Jalan Ke Surga Telah Rata

Pelajaran 2

Seperti Apakah Allah Itu?

I. Assalam Alaikum W. W. saudara dan sahabatku pendengar sekalian... Inilah RAM yang disiarkan dari Saipan pada gelombang.....Terimalah salam kami dalam nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang. Allah yang selalu menginginkan setiap orang mengenali dan bertekun pada Jalan Lurus, jalan menuju surga yang telah dibuat-Nya. Di jalan itu Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang ingin setiap orang hidup dan berada dalam restu-Nya. Karena lewat jalan itu, manusia akan sampai kepada-Nya dalam damai yang sejati. Dalam acara Jalan ke Surga Telah Rata ini, kita akan bersama-sama menyelidiki kitab-kitab yang ditulis oleh nabi-nabi; yang menjelaskan bahwa ada jalan mulia yang telah Allah tetapkan sehingga umat manusia dapat diperhitungkan sebagai orang benar di hadapanNya.

Dalam Jalan ke Surga Telah Rata bagian yang pertama, kami telah memberitahu saudara bahwa dalam acara Jalan Menuju Surga ini kita akan mendengarkan banyak kisah tentang nabi-nabi Allah, satu demi satu. Kita juga akan bersama-sama menyelidiki kitab-kitab yang ditulis oleh nabi-nabi; yang menjelaskan bahwa ada jalan mulia yang telah Allah tetapkan sehingga umat manusia dapat diperhitungkan sebagai orang benar di hadapanNya. Tapi sebelum kita melanjutkan pelajaran-pelajaran dalam Jalan ke Surga Telah Rata ini, mari lebih dulu kita dengarkan beberapa informasi berikut ini....

Kita telah mempelajari bahwa ada banyak nabi yang menuliskan kitab-kitab, tapi hanya ada satu pengarang, yaitu Allah sendiri. Dan dalam siaran yang lalu kami meninggalkan saudara dengan satu renungan, yaitu: Allah telah mengucapkan firman-Nya. Dia yang Maha Kuasa itu telah berbicara kepada umat manusia lewat nabi-nabi dan Allah menginginkan setiap orang dari kita untuk mendengar apa yang difirmankanNya. Allah ingin berbicara kepada kita melalui apa yang ditulis nabi-nabi itu dalam Kitab Suci. Allah tidak pernah berubah, begitu juga firmanNya. Setiap kali generasi berganti, Allah selalu menjaga firmanNya. Ingatlah yang dikatakan Kitab Suci, “Perkataan Allah dalam Kitab Suci, tidak dapat dibatalkan” dan juga: “ Langit dan bumi akan berlalu, tetapi Perkataan Allah tetap ada untuk selamanya.”

Hari ini kita akan masuki bagian pertama dari Kitab Suci (KS). Bagian pertama itu, disebut KS Taurat. Kira-kira tiga ribu lima ratus tahun yang lalu Allah telah mengilhami seorang manusia bernama Musa untuk menulis buku ini. KS Taurat ini terdiri dari 5 bagian. Bagian pertama disebut  Kitab Kejadian. Kitab ini dinamakan Kejadian atau Permulaan karena dalam kitab ini tercatat hal-hal yang terjadi pada waktu bumi ini diciptakan. Kitab Kejadian ini terdiri dari 50 bab.

Waktu kita mempelajari kitab kejadian ini, kita akan memperdalam pengetahuan tentang banyak kebenaran penting yang Allah ingin kita tahu. Kita akan belajar tentang Allah, bagaimana sifat-sifatNya. Juga akan belajar tentang malaikat-malaikat dan Setan, langit dan bumi, manusia dan binatang. Kita akan mendengar bersama bagaimana dunia yang sempurna waktu pertama kali Allah menciptakannya, menjadi rusak dan setelah itu dipenuhi dengan penyakit, penderitaan dan kematian. Biar pun begitu kita juga akan meneliti jalan yang lurus dan langsung yang telah dibuat oleh  Allah sendiri, supaya  manusia bisa kembali kepadaNya.

II. Saudaraku, sudah seharusnya bagi kita untuk menguasai kitab pertama dari Taurat ini, karena inilah dasar yang Allah taruh sendiri untuk semua firmanNya dalam bagian yang lain dari kitab Taurat dan tulisan para nabi lain yang datang setelah Musa. Dalam kisah-kisah yang pertama, kita akan mendengar cerita tentang manusia-manusia yang pertama, cerita tentang kapan pertama kali manusia tidak taat kepada Allah, dan cerita tentang pertama kali terjadi manusia membunuh manusia lain.Kita akan mendengar tentang agama palsu yang pertama, nabi-nabi yang pertama, dan bangsa-bangsa yang pertama kali ada di muka bumi. Kita akan bercermin pada cerita -cerita tentang Adam dan Hawa, Kabil dan Habil, Nuh dan banjir besar, utusan Allah nabi Ibrahim dan kenapa nabi itu disebut sebagai sahabat Allah. Juga kita akan mendengar cerita tentang  Ismail dan Isak, Esau dan Yakub, juga Yusuf dan saudara-saudaranya yang kejam. Inilah gambaran tentang isi dari bagian pertama ks Taurat dan masih ada lagi cerita yang lain.

Sekarang, saudaraku.. telah tiba saatnya bagi kita untuk mulai mempelajari tulisan para nabi. Dalam buku pertama kitab suci  Taurat 1:1 kita baca: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Inilah tempat di mana kita harus memulai pelajaran mengenai kitab suci, karena di sinilah Allah sendiri memulai dalam kitab suci-Nya: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

Apa yang sudah ada ketika Allah menciptakan langit dan bumi? Apa yang sudah ada sebelum dunia ini ada? Kitab Suci mengajar kita bahwa tidak ada apa-apa selain Allah. Itulah sebabnya tertulis, “pada mulanya...Alllah.” semua yang dapat kita lihat dan pegang ada permulaannya. Itu artinya, dulu, duluuuu sekali, ada waktu di mana tidak ada langit, tidak ada bumi, tidak ada laut atau pohon-pohon. Pada mulanya, tidak ada satu manusia atau pun malaikat. Jadi semua yang ada sekarang ini, dulu tidak ada kecuali Allah.

Itu sebabnya kenapa Ayat pertama dari buku pertama kitab suci menyatakan, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Ayat itu tidak bilang: Pada mulanya, Allah dan malaikat-malaikat, atau “pada mulanya Allah dan manusia”. Tidak, sama sekali tidak begitu. Ayat  kitab suci mengajar kita bahwa pada mulanya, sebelum ada apa-apa, sebelum ada malaikat, atau manusia.. hanya ada satu kehidupan, yaitu Allah yang Maha Esa.

Hal lain yang bisa kita pelajari dari ayat pertama Taurat adalah: Allah itu tidak ada permulaannya.. Allah tidak diciptakan sebab Allah adalah Maha Kekal. Semua yang ada di muka bumi ada permulaannya, kecuali Allah. Allah tidak ada asal-usulnya, tidak ada yang melahirkan atau membuat Allah. Allah juga tidak menciptakan dirinya sendiri. Pokoknya, Allah itu tidak ada  bandingannya.  Hanya Allah saja yang akan ada dan hidup selama-lamanya. Bagaimana Allah itu saat ini, begitulah Dia kemarin. Bagaimana Dia kemarin, begitulah Allah untuk selama-lamanya. Allah tidak pernah berubah.

Dari ayat “pada mulanya Allah” kita juga belajar bahwa Allah itu Maha Agung. Allah yang menciptakan segala sesuatu, tentu saja lebih mulia, lebih agung,  dari segala manusia dan semua ciptaan yang lain. Dia lebih mulia dari laut, angin, matahi dan bintang-bintang! Allah lebih agung dari mulia dari segala roh-roh dari semua manusia. Dialah Maha Pencipta. Itu sebabnya dengan sepenuh hati kita dapat mengaku dan mengaminkan: Allahu Akbar! Allah Maha Besar. Sama seperti sebagus apa pun sebuah rumah, yang membangun rumah itu jauh lebih mulia dari bangunan rumah itu sendiri. Allah tidak bergantung pada apa pun: biar manusia, apalagi binatang atau benda.. Dia satu-satunya yang Maha Agung!

Kita, manusia banyak sekali kebutuhannya: setiap hari kita harus makan, minum, kita butuh tidur dan uddara untuk bernapas. Kita memerlukan matahari dan hujan, makanan, air, pakaian, tempat tinggal. Kita juga perlu orang lain, ayah, ibu, suami , istri, teman-teman dan uang. Tapi Allah yang menciptakan segala sesuatu, sebenarnya tidak memerlukan apa-apa. Allah tidak pernah merasa lapar, tidak pernah haus, tidakpernah lelah. Dia juga tidak berwujud yang bisa kita lihat dan pegang seperti manusia. Allah tidak ada batasnya, tidak ada awal dan akhir buat Allah, sebab Allah itu kekal. Dialah Allah Sang Maha Kuasa.

Sekarang, ada pertanyaan yang penting. Kalau Allah itu tidak seperti manusia, tidak mempunyai badan seperti kita, bagaimana atau seperti apa Allah itu dapat digambarkan?

III.  Kitab suci menjawab pertanyaan itu secara tegas dan jelas: “Allah itu roh, dan penyembah-Nya harus menyembah Dia di dalam roh dan kebenaran.” Jadi kalau ada pertanyaan seperti apa Allah itu? Jawabnya adalah Allah itu roh adanya. Kalau manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh, tapi Allah hanya terdiri dari Roh saja. Roh Allah tidak terbatas. Roh Allah ada di mana-mana, sebab Ia memenuhi dan mengatasi segala sesuatu: termasuk manusia. Roh Allah yang adalah Allah sendiri itu, sanggup melihat segala sesuatu, tidak ada yang dapat bersembunyi dari pandangan mata-Nya. Siang atau malam, sama saja bagi Allah. Dimana dan kapan pun anda berada, Allah di sana dan melihatmu. Allah tahu segala sesuatu, Dia tahu pikiran-pikiran kita, bahkan dia dapat melihat maksud hati yang kita sembunyikan. Allah itu luar biasa.

Jadi bagaimana Allah dapat digambarkan? Barangkali kita dapat menyimpulkan semua yang telah kita pelajari hari ini begini: Allah tidak dapat disamakan dengan siapa pun. Allah adalah Allah dan tidak dapat dibandingkan. Dalam siaran-ssiaran yang akan datang kita akan makin mengembangkan pengertian kita tentang sifat-sifat Allah. Dalam kitab suci, Allah memiliki ratusan julukan. Misalnya, Sang Maha Tinggi, Yang Maha Kuasa. Sang Pencipta. Sang Pemberi kehidupan. Sang Terang. Yang Maha Benar. Yang Maha Kudus. Yang Maha Pengasih. Allah Kasih. Dialah Allah yang hidup dan sejati.

Sesungguhnya, Allah yang menciptakan langit dan bumi itu Maha Besar. Tentang Dia, ayat suci berkata: “Segala sesuatu yang telah diciptakan diciptakan oleh-Nya, segalanya, yang ada di muka bumi, ada karena Dia ada, dan segala yang ada itu ada untuk Dia. “Allah, satu-satunya penguasa dan yang diberkati, Raja segala raja, dan Tuhan segala Tuhan, hanya Dia sajalah yang tidak fana dan tinggal dalam cahaya yang tak  terhampiri, tak seorang pun dapat dan pernah melihat Dia. Bagi Dialah segala pujian dan kuasa selama-lamanya. Amin.

Dalam pasal lain dari kitab Taurat, Musa nabi Allah, memuji Allah dengan sebuah nyanyian yang indah: “Besar dan ajaiblah karya-Mu, Allah yang Maha Kuasa. Adil dan benarlah jalan-jalan-Mu, raja segala zaman. Siapa yang tidak menyembah-Mu dan memuliakan nama-Mu, ya Tuhan? Sebab hanya engkaulah yang kudus.

Sesungguhnya Allah itu dahsyat. Itu sebabnya ayat pertama kitab suci mengajar kita : “Pada mulanya Allah.”

Jadi demikianlah saudaraku, mari kita simpan dalam ingatan kita apa yang telah kita dengar hari ini, yaitu bahwa pada mulanya hanya ada Allah. Hanya Allah saja yang ada sebelum segala sesuatu ada, karena itu hanya Allah saja yang dapat menyatakan pada kita, apa yang sebenarnya terjadi pada mulanya. Juga hanya Allah saja yang dapat menunjukkan pada kita apa yang nanti akan terjadi pada hari kiamat. Dan hanya Allah sendiri yang dapat menyatakan kepada kita kebenaran tentang diri-Nya. Dan kebenaran itu telah dinyatakan, lewat tulisan para nabi. Tulisan para nabi juga mengajar kita tentang bagaimana supaya kita dapat mempunyai hubungan yang akrab dan indah dengan Allah.  Karena itu, kita perlu membuka telinga, pikiran dan hati untuk apa yang sedang Allah katakan pada kita.  Dengarkan apa yang dikatakan Allah dalam ayat suci -Nya....: Berbaliklah kepada-Ku dan biarkan dirimu diselamatkan hai ujung-ujung bumi, sebab hanya Akulah Allah, dan tidak ada yang lain!”

IV. Saudara apakah engkau telah mengenal Allah secara pribadi? Atau, bagi anda Allah hanyalah Sang Pencipta yang tinggal jauh di atas langit dan tidak dikenal? Sahabatku, Allah ingin anda mengenal-Nya dan tinggal bersama Dia untuk selamanya. Kita akan berpisah disini, untuk kesempatan kali ini. Kalau anda mempunyai pertanyaan tentang apa yang telah anda dengarkan, tulislah surat kepaada kami dalam acara: Jalan ke Surga telah Rata. Terimakasih untuk kesediaan anda mendengarkan siaran ini. Dalam jumpa kita yang akan datang, Insya Allah kita akan melihat pokok yang menarik: Malaikat dan Setan. Tahukah saudara darimana mereka datang sebenarnya? Allah memberkatimu, saat engkau merenungkan ayat dalam kitab suci yang mengatakan: Allah itu roh, dan manusia yang menyembah-Nya harus menyembah Dia dalam roh dan kebenaran.