Jalan Ke Surga Telah Rata

Pelajaran 31

Firaun, Siapakah Tuhan?

Salam Pembukaan: Hari ini kita masih melanjutkan cerita dari kitab yang ke dua dalam Taurat, yang berisi kisah tentang Musa dan orang Israel di negeri Mesir. Dalam pelajaran-pelajaran yang lewat, kita telah mengetahui bahwa Firaun berusaha melenyapkan orang Israel dengan menjadikan mereka budaknya, bahkan dengan menyuruh membunuh semua bayi laki-laki orang Israel dengan membuang mereka ke Sungail Nil. Tapi Allah punya rencana untuk membebaskan orang Israel dengan memakai Musa sebagai perantara.

Kita telah tahu bahwa Musa dididik di dalam istana Firaun dengan semyua pengetahuan orang Mesir. Waktu Musa berumur 40 tahun, dia mencoba membebaskan bangsanya dengan caranya sendiri. Tapi sebagai akibat, dia harus melarikan diri dari Mesir dan bersembunyi di padang gurun. Selama 40 tahun Musa tinggal di padang gurun sebagai gembala kambing domba mertuanya, dan selama itu dia harus belajar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang tidak memiliki kemampuan apa-apa untuk membebaskan bangsa Israel, kecuali jika Allah memberikan hal itu kepadanya.

Satu hari waktu ia berumur 80 tahun, Allah menampakkan diri kepadanya di sebuah gunung yang bernama Sinai. Alalh menampakkan diri dalam api dari semak-semak yang menyala. Semak-semak itu bernyala-nyala dengan api, tapi tidak terbakar. Musa begitu terkejut, waktu ia mendekati semak-semak itu, ia mendengar suara yang berseru, “ Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Ibrahim, Isak dan Yakub.” Musa ketakutan dan tidak berani melihat. Lalu Allah berkata:”Lepaskan alas kakimu, karena tempat di mana kau berdiri adalah tanah yang kudus. Aku sudah memperhatikan kesengsaraan umatku, Aku sudah mendengar teriakan mereka, jadi Aku turun untuk menyelamatkan mereka. Jadi sekarang, pergilah. Aku mengutusmu kepada Firaun untuk membawa umatKu pergi dari Mesir

Sekarang mari kita lanjutkan cerita kita, untuk melihat bagaiman Alalh mengakhiri percakapanNya dengan Musa dan mengutus Musa kepada Firaun. Dalam pasal 3 kita telah mendegar bagaiman Allah telah berjanji akan bersama-sama Musa, memberi hikmat dan kuasa kepadanya untuk berhadapan dengan Firaun dan rakyat Mesir… tapi akan kita lihat dalam pasal ke 4 ini, bahwa Musa takut untuk pergi.

Dalam pasal 4 Kitab Keluaran begini dikatakan oleh Kitab Suci:

“Bagaimana andaikata orang-orang Israel tidak mau percaya dan tidak mau mempedulikan kata-kata saya? Apa yang harus saya lakukan andaikata mereka berkata bahwa TUHAN tidak menampakkan diri kepada saya?" 2 TUHAN bertanya kepada Musa, "Apa itu di tanganmu?" Jawab Musa, "Tongkat." 3 Kata TUHAN, "Lemparkan itu ke tanah." Musa melemparkannya, lalu tongkat itu berubah menjadi ular dan Musa lari menjauhinya. 4 TUHAN berkata kepada Musa, "Dekatilah ular itu, dan peganglah ekornya." Musa mendekatinya dan menangkap ular itu yang segera berubah kembali menjadi tongkat dalam tangan Musa. 5 Kata TUHAN, "Buatlah begitu supaya orang-orang Israel percaya bahwa Aku, TUHAN, Allah nenek moyang mereka, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, sudah menampakkan diri kepadamu."

10 ¶ Tetapi Musa berkata, "Ya, Tuhan, saya bukan orang yang pandai bicara, baik dahulu maupun sekarang, sesudah TUHAN bicara kepada saya. Saya berat lidah, bicara lambat dan tidak lancar." 11 TUHAN berkata kepadanya, "Siapakah yang memberi mulut kepada manusia? Siapa yang membuat dia bisu atau tuli? Siapa yang membuat dia melek atau buta? Bukankah Aku, TUHAN? 12 Sekarang, pergilah, Aku akan menolong engkau berbicara dan mengajarkan apa yang harus kaukatakan." 13 Tetapi Musa menjawab, "Saya mohon, janganlah mengutus saya, ya Tuhan, suruhlah orang lain." 14 Lalu TUHAN menjadi marah kepada Musa dan berkata, "Bukankah engkau mempunyai saudara yang bernama Harun? Aku tahu dia pandai berbicara. Sesungguhnya, dia dalam perjalanan ke sini, dan ia akan senang bertemu dengan engkau. 15 Bicaralah dengan dia dan beritahukanlah kepadanya apa yang harus ia katakan. Aku akan menolong kamu berdua dan mengajarkan apa yang harus kamu katakan dan lakukan. 17 Bawalah tongkat itu, engkau akan membuat keajaiban-keajaiban dengan itu."

18 ¶ Sesudah itu Musa pulang ke rumah Yitro, ayah mertuanya, dan berkata kepadanya, "Izinkanlah saya kembali ke Mesir untuk menengok saudara-saudara saya dan melihat apakah mereka masih hidup." Yitro berkata kepada Musa, "Pergilah dengan selamat."

19 Waktu Musa masih di tanah Midian, TUHAN berkata kepadanya, "Kembalilah ke Mesir. Semua orang yang ingin membunuh engkau sudah mati." 20 Maka Musa mengajak istri dan anak-anaknya dan menaikkan mereka ke atas keledai lalu berangkat bersama mereka ke Mesir. Atas perintah Allah, Musa juga membawa tongkatnya. 21 TUHAN berkata kepada Musa, "Aku sudah memberi kuasa kepadamu untuk membuat keajaiban-keajaiban. Jadi kalau engkau sudah kembali di Mesir nanti, lakukanlah segala keajaiban itu di depan raja Mesir. Tetapi Aku akan menjadikan dia keras kepala, sehingga ia tak mau mengizinkan bangsa itu pergi. 22 Lalu katakanlah kepada raja itu bahwa Aku, TUHAN, berpesan begini: 'Israel adalah anak-Ku yang sulung,

27 Sementara itu TUHAN berkata kepada Harun, "Pergilah ke padang gurun untuk menemui Musa." Harun pergi, lalu bertemu dengan adiknya di gunung suci, dan mencium dia. 28 Musa menceritakan kepada Harun semua yang dikatakan TUHAN kepadanya ketika ia disuruh kembali ke Mesir, juga tentang semua keajaiban yang harus dibuatnya. 29 Kemudian Musa dan Harun pergi ke Mesir dan mengumpulkan semua pemimpin Israel. 30 Harun menyampaikan kepada mereka segala yang dikatakan TUHAN kepada Musa, dan Musa melakukan semua keajaiban di depan orang-orang itu. 31 Maka percayalah mereka, dan ketika mereka mendengar bahwa TUHAN sudah memperhatikan bangsa Israel dan melihat segala penderitaan mereka, mereka sujud menyembah.

Dalam pasal 5: 1 ¶ Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap raja Mesir dan berkata, "Begini perintah TUHAN, Allah Israel, 'Izinkanlah bangsa-Ku pergi supaya mereka dapat beribadat kepada-Ku di padang gurun.” 2 "Siapakah TUHAN itu?" tanya raja. "Mengapa aku harus mempedulikan Dia dan mengizinkan bangsa Israel pergi? Aku tidak kenal TUHAN itu, dan orang Israel tidak kuizinkan pergi."

Mari berhenti sebentar di sini. Apa yang dikatakan Musa ini adalah perkataan Allah sendiri. Artinya Allah sendirilah yang sedang berbicara kepada Firaun lewat mulut Musa dan Harun. Tapi ingatlah jawaban Firaun: “Siapakah TUHAN itu, sehingga aku harus mendengarkan Dia dan membiarkan orang Israel pergi? Aku tidak mengenal TUHAN dan aku tidak akan membiarkan orang Israel pergi.”

Saudaraku, Firaun dan semua orang Mesir punya agama,tapi mereka tidak mengenal Allah. Yang penting bagi mereka adalah mengikuti agama nenek moyang mereka. Mereka tidak tahu tentang adanya Allah yang hidup dan sejati, yaitu Allah Ibrahim, Isak dan Yakub. Firaun dan orang Mesir lainnya, menaruh keyakinan mereka pada berhala-berhala, jimat-jimat dan pemimpin-pemimpin agama, bukannya pada TUHAN dan Sabda-Nya yang kekal.

Kemudian dalam pasal ke 6, kita baca: “1 ¶ Lalu TUHAN berkata kepada Musa, "Sekarang engkau akan melihat bagaimana Aku bertindak terhadap raja. Dia akan Kupaksa melepaskan bangsa-Ku. Sesungguhnya, dia akan Kupaksa mengusir mereka dari negeri ini." 2 Allah berbicara kepada Musa, katanya, "Akulah TUHAN. 3 Aku menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi Aku tidak memperkenalkan diri kepada mereka dengan nama 'TUHAN'. 4 Aku juga mengadakan perjanjian dengan mereka. Aku berjanji akan memberikan negeri Kanaan kepada mereka, negeri tempat mereka dahulu hidup sebagai orang asing. 5 Aku sudah mendengar rintihan orang Israel yang diperbudak oleh bangsa Mesir, lalu Aku ingat akan janji-Ku itu. 6 Jadi umumkanlah kepada bangsa Israel bahwa Aku berkata kepada mereka: Akulah TUHAN; kamu akan Kubebaskan dari perbudakan bangsa Mesir. Aku akan menunjukkan kekuasaan-Ku yang hebat untuk menyelamatkan kamu dan menjatuhkan hukuman berat atas bangsa Mesir. 7 Kamu akan Kujadikan umat-Ku, dan Aku menjadi Allahmu. Maka kamu akan tahu bahwa Aku ini TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari perbudakan di Mesir. 8 Kamu akan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub; tanah itu Kuberikan kepadamu menjadi milikmu sendiri. Akulah TUHAN."

Tapi Allah juga menyampaikan hal ini kepada Musa: “3 Tetapi Aku akan menjadikan raja keras kepala. Ia tidak akan mempedulikan engkau…4 Karena itu Aku akan menghukum Mesir dengan hukuman-hukuman yang berat, kemudian Kubawa seluruh bangsa Israel, umat-Ku, keluar dari negeri itu. 5 Maka orang Mesir akan tahu bahwa Aku ini TUHAN, pada waktu Aku menghukum mereka dan membawa Israel keluar dari negeri mereka." 6 Musa dan Harun melakukan apa yang diperintahkan TUHAN. 7 Musa berumur 80 tahun dan Harun 83 tahun ketika mereka menghadap raja Mesir.”

Kekerasan hati Firaun, di lain pihak adalah kesempatan bagi Allah untuk menghakimi Firaun dan rakyatnya karena apa yang telah mereka perbuat selama 400 tahun kepada orang Israel. Dalam kebenaranNya, Allah akan melakukan pembalasan terhadap Firaun dan dengan memakai tangan Musa, Allah akan menunjukkan kemuliaan dan kuasaNya dalam mujizat-mujizat yang akan terjadi. Dengan begitu akan nyata bagi orang Mesir dan seluruh muka bumi bahwa Allah Ibrahim, Isak dan Yakub adalah Allah yang hidup dan sejati.

Kenapa penting sekali Allah menunjukkan mujizat-mujizatNya? Karena di Mesir sendiri, ada ratusan berhala yang disembah sebagai dewa, dan Allah ingin semua orang tanpa keraguan sedikit pun mengetahui bahwa Allah yang sejati adalah Allah yang menetapkan perjanjian dengan Ibrahim, Isak dan Yakub, Allah yang berjanji akan menjadikan mereka sebagai sebuah bangsa dari mana akan datang para nabi, Kitab Suci, dan Juruselamat.

Waktu Firaun mengatakan:”Aku tidak mengenal Allah’, dia memang berkata benar. Dia memang mempunyai agama, tapi dia tidak mempunyai hubungan. Hati Firaun tertutup bagi kebenaran yang berasal dari Allah yang sejati, jadi dia tidak tertarik, tidak perduli pada pesan Allah yang disampaikan Musa dan Harun.

Hingga saat ini, sebagian besar manusia mengikuti cara Firaun. Mereka bicara tentang Allah, tapi mereka bersikap acuh tak acuh pada SabdaNya. Akibatnya, mereka tidak mengenal Allah. Mungkin mereka tahu sesuatu tentang Allah, tapi tidak mengenal Allah sendiri. Ini seperti kita bisa saja tahu segala sesuatu tentang bintang sinetron pujaan kita, misalnya… tapi kita tidak mengenalnya secara pribadi. Sebagian besar manusia mungkin punya agama, tapi tidak mempunyai hubungan pribadi dengan Allah yang sejati itu.

Dan saudara sendiri, bagaimana dengan anda? Apakah anda benar-benar paham apa yang dikatakanNya lewat nabi-nabiNya? Apakah anda pernah dengan tulus hati memeriksa, mempelajari tulisan para nabi? Kenalkah anda dengan Allah TUHAN? Apakah saudara mengasihiNya dengan sepenuh hati? Apakah anda mau mentaatiNya/ Atau anda seperti Firaun hanya mengikuti ajaran dan mewarisi agama nenek moyang saudara?

Sahabatku pendengar, kiranya anda dan tidak satu pun di antara kita, seperti Firaun yang menolak untuk mendengar dan percaya pada Sabda Allah yang Kekal. Dengarka peringatan dari ayat-ayat Kitab Suci: Waspadalah, saudaraku, supaya jangan ada diantara kamu orang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena dia murtad dari Allah yang hidup. Hari ini, jika engkau mendengar suaranya, jangan keraskan hatimu seperti Firaun yang berkata:” Siapakah TUHAN, sehingga aku harus mentaatiNya?”

Terimakasih sudah mendengarkan acara hari ini. Insya Allah, dalam pelajaran yang berikut kita akan melanjutkan kisah yang menarik ini dengan cerita tentang 10 tulah atau wabah yang ditimpakan Allah kepada Firaun dan rakyatnya.. supaya mereka bisa melihat bahwa TUHANlah Allah. Berkat Allah atasmu, saudaraku saat anada merenungkan peringatan dari Kitab Suci ini: “Hari ini kalau engkau mendengar suaraNya, jangan keraskan hatimu.”