Jalan Ke Surga Telah Rata

Pelajaran 12

Nabi Idris

Dalam dua siaran kami yang terakhir, kita telah belajar tentang Kabil dan Habil anak-anak Adam dan Hawa. Bagian kitab suci tentang mereka yang telah kita pelajari menunjukkan pada kita bahwa meski pun mereka mengetahui tentang Allah, hanya Habil yang percaya dan mentaati Allah. Kepercayaan dan kerelaan hatinya untuk mengikuti ketentuan Allah, terbukti pada saat dia mempersembahkan korban darah kepada Allah. Persembahan dan kurban Habil ini diterima oleh Allah tapi kurban Kabil ditolak oleh Allah.

Kurban Kabil yang adalah gambaran dari usaha manusia mendekati Allah dengan caranya sendiri, sama sekali tidak disukai oleh Allah. Sama seperti manusia berusaha mendapatkan pengampunan Allah dengan amal dan perbuatan baik, itu tidak mungkin terjadi. Pengampunan hanya terjadi kalau ada korban darah. Begitulah cara Allah. Biarpun Kabil sudah menunjukkan sikap tidak hormat dan menganggap remeh ketentuan Allah, Allah menegurnya supaya dia bertobat. Tapi Kabil tidak pernah mau mendengarkan panggilan Allah untuk kembali ke jalan lurus yang memimpin kepada hidup, dia malah membunuh Habil, adiknya. Kabil tidak pernah bertobat dari caranya yang sesat sampai dia mati. Kitab suci berkata dia mati dalam kesesatannya.

Hari ini kita akan mempelajari pasal 4 & 5 kitab kejadian. Dalam kitab suci dikatakan bahwa Adam dan Hawa mempunyai anak-anak laki-laki dan perempuan. Tidak tahu berapa banyaknya. Tapi dari keturunan Adam, Allah hanya menunjukkan pada kita 2 garis keturunan: keturunan dari Kabil dan keturunan dari Seth, adiknya yang lahir sebagai pengganti Kabil yang sudah dibunuh Kabil.

Pertama-tama kita akan melihat keturunan dari Kabil. Sama seperti kerbau tidak mungkin melahirkan burung kakatua, begitu juga keturunan Kabil, mereka tidak berbeda dari neneknya. Anak dan cucu Kabil juga tidak menghormati Sabda Allah. Pikiran, cara bicara dan kelakuan mereka tidaklah menuruti jalan lurus ketentuan Allah. Mereka orang-orang yang pandai, tapi mereka tidak hidup dekat dengan Allah, mereka tidak mengenal Dia. Mereka membangun kota-kota, membuat perkakas dari besi dan tembaga, pandai membuat dan memainkan suling dan kecapi. Tapi sayangnya, mereka hanya menghargai benda-benda duniawi, dan kepandaian seperti itu tidak bisa membuat mereka mempunyai hati yang berserah kepada Allah. Malah Ada seorang cucu Kabil, keturunannya yang ke tujuh, bernama Lamech. Lamek ini seorang pembunuh. Dan dia bangga sekali bahwa dia lebih jahat dari neneknya Kabil, karena dia membunuh dua orang. Lamek adalah orang yang sangat mementingkan dirinya sendiri, dan mencintai uang, menyukai kesenangan duniawi. Sesungguhnya Lamek menjadi seperti ini karena dia mengikuti jalan Kabil yang sesat., dan dia telah menjadi budak setan tapi tidak menyadarinya. Jangan lupakan nama Lamek ini, karena nanti kita akan kembali melihat kehidupannya sebelum kita berpisah hari ini.

Sekarang kita akan mempelajari keturunan Adam yang berasal dari Set. Kitab suci mengatakan: Allah memberikan kepada Adam dan Hawa seorang anak laki-laki lagi sebagai pengganti Habil yang telah dibunuh oleh Kabil. Namanya Set. Nama Set berarti terpilih. Allah memilih Seth untuk menggantikan Habil. Kenapa Seth harus menggantikan Habil? Ini sebabnya. Karena Allah telah berjanji akan memberikan seorang pembebas agung yang akan menghancurkan kepala setan dan membebaskan keturunan Adam dari perbudakan hawa nafsu setan. Pembebas agung ini, seharusnya merupakan keturunan Habil yang percaya kepada Allah. Tapi setan berhasil mempengaruhi Kabil untuk membunuh Habil. Dengan pembunuhan itu, setan berusaha untuk menghalangi Allah mengirimkan pembebas agung itu ke dunia. Tapi tentu saja Allah lebih pandai dari setan, Dia memberikan Seth kepada Adam dan Hawa, sebagai pengganti Habil sehingga rencana Allah tentang seorang pembebas, tetap berjalan.

Meskipun Seth dilahirkan ke dalam dunia yang sudah rusak dan sudah memberontak kepada Allah, Seth adalah orang yang benar-benar percaya kepada Allah. Seperti Habil kakaknya, dia memilih jalan kebenaran. Dia juga taat pada ketentuan Allah, dan melakukan persembahan darah kepada Allah untuk memohon pengampunan dosanya. Dia juga membesarkan anak-anaknya dengan mengajar mereka tentang kebenaran Sabda Allah dan untuk beribadah kepada Allah. Karena tentang anak-anak Seth kitab suci berkata: Seth mempunyai seorang anak laki-laki dan pada waktu itu orang mulai memanggil nama Tuhan.

Dua keturunan ini, yaitu keturunan Kabil dan keturuna Seth, adalah gambaran dari dua jenis golongan manusia yang ada di dunia sejak jaman Adam sampai hari ini. Di hadapan mata Allah, yang ada hanya dua golongan manusia ini. Allah tidak melihat perbedaan warna kulit, hitam atau putih, perbedaan suku, bugis atau toraja atau amerika, atau antara pria dan wanita. Bagi Allah yang ada hanya orang-orang yang mempercayai sabdaNya, dan mereka yang tidak percaya pada sabdaNya. Mereka yang percaya adalah mereka yang mengenal Allah dengan akrab, berjalan dalam terang dan mendapatkan pengampunanNya. Sedang golongan yang lain, yaitu yang tidak percaya adalah manusia-manusia yang tidak mengenal Allah, berjalan dalam kegelapan dan tidak mendapatkan pengampunanNya. Setiap orang yang percaya pada Allah dan memilih jalan kebenaran yang telah ditetapkanNya, akan selamat dan masuk surga seperti seth dan keturunannya telah selamat.

Dalam waktu yang tersisa bagi kita hari ini, kita akan melihat pada cerita dalam pasal ke 5 kitab kejadian, yaitu tentang seorang keturunan Seth yang bernama Idris. Idris adalah keturunan ke tujuh dari Adam. Biarpun dilahirkan dalam dunia yang telah rusak dan memberontak kepada Allah, tapi Idris bertobat dari dosa-dosanya, berbalik kepada Allah dan percaya pada janji Allah bahwa seorang pembebas agung akan datang. Karena iman dan percayanya itu, Allah menghitung nabi Idris sebagai orang yang benar, mengampuni dosanyaa, dan menyucikan hatinya. Waktu Idris bertobat ia berumur 65 tahun, dan kitab suci berkata: Idris berjalan dengan Allah selama 300 tahun.

Tapi untuk berjalan yang maksudnya bergaul akrab dengan Allah pada jaman itu, bukan soal mudah. Sebab seperti jaman sekarang, orang-orang di jaman nabi Idris lebih suka mencari kesenangan dunia dan hidup dalam kebejatan. Orang seperti nabi Idris, yang menyukai kesalehan dan membenci kesesatan dibenci dan selalu dihina oleh tetangga-tetangganya yang tidak mengenal Allah. Tapi itu tidak membuat nabi Idris berubah dari keputusannya untuk berjalan di jalan Allah. Bagi dia hidup berdamai dengan Allah lebih penting dari semua itu. Allah memilih Idris untuk menjadi hamba dan nabiNya pada jaman yang jahat itu. Dan seperti semua nabi yang datang setelah nabi Idris, nabi Idris menyaksikan kepada manusia pada jamannya tentang janji Allah bahwa seorang pembebas agung akan datang ke dunia. Nabi Idris juga menyatakan bahwa sang pembebas agung itu akan kembali suatu hari nanti untuk menghukum mereka yang menolak untuk bertobat dan percaya padaNya. Dengarkan perkataan nabi Idris: “Lihatlah Allah akan datang dengan beribu-ribu malaekatNya yang suci untuk menghakimi semua orang. Allah akan menghukum orang-orang jahat karena perbuatan-perbuatan mereka yang bejat. Dan Ia akan menghukum orang berdosa dan durhaka karena semua kata penghinaan yang mereka ucapkan terhadap Dia.

Jadi selama 365 tahun nabi Idris hidup di dunia dengan memilih jalan kebenaran yang telah ditentukan Allah. Jangan heran, pada jaman itu, manusia berumur panjang sekali, tapi itu tidak berarti mereka tidak mati. Kematian jasmani harus dialami oleh semua manusia sebagai akibat dosa Adam. Tapi saudaraku ada hal yang mengherankan tentang nabi Idris. Dia tidak pernah mati. Kata kitab suci: “ Idris berjalan bersama Allah selama 300 tahaun, lalu dia tidak ada lagi, karena ia telah diambil oleh Allah.” Allah yang Maha kuasa telah mengangkat nabi Idris langsung ke surga, tanpa mengalami kematian. Ini terjadi bisa terjadi sebab dalam kitab suci dikatakan: “karena iman Idris telah diambil dari hidup ini, supaya ia tidak mengalami kematian; dia tidak dapat ditemukan karena Allah telah mengambil dia. Sebab sebelum dia diambil, dia telah dipastikan sebagai orang yang menyenangkan hati Allah. Tanpa iman tidak mungkin ada yang dapat menyenangkan hati Allah, karena siapa saja yang datang kepada Allah, harus percaya bahwa Allah ada dan Allah memberi upah kepada orang-orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”

Selama 300 tahun, nabi Idris menyenangkan hati Allah, karena dia percaya, mengasihi dan mentaati Allah pada jaman di mana kebanyakkan manusia tidak memperdulikan perintah dan ketentuan Allah. Dalam hal ini ada hal penting yang ingin Allah tunjukkan pada kita, yaitu: kalau anda tidak punya iman seperti nabi Idris, anda tidak pernah dapat berkenan atau menyenangkan hati Allah. Tapi kalau anda punya iman seperti nabi Idris, anda akan dihitung sebagai orang benar, dan anda tidak perlu takut untuk mati. Anda bisa tahu bahwa Allah telah mengalahkan kematian untuk anda, karena kalau anda mendegar Sabda Allah, dan mempercayainya, maka waktu hidup anda di dunia ini selesai, saudara akan hidup di hadirat Allah selamanya , persis seperti nabi Idris. Dan itu berarti tidak ada cara lain bagi anda, selain mengerti dan mempercayai Sabda Allah tentang jalan lurus menuju keselamatan yang telah Allah sediakan bagi orang-orang berdosa.

Untuk meringkaskan pelajaran kita hari ini, mari kita bandingkan kehidupan dua orang yang sudah kita dengar hari ini yaitu Lamekh dan Idris. Lamek adalah keturunan Kabil sedang Idris keturunan Seth. Meski pun ke duanya sama-sama keturunan ke tujuh dari nabi Adam, dan hidup di jaman yang sama, cara hidup mereka sangat berbeda. Perbedaannya seperti siang dan malam.

Lamek tidak percaya pada Allah dan sabdaNya, tapi Idris mempercayai dan mengasihi Sabda Allah. Lamek berjalan bersama setan dalam kebejatan, tapi Idris berjalan dengan Allah dalam kekudusan. Lamek tidak perduli pada jalan keselamatan yang telah ditentukan Allah, tapi sebaliknya Idris menghargai ketentuan itu dan mempersembahkan korban darah kepada Allah supaya dosanya tertutupi. Lamek mengejar uang, perempuan, makanan enak, pakaian bagus dan semua kesenangan lain, sedangkan Idris menginginkan kehidupan yang akrab dengan Allah sang Pencipta yang telah memberi dia napas kehidupan. Lamek mati dalam dosanya dan pergi ke neraka, tapi Idris diangkat Allah hidup-hidupuntuk tinggal bersama dengan Dia di Firdaus surgawi.

Sebagai penutup perjumpaan kita, ada pertanyaan penting untuk anda: “ seperti siapakah anda hidup? Seperti Lamek atau seperti Idris? Apakah hidupmu mengejar iman seperti iman Idris, atau anda sedang berjalan di jalan anda sendiri seperti Lamekh? Sabda Allah berkata: “Ujilah dirimu sendiri, supaya engkau tahu apakah engkau berada dalam iman atau tidak.” Saudara inilah saat perpisahan kita, insya Allah kali mendatang kita akan belajar tentang nabi Allah yang lain yaitu nabi Nuh. Kalau anda punya pertanyaan mengenai apa yang anda dengar, tulislah surat kepada kami dalam acara Jalan ke Surga Telah Rata . Berkah Allah menaungi anda saat dengan hati terbuka anda merenungkan ayat dari kitab suciNya.: Tanpa iman tidak mungkin ada orang yang dapat berkenan kepada Allah, karena setiap yang datang kepadaNya harus percaya bahwa Allah ada, dan Allah memberi upah kepada orang-orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.