12
Takut dan hormatlah kepada Allah— bukan kepada manusia
(Mat. 10:19-20, 26-31; 12:31-32; 16:6; Mrk. 3:28-29; 8:15, 38; 13:11)
Lalu beribu-ribu orang berkumpul dan berdesak-desakan di sekitar Yesus, sampai kaki orang-orang terinjak-injak. Lalu Yesus mulai mengajar terutama kepada para murid-Nya dengan berkata, “Hati-hatilah! Jangan sampai kalian terkena ragi dari kelompok Farisi— yaitu perbuatan berpura-pura sebagai orang baik. Setiap hal yang manusia berusaha menyembunyikan sekarang, pada suatu hari nanti akan dinyatakan. Dan setiap hal yang manusia berusaha merahasiakan sekarang, pada suatu waktu akan ketahuan. Jadi apa yang kalian masing-masing beritahukan secara diam-diam kepada orang lain akan terdengar dengan jelas. Dan apa yang kamu bisikkan kepada orang lain di dalam kamar pribadi akan tersiar ke mana-mana.
“Sahabat-sahabat-Ku, Aku berkata kepada kalian, janganlah takut kepada manusia. Karena mereka hanya bisa membunuh tubuhmu saja. Sesudah itu hal jahat apa pun tidak ada yang bisa lagi mereka perbuat kepadamu. Tetapi sekarang Ku-beritahukan kepada kalian siapa yang seharusnya kalian takuti: Takut dan hormatlah kepada Allah. Dia yang mempunyai kuasa bukan hanya untuk membunuh tubuhmu saja tetapi berkuasa juga untuk melemparkan kamu ke dalam neraka. Ya, Dialah yang seharusnya kamu takuti dan hormati!
“Ingatlah contoh ini: Lima ekor burung pipit dijual seharga dua uang logam yang nilainya paling kecil. Biarpun begitu, satu ekor pun tidak akan pernah dilupakan oleh Allah. Karena itu janganlah takut! Kalian jauh lebih berharga dari banyak burung pipit— bahkan jumlah helai rambut di kepala kalian, Tuhan tahu.”
“Siapa yang mengakui dirinya sebagai pengikut-Ku di hadapan orang-orang lain, Aku sebagai Anak Manusia juga akan mengakui dia sebagai pengikut-Ku di hadapan para malaikat di surga. Tetapi siapa yang menyangkal dirinya sebagai pengikut-Ku di hadapan orang-orang lain, Aku juga tidak akan mengakui dia sebagai pengikut-Ku di hadapan para malaikat di surga. 10 Setiap orang yang mengatakan suatu perkataan yang menentang Anak Manusia— yaitu Aku, masih bisa diampuni. Tetapi orang yang menghina Roh Kudus* menghina Roh Kudus Yesus menasihati mereka tentang dosa menghina Roh Kudus karena orang-orang Farisi yang sudah berkata, “Yesus bekerja dengan kekuatan iblis.” (Luk. 11:15) Hati mereka begitu tertutup kepada Yesus sampai hal-hal baik yang diperbuat-Nya melalui kekuatan Roh Allah mereka anggap sebagai kejahatan. Jadi, orang-orang yang berpikiran seperti itu tidak mungkin bisa bertobat. Berarti mereka seolah-olah menghina Roh Allah karena kekerasan hati mereka. Keadaan mereka bisa dibandingkan dengan 1 Yoh. 5:16— di mana Yohanes menulis tentang “dosa yang mendatangkan kematian,” yang juga tidak bisa diampuni. Tetapi bagi kita orang Kristen sekarang, kita tidak perlu takut dengan berpikir, “Apakah saya pernah menghina Roh Allah dan Allah tidak akan mengampuni saya lagi?” Kalau hati kita masih ada perasan sedih dan mau minta ampun kepada Tuhan ketika kita jatuh ke dalam dosa, dan kalau kita masih ingin hidup dengan baik di mata Allah, sudah jelas bahwa Roh Allah masih bekerja di dalam hati kita. Itu berarti kita belum melakukan dosa yang menghina Roh Allah. tidak akan pernah diampuni.
11 “Waktu kamu ditangkap dan dibawa menghadap para pemimpin rumah-rumah pertemuan atau para pejabat pemerintah, janganlah kamu kuatir tentang bagaimana seharusnya kamu membela dirimu di hadapan mereka, atau bagaimana kamu menjawab semua pertanyaan mereka. 12 Karena pada saat itu juga Roh Kudus akan memberitahukan kepadamu apa yang seharusnya kamu katakan.”
Perumpamaan tentang seorang yang kaya
13 Lalu seseorang di antara orang banyak itu berkata kepada Yesus, “Guru, tolong suruh saudara saya untuk membagi harta warisan yang ditinggalkan bapak kami dengan saya.”
14 Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Aku tidak pernah diangkat menjadi hakim atas bangsa kita atau sebagai penengah untuk menyelesaikan perkara kalian berdua.” 15 Lalu Dia berkata kepada mereka, “Waspadalah dan berjaga-jagalah! Jangan sampai kalian serakah— baik serakah akan uang maupun harta. Karena hidup kalian tidak hanya tergantung kepada uang atau harta kekayaan.”
16 Kemudian Yesus menceritakan perumpamaan ini, “Ada seorang kaya yang mempunyai beberapa ladang gandum yang memberikan hasil yang sangat banyak. 17 Lalu dia berpikir, ‘Sudah tidak ada lagi tempat untuk menyimpan hasil panenku yang banyak ini. Sebaiknya apa yang harus kulakukan?’
18 “Lalu dia berpikir lagi, ‘Aku tahu apa yang akan kulakukan! Aku akan membongkar lumbung-lumbung gandumku yang lama dan membangun lumbung-lumbung yang lebih besar lagi, supaya aku bisa menyimpan semua gandum dan barang-barangku yang lain. 19 Sesudah itu aku akan merasa puas dan berkata, “Hartaku sangat banyak dan tidak akan habis sepanjang hidupku. Jadi aku tidak perlu bekerja lagi, hanya makan, minum, dan bersenang-senang saja!” ’
20 “Tetapi Allah berkata kepadanya, ‘Hei, kamu orang bodoh! Sia-sia saja kamu menimbun harta untuk dirimu sendiri, karena malam ini juga Aku akan mencabut nyawamu!’
21 “Seperti itulah yang akan terjadi kepada setiap orang yang mengumpulkan harta kekayaan untuk dirinya sendiri di dunia ini, tetapi tidak berusaha mengumpulkan harta surgawi dan tidak mau menjadi kaya di hadapan Allah.”
Utamakanlah kerajaan Allah
(Mat. 6:19-21, 25-34)
22 Kemudian Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir tentang kebutuhan hidupmu sehari-hari— seperti makanan atau pakaian. 23 Karena tujuan hidupmu yang sebenarnya tujuan hidupmu … Yang Yesus maksudkan dinyatakan di ayat 31. jauh lebih penting daripada soal makanan dan pakaian. 24 Perhatikanlah cara hidup burung-burung gagak. Mereka tidak perlu menabur atau menuai dan tidak perlu membangun gudang atau lumbung. Tetapi Allah menyediakan makanan untuk burung-burung itu. Maka ketahuilah: Di mata Allah kamu jauh lebih berharga daripada burung-burung itu! 25 Untuk apa kamu selalu kuatir?! Karena orang yang kuatir sama sekali tidak sanggup menambah sesaat saja pada umurnya. 26 Jadi, hal kecil seperti itu saja tidak bisa kamu perbuat, maka tentang hal apa pun kamu tidak usah kuatir!
27 “Perhatikanlah bunga-bunga tumbuhan liar. Bunga-bunga itu tumbuh tanpa bekerja dan tanpa membuat pakaiannya sendiri. Tetapi Aku sungguh-sungguh berkata kepadamu: Raja Salomo— walaupun dia yang terkaya dari segala raja yang pernah hidup, tidak memakai pakaian seindah salah satu dari bunga-bunga itu. 28 Kalau Allah memberi keindahan yang seperti itu kepada tumbuhan liar— padahal tumbuhan itu hidup hanya sebentar saja kemudian layu dan dibuang ke dalam api, jadi pastilah Allah lebih memperhatikan kamu daripada tumbuhan itu. Dan Dia juga akan memberikan pakaian kepadamu— hai kamu yang kurang percaya!
29 “Jadi, janganlah kuatir tentang apa yang akan kamu makan atau minum. 30 Karena semua hal itu selalu dikuatirkan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah. Tetapi Bapa kita yang di surga tahu bahwa kamu membutuhkan semuanya itu. 31 Karena itu hiduplah dengan cara yang pantas sebagai warga kerajaan Allah, dan semua hal yang kamu butuhkan juga akan diberikan-Nya kepadamu.”
Bagaimana seharusnya kita hidup sambil menantikan kerajaan Allah
(Mat. 6:20-21; 24:45-51)
32 “Hai kalian semua pengikut-Ku, janganlah kuatir!— walaupun dalam pandangan-Ku kalian bagaikan kawanan kecil domba-Ku. Janganlah kuatir, karena Bapa kita yang di surga dengan senang hati akan menyambut setiap kalian sebagai warga kerajaan-Nya. 33 Juallah semua harta bendamu dan sumbangkanlah uangnya kepada orang-orang miskin. Dengan begitu kamu menyediakan bagi dirimu harta kekayaan yang tidak akan pernah lapuk— yaitu harta surgawi yang tidak akan pernah habis. Hartamu akan aman di sana, karena pencuri tidak bisa mencurinya dan ngengat tidak bisa merusaknya. 34 Karena di mana hartamu berada, di situ jugalah hati dan pikiranmu berada.
35-36 “Hendaklah kalian selalu siap sedia melayani Allah! Hendaklah kalian seperti para hamba yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta pernikahan. Siang dan malam, mereka selalu siap sedia menyambut dia dengan lampu-lampu yang tetap menyala. Dengan begitu, ketika tuan itu pulang dan mengetuk pintu, mereka siap dan segera membukakan pintu baginya. 37 Sungguh diberkati para hambanya yang ditemukan tuannya masih tetap berjaga-jaga ketika dia kembali! Yang Ku-katakan ini benar: Tuan itu akan mempersilakan mereka duduk makan. Lalu dia sendiri akan memakai pakaian sederhana seperti seorang hamba dan akan melayani mereka. 38 Para hamba itu akan lebih diberkati lagi kalau tuan itu kembali pada tengah malam atau pagi-pagi buta dan masih menemukan mereka tetap berjaga-jaga!
39 “Dan ingatlah contoh ini: Kalau tuan rumah mengetahui jam berapa pencuri datang, dia akan selalu siap siaga, supaya pencuri itu tidak sampai membongkar rumahnya. 40 Begitu jugalah dengan kalian! Hendaklah kalian tetap bersiap siaga, karena Aku— Anak Manusia, akan datang pada saat yang tidak kalian sangka-sangka.”
Perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang tidak setia
(Mat. 24:45-51; 25:29)
41 Lalu Petrus bertanya, “Tuhan, dalam perumpamaan tadi, apakah Bapak bermaksud bahwa hamba-hamba yang harus tetap berjaga-jaga itu kami murid-murid-Mu saja atau semua pengikut-Mu?”
42 Tuhan menjawab, “Jadilah hamba-hamba yang setia dan bijak! Karena hamba yang seperti itu, sebelum Tuannya bepergian, Tuannya akan mengangkat dan mempercayakan dia tugas khusus— yaitu memberikan makanan kepada hamba-hamba yang lain pada waktunya. Tuannya … Sesudah penjelasan Yesus di ayat 40 dan pertanyaan Petrus di 41, Yesus masih menggunakan bahasa kiasan seperti ayat 35-39, tetapi mulai ayat ini sudah jelas bahwa Dialah ‘Tuan’ yang dimaksudkan. 43 Kalau Tuannya datang dengan tiba-tiba dan mendapati dia tetap melakukan tugasnya, Tuannya akan sangat senang kepada hamba-Nya itu dan memberkatinya. 44 Yang Ku-katakan ini benar: Tuannya itu akan mempercayakan seluruh harta bendanya kepada hamba yang bijak dan setia itu.
45 “Sedangkan kalau hamba itu berkata dalam hatinya, ‘Tuan saya masih lama baru pulang,’ kemudian dia mulai memukuli hamba-hamba yang lain— baik laki-laki maupun perempuan. Dan dia juga tidak bekerja lagi, hanya makan dan minum sampai mabuk. 46 Tetapi tanpa memberitahukan sebelumnya pada hari dan jam yang tidak disangka-sangkanya Tuannya tiba-tiba pulang. Lalu Tuan hamba yang jahat itu akan membinasakan dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang menolak untuk percaya kepada-Nya.
47 “Setiap hamba yang tahu kehendak Tuannya dan tidak mempersiapkan dirinya maupun tidak melakukan kehendak Tuannya, dia akan dipukuli banyak kali. 48 Tetapi setiap hamba yang tidak tahu kehendak Tuannya dan melakukan sesuatu yang salah, dia akan dipukuli beberapa kali saja. Setiap hamba yang dipercayakan oleh Tuannya untuk mengusahakan banyak hal akan diperiksa tentang seluruh tanggung jawabnya itu. Dan setiap hamba yang diberi tanggung jawab yang besar akan dituntut juga tanggung jawab yang besar.”
Kesulitan yang akan dialami sebagai pengikut Yesus
(Mat. 10:34-36)
49 “Kedatangan-Ku ke dunia ini bisa digambarkan seperti api— yaitu api yang akan membakar dunia ini.§ api … Gambaran api di ayat ini sering ditafsirkan dengan tiga cara, dan maksud Yesus bisa menyangkut ketiga-tiganya. 1) Api menggambarkan perlawanan yang akan terjadi di dunia karena Yesus, seperti terlihat dalam ayat 51. 2) Api menggambarkan caranya Allah akan mengkuduskan umat-Nya melalui Yesus. 3) Api juga menggambarkan hukuman Allah atas orang-orang yang menolak untuk percaya kepada Yesus. Betapa baiknya kalau api itu sudah panas! 50 Tetapi sebelum hal itu terjadi, Aku sudah ditetapkan untuk memikul kesusahan yang besar.* memikul kesusahan yang besar Secara harfiah, “Aku harus dibaptis dengan baptisan.” Dan betapa susahnya hati-Ku sampai tiba saatnya nanti Aku mengalaminya! 51 Janganlah kalian pikir bahwa Aku datang ke dunia ini untuk membawa damai. Aku sungguh-sungguh berkata kepada kalian: Bukan damai yang Ku-bawa! Tetapi kedatangan-Ku justru membawa banyak pertentangan. 52 Karena mulai sekarang akan terjadi pertentangan tentang Aku di antara keluarga-keluarga. Kalau keluarga terdiri dari lima orang, maka yang tiga orang akan menentang yang dua orang, atau yang dua orang akan menentang yang tiga orang— sesuai dengan yang dinubuatkan di dalam ayat Kitab Suci ini:
53 ‘Anak laki-laki dan bapaknya akan saling menentang,
anak perempuan dan ibunya akan saling menentang,
dan menantu perempuan dan ibu mertuanya akan saling menentang.’ ” Mik. 7:6
Kita bertanggung jawab untuk memperhatikan tanda-tanda zaman
(Mat. 16:2-3)
54 Pada hari lain Yesus juga menggunakan contoh ini waktu mengajar orang banyak, “Ketika kalian melihat awan gelap muncul di sebelah barat, kalian berkata, ‘Oh, hujan segera akan turun,’ dan hal itu memang terjadi. 55 Dan ketika angin bertiup dari selatan, kalian berkata, ‘Hari akan panas,’ dan hal itu memang terjadi. 56 Hei kalian yang hanya berpura-pura baik! Kalian bisa meramalkan cuaca hanya dengan melihat keadaan langit dan bumi, lalu kenapa kalian buta terhadap tanda-tanda zaman yang sedang terjadi sekarang ini?!”
Berdamailah dengan Allah, karena Dia siap mengadili
(Mat. 5:25-26)
57 “Dan kenapa kalian masing-masing tidak membuka matamu sendiri dan memilih jalan yang benar?! 58 Kalau orang yang memusuhimu mengadukan kamu ke pengadilan, maka selagi kamu berdua masih dalam perjalanan ke tempat pengadilan, berusaha keraslah menyelesaikan masalahmu dengan dia. Kalau tidak, dia akan menyeretmu ke pengadilan, lalu hakim akan menyerahkan kamu kepada petugas penjara supaya kamu dipenjarakan. 59 Sungguh-sungguh Aku berkata kepadamu: Kamu tidak bisa keluar dari penjara itu sampai kamu melunasi semua utangmu dan membayar denda yang sudah ditetapkan oleh hakim!”

*12:10 menghina Roh Kudus Yesus menasihati mereka tentang dosa menghina Roh Kudus karena orang-orang Farisi yang sudah berkata, “Yesus bekerja dengan kekuatan iblis.” (Luk. 11:15) Hati mereka begitu tertutup kepada Yesus sampai hal-hal baik yang diperbuat-Nya melalui kekuatan Roh Allah mereka anggap sebagai kejahatan. Jadi, orang-orang yang berpikiran seperti itu tidak mungkin bisa bertobat. Berarti mereka seolah-olah menghina Roh Allah karena kekerasan hati mereka. Keadaan mereka bisa dibandingkan dengan 1 Yoh. 5:16— di mana Yohanes menulis tentang “dosa yang mendatangkan kematian,” yang juga tidak bisa diampuni. Tetapi bagi kita orang Kristen sekarang, kita tidak perlu takut dengan berpikir, “Apakah saya pernah menghina Roh Allah dan Allah tidak akan mengampuni saya lagi?” Kalau hati kita masih ada perasan sedih dan mau minta ampun kepada Tuhan ketika kita jatuh ke dalam dosa, dan kalau kita masih ingin hidup dengan baik di mata Allah, sudah jelas bahwa Roh Allah masih bekerja di dalam hati kita. Itu berarti kita belum melakukan dosa yang menghina Roh Allah.

12:23 tujuan hidupmu … Yang Yesus maksudkan dinyatakan di ayat 31.

12:42 Tuannya … Sesudah penjelasan Yesus di ayat 40 dan pertanyaan Petrus di 41, Yesus masih menggunakan bahasa kiasan seperti ayat 35-39, tetapi mulai ayat ini sudah jelas bahwa Dialah ‘Tuan’ yang dimaksudkan.

§12:49 api … Gambaran api di ayat ini sering ditafsirkan dengan tiga cara, dan maksud Yesus bisa menyangkut ketiga-tiganya. 1) Api menggambarkan perlawanan yang akan terjadi di dunia karena Yesus, seperti terlihat dalam ayat 51. 2) Api menggambarkan caranya Allah akan mengkuduskan umat-Nya melalui Yesus. 3) Api juga menggambarkan hukuman Allah atas orang-orang yang menolak untuk percaya kepada Yesus.

*12:50 memikul kesusahan yang besar Secara harfiah, “Aku harus dibaptis dengan baptisan.”

12:53 Mik. 7:6