Jalan Ke Surga Telah Rata

Pelajaran 66

Guru Yang Agung
Matius 5–7

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu, Saudara – saudara dan Sahabat – sahabatku, para pendengar sekalian. Terimalah salam kami dalam nama Allah yang maha pengasih dan penyayang yang mengijinkan setiap orang memahami dan mematuhi jalan kebenaran yang telah dibuatNya serta memperoleh damai yang sejati bersama Dia selama – lamanya. Kami merasa gembira bisa kembali hari ini menyajikan program tentang jalan kebenaran.

Pada program kita yang terakhir, kita melihat bagaimana Yesus Sang Juruselamat mengunjungi kota – kota di Palestina sambil mengajar orang banyak, menyembuhkan orang – orang sakit dan mengusir setan. Orang merasa takjub dan bertanya kepada satu sama lain, “Siapa orang ini ? Suatu ajaran baru dan Ia berkata – kata dengan kuasa ! roh – roh jahat pun diperintahnya dan mereka taat kepadanya. ( Markus 1 : 27 ).

Hari ini kita merencanakan untuk melanjutkan pelajaran tentang Injil dan mendengarkan perkataan – perkataan yang indah yang keluar dari mulut Tuhan Yesus ketika pada suatu hari Ia berada di bukit bersama murid – muridNya dan kerumunan orang banyak. Kita tidak mempunyai cukup waktu untuk untuk membaca semuanya yang Yesus ajarkan kepada murid – murid-Nya pada hari itu namun, siapa yang menginginkannya, dapat membaca seluruhnya melalui kitab Injil pasal 5 sampai pasal 7.

Sahabat – sahabatku, di manapun saudara berada saat ini, kami mengundang saudara untuk mendengarkan “ Khotbah di Bukit” – suatu khotbah yang disampaikan Tuhan Yesus hampir 2000 tahun yang lalu.

Kitab Injil berkata :

Matius 5

  1. Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia keatas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid – muridNnya kepadaNya,
  2. maka Yesusspun mulai berbicara dan mengajar mereka, katanya :
  3. “Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya kerajaan sorga .
  4. Berbahagialah orang yang berduka cita karena mereka akan di hibur.
  5. Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi.
  6. Berbahagialah mereka yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka dipuaskan
  7. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan
  8. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah
  9. Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan di sebut anak – anak Allah.
  10. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran karena merekalah yang empunya kerajaan sorga.
  11. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu di cela dan dianiaya dan kepadamu difitnakan segala yang jahat.
  12. Bersukacitalah dan bergembiralah karena upahmu besar di sorga sebab demikian juga telah dianiaya Nabi-Nabi sebelum kamu”.
  13. Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum taurat atau kitab para Nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
  14. Karena Aku berkata kepadamu : sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini , satu kata atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
  15. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam kerajaan surga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah – perintah hukum Taurat, ia akan meduduki tempat yang tinggi di dalam kerajaan surga.
  16. Maka Aku berkata kepadamu : jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli – ahli Taurat dan orang – orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam kerajaan surga.
  17. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita : jangan membunuh; siapa yang membunuh harus di hukum .
  18. Tetapi Aku berkata kepadamu : setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus di hukum.
  19. Kamu telah mendengar firman : jangan berzinah.
  20. Tetapi Aku berkata kepadamu : setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
  21. “Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita : jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan
  22. Tetapi aku berkata kepadamu ,janganlah sekali – kali bersumpah, baik demi langit karena langit adalah tahta Allah, 35 maupun demi bumi karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya …37 Jika ”ya”, hendaklah kamu katakan : tidak, apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
  23. Kamu telah mendengar firman : “Mata ganti mata dan gigi ganti gigi .”
  24. Tetapi Aku berkata kepadamu : janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu , berilah juga kepadanya pipi kirimu.
  25. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
  26. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjanlah bersama dia sejauh dua mil
  27. Kamu telah mendengar firman : kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
  28. Tetapi aku berkata kepadamu : kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
  29. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak – anak Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
  30. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu ? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian ?.
  31. Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna.”

Mat 6

  1. “Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu dihadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga.”
  2. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah – rumah ibadat dan di lorong – lorong , supaya mereka di puji orang. Aku berkata kepadamu : sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
  3. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
  4. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu .”
  5. “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah – rumah ibadat dan pada tikungan – tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu : sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
  6. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalaskannya kepadamu .
  7. Lagi pula dalam doamu itu janganlah kamu bertele – tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata – kata doanya akan dikabulkan.
  8. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
  9. Karena itu berdoalah demikian : Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu,
  10. datanglah kerajaan-Mu , jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.
  11. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
  12. dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami ;
  13. dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan , tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemulian sampai selama – lamany. Amin.
  14. “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
  15. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
  16. supaya jangan di lihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
  17. Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi ; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya .
  18. karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
  19. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu.
  20. Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap betapa gelapnya kegelapan itu
  21. Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
  22. ”Karena itu Aku berkata kepadamu : janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh Itu lebih penting dari pada pakaian ?
  23. Pandanglah burung – burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun di beri makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kamu jauh melebihi burung – burung itu ?
  24. Siapakah diantara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya ?
  25. Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian ? Perhatikanlah bunga bakung di ladang yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal ,
  26. namun Aku berkata kepadamu : Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berrpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
  27. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok di buang ke dalam api, tidakkah ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya ?
  28. Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata : Apakah yang akan kami makan ? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai ?
  29. Semua itu di cari bangsa – bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
  30. Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Mat 7

  1. ”Janganlah kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
  2. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
  3. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui ?
  4. Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudara – saudaramu : Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
  5. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu. ( jadi dalam segalanya, perbuatlah segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para Nabi )
  6. ”Mintalah, maka akan di berikan kepadamu ; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
  7. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetuk baginya pintu akan dibukakan.
  8. Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan , dan banyak orangnya yang masuk melaluinya ;
  9. Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan dan sedikit orang yang mendapatinya.
  10. Waspadalah terhadap Nabi – Nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
  11. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri ?
  12. Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik , sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
  13. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
  14. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti di tebang dan di buang ke dalam api.
  15. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
  16. Bukanlah setiap orang yang berseru kepadaku : Tuhan! Akan masuk ke dalam kerajaan surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga.
  17. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu dan mengusir setan demi nama-Mu dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga ?
  18. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata : Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyalah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan
  19. “Setiap orang yang mendengar perkataan-ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
  20. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan diatas batu.
  21. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
  22. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubulah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”
  23. Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
  24. sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli – ahli Taurat

Sahabat – sahabatku, kita harus berhenti untuk saat ini, karena waktu kita telah habis. Kami berharap sahabat – sahabatku sekalian akan bergabung bersama kami pada pelajaran selanjutnya, supaya kita dapat sama – sama memikirkan kata – kata bijak dan indah yang telah kita dengar hari ini, yaitu perkataan Yesus, Guru yang Agung dari surga. Jika Anda menginginkan apa yang telah kita dengar hari ini dalam bentuk kaset, Anda bisa menulis surat kepada kami dan kami akan kirimkan kepada Anda - bebas biaya…

Semoga Tuhan memberi pengertian terhadap apa yang telah Anda dengarkan hari ini. Kami tinggalkan Anda dengan perkataan indah Yesus yang diucapkan-Nya di atas bukit :

“ Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” ( Mat 6 33 ).