2
Guru-guru palsu
Seperti pada zaman dulu nabi-nabi palsu juga muncul di tengah-tengah umat Allah, sekarang juga begitu: Guru-guru palsu pasti akan muncul di antara kalian. Mereka akan mengajar ajaran-ajaran yang sangat menyesatkan, dan mereka bahkan akan menyangkal Tuhan Yesus yang sudah mati untuk membebaskan mereka. Dengan begitu mereka segera akan mendatangkan kebinasaan atas diri mereka sendiri. Banyak saudara-saudari seiman yang akan tersesat dan mengikuti cara hidup mereka— yaitu cara hidup yang dipimpin oleh hawa nafsu. Lalu waktu orang-orang lain yang belum percaya kepada Kristus melihat hal itu, mereka akan menghina ajaran kita, karena mereka akan berpikir bahwa ajaran sesat itu memang ajaran kita. Guru-guru palsu itu sangat rakus. Jadi lewat ajaran yang licik, mereka akan berusaha menipu kalian untuk mendapatkan uang. Sejak dulu, Allah sudah menyiapkan hukuman bagi mereka, dan Dia tidak tidur. Dia melihat semua yang mereka lakukan, dan pasti akan membinasakan mereka.
Sebagai bukti yang pertama, Allah tidak memberi ampun kepada malaikat-malaikat yang berdosa, tetapi mereka dipenjarakan di dalam jurang yang gelap di dalam neraka, supaya diadili pada Hari Pengadilan. Dan bukti kedua, Allah menghukum orang-orang pada zaman Nuh ketika Dia mendatangkan banjir besar. Tetapi Allah melindungi Nuh dan tujuh orang lainnya. Nuh adalah orang yang memberitakan tentang hidup yang benar, sedangkan mereka yang binasa adalah orang yang menolak untuk bertobat dan melayani Allah. Bukti yang ketiga: Allah menghukum kota Sodom dan Gomora dengan menghanguskan semua isinya sampai menjadi abu. Biarlah kejadian itu menjadi peringatan bagi kita, supaya kita tidak mencontoh cara hidup mereka yang tidak menghormati Allah. 7-8 Perhatikan bahwa Allah menyelamatkan Lot. Karena Lot memang orang yang benar, tetapi setiap hari dia menderita karena melihat dan mendengar tentang perbuatan hawa nafsu bejat yang dilakukan oleh penduduk kedua kota itu. Jadi selama orang benar itu hidup di antara mereka, hatinya hancur karena perbuatan mereka yang begitu jahat.
Jadi dari ketiga contoh itu, jelaslah bahwa Tuhan Allah pasti akan menyelamatkan orang-orang yang melayani-Nya dari kesusahan. Dan tentu saja orang-orang yang jahat akan dipenjarakan sampai tiba waktunya mereka dihukum pada Hari Pengadilan— 10 khususnya mereka yang terus menuruti berbagai keinginan hawa nafsunya sehingga mereka ternoda, juga menganggap rendah para pemimpin jemaat.
Guru-guru palsu seperti itu juga sombong dan membanggakan diri sampai tidak takut untuk menghina baik para pemimpin jemaat maupun para malaikat kepala di surga! 11 Padahal para malaikat, walaupun mereka lebih berkuasa daripada semua manusia, tidak menghina guru-guru palsu itu di hadapan Tuhan. 12 Tetapi guru-guru palsu itu menghina apa saja yang tidak mereka ketahui. Mereka tidak berakal— sama seperti binatang yang bertindak hanya berdasarkan naluri. Dan mereka juga sama seperti binatang yang kena jerat dan dibinasakan. Begitu juga guru-guru palsu itu akan dibinasakan. 13 Itulah upah yang akan mereka terima atas perbuatan mereka yang jahat.
Waspadalah! Mereka senang bergabung dengan kita supaya mereka bisa mempengaruhi kita dengan ajaran sesat mereka. Dan mereka ingin masuk ke antara kita dan ikut dalam pesta perjamuan kita. Tetapi kalau mereka ikut, mereka sangat mencemarkan persekutuan kita. Hal yang paling menggembirakan mereka adalah— ketika sambil makan dan minum dengan rakus dalam pesta perjamuan, mereka menyusup ke dalam persekutuan kita dan dengan licik mempengaruhi kita. 14 Pikiran mereka penuh dengan hawa nafsu untuk berbuat zina dan tidak pernah bosan melakukan kejahatan. Mereka suka merayu dan menjerat saudara-saudari kita yang baru percaya. Dan hati mereka penuh keserakahan, sehingga mereka pintar menipu orang untuk mendapatkan uang. Allah siap menghukum mereka!
15 Mereka tersesat dan sudah meninggalkan jalan yang benar. Mereka sudah mengikuti jalan yang dulu ditempuh Bileam, anak Beor. Maksud saya, sama seperti dia, mereka juga senang sekali dengan uang yang mereka terima dari hasil perbuatan jahat. 16 Tetapi Bileam langsung ditegur karena dosanya itu, waktu Allah membuat keledainya berbicara dengan bahasa manusia. Karena itu Bileam dilarang keras oleh Allah supaya jangan bekerja sebagai dukun gila yang mata duitan.
17 Guru-guru palsu itu sangat tidak berguna. Bagi orang yang haus secara rohani, mereka seperti sungai yang kering. Atau bagi petani yang mengharapkan hujan, mereka seperti awan yang ditiup angin keras, sehingga tidak jadi hujan. Mereka tidak akan pernah terlepas dari hukuman Allah yang sudah disediakan bagi mereka di tempat yang sangat gelap! 18-19 Mereka menyampaikan ajaran-ajaran mereka supaya kedengarannya seperti ilmu yang tinggi, tetapi sebenarnya tidak masuk akal. Mereka mengajar seperti ini, “Sekarang Allah sudah membebaskan kita, jadi Dia tidak akan menghukum kita kalau kita mengikuti berbagai keinginan hawa nafsu yang berasal dari badan kita.” Dengan ajaran seperti itu mereka menjebak saudara-saudari kita yang baru saja meninggalkan hidup mereka yang penuh dosa. Karena guru-guru palsu itu berkata, “Marilah kita hidup bebas,” tetapi hasil ajaran seperti itu bukan kebebasan, tetapi perbudakan. Karena mereka sendiri pun adalah budak dosa. Siapa saja yang dikuasai dosa, dia sudah menjadi budak dosa.
20 Kasihan sekali! Karena apabila seseorang sudah mulai luput dari berbagai kejahatan dunia karena dia baru mengenal Tuhan dan Juruselamat kita Kristus Yesus, lalu kalau dia terjerat lagi dan dikuasai oleh dosa, berarti keadaannya lebih parah daripada ketika dia hidup sebelum percaya kepada Yesus. 21 Karena lebih baik kalau kita belum pernah mengetahui ajaran tentang bagaimana kita dibenarkan Allah dan dimampukan untuk hidup suci, daripada kita sudah mengetahui ajaran itu tetapi menolaknya. 22 Karena orang itu akan seperti anjing dan babi dalam kedua peribahasa ini: “Anjing yang muntah akan memakan muntahnya lagi.” Ams. 26:11 Dan “Babi yang sudah dimandikan dengan bersih akan kembali mandi lumpur di dalam kolam lumpur.”

2:22 Ams. 26:11