28
Yesus hidup kembali dan menampakan diri-Nya kepada ibu-ibu
Sesudah lewat Hari Sabat, pagi-pagi sekali pada hari Minggu, Maria— yang dari kampung Magdala, dan Maria lain yang tersebut itu Mat. 27:56, 61 pergi melihat kuburan Yesus.
Tiba-tiba terjadilah gempa bumi yang luar biasa. Itu terjadi waktu salah satu malaikat turun dari surga dan menggulingkan batu penutup dari pintu kuburan. Sesudah itu, dia duduk di atas batu itu. Tubuh malaikat itu bersinar terang seperti kilat, dan pakaiannya putih sekali seperti awan putih. Para penjaga itu pun sangat ketakutan, sampai mereka gemetar dan jatuh pingsan seperti orang mati.
Lalu malaikat itu berkata kepada kedua perempuan itu, “Jangan takut! Saya tahu kalian sedang mencari Yesus, yang sudah disalibkan itu. Dia tidak ada di sini. Karena, seperti yang Dia sudah katakan sebelumnya, Dia sudah dibangkitkan Allah. Mari masuk dan lihatlah bekas tempat mayat-Nya diletakkan. Sekarang cepatlah pergi dan beritahukanlah kepada murid-murid-Nya seperti ini, ‘Yesus sudah dibangkitkan dari kematian! Dan sekarang Dia pergi ke Galilea lebih dulu dari kalian. Kalian akan bertemu dengan Dia di sana.’ Perhatikanlah berita ini yang saya sudah sampaikan kepadamu.”
Lalu kedua perempuan itu segera meninggalkan kuburan itu. Dengan rasa takut bercampur senang mereka berlari untuk memberitahukan kami murid-murid-Nya apa yang sudah terjadi. Tiba-tiba dalam perjalanan Yesus menemui mereka dan berkata, “Salam.” Dan mereka mendekati-Nya, sujud memegang kaki-Nya dan menyembah Dia. 10 Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Jangan takut! Pergilah dan beritahukanlah kepada para pengikut-Ku* para pengikut-Ku Secara harfiah, “saudara-saudara-Ku” Di sini kata itu artinya bukan para saudara kandung Yesus, tetapi para murid dan saudara-saudari yang percaya kepada-Nya. supaya mereka pergi ke Galilea. Dan di sana mereka akan menemui Aku.”
Cerita bohong para tentara penjaga
11 Sementara kedua perempuan itu pergi memberitakan kejadian itu kepada kami, sebagian dari tentara penjaga kuburan itu pergi ke kota dan melaporkan kepada imam-imam kepala tentang semua yang sudah terjadi. 12 Jadi para imam kepala segera mengadakan rapat dengan para pemimpin Yahudi di mana mereka memutuskan untuk memberikan banyak uang sogok kepada para penjaga itu, 13 dengan pesan, “Kalian harus menceritakan seperti ini, ‘Murid-murid-Nya datang pada malam hari dan mencuri mayat-Nya ketika kami sedang tidur.’ 14 Dan kalau gubernur mendengar cerita itu, kami akan berbicara dengan dia supaya kalian tidak dihukum.” 15 Lalu mereka menerima uang sogok itu dan menyebarkan cerita bohong seperti yang sudah dipesankan kepada mereka. Dan sampai sekarang cerita bohong itu masih tersebar di kalangan orang Yahudi.
Yesus mengutus murid-Nya
(Mrk. 16:14-18; Luk. 24:36-49; Yoh. 20:19-23; Kis. 1:6-8)
16 Lalu kami kesebelas murid Yesus pergi ke sebuah bukit di Galilea yang sudah diberitahukan Yesus sebelumnya. 17 Ketika kami bertemu dengan Yesus di bukit itu, kami sujud menyembah-Nya, walaupun hal itu sangat mengherankan sampai ada di antara kami yang sulit percaya bahwa itu benar-benar terjadi. 18 Lalu Yesus mendekati kami dan berkata, “Allah sudah memberikan segala kuasa kepada-Ku untuk memerintah semua ciptaan-Nya— baik yang ada di surga, maupun yang ada di bumi. 19 Karena itu, pergilah dan ajarlah orang-orang dari setiap suku-bangsa supaya mereka menjadi murid-Ku. Baptislah mereka sebagai orang yang mengikut Aku, Bapa-Ku, dan Roh Kudus. sebagai orang yang mengikut … Secara lebih harfiah, “ke dalam nama Bapa, nama-Ku, dan nama Roh Kudus.” Sesuai dengan kebudayaan orang Yahudi pada zaman Yesus, ‘nama’ di sini artinya seluruh kepribadian. Maksud Yesus di sini bukan hanya sekedar mengucapkan ketiga Nama itu ketika orang-orang dibaptis. Pada zaman Yesus, baptisan adalah upacara yang menyatakan bahwa orang yang dibaptis sudah menjadi pengikut yang akan setia kepada Tritunggal tersebut. Ketiga nama itu juga tidak menunjukkan bahwa ada tiga Allah, dan juga tidak menunjukkan bahwa satu Allah mempunyai tiga nama. Dan Allah juga tidak sekedar dibagi dalam tiga bagian. Ketiga pikiran tersebut itu salah. Yang jelas ialah: Dalam Firman-Nya Allah yang Esa sudah menyatakan diri-Nya dalam tiga Pribadi kepada manusia. Dan hal ini tidak mungkin bisa dipahami sepenuhnya oleh pikiran manusia. 20 Dan ajarlah mereka supaya taat kepada semua yang sudah Ku-ajarkan kepada kalian. Dan yakinlah: Roh-Ku akan selalu menyertai setiap kalian sampai akhir dunia.”

28:1 Mat. 27:56, 61

*28:10 para pengikut-Ku Secara harfiah, “saudara-saudara-Ku” Di sini kata itu artinya bukan para saudara kandung Yesus, tetapi para murid dan saudara-saudari yang percaya kepada-Nya.

28:19 sebagai orang yang mengikut … Secara lebih harfiah, “ke dalam nama Bapa, nama-Ku, dan nama Roh Kudus.” Sesuai dengan kebudayaan orang Yahudi pada zaman Yesus, ‘nama’ di sini artinya seluruh kepribadian. Maksud Yesus di sini bukan hanya sekedar mengucapkan ketiga Nama itu ketika orang-orang dibaptis. Pada zaman Yesus, baptisan adalah upacara yang menyatakan bahwa orang yang dibaptis sudah menjadi pengikut yang akan setia kepada Tritunggal tersebut. Ketiga nama itu juga tidak menunjukkan bahwa ada tiga Allah, dan juga tidak menunjukkan bahwa satu Allah mempunyai tiga nama. Dan Allah juga tidak sekedar dibagi dalam tiga bagian. Ketiga pikiran tersebut itu salah. Yang jelas ialah: Dalam Firman-Nya Allah yang Esa sudah menyatakan diri-Nya dalam tiga Pribadi kepada manusia. Dan hal ini tidak mungkin bisa dipahami sepenuhnya oleh pikiran manusia.