunduk; jika kita terus menerus menolak Dia, Tuhan tidak punya pilihan lain selain memberi kita apa yang kita inginkan, hidup terpisah dari Dia.

Hidup di atas bumi ini adalah suatu ujian, suatu persiapan untuk apa yang akan datang. Bagi orang-orang percaya itu adalah hidup kekal di hadapan Tuhan. Jadi bagaimana kita dibenarkan dan dapat menerima hidup kekal? Hanya ada satu jalan – melalui iman dan kepercayaan kepada Anak Allah, Yesus Kristus. Yesus berkata, "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.…" (Yohanes 11:25-26).

Karunia hidup kekal tersedia bagi semua orang, tapi untuk menerimanya kita perlu menolak beberapa kesenangan duniawi dan mempersembahkan diri kita kepada Tuhan. “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya." (Yohanes 3:36). Kita tidak akan memperoleh kesempatan untuk bertobat dari dosa-dosa kita setelah kita meninggal dunia karena setelah kita bertemu Tuhan muka dengan muka kita tidak ada pilihan lain selain percaya kepadaNya. Tuhan menghendaki kita datang kepadaNya di dalam iman dan kasih sekarang ini. Jika kita menerima kematian Yesus sebagai pembayaran atas dosa dan pemberontakan kita terhadap Tuhan, kita dijamin bukan hanya memperoleh hidup yang berarti di dunia ini, namun juga hidup kekal di hadapan Kristus.

Jikalau Anda mau menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda dan menerima pengampunan dari Tuhan, berikut ini adalah sebuah doa yang dapat Anda doakan. Ingat, sekedar mengucapkan doa ini atau doa-doa lainnya tidak akan menyelamatkan Anda. Hanya percaya kepada Yesus yang akan menyelamatkan Anda dari dosa. Doa ini adalah sebuah cara untuk mengungkapkan kepada Tuhan bahwa Anda beriman kepadaNya dan untuk berterima kasih kepadaNya untuk keselamatan yang Dia sediakan bagi Anda. “Tuhan, saya tahu bahwa saya telah berdosa kepadaMu dan pantas untuk dihukum. Namun Yesus Kristus telah menanggung hukuman yang seharusnya saya tanggung sehingga dengan beriman kepadaNya saya dapat diampuni. Saya berbalik dari dosa-dosaku dan percaya kepadaMu untuk diselamatkan. Terima kasih untuk anugerah dan pengampunanMu yang indah – karunia hidup kekal! Amin!”

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Apa artinya menerima Yesus sebagai Juruselamat anda secara pribadi?

Pertanyaan: Apa artinya menerima Yesus sebagai Juruselamat anda secara pribadi?

Sudahkah Anda menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat Anda secara pribadi? Sebelum Anda menjawab, ijinkan saya menjelaskan pertanyaan ini. Untuk memahami pertanyaan ini, terlebih dahulu Anda perlu mengerti “Yesus Kristus,” “pribadi,” dan “Juruselamat.”

Siapa itu Yesus Kristus? Banyak orang akan mengakui Yesus sebagai orang baik, guru yang agung, atau bahkan sebagai nabi Tuhan. Semua ini memang benar, tapi tidak betul-betul menjelaskan siapa Dia sebenarnya. Alkitab memberitahu kita bahwa Yesus adalah Allah menjadi manusia (lihat Yohanes 1:1-14). Allah datang ke dalam dunia ini untuk mengajar kita, menyembuhkan, memperbaiki kita, mengampuni kita, - dan mati bagi kita! Yesus Kristus adalah Allah, Sang Pencipta, Tuhan yang berkuasa. Sudahkah engkau menerima Yesus ini?

Apa itu Juruselamat dan mengapa kita membutuhkan Juruselamat? Alkitab memberitahu kita bahwa kita semua telah berdosa, melakukan hal-hal yang jahat (Roma 3:10-18). Sebagai akibat dari dosa kita, kita pantas menerima murka dan penghakiman Tuhan. Satu-satunya hukuman yang pantas untuk dosa melawan Tuhan yang kekal adalah hukuman yang kekal (Roma 6:23, Wahyu 20:11-15). Itu sebabnya kita membutuhkan Juruselamat!

Yesus Kristus datang ke dunia ini dan mati menggantikan kita. Kematian Yesus, sebagai Allah dalam wujud manusia, adalah pembayaran yang cukup untuk dosa-dosa kita (2 Korintus 5:21). Yesus mati untuk membayar dosa-dosa kita (Roma 5:8). Yesus membayar harga yang harus kita bayar sehingga kita tidak perlu membayarnya. Kebangkitan Yesus dari antara orang mati membuktikan bahwa kematianNya sudah cukup untuk membayar hutang dosa kita. Itu sebabnya Yesus adalah satu-satunya Juruselamat (Yohanes 14:6; Kisah Rasul 4:12). Apakah engkau percaya kepada Yesus sebagai Juruselamatmu?

Apakah Yesus Juruselamat Anda secara “pribadi?” Banyak orang memandang keKristenan sekedar sebagai ke gereja, melakukan upacara-upacara Kristen, dan tidak berbuat dosa. Itu bukan keKristenan. KeKristenan yang sejati adalah hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. Menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda secara pribadi berarti menempatkan iman dan kepercayaan Anda secara pribadi kepadaNya. Tidak seorangpun dapat diselamatkan karena iman orang lain. Tidak ada yang dapat diampuni karena melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. Satu-satunya cara untuk diselamatkan adalah dengan secara pribadi menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda, percaya pada kematianNya sebagai pembayaran dosa Anda, dan kebangkitanNya sebagai jaminan hidup kekal (Yohanes 3:16). Apakah Yesus adalah Juruselamatmu secara pribadi?

Jikalau Anda mau menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda dan menerima pengampunan dari Tuhan, berikut ini adalah sebuah doa yang dapat Anda doakan. Ingat, sekedar mengucapkan doa ini atau doa-doa lainnya tidak akan menyelamatkan Anda. Hanya percaya kepada Yesus yang akan menyelamatkan Anda dari dosa. Doa ini adalah sebuah cara untuk mengungkapkan kepada Tuhan bahwa Anda beriman kepadaNya dan untuk berterima kasih kepadaNya untuk keselamatan yang Dia sediakan bagi Anda. “Tuhan, saya tahu bahwa saya telah berdosa kepadaMu dan pantas untuk dihukum. Namun Yesus Kristus telah menanggung hukuman yang seharusnya saya tanggung sehingga dengan beriman kepadaNya saya dapat diampuni. Saya berbalik dari dosa-dosaku dan percaya kepadaMu untuk diselamatkan. Terima kasih untuk anugerah dan pengampunanMu yang indah – karunia hidup kekal! Amin!”

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Apa itu rencana keselamatan?

Pertanyaan: Apa itu rencana keselamatan?

Apakah Anda lapar? Bukan lapar secara fisik, tetapi apakah Anda lapar untuk hidup yang lebih baik? Apakah di dalam diri Anda ada sesuatu yang tidak pernah dipuaskan? Jika demikian, Yesus adalah jalannya. Yesus berkata, “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi” (Yohanes 6:35).

Apakah Anda kebingungan? Apakah Anda sepertinya tidak pernah menemukan dan mengerti jalan kehidupan? Apakah hidup Anda seperti dalam kegelapan dan Anda tidak bisa mencari cara untuk meneranginya? Jika demikian, Yesuslah jalannya. Yesus mengatakan,"Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" (Yohanes 8:12).

Apakah Anda merasa terkunci? Anda mencoba berbagai pintu, dan yang Anda temukan adalah kekosongan dan hal-hal yang tidak ada artinya? Apakah Anda mencari pintu masuk kepada hidup yang berkelimpahan? Kalau demikian, Yesuslah jalannya! Yesus berkata, “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput” (Yohanes 10:9).

Apakah orang lain mengecewakan Anda? Apakah relasi Anda dengan orang lain dangkal dan kosong? Apakah Anda merasa bahwa orang lain selalu berusaha memanfaatkan Anda? Jika demikian, Yesuslah jalannya. Yesus berkata, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; … Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku” (Yohanes 10:11,14).

Apakah Anda memikirkan apa yang terjadi setelah Anda meninggal dunia? Apakah Anda capek dengan hal-hal yang pada akhirnya rusak dan hancur? Apakah Anda sering merenungkan apakah hidup ini ada artinya? Apakah Anda ingin hidup setelah mati? Jika demikian, Yesuslah jalannya! Yesus menyatakan, "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya" (Yohanes 11:25-26).

Apakah jalan itu? Apakah kebenaran itu? Apakah hidup? Yesus menjawab,"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6).

Kelaparan yang Anda rasakan adalah kelaparan rohani, dan hanya dapat dikenyangkan oleh Yesus. Yesus adalah Satu-satunya yang dapat menerangi kegelapan Anda. Yesus adalah Pintu kepada hidup yang berkelimpahan. Yesus adalah Sahabat dan Gembala yang Anda cari-cari. Yesus adalah Hidup – sekarang dan akan datang. Yesus adalah Jalan keselamatan!

Penyebab dari kelaparan Anda, penyebab dari kegelapan yang melingkupi hidup Anda, penyebab dari kegagalan Anda mendapatkan makna hidup, semua itu adalah karena Anda terpisah dari Tuhan. Alkitab memberitahukan bahwa kita semua telah berdosa dan karena itu kita terpisah dari Tuhan (Pengkhotbah 7:20; Roma 3:23). Kekosongan yang Anda rasakan dalam hati adalah karena Tuhan tidak ada dalam hidup Anda. Kita diciptakan untuk berhubungan dengan Allah. Karena dosa kita, kita tidak dapat memiliki hubungan itu. Yang lebih parah lagi, dosa akan menyebabkan kita terpisah dari Tuhan untuk kekekalan, dalam hidup ini dan sesudahnya (Roma 6:23; Yohanes 3:36).

Bagaimana masalah ini dapat diselesaikan? Yesuslah jalannya. Yesus memikul dosa-dosa kita (2 Korintus 5:21). Yesus mati menggantikan kita (Roma 5:8) menanggung hukuman yang sepantasnya kita tanggung. Tiga hari kemudian Yesus bangkit dari antara orang mati, membuktikan kemenanganNya atas dosa dan kematian (Roma 6:4-5). Mengapa Dia melakukannya? Yesus sendiri menjawab pertanyaan ini, “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yohanes 15:13). Yesus mati supaya kita bisa hidup. Jika kita beriman kepada Yesus, percaya kepada kematianNya sebagai pembayaran atas dosa-dosa kita, semua dosa kita diampuni dan dibersihkan. Kelaparan rohani kita akan dikenyangkan. Terang akan bernyala. Kita akan mendapatkan jalan kepada hidup yang berkelimpahan. Kita akan mengenal Sahabat sejati dan Gembala kita yang baik. Kita akan tahu bahwa kita akan memiliki hidup setelah meninggalkan dunia ini, hidup dalam kebangkitan bersama dengan Yesus di surga untuk selama-lamanya.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Apa agama yang tepat bagi saya?

Pertanyaan: Apa agama yang tepat bagi saya?

Restoran cepat-saji memancing kita dengan mengijinkan kita memesan makanan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Beberapa rumah kopi membanggakan ratusan macam rasa dan jenis kopi yang mereka jual. Bahkan dalam membeli rumah dan mobil, kita bisa memilih opsi dan fitur yang sesuai dengan keinginan kita. Kita tidak lagi terbatas dengan coklat, vanila atau strawberry. Pilihan, itu adalah raja. Anda dapat memperoleh apapun sesuai dengan kesukaan dan kebutuhan pribadi Anda.

Jadi bagaimana dengan agama yang persis Anda inginkan? Bagaimana dengan agama yang tidak membuat rasa bersalah, tidak ada penuntutan dan tidak dipenuhi dengan harus begini dan tidak boleh begitu? Agama seperti itu ada, tetapi dapatkah kita memilih agama seperti memilih rasa es krim?

Dalam dunia ini ada banyak suara yang mencoba menarik perhatian kita; jadi mengapa kita harus mempertimbangkan Yesus lebih dari Muhammad atau Konghucu atau Budha atau Charles Taze Russell atau Joseph Smith? Bukankah semua jalan menuntun ke surga? Bukankah pada dasarnya semua agama sama saja? Yang benar ialah: tidak semua agama menuntun ke surga, sama seperti tidak semua jalan membawa kita ke Jakarta.

Hanya Yesus sendiri yang berbicara dengan otoritas Tuhan karena hanya Yesus yang telah mengalahkan kematian. Muhammad, Konghucu dan lain-lainnya tetap tinggal dalam kuburan sampai hari ini, tetapi Yesus, dengan kuasaNya sendiri, keluar dari kubur pada hari yang ketiga setelah mati dengan keji di salib. Setiap orang yang berkuasa atas kematian patut mendapat perhatian kita. Setiap orang yang berkuasa atas kematian patut untuk didengar.

Bukti-bukti yang mendukung kebangkitan Tuhan Yesus sangat banyak. Pertama-tama, ada kurang lebih 500 saksi mata yang menyaksikan Yesus yang bangkit! Jumlah tsb adalah jumlah yang banyak. Lima ratus suara tidak boleh diabaikan begitu saja. Ditambah lagi dengan kubur kosong. Para musuh Yesus dapat dengan mudah menghentikan pembicaraan mengenai kebangkitan Yesus dengan memperlihatkan mayat Yesus yang mulai membusuk, tapi mereka tidak dapat memperlihatkan mayat Yesus. Kubur Yesus kosong! Dapatkah para murid mencuri mayat Yesus? Tidak mudah. Untuk mencegah hal itu kubur Yesus dijaga oleh para tentara yang bersenjata. Mengingat bahwa para pengikut Yesus lari ketakutan saat Yesus ditangkap dan disalibkan, kecil sekali kemungkinan untuk sekelompok nelayan yang ketakutan ini untuk berani datang menghadapi para tentara yang profesional dan terlatih. Fakta berbicara, kebangkitan Tuhan Yesus tidak dapat diabaikan begitu saja!

Sekali lagi, setiap orang yang berkuasa atas kematian pantas untuk didengar. Yesus membuktikan kuasaNya atas kematian, kita perlu mendengar apa yang Dia katakan. Yesus mengklaim sebagai satu-satunya jalan keselamatan (Yohanes 14:6). Yesus bukan salah satu jalan; Dia adalah satu-satunya jalan.

Dan Yesus yang sama ini berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28). Hidup dalam dunia ini adalah hidup yang berat. Banyak di antara kita yang bercucuran darah, dan babak belur dalam dunia ini. Betul? Jadi apa yang Anda inginkan? Pemulihan atau sekedar sebuah agama? Juruselamat yang hidup atau salah satu dari sekian banyak “nabi” yang mati? Hubungan yang bermakna atau upacara-upacara yang kosong? Yesus bukan salah satu pilihan, Dia adalah satu-satunya pilihan!

Yesus adalah “agama” yang tepat kalau Anda mencari pengampunan (Kisah Rasul 10:43). Yesus adalah “agama” yang tepat kalau Anda mencari hubungan yang berarti dengan Tuhan (Yohanes 10:10). Yesus adalah “agama” yang tepat kalau Anda mencari rumah kekal di Surga (Yohanes 3:16). Tempatkan iman Anda kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamatmu, Anda tidak akan menyesal! Percayalah kepadanya untuk pengampunan dosamu, Anda tidak akan dikecewakan.

Jikalau Anda ingin memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan, berikut ini adalah sebuah contoh doa. Ingat, sekedar mengucapkan doa ini atau doa-doa lainnya tidak akan menyelamatkan Anda. Hanya percaya kepada Yesus yang akan menyelamatkan Anda dari dosa. Doa ini adalah sebuah cara untuk mengungkapkan kepada Tuhan bahwa Anda beriman kepadaNya dan untuk berterima kasih kepadaNya untuk keselamatan yang Dia sediakan bagi Anda. “Tuhan, saya tahu bahwa saya telah berdosa kepadaMu dan pantas untuk dihukum. Namun Yesus Kristus telah menanggung hukuman yang seharusnya saya tanggung sehingga dengan beriman kepadaNya saya dapat diampuni. Saya berbalik dari dosa-dosaku dan percaya kepadaMu untuk diselamatkan. Terima kasih untuk anugerah dan pengampunanMu yang indah, yaitu karunia hidup kekal! Amin!”

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Apa itu Jalan Roma Menuju Keselamatan?

Pertanyaan: Apa itu Jalan Roma Menuju Keselamatan?

Jalan Roma menuju keselamatan adalah cara untuk membagikan Injil Keselamatan dengan mempergunakan ayat-ayat Alkitab dari Surat Roma. Ini adalah cara yang sederhana namun ampuh untuk menjelaskan mengapa kita membutuhkan keselamatan, bagaimana Tuhan menyediakan keselamatan, bagaimana kita menerima keselamatan dan apa hasil dari keselamatan.

Ayat Alkitab yang pertama dari Jalan Roman menuju keselamatan adalah Roma 3:23, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” Kita semua sudah berdosa. Kita sudah melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan Tuhan. Tidak seorangpun yang tidak bersalah. Roma 3:10-18 memberikan gambaran detil seperti apa dosa itu dalam kehidupan kita. Ayat Alkitab yang kedua dari Jalan Roma menuju keselamatan, Roma 6:23, mengajar kita mengenai konsekwensi dari dosa - “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Hukuman yang pantas bagi dosa kita adalah kematian. Bukan hanya kematian secara fisik, namun kematian kekal!

Ayat ketiga dari Jalan Roma menuju keselamatan adalah kelanjutan dari Roma 6:23, “tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Roma 5:8 menyatakan, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Yesus kristus telah mati bagi kita! Kematian Yesus membayar harga dosa-dosa kita. Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Tuhan telah menerima kematian Yesus sebagai pembayaran atas dosa-dosa kita.

Tempat perhentian berikut dalam Jalan Roma menuju keselamatan adalah Roma 10:9, “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.”Karena kematian Yesus adalah bagi kita, satu-satunya yang perlu kita lakukan adalah percaya kepadaNya, menerima kematianNya sebagai pembayaran bagi dosa-dosa kita, dan kita akan diselamatkan! Roma 10:13 mengatakan, “Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.” Yesus telah mati untuk membayar dosa-dosa kita dan menyelamatkan kita dari kematian kekal. Keselamatan, pengampunan dosa, tersedia bagi setiap orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

Bagian terakhir dari Jalan Roma menuju keselamatan adalah hasil dari keselamatan. Roma 5:1 mengandung berita yang indah ini, “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.” Melalui Yesus Kristus kita dapat memperoleh hubungan yang damai dengan Tuhan. Roma 8:1 mengajar kita, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Karena Yesus telah mati bagi kita, kita tidak akan menerima hukuman bagi dosa-dosa kita. Dan akhirnya, kita memiliki janji dalam Roma 8:38-39, “Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Maukah Anda mengikuti Jalan Roma menuju keselamatan? Jika demikian, berikut ini adalah sebuah contoh doa. Doa ini adalah sebuah cara untuk mengungkapkan kepada Tuhan bahwa Anda bersandar kepada Yesus Kristus untuk keselamatan Anda. Kata-kata doa ini tidak akan menyelamatkan Anda. Hanya iman kepada Yesus Kristus yang dapat menyelamatkan. “Tuhan, saya tahu bahwa saya telah berdosa kepadaMu dan pantas untuk dihukum. Namun Yesus Kristus telah menanggung hukuman yang seharusnya saya tanggung sehingga dengan beriman kepadaNya saya dapat diampuni. Dengan pertolonganMu, saya berbalik dari dosa-dosaku dan percaya kepadaMu untuk diselamatkan. Terima kasih untuk anugerah dan pengampunanMu yang indah, yaitu karunia hidup kekal! Amin!”

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Apa itu doa orang berdosa?

Pertanyaan: Apa itu doa orang berdosa?

Doa orang berdosa adalah doa yang didoakan orang kepada Tuhan saat mereka menyadari bahwa mereka adalah orang berdosa dan membutuhkan Juruselamat. Sekedar mengucapkan doa orang berdosa tidak akan menghasilkan apa-apa. Doa orang berdosa hanya bermanfaat jikalau doa itu dengan sungguh-sungguh mengungkapkan apa yang diketahui, dimengerti dan dipercaya oleh orang tsb mengenai dosanya dan kebutuhannya untuk diselamatkan.

Aspek pertama dari doa orang berdosa adalah pengertian bahwa kita semua adalah orang-orang berdosa. Roma 3:10 mengatakan, “Seperti ada tertulis: Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.” Alkitab sangat jelas bahwa setiap kita sudah berdosa. Kita adalah orang-orang berdosa yang membutuhkan belas kasihan dan pengampunan dari Tuhan (Titus 3:5-7). Karena dosa kita, kita pantas menerima hukuman kekal (Matius 25:46). Doa orang berdosa adalah permohonan untuk mendapatkan anugrah dan bukannya penghakiman. Ini adalah doa untuk mohon belas kasihan dan bukannya murka.

Aspek kedua dari doa orang berdosa adalah mengetahui apa yang Tuhan sudah lakukan untuk memperbaiki kondisi kita yang berdosa dan terhilang. Allah datang menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus (Yohanes 1:1, 14). Yesus mengajar kita kebenaran mengenai Allah dan hidup dalam kebenaran yang sempurna dan tidak berdosa sama sekali (Yohanes 8:46, 2 Korintus 5:21). Yesus kemudian mati di salib menggantikan kita, menanggung hukuman yang sepantasnya kita tanggung (Roma 5:8). Yesus bangkit dari kematian membuktikan kemenanganNya atas dosa, kematian dan neraka (Kolose 2:15, 1 Korintus 15). Karena semua ini, dosa-dosa kita diampuni dan kita dijanjikan rumah kekal di Surga, kita kita bersedia menaruh iman kita kepada Yesus Kristus. Satu-atunya yang kita perlu lakukan adalah percaya bahwa Dia mati menggantikan kita dan bangkit kembali dari antara orang mati (Roma 10:9-10). Kita diselamatkan semata-mata karena anugerah belaka, melalui iman di dalam Yesus Kristus. Efesus 2:8 mengatakan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.”

Mengucapkan doa orang berdosa adalah sebuah cara untuk memberitahu Tuhan bahwa Anda bersandar pada Yesus Kristus sebagai Juruselamatmu. Di dalamnya tidak ada kata-kata “ajaib” yang dapat menghasilkan keselamatan. Hanya iman kepada kematian dan kebangkitan Yesus yang dapat menyelamatkan kita. Jika Anda mengerti bahwa Anda adalah orang berdosa dan membutuhkan keselamatan melalui Yesus Kristus, berikut ini adalah sebuah doa orng berdosa yang dapat Anda doakan kepada Tuhan, “Tuhan, saya tahu saya adalah orang berdosa. Saya tahu bahwa saya pantas menerima akibat dari dosa-dosa saya. Namun demikian, saya percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat saya. Saya percaya bahwa kematian dan kebangkitanNya menyediakan pengampunan bagi saya. Saya percaya kepada Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamatku. Tuhan, terima kasih untuk menyelamatkan dan mengampuni saya! Amin!”

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Bagaimana saya dapat menjadi seorang Kristen?

Pertanyaan: Bagaimana saya dapat menjadi seorang Kristen?

Langkah pertama untuk menjadi seorang Kristen adalah memahami apa artinya “Kristen.” Kata “Kristen” bersumber dari kota Antiokhia di abad pertama A.D. (lihat Kisah 11:26). Ada kemungkinan bahwa pada mulanya istilah “Kristen” dimaksudkan sebagai penghinaan. Kata tsb. pada dasarnya berarti “Kristus kecil.” Namun demikian, setelah berabad-abad, orang-orang yang percaya pada Kristus mengadopsi istilah “Kristen” dan menggunakannya sebagai identifikasi mereka yang adalah para pengikut Yesus Kristus. Definisi sederhana dari Kristen adalah orang yang mengikuti Kristus.

Mengapa saya seharusnya menjadi seorang Kristen?
Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia “datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45) Pertanyaan yang timbul: mengapa kita perlu ditebus? Penebusan adalah pembayaran yang harus dilakukan untuk membebaskan seseorang. Konsep penebusan paling sering digunakan dalam penculikan, di mana seseorang diculik dan dijadikan sandera sampai tebusan dibayar untuk membebaskan orang tsb.

Yesus menebus kita untuk membebaskan kita dari tawanan! Tawanan apa? Tawanan dosa dan konsekwensinya, kematian secara fisik yang diikuti dengan terpisah secara kekal dari Allah. Mengapa Yesus perlu membayar tebusan ini? Karena kita semua sudah dijangkiti dengan dosa (Roma 3:23), dan karena itu layak mendapat hukuman dari Allah (Roma 6:23). Bagaimana Yesus menebus kita? Dengan mati di kayu salib untuk membayar hukuman dosa kita (1 Korintus 15:3; 2 Korintus 5:21). Bagaimana kematian Yesus bisa cukup untuk membayar semua dosa kita? Yesus adalah Allah dalam wujud manusia, Allah datang ke dalam dunia untuk menjadi salah seorang dari kita sehingga Dia dapat mengidentifikasikan diri dengan kita dan mati bagi dosa-dosa kita (Yohanes 1:1, 14). Sebagai Allah, kematian Yesus tak terhingga nilainya, cukup untuk membayar dosa dari seluruh dunia (1 Yohanes 2:2). Kebangkitan Yesus setelah kematianNya menunjukkan bahwa kematianNya merupakan pengorbanan yang sudah cukup, bahwa Dia benar-benar telah mengalahkan dosa dan kematian.

Bagaimana saya dapat menjadi seorang Kristen?
Ini adalah bagian yang paling baik. Karena Dia mengasihi kita, Allah telah amat menyederhanakan cara menjadi orang Kristen. Yang Anda perlu lakukan adalah menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda, secara penuh menerima kematianNya sebagai pengorbanan yang cukup untuk dosa-dosa Anda (Yohanes 3:16), percaya sepenuhNya kepada Dia sebagai satu-satunya Juruselamat (Yohanes 14:6; Kisah 4:12). Menjadi seorang Kristen bukanlah soal upacara, pergi ke gereja, atau melakukan sesuatu sambil berpantang melakukan yang lainnya. Menjadi orang Kristen adalah memiliki relasi pribadi dengan Yesus Kristus. Hubungan pribadi dengan Kristus, melalui iman, adalah yang membuat seseorang menjadi orang Kristen. Apakah Anda siap untuk menjadi seorang Kristen?
Jikalau Anda siap untuk menjadi seorang Kristen dengan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat Anda, yang perlu Anda lakukan hanyalah percaya. Apakah Anda mengerti dan percaya bahwa Anda sudah berdosa dan pantas untuk dihukum oleh Allah? Apakah Anda mengerti dan percaya bahwa Yesus menanggung hukuman itu pada diriNya, mati menggantikan Anda? Apakah Anda mengerti dan percaya bahwa kematianNya merupakan pengorbanan yang cukup untuk membayar dosa-dosa Anda? Jikalau Anda menjawab ya untuk ketiga pertanyaan ini, Anda hanya perlu menempatkan kepercayaan Anda kepada Yesus sebagai Juruselamat Anda. Terima Dia, dengan iman, percaya sepenuhNya hanya kepada Dia. Hanya itu yang diperlukan untuk menjadi seorang Kristen.

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Apa itu doa untuk keselamatan?

Pertanyaan: Apa itu doa untuk keselamatan?

Banyak orang menanyakan “Apakah ada doa yang saya bisa doakan untuk menghasilkan keselamatan bagi saya?” Ketika mempertimbangkan pertanyaan ini penting untuk diingat bahwa keselamatan bukan diperoleh dengan mengutip suatu doa atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu. Alkitab sama sekali tidak mencantumkan ada orang yang diselamatkan melalui berdoa. Mengucapkan doa bukanlah jalan keselamatan yang sesuai dengan Alkitab.

Cara Alkitab untuk keselamatan adalah dengan percaya pada Yesus. Yohanes 3:16 memberitahukan kita, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Keselamatan adalah oleh iman (Efesus 2:8), dengan menerima Yesus sebagai Juruselamat (Yohanes 1:12), dengan percaya hanya kepada Yesus (Yohanes 14:6; Kisah Rasul 4:12) – bukan dengan mengucapkan doa.

Berita Alkitab mengenai keselamatan adalah sederhana dan jelas, dan pada saat yang sama juga mengagumkan. Kita semua telah berbuat dosa melawan Allah (Roma 3:23). Tidak ada seorangpun yang hidup seumur hidupnya tanpa berbuat dosa (Pengkhotbah 7:20). Karena dosa kita, kita pantas untuk mendapatkan hukuman dari Allah (Roma 6:23), dan hukuman itu adalah kematian secara fisik yang diikuti dengan kematian rohani. Karena dosa kita dan hukuman yang menyertainya, tidak ada yang dapat kita lakukan pada diri kita sendiri untuk mendamaikan diri kita dengan Allah. Sebagai hasil dari kasihNya kepada kita, Allah menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus. Yesus hidup secara sempurna dan selalu mengajarkan kebenaran. Namun umat manusia menolak Yesus dan menyalibkan Dia sampai mati. Melalui perbuatan keji itu Yesus mati menggantikan kita. Yesus menanggung beban dan penghakiman dosa pada diriNya sendiri, dan mati untuk kita (2 Korintus 5:21). Yesus kemudian dibangkitkan (1 Korintus 15), membuktikan bahwa harga dosa telah dibayarNya sampai lunas, dan bahwa Dia telah mengalahkan dosa dan kematian. Sebagai hasil dari pengorbanan Yesus, Allah menawarkan keselamatan kepada kita sebagai anugrah. Allah memanggil kita semua untuk mengubah pikiran kita mengenai Yesus (Kisah Rasul 17:30), dan menerima Dia sebagai pembayaran penuh untuk dosa-dosa kita (1 Yohanes 2:2). Keselamatan diperoleh melalui menerima anugrah yang Allah tawarkan kepada kita, bukan melalui doa.

Namun ini bukan berarti bahwa doa tidak ada kaitannya dalam menerima keselamatan. Jikalau Anda memahami Injil, percaya bahwa Injil itu adalah benar adanya, dan telah menerima Yesus untuk keselamatan Anda – adalah bagus dan pantas untuk mengungkapkan iman ini kepada Allah dalam doa. Berbicara dengan Allah melalui doa dapat merupakan cara untuk melangkah maju dari menerima fakta mengenai Yesus sebagai kebenaran kepada betul-betul percaya kepadaNya sebagai Juruselamat. Doa dapat dihubungkan dengan tindakan menempatkan iman Anda hanya kepada Yesus untuk mendapatkan keselamatan.

Namun sekali lagi adalah sama pentingnya bahwa Anda tidak mendasarkan keselamatan Anda pada sekedar mengucapkan doa. Mengucapkan doa tidak akan menyelamatkan Anda! Jikalau Anda ingin menerima keselamatan yang tersedia melalui Yesus Kristus, berimanlah kepadaNya. Percaya sepenuhnya pada kematianNya sebagai korban yang cukup untuk dosa-dosa Anda. Bersandarlah padanya secara penuh sebagai Juruselamat Anda. Inilah cara Alkitab untuk keselamatan. Jikalau Anda telah menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda, silahkan mengucapkan doa kepada Allah. Ungkapkan pada Allah betapa Anda bersyukur untuk Yesus. Nyatakan syukur kepada Allah untuk kasih dan pengorbananNya. Katakan terima kasih kepada Yesus untuk kematianNya dan untuk menyediakan keselamatan bagi Anda. Inilah hubungan antara keselamatan dan doa yang Alkitabiah.

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Bagaimana saya bertobat kepada keKristenan?

Pertanyaan: Bagaimana saya bertobat kepada keKristenan?

Seseorang di sebuah kota Yunani yang bernama Filipi menanyakan pertanyaan yang sama kepada Paulus dan Silas. Kita tahu paling sedikit tiga hal mengenai orang ini: dia adalah seorang sipir, dia adalah penyembah berhala, dan dia putus asa. Ada kemungkinan dia sudah hampir bunuh diri ketika Paulus mencegah dia. Kemudian orang ini bertanya, “Apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" (Kisah 16:30)

Fakta bahwa orang ini menanyakan pertanyaan tsb. menunjukkan bahwa dia menyadari kebuAllahnya akan keselamatan - dia melihat kematian sebagai bagiannya semata-mata, dan dia tahu bahwa dia membutuhkan pertolongan. Fakta bahwa dia menanyakan kepada Paulus dan Silas menunjukkan bahwa dia percaya bahwa mereka memiliki jawabannya.

Jawabannya datang dengan cepat dan sederhana: “Percayalah kepada Allah Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." (Kisah 16:31) Cerita selanjutnya memperlihatkan bagaimana orang itu percaya dan bertobat. Sejak hari itu hidupnya mulai berubah.

Perhatikan bahwa pertobatan orang ini adalah berdasarkan iman (“percaya”). Dia harus percaya kepada Yesus semata-mata. Orang ini percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah (“Allah”) dan Mesias yang menggenapi Kitab Suci (“Kristus”). Imannya juga meliputi kepercayaan bahwa Yesus mati bagi dosa dan bangkit kembali karena itulah berita yang dikhotbahkan oleh Paulus dan Silas (lihat Roma 10:9-10 dan 1 Korintus 15:1-4).

Secara harafiah “bertobat” artinya “berbalik.” Ketika kita berbalik kepada sesuatu pada saat yang sama kita juga berbalik dari sesuatu. Ketika kita berbalik kepada Yesus, kita juga berbalik dari dosa. Alkitab menyebut berbalik dari dosa sebagai “penyesalan” dan berbalik kepada Kristus sebagai “iman.” Karena itu penyesalan dan iman adalah saling melengkapi. Baik penyesalan maupun iman diindikasikan dalam 1 Tesalonika 1:9 - “bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah” (1 Tesalonika 1:9). Sebagai hasil dari pertobatan yang sejati kepada keKristenan, orang Kristen akan meninggalkan jalan hidupnya yang dulu dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kepercayaan yang salah.

Secara sederhana, untuk bertobat kepada keKristenan Anda harus percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang telah mati bagi dosa Anda dan bangkit kembali. Anda harus sependapat dengan Allah bahwa Anda adalah orang berdosa yang membutuhkan keselamatan, dan Anda harus percaya pada Yesus saja untuk menyelamatkan Anda. Ketika Anda berbalik dari dosa kepada Kristus, Allah berjanji menyelamatkan Anda dan memberi Anda Roh Kudus yang menjadikan Anda sebagai ciptaan baru.

KeKristenan dalam bentuknya yang sejati bukanlah agama. Menurut Alkitab, keKristenan adalah hubungan dengan Yesus Kristus. KeKristenan adalah Allah menawarkan keselamatan kepada setiap orang yang percaya dan menerima pengorbanan Yesus Kristus. Seseorang yang bertobat kepada keKristenan bukan meninggalkan satu agama dan memeluk agama lainnya. Bertobat kepada keKristenan adalah menerima hadiah yang ditawarkan Allah dan memulai relasi pribadi dengan Yesus Kristus yang membuahkan pengampunan dosa dan kekekalan di Surga setelah meninggalkan dunia ini.

Apakah Anda berniat bertobat pada keKristenan karena apa yang Anda baca dalam artikel ini? Jika Anda menjawab ya, berikut ini adalah sebuah doa sederhana yang dapat Anda panjatkan pada Allah. Mengucapkan doa ini atau doa lainnya tidak akan menyelamatkan Anda. Hanyalah percaya kepada Yesus yang dapat menyelamatkan Anda dari dosa. Doa ini hanya sebuah cara untuk mengungkapkan iman Anda kepada Allah dan berterima kasih padaNya untuk keselamatan yang disediakan bagi Anda. “Allah, saya tahu bahwa saya telah berdosa terhadap Engkau dan layak mendapatkan hukuman. Namun Yesus Kristus telah menanggung hukuman yang sepantasnya saya tanggung sehingga melalui iman kepadaNya saya dapat diampuni. Saya percaya kepadaMu untuk keselamatanku. Terima kasih untuk anugrah dan pengampunanMu yang ajaib – anugrah hidup kekal! Amin!”

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Bagaimana saya dapat menjadi anak Allah?

Pertanyaan: Bagaimana saya dapat menjadi anak Allah?

“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;” (Yohanes 1:12)

“Anda harus dilahirkan kembali”
Ketika dikunjungi oleh Nikodemus, sang pemimpin agama, Yesus tidak segera menjamin dia masuk surga. Sebaliknya Yesus mengatakan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." (Yohanes 3:3). Pertama kalinya seseorang dilahirkan dia mewarisi natur dosa yang bersumber dari ketidaktaatan Adam di Taman Eden. Tidak ada yang mengajarkan seorang anak bagaimana berdosa. Secara alamiah dia mengikuti keinginannya yang salah dan menghasilkan dosa-dosa seperti berbohong, mencuri, dan membenci. Bukannya menjadi seorang anak Allah, dia justru menjadi anak durhaka dan kemurkaan.

“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.” (Efesus 2:1-3)

Sebagai anak-anak yang dimurkai kita pantas untuk terpisah dari Tuhan di dalam neraka. Syukurlah bagian Alkitab ini berlanjut, “Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita—oleh kasih karunia kamu diselamatkan—” (Efesus 2:4-5).

Bagaimana kita dihidupkan kembali dengan Kristus/dilahirkan kembali/dijadikan anak Allah? Kita harus menerima Yesus!

Menerima Yesus.
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;” (Yohanes 1:12). Bagian ini dengan jelas menegaskan bagaimana seseorang dapat menjadi anak Allah. Kita harus menerima Yesus dengan percaya kepadaNya. Apakah yang harus kita percayai mengenai Yesus?

Pertama-tama, kita harus mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah yang kekal yang telah menjadi manusia. Dilahirkan oleh anak dara Maria melalui kuasa Roh Kudus, Yesus tidak mewarisi natur dosa Adam. Karena itu Dia digelari Adam yang kedua (1 Korintus 15:22). Kalau ketidaktaatan Adam membawa kutukan dosa ke dalam dunia, kehidupan Kristus yang sempurna menutupi kehidupan kita yang berdosa. Respon kita adalah menyesal (berbalik dari dosa), dan percaya pada kehidupanNya yang sempurna untuk memurnikan kita.

Kedua, kita harus beriman kepada Yesus sebagai Juruselamat. Rencana Allah adalah mengorbankan AnakNya yang sempurna di atas salib untuk membayar hukuman yang kita pantas peroleh karena dosa kita. Bagi yang menerima Dia kematian Kristus membebaskan mereka dari hukuman dan kuasa dosa.

Akhirnya, kita harus mengikuti Yesus sebagai Tuhan. Setelah membangkitkan Kristus sebagai Pemenang atas dosa dan kematian, Allah memberiNya segala kuasa (Efesus 1:20-23). Yesus memimpin semua yang percaya kepadaNya; Dia akan menghakimi semua yang menolak Dia (Kisah Rasul 10:42).

Melalui anugrah Allah yang memberi kita penyesalan dan iman kepada Juruselamat dan Tuhan, kita dilahirkan kembali kepada hidup yang baru sebagai anak Allah. Hanya mereka yang percaya pada Yesus – bukan hanya sekedar mengetahui tentang Dia, namun bersandar padaNya untuk keselamatan, tunduk kepadaNya sebagai Tuan, dan mengasihi Dia sebagai harta yang paling berharga – yang menjadi anak Allah.

Menjadi anak Allah
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.” (Yohanes 1:12-13)

Sama halnya kita tidak berbuat apa-apa dalam kelahiran kita secara alamiah, kita tidak dapat membuat diri kita lahir ke dalam keluarga Allah dengan berbuat baik atau menghasilkan iman dengan kemampuan diri sendiri. Sebagaimana dikatakan oleh ayat-ayat tsb. di atas, Allah adalah yang “memberi kuasa” berdasarkan kemurahanNya. “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah,” (1 Yohanes 3:1). Oleh karena itu anak Allah hanya membanggakan Tuhan (Efesus 2:8-9).

Seorang anak bertumbuh besar mirip orangtuanya. Demikian pula Allah menghendaki anak-anakNya menjadi makin serupa dengan Yesus Kristus. Sekalipun kita akan menjadi sempurna hanya saat kita berada di surga, anak Allah tidak akan terus menerus hidup dalam dosa dan tidak menyesalinya. “Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.” (1 Yohanes 3:7-10)

Jangan salah, anak Allah tidak dapat “dibuang” karena berbuat dosa. Namun seseorang yang “membiasakan diri” berdosa (terus menerus menikmati dosa tanpa memerdulikan mengikuti Yesus dan firmanNya) menunjukkan bahwa dia tidak pernah betul-betul lahir kembali. “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu.” (Yohanes 8:44). Di sisi lain, anak-anak Allah tidak akan menikmati kesenangan dosa tapi selalu mau mengenal, mengasihi dan memuliakan Bapa mereka.

Pahala dari menjadi anak Allah tidaklah ternilai. Sebagai anak Allah kita adalah bagian dari keluargaNya (gereja), dijanjikan kediaman di surga, dan diberi hak untuk menghampiri Allah sebagai Bapa dalam doa (Efesus 2:19; 1 Petrus 1:3-6, Roma 8:15).

Sambutlah panggilan Allah untuk menyesali dosa dan percaya pada Kristus. Jadilah anak Allah hari ini!

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Apakah langkah-langkah keselamatan?

Pertanyaan: Apakah langkah-langkah keselamatan?

Banyak orang yang mencari “langkah-langkah keselamatan.” Orang menggemari pemikiran adanya buku petunjuk dengan lima langkah yang, kalau diikuti, akan menghasilkan keselamatan. Contohnya adalah Islam dengan Lima Rukunnya. Menurut Islam, jikalau Lima Rukun ditaati, keselamatan akan diperoleh. Karena konsep mengenai langkah demi langkah menuju keselamatan menarik adanya, banyak dari komunitas Kristen yang membuat kesalahan dengan menyajikan keselamatan sebagai hasil dari langkah demi langkah. Katolik Roma memiliki tujuh sakramen. Berbagai denominasi Kristen menambahkan baptisan, pengakuan di depan umum, berbalik dari dosa, berbahasa lidah, dll. sebagai langkah-langkah keselamatan. Namun Alkitab hanya menyajikan satu langkah kepada keselamatan. Ketika kepala penjara Filipi bertanya kepada Paulus, “ Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: " apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Paulus menjawab: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Kisah 16:30-31).

Iman kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat adalah satu-satunya “langkah” kepada keselamatan. Berita Alkitab amatlah jelas. Kita semua telah berdosa kepada Allah (Roma 3:23). Karena dosa kita, kita layak untuk terpisah dari Allah untuk selama-lamanya (Roma 6:23). Karena kasihNya kepada kita (Yohanes 3:16) Allah mengambil wujud manusia dan mati menggantikan kita, menanggung hukuman yang sepantasnya kita terima (Roma 5:8; 2 Korintus 5:21). Allah menjanjikan pengampunan dosa dan hidup kekal di surga bagi semua yang menerima, oleh anugrah melalui iman, Yesus Kristus sebagai Juruselamat (Yohanes 1:12; 3:16; 5:24; Kisah 16:31).

Keselamatan bukan mengenai langkah-langkah tertentu yang harus kita ikuti untuk mendapatkan keselamatan. Ya, orang-orang Kristen harus dibaptis. Ya, orang-orang Kristen harus mengakui Kristus sebagai Juruselamat di depan umum. Namun semua in bukanlah langkah-langkah menuju keselamatan. Semua ini adalah hasil dari keselamatan. Karena dosa kita, kita tidak dapat memperoleh keselamatan dengan upaya apapun. Kita sama sekali tidak mampu membayar hutang dosa kita kepada Allah atau membersihkan diri kita dari dosa. Hanya Allah yang mampu memberikan kita keselamatan, dan itu yang dilakukanNya. Allah sendiri menggenapi “langkah-langkah” dan menawarkan keselamatan kepada siapa saja yang bersedia menerimanya.

Keselamatan dan pengampunan dosa bukan mengenai mengikuti langkah-langkah. Keselamatan adalah soal menerima Kristus sebagai Juruselamat dan percaya sepenuhnya kepadaNya sebagai satu-satunya jalan kepada keselamatan. Itulah yang membedakan iman Kristen dari semua agama dunia, setiap agama tsb. memiliki daftar langkah-langkah yang harus diikuti untuk mendapatkan keselamatan. Iman Kristen mengakui bahwa Allah telah menggenapi langkah-langkah tsb. dan mengundang kita untuk menerimaNya dalam iman.

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Apakah agama yang sejati?

Pertanyaan: Apakah agama yang sejati?

Agama dapat didefinisikan sebagai “kepercayaan kepada Tuhan atau penyembahan kepada dewa-dewa yang biasanya dinyatakan melalui perbuatan dan upacara” atau “sistim kepercayaan, ibadah, dll., yang lazimnya mengandung kode etik.” Lebih dari 90% penduduk dunia meganut agama tertentu. Masalahnya adalah adanya begitu banyak agama yang berbeda satu dengan yang lainnya. Apa agama yang benar? Apa agama yang sejati?

Dua unsur yang paling umum dalam agama adalah aturan dan upacara. Ada beberapa agama yang bisa dikata hanya mengandung pelbagai aturan, lakukan ini itu, dan pelbagai larangan yang harus dipatuhi supaya dipandang sebagai penganut agama yang setia, dan oleh karena itu memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan dalam agama tsb. Dua contoh agama yang berdasarkan aturan adalah Islam dan Yudaisme. Islam memiliki lima rukun yang harus dipatuhi. Yudaisme memiliki ratusan perintah dan tradisi yang harus ditaati. Pada tingkatan tertentu, kedua agama ini mengklaim bahwa dengan mematuhi aturan-aturan dalam agama itu seseorang akan dipandang benar oleh Tuhan.

Agama-agama lain lebih berpusat pada upacara dibandingkan pada ketaatan pada aturan-aturan. Dengan mempersembahkan korban ini, melakukan tugas itu, ambil bagian dalam pelayanan ini, menyantap hidangan ini, dll, seseorang akan menjadi benar dengan Tuhan. Contoh yang paling jelas akan agama yang berdasarkan upacara adalah Roma Katolik. Agama Roma Katolik berpendapat bahwa dengan menerima baptisan bayi, dengan ambil bagian dalam Misa, dengan mengakui dosa kepada imam, dengan menaikkan doa kepada orang-orang suci di surga, dengan diminyaki oleh imam sebelum meninggal dunia, dll. dst., Tuhan akan menerima orang tsb. di surga setelah dia meninggal dunia. Agama Budha dan Hindu juga pada dasarnya agama yang berdasarkan upacara, namun dalam tingkat yang lebih rendah juga dapat dianggap sebagai berdasarkan aturan-aturan.

Agama yang sejati bukan berdasarkan aturan atau upacara. Agama yang sejati adalah relasi dengan Tuhan. Dua hal yang diyakini oleh semua agama adalah bahwa manusia telah terpisah dari Tuhan dan perlu diperdamaikan kembali denganNya. Agama palsu berusaha menyelesaikan masalah ini dengan menaati aturan dan upacara-upacara. Agama yang sejati menyelesaikan masalah ini dengan mengakui bahwa hanya Tuhan yang mampu memperbaiki pemisahan ini, dan Tuhan telah memperbaikinya. Agama yang sejati mengakui hal-hal sbb:

• Kita semua telah berdosa dan oleh karena itu terpisah dari Tuhan (Roma 3:23).

• Kalau tidak diperbaiki, hukuman yang adil untuk dosa ini adalah kematian dan terpisah dari Tuhan untuk selama-lamanya (Roma 6:23).

• Tuhan datang kepada kita dalam diri Yesus Kristus dan mati menggantikan kita, menanggung hukuman yang sepatutnya kita tanggung, dan bangkit dari antara orang mati sebagai bukti bahwa kematianNya merupakan pengorbanan yang cukup (Roma 5:8; 1 Korintus 15:3-4; 2 Korintus 5:21).

• Jika kita menerima Yesus sebagai Juruselamat, percaya akan kematianNya sebagai pembayaran penuh untuk dosa-dosa kita, kita diampuni, diselamatkan, ditebus, diperdamaikan, dan dibenarkan oleh Allah (Yohanes 3:16; Roma 10:9-10; Efesus 2:8-9).

Agama yang sejati memang memiliki aturan dan upacara, tapi ada perbedaan yang krusial. Dalam agama yang sejati, aturan dan upacara dilaksanakan dengan rasa syukur untuk keselamatan yang Tuhan telah sediakan, BUKAN untuk memperoleh keselamatan itu. Agama yang sejati, yaitu keKristenan yang Alkitabiah, memiliki peraturan-peraturan yang harus ditaati (jangan membunuh, jangan berzinah, jangan berdusta, dll) dan upacara yang harus dilaksanakan (baptisan selam dan Perjamuan Kudus). Menaati aturan-aturan dan upacara-upacara ini tidak akan membenarkan orang di hadapan Tuhan. Sebaliknya, aturan-aturan dan upacara-upacara ini adalah HASIL dari relasi dengan Tuhan, oleh anugrah melalui iman di dalam Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Agama yang palsu adalah soal melakukan sesuatu (aturan dan upacara) untuk mendapat perkenanan Tuhan. Agama yang sejati menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan karena itu memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan – dan kemudian melakukan hal-hal yang benar (aturan dan upacara) sebagai pernyataan kasih kepada Tuhan dan keinginan untuk mekin dekat kepadaNya.

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Bagaiamana supaya saya tidak masuk neraka?

Pertanyaan: Bagaiamana supaya saya tidak masuk neraka?

Tidak pergi ke neraka adalah lebih gampang daripada yang Anda pikir. Ada orang percaya bahwa mereka harus menaati Sepuluh Hukum seumur hidup mereka untuk supaya tidak masuk ke neraka. Ada orang percaya mereka harus mempelajari upacara-upacara dan tradisi-tradisi agama tertentu demi untuk supaya tidak masuk ke neraka. Ada orang percaya tidak mungkin kita dapat mengetahui dengan pasti apakah kita akan pergi ke neraka atau tidak. Tidak satu pun dari pandangan-pandangan ini benar adanya. Alkitab sangat jelas dalam hal bagaimana seseorang bisa menghindari masuk ke neraka setelah kematian.

Alkitab menggambarkan neraka sebagai suatu tempat yang menyeramkan dan mengerikan. Neraka digambarkan sebagai “api yang kekal” (Matius 25:41), “api yang tidak terpadamkan” (Matius 3:12), “kehinaan dan kengerian yang kekal” (Daniel 12:2), suatu tempat di mana “api tidak padam” (Markus 9:44-49), dan “kebinasaan selama-lamanya” (2 Tesalonika 1:9). Wahyu 20:10 menggambarkan neraka sebagai “lautan api dan belerang” di mana orang jahat disiksa siang dan malam sampai selama-lamanya” (Wahyu 20:10). Jelaslah, neraka adalah suatu tempat yang kita harus hindari.

Mengapa neraka ada dan mengapa Allah mengirim orang-orang ke sana? Alkitab memberitahu kita bahwa Allah “menyediakan” neraka untuk iblis dan malaikat-malaikat yang jatuh setelah mereka memberontak melawan Dia (Matius 25:41). Mereka yang menolak penawaran Allah akan pengampunan akan menderita nasib kekal yang sama dengan iblis dan malaikat-malaikat yang jatuh. Mengapa neraka itu perlu? Semua dosa pada dasarnya adalah melawan Allah (Mazmur 51:4), dan karena Allah adalah tidak terbatas dan kekal, maka hanya hukuman yang tak terbatas dan kekal saja yang cukup. Neraka adalah tempat di mana tuntutan yang suci dan benar dari keadilan Allah dinyatakan. Neraka adalah tempat di mana Allah mengutuk dosa dan semua orang yang menolak Dia. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa kita semua telah berbuat dosa (Pengkhotbah 7:20; Roma 3:10-23), sehingga sebagai akibatnya, kita semua layak untuk masuk ke neraka.

Jadi, bagaimana kita bisa tidak masuk ke neraka? Karena hanya hukuman yang tak tebatas dan kekal sajalah yang cukup, maka harga yang tak terbatas dan kekal harus dibayar. Allah menjadi manusia dalam Yesus Kristus. Dalam Yesus Kristus, Allah tinggal di antara kita, mengajar kita, menyembuhkan kita—tetapi hal itu bukan misi-nya yang dasar. Allah menjadi manusia (Yohanes 1:1, 14) supaya Dia bisa mati untuk kita. Yesus, Allah dalam rupa manusia, mati di kayu salib. Sebagai Allah, kematian-Nya adalah tak terbatas dan bernilai kekal, melunasi harga dosa (1 Yohanes 2:2). Allah mengundang kita untuk menerima Yesus Kristus sebagai juruselamat, menerima kematian-Nya sebagai tebusan penuh dan adil bagi dosa-dosa kita. Allah berjanji bahwa setiap orang yang percaya dalam Yesus (Yohanes 3:16), percaya kepada-Nya sebagai Juruselamat (Yohanes 14:6), akan diselamatkan, yaitu tidak masuk ke neraka.

Allah tidak ingin seorang pun masuk ke neraka (2 Petrus 3:9). Karena itu Allah membuat pengorbanan yang terbesar, sempurna, dan memadai. Jika Anda tidak ingin masuk ke neraka, terimalah Yesus sebagai Juruselamatmu. Hanya sesederhana itu. Katakanlah kepada Allah bahwa Anda mengakui Anda adalah orang berdosa dan bahwa Anda layak masuk neraka. Nyatakanlah kepada Allah bahwa Anda percaya dalam Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Mengucap syukurlah kepada Allah untuk keselamatan dan pembebasan dari neraka yang Dia sediakan untuk Anda. Iman yang sederhana, percaya dalam Yesus Kristus sebagai Juruselamat, adalah cara Anda dapat menghindari masuk ke neraka.

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Masuk surga – Bagaimana saya mendapat jaminan untuk tujuan kekal saya?

Pertanyaan: Masuk surga – Bagaimana saya mendapat jaminan untuk tujuan kekal saya?

Kita harus terima kenyataan. Hari di mana setiap kita akan melangkah ke dalam kekekalan bisa terjadi lebih cepat dari yang kita pikirkan. Untuk mempersiapkan saat itu kita perlu mengetahui kebenaran ini – tidak semua orang akan masuk surga. Bagaimana kita bisa tahu pasti bahwa kita adalah salah satu dari orang-orang yang akan menikmati kekekalan di surga? Sekitar 2,000 tahun lampau rasul Petrus dan Yohanes sementara memberitakan Injil Yesus Kristus kepada massa di Yerusalem. Pada waktu itulah Petrus membuat pernyataan luar biasa yang masih bergema pada zaman post-modern sekarang ini. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan"” (Kis 4:12).

Sama seperti dulu, pada zaman “semua jalan menuntun ke surga” sekarang ini, ini bukanlah berita yang secara politis dapat diterima. Ada banyak yang berpikir bahwa mereka bisa mendapatkan surga tanpa memiliki Yesus. Mereka menginginkan janji-janji kemuliaan yang bagus-bagus, namun mereka tidak mau direpotkan oleh salib, apalagi Dia yang tergantung di atas salib dan mati di sana untuk dosa-dosa mereka yang percaya kepada-Nya. Banyak yang tidak mau menerima Yesus sebagai satu-satunya jalan dan bertekad untuk mencari jalan lain. Namun Yesus sendiri memperingatkan kita bahwa tidak ada jalan lain dan konsekuensi dari menolak kebenaran ini adalah menjalani kekekalan di neraka. Dengan jelas Dia memberitahukan kita bahwa “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya"” (Yoh 3:36). Ada yang berdalih bahwa Allah itu sangat picik kalau hanya menyediakan satu jalan ke surga. Namun sejujurnya, mengingat pemberontakan dan penolakan manusia akan Allah, Allah amat lapang dada dalam menyediakan suatu jalan ke surga bagi kita. Sepantasnya kita mendapat hukuman, namun Dia justru memberi kita jalan keluar dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk mati bagi dosa-dosa kita. Apakah orang melihat ini sebagai picik atau terbuka, itu adalah kebenaran, dan orang-orang Kristen perlu menjaga berita yang jelas dan tidak dinodai bahwa satu-satunya jalan ke surga adalah melalui Yesus Kristus.

Hari ini banyak orang yang percaya akan injil yang sudah dikompromikan yang menyingkirkan berita pertobatan dari dosa. Mereka mau percaya pada Allah yang mengasihi dan tidak menghakimi, yang tidak mengharuskan pertobatan dan perubahan dalam cara hidup. Mereka mungkin akan mengatakan, “Saya percaya kepada Yesus Kristus, namun Allahku tidak menghakimi. Allahku tidak akan pernah mengirimkan orang ke neraka.” Namun kita tidak bisa mendapat semua yang kita inginkan. Kalau kita mengaku sebagai seorang Kristen, kita harus mengakui Kristus sebagaimana yang Dia katakan – satu-satunya jalan ke surga. Menyangkali hal itu berarti menyangkali Yesus, karena Dialah yang menyatakan, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6).

Pertanyaannya tetap sama: siapa yang betul-betul akan masuk dalam kerajaan Allah? Bagaimana saya mendapat jaminan untuk tujuan kekal saya? Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini nyata dengan jelas dalam perbedaan yang jelas antara mereka yang memiliki hidup kekal dan mereka yang tidak memilikinya. “Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup” (1Yoh 5:12). Mereka yang percaya kepada Kristus, yang telah menerima pengorbanan-Nya sebagai pembayaran untuk dosa-dosa mereka, dan yang mengikuti-Nya dengan taat akan menikmati kekekalan di surga. Mereka yang menolak-Nya tidak akan. “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Yoh 3:18).

Seindah apapun surga bagi mereka mereka yang memilih Yesus Kristus sebagai Juruselamat, neraka jauh lebih mengerikan bagi mereka yang menolak Dia. Berita yang kita sampaikan pada mereka yang masih tersesat akan disampaikan dengan lebih mendesak kalau kita memahami apa yang akan dilakukan oleh kesucian dan kebenaran Allah pada mereka yang menolak pengampunan penuh yang ditawarkan di dalam Putra-Nya, Yesus Kristus. Tidak ada orang yang bisa membaca Alkitab dengan sungguh-sungguh tanpa terus menerus melihat hal ini – garis yang sudah jelas. Alkitab amat jelas bahwa hanya ada satu saja jalan ke surga – melalui Yesus Kristus. Dia telah memperingatkan kita: “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya"” (Mat 7:13-14).

Hanya ada satu jalan ke surga dan mereka yang mengikuti jalan itu dijamin sampai ke sana. Namun tidak semua orang mengikuti jalan itu. Bagaimana dengan Anda?

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Apa artinya Yesus menyelamatkan?

Pertanyaan: Apa artinya Yesus menyelamatkan?

"Yesus menyelamatkan” adalah slogan populer di sticker mobil, pada acara-acara olahraga, dan di spanduk yang ditarik pesawat kecil di udara. Sayangnya, tidak banyak yang melihat frasa “Yesus menyelamatkan” yang betul-betul secara penuh mengerti apa maksudnya. Ada kuasa dan kebenaran yang amat dahsyat yang terkandung dalam kedua kata itu.

Yesus menyelamatkan, namun siapakah Yesus itu?
Kebanyakan orang tahu bahwa Yesus adalah seseorang yang pernah hidup di Israel sekitar 2000 tahun lampau. Hampir setiap agama dalam dunia memandang Yesus sebagai guru yang baik dan/atau seorang nabi. Dan sekalipun hal-hal itu memang benar mengenai Yesus, semuanya itu tidak mengungkapkan siapakah Yesus sesungguhnya, dan juga tidak menjelaskan bagaimana atau mengapa Yesus menyelamatkan. Yesus adalah Allah dalam wujud manusia (Yohanes 1:1, 14). Yesus adalah Allah, datang ke dunia, sebagai manusia sejati (1 Yohanes 4:2). Allah menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus guna menyelamatkan kita. Ini menghasilkan pertanyaan berikut: mengapa kita perlu diselamatkan? Yesus menyelamatkan, namun mengapa kita perlu diselamatkan?
Alkitab menyatakan bahwa setiap manusia yang pernah hidup telah berdosa (Pengkhotbah 7:20; Roma 3:23). Berdosa adalah melakukan sesuatu, baik dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan yang bertentangan dengan karakter Allah yang sempurna dan suci. Karena dosa kita, kita layak mendapatkan hukuman dari Allah (Yohanes 3:18, 36). Allah itu adil, sehingga Dia tidak bisa membiarkan dosa dan kejahatan tidak dihukum. Karena Allah itu tanpa batas dan kekal, dan karena semua dosa pada dasarnya adalah terhadap Allah (Mazmur 51:4), hanya hukuman yang tanpa batas dan kekal yang mencukupi. Kematian kekal adalah satu-satunya hukuman yang adil untuk dosa. Itu sebabnya kita perlu diselamatkan. Yesus menyelamatkan, namun bagaimana Dia menyelamatkan?
Karena kita telah berdosa terhadap Allah yang tidak terbatas, maka orang yang terbatas (kita) harus membayar dosa-dosa kita untuk waktu yang tidak terbatas, atau Pribadi yang tidak terbatas (Yesus) harus membayar dosa-dosa kita satu kali. Tidak ada pilihan lain. Yesus menyelamatkan kita dengan mati menggantikan kita. Dalam diri Yesus Kristus, Allah mengorbankan diri-Nya sendiri demi untuk kita, membayar hukuman yang tidak terbatas dan kekal yang hanya Dia yang sanggup untuk bayar (2 Korintus 5:21; 1 Yohanes 2:2). Yesus menanggung hukuman yang seharusnya kita tanggung demi untuk menyelamatkan kita dari nasib kita yang kekal, hukuman yang adil untuk dosa-dosa kita. Karena kasiih-Nya yang besar untuk kita, Yesus menyerahkan nyawa-Nya (Yohanes 15:13), membayar hukuman yang telah kita dapatkan tapi tidak sanggup kita tanggung. Kemudian Yesus dibangkitkan, menunjukkan bahwa kematian-Nya memang sudah cukup untuk membayar hukuman dosa kita (1 Korintus 15). Yesus menyelamatkan, namun siapa yang Dia selamatkan?
Yesus menyelamatkan semua yang bersedia menerima karunia keselamatan-Nya. Yesus menyelamatkan semua yang percaya pada pengorbanan-Nya sebagai pembayaran untuk dosa (Yohanes 3:16; Kisah 16:31). Sekalipun pengorbanan Yesus cukup untuk membayar dosa dari seluruh umat manusia, Yesus hanya menyelamatkan mereka yang secara pribadi menerima karunia-Nya yang paling berharga (Yohanes 1:12).

Kalau Anda sekarang mengerti apa artinya Yesus menyelamatkan, dan Anda ingin percaya kepada-Nya sebagai Juruselamat pribadi Anda, pastikan bahwa Anda mengerti dan percaya hal-hal berikut, dan sebagai pernyataan iman, menyatakan ini kepada Allah. “Tuhan, saya tahu saya orang berdosa, dan saya tahu bahwa karena dosa saya maka saya layak untuk terpisah dariMu secara kekal. Sekalipun saya tidak layak mendapatkannya, terima kasih untuk kasih-Mu kepadaku dan untuk menyediakan korban untuk dosa-dosa saya melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Saya percaya bahwa Yesus telah mati untuk dosa-dosa saya dan saya percaya hanya Dia saja yang sanggup menyelamatkan saya. Mulai dari saat ini, tolong saya untuk menghidupi hidup saya bagi Engkau dan bukannya bagi dosa. Tolong saya menghidupi sisa hidup saya dengan rasa terima kasih untuk keselamatan yang berharga yang telah Engkau sediakan. Terima kasih Yesus, untuk menyelamatkan saya!”

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Saya baru saja percaya kepada Yesus … bagaimana selanjutnya?

Saya baru saja percaya kepada Yesus … bagaimana selanjutnya?

Selamat! Anda baru saja mengambil keputusan yang mengubah kehidupan Anda. Mungkin sekarang Anda bertanya, “Bagaimana selanjutnya? Bagaimana saya mulai berjalan dengan Tuhan?” Lima langkah yang disinggung di sini akan memberi Anda petunjuk dari Alkitab. Ketika dalam perjalanan Anda, Anda ada pertanyaan, silahkan kunjungi http://www.gotquestions.org/Indonesia

1. Pastikan bahwa Anda mengerti tentang keselamatan.

1 Yohanes 5:13 mengatakan, “Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.” Tuhan ingin kita mengerti tentang keselamatan. Tuhan ingin kita memiliki keyakinan bahwa kita sudah diselamatkan. Secara ringkas, mari kita membicarakan hal-hal utama dalam keselamatan.

(a) Kita semua sudah berdosa. Kita telah melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan Tuhan (Roma 3:23)

(b) Karena dosa kita, kita layak dihukum dengan cara dipisahkan dari Tuhan secara kekal (Roma 6:23).

(c) Yesus mati bagi kita di atas salib untuk membayar hukuman dosa kita (Roma 5:8, 2 Korintus 5:21). Yesus mati menggantikan kita, menanggung hukuman yang seharusnya kita tanggung. KebangkitanNya membuktikan bahwa kematian Tuhan Yesus sudah cukup untuk membayar dosa-dosa kita.

(d) Tuhan menganugerahkan pengampunan dan keselamatan kepada semua orang yang beriman kepada Tuhan Yesus – percaya dan menerima kematianNya sebagai pembayaran atas dosa-dosa kita (Yohanes 3:16, Roma 5:1, Roma 8:1).

Itulah berita keselamatan! Jikalau Anda percaya kepada Tuhan Yesus sebagai JuruselamatMu, Anda diselamatkan. Semua dosa Anda diampuni dan Tuhan berjanji tidak akan pernah meninggalkan Anda (roma 8:38-39, Matius 28:20). Ingat, keselamatan Anda terjamin di dalam Yesus Kristus (Yohanes 10:28-29). Jikalau percaya kepada Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat Anda, Anda dapat memiliki kepastian bahwa Anda akan menikmati kekekalan bersama dengan Tuhan di surga!

2. Cari gereja yang baik yang mengajarkan Alkitab.

Jangan pandang gereja sekedar sebagai sebuah bangunan. Gereja adalah orang-orangnya. Adalah sangat penting bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus untuk bersekutu satu dengan yang lain. Itu adalah salah satu tujuan utama dari gereja. Setelah Anda percaya kepada Yesus Kristus, kami sangat mendorong Anda untuk mencari gereja yang percaya kepada Alkitab di sekitar tempat Anda dan berbicara dengan pendetanya. Beritahu dia tentang iman Anda dalam Yesus Kristus.

Tujuan kedua dari gereja adalah untuk mengajarkan Alkitab. Anda dapat belajar bagaimana menerapkan petunjuk-petunjuk Tuhan dalam hidup Anda. Mengerti Alkitab adalah kunci dari hidup Kristen yang sukses dan berkuasa. 2 Timotius 3:16-17 mengatakan, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”

Tujuan ketiga dari gereja adalah ibadah. Ibadah adalah berterima kasih pada Tuhan untuk apa yang telah Dia lakukan. Tuhan telah menyelamatkan kita. Tuhan mencintai kita. Tuhan mencukupi kebutuhan kita. Tuhan memimpin dan mengarahkan kita. Bagaimana mungkin kita tidak berterimakasih kepadaNya? Tuhan itu suci, benar, pengasih, pemurah and penuh dengan karunia. Wahyu 4:11 menyatakan, "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

3. Sisihkan waktu setiap hari untuk menfokuskan diri pada Tuhan.

Adalah sangat penting untuk menggunakan waktu setiap hari untuk menfokuskan diri pada Tuhan. Sebagian orang menyebut waktu seperti ini sebagai “saat teduh.” Orang lain menyebutnya sebagai “devosi” karena ini adalah waktu di mana kita mendevosikan atau membaktikan diri kita kepada Tuhan. Ada orang yang suka menggunakan pagi hari untuk maksud ini, yang lain lebih suka pada malam hari. Apapun nama yang Anda pakai untuk waktu ini, dan kapanpun Anda melakukannya, hal itu tidak jadi masalah. Yang penting adalah Anda secara teratur menggunakan waktu dengan Tuhan. Apa yang dilakukan dalam waktu kita dengan Tuhan?

(a) Doa. Secara sederhana, doa adalah percakapan dengan Tuhan. Berbicaralah kepada Tuhan mengenai problem dan keprihatinan Anda. Minta Tuhan memberi Anda hikmat dan pimpinan. Minta Tuhan menyediakan kebutuhan Anda. Katakan kepada Tuhan betapa Anda mengasihi Dia dan bagaimana Anda menghargai segala yang Dia telah lakukan untuk Anda. Itulah doa.

(b) Pembacaan Alkitab. Selain menerima pengajaran Alkitab di gereja, Sekolah Minggu, dan/atau Pemahaman Alkitab, Anda perlu membaca Alkitab secara pribadi. Alkitab memiliki segala sesuatu yang Anda perlu tahu untuk dapat hidup dengan berhasil sebagai seorang Kristen. Alkitab mengandung petunjuk-petunjuk dari Tuhan tentang bagaimana membuat keputusan secara bijaksana, bagaimana mengetahui kehendak Tuhan, bagaimana melayani satu dengan yang lain, dan bagaimana bertumbuh secara rohani. Alkitab adalah kata-kata Tuhan (Firman Tuhan) kepada kita. Pada dasarnya, Alkitab adalah buku petunjuk dari Tuhan mengenai bagaimana hidup dengan cara yang menyenangkan Tuhan dan memuaskan kita.

4. Kembangkan hubungan dengan orang-orang yang dapat menolong Anda secara rohani.

1 Korintus 15:33 memberitahu kita, “ Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Alkitab penuh dengan peringatan-peringatan mengenai pengaruh dari orang-orang yang “tidak baik” terhadap diri kita. Bergaul dengan orang-orang yang melakukan kegiatan-kegiatan yang berdosa dapat membuat kita tergoda. Sifat-sifat dari orang-orang yang bergaul dengan kita akan “menular” kepada kita. Itu sebabnya sangat penting bagi kita untuk berkumpul dengan orang-orang yang mengasihi Tuhan dan yang memiliki komitmen kepadaNya.

Usahakan untuk mendapat satu atau dua teman, mungkin dari gereja Anda, yang dapat menolong dan memberi dorongan kepada Anda (Ibrani 3:13; 10:24). Minta teman Anda untuk menjadi tempat Anda bertanggung jawab dalam soal saat teduh, kegiatan-kegiatan Anda, dan hubungan Anda dengan Tuhan. Tanyakan jika mereka juga mau Anda melakukan hal yang sama untuk mereka. Ini bukan berarti Anda harus meninggalkan semua teman-teman yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat mereka. Tetaplah berteman dengan mereka dan mengasihi mereka. Beritahu mereka bahwa Yesus telah mengubah hidup Anda dan Anda tidak dapat lagi melakukan hal-hal yang Anda dulu lakukan. Minta Tuhan memberi Anda kesempatan untuk membagikan Yesus dengan teman-teman Anda.

5. Dibaptis.

Banyak orang salah mengerti baptisan. Kata “membaptis” berarti “memasukkan ke dalam air.” Baptisan adalah cara yang Alkitabiah untuk secara publik memproklamirkan iman kepada Yesus dan komitmen Anda untuk mengikuti Dia. Dimasukkan ke dalam air melukiskan dikuburkan bersama dengan Kristus. Keluar dari dalam air menggambarkan kebangkitan Kristus. Dibaptiskan berarti menidentifikasikan diri dengan kematian, penguburan dan kebangkitan Kristus (Roma 6:3-4).

Baptisan tidak menyelamatkan Anda. Baptisan tidak mencuci dosa-dosa Anda. Baptisan adalah langkah ketaatan, pernyataan secara publik akan iman kepada Kristus untuk keselamatan Anda. Baptisan adalah hal yang penting karena itu adalah langkah ketaatan – secara terbuka menyatakan iman dan komitmen kepada Kristus. Kalau Anda sudah siap untuk menerima baptisan, Anda perlu berbicara dengan Pendeta.