Jalan Ke Surga Telah Rata

Pelajaran 9

Janji Yang Indah

Ass. Wr. Wb saudara dan sahabatku pendengar sekalian... Terimalah salam kami dalam nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang. Allah yang selalu menginginkan setiap orang mengenali dan bertekun pada Jalan Lurus, jalan menuju surga yang telah dibuat-Nya. Di jalan itu Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang ingin setiap orang hidup dan berada dalam restu-Nya. Karena lewat jalan itu, manusia akan sampai kepada-Nya dalam damai yang sejati. Dalam acara Jalan Menuju Surga ini kita akan mendengarkan banyak kisah tentang nabi-nabi Allah, satu demi satu. Kita juga akan bersama-sama menyelidiki kitab-kitab yang ditulis oleh nabi-nabi; yang menjelaskan bahwa ada jalan mulia yang telah Allah tetapkan sehingga umat manusia dapat diperhitungkan sebagai orang benar di hadapanNya.

Dalam program kita yang terakhir, telah kita lihat bagaimana Adam & Hawa menyimpang dari jalan Allah karena telah memakan buah terlarang . Jadi, manusia yang diciptakan serupa dengan Allah memilih untuk mengikuti setan, musuh Allah. Sebelum Adam &Hawa memberontak mereka senang sekali kalau Allah datang ke taman untuk membagi perasaan bersama dengan mereka. Tapi sekarang, waktu mereka mendengar suara Allah mereka ketakutan dan malu, mereka bahkan mencoba bersembunyi dari Allah. Biarpun maanusia berlaku seperti itu, Allah tetap menghampiri mereka, berbicara pada mereka, dan menunjukkan pada mereka apa yang akan terjadi di dunia ini akibat dosa mereka yaitu, kesulitan dan penderitaan, duri dan semak belukar, sakit penyakit dan kematian.

Akibat yang lain adalah, mulai dari hari itu hingga sekarang bayangan kematian ada di atas semua orang. Semua orang telah memberontak kepada Allah. Kita boleh tidak suka, tapi kenyataannya kita semua mewarisi penghakiman dan penghukuman Adam. Benar sekali bahwa seperti penyakit menular itu tidak berhenti pada orang pertama yang terkena, seperti itu juga ketidaktaatan Adam yang telah memisahkan dia dari Allah, telah menulari kita. Kita juga begitu, ketidaktaatan kita telah memisahkan kita dari Allah. Itu sebabnya mengapa Allah terasa jauh sekali, mencoba membayangkan saja susah sekali bagi kita. Nabi Yesaya menulis: “kejahatanmu telah memisahkan engkau dari Allahmu; dosamu telah membuat Dia menyembunyikan wajahnya dari engkau. Memang berita ini tidak enak didengar, sangat pedis di telinga. Tapi begitulah kebenaranNya.

Jadi akibat dari dosa Adam adalah menghancurkan dunia sempurna yang telah Allah ciptakan. Pada hari Adam melanggar perintah Allah, Adam meninggalkan kerajaan terang dan masuk kedalam kerajaan kegelapan. Adam&Hawa tidak lagi menjadi bagian dari kerajaan Allah. Karena pilihan mereka untuk mengikuti setan, maka masa depan mereka adalah bersama-sama dengan setan, yang telah menjadikan mereka budak dan tawanan, yaitu api neraka pada waktu mereka mati. Sekarang mereka tidak punya harapan sama sekali dalam hidup ini, mereka benar-benar hancur dan kehancuran mereka itu kekal. Setan berhasil dalam rencananya untuk menghancurkan ciptaan Allah yang paling mulia ini.

Seandainya kitab suci berakhir di sini kita hanya bisa menutup buku dan menangis dengan pilu. Karena kita akan binasa untuk selamanya. Tapi terpujilah nama Allah Tuhan kita, kitab suci tidak berakhir pada cerita mengenai pemberontakan Adam. Allah, yang belimpah dengan belas kasih, telah membuka bagi manusia satu pintu keselamatan! Ada kesempatan bagi Adam dan keturunannya, untuk melepaskan diri dari kebinasaan dan kuasa setan. Inilah sebabnya sabda Allah berkata di mana dosa bertambah banyak di situ makin berlimpah-limpah belas kasihan Allah. Dan juga: kasih karunia Allah yang membawa keselamatan telah nyata bagi semua orang. Saudara dan sahabatku pendengar ada harapan bagi kita!

Seperti yang telah kita pelajari Allah itu kudus, benar dan adil. Sabdanya tidak bisa dibatalkan dan karena itu setiap pelanggaran harus dihukum. Dia harus menghukum semua orang yang memberontak. Hukuman karena melanggar perintah Allah adalah kematian dan terpisah untuk selama-lamanya dari Allah. Allah tidak pernah berubah begitu juga dengan hukumannya. Bagaimanapun, hari ini kita akan mulai membaca dalam kitab suci bahwa Allah yang Maha Suci telah membuat suatu rencana untuk membebaskan baik laki-laki maupun perempuan dari hukuman karena pemberontakkan Adam. Jadi kita akan belajar bahwa Allah bukan saja Maha Suci dan Maha Adil, tapi juga Maha Pengasih. Allah Sang Hakim itu, ingin menjadi juru selamat bagi kita.

Sesungguhnya, sejak hari Adam & Hawa berdosa, Allah telah memberitahukan rencanaNya yang ajaib untuk menyelamatkan manusia dari keharusan menanggung akibat pelanggaran yang mereka lakukan kepada Allah. Mari kita lanjutkan pelajaran kita dari kitab suci Taurat, buku kejadian sehingga kita dapat mengetahui dengan jelas kabar baik ini. Dalam pasal 3 kita baca: kata Allah kepada Setan yang berwujud ular: “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya dia akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan memagut tumitnya.”

Ini ayat yang sulit dimengerti karena di dalamnya ada banyak kebenaran yang terselubung dan penting, yang di kemudian hari, akan lebih dijelaskan secara terperinci oleh nabi-nabi Allah. Tapi isi dari ayat ini dapat diringkaskan demikian : Allah sedang memberitakan rencanaNya untuk mengirim ke dalam dunia seorang pembebas yang akan membebaskan manusia dari penjajahan setan. Pertama, ayat ini menunjukkan bahwa akan ada dua golongan manusia di dunia: manusia yang menjadi pengikut setan dan manusia yang menjadi pengikut Allah. Pengikut setan adalah orang-orang yang menolak untuk tunduk kepada sabda Allah. Sedangkan pengikut Allah adalah mereka yang tunduk pada sabda Allah dan menjalankan perintah-perintahNya. Berikutnya, ayat ini menunjukkan bahwa akan datang seorang yang istimewa dari keturunan Hawa, yang tidak lain adalah sang pembebas itu, yang akan mengalahkan setan. Ini tentunya bukan kabar baik buat setan, tapi sebaliknya bagi orang-orang yang ingin dibebaskan dari kuasa dan tipu muslihat Setan, ini adalah janji yang indah. Hal lain yang penting dalam ayat ini adalah bahwa setan akan diremukkan tapi setan juga akan membuat pengrusakan terhadap sang pembebas. Sang pembebas akan terluka dalam peperangan itu, tapi kemenangan ada di pihak sang pembebas. Jadi sekali lagi pada hari di mana Adam dan Hawa berdosa, Allah mulai mengumumkan rencana yang ajaib untuk memulihkan ciptaanNya yang tertinggi dan mulia, yaitu manusia.

Dalam program-program yang akan datang, sedikit demi sedikit kita akan melihat bagaimana nabi-nabi Allah memberitahukan kedatangan Sang Pembebas yang akan membebaskan manusia dari kuasa setan. Memang hal ini sekarang belum anda mengerti, tapi tidak usah cemas karena semakin jauh kita mempelajari secara berurutan tentang tulisan para nabi hal-hal ini akan menjadi lebih jelas. Allah menyatakan kebenaranNya sepanjang waktu, begitu juga menyangkut pelajaran mengenai kitab suci ini, yang kita pelajari berurutan, akan kita temukan semua secara perlahan-lahan. Apa anda memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap semua kebenaran Allah ? kalau anda mempunyainya itu baik. Nabi Sulaiman berkata: jika engkau mencari kebenaran sama seperti mencari perak dan menginginkannya seperti harta terpendam, engkau akan memperoleh hikmat Allah.

Sekarang mari kita menyelesaikan pelajaran kita tentang pasal 3 buku kejadian, yaitu buku pertama kitab suci taurat. Sabda Allah berkata : “lalu Allah membuatkan mereka pakaian dari kulit binatang dan memakaikannya pada mereka.” Ingatkah anda apa yang Adam perbuat setelah dia makan buah pohon pengetahuan baik dan jahat ? Mereka membuat pakaian dari daun ara untuk menutupi tubuh mereka dalam usaha menutupi ketelanjangan mereka dari Allah. Mereka merasa malu dan menutupi bagian-bagian tubuh mereka yang pribadi.

Apakah Allah membiarkan mereka memakai pakaian dari daun-daun itu ? Tidak. Kenapa ? Karena rasa malu mereka bukan karena jasmani mereka telanjang tapi karena mereka telah melanggar perintah Allah. Persoalan mereka bukan karena tidak pakai apa-apa, tapi rasa bersalah dan malu dalam jiwa mereka. Usaha mereka untuk menutup tubuh dengan daun tidak cukup, karena itu hanya di luar, menutupi jasmani mereka saja.

Jadi untuk menutupi rasa malu dan bersalah dalam jiwa akibat pelanggaran mereka, Allah membuatkan penutup tubuh bagi mereka. Yaitu pakaian dari kulit binatang. Untuk membuat pakaian itu, Allah harus membunuh beberapa binatang, mengambil kulitnya dan membuat pakaian dari kulit itu. Yang penting di sini adalah kita harus mengerti bahwa waktu Allah membunuh binatang, Allah membuat pengorbanan binatang yang pertama untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa. Bayangkan betapa terpukulnya Adam dan Hawa waktu melihat darah tertumpah dari binatang yang dibunuh Allah. Binatang itu, sama sekali tidak ada hubungan dengan kesalahan yang telah mereka buat, tapi harus mati supaya mereka bisa punya pakaian yang menutupi ketelanjangan mereka. Allah ingin mereka ingat bahwa hukuman dari pelanggaran hukum Allah adalah kematian dan untuk mengajar Adam dan Hawa sesuatu yang akan dinyatakan lebih terperinci dalam tulisan-tulisan para nabi, yaitu : “tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan”.

Kami belum bisa menjelaskan hal itu secara terperinci hari ini, kecuali untuk mengatakan bahwa dasar hukum Allah untuk pengampunan adalah penumpahan darah dari sesuatu yang tak bersalah. Yang penting untuk dimengerti adalah bahwa cara Adam dan Hawa menutupi tubuh mereka dengan daun-daun ara, tidak cukup bagi Allah. Allah tidak dapat menerimanya.

Seperti usaha Adam dengan daun-daun ara, manusia selalu ingin menutupi pelanggaran mereka dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik dan amal lebih banyak; tapi saudaraku itu bukan cara Allah. Bagaimana mungkin pelanggaran terhadap perintah Allah cukup diganti dengan perbuatan baik atau amal? Itu tidak cukup.. Allah itu maha besar, maha suci, maha adil. Jadi Allah menunjukkan pada Adam dan Hawa satu cara yang dapat Ia terima, yaitu tumpahnya darah korban.

Setelah membunuh binatang dan membuatkan Adam dan Hawa pakaian dari kulit, Allah mengusir mereka keluar dari taman Firdaus di Eden. Allah menaruh seorang malaikat yang memegang pedang yang bernyala-nyala menjaga jalan ke pohon kehidupan. Perhatikanlah bahwa biar pun binatang telah dikorbankan untuk menutupi kesalahan Adam dan Hawa, mereka masih harus menanggung akibat pelanggaran mereka. Mereka telah memilih jalan kematian, waktu mereka memilih makan buah pohon larangan Allah. Akibatnya mereka tidak bisa terus menikmati berkat-berkat yang tersedia dalam taman Firdaus yang indah. Kita sudah tahu bahwa Allah mengusir Lucifer yaitu setan dari hadapan hadiratNya, karena pemberontakan setan. Seperti yang Allah buat terhadap Lusifer, juga Adam dan Hawa juga begitu, diusir dari taman Firdaus karena pemberontakan mereka.

Jadi sahabat-sahabat pendengar mari kita pikirkan dua hal ini : pertama, Allah itu maha besar. Allah tidak dapat membiarkan dosa terjadi begitu saja tanpa melakukan apa-apa. Itu sebabnya mengapa Allah menghukum Adam dan Hawa dan mengusir mereka dari taman Firdaus. Yang kedua, Allah itu penuh belaskasihan. Sebenarnya Adam dan Hawa tidak pantas menerima pengasihan Allah. Mereka hanya pantas untuk dihukum, tapi Allah tidak ingin manusia mati dalam kesalahannya. Itu sebabnya Allah menjanjikan seorang pembebas agung, yang akan menyelamatkan umat manusia dari kegelapan kerajaan setan dan memindahkan mereka dalam terang dan kemuliaan kerajaan Allah.

Jangan sampai tertipu, pengasihan Allah tidak berlawanan dengan kebenaran Allah. Dua sifat Allah ini harus berjalan bersama. Dalam pelajaran yang akan datang, kita akan lebih jelas melihat bagaimana Allah dapat menunjukkan pengasihan kepada kita tanpa mengingkari kebenarannya.

Pendengar sekalian, inilah cara anda jalan ke surga telah rata. Kita telah membicarakan janji Allah yang ajaib yang Allah beri pada hari Adam dan Hawa menyimpang dari jalan Allah. Kami berharap saudara terus mengikuti acara ini sampai anda benar-benar memahami janji Allah mengenai pembebas agung yang telah Ia utus menjadi Juruselamatmu dari hukuman Allah.

Terima kasih telah mendengarkan acara ini, kami ajak anda bergabung lagi dengan kami pada siaran yang akan datang yang akan mempelajari beberapa hal penting tentang dua anak Adam dan Hawa yaitu Kabil dan Habil. Allah memberkatimu saat anda merenungkan apa yang dikatakan kitab suci: “jika engkau mencari kebenaran seperti mencari perak, dan mencarinya seperti harta terpendam, maka engkau akan menemukan pengetahuan tentang Allah”.