Jalan Ke Surga Telah Rata

Pelajaran 47

Dawud dan Goliat

Pembukaan: Pada perjumpaan kita yang terakhir kita mulai mempelajari kehidupan nabi Dawud, dengarkan apa yang dikatakan Allah sendiri mengenai dia: ”Aku sudah mendapatka Dawud anak Isai itu seorang yang menyenangkan hatiKu dialah orang yang melaksanakan kehendakKu”. Kita telah melihat bagaimana Allah mengurapi Dawud untuk menjadi raja kedua Israel karena raja yang pertama Saul tidak mentaati sabda Allah tapi Dawud tidak menjadi raja saat itu juga. Dia masih muda dan waktu Allah baginya untuk menerima kerajaan itu belum tiba, setelah diurapi sebagai raja Dawud kembali kepada padang-padang penggembalaan di sekitar kota Betlehem untuk menjaga ternak ayahnya.

Hari ini kita akan membaca sebuah cerita yang luar biasa yang akan menunjukan bahwa Allah ada dengan Dawud karena Dawud berjalan dengan Allah. Pelajaran hari ini berjudul Dawud dan Goliat inilah yang dikatakan Kitab Suci dalam Kitab Samuel yang pertama pasal 17:

(I Sam 17: 1a, 2-11)

Sementara Goliat mengejek-ejek tentara Israel Dawud sedang menggembalakan ternak ayahnya dengan tenang, jauh dari medan peperangan merenungkan Firman Allah, memainkan kecapi dan bernyanyi untuk Allah. Dawud ini punya tiga kakak laki-laki yang menjadi tentara di pasukan Israel. Suatu hari ayah Dawud datang kepadanya dan berkata, pergi dan tengoklah saudaramu di medan peperangan dan bawalah kabar tentang keadaan disana. Jadi pergilah Dawud meninggalkan domba dan menuju medan perang.

Waktu dia sedang memberi salam kepada kakak-kakaknya, Goliat pahlawan orang Filistin keluar dari barisannya dan menantang tentara Israel dan mengancam mereka seperti biasa, yang sudah dilakukannya selama 40 hari terakhir. Waktu tentara Israel melihat dia mereka lari ketakutan, lalu seseorang berkata kepada Dawud: “kau lihat orang itu, ia terus-menerus menakut-nakuti kita. Siapa saja yang bisa membunuhnya akan diberikan kekayaan besar oleh raja Saul dan juga ia akan memberikan anak perempuannya untuk dinikahi dan seluruh keluarga itu tidak usah membayar pajak”.

Lalu Dawud menjawab:” Filistin tidak bersunat ini dia pikir siapa dirinya, sampai dia berani menghina pasukan tentara dari Allah yang hidup?”. Waktu dia mengatakan itu kakak-kakaknya menjadi marah dan berkata:”sebenarnya untuk apa kau datang kemari? dan pada siapa kau tinggalkan domba-domba kita yang hanya beberapa ekor itu? Aku tahu kenapa sampai kau datang kemari kau pasti cuma ingin nonton peperangan ini”. Tapi, ada tentara Israel yang mendengar perkataan Dawud tentang orang Goliat tadi dan ia melaporkannya kepada raja Saul. Saul lalu memanggil Dawud dan memwawancarainya.

Lalu kata Kitab Suci: I Sam 17:32-52.

Jadi hari ini kita telah melihat bagaimana pemuda Dawud menyelamatkan bangsanya dari musuh mereka dengan sebuah katapel, sebuah batu, dan iman yang teguh kepada Allah yang hidup. Sesungguhnya kisah Dawud dan Goliat ini mengandung banyak pelajaran.

Kita telah melihat bagaimana Saul dan tentara Israel sangat takut pada Goliat itu, tidak ada satu orangpun yang berani melawan dia tapi Dawud tidak takut sama sekali pada raksasa itu; Dawud menjatuhkannya ke tanah dan merubuhkannya. Sesengguhnya apa perbedaan Dawud dan tentara Israel?, kita dapat meringkaskan perbedaan itu sebagai berikut: Dawud tidak takut kepada si raksasa karena ia memiliki keyakinan yang kuat kepada Tuhan Allah, dan keyakinan ini tidak dipunyai Saul dan tentaranya, yang dilihat oleh Saul dan tentaranya adalah seorang raksasa yang gagah perkasa tapi Dawud melihat Allah yang perkasa. Saul dan tentara Israel mempunyai sebuah bentuk agama, tapi itu tidak membuat mereka memepunyai hubungan persekutuan yang sejati dengan Allah. Menjadi bagian dari sebuah agama tidak berarti menjadakanmu kepunyaan Allah, Saul dan tenteranya tahu benar bahwa Allah benar-benar ada, Allah itu satu dan bahwa Dia dahsyat dan perkasa. Tapi pengetahuan itu tidak dapat menyelamatkan mereka dari Goliat. Tapi sebaliknya, Dawud memiliki persekutuan yang sejati dengan Allah yang hidup Sang Maha kuasa. Dawud mengenal Allah dan berjalan bersamaNya. Dawud percaya pada janji-janji Allah. Itulah sebabnya Dawud tidak gentar melawan Goliat itu.

Saudara pendengar, saudara mirip dengan siapa Dawud atau Saul dan tentaranya? Apakah anda mengenal Allah secara pribadi atau anda hanya mendengar cerita-cerita tentang Dia?. Tahukah anda Firman Allah dengan baik sehingga Firman Allah itu memenuhi hatimu dengan sukacita atau anda cuma berusaha kewajiban-kewajiban agamamu? Apakah hubungan anda dan Allah merupakan sesuatu yang teguh dan menyenangkan atau yang anda miliki hanya agama yang kering?.

Dengarkan apa yang ditulis nabi Dawud dalam kitab zabur tentang hubungan yang ada antara dia dengan Allah, katanya:

Mazmur 23: 1,4,6

Bagaimana dengan saudara, apakah anda memiliki hubungan yang akrab dengan Allah? Apakah anda mengenal Dia sebagai gembalamu? Yakinkah anda bahwa anda akan berdiam dalam rumah Allah di Surga untuk selamanya? Dawud yakin sekali akan hal itu karena dia tahu janji-janji Allah yang luar biasa dan berharga. Dan dia bukan hanya mengetahuinya di kepala, dia mempercayai janji-janji itu dalam hatinya.

Dawud memiliki iman yang sejati iman yang tidak didasarkan pada perkataan manusia melainkan atas dasar Firman Allah yang telah teruji, Allah yang tidak pernah melupakan umayNya!, dengarkan apa yang ditulis Dawud dalam kitab Zabur: (Maz 27: 1,3,7,8).

(Maz 18: 2,3,30,31).

Terimakasih sudah mendengar siaran kami, insya Allah dalam pelajaran yang akan datang kita akan melanjutkan kisah tentang nabi Dawud dan melihat bagaimana dia memulai pemerintahannya sebagai raja Israel … Allah memberkatimu. Salam perpisahan kami ucapkan dengan perkataan Dawud dalam kitab Zabur. Mazmur 34: 9.