3
Hidup baru karena sudah bersatu dengan Kristus
Seperti yang saya katakan tadi, kita menganggap diri kita bersatu dengan tubuh Kristus waktu Dia hidup kembali dari kematian dan naik ke surga. Oleh karena itu, mari kita berpikir seperti ini, “Saya hanya merindukan surga saja— di mana Kristus Yesus duduk di sebelah kanan Allah!” Jadi biarlah hati dan pikiran kita tertuju ke surga, jangan ke dunia ini. Karena di dunia ini, hidup kita tidak lagi seperti sebelum kita mengenal Yesus. Tetapi kita sudah mati terhadap cara hidup yang seperti itu. Dan roh kita sudah bersama Kristus Yesus di surga— di mana Dia hidup bersatu dengan Allah. Sumber hidup kita yang sebenarnya adalah Kristus. Jadi pada waktu Allah memperlihatkan Raja kita kepada semua orang, kita juga akan ikut diperlihatkan bersama Dia di dalam cahaya terang kemuliaan-Nya!
Karena itu biarlah setiap kita meyakinkan diri kita sendiri seperti ini, “Setiap anggota tubuh saya sudah mati terhadap bermacam-macam keinginan duniawi
seperti keinginan untuk berzina,
dosa-dosa seks yang lain,
hawa nafsu,
keinginan untuk berbuat kejahatan yang lain,
dan keinginan untuk mempunyai banyak uang.”
Keinginan untuk mempunyai banyak uang adalah sama seperti menyembah patung berhala, karena kamu sudah menjadi hamba uang. Hal-hal jahat itu membuat Allah marah, maka Dia akan segera membinasakan semua orang di dunia ini yang tidak mau taat kepada-Nya. Dan kita tidak boleh lupa bahwa dulu kita pun hidup seperti mereka!
Tetapi sekarang, marilah kita masing-masing membuang semua sifat hidup lama yang ada dalam diri kita seperti
marah,
benci dan menjelekkan orang lain,
serta ucapan yang kotor.
Dan kita sebagai saudara-saudari seiman tidak boleh saling menipu. Karena kita sudah membuang sifat hidup lama seperti itu— seperti seorang yang membuang pakaiannya yang rusak. 10 Sekarang kita sudah diberikan pakaian yang baru— yaitu hidup yang baru, yang semakin hari berubah menjadi seperti Yesus sendiri. Allah Pencipta yang menjadikan hal ini di dalam diri kita, karena kita sudah mengenal Dia melalui Yesus. 11 Oleh karena itu, kita tidak lagi merasa ada perbedaan antara orang Yahudi— bangsa yang bersunat, dan orang yang bukan Yahudi— bangsa-bangsa yang tidak bersunat. Dan kita tidak lagi membeda-bedakan asal usul orang— baik bangsa asing atau bangsa yang jahat, maupun orang berkedudukan tinggi atau rendah sebagai budak. Tetapi hal yang terpenting bagi kita adalah bahwa kita semua sudah menjadi satu umat karena bersatu dengan Kristus!
Hidup baru bersama orang lain
12 Oleh karena itu Saudara-saudari, biarlah sifat-sifat ini menjadi seperti pakaian baru untuk kita yang sudah dipilih, dikasihi, dan disucikan oleh Allah sebagai umat-Nya sendiri:
saling mengasihani dalam kesusahan,
selalu murah hati,
rendah hati,
lemah lembut,
dan sabar terhadap orang lain.
13 Janganlah kita melihat kelemahan saudara-saudari kita seiman, tetapi hendaklah kita saling memaafkan— kalau ada yang melakukan kesalahan. Ingatlah bahwa Allah sudah terlebih dahulu mengampuni dosa-dosa kita, jadi demikianlah kita juga wajib saling memaafkan. 14 Tetapi sifat yang paling penting dari semua ini adalah saling mengasihi. Hendaklah kasih sebagai tali pengikat yang mempersatukan kita dengan sempurna. 15 Dan biarlah ketenangan dalam perlindungan Kristus menguasai hati dan pikiranmu. Karena untuk itulah Allah sudah memanggil kita menjadi anggota dari satu tubuh— yaitu tubuh Kristus, supaya kita hidup bersatu dan tenang. Dan marilah kita selalu bersyukur kepada-Nya.
16 Biarlah ajaran tentang Kristus terus memimpin dan bertumbuh dengan subur di dalam hatimu, supaya kalian saling mengajar dan menasihati dengan bijaksana. Salah satu cara untuk melakukan hal itu adalah nyanyikanlah nyanyian yang berdasarkan Kitab Mazmur, dan lagu pujian lain, serta lagu yang diberikan oleh Roh Allah. Biarlah hatimu selalu dipenuhi dengan rasa syukur kepada Allah. 17 Dan semua yang kita katakan dan lakukan, hendaklah kita perbuat seperti kita mewakili Tuhan Yesus di dunia ini. Dan melalui Dia hendaklah kita terus bersyukur kepada Allah Bapa!
Hidup baru di antara keluarga
18 Saya mendorong setiap istri untuk mengikuti kemauan suaminya, karena itulah cara hidup yang sesuai bagi kita yang bersatu dengan Tuhan.
19 Setiap suami wajib mengasihi istrinya, dan tidak boleh menyakiti dia.* tidak boleh menyakiti dia Frasa ini dalam bahasa Yunani bisa juga berarti, “jangan simpan dendam terhadap istrimu.”
20 Juga anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itu sangat menyenangkan hati Tuhan.
21 Dan bapa-bapa, janganlah membuat anak-anakmu sakit hati. Kalau melakukan seperti itu, mereka tidak akan bersemangat untuk hidup dengan baik.
Hidup baru antara tuan dengan budak
22 Setiap kalian yang sudah dijual kepada orang kaya dan bekerja sebagai budaknya, taatilah dia dalam segala hal. Jangan menaati dia hanya di hadapannya— seperti orang-orang yang mau menyenangkan manusia saja. Tetapi taatilah dia dengan sepenuh hati, karena kamu takut dan taat kepada Tuhan Yesus. 23 Apa saja yang kamu kerjakan untuk tuanmu, lakukanlah dengan sepenuh hati. Karena kamu sebenarnya sedang melayani Tuhan— bukan manusia! 24 Ingatlah bahwa Tuhanlah yang akan memberikan upah kepadamu— yaitu waktu Dia memberikan apa yang sudah Dia janjikan kepada kita yang diangkat sebagai anak-anak-Nya. Jangan lupa bahwa kamu sebenarnya hamba Kristus yang sedang bekerja bagi-Nya! 25 Tetapi Tuhan akan menghukum setiap orang yang melakukan hal yang tidak jujur. Dan Tuhan tidak pandang muka!

*3:19 tidak boleh menyakiti dia Frasa ini dalam bahasa Yunani bisa juga berarti, “jangan simpan dendam terhadap istrimu.”