Main Index: Indonesian (Bahasa Indonesia Sehari-hari)

 

Yesaya 39

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25] [26] [27] [28] [29] [30] [31] [32] [33] [34] [35] [36] [37] [38] [39] [40] [41] [42] [43] [44] [45] [46] [47] [48] [49] [50] [51] [52] [53] [54] [55] [56] [57] [58] [59] [60] [61] [62] [63] [64] [65] [66]

39:1 Sekitar waktu itu, raja Babel, yaitu Merodakh Baladan anak Baladan, mendengar bahwa Raja Hizkia baru sembuh dari sakit. Maka ia mengutus orang untuk membawa surat dan hadiah kepada Hizkia.

39:2 Hizkia menyambut para utusan itu dengan senang hati dan menunjukkan kepada mereka segala kekayaannya, yaitu emas dan perak, rempah-rempah dan minyak wangi, dan seluruh perlengkapan tentaranya. Tak ada sesuatu pun di istana dan di seluruh kerajaannya yang tidak diperlihatkannya kepada mereka.

39:3 Kemudian Nabi Yesaya menghadap Raja Hizkia dan bertanya, "Dari mana orang-orang itu? Apa kata mereka?" Hizkia menjawab, "Mereka dari Babel, negeri yang jauh."

39:4 "Mereka melihat apa di istana?" tanya Yesaya lagi. "Segala-galanya," jawab Hizkia. "Tidak ada barang di dalam perbendaharaan istana yang tidak kuperlihatkan kepada mereka."

39:5 Lalu Yesaya berkata kepada raja, "TUHAN Yang Mahakuasa berkata,

39:6 'Akan tiba saatnya segala kekayaan di dalam istanamu, dan yang telah dikumpulkan leluhurmu sampai hari ini, diangkut ke Babel. Tidak ada yang akan tertinggal.

39:7 Dari anak cucumu ada yang akan diambil dan dijadikan pegawai istana untuk melayani raja Babel.'"

39:8 Raja Hizkia menjawab, "Baik juga pesan TUHAN yang kausampaikan kepadaku." Ia menjawab begitu karena berpikir: "Asal kerajaanku tetap aman dan damai selama aku hidup."

 

Created with HTMLCompiler by BibleDatabase

Webnet77.com