3
Yesus menyembuhkan orang yang tangannya lumpuh sebelah pada Hari Sabat
(Mat. 12:9-14; Luk. 6:6-11)
Pada waktu Yesus masuk lagi ke dalam salah satu rumah pertemuan orang Yahudi,* rumah pertemuan Lihat catatan kaki dalam Mrk. 1:21. di situ ada seorang yang tangannya lumpuh sebelah. Di situ juga ada beberapa orang Farisi Farisi Secara harfiah di sini Markus menulis “orang-orang Yahudi.” Tetapi di ayat 6 sudah jelas bahwa dia bermaksud orang-orang dari kelompok Farisi. yang sedang mengawasi Yesus dengan baik. Karena mereka sudah merencanakan, kalau Dia menyembuhkan orang itu pada Hari Sabat, mereka akan melaporkan Dia kepada pemimpin-pemimpin Yahudi.
Lalu Yesus berkata kepada orang yang tangannya lumpuh itu, “Mari berdiri di depan sini.” Dan Yesus bertanya kepada mereka, “Menurut Hukum Musa, apa yang boleh kita buat pada Hari Sabat? Apakah kita diijinkan berbuat baik, atau berbuat jahat? Atau apakah kita diijinkan menyelamatkan nyawa orang, atau membunuh?” Tetapi tidak ada yang menjawab.
Lalu Yesus melihat ke sekeliling orang-orang itu dengan marah, tetapi Dia juga merasa sedih karena mereka begitu keras kepala. Kemudian Dia berkata kepada orang yang tangannya lumpuh itu, “Luruskan tanganmu ke depan.” Lalu orang itu mengarahkan tangannya, dan dia pun langsung sembuh! Sesudah orang-orang Farisi keluar dari rumah pertemuan itu, mereka langsung bertemu dengan teman-teman raja Herodes untuk mengatur rencana bagaimana caranya untuk membunuh Yesus.
Yesus menyembuhkan banyak orang di pinggir danau
Sesudah itu Yesus dan murid-murid-Nya meninggalkan tempat itu dan pergi ke Danau Galilea. Banyak orang mengikuti mereka dari belakang— yaitu orang dari propinsi Galilea dan Yudea. Dan ada juga yang datang dari Yerusalem, daerah Idumea, dan dari daerah sebelah timur Sungai Yordan. Ada juga dari daerah sekitar Tirus dan Sidon. Mereka semua datang karena mereka sudah mendengar tentang hal-hal luar biasa yang Yesus lakukan.
Waktu Yesus melihat banyak sekali orang yang berkumpul, Dia menyuruh murid-murid-Nya begini, “Tolong siapkan perahu, supaya Aku mengajar dari atas perahu itu. Karena kalau Aku mengajar dari sini, nanti Aku terjepit.” 10 Pada hari itu Yesus menyembuhkan banyak orang sakit. Tetapi masih banyak lagi orang sakit lain yang saling mendorong supaya mereka bisa mendekati dan menyentuh Dia. 11 Dan ada juga orang-orang yang dikuasai oleh roh-roh jahat. Waktu roh-roh jahat itu melihat Yesus, mereka yang dikuasai itu langsung jatuh ke tanah dan berteriak, “Engkaulah Anak Allah!” 12 Tetapi Yesus melarang roh-roh jahat itu dengan keras supaya tidak memberitahukan tentang diri-Nya.
Yesus memilih dua belas orang untuk menjadi rasul-Nya
(Mat. 10:1-4; Luk. 6:12-16)
13-14 Sesudah itu, Yesus naik ke atas bukit, dan Dia memanggil dua belas orang yang sudah Dia pilih. Lalu mereka datang kepada-Nya. Dia mengangkat mereka sebagai rasul-rasul-Nya, supaya mereka bersama-sama dengan Dia, dan mereka juga bisa diutus untuk menyebarkan berita keselamatan. 15 Dia juga memberikan kuasa kepada mereka supaya mereka bisa mengusir setan-setan.
16 Nama-nama kedua belas rasul yang dipilih itu adalah
Simon— yang Yesus beri nama baru Petrus,
17 dan kedua anak dari Zebedeus— yaitu Yakobus dan Yohanes. Yesus juga memberi nama baru untuk mereka “Boanerges.” Nama itu berarti “Anak-anak Guntur.” Anak-anak Guntur Ada kemungkinan Yesus memberi nama itu karena kedua bersaudara ini sifatnya mengambil keputusan cepat dan langsung bertindak. Jadi sifat yang cepat itu digambarkan seperti kilat dan guntur. (Lihat Luk. 9:54; Mrk. 9:38.)
18 Lalu yang lainnya Andreas, Filipus,
Bartolomeus, Matius,
Tomas, dan juga Yakobus— anak dari Alfeus,
Tadeus, dan Simon— yang pernah mengikuti gerakan orang-orang yang berjuang supaya Israel bebas dari penjajahan Roma,
19 dan Yudas— yang berasal dari desa Kariot. Dialah yang kemudian mengkhianati Yesus.
Menurut ahli-ahli Taurat, Yesus bekerja dengan kekuatan iblis
(Mat. 12:22-32; Luk. 11:14-23; 12:10)
20 Sesudah itu Yesus kembali ke rumah yang biasa Dia tinggal. Tetapi banyak orang berkumpul lagi di situ, sampai Yesus dan murid-murid-Nya sama sekali tidak ada waktu tenang, maupun untuk makan. 21 Pada waktu itu ada orang-orang yang berkata tentang Yesus, “Dia sudah gila.” Waktu keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka mulai berjalan ke tempat itu untuk memaksakan Yesus pulang.
22 Tetapi ada juga ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem. Mereka berkata, “Yesus sudah dikuasai oleh iblis— yaitu dia yang juga disebut Beelzebul.§ Beelzebul adalah nama lain untuk Lusifer atau iblis. Jadi iblis itu yang memberi kekuatan kepada Yesus supaya bisa mengusir setan-setan.”
23 Karena itu Yesus memanggil orang banyak itu untuk berkumpul, dan mulai berbicara kepada mereka, “Tidak mungkin iblis mengusir roh-roh yang berpihak kepada dia.”* Tidak mungkin … berpihak kepada dia menerjemahkan pertanyaan retoris dalam bahasa Yunani begini, “Bagaimana mungkin iblis mengusir pihak iblis?” Ini bukan pertanyaan untuk mendapat informasi. Yesus memakai pertanyaan ini untuk memulai ajarannya. Lalu Yesus mengajar mereka dengan menggunakan beberapa gambaran: 24-26 “Kaki-tangan iblis tidak mungkin terpecah-pecah dan saling melawan. Itu bisa digambarkan dengan satu negara atau satu keluarga: Kalau mereka saling melawan dan saling berperang, berarti negara atau keluarga itu akan hancur. Jadi sudah jelas bahwa iblis tidak bisa memberi kekuatan kepada-Ku untuk mengusir roh-roh yang berpihak kepada dia. Karena kalau itu terjadi, berarti kerajaan iblis sudah hancur. 27 Aku di sini sebagai musuh iblis, dan datang untuk merampas harta dari dia. Tidak ada orang yang berani begitu saja masuk untuk mencuri ke dalam rumah orang yang sangat kuat. Tetapi sebelum masuk, dia harus lebih dulu mengikat orang yang kuat itu, baru dia bisa masuk ke rumahnya dan merampas barang-barangnya.
28 “Apa yang Aku katakan ini benar: Allah bersedia mengampuni segala macam dosa orang-orang, termasuk juga dosa waktu orang menghina Dia. 29 Tetapi orang yang menghina Roh Kudus menghina Roh Kudus Yesus menasihati mereka tentang dosa menghina Roh Kudus karena ahli-ahli Taurat sudah berkata, “Yesus itu sudah dikuasai oleh iblis,” dan, “Yesus bekerja dengan kekuatan iblis.” (ayat 22 dan 30) Hati mereka begitu tertutup kepada Yesus sehingga hal-hal baik yang dilakukan-Nya melalui kekuatan Roh Allah dianggap sebagai kejahatan. Tidak mungkin seseorang dengan pikiran seperti itu bisa bertobat. Pikiran seperti menghina Roh Allah bisa digambarkan dengan 1 Yoh. 5:16— di mana Yohanes menulis tentang “dosa yang mendatangkan kematian,” yang juga tidak bisa diampuni. Tetapi untuk kita orang Kristen sekarang, kita tidak perlu takut dengan berkata, “Apakah saya pernah menghina Roh Allah dan Allah tidak akan mengampuni saya?” Kalau kita masih merasa sedih dan minta ampun ketika jatuh dalam dosa, dan kalau kita masih ingin hidup baik di hadapan Allah, sudah jelas Roh Allah masih bekerja di dalam hati kita. Kalau kita masih mau bertobat, berarti kita tidak berbuat dosa yang menghina Roh Allah. tidak akan pernah diampuni oleh Allah untuk dosa besar itu. Mereka harus menanggung dosa itu sampai selama-lamanya.” 30 Yesus berkata begitu karena orang-orang yang sudah menghina Dia dengan berkata, “Yesus sudah dikuasai oleh roh jahat.”
Sifat orang-orang yang Yesus anggap sebagai keluarga-Nya
(Mat. 12:46-50; Luk. 8:19-21)
31 Pada waktu itu juga ibu dan saudara-saudara Yesus tiba di rumah itu dan menunggu di luar. Mereka minta tolong kepada orang untuk memanggil Dia. 32 Waktu itu Yesus sedang duduk di dalam rumah itu dan dikelilingi oleh orang banyak. Lalu ada orang yang menyampaikan kepada-Nya begini, “Guru, ibu dan saudara-saudaramu mau bertemu. Mereka sedang menunggu di luar.”
33 Tetapi Yesus menjawab, “Sekarang Aku akan menunjukkan kepada kalian orang-orang yang Aku anggap seperti ibu dan saudara-saudari-Ku.” saudara-saudari-Ku! Seperti Mrk. 3:23, Yesus memulai ajaran-Nya dengan pertanyaan retoris yang diterjemahkan sebagai pernyataan. 34 Lalu Dia memandang orang-orang yang duduk di sekitar-Nya dan berkata, “Orang-orang seperti inilah yang Aku anggap seperti ibu dan saudara-saudari-Ku— 35 yaitu orang-orang yang menaati kemauan Allah. Mereka itulah yang Aku anggap seperti ibu, saudara dan saudari-Ku!”

*3:1 rumah pertemuan Lihat catatan kaki dalam Mrk. 1:21.

3:2 Farisi Secara harfiah di sini Markus menulis “orang-orang Yahudi.” Tetapi di ayat 6 sudah jelas bahwa dia bermaksud orang-orang dari kelompok Farisi.

3:17 Anak-anak Guntur Ada kemungkinan Yesus memberi nama itu karena kedua bersaudara ini sifatnya mengambil keputusan cepat dan langsung bertindak. Jadi sifat yang cepat itu digambarkan seperti kilat dan guntur. (Lihat Luk. 9:54; Mrk. 9:38.)

§3:22 Beelzebul adalah nama lain untuk Lusifer atau iblis.

*3:23 Tidak mungkin … berpihak kepada dia menerjemahkan pertanyaan retoris dalam bahasa Yunani begini, “Bagaimana mungkin iblis mengusir pihak iblis?” Ini bukan pertanyaan untuk mendapat informasi. Yesus memakai pertanyaan ini untuk memulai ajarannya.

3:29 menghina Roh Kudus Yesus menasihati mereka tentang dosa menghina Roh Kudus karena ahli-ahli Taurat sudah berkata, “Yesus itu sudah dikuasai oleh iblis,” dan, “Yesus bekerja dengan kekuatan iblis.” (ayat 22 dan 30) Hati mereka begitu tertutup kepada Yesus sehingga hal-hal baik yang dilakukan-Nya melalui kekuatan Roh Allah dianggap sebagai kejahatan. Tidak mungkin seseorang dengan pikiran seperti itu bisa bertobat. Pikiran seperti menghina Roh Allah bisa digambarkan dengan 1 Yoh. 5:16— di mana Yohanes menulis tentang “dosa yang mendatangkan kematian,” yang juga tidak bisa diampuni. Tetapi untuk kita orang Kristen sekarang, kita tidak perlu takut dengan berkata, “Apakah saya pernah menghina Roh Allah dan Allah tidak akan mengampuni saya?” Kalau kita masih merasa sedih dan minta ampun ketika jatuh dalam dosa, dan kalau kita masih ingin hidup baik di hadapan Allah, sudah jelas Roh Allah masih bekerja di dalam hati kita. Kalau kita masih mau bertobat, berarti kita tidak berbuat dosa yang menghina Roh Allah.

3:33 saudara-saudari-Ku! Seperti Mrk. 3:23, Yesus memulai ajaran-Nya dengan pertanyaan retoris yang diterjemahkan sebagai pernyataan.